5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universitas mercu buana, 2017
1. INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU
Paper
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang
NIM : 55516120030
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Program Studi Magister Akuntansi
FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. ii
ABSTRAK
Saat ini sudah banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem informasi
yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan dengan baik,
maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai tambah (added value)
bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi terintegrasi ini misalnya adalah
sistem yang banyak dikenal dengan istilah sistem Enterprise Resource Planning
(ERP), dimana sistem ini adalah suatu paket software yang terintegrasi dengan
multi modul yang memang dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung
berbagai fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan
efektifitas kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Oleh
karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas
dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk
mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras
dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.
3. ii
ABSTRACT
Previous Currently Already Lots Of the organizations and businesses to develop an
integrated information system Yang. The integration of information systems applied
WITH IF good singer, so will COULD Giving Impact and produce value added
(value added) For Business Organization ITU Alone. System information
integrated Singer misalnya is System Many well known WITH term Enterprise
Resource Planning (ERP), where the system Singer is a software package that is
integrated with a multi-module What It is designed and Made for review Addressing
As well as supporting different functions BUSINESS from One Company. The goal
is efficiency and effectiveness of the Company or the Client Service For
CONSUMERS. By THEREFORE Caution Against influence Singer Information
Technology and Organizational Behavior Against activity should be serious. And
Hal Singer of course, intended to review support the implementation of Information
Systems in order to run well and in tune to what is needed by the business
organization and management.
4. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan anugrah, kemudahan, serta rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul : “Infrastruktur TI
Dan Teknologi Baru” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Sistem
Informasi Dan Pengendalian Internal.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan ini tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga paper ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya
bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam
paper ini.
Jakarta, 03 April 2017
Jemmy Esrom Serang
5. DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Strategi Business............................................................................................ 12
2.2 Peranan IT....................................................................................................... 14
2.3 Keuntungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis ................................ 15
2.4 Hambatan dalam Integrasi .............................................................................. 16
2.5 Alternatif Metode Pengembangan Sistem ..................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 22
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Di PT. Telkom ............................................. 23
4.2 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan .............................................. 31
4.3 Implementasi Pada Bidang Transportasi ....................................................... 34
4.4 E-Commerce ................................................................................................... 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 40
6. ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Integrasi antar bisnis strategi dengan teknologi informasi (IT) merupakan
permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Seringkali keputusan
untuk melakukan pengembangan dibidang teknologi informasi hanya didasarkan
pada kemampuan sebuah perangkat lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh
apakah perangkat lunat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam
jangka panjang. Tentu penggunaan aplikasi yang canggih dapat memberikan
keuntungan dalam bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan. Tetapi
keuntungan yang diberikan dengan cara ini tidak akan dapat berlangsung lama.
Apabila ternyata ada perangkat lunak baru dengan kemampuan yang lebih canggih,
maka keuntungan yang dimiliki tentu akan ikut hilang bersamaan dengan
munculnya perangkat lunak yang baru tersebut. Perusahaan yang berhasil
melakukan integrasi antar teknologi dengan strategi bisnis menunjukkan
peningkatan pendapatan yang signifikan. IT telah menjadi enabler yang penting
bagi strategi bisnis dalam hal kustomisasi masal, diferensiasi kompetitif,
peningkatan kualitas, dan peningkatan dan otomatisasi proses. Penyelarasan
strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi,
mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan
hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan solusi bisnis
7. x
baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat mengakibatkan
peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan. Dalam makalah ini akan akan
dibahas tentang strategi bisnis, peranan IT dalam mendukung strategi bisnis, hal –
hal yang perlu diperhatikan dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis, dan
Enterprise Achitecture sebagai framework dalam merencanakan infrastruktur IT
dalam perusahaan jasa. Seringkali keputusan untuk melakukan pengembangan
dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat
lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut telah
sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Tentu penggunaan
aplikasi yang canggih dapat memberikan keuntungan dalam bersaing (competitive
advantage) bagi perusahaan. Tetapi keuntungan yang diberikan dengan cara ini
tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila ternyata ada perangkat lunak baru
dengan kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan yang dimiliki tentu akan
ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak yang baru tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa saja jenis alternatif pengembangan sistem pada perusahaan?
2) Apa contoh implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di
perusahaan khususnya yang bergerak di bidang jasa?
8. xi
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis alternatif
pengembangan sistem pada perusahaan dan contoh implementasi Sistem Informasi
dan Pengendalian Internal di perusahaan khususnya yang bergerak di bidang jasa.
9. xii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Strategi Business
Strategi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memenangkan
persaingan pasar. Strategi itu sendiri merupakan arahan dan ruang lingkup dari
perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang
mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para
stakeholder. Dalam strategi ada aspek arahan (direction) yang menunjukkan
kemana tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang,
keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang menunjukkan bagaimana
perusahaan akan dapat melakukan kegiatannya dengan lebih baik dari para
kompetitornya yang berada dalam pasar yang sama, sumber daya (resource) yang
menunjukkan sumber daya apa saja yang ada dan dibutuhkan untuk dapat bersaing,
lingkungan (environment) yang menunjukkan keadaan eksternal perusahaan yang
dapat mempengaruhi kemampuan untuk dapat bersaing, serta nilai dan ekspektasi
yang dimiliki oleh orang – orang yang berada di lingkungan bisnis (stakeholder).
Strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan membedakannya dengan
perusahaan – perusahaan lain. Menurut Micheal E. Porter, 1996, menjalankan
operasi dalam perusahaan secara efektif dan efisien tidak lagi mencukupi untuk
disebut sebagai strategi perusahaan. Esensi dari sebuah strategi adalah memilih
untuk melakukan aktifitas yang berbeda atau melakukan aktifitas yang sama dengan
10. xiii
cara yang berbeda dan memberikan posisi strategis yang lebih baik dari pada para
pesaing. Perusahaan dapat memberikan performa yang lebih baik dari para pesaing
hanya jika perusahaan dapat menentukan perbedaan yang dimilikinya dan
mempertahankannya. Perbedaan tersebut harus dapat memberikan nilai yang lebih
baik bagi para konsumen atau menciptakan nilai yang hampir sama tetapi dengan
biaya yang lebih murah atau bahkan keduannya. Karena perbedaan ini, maka setiap
perusahaan tentunya akan memerlukan penggunaan IT secara berbeda sesuai
dengan strategi yang diterapkan. Penggunaan aplikasi sistem informasi yang
disediakan oleh vendor pihak ketiga sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan
dalam menjalankan proses bisnis.
Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses bisnis perlu
dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan, atau kedua melakukan
penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Jika yang pertama yang dipilih, tentunya
hal ini akan sangat berpengaruh pada strategi bisnis yang telah ditetapkan.
Perubahan proses bisnis yang dijalankan dapat menyebabkan perubahan strategi
bisnis, dan dapat mengakibatkan tidak tercapainya aspek arahan dari strategi itu
sendiri. Tentunya hal yang paling logis untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan
adalah untuk melakukan penyesuaian atau penyelarasan dalam konteks ini terhadap
penggunaan IT agar sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan.
11. xiv
2.2 Peranan IT
Saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang besar untuk dapat
mewujudkan tujuannya dan menjalankan strategi bisnis yang telah di formulasikan.
Informasi yang disediakan memegang peranan penting untuk dapat berhasil. IT
memegang peranan penting dalam mewujudkan strategi bisnis. Sebuah organisasi
yang telah mengadopsi teknologi informasi ke dalam proses bisnis yang
dilakukannya, tentunya akan ikut memikirkan peranan yang akan dilakukan oleh
IT. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan IT untuk menjalankan operasi
sehari – hari agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Ada juga perusahaan yang
menggunakan IT sebagai enabler untuk menciptakan kesempatan – kesempatan
baru yang mungkin tidak akan dapat dilakukan tanpa dukungan IT. Serta IT juga
digunakan sebagai cara baru untuk mengatur fungsi – fungsi yang ada dalam
organisasi. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan
yang terjadi dalam perusahaan. Penetapan peran IT ini juga berpengaruh pada
mengembangkan portfolio aplikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Bjorn Cumps
Stijn Vieane, dan Guido Deden, 2006, menentukan ada tiga peranan IT dalam
organisasi. Pertama memegang peran konservatif sebagai pendukung dalam
organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti
dan matang. Kedua memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi.
Perusahaan ini memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT
terkini. Ketiga memegang peran sebagai inovator dalam bisnis. Perusahaan ini
berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan
menggunakan IT sebagai alat dalam berkompetisi (competitive weapon). Dari hasil
12. xv
analisis terhadap ketiga peranan IT, ditemukan bahwa perusahaan yang
menggunakan IT sebagai peran yang kritis dan inovatif cendrung untuk lebih
selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT secara konservatif. Perusahaan
seperti itu juga menganggap IT sebagai investasi yang penting yang akan
mempengaruhi performa perusahaan di saat ini dan di masa yang akan datang.
2.3 Keuntungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis
Penggunaan IT harus memperhatikan kepentingan – kepentingan perusahaan
secara luas, seperti memenuhi kebutuhan para stake holder, mencari strategi –
strategi baru, menyelaraskan sumber daya IT dengan kebutuhan bisnis, atau
mengurangi duplikasi yang terjadi pada sistem, proses ataupun data. Penggunaan
IT yang berjalan sesuia dengan strategi bisnis yang ditetapkan antara lain :
a. Efisiensi operasional : keselarasan IT dan bisnis strategi akan memberikan
keuntungan berupa pengurangan biaya operasi. Komponen system
architecture dan technology architecture merupakan komponen – komponen
yang dikembangan guna mencapai efisiensi operasional. Komponen ini
menyediakan arsitektur IT secara komprehensif dan menunjukkan
bagaimana berbagai sumber daya IT bekerja.
b. Efektifitas proses. Keselarasan IT dan bisnis strategi dapat meningkatkan
efektifitas proses. Peningkatan proses memerlukan analisis yang baik pada
komponen business architecture dan system architecture yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan bisnis. Dalam mengembangkan EA dilakukan
pemetaan proses yang sudah ada, dan dibentuk skenario untuk melakukan
13. xvi
peningkatan proses dan bagaimana sistem perangkat lunak dapat membantu
proses tersebut. Penciptaan kesempatan. Terbuka kesempatan – kesempatan
baru untuk mendapatkan keuntungan dan kesempatan untuk menjalankan
strategi baru.
c. Efisiensi otamatisasi. Hubungan antar arah strategis dari perusahaan dan
technology architecture memungkinkan perencanaan infrastruktur untuk
mendukung rencana masa depan perusahaan. Akan diambil keputusan –
keputusan proyek otomatisasi untuk perusahaan secara keseluruhan.
2.4 Hambatan dalam Integrasi
Integrasi antar strategi bisnis dan IT merupakan tantangan yang berat bagi
perusahaan. Diperlukan usaha yang keras untuk melakukan perubahan budaya
perusahaan untuk dapat menerima teknologi baru dan melihat IT sebagai enabler
dan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam
jangka panjang. Hal ini juga berkaitan dengan kepercayaan para manajer dan
pegawai terhadap IT serta laporan – laporan yang diterbitkan menggunakan IT.
Hambatan lainnya berasal dari struktur manajemen perusahaan. Struktur
perusahaan dapat menghambat terjadinya komunikasi antar bagian, terutama untuk
perusahaan yang terdisentralisasi. Perusahaan seperti ini memiliki unit – unit yang
lokasinya berbeda, sehingga komunikasi antar unit – unit ini menjadi tantangan
tersendiri. Perusahaan – perusahaan yang beroperasi di daerah yang bebeda juga
mengalami kesulitan untuk menggunakan strategi dan prosedur yang sama. Hal ini
disebabkan karena kompleksitas jangkauan dan pasar yang dituju. Strategi bisnis
14. xvii
yang berbeda pada unit – unit yang berbeda ini bisa menyebabkan proses
penyelarasan IT dan investasi portfolio IT yang berbeda. Rintangan besar yang
dihadapi dalam melakukan penyelarasan adalah karena perubahan yang selalu
terjadi, baik perubahan dalam strategi bisnis maupun perubahan dalam teknologi.
Handerson dalam [3] menyebutkan tidak ada perusahaan yang dapat mencapai
keselarasan karena bisnis dan teknologi yang selalu berubah. Penyelarasaan
bukanlah sesuatu yang statis. Perusahaan harus selalu menciptakan kembali dirinya
sendiri dalam hal strategi dan teknologi untuk menyesuaikan dengan keadaan pada
saat itu dan untuk menjaga agar memiliki keuntungan kompetitif dengan
perusahaan lain. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan penilaian secara berkala
terhadap penggunaan IT dan keselarasannya dengan strategi bisnis yang diterapkan
pada saat itu. Apabila ternyata penggunaan IT sudah tidak lagi sesuai, maka perlu
dibentuk EA yang baru guna mengintegrasikan kembali pengembangan IT dengan
strategi bisnis.
2.5 Alternatif Metode Pengembangan Sistem
Metode alternatif Pengembangan Sistem dapat berupa pengembangan sistem
metode :
a. Paket (package),
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau
mengembangkan STI sendiri.
15. xviii
Kelebihan :
1) Kualitas paket yang baik
2) Dapat digunakan sketika
3) Harga paket relative murah
4) Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
5) Kompatibel dengan sesame oengguna paket
Kelemahan
1) Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
2) Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan
sendiri
3) Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
4) Ketergantungan dari pemasok
5) Tidak memberikan keuntungan kompetisi
b. Metode Prototip (Prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian
terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi
dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli
bisnis.
Keunggulan prototyping adalah:
1) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
16. xix
3) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya.
Kelemahan prototyping adalah:
1) Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum
mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan
belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.
2) Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
3) Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak
menggambarkan teknik perancangan yang baik.
c. metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user
devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem
yang sekaligus pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user
computing) dapat dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke
organisasi, pengembangan sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi
kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada pemakai sistem lainnya atau
pada organisasi secara luas.
Kelebihan :
1) Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika
harus dikembangkan di departmen tsb.
17. xx
2) Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.
3) Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
Kekurangan :
1) Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang
teknologi sistem informasi.
2) Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
3) Kelemahan teknis.
d. Metode outsourcing.
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang
berasal dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau
membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan
vendor. Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan
metode pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup
pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan
menggunakan metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem
teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya pengembangan sistem
teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan membeli paket
perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi
akuntasi, keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia
18. xxi
perusahaan tidak perlu merancang dan menulis program sendiri
aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu:
1) spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan,
2) ketersedian paket,
3) mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada
outsourcing. Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode
prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan
sistem teknologi informasi yang harus segera dioperasikan.
19. xxii
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi
diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
20. xxiii
BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Di PT. Telkom
Manusia adalah makhluk sosial dan selalau ingin berkomunikasi dengan
sesamanya karena manusia mempunyai kebutuhan untuk saling berinteraksi dan
mendapatkan informasi dari hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Dalam hidupnya
manusia melakukan komunikasi untuk bertahan hidup karena tidak mungkin
manusia hidup tanpa melakukan apa-apa seperti tidak berbicara dengan sesamanya
atau pasif tidak ingin tahu. Dari kecil hingga dewasa manusia pasti butuh
berkomunikasi dan butuh informasi dengan sesamanya. Jadi, manusia mempunyai
sifat selalu ingin tahu serta saling bergantung satu sama lain atau membutuhkan.
Terkait dengan kebutuhan komunikasi yang semakin berkembang dan
semakin canggih, maka PT. Telkom yang bergerak dalam bidang telekomunikasi
mempunyai peran penting dalam memajukan teknologi komunikasi.
Pada setiap kasus perusahaan saat ini, pasti membuat beberapa alternative
pengembangan system informasi, alternative yang digunakan PT. TELKOM dalam
mengembangkan sistem informasi yang sedang atau akan dijalankan, adalah
sebagai berikut :
21. xxiv
1. Telepon (Fixed Line)
a. TELKOM Free (0.800)
Merupakan layanan yang memberikan fasilitas kepada masyarakat luas untuk
menghubungi pelanggan TELKOMFree tanpa dikenakan biaya percakapan.
b. TELKOM SLI
Merupakan panggilan telepon International Direct Dialing (IDD) dimana nomor
telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda wilayah negara.
c. TELKOM SLJJ
Merupakan layanan komunikasi jarak jauh antar pelanggan yang masih dalam
satu wilayah negara. Pada umumnya, pelanggan-pelanggan tersebut berada dalam
wilayah kode area yang berbeda.
d. TELKOM Unicall (0.807)
Merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan yang
mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelanggannya dengan hanya
menghubungi satu nomor unik.
e. TELKOM Lokal
Merupakan layanan komunikasi telepon antar pelanggan dalam jarak di bawah
30 km atau di dalam satu wilayah lokal.
f. TELKOM Teleconference
Merupakan Layanan teleconference melalui telepon baik fixed maupun mobile
(Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani percakapan
sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi.
22. xxv
2. Data & Internet
TELKOM ISDN PRA
ISDN / Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi adalah jaringan digital
yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan
dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
a) Speedy
Merupakan adalah layanan internet (internet service) berkecepatan tinggi dari
PT.TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line
(ADSL).
b) e-Business (i-manage)
Layanan yang menyediakan fasilitas hosting dan collocation bagi perusahaan
yang memerlukan outsource dalam menempatkan aplikasi dan datanya (application
outsource enterprise).
c) e-Business (i-Xchange)
Implementasi aplikasi e-business pada umumnya bertujuan untuk
mengefisienkan serta mempercepat suatu proses. I-Xchange merupakan bisnis
kolaborasi yang menghubungkan satu perusahaan ke perusahaan lain.
d) e-Business (i-Settle)
Layanan yang memberikan fasilitas settlement transaksi perdagangan dan
pembayaran dalam sistem pembayaran elektronis (electronic payment).
23. xxvi
e) TELKOMNET Whole Sale (VPN DIAL)
Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara
remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada
TELKOMNet.
f) TELKOMNet ASTINET
ASTINet adalah layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk
Akses Internet menuju Global Internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi
akses ke Internet yang disediakan pada port router TELKOMNet.
3. Flexi (Fixed Wireless)
a. Flexi Trendy
Flexi trendy adalah layanan flexi dengan sistem prabayar berbasis kartu/simcard
yang dapat diisi ulang.
b. Flexi Home
Flexi Home adalah layanan flexi untuk perumahan atau kantor dilayani
menggunakan terminal fixed berbasis nomor esn, tarif aktivasi, abonemen dan
biaya pemakaian/usage sama dengan tarif telepon rumah/pstn.
c. Flexi Classy
Flexi classy adalah layanan flexi dengan sistem pascabayar.
d. Flexi Combo
FlexiCOMBO merupakan layanan yang memungkinkan Anda sebagai
pelanggan e. Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice,
SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer.
24. xxvii
e. Flexi-Triple C (CLASSY CORPORATE CUG)
Merupakan paket yang dibuat sebagai solusi kebutuhan komunikasi dalam satu
Close User Group (CUG) yang berbasis pada layanan Flexi Classy.
4. Network
a. DID
Fasilitas untuk PBX agar pelanggan di luar PBX dapat menghubungi sambungan
cabang PBX tersebut secara langsung tanpa melalui operator.
b. TELKOM Satelit - Sewa Transponder
Jasa sewa kanal atau saluran pada satelit. Transponder yang disewakan adalah
transponder satelit yang bekerja pada pita frekuensi radio klasifikasi C (C-band).
c. TELKOMPhone-VSAT
Sama dengan TELKOMPhone-LDS, kecuali media transportasi melalui satelit.
5. Content & Aplication
a. Ventus
Merupakan layanan jasa nilai tambah dan konvergensi dari layanan surat-
menyurat elektronis (email) dan mobile system (cellular/wireless).
b. I-VAS
i-VAS 'Satu Kartu Multi Layanan Internet' yang menjadi alat bayar untuk
berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment.
25. xxviii
c. FlexiLand
FlexiLAND merupakan pengembangan TelkomFLEXI, layanan portal online
dan mobile yang menyediakan layanan seperti: blog (online diary), testimonial
(komentar tentang seseorang), picture gallery, friend request,dll
d. FlexiTone
Para pengguna telepon mobile rata-rata menghabiskan waktu 2.5 jam dalam
setahun untuk mendengarkan tone konvensional saat menunggu lawan bicaranya
mengangkat telepon [Sumber: Alcatel].
Keunggulan Sistem
Era konvergensi teknologi informasi dan komunikasi secara significant
telah mempengaruhi dunia bisnis dewasa ini. Setiap perusahaan dihadapkan pada
persaingan bisnis yang kian ketat yang menuntut pengambilan keputusan secara
cepat dan efisien dalam meningkatkan produktivitasnya.
Berpegang pada prinsip kemitraan, Telkom berupaya ikut
menumbuhkembangkan bisnis Anda melalui solusi infokom yang tepat. Dengan
coverage dan ragam layanan yang terus berkembang, serta jajaran Account
Manager yang responsif, kami berkomitmen mewujudkan layanan terbaik yang
mengedepankan benefit dan value.
TELKOM Solution menawarkan solusi kesisteman yang mencakup:
1. Advance Communication (Basic Voice, Call Center, Audio Conference,
Corporate Package).
2. Broadband & Multimedia (Internet Access, Video Conference, DRC)
3. System Automation (Intranet, Extranet, Office Automation, Security System)
26. xxix
4. Network Controlling & Monitoring (IT Operation, Monitoring System)
Saat ini jaringan backbone Telkom didukung dengan teknologi terkini berupa
jaringan serat optik yang tergelar menghubungkan antar pulau serta sistem satelit
yang menjangkau seluruh lokasi hingga kawasan regional. Jaringan Telkom juga
dilengkapi dengan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS) yang tersedia
di lebih dari 1400 titik lokasi layanan seluruh Indonesia, yang akan memberikan
kemudahan dalam mengelola jaringan data secara customized untuk keperluan
tingkat prioritas aplikasi.
Beberapa keunggulan TELKOM Solution antara lain adalah:
a. Functionality, mencakup layanan voice, data, video dan mendukung
berbagai aplikasi bisnis. Untuk akses, tersedia layanan akses dial-up,
dedicated ataupun wireless.
b. Manageability, mudah dikelola dan memungkinkan pengelolaan jaringan di
beberapa kota dipusatkan di satu lokasi.
c. Provisioning Scalability, memungkinkan pelanggan menerapkan solusi
yang lebih fleksibel karena perancangan dan implementasinya dapat
disesuaikan dengan keputusan bisnis.
d. Total Cost of Ownership Saving Opportunities, menawarkan harga yang
kompetitif dan fleksibel, serta didukung oleh para tenaga ahli yang siap
membantu kepentingan pelanggan melalui skema outsourcing.
Infrastruktur jaringan akses dan public access TELKOM sangat lengkap dan
sangat siap untuk mendukung perluasan aksesibilitas sistem ICT pemerintah,
meliputi jaringan PSTN (public switch telephone network), Mobile (Flexi dan
27. xxx
TELKOMSEL), private network (VPN IP MPLS, leased channel, dll) didukung
oleh akses-akses yang merupakan aset nasional seperti wartel, warnet dan
community access centers.
Disamping itu TELKOM siap pula berperan sebagai partner pemerintah, TNI
dan POLRI dalam menggelar sistem pelayanan yang baik, men-desiminasi
informasi secara efektif dan efisien dengan meng-optimalkan layanan-layanan
TELKOM dan TELKOM Group yang handal seperti
a. Internet services melalui Speedy, ASTINET, Telkomnet Instan
b. Telephony services baik wireline maupun wireless (Flexi dan
TELKOMSEL)
c. Komunikasi data
d. TELKOM Vision layanan payTV dan broadcasting TV yang menjangkau
seluruh tanah air Indonesia,
e. komunikasi interaktif melalui in-bound dan out-bound call center PT
Infomedia dan
f. transaksi-transaksi elektronik dari PT Finnet Indonesia.
Sebagai penyedia jasa infokom terbesar dan tertua di Indonesia, di sisi backbone
TELKOM memiliki jaringan fiber-optic, satelit dan radio transmisi yang
membentang di seluruh wilayah RI dari kota-kota besar sampai pelosok-pelosok
tanah air.
TELKOM satu-satunya business partner yang terpercaya bagi Pemerintah Republik
Indonesia, TNI dan POLRI untuk menuju Good Corporate Governance dan
transparansi.
28. xxxi
Kelemahan Sistem
Dalam kasus Telkom, salah satu kelemahan yang cukup mencolok adalah
jumlah pekerjanya yang terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam
anggaran untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif
dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka
lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah
kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
Saya menyimpulkan bahwa pihak Telkom sangat lemah dan lamban dalam
mengambil keputusan sehingga sulit untuk bisa mengambil keputusan dengan baik
, tetapi pemerintah terkadang juga membuat mereka untuk bisa bersikap dinamis
dan royal dalam perubahan pasar . pelayanan telkom juga menurut saya harus di
perbaiki, karena pengguna telkom saja sudah banyak, tetapi kadang operator sering
sulit di hubungi oleh pelanggan sehingga pelayanan dalam telkom harus di perbaiki.
4.2 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan
Perbankan merupakan salah satu industri yang membutuhkan dukungan dan
peranan teknologi informasi, mulai dari melakukan pekerjaan sehari – hari misalnya
input data pembukaan rekening tabungan yang dilakukan oleh customer service,
transaksi yang dilakukan oleh nasabah baik secara elektronik (ATM) maupun
internet (internet banking) sampai dengan melakukan penetrasi ke pasar. Hal ini
berarti dunia perbankan termasuk perbankan syariah arus mengikuti arus perubahan
informasi yang terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang
pesat seperti yang diharapkan. Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah
29. xxxii
di Indonesia tak terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam
operasional bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan
dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data informasi
bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar
dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki
manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta kepuasan nasabah. Sistem
informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur informasi di berbagai
lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan sistem general ledger, sistem
informasi keuangan sebenarnya adalah sistem pelaporan dan pengendalian
keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup
pemeliharaan general ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan
menyediakan informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi
historis, laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan
anggaran, dan lain-lain. Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam
dunia perbankan:
a. Sistem informasi keuangan (financial information system)
b. Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
c. Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
d. Sistem keputusan manajemen (management decision system)
e. Sistem informasi nasabah (customer information system)
f. On line banking system (general ledger aplication system)
g. Sistem informasi keuangan (financial information system)
30. xxxiii
Sistem on-line atau sistem aplikasi perbankan terintegrasi ini merupakan trend
perbankan dewasa ini sehingga masing-masing bagian atau nasabah bisa secara
online berhubungan dengan pihak bank di seluruh kantor cabang. Sistem online ini
memerlukan sistem jaringan komputer yang menghubungkan seluruh kantor
cabang dan pembuatan sub-subsistem aplikasi yang terintegrasi dengan
memperhitungkan keterkaitan fungsional antar-bagian di bank tersebut dan
keterkaitannya dengan sistem eksternal, baik nasabah, lembaga keuangan lain
maupun sistem-sistem informasi eksternal lainnya. Sebagai contoh, ada sistem
aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasi sistem online. Salah satu
sistem yang sangat dibutuhkan oleh bank adalah Core Banking System (CBS)
peranannya adalah mendukung kegiatan bisnis utama bank untuk itu tidak bisa
dipungkiri bahwa investasi teknologi informasi di dalam dunia perbankan
membutuhkan dana yang sangat besar. Salah satu core banking system yang sudah
mulai banyak diimplementasikan di Indonesia adalah T24 yang merupakan produk
besutan banking software company yaitu Temenos. Di Indonesia sendiri Temenos
dikenal dengan product core banking-nya, bank yang sudah mengimplementasikan
antara lain: Bank Mandiri Syariah dan bank-bank lain. Temenos T24 adalah
aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang
pengembangan software untuk perbankan TEMENOS. Temenos T24 merupakan
aplikasi yang lengkap mulai dari back office, CRM (Customer Relationship
Management) dan manajemen siklus hidup produk yang efektif untuk bisnis retail,
perusahaan, wholesale dan perbankan universal maupun privat. Aplikasi beroperasi
24 jam sehari dan 7 hari seminggu dan dalam bentuk real-time. T24
31. xxxiv
mengkombinasikan fungsi bisnis yang komprehensif dengan arsitektur yang maju,
aman, luas dan modular untuk memenuhi teknologi perbankan dan tantangan pasar
saat ini dan masa depan.
4.3 Implementasi Pada Bidang Transportasi
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari
perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu
bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi.
Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap
perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang
sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer,
telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu
industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap
muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang
lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat
tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi
informasi dalam industrinya.
Go-Jek menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima
komponen. Sistem tersebut digunakan untuk memberikan sejumlah informasi yang
berhubungan dengan bisnis dalam suatu perusahaan terhadap para stakeholder yang
terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut. Kelima komponen tersebut dijalankan
32. xxxv
melalui sebuah sistem terintegrasi yang dimaintenance melalui aplikasi dan
software perusahaan.
Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk
menerapkan teknologi informasi di perusahaannya. Namun karena saat ini
penggunaan teknologi informasi dapat menjadi salah satu parameter keunggulan
suatu perusahaan, harga yang dibayar tersebut memiliki opportunity cost yang
sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan
teknologi informasi terhadap perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah
penting, melainkan manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga
dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan
kecepatan integrasi pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan atau
mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga meringankan kerja
para karyawan.
Terdapat enam keuntungan bagi perusahaan Go-Jek dengann penerapan e-
business di perusahaannya. Pertama adalah develop new market & channels yaitu
membangun market dan saluran distribusi baru. Kedua adalah attract new
customers yaitu menarik customer baru agar mau menggunakan layanan jasa yang
disediakan perusahaan. Ketiga adalah increase loyal customer loyalty & retention
yaitu meningkatkan dan menjaga konsumen tetap yang menggunakan jasa
perussahaan. Melalui aplikasi dan layanan yang ada perusahaan dapat menambah
konsumen tetap dan menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui layanan
customer car. Keempat adalah generate new revenue sources generate new revenue
sources, dimana pada saat diawal Go-Jek hanya menyediakan layanan seperti
33. xxxvi
angkutan ojek pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu Go-Jek juga
menambah layanan jasa yang lain seperti go-food dan shopping, sehingga layanan
tersebut kini menambah pemasukan baru bagi perusahaan. Kelima adalah develop
new web & application based product adalah membangun sebuah produk atau jasa
berbasis layaanan web dan aplikasi. Go-Jek telah menjadi sebuah revolusi bagi
layanan jasa transportasi umum di Indonesia dengan membangun produk jasa
application based yang dapat di akses dari sebuah smartphone dengan
menggunakan layanan internet. Dan keenam adalah reduce costs of doing business
yaitu menekan biaya perusahaan. Dengan sistem aplikasi yang telah dibangun
tentunya Go-Jek dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Dengan adanya aplikasi tersebut perusahaan telah menunjukkan bahwa Go-Jek
bukanlah “mengelola bisnis” melainkan sebuah “bisnis mengelola” yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah bisnis mengelola sumber daya manusia.
4.4 E-Commerce
E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce yang
berarti perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti halnya e-mail
(Electronic Mail) yang artinya sudah diketahui yaitu pengiriman surat secara
elektronik. Dalam buku Introduction to Information Technology, ecommerce
berarti perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan,
transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan
computer, termasuk Internet (Turban, 2005:181). Apabila dipilah e-commerce
terdiri dari huruf e yang berarti elektronik dan commerce yang berarti perdagangan.
34. xxxvii
Pada perdagangan konvensional dikenal adanya penjual dan pembeli, lalu
perdagangan sesungguhnya ada barang atau jasa yang dijual dan tentu ada
pembelinya. Kata ‘perdagangan’ itu sendiri berdiri dengan arti sekedar tawar
menawar antara penjual dan pembeli, lalu apabila keduanya sepakat maka barulah
dilakukan transaksi. Perdagangan yang seperti ini terjadi hanya ’sesaat’ dan tidak
ada relasi yang berarti antara penjual dan pembeli, dalam hal ini perdagangan
hanyalah sekedar kegiatan menjual dan membeli.
Konsep E-Business
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara
konvensional, hanya saja e-business memiliki scope yang berbeda. Bisnis
mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau
sekedar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business
mengandalkan media Internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.
Menurut Turban, e-business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-
commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa,
tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan
transaksi elektronik dalam perusahaan.
Model E-commerce
a. Business-to-business (B2B) menggambarkan transaksi perdagangan antar
perusahaan, seperti antara produsen dan grosir , atau antara grosir dan
pengecer dimana grosir membeli barang kepada produsen untuk dijual lagi
35. xxxviii
kepada pengecer, dan kemudian pengecer tersebut akan menjual lagi barang
tersebut kepada konsumen / customer.
b. Business-to-Customer (B2C) menggambarkan kegiatan bisnis antara
perusahaan/ produsen/ penjual dengan customer/ pelanggan yang mana
customer membeli barang kepada penjual untuk dipakai sendiri bukan untuk
dijual lagi.
c. Customer-to-Customer (C2C) Merupakan sistem komunikasi dan transaksi
bisnis antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain untuk
memenuhi suatu kebutuhan tertentu dalam waktu tertentu seperti halnya
lelang barang.
d. Customer-to-Business (C2B) Model e-commerce di mana konsumen
(individu) menawarkan produk dan layanan untuk perusahaan dan
perusahaan membayar mereka.
36. xxxix
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat bagi
perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat
dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja
perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan
dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain
menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-
kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.