Gangguan pada sistem motor neuron atas (UMN) pada kondisi stroke dapat menyebabkan hilangnya kontrol korteks terhadap aktivitas motorik. Hal ini mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem motor neuron bawah akibat hilangnya inhibisi supraspinal, seperti terlihat dari gejala hipertonus, hiperrefleks, dan spastisitas. Secara non-neural, gangguan UMN jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan otot yang kaku ak
Hampir semua orang dalam hidupnya mengalami beberapa bentuk trauma kepala. Lansia, bayi, dan mereka yang bermasalah seperti penyalahgunaan alkohol, terapi anti-koagulasi khususnya rentan untuk konsekuensi serius setelah cedera kepala.
Di Singapura, cedera kepala adalah penyebab utama kecacatan dan kematian dewasa di bawah usia 40 tahun yang mempunyai dampak penting pada pasien cedera otak, keluarga dan masyarakat.
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Hampir semua orang dalam hidupnya mengalami beberapa bentuk trauma kepala. Lansia, bayi, dan mereka yang bermasalah seperti penyalahgunaan alkohol, terapi anti-koagulasi khususnya rentan untuk konsekuensi serius setelah cedera kepala.
Di Singapura, cedera kepala adalah penyebab utama kecacatan dan kematian dewasa di bawah usia 40 tahun yang mempunyai dampak penting pada pasien cedera otak, keluarga dan masyarakat.
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Tubuh manusia tersusun atas beberapa system,yaitu sisem tubuh yang lunak dan system tubuh yang keras. System tubuh yang keras meliputi system intergumen dan system rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras,yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh.jumlah tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa.rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja,namun juga terdapat pada hewan
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
8. Gangguan Upper Motor Neuron (UMN).pptx
1. Gangguan Upper Motor Neuron
(UMN) Pada Kondisi Stroke
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
2. Pendahulu
an
Pada umumnya otot skeletal
kontraksi secara volunteer
(disadari/disengaja)
Dalam keadaan istirahat/rileks otot
tetap mempertahankan
ketegangannya (tonus otot)
Tonus otot merupakan ketegangan
otot dalam keadaan rileks atau
tahanan yang dirasakan saat
melakukan pemeriksaan gerak pasif
3. Aktivitas Neural & Non
neural
Golgi tendon organ menerima informasi perubahan ketegangan tendon
Muscle spindle menerima informasi perubahan panjang otot
Arkus refleks tingkat spinal dipengaruhi oleh muscle spindle & golgi tendon organ (GTO)
Sering disebut sebagai arkus refleks tingkat spinal
Aktivitas neural terjadi pada tingkat spinal (segmental level)
Tonus otot dihasilkan dari aktivitas neural & non neural
4. Aktivitas
Neural
Perubahan panjang muscle spindle dapat
disebabkan oleh gerakan, tarikan
gravitasi, pemukulan pada tendon dan
aktivitas saraf motoris gamma motor
(intrafusal)
Perubahan panjang muscle spindle meng
eksitasi saraf sensoris (afferent) 1a
Saraf sensoris 1a meng eksitasi saraf
motoris A alfa (ekstrafusal) pada tingkat
spinal
Pada pemeriksaan Deep Tendon Reflex
(DTR) muncul kontraksi otot sebagai
bentuk refleks monosinaptik (myotatic)
5. Gangguan
UMN
Pada kondisi gangguan UMN didapatkan
hipereksitasi saraf gamma motor
Peningkatan eksitasi saraf gamma motor
menyebabkan penguluran muscle spindle
dst…
Pada akhirnya meningkatkan arkus reflex
spinal
Peningkatan arkus reflex spinal menjadikan
kondisi hipertonus
Ketika dilakukan DTR didapatkan
hiperrefleks
Ketika dilakukan gerak pasif didapatkan
tahanan (spastisitas)
8. Traktus piramidal &
ekstrapiramidal
Traktus ekstrapiramidal : Reticulospinal, Rubrospinal, Vestibulospinal, Tectospinal…
Traktus yang berasal dari selain cortex (brainstem) disebut sebagai traktus ekstrapiramidal
Traktus piramidal : Corticospinal, Corticonuclear/Corticobulbar
Traktus yang berasal dari cortex disebut sebagai traktus piramidal
Saraf yang berjalan dari atas-bawah atau sebaliknya disebut sebagai traktus
9.
10. Corticospin
al
Traktus corticospinal terbagi
menjadi 2 yakni lateral & anterior
corticospinal
Lateral corticospinal menginervasi
otot tubuh bagian distal, berfungsi
untuk melakukan gerakan terampil
(fine motor)
Anterior corticospinal menginervasi
otot tubuh bagian proksimal (gridle)
& axial, berfungsi untuk melakukan
gerak postur (koreksi postur)
Traktus piramidal berasal dari
cortex mempunyai sifat
disadari/diperintah
11. Reticulospin
al
Reticulospinal terbagi menjadi 2 yakni
medial (pars pons) & dorsal (pars
medulla) reticulospinal
Medial RST eksitasi otot antigravity &
Dorsal RST inhibisi otot antigravity
(act in concert)
Hilangnya fungsi inhibisi dorsal RST
menyebabkan overaktivitas medial
RST
Overaktivitas medial RST
menimbulkan peningkatan arkus
reflex spinal
12. Gangguan pada korteks menyebabkan
hilangnya kontrol aktivitas motorik
Terganggunya traktus corticospinal
memunculkan negative sign
Hilangnya gerakan terampil,
kelemahan otot
Meningkatnya aktivitas extrapyramidal
akibat hilangnya inhibisi suprasinal
memunculkan positif sign
Hipertonus, hiperrefleks, spastisitas
13. Aktivitas Non
Neural
Peningkatan arkus refleks spinal dalam waktu
lama > 6 bulan menyebabkan jaringan
kontraktil otot menurun digantikan dengan
jaringan non kontraktil (kontraktur)
Pemeriksaan spastisitas (asworth scale)
ataupun penggunaan electromyograph
sekalipun tidak mampu
membedakan/mengidentifikasi komponen
spastisitas tsb
Elastosonografi ultrasound sering digunakan
untuk memeriksa struktur jaringan otot
Perbedaan elastisitas jaringan terlihat dari
indikasi warna, warna merah-lebih elastis,
warna biru-tidak elastis (stiff tissue)