SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis masalah merupakan salah satu tahap dalam menyelesaikan
masalah. Analisis masalah digunakan untuk menguji semua faktor dan elemen
yang menghambat suatu individu, organisasi atau kelompok untuk mecapai
tujuannya.
Analisis masalah menjamin tersedianya pendekatan yang terstruktur
untuk mengidentifiksai masalah dan penyebabnya untuk memastikan masalah-
masalah tersebut mendapat perhatian khusus. Akan tetapi sebelum melangkah
terlalu jauh, seseorang harus memisahkan, menajamkan dan mengklarifikasi
variabel yang terkait dan hubungan yang meningkatkan permasalahan tersebut.
Teknik analisis yang sering digunakan ada dua yaitu teknik analisis
Seven Tools yang meliputi fishbone diagrams, histogram, pareto analysis, flow
charts, scatter plots, run charts dan control charts serta New Seven Tools yang
meliputi affinity diagrams, relation diagrams, tree diagrams, matrix diagrams,
arrow diagrams, process decision dan matrix data analysis.
Dengan mengetahui teknik analisis diharapkan kita dapat
menggunakannya untuk merancang rencana tindakan, keterlibatan berbagai peran,
waktu, identifikasi indikator perubahan peningkatan serta dampak tindakan, cara
pemantauan kemajuan dan lain-lain.
Untuk itu dalam makalah ini dibahas teknik analisis Seven Tools dan
New Seven Tools dengan harapan dapat menjadi referensi dalam menganalisis
suatu masalah.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Seven Tools
1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan (Fishbone
Diagram)/ Diagram Ishikawa
Diagram ini adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara
karakteristik kualitas/ akibat dengan faktor-faktor penyebabnya sehingga
didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok
permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada.1,3
Diagram ini digunakan
sebagai grafik alat bantu manajemen mutu yang memaparkan dan
menggambarkan sumber-sumber penyebab variasi suatu proses. Penyusunan
diagram ini bertujuan untuk mencari dan menemukan beberapa sumber
masalah yang menjadi kunci penyebab suatu masalah. Diagram ini
digambarkan sebagai berikut:
2
Gambar 1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan
(Fishbone Diagram)/ Diagram Ishikawa
Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah untuk menggambarkan
hubungan antara outcome dan faktor-faktor yang mempengaruhi outcome.
Sasaran utama dari penggunaan diagram ini adalah: 1,3-5
- Menentukan akar masalah-masalah
- Memusatkan contoh masalah yang dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis sebab-akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone
diagram)/ diagram Ishikawa seperti yang tercantum pada Gambar 2.
3
Gambar 2. Contoh Analisis Masalah Menggunakan Diagram sebab-
akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone diagram)/ diagram
Ishikawa
2. Histogram
Histogram merupakan suatu tipe lain dari grafik batang/balok.6
Data
individual dikelompokkan dalam satu kelas sehingga akan didapatkan suatu informasi
mengenai seberapa sering nilai pada masing-masing kelas terjadi. Histogram paling
sering digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi atau variasi dari suatu data.
Histogram dapat digunakan untuk menganalis suatu penyebab, yaitu melalui
presentasi data yang dominan serta distribusi kejadian suatu masalah yang berbeda.7,8
Untuk membuat histogram, terlebih dahulu ditentukan penjumlahan data
(sum), rata-rata (mean), nilai maksimum (max), nilai minimum (min) , rentang nilai
(range atau max-min). Kemudian lebar kelas ditentukan dengan membagi range
dengan jumlah kelas.
4
Tabel 1. Rule of thumb untuk jumlah kelas
Jumlah Nilai Jumlah Kelas
9-16 4
17- 32 5
33- 64 6
65-128 7
129-256 8
Gambar 3. Contoh histogram 8
3. Analisis Pareto 9-11
Analisis pareto merupakan teknik statistik dalam pengambilan keputusan.
Analisis pareto biasanya digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang
menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Analisis pareto menggunakan prinsip
Pareto yang juga dikenal sebagai aturan 80-20, yakni gagasannya adalah bahwa
dengan melakukan 20% dari pekerjaan, Anda dapat menghasilkan 80% manfaat dari
melakukan seluruh pekerjaan.
Analisis pareto diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi dari Itali,
Vilvredo Pareto pada tahun 1897. Vilvredo Pareto melakukan penelitian di Eropa
pada awal 1900 mengenai kekayaan dan kemiskinan. Beliau menemukan bahwa
kekayaan yang terkonsentrasi di tangan segelintir orang dan lebih banyak yang
5
mengalami kemiskinan. Prinisp ini didasarkan pada distribusi yang tidak merata pada
berbagai hal di alam semesta, sehingga terciptalah prinsip Pareto.
Dari sudut pandang kualitas, analisis ini diperkenalkan oleh Prof. JM. Muran,
sebagai instrument untuk klasifikasi masalah kualitas:
- Masalah utama adalah sedikit masalah kualitas, namun hasilnya yang cukup
penting
- Masalah kedua adalah banyak masalah kecil, namun hasilnya terbatas.
Analisis pareto membantu tim untuk fokus pada sejumlah masalah kecil yang
benar-benar penting atau yang menjadi penyebab masalah. Alat ini berguna dalam
menetapkan prioritas masalah yang benar-benar harus atau paling penting untuk
ditangani. Tidak ada perusahaan memiliki cukup sumber untuk mengatasi setiap
masalah, jadi setiap perusahaan harus memprioritaskan masalah yang harus ditangani
terlebih dahulu.
Analisis pareto memiliki beberapa keuntungan, yakni:
- Memecahkan masalah secara efisien berdasarkan hierarki dan identifikasi
masalah, menurut kepentingannya.
- Mengatur prioritas untuk aplikasi praktis.
- Memungkinkan lebih baik menggunakan sumber daya yang terbatas.
- Menunjukkan di mana untuk memfokuskan upaya.
Sistem Pareto/ABC, tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan,
tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada
langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman, khususnya untuk produk
akhir.
Grafik pada analisis pareto ini mirip dengan grafik histogram atau bar, kecuali
bahwa bar tersebut diatur ke dalam urutan menurun dari kiri ke kanan sepanjang
absis. Tiap batang hanya mewakili kategori masalah, diatur dengan cara penurunan,
dari kiri ke kanan, sesuai dengan kepentingan mereka.
Langkah ā€“ langkah dalam pembuatan diagram pareto, yakni:
1. Langkah Pertama
6
a. Tentukan permasalahan apa yang akan diteliti dan bagaimana cara
mengumpulkan data.
b. Tentukan masalah yang akan diteliti, misalnya : item rusak, kerugian
dalam arti moneter dan kejadian kecelakaan.
c. Tetapkan data apa yang diperlukan dan bagaimana mengklasifikasikannya,
misalnya rusak berdasarkan tipe, lokasi, proses, mesin, pekerja dan metode.
Sebagai catatan item yang jarang muncul diringkas dalam kategori ā€œlain-
lainā€.
d. Tetapkan metode pengumpulan data dan periode selama data dikumpulkan.
Dianjurkan untuk menggunakan formulir penelitian yang dianjurkan.
2. Langkah Kedua
Rencanakan lembaran catatan data yang mendaftar semua item, dengan
menyediakan ruang untuk jumlah total. Seperti tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Rencana Lembaran Catatan Data
7
3. Langkah ketiga
Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total
4. Langkah keempat
Buat lembaran data Diagram Pareto yang mendaftar semua item masing-
masing jumlah total, total kumulatif, prosentase terhadap total seluruhnya
dan prosentase kumulatif seperti pada tabel 2 diatas.
5. Langkah Kelima
Aturan item dalam urutan jumlah dan istilah lembaran data. Item ā€œlain-lainā€
harus diletakkan pada garis terakhir tanpa mempermasalahkan besarnya. Hal ini
disebabkan karena merupakan kumpulan grup item yang masing-masing lebih kecil
yang dicatat sebagai individu.
8
6. Langkah Keenam
- Gambar dua sumbu vertikal dan sebuah sumbu horizontal.
- Sumbu vertikal kiri. Tanda sumbu ini dengan skala dari 0 sampai pada
total seluruhnya.
- Sumbu vertikal kanan. Tandai sumbu ini dengan skala dari 0% sampai
100%.
- Sumbu horizontal. Bagilah sumbu ini dengan jumlah intercal sampai
jumlah item yang diklasifikasikan.
7. Langkah Ketujuh
Buatlah diagram balok.
Gambar 4. Diagram Balok
8. Langkah Kedelapan
9
Gambar kurva kumulatif (Kurva Pareto). Tandai nilai komulatif (total kumulatif
atau prosentase kumulatif) di atas interval kanan dari setiap item dan hubungkanlah
titik tersebut dengan garis.
9. Langkah 9
Tulis item-item yang diperlukan pada diagram, yaitu:
- Item yang berhubungan dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya, unit
dan nama penggambar.
- Item yang berhubungan dengan data; periode, pokok dan tempat
penelitian dan jumlah total data.
4. Flowchart
Flowchart adalah diagram yang mendeskripsikan sebuah proses dengan rinci
mengenai tahapan dan urutannya dari awal hingga akhir secara grafis. Flow chart
merupakan alat bantu yang memberikan gambaran visual urutan operasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.12
Flowchart merupakan langkah pertama kita dalam memahami suatu proses,
baik administrasi atau manufaktur. Dalam diagram alir ini digunakan simbol-simbol
yang umum, diantaranya adalah persegi panjang untuk menggambarkan proses, belah
ketupat untuk menggambarkan alternatif dan pilihan, jajaran genjang untuk
menggambarkan pemrosesan data, oval menggambarkan mulai atau selesainya
proses.11
10
Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
flowchart: 13
11
Pedoman-Pedoman dalam Membuat Flowchart 13
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi
ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
12
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi
kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang
sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada
halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak
berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :13
1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
4. Flowchart Program (Program Flowchart)
5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
Contoh Flow chart
13
Gambar 5. Contoh Flowchart
5. Scattered Plott 14-15
Diagram yang menggambarkan korelasi dari suatu penyebab yang
berkesinambungan terhadap penyebab yang lain, digunakan untuk melihat ada
tidaknya korelasi dari suatu penyebab dengan penyebab lain.
14
Langkah membuat diagram scattered :
- Scatter diagrams merupakan pendekatan non-mathematical atau grafis untuk
mengidentifikasi hubungan antara ukuran kinerja dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya. Karakteristik kinerja (Y) digambarkan pada sumbu vertikal,
sedangkan faktor yang diduga berkorelasi (X) diplot pada sumbu horizontal. Titik
potong antara kedua sumbu adalah rata-rata masing-masing set data. Data yang
dikumpulkan bukan untuk hanya mengamati karakteristik kualitas yang diteliti
tetapi juga memperhatikan faktor-faktor atau penyebab lain yang mungkin
berdampak pada karakteristik kualitas.
- Melalui penggambaran data dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa
lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal
ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat
keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan
sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping itu, juga akan dapat
disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif).
Hubungan positif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu Y
juga meningkat, dan sebaliknya.
15
Gambar 6. Diagram Scatter Hubungan positif
Hubungan negatif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu
Y berkurang
Tidak ada hubungan; Mengubah nilai-nilai dari item X tidak memiliki efek
pada nilai barang Y.
16
Gambar 7. Diagram Scatter Hubungan Negatif
Gambar 8. Tidak ada hubungan
6. Run Chart 16
Run chart adalah grafik yang menunjukkan perubahan pada proses pengukuran
dari waktu ke waktu. Hal ini dapat digunakan untuk:
ā€¢ Mengenali pola kinerja dalam suatu proses
ā€¢ Dokumen perubahan dari waktu ke waktu
Run chart menggunakan dua buah variable yang menunjukkan dinamika proses
yang berlangsung, dalam diagram ini titik-titik data dihubungkan dengan garis, dan
bilamana perlu dilengkapi dengan garis nilai rata-rata dari data tersebut.
Adapun kegunaan dari Run chart adalah untuk mengumpulkan dan menganalisa
data, memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi dalam aktivitas, dan untuk
membandingkan data berdasarkan periode tertentu guna melakukan pemeriksaan dan
pengendalian.
Cara menggunakannya:
a. Buatlah grafik. Label sumbu vertikal dengan ukuran kunci dari
proses yang diukur.
b. Kumpulkan data. Mengumpulkan data untuk jumlah yang sesuai
dari periode waktu tertentu, sesuai dengan strategi pengumpulan data.
c. Plot data. Plot setiap titik data pada tabel.
d. Hitung dan plot-lah rata-ratanya. Ini menyediakan referensi untuk
menggambar kesimpulan tentang poin-poin data individu.
e. Interpretasikan grafik.
17
Gambar 9. Contoh Run Chart
7. Control Chart 17
Control Chart merupakan grafik dengan mencantumkan batas maksimum dan
batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian (Grant, Eugene,
Leavenworth, R.S.,Pengendalian Kualitas Statis) dan dapat digunakan untuk
mendeteksi apakah sebuah proses tersebut dalam kondisi terkontrol secara statistik
(statistically stable) atau tidak. Proses yang tidak dalam kondisi terkontrol secara
statistik akan menunjukan suatu variasi yang berlebih sebanding dengan perubahan
waktu.
Sebuah Control Chart terdiri dari garis pusat (Central Line), sepasang batas
kendali masing-masing diletakkan di atas (Upper Control Limit) dan di bawah
(Lower Control Limit) dan nilai karakteristik. Bila semua nilai digambarkan didalam
batas kendali tanpa kecenderungan khusus, maka proses dipandang sebagai keadaan
terkendali. Sedangkan bila mereka jatuh di luar batas kendali atau menunjukkan
bentuk lain, maka proses ditetapkan berada di luar kendali.
18
0.04
0.610.54
2.91
1.44
4.63
5.41
2.59 2.69
0
1
2
3
4
5
6
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
NCDR
Gambar 10. Control Chart 1
Gambar 11. Contoh Control Chart 2
Tujuan Control Chart
1. Untuk menetapkan apakah setiap titik pada grafik normal atau tidak normal
19
2. Dapat mengetahui perubahan dalam proses dari mana data dikumpulkan,
sehingga setiap titik pada grafik harus mengindikasikan dengan cepat dari
proses mana data diambil.
Manfaat Control Chart
1. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama satu periode produksi.
2. Memberikan informasi proses secara kronologis, yakni menunjukkan
bagaimana pengaruh berbagai faktor, misalnya : material, manusia, metode,
dan lain-lain terhadap proses produksi.
3. Mengidentifikasi gejala penyimpangan suatu proses yakni dengan
memperhatikan pola atas pergerakan titik-titik sehingga dapat dihindari Over
Control yaitu pengontrolan terlalu ketat sehingga dapat menurunkan efisiensi
maupun Under Control yaitu pengontrolan terlalu longgar sehingga dapat
menurunkan mutu.
2.2. The New Seven Tools
The new seven tools merupakan alat bantu yang digunakan untuk memetakan
permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih mudah dipahami, serta menelusuri
berbagai kemungkinan penyebab permasalahan. New seven tools ini dikembangkan
untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara terstruktur. Berbeda dengan
basic seven tools yang digunakan untuk mengorganisasikan data numerik. New seven
tools terdiri dari:
1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/KJ Method)
2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram)
3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart)
4. Diagram Matriks (Matrix Diagram)
5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis)
6. Process Decision Program Chart (PDPC)
7. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM)
20
1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/ KJ Method)18-20
Diagram afinitas atau umumnya disebut metode KJ (Kawakita Jiro) adalah
perangkat yang sangat membantu dalam mengidentifikasi pola di dalam data,
menyediakan bantuan untuk investigasi atau tindakan yang lebih lanjut. Pada
dasarnya perangkat ini serupa dengan brainstorming. Misalnya dalam
berorganisasi, sewaktu kita memilih banyak data mentah seperti ide, pendapat,
masalah maupun solusi kita perlu mengurutkannya berdasarkan kategori yang
logis di antara data tersebut atau pengelompokan yang umum untuk memudahkan
pengumpulan ide, sistematika konsep atau hubungan persepsi.
Alat ini berguna untuk mengelompokkan permasalahan sehingga mudah
untuk dilihat gambaran keseluruhan permalsahan dan detailnya seperti pada
Gambar 1. Diagram afinitas dapat digunakan jika permasalahan yang timbul
sangat banyak, kompleks dan susah dimengerti, tidak menentu sehingga tidak bisa
mengingat apa saja yang dibicarakan, tidak teratur, ataupun berlimpah dan
membutuhkan keterlibatan dan dukungan dari tim.
Gambar 12. Diagram Afinitas
21
Metode ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Metode ini diciptakan pada
tahun 1960-an oleh antropolog Jepang Jiro Kawakita.
Langkah-langkah dalam membuat diagram afinitas:
a. Pilih topik yang akan dibahas, yaitu :
- Hal-hal yang dianggap masalah utama/terbesar
- Hal-hal yang secara konsep perlu disimpulkan
- Hal-hal yang membutuhkan kreativitas untuk diselesaikan atau dikerjakan
b. Gunakan ā€œPost-itā€/kartu untuk menuliskan ide, pendapat, pengalaman atau
apapun :
- Satu kartu satu pendapat
- Singkat dan padat
- Bisa dibaca orang lain
c. Kumpulkan bersama kartu-kartu yang memiliki kesamaan atau keterkaitan erat.
d. Biarkan kartu ā€œsendiriā€ yang tidak ikut ke kelompok manapun berada di luar
kelompok.
e. Berikan judul kelompok untuk setiap grup.Bentuklah diagram afinitas
(perhatikan tata letaknya)
Keuntungan dari diagram afinitas di antaranya adalah:
- Menstimulasi ide-ide baru
- Membangun kerja sama
- Memungkinkan masalah dapat ditentukan dengan akurat
- Menemukan hubungan antara berbagai elemen informasi yang ada
- Memastikan setiap orang menyadari akan adanya permasalahan
- Menggabungkan semua ide dari berbagai tingkatan anggota organisasi
(perusahaan)
- Meningkatkan kesadaran anggota organisasi (perusahaan) akan adanya
masalah
- Membangun kemempuan berpikir kritis di dalam tim
22
- Membangun kemampuan berkomunikasi di dalam tim
2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram)
Relation diagram juga disebut interrelationship diagram, teknik ini
digunakan untuk mengklarifikasi persoalan/masalah yang kompleks dengan
mempertimbangkan sejumlah penyebab yang mungkin serta menentukan strategi
yang tepat untuk setiap penyebab masalah yang berbeda. Relation diagram
memungkinkan identifikasi akar penyebab masalah. Langkah-langkah pembuatan
relation diagram, yaitu:21-22
1. Tempatkan masalah pada bagian tengah/pusat
2. Tulis penyebab primer dari masalah tersebut di sekelilingnya
3. Tentukan penyebab sekunder dan seterusnya
4. Tinjau ulang diagram secara keseluruhan , kemudian tinjau hubungan
antar penyebab
Gambar 13. Diagram Ketertaitan
3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart)23-24
Diagram pohon adalah teknik untuk memetakan lengkap jalur dan tugas-
tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan tujuan
23
sub terkait. Diagram ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan
membantu untuk sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai
hasil. Diagram pohon dimulai dengan satu item yang cabang menjadi dua atau
lebih, yang masing-masing cabang menjadi dua atau lebih, dan seterusnya.
Kelihatannya seperti pohon, dengan banyak batang dan cabang. Hal ini digunakan
untuk memecah kategori luas ke tingkat yang lebih halus lebih halus dan detail.
Mengembangkan diagram pohon bergerak membantu Anda berpikir Anda
langkah demi langkah dari generalisasi ke spesifik.
Gambar 14. Contoh Diagram Pohon
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN DIAGRAM POHON
1. Tentukan tujuan dasar
o Bagaimana caranya ?
o Mengapa sesuatu ada/terjadi ?
2. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 1 (Level-1 : Cabang pertama
dari pohon no.1)
3. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 2 (Level-2 : Cabang kedua dari
cabang-cabang no.2)
24
4. Kembangkan terus hingga ke 4 level atau lebih selama masih mungkin
dan layak
5. Telusuri ulang untuk memastikan kesesuaian antar tingkat
Gambar 15 . Contoh Lain Diagram Pohon
4. Diagram Matriks (Matrix Diagram)
Diagram matrix biasa dikenal juga tabel matrik. Diagram
matrik menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau empat kelompok informasi.
Diagram matrik juga memberikan informasi mengenai hubungan, seperti
kekuatan diagram tersebut, aturan yang digunakan untuk beragam individu dan
pengukuran. Ada enam bentuk matrik yang mungkin : L, T, Y, X, C dan bentuk
atap, tergantung dari jumlah kelompok yang dibandingkan.25
Penggunaan tiap bentuk:
25
1. Matrik L menghubungkan dua kelompok satu sama lain (atau suatu kelompok
dengan kelompok itu sendiri.
2. Matrik T menhubungkan tiga kelompok: kelompok B dan C masing-masing
berhubungan dengan A. Kelompok B dan C tidak memiliki hubungan.
3. Matrik Y menhubungkan tiga kelompok. Tiap kelompok berhubungan dengan
dua kelompok lainnya dalam suatu siklus.
4. Matrik C menhubungkan tiga kelompok. Semuanya secara simultan dalam
kerangka 3 dimensi.
5. Matrik X menhubungkan empat kelompok. Tiap kelompok berhubungan
dengan dua kelompok lainnya dalam suatu siklus.
6. Matrik atap menghubungkan satu kelompok dengan kelompok itu
sendiri.Biasanya digunakan bersama matrik L dan T.
26
Gambar 16. Contoh Diagram Matriks
5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis)26
Analisis Data Matrix adalah teknik analisis multivariant yang disebut
ā€˜Principal Component Analysisā€™. Teknik ini quantifies dan menyusun data yang
disajikan dalam Diagram Matrix, untuk menemukan lebih banyak indikator
umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan jumlah besar kompleks
informasi saling terkait. Ini akan membantu kita untuk memvisualisasikan dengan
baik dan mendapatkan wawasan tentang situasi.
27
Gambar 17. Contoh Analisa Data Matriks
6. Process Decision Program Chart (PDPC)27-28
The Process Decision Program Chart (PDPC) biasanya digunakan
untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berpotensi muncul dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan dalam suatu rencana.
Berdasarkan Mizuno (1988), metode PDPC membantu menetukan
proses mana yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
dengan mengevaluasi perkembangan dari kejadian-kejadian dan berbagai hasil
yang mungkin didapatkan. Rencana pelaksanaan tidak selalu berjalan sesuai
dengan keinginan. Ketika masalah muncul, baik secara teknis atau nonteknis,
terkadang solusi sering tidak ditemukan. Metode PDPC, dalam respon
terhadap masalah seperti ini, mampu mengantisipasi hasil yang mungkin dan
mempersiapkan tindakan pencegahan yang menuntun pada jalan keluar
terbaik yang paling mungkin.
28
PPDC digunakan saat:
ā€¢ Ketika memuat rencana, untuk mebantu mengidentifikasi potensi risiko.
ā€¢ Jika risiko teridentifikasi, PDPC digunakan untuk membantu
mengidentifikasi dan memilih tindakan pencegahan yang mungkin
dilakukan.
ā€¢ PDPC jug digunakan untuk membatu merencanakan cara menghindari dan
mengeliminasi risiko yang teridentifikasi.
ā€¢ PDPC merupakan penilaian terbaik jika risiko tidak jelas, seperti pada
situasi yang tidak dikenal dengan baik atau rencana-rencana yang
komleks, dan jika risiko kegagalan besar.
Gambar 18. Contoh PDPC
Langkah-langkah PDPC:
1. Tentukan tujuan penggunaan PDPC.
2. Untuk setiap bagian rencana harus dipertimbangkan, identifikasi potensial
masalah yang mungkin akan terjadi.
3. Untuk setiap risiko yang teridentifikasi, putuskan mana yang harus
menggunakan PDPC. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam
rencana, pilih beberapa risiko per bagian rencana (bisanya tiga atau
kurang)
29
identifika
si
penetap
an
masala
h
penyeba
b
pelaksan
aan
revie
w
Foolw-
up
Memeriksa solusi
untuk risiko/
perbaikan
solusi
Memeriksa rsiko
dalam rencana
4. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam rencana, gunakan bentuk
kotak atau metode lain untuk memperlihatkan perbedaan risiko-risiko ini
dari bagian-bagian rencana yang lain.
5. Pada setiap risiko yang sekarang terdapat di dalam PDPC, identifikasi
tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan. Sekarang perlu ditanyakan
ā€œbagaimana risiko ini dapat dikurangi?ā€. Carilah metode menghilangkan,
mengurangi atau menangani risiko tersebut.
6. Dengan cara yang hampir sama dengan tahap 3, prioritaskan tindakan
pencegahan ini dan pilihlah beberapa untuk dimasukkan ke PDPC
7. Dengan cara yang sama pada tahap 4, tambahkan tindakan pencegahan
yang telah dipilih ke dalam rencana di bawah item risiko yang tepat.
8. Persiapkan tindakan pencegahan yang telah dipilih, pastikan bahwa setiap
perubahan dalam rencana dianggap sebagai bagian normal dari rencana.
Contoh:
30
Gambar 19. Contoh PDPC 2
7. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM)29
Diagram panah menunjukkan urutan tugas-tugas yang diperlukan dalam
suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh proyek, dan potensi dan
sumber daya penjadwalan masalah dan solusi mereka.
31
Mengurangi
angka
kejadian
diare
Mengurangi
angka
kejadian
diare
Meningkatka
n kebersihan
lingkungan
Meningkatka
n kebersihan
lingkungan
Konsumsi
makanan dan
air yang
bersih dan
sehat
Konsumsi
makanan dan
air yang
bersih dan
sehat
Diagnosis dan
terapi yang
tepat
Diagnosis dan
terapi yang
tepat
Sumber air
banyak yang
tercemar
Sumber air
banyak yang
tercemar
BAB di
sembarang
tempat
BAB di
sembarang
tempat
Tidak tahu
caranya
Tidak tahu
caranya
Meningkatka
n kebersihan
diri
Meningkatka
n kebersihan
diri
Pengolahan
makanan
yang salah
Pengolahan
makanan
yang salah
Kurangnya
pengetahuan
petugas medis
Kurangnya
pengetahuan
petugas medis
Tidak
membuang
sampah ke
sungai
Tidak
membuang
sampah ke
sungaiMembuat
sumur jauh
dari toilet
Membuat
sumur jauh
dari toilet
Membangun
toilet umum
yang memadai
Membangun
toilet umum
yang memadai
Edukasi
mengenai cara
mencuci tangan
Edukasi
mengenai cara
mencuci tangan
Edukasi
mengenai
pentingnya
mencuci bahan
makanan dan
memasak air
minum hingga
matang
Edukasi
mengenai
pentingnya
mencuci bahan
makanan dan
memasak air
minum hingga
matang
Penyuluhan
tetang diare
Penyuluhan
tetang diare
Gambar 20 . Arrow Diagram
Arrow Diagram digunakan saat:
- Merencanakan suatu proyek atau kegiatan yang terdiri dari serangkaian
tindakan yang saling berkaitan.
- Gunakan untuk menghitung tanggal tercepat ketika proyek dapat
diselesaikan dan untuk menemukan cara untuk mengubahnya.
- Gunakan untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko untuk
menyelesaikan proyek tepat waktu
- Dapat juga digunakan untuk menggambarkan dan memahami kegiatan
dalam proses kerja.
- Diagram yang dihasilkan berguna untuk mengkomunikasikan rencana
dan risiko untuk orang lain.
Berikut langkah-langkah pembuatan Arrow Diagram
1. Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri, pertimbangan apa
mendahului, berikutnya apa dan mana yang paralel (bersama-sama)
2. Tuliskan/gambar persimpangan yang terjadi
3. Gambarkan garis panah dengan garis lurus berarti harus berurutan sedangkan
putus-putus berhubungan tapi masih bisa ditunggu (tidakada waktu)
32
4. Tuliskan nomor persimpangan
5. Tuliskan nama operasinya
6. Tuliskanjumlah hari/waktu yang dibutuhkan
7. Jalur kritis (tidak bisa ditunda) digambarkan dengan garis panah lebih tebal.
8. Tujuan pemecahan akhir
9. Tuliskan kondisi masalahnya
10. Siapkan rencana kerja
11. Susun instruksi kerja untuk mengantisipasi aktivitas
12. Lakukan update jika situasi berubah. Jika memang tdak ada/tidak bisa
disolusikan: berhenti
13. Gambarkan hasil akhir yang dicapai dan gunakan anak panah lebih tebal dari
atas hingga ke bawah (jalur yang digunakan)
33
BAB III
SIMPULAN
Analisis masalah merupakan hal terpenting dalam merencanakan suatu
program, sehingga dapat mengetahui intervensi apa yang dapat diterapkan. Analisis
masalah digunakan untuk merancang rencana tindakan, baik dalam menentukan
spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu
dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan,
cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain.
Ada beberapa pendekatan atau alat yang dapat digunakan dalam melakukan
analisis masalah. Sehingga, nantinya perencana dapat menentukan masalah utama
dari semua permasalahan yang ada. Kegiatan yang paling penting dalam proses
analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan
tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Kasus harus
dijelaskan sehingga perencana dapat mengetahui permasalahan yang sedang terjadi.
Setelah itu metode yang sesuai dan dapat menjawab semua permasalahan secara tepat
dan efektif dipergunakan.
Langkah-langkah melakukan analisis masalah dimulai dengan
mengidentifikasi masalah utama, kemudian pilih salah satu masalah utama untuk
dianalisis setelah mengidentifikasi seluruh masalah yang ada, tentukan masalah yang
merupakan inti dari masalah. Identifikasi sebab langsung dari masalah utama,
kemudian dilakukan penyusunan pohon masalah. Setelah itu, identifikasi akibat
34
langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon masalah sehinggaakan terlihat
akibat dari masalah. Langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon masalah untuk
memastikan sudah valid dan lengkap. Pohon tersebut harus terlihat dan memberikan
logika dari hubungan sebab dan akibat.
Dalam analisis dan pemecahan masalah, dikenal adanya tujuh alat manajemen
yang banyak digunakan. Tujuh alat itu terkenal dengan sebutan seven tools. Alat-alat
bantu ini berkembang penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu
atau pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam konteks QC Circle atau Quality
Improvement Team, dan lain sebagainya. Jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam
ā€The 7 QC Toolsā€ antara lain: Diagram sebab akibat/ tulang ikan/ cause effect
diagram/ fishbone diagram/diagram Ishikawa, Diagram Pareto, Diagram Scatter,
Check Sheet, Histogram, Run Chart, dan Control Chart.
Dalam perkembangannnya, penggunaan seven tools ini menjadi sangat umum
digunakan. Kemudian beberapa praktisi merasakan kadang analisis masalah dengan
seven tools ini menjadi kurang tajam. Sehingga kemudian dikembangkan The New
Seven Tools untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada Seven Tools versi
sebelumnya. The New Seven Tools ini terdiri dari Affinity Diagram, Relation
Diagram, Matrix Diagram, Tree Diagram, Arrow Diagram, Process Decision
Program Chart, dan Matrix Data Analysis. The new seven tools merupakan alat bantu
yang digunakan untuk memetakan permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih
mudah dipahami, serta menelusuri berbagai kemungkinan penyebab permasalahan.
Namun, harus diingat, yang harus menjadi pedoman kita sebelum
menggunakan 7 QC tools adalah EFISIEN, yakni ketepatan dalam memilih alat bantu
yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas dan EFEKTIF yaitu
penggunaan yang dilakukan dengan ā€œbenarā€, sehingga persoalan menjadi lebih jelas,
mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. American Society for Quality, Fishbone diagram http://www.asq.org/learn
about-quality/cause-analysis-tools/overview/fishbone.html
2. Balanced Scorecard Institute, Basic tools for process improvement, Module 5
ā€“ Cause and Effect diagram http://www.balancedscorecard.org/files/c-
ediag.pdf
3. Ishikawa, Kaoru (1986). Guide to Quality Control. Tokyo, Japan: Asian
Productivity Organization.
4. Walton, Mary (1992) The Deming Management Method, Mercury Business
5. Public Health Infrastructure, Fishbone (Ishikawa) Diagram (Example)
http://www.phf.org/infrastructure/PublicHealthFishbone.pdf (accessed on
2/9/2012)
6. Tague, Nancy. 2004. The Quality Toolbox Second Edition. ASQ Quality
Press
7. 2005. Histograms (http://personnel.ky.gov/NR/rdonlyres/6E00B0CF-57D8-
4AD3-9265-6CAACC40570F/0/Histograms.pdf)
8. Foster, Thomas. 2010. The Tools of Quality. Pearson Education, Inc
(http://www.csus.edu/indiv/b/blakeh/mgmt/documents/foster_ch10_4th_editio
n.ppt)
9. Admin. 2009. ABC Analisis dan Prinsip Pareto. Available online at
http://goongbusiness.com/in/article-bebas/163-abc-analisis-dan-prinsip-
pareto.html
10. Rimantho, Dino. 2010. Analisis Pareto
11. Hitoshi Kume, 1989, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, Penerbit
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
36
12. Surya, P. 7 Tools of Quality and New 7 Tools of Quality. Tersedia di:
http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools#
13. Ernie. Diagram Alir (Flowcharts). 2009. Tersedia di:
http://ndoware.com/diagram-alir-flowchart.html
14. Tague 's Nancy The Quality Toolbox. 2004. Second Edition. ASQ Quality
Press
15. Surya Putu. 2011. 7 tools and New 7 tools quality. Diunggah
http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools
16. Run Charts/Time Plot/ Trend Chart. Tersedia di:
http://www.deming.edu.clemson.edu/pub/tutorials/qctools/runm.htm.
Diunduh pada tanggal 1 September 2012.
17. Poerwanto, Hendra. Control Chart. Diunduh 2 September 2012 dari
https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian--Seven-
Quality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Control-Chart-Pengertian-
manfaat-membuat-dan-contoh-Control-Chart-Peta-kendali
18. Swarsono. 1994. Manajemen Strategi Konsep, Alat analisa dan konteks, UUP
AMP YKAN.
19. Harjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi Dan Tehnik Pengorganisasian. Raja
Grofandi Persada: Jakarta.
20. Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Sumatera Utara: Medan.
21. Shahin, Arash, et.al. 2011. Proposing an Integrated Framework of Seven
Basic and New Quality Management Tools and Techniques. Iran: Department
of Management University of Isfahan.
22. Amjad, Muhammad. 2002. Aplication of Seven New Tools. Pakistan: ICQI
23. Diaz, Christopher. The New 7 Q.C. Tools (A Training Presentation on the
N7). http://sixsigmaindonesia.com/blog-ina/?p=41
24. Nancy R. Tagueā€™s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press,
2004
37
25. Kamajaya, Y. 7 Tools dan 7 New Tools.
Tersedia di: http://ml.scribd.com/doc/45972955/7-Tools
26. Dianmardi. 2011. New 7 Tools of Quality
blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-quality/
27. Dean, Edwin. B. 2008. Process Decision Program Chart (PDPC).
Tersedia di: http://www.oocities.org/ohcop/pdpc.html.
28. Straker, David. Process Decision Program Chart (PPDC): When to Use It.
Tersedia di: http://syque.com/quality_tools/toolbook/PDPC/when.htm .
Diunduh pada tanggal 1September 2012.
29. Mardi D. New 7 tools quality. 2011.
Tersedia di: http://blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-
quality/
38

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
Ā 
Pareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Pareto diagram_Pengertian & Cara MembuatnyaPareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Pareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Kanaidi ken
Ā 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Wisnu Dewobroto
Ā 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
Wisnu Dewobroto
Ā 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Ā 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Wisnu Dewobroto
Ā 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
Djoe343536
Ā 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
prihase
Ā 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
SaktiMurni
Ā 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
Astika Nuryani
Ā 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Nuri Kartini
Ā 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
ISTA
Ā 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
Kukuh Setiawan
Ā 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
Ā 
Pemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi PerusahaanPemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi Perusahaan
Sulistyo Budi Utomo
Ā 
Lean manufacturing
Lean manufacturingLean manufacturing
Lean manufacturing
Arya Wirabhuana
Ā 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkulJulita Anggrek
Ā 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
masruhan
Ā 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
Ā 
Materi six sigma
Materi six sigmaMateri six sigma
Materi six sigmaMuhammad Hamid
Ā 

What's hot (20)

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Ā 
Pareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Pareto diagram_Pengertian & Cara MembuatnyaPareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Pareto diagram_Pengertian & Cara Membuatnya
Ā 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Ā 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
Ā 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
Ā 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Ā 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
Ā 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Ā 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
Ā 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
Ā 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Ā 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
Ā 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
Ā 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
Ā 
Pemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi PerusahaanPemilihan Lokasi Perusahaan
Pemilihan Lokasi Perusahaan
Ā 
Lean manufacturing
Lean manufacturingLean manufacturing
Lean manufacturing
Ā 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
Ā 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
Ā 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
Ā 
Materi six sigma
Materi six sigmaMateri six sigma
Materi six sigma
Ā 

Similar to 7 tools

MKUAL 04
MKUAL 04MKUAL 04
MKUAL 04
giningroem
Ā 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
Yoga Pratama
Ā 
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
Iskandar Muda
Ā 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
Iskandar Muda
Ā 
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptxPMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
andriooktarian
Ā 
New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Seven
viperantodwi
Ā 
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptxTRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
KudapanKita
Ā 
Gambarajah pareto
Gambarajah paretoGambarajah pareto
Gambarajah pareto
Azlina Othman
Ā 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
dendyharyadi1
Ā 
pdf_20230715_141512_0000.pdf
pdf_20230715_141512_0000.pdfpdf_20230715_141512_0000.pdf
pdf_20230715_141512_0000.pdf
Kurniawan Adi Kuncoro
Ā 
Presentasi 11-ishikawa-diagram
Presentasi 11-ishikawa-diagramPresentasi 11-ishikawa-diagram
Presentasi 11-ishikawa-diagramImam Maulana Mechanic
Ā 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation research
Rohmad_ Putra
Ā 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Purwanti Rahayu
Ā 
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
dechavns
Ā 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitas
ISTA
Ā 
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
RaniaRaniaJuita
Ā 
Kelompok 8.pptx
Kelompok 8.pptxKelompok 8.pptx
Kelompok 8.pptx
DedenHidayatullah3
Ā 
Kelompok sia 5 analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
Kelompok sia 5  analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...Kelompok sia 5  analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
Kelompok sia 5 analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
NuraifanSuntia2
Ā 
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.pptRCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
RezkiS2
Ā 

Similar to 7 tools (20)

MKUAL 04
MKUAL 04MKUAL 04
MKUAL 04
Ā 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
Ā 
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
First Seven Tools of Quality Improvement_imu rev 4 april 2014
Ā 
First 7 tools imu
First 7 tools imuFirst 7 tools imu
First 7 tools imu
Ā 
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptxPMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
PMK 5 NEW 7 TOOLS.pptx
Ā 
New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Seven
Ā 
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptxTRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
TRAINING 7 TOOLS PT. WAHANA INTERFOOD NUSATARA TBK.pptx
Ā 
Gambarajah pareto
Gambarajah paretoGambarajah pareto
Gambarajah pareto
Ā 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
Ā 
pdf_20230715_141512_0000.pdf
pdf_20230715_141512_0000.pdfpdf_20230715_141512_0000.pdf
pdf_20230715_141512_0000.pdf
Ā 
7 tools
7 tools7 tools
7 tools
Ā 
Presentasi 11-ishikawa-diagram
Presentasi 11-ishikawa-diagramPresentasi 11-ishikawa-diagram
Presentasi 11-ishikawa-diagram
Ā 
Laporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation researchLaporan praktikum operation research
Laporan praktikum operation research
Ā 
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuanLaporan1 bab i fungsi tujuan
Laporan1 bab i fungsi tujuan
Ā 
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Ā 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitas
Ā 
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (02-04-2021)
Ā 
Kelompok 8.pptx
Kelompok 8.pptxKelompok 8.pptx
Kelompok 8.pptx
Ā 
Kelompok sia 5 analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
Kelompok sia 5  analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...Kelompok sia 5  analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
Kelompok sia 5 analisis teknik dan dokumentasi sistem informasi akuntansi pa...
Ā 
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.pptRCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
RCkd6ieimsbathajwrhrbrbrbehehetudtjrhtjsuwrjw5uA.ppt
Ā 

More from Amad Saeprudin

Pencemaran air oleh industri 1
Pencemaran air oleh industri 1Pencemaran air oleh industri 1
Pencemaran air oleh industri 1
Amad Saeprudin
Ā 
Pemanasan di bumi
Pemanasan di bumiPemanasan di bumi
Pemanasan di bumi
Amad Saeprudin
Ā 
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusiaKebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
Amad Saeprudin
Ā 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
Amad Saeprudin
Ā 
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuanBentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Amad Saeprudin
Ā 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
Amad Saeprudin
Ā 
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuanBentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Amad Saeprudin
Ā 
Pemanasan di bumi
Pemanasan di bumiPemanasan di bumi
Pemanasan di bumi
Amad Saeprudin
Ā 
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Amad Saeprudin
Ā 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Amad Saeprudin
Ā 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
Amad Saeprudin
Ā 
Kebutuhan psikologi 1
Kebutuhan psikologi 1Kebutuhan psikologi 1
Kebutuhan psikologi 1
Amad Saeprudin
Ā 
Artikel uas kpli
Artikel uas kpliArtikel uas kpli
Artikel uas kpli
Amad Saeprudin
Ā 
Review jurnal kpli
Review jurnal kpliReview jurnal kpli
Review jurnal kpli
Amad Saeprudin
Ā 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
Amad Saeprudin
Ā 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
Amad Saeprudin
Ā 
Tugas 7 tatanan materi berwujud cair
Tugas 7 tatanan materi berwujud cairTugas 7 tatanan materi berwujud cair
Tugas 7 tatanan materi berwujud cair
Amad Saeprudin
Ā 
Tugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logamTugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logam
Amad Saeprudin
Ā 
Presentation kimia 3
Presentation kimia 3Presentation kimia 3
Presentation kimia 3
Amad Saeprudin
Ā 
Welkome
WelkomeWelkome
Welkome
Amad Saeprudin
Ā 

More from Amad Saeprudin (20)

Pencemaran air oleh industri 1
Pencemaran air oleh industri 1Pencemaran air oleh industri 1
Pencemaran air oleh industri 1
Ā 
Pemanasan di bumi
Pemanasan di bumiPemanasan di bumi
Pemanasan di bumi
Ā 
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusiaKebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
Ā 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
Ā 
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuanBentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Ā 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
Ā 
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuanBentuk istilah ilmu pengetahuan
Bentuk istilah ilmu pengetahuan
Ā 
Pemanasan di bumi
Pemanasan di bumiPemanasan di bumi
Pemanasan di bumi
Ā 
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Studi kasus (kebutuhan dasar manusia)
Ā 
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Pencemaran air oleh industri tnggl 15
Ā 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
Ā 
Kebutuhan psikologi 1
Kebutuhan psikologi 1Kebutuhan psikologi 1
Kebutuhan psikologi 1
Ā 
Artikel uas kpli
Artikel uas kpliArtikel uas kpli
Artikel uas kpli
Ā 
Review jurnal kpli
Review jurnal kpliReview jurnal kpli
Review jurnal kpli
Ā 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
Ā 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
Ā 
Tugas 7 tatanan materi berwujud cair
Tugas 7 tatanan materi berwujud cairTugas 7 tatanan materi berwujud cair
Tugas 7 tatanan materi berwujud cair
Ā 
Tugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logamTugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logam
Ā 
Presentation kimia 3
Presentation kimia 3Presentation kimia 3
Presentation kimia 3
Ā 
Welkome
WelkomeWelkome
Welkome
Ā 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 

7 tools

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Analisis masalah merupakan salah satu tahap dalam menyelesaikan masalah. Analisis masalah digunakan untuk menguji semua faktor dan elemen yang menghambat suatu individu, organisasi atau kelompok untuk mecapai tujuannya. Analisis masalah menjamin tersedianya pendekatan yang terstruktur untuk mengidentifiksai masalah dan penyebabnya untuk memastikan masalah- masalah tersebut mendapat perhatian khusus. Akan tetapi sebelum melangkah terlalu jauh, seseorang harus memisahkan, menajamkan dan mengklarifikasi variabel yang terkait dan hubungan yang meningkatkan permasalahan tersebut. Teknik analisis yang sering digunakan ada dua yaitu teknik analisis Seven Tools yang meliputi fishbone diagrams, histogram, pareto analysis, flow charts, scatter plots, run charts dan control charts serta New Seven Tools yang meliputi affinity diagrams, relation diagrams, tree diagrams, matrix diagrams, arrow diagrams, process decision dan matrix data analysis. Dengan mengetahui teknik analisis diharapkan kita dapat menggunakannya untuk merancang rencana tindakan, keterlibatan berbagai peran, waktu, identifikasi indikator perubahan peningkatan serta dampak tindakan, cara pemantauan kemajuan dan lain-lain. Untuk itu dalam makalah ini dibahas teknik analisis Seven Tools dan New Seven Tools dengan harapan dapat menjadi referensi dalam menganalisis suatu masalah. 1
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Seven Tools 1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan (Fishbone Diagram)/ Diagram Ishikawa Diagram ini adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara karakteristik kualitas/ akibat dengan faktor-faktor penyebabnya sehingga didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada.1,3 Diagram ini digunakan sebagai grafik alat bantu manajemen mutu yang memaparkan dan menggambarkan sumber-sumber penyebab variasi suatu proses. Penyusunan diagram ini bertujuan untuk mencari dan menemukan beberapa sumber masalah yang menjadi kunci penyebab suatu masalah. Diagram ini digambarkan sebagai berikut: 2
  • 3. Gambar 1. Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram)/ Tulang Ikan (Fishbone Diagram)/ Diagram Ishikawa Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah untuk menggambarkan hubungan antara outcome dan faktor-faktor yang mempengaruhi outcome. Sasaran utama dari penggunaan diagram ini adalah: 1,3-5 - Menentukan akar masalah-masalah - Memusatkan contoh masalah yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis sebab-akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone diagram)/ diagram Ishikawa seperti yang tercantum pada Gambar 2. 3
  • 4. Gambar 2. Contoh Analisis Masalah Menggunakan Diagram sebab- akibat (cause effect diagram)/ tulang ikan (fishbone diagram)/ diagram Ishikawa 2. Histogram Histogram merupakan suatu tipe lain dari grafik batang/balok.6 Data individual dikelompokkan dalam satu kelas sehingga akan didapatkan suatu informasi mengenai seberapa sering nilai pada masing-masing kelas terjadi. Histogram paling sering digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi atau variasi dari suatu data. Histogram dapat digunakan untuk menganalis suatu penyebab, yaitu melalui presentasi data yang dominan serta distribusi kejadian suatu masalah yang berbeda.7,8 Untuk membuat histogram, terlebih dahulu ditentukan penjumlahan data (sum), rata-rata (mean), nilai maksimum (max), nilai minimum (min) , rentang nilai (range atau max-min). Kemudian lebar kelas ditentukan dengan membagi range dengan jumlah kelas. 4
  • 5. Tabel 1. Rule of thumb untuk jumlah kelas Jumlah Nilai Jumlah Kelas 9-16 4 17- 32 5 33- 64 6 65-128 7 129-256 8 Gambar 3. Contoh histogram 8 3. Analisis Pareto 9-11 Analisis pareto merupakan teknik statistik dalam pengambilan keputusan. Analisis pareto biasanya digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Analisis pareto menggunakan prinsip Pareto yang juga dikenal sebagai aturan 80-20, yakni gagasannya adalah bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan, Anda dapat menghasilkan 80% manfaat dari melakukan seluruh pekerjaan. Analisis pareto diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi dari Itali, Vilvredo Pareto pada tahun 1897. Vilvredo Pareto melakukan penelitian di Eropa pada awal 1900 mengenai kekayaan dan kemiskinan. Beliau menemukan bahwa kekayaan yang terkonsentrasi di tangan segelintir orang dan lebih banyak yang 5
  • 6. mengalami kemiskinan. Prinisp ini didasarkan pada distribusi yang tidak merata pada berbagai hal di alam semesta, sehingga terciptalah prinsip Pareto. Dari sudut pandang kualitas, analisis ini diperkenalkan oleh Prof. JM. Muran, sebagai instrument untuk klasifikasi masalah kualitas: - Masalah utama adalah sedikit masalah kualitas, namun hasilnya yang cukup penting - Masalah kedua adalah banyak masalah kecil, namun hasilnya terbatas. Analisis pareto membantu tim untuk fokus pada sejumlah masalah kecil yang benar-benar penting atau yang menjadi penyebab masalah. Alat ini berguna dalam menetapkan prioritas masalah yang benar-benar harus atau paling penting untuk ditangani. Tidak ada perusahaan memiliki cukup sumber untuk mengatasi setiap masalah, jadi setiap perusahaan harus memprioritaskan masalah yang harus ditangani terlebih dahulu. Analisis pareto memiliki beberapa keuntungan, yakni: - Memecahkan masalah secara efisien berdasarkan hierarki dan identifikasi masalah, menurut kepentingannya. - Mengatur prioritas untuk aplikasi praktis. - Memungkinkan lebih baik menggunakan sumber daya yang terbatas. - Menunjukkan di mana untuk memfokuskan upaya. Sistem Pareto/ABC, tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan, tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman, khususnya untuk produk akhir. Grafik pada analisis pareto ini mirip dengan grafik histogram atau bar, kecuali bahwa bar tersebut diatur ke dalam urutan menurun dari kiri ke kanan sepanjang absis. Tiap batang hanya mewakili kategori masalah, diatur dengan cara penurunan, dari kiri ke kanan, sesuai dengan kepentingan mereka. Langkah ā€“ langkah dalam pembuatan diagram pareto, yakni: 1. Langkah Pertama 6
  • 7. a. Tentukan permasalahan apa yang akan diteliti dan bagaimana cara mengumpulkan data. b. Tentukan masalah yang akan diteliti, misalnya : item rusak, kerugian dalam arti moneter dan kejadian kecelakaan. c. Tetapkan data apa yang diperlukan dan bagaimana mengklasifikasikannya, misalnya rusak berdasarkan tipe, lokasi, proses, mesin, pekerja dan metode. Sebagai catatan item yang jarang muncul diringkas dalam kategori ā€œlain- lainā€. d. Tetapkan metode pengumpulan data dan periode selama data dikumpulkan. Dianjurkan untuk menggunakan formulir penelitian yang dianjurkan. 2. Langkah Kedua Rencanakan lembaran catatan data yang mendaftar semua item, dengan menyediakan ruang untuk jumlah total. Seperti tabel 2 di bawah ini : Tabel 2. Rencana Lembaran Catatan Data 7
  • 8. 3. Langkah ketiga Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total 4. Langkah keempat Buat lembaran data Diagram Pareto yang mendaftar semua item masing- masing jumlah total, total kumulatif, prosentase terhadap total seluruhnya dan prosentase kumulatif seperti pada tabel 2 diatas. 5. Langkah Kelima Aturan item dalam urutan jumlah dan istilah lembaran data. Item ā€œlain-lainā€ harus diletakkan pada garis terakhir tanpa mempermasalahkan besarnya. Hal ini disebabkan karena merupakan kumpulan grup item yang masing-masing lebih kecil yang dicatat sebagai individu. 8
  • 9. 6. Langkah Keenam - Gambar dua sumbu vertikal dan sebuah sumbu horizontal. - Sumbu vertikal kiri. Tanda sumbu ini dengan skala dari 0 sampai pada total seluruhnya. - Sumbu vertikal kanan. Tandai sumbu ini dengan skala dari 0% sampai 100%. - Sumbu horizontal. Bagilah sumbu ini dengan jumlah intercal sampai jumlah item yang diklasifikasikan. 7. Langkah Ketujuh Buatlah diagram balok. Gambar 4. Diagram Balok 8. Langkah Kedelapan 9
  • 10. Gambar kurva kumulatif (Kurva Pareto). Tandai nilai komulatif (total kumulatif atau prosentase kumulatif) di atas interval kanan dari setiap item dan hubungkanlah titik tersebut dengan garis. 9. Langkah 9 Tulis item-item yang diperlukan pada diagram, yaitu: - Item yang berhubungan dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya, unit dan nama penggambar. - Item yang berhubungan dengan data; periode, pokok dan tempat penelitian dan jumlah total data. 4. Flowchart Flowchart adalah diagram yang mendeskripsikan sebuah proses dengan rinci mengenai tahapan dan urutannya dari awal hingga akhir secara grafis. Flow chart merupakan alat bantu yang memberikan gambaran visual urutan operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.12 Flowchart merupakan langkah pertama kita dalam memahami suatu proses, baik administrasi atau manufaktur. Dalam diagram alir ini digunakan simbol-simbol yang umum, diantaranya adalah persegi panjang untuk menggambarkan proses, belah ketupat untuk menggambarkan alternatif dan pilihan, jajaran genjang untuk menggambarkan pemrosesan data, oval menggambarkan mulai atau selesainya proses.11 10
  • 11. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan flowchart: 13 11
  • 12. Pedoman-Pedoman dalam Membuat Flowchart 13 Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti : 1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. 3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 12
  • 13. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. 5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. 7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :13 1. Flowchart Sistem (System Flowchart) 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart) 3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) 4. Flowchart Program (Program Flowchart) 5. Flowchart Proses (Process Flowchart) Contoh Flow chart 13
  • 14. Gambar 5. Contoh Flowchart 5. Scattered Plott 14-15 Diagram yang menggambarkan korelasi dari suatu penyebab yang berkesinambungan terhadap penyebab yang lain, digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi dari suatu penyebab dengan penyebab lain. 14
  • 15. Langkah membuat diagram scattered : - Scatter diagrams merupakan pendekatan non-mathematical atau grafis untuk mengidentifikasi hubungan antara ukuran kinerja dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Karakteristik kinerja (Y) digambarkan pada sumbu vertikal, sedangkan faktor yang diduga berkorelasi (X) diplot pada sumbu horizontal. Titik potong antara kedua sumbu adalah rata-rata masing-masing set data. Data yang dikumpulkan bukan untuk hanya mengamati karakteristik kualitas yang diteliti tetapi juga memperhatikan faktor-faktor atau penyebab lain yang mungkin berdampak pada karakteristik kualitas. - Melalui penggambaran data dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif). Hubungan positif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu Y juga meningkat, dan sebaliknya. 15 Gambar 6. Diagram Scatter Hubungan positif
  • 16. Hubungan negatif, dimana item pada sumbu X meningkat, item pada sumbu Y berkurang Tidak ada hubungan; Mengubah nilai-nilai dari item X tidak memiliki efek pada nilai barang Y. 16 Gambar 7. Diagram Scatter Hubungan Negatif Gambar 8. Tidak ada hubungan
  • 17. 6. Run Chart 16 Run chart adalah grafik yang menunjukkan perubahan pada proses pengukuran dari waktu ke waktu. Hal ini dapat digunakan untuk: ā€¢ Mengenali pola kinerja dalam suatu proses ā€¢ Dokumen perubahan dari waktu ke waktu Run chart menggunakan dua buah variable yang menunjukkan dinamika proses yang berlangsung, dalam diagram ini titik-titik data dihubungkan dengan garis, dan bilamana perlu dilengkapi dengan garis nilai rata-rata dari data tersebut. Adapun kegunaan dari Run chart adalah untuk mengumpulkan dan menganalisa data, memberikan gambaran situasi yang sedang terjadi dalam aktivitas, dan untuk membandingkan data berdasarkan periode tertentu guna melakukan pemeriksaan dan pengendalian. Cara menggunakannya: a. Buatlah grafik. Label sumbu vertikal dengan ukuran kunci dari proses yang diukur. b. Kumpulkan data. Mengumpulkan data untuk jumlah yang sesuai dari periode waktu tertentu, sesuai dengan strategi pengumpulan data. c. Plot data. Plot setiap titik data pada tabel. d. Hitung dan plot-lah rata-ratanya. Ini menyediakan referensi untuk menggambar kesimpulan tentang poin-poin data individu. e. Interpretasikan grafik. 17
  • 18. Gambar 9. Contoh Run Chart 7. Control Chart 17 Control Chart merupakan grafik dengan mencantumkan batas maksimum dan batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian (Grant, Eugene, Leavenworth, R.S.,Pengendalian Kualitas Statis) dan dapat digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah proses tersebut dalam kondisi terkontrol secara statistik (statistically stable) atau tidak. Proses yang tidak dalam kondisi terkontrol secara statistik akan menunjukan suatu variasi yang berlebih sebanding dengan perubahan waktu. Sebuah Control Chart terdiri dari garis pusat (Central Line), sepasang batas kendali masing-masing diletakkan di atas (Upper Control Limit) dan di bawah (Lower Control Limit) dan nilai karakteristik. Bila semua nilai digambarkan didalam batas kendali tanpa kecenderungan khusus, maka proses dipandang sebagai keadaan terkendali. Sedangkan bila mereka jatuh di luar batas kendali atau menunjukkan bentuk lain, maka proses ditetapkan berada di luar kendali. 18 0.04 0.610.54 2.91 1.44 4.63 5.41 2.59 2.69 0 1 2 3 4 5 6 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 NCDR
  • 19. Gambar 10. Control Chart 1 Gambar 11. Contoh Control Chart 2 Tujuan Control Chart 1. Untuk menetapkan apakah setiap titik pada grafik normal atau tidak normal 19
  • 20. 2. Dapat mengetahui perubahan dalam proses dari mana data dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus mengindikasikan dengan cepat dari proses mana data diambil. Manfaat Control Chart 1. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama satu periode produksi. 2. Memberikan informasi proses secara kronologis, yakni menunjukkan bagaimana pengaruh berbagai faktor, misalnya : material, manusia, metode, dan lain-lain terhadap proses produksi. 3. Mengidentifikasi gejala penyimpangan suatu proses yakni dengan memperhatikan pola atas pergerakan titik-titik sehingga dapat dihindari Over Control yaitu pengontrolan terlalu ketat sehingga dapat menurunkan efisiensi maupun Under Control yaitu pengontrolan terlalu longgar sehingga dapat menurunkan mutu. 2.2. The New Seven Tools The new seven tools merupakan alat bantu yang digunakan untuk memetakan permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih mudah dipahami, serta menelusuri berbagai kemungkinan penyebab permasalahan. New seven tools ini dikembangkan untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara terstruktur. Berbeda dengan basic seven tools yang digunakan untuk mengorganisasikan data numerik. New seven tools terdiri dari: 1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/KJ Method) 2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram) 3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart) 4. Diagram Matriks (Matrix Diagram) 5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis) 6. Process Decision Program Chart (PDPC) 7. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM) 20
  • 21. 1. Diagram Afinitas (Affinity Diagram/ KJ Method)18-20 Diagram afinitas atau umumnya disebut metode KJ (Kawakita Jiro) adalah perangkat yang sangat membantu dalam mengidentifikasi pola di dalam data, menyediakan bantuan untuk investigasi atau tindakan yang lebih lanjut. Pada dasarnya perangkat ini serupa dengan brainstorming. Misalnya dalam berorganisasi, sewaktu kita memilih banyak data mentah seperti ide, pendapat, masalah maupun solusi kita perlu mengurutkannya berdasarkan kategori yang logis di antara data tersebut atau pengelompokan yang umum untuk memudahkan pengumpulan ide, sistematika konsep atau hubungan persepsi. Alat ini berguna untuk mengelompokkan permasalahan sehingga mudah untuk dilihat gambaran keseluruhan permalsahan dan detailnya seperti pada Gambar 1. Diagram afinitas dapat digunakan jika permasalahan yang timbul sangat banyak, kompleks dan susah dimengerti, tidak menentu sehingga tidak bisa mengingat apa saja yang dibicarakan, tidak teratur, ataupun berlimpah dan membutuhkan keterlibatan dan dukungan dari tim. Gambar 12. Diagram Afinitas 21
  • 22. Metode ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Metode ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh antropolog Jepang Jiro Kawakita. Langkah-langkah dalam membuat diagram afinitas: a. Pilih topik yang akan dibahas, yaitu : - Hal-hal yang dianggap masalah utama/terbesar - Hal-hal yang secara konsep perlu disimpulkan - Hal-hal yang membutuhkan kreativitas untuk diselesaikan atau dikerjakan b. Gunakan ā€œPost-itā€/kartu untuk menuliskan ide, pendapat, pengalaman atau apapun : - Satu kartu satu pendapat - Singkat dan padat - Bisa dibaca orang lain c. Kumpulkan bersama kartu-kartu yang memiliki kesamaan atau keterkaitan erat. d. Biarkan kartu ā€œsendiriā€ yang tidak ikut ke kelompok manapun berada di luar kelompok. e. Berikan judul kelompok untuk setiap grup.Bentuklah diagram afinitas (perhatikan tata letaknya) Keuntungan dari diagram afinitas di antaranya adalah: - Menstimulasi ide-ide baru - Membangun kerja sama - Memungkinkan masalah dapat ditentukan dengan akurat - Menemukan hubungan antara berbagai elemen informasi yang ada - Memastikan setiap orang menyadari akan adanya permasalahan - Menggabungkan semua ide dari berbagai tingkatan anggota organisasi (perusahaan) - Meningkatkan kesadaran anggota organisasi (perusahaan) akan adanya masalah - Membangun kemempuan berpikir kritis di dalam tim 22
  • 23. - Membangun kemampuan berkomunikasi di dalam tim 2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram) Relation diagram juga disebut interrelationship diagram, teknik ini digunakan untuk mengklarifikasi persoalan/masalah yang kompleks dengan mempertimbangkan sejumlah penyebab yang mungkin serta menentukan strategi yang tepat untuk setiap penyebab masalah yang berbeda. Relation diagram memungkinkan identifikasi akar penyebab masalah. Langkah-langkah pembuatan relation diagram, yaitu:21-22 1. Tempatkan masalah pada bagian tengah/pusat 2. Tulis penyebab primer dari masalah tersebut di sekelilingnya 3. Tentukan penyebab sekunder dan seterusnya 4. Tinjau ulang diagram secara keseluruhan , kemudian tinjau hubungan antar penyebab Gambar 13. Diagram Ketertaitan 3. Diagram Pohon (Tree Diagram/Systems Flow Chart)23-24 Diagram pohon adalah teknik untuk memetakan lengkap jalur dan tugas- tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan tujuan 23
  • 24. sub terkait. Diagram ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai hasil. Diagram pohon dimulai dengan satu item yang cabang menjadi dua atau lebih, yang masing-masing cabang menjadi dua atau lebih, dan seterusnya. Kelihatannya seperti pohon, dengan banyak batang dan cabang. Hal ini digunakan untuk memecah kategori luas ke tingkat yang lebih halus lebih halus dan detail. Mengembangkan diagram pohon bergerak membantu Anda berpikir Anda langkah demi langkah dari generalisasi ke spesifik. Gambar 14. Contoh Diagram Pohon LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN DIAGRAM POHON 1. Tentukan tujuan dasar o Bagaimana caranya ? o Mengapa sesuatu ada/terjadi ? 2. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 1 (Level-1 : Cabang pertama dari pohon no.1) 3. Tentukan cara/rencana pencapaian di level 2 (Level-2 : Cabang kedua dari cabang-cabang no.2) 24
  • 25. 4. Kembangkan terus hingga ke 4 level atau lebih selama masih mungkin dan layak 5. Telusuri ulang untuk memastikan kesesuaian antar tingkat Gambar 15 . Contoh Lain Diagram Pohon 4. Diagram Matriks (Matrix Diagram) Diagram matrix biasa dikenal juga tabel matrik. Diagram matrik menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau empat kelompok informasi. Diagram matrik juga memberikan informasi mengenai hubungan, seperti kekuatan diagram tersebut, aturan yang digunakan untuk beragam individu dan pengukuran. Ada enam bentuk matrik yang mungkin : L, T, Y, X, C dan bentuk atap, tergantung dari jumlah kelompok yang dibandingkan.25 Penggunaan tiap bentuk: 25
  • 26. 1. Matrik L menghubungkan dua kelompok satu sama lain (atau suatu kelompok dengan kelompok itu sendiri. 2. Matrik T menhubungkan tiga kelompok: kelompok B dan C masing-masing berhubungan dengan A. Kelompok B dan C tidak memiliki hubungan. 3. Matrik Y menhubungkan tiga kelompok. Tiap kelompok berhubungan dengan dua kelompok lainnya dalam suatu siklus. 4. Matrik C menhubungkan tiga kelompok. Semuanya secara simultan dalam kerangka 3 dimensi. 5. Matrik X menhubungkan empat kelompok. Tiap kelompok berhubungan dengan dua kelompok lainnya dalam suatu siklus. 6. Matrik atap menghubungkan satu kelompok dengan kelompok itu sendiri.Biasanya digunakan bersama matrik L dan T. 26
  • 27. Gambar 16. Contoh Diagram Matriks 5. Analisa Data Matriks (Matrix Data Analysis)26 Analisis Data Matrix adalah teknik analisis multivariant yang disebut ā€˜Principal Component Analysisā€™. Teknik ini quantifies dan menyusun data yang disajikan dalam Diagram Matrix, untuk menemukan lebih banyak indikator umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan jumlah besar kompleks informasi saling terkait. Ini akan membantu kita untuk memvisualisasikan dengan baik dan mendapatkan wawasan tentang situasi. 27
  • 28. Gambar 17. Contoh Analisa Data Matriks 6. Process Decision Program Chart (PDPC)27-28 The Process Decision Program Chart (PDPC) biasanya digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berpotensi muncul dan mengidentifikasi tindakan pencegahan dalam suatu rencana. Berdasarkan Mizuno (1988), metode PDPC membantu menetukan proses mana yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil yang diinginkan dengan mengevaluasi perkembangan dari kejadian-kejadian dan berbagai hasil yang mungkin didapatkan. Rencana pelaksanaan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan. Ketika masalah muncul, baik secara teknis atau nonteknis, terkadang solusi sering tidak ditemukan. Metode PDPC, dalam respon terhadap masalah seperti ini, mampu mengantisipasi hasil yang mungkin dan mempersiapkan tindakan pencegahan yang menuntun pada jalan keluar terbaik yang paling mungkin. 28
  • 29. PPDC digunakan saat: ā€¢ Ketika memuat rencana, untuk mebantu mengidentifikasi potensi risiko. ā€¢ Jika risiko teridentifikasi, PDPC digunakan untuk membantu mengidentifikasi dan memilih tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan. ā€¢ PDPC jug digunakan untuk membatu merencanakan cara menghindari dan mengeliminasi risiko yang teridentifikasi. ā€¢ PDPC merupakan penilaian terbaik jika risiko tidak jelas, seperti pada situasi yang tidak dikenal dengan baik atau rencana-rencana yang komleks, dan jika risiko kegagalan besar. Gambar 18. Contoh PDPC Langkah-langkah PDPC: 1. Tentukan tujuan penggunaan PDPC. 2. Untuk setiap bagian rencana harus dipertimbangkan, identifikasi potensial masalah yang mungkin akan terjadi. 3. Untuk setiap risiko yang teridentifikasi, putuskan mana yang harus menggunakan PDPC. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam rencana, pilih beberapa risiko per bagian rencana (bisanya tiga atau kurang) 29 identifika si penetap an masala h penyeba b pelaksan aan revie w Foolw- up Memeriksa solusi untuk risiko/ perbaikan solusi Memeriksa rsiko dalam rencana
  • 30. 4. Masukan risiko yang teridentifikasi ke dalam rencana, gunakan bentuk kotak atau metode lain untuk memperlihatkan perbedaan risiko-risiko ini dari bagian-bagian rencana yang lain. 5. Pada setiap risiko yang sekarang terdapat di dalam PDPC, identifikasi tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan. Sekarang perlu ditanyakan ā€œbagaimana risiko ini dapat dikurangi?ā€. Carilah metode menghilangkan, mengurangi atau menangani risiko tersebut. 6. Dengan cara yang hampir sama dengan tahap 3, prioritaskan tindakan pencegahan ini dan pilihlah beberapa untuk dimasukkan ke PDPC 7. Dengan cara yang sama pada tahap 4, tambahkan tindakan pencegahan yang telah dipilih ke dalam rencana di bawah item risiko yang tepat. 8. Persiapkan tindakan pencegahan yang telah dipilih, pastikan bahwa setiap perubahan dalam rencana dianggap sebagai bagian normal dari rencana. Contoh: 30
  • 31. Gambar 19. Contoh PDPC 2 7. Diagram Panah (Arrow Diagram or PERT/CPM)29 Diagram panah menunjukkan urutan tugas-tugas yang diperlukan dalam suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh proyek, dan potensi dan sumber daya penjadwalan masalah dan solusi mereka. 31 Mengurangi angka kejadian diare Mengurangi angka kejadian diare Meningkatka n kebersihan lingkungan Meningkatka n kebersihan lingkungan Konsumsi makanan dan air yang bersih dan sehat Konsumsi makanan dan air yang bersih dan sehat Diagnosis dan terapi yang tepat Diagnosis dan terapi yang tepat Sumber air banyak yang tercemar Sumber air banyak yang tercemar BAB di sembarang tempat BAB di sembarang tempat Tidak tahu caranya Tidak tahu caranya Meningkatka n kebersihan diri Meningkatka n kebersihan diri Pengolahan makanan yang salah Pengolahan makanan yang salah Kurangnya pengetahuan petugas medis Kurangnya pengetahuan petugas medis Tidak membuang sampah ke sungai Tidak membuang sampah ke sungaiMembuat sumur jauh dari toilet Membuat sumur jauh dari toilet Membangun toilet umum yang memadai Membangun toilet umum yang memadai Edukasi mengenai cara mencuci tangan Edukasi mengenai cara mencuci tangan Edukasi mengenai pentingnya mencuci bahan makanan dan memasak air minum hingga matang Edukasi mengenai pentingnya mencuci bahan makanan dan memasak air minum hingga matang Penyuluhan tetang diare Penyuluhan tetang diare
  • 32. Gambar 20 . Arrow Diagram Arrow Diagram digunakan saat: - Merencanakan suatu proyek atau kegiatan yang terdiri dari serangkaian tindakan yang saling berkaitan. - Gunakan untuk menghitung tanggal tercepat ketika proyek dapat diselesaikan dan untuk menemukan cara untuk mengubahnya. - Gunakan untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko untuk menyelesaikan proyek tepat waktu - Dapat juga digunakan untuk menggambarkan dan memahami kegiatan dalam proses kerja. - Diagram yang dihasilkan berguna untuk mengkomunikasikan rencana dan risiko untuk orang lain. Berikut langkah-langkah pembuatan Arrow Diagram 1. Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri, pertimbangan apa mendahului, berikutnya apa dan mana yang paralel (bersama-sama) 2. Tuliskan/gambar persimpangan yang terjadi 3. Gambarkan garis panah dengan garis lurus berarti harus berurutan sedangkan putus-putus berhubungan tapi masih bisa ditunggu (tidakada waktu) 32
  • 33. 4. Tuliskan nomor persimpangan 5. Tuliskan nama operasinya 6. Tuliskanjumlah hari/waktu yang dibutuhkan 7. Jalur kritis (tidak bisa ditunda) digambarkan dengan garis panah lebih tebal. 8. Tujuan pemecahan akhir 9. Tuliskan kondisi masalahnya 10. Siapkan rencana kerja 11. Susun instruksi kerja untuk mengantisipasi aktivitas 12. Lakukan update jika situasi berubah. Jika memang tdak ada/tidak bisa disolusikan: berhenti 13. Gambarkan hasil akhir yang dicapai dan gunakan anak panah lebih tebal dari atas hingga ke bawah (jalur yang digunakan) 33
  • 34. BAB III SIMPULAN Analisis masalah merupakan hal terpenting dalam merencanakan suatu program, sehingga dapat mengetahui intervensi apa yang dapat diterapkan. Analisis masalah digunakan untuk merancang rencana tindakan, baik dalam menentukan spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan, cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain. Ada beberapa pendekatan atau alat yang dapat digunakan dalam melakukan analisis masalah. Sehingga, nantinya perencana dapat menentukan masalah utama dari semua permasalahan yang ada. Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Kasus harus dijelaskan sehingga perencana dapat mengetahui permasalahan yang sedang terjadi. Setelah itu metode yang sesuai dan dapat menjawab semua permasalahan secara tepat dan efektif dipergunakan. Langkah-langkah melakukan analisis masalah dimulai dengan mengidentifikasi masalah utama, kemudian pilih salah satu masalah utama untuk dianalisis setelah mengidentifikasi seluruh masalah yang ada, tentukan masalah yang merupakan inti dari masalah. Identifikasi sebab langsung dari masalah utama, kemudian dilakukan penyusunan pohon masalah. Setelah itu, identifikasi akibat 34
  • 35. langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon masalah sehinggaakan terlihat akibat dari masalah. Langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon masalah untuk memastikan sudah valid dan lengkap. Pohon tersebut harus terlihat dan memberikan logika dari hubungan sebab dan akibat. Dalam analisis dan pemecahan masalah, dikenal adanya tujuh alat manajemen yang banyak digunakan. Tujuh alat itu terkenal dengan sebutan seven tools. Alat-alat bantu ini berkembang penggunaannya di dalam proses kegiatan peningkatan mutu atau pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam konteks QC Circle atau Quality Improvement Team, dan lain sebagainya. Jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam ā€The 7 QC Toolsā€ antara lain: Diagram sebab akibat/ tulang ikan/ cause effect diagram/ fishbone diagram/diagram Ishikawa, Diagram Pareto, Diagram Scatter, Check Sheet, Histogram, Run Chart, dan Control Chart. Dalam perkembangannnya, penggunaan seven tools ini menjadi sangat umum digunakan. Kemudian beberapa praktisi merasakan kadang analisis masalah dengan seven tools ini menjadi kurang tajam. Sehingga kemudian dikembangkan The New Seven Tools untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada Seven Tools versi sebelumnya. The New Seven Tools ini terdiri dari Affinity Diagram, Relation Diagram, Matrix Diagram, Tree Diagram, Arrow Diagram, Process Decision Program Chart, dan Matrix Data Analysis. The new seven tools merupakan alat bantu yang digunakan untuk memetakan permasalahan, mengorganisasikan data agar lebih mudah dipahami, serta menelusuri berbagai kemungkinan penyebab permasalahan. Namun, harus diingat, yang harus menjadi pedoman kita sebelum menggunakan 7 QC tools adalah EFISIEN, yakni ketepatan dalam memilih alat bantu yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas dan EFEKTIF yaitu penggunaan yang dilakukan dengan ā€œbenarā€, sehingga persoalan menjadi lebih jelas, mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki. 35
  • 36. DAFTAR PUSTAKA 1. American Society for Quality, Fishbone diagram http://www.asq.org/learn about-quality/cause-analysis-tools/overview/fishbone.html 2. Balanced Scorecard Institute, Basic tools for process improvement, Module 5 ā€“ Cause and Effect diagram http://www.balancedscorecard.org/files/c- ediag.pdf 3. Ishikawa, Kaoru (1986). Guide to Quality Control. Tokyo, Japan: Asian Productivity Organization. 4. Walton, Mary (1992) The Deming Management Method, Mercury Business 5. Public Health Infrastructure, Fishbone (Ishikawa) Diagram (Example) http://www.phf.org/infrastructure/PublicHealthFishbone.pdf (accessed on 2/9/2012) 6. Tague, Nancy. 2004. The Quality Toolbox Second Edition. ASQ Quality Press 7. 2005. Histograms (http://personnel.ky.gov/NR/rdonlyres/6E00B0CF-57D8- 4AD3-9265-6CAACC40570F/0/Histograms.pdf) 8. Foster, Thomas. 2010. The Tools of Quality. Pearson Education, Inc (http://www.csus.edu/indiv/b/blakeh/mgmt/documents/foster_ch10_4th_editio n.ppt) 9. Admin. 2009. ABC Analisis dan Prinsip Pareto. Available online at http://goongbusiness.com/in/article-bebas/163-abc-analisis-dan-prinsip- pareto.html 10. Rimantho, Dino. 2010. Analisis Pareto 11. Hitoshi Kume, 1989, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, Penerbit Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. 36
  • 37. 12. Surya, P. 7 Tools of Quality and New 7 Tools of Quality. Tersedia di: http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools# 13. Ernie. Diagram Alir (Flowcharts). 2009. Tersedia di: http://ndoware.com/diagram-alir-flowchart.html 14. Tague 's Nancy The Quality Toolbox. 2004. Second Edition. ASQ Quality Press 15. Surya Putu. 2011. 7 tools and New 7 tools quality. Diunggah http://www.docstoc.com/docs/20608592/7-Tools-dan-New-7-Tools 16. Run Charts/Time Plot/ Trend Chart. Tersedia di: http://www.deming.edu.clemson.edu/pub/tutorials/qctools/runm.htm. Diunduh pada tanggal 1 September 2012. 17. Poerwanto, Hendra. Control Chart. Diunduh 2 September 2012 dari https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Konsep-dan-Pengertian--Seven- Quality-Tools-Tujuh-Alat-Manajemen-Kualitas/Control-Chart-Pengertian- manfaat-membuat-dan-contoh-Control-Chart-Peta-kendali 18. Swarsono. 1994. Manajemen Strategi Konsep, Alat analisa dan konteks, UUP AMP YKAN. 19. Harjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi Dan Tehnik Pengorganisasian. Raja Grofandi Persada: Jakarta. 20. Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara: Medan. 21. Shahin, Arash, et.al. 2011. Proposing an Integrated Framework of Seven Basic and New Quality Management Tools and Techniques. Iran: Department of Management University of Isfahan. 22. Amjad, Muhammad. 2002. Aplication of Seven New Tools. Pakistan: ICQI 23. Diaz, Christopher. The New 7 Q.C. Tools (A Training Presentation on the N7). http://sixsigmaindonesia.com/blog-ina/?p=41 24. Nancy R. Tagueā€™s The Quality Toolbox, Second Edition, ASQ Quality Press, 2004 37
  • 38. 25. Kamajaya, Y. 7 Tools dan 7 New Tools. Tersedia di: http://ml.scribd.com/doc/45972955/7-Tools 26. Dianmardi. 2011. New 7 Tools of Quality blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of-quality/ 27. Dean, Edwin. B. 2008. Process Decision Program Chart (PDPC). Tersedia di: http://www.oocities.org/ohcop/pdpc.html. 28. Straker, David. Process Decision Program Chart (PPDC): When to Use It. Tersedia di: http://syque.com/quality_tools/toolbook/PDPC/when.htm . Diunduh pada tanggal 1September 2012. 29. Mardi D. New 7 tools quality. 2011. Tersedia di: http://blog.trisakti.ac.id/dianmardi/2011/04/19/new-7-tools-of- quality/ 38