2. FERTILITAS : Konsep Dasar
Fertilitas menggambarkan jumlah anak yang
dilahirkan oleh wanita.
Terdapat 2 (dua) komponen penting, yaitu biologi dan
sosial.
Komponen biologi terkait erat dengan kesuburan
yang dapat mengacu kepada dua aspek penting yaitu
fisiologis dan psikologis.
Konsep yang terkait dengannya adalah fecunditas,
yaitu kemampuan (capacity) wanita untuk melahirkan
anak.
3.
Komponen sosial mengacu pada argumen bahwa
kesempatan dan motivasi untuk melahirkan anak
bervariasi dari suatu lingkungan sosial tertentu ke
lingkungan sosial yang lain.
Sebagai contoh, pada abad 18 tercatat
seorang
wanita Rusia yg mengalami
27
kehamilan
dan melahirkan 69 anak.
Pada tahun 1930-an wanita suku Hutterite rata-rata
memiliki anak lebih dari 12.
Kelompok inilah yg oleh Louis Henry digunakan sebagai
dasar utk merumuskan konsep “natural fertility” ketika
usaha utk mengatur kelahiran tdk ada.
Menurut Bongaart secara biologis seorang wanita
maksimum akan melahirkan 15 anak.
4. Ukuran
Dalam pengukuran demografi, konsep “population
at risk” penting untuk diperhatikan, yaitu
sekelompok penduduk yang memiliki resiko untuk
mengalami kejadian demografis.
Untuk fertilitas, maka population at risk-nya
adalah wanita subur & pernah melakukan
hubungan sex.
Dalam realita hal tersebut sulit maka digunakan
proksi umur untuk kesuburan dan status kawin
untuk hubungan seksual (yang terakhir ini seringkali
sudah tidak cocok lagi).
5. Jenis Ukuran dalam Fertilitas
Periode sebagai rujukan
CBR : Crude Birth Rate, yaitu jumlah anak lahir hidup per
1.000 penduduk.
atau CBR = life birth : jlh pddk pertengahan thn (Juni atau Des+Jan:2)
CWR : Child Women Ratio, yaitu rasio anak terhadap
wanita usia subur (jumlah anak usia 0-4 thn dibagi dgn
jumlah wanita usia 15-49 thn).
GFR : General Fertility Rate yaitu jumlah kelahiran per
1.000 wanita usia subur (15-49 thn)
6.
Kohort sebagai rujukan
ASFR = Age Specific Fertility Rate yaitu jumlah
kelahiran per wanita menurut umur.
TFR = Total Fertility Rate yaitu rata-rata jumlah anak
yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai dengan
menyelesaikan usia suburnya.
TFR
= ∑ (ASFR x 5)
8. Lanjutan …
GRR = Gross Reproduction Rate, yaitu rata-rata jumlah
kelahiran bayi wanita oleh seorang wanita sampai dengan
wanita tersebut menyelesaikan masa suburnya
GRR
= TFR x proporsi kelahiran bayi wanita
Jika proporsi kelahiran bayi wanita adalah 0,487;
maka dgn TFR yang sudah dihitung,
nilai GRR = 1,8285 x 0,487 = 0,88.
9. Gambar 2. Perkembangan Angka Kelahiran Total
(TFR)
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
SP
1971
SP
1980
SP1990
SP2000
10.
NRR = Net Reproduction Rate
Ukuran ini merupakan turunan dari GRR dengan
mengalikannya dengan probabilitas meninggal bagi
perempuan. Oleh karena itu NRR sebenarnya
menggambarkan jumlah anak wanita yang dilahirkan
oleh seorang wanita sampai dengan selesai usia
suburnya dan anak tersebut akan melahirkan juga
seorang anak wanita sampai dengan selesai masa
suburnya.
NRR dipakai sebagai ukuran “replacement”, yaitu jika
NRR = 1.
Karena sulit perhitungannya, biasanya NRR = 1
dianggap tercapai jika TFR = 2,1 atau 2,2
11. Determinan Fertility
Davis and Blake (1956) mengemukakan apa yang
dikenal sebagai “intermediate variabels”. Mereka
membagi tiga tahap dalam kelahiran yaitu
intercouse, konsepsi, dan gestasi.
Dari masing-masing tahap tersebut kemudian
diidentifikasi 11 variabel yang perlu diperhatikan
dalam menganalisis determinan fertilitas.
12. Variabel Intercouse
Usia kawin
Selibat permanen
Lama periode reproduksi setelah atau diantara
perkawinan, misalnya karena perceraian, pisah, atau
menjanda
Abstinensi sukarela
Abstinensi terpaksa
Frekuensi berhubungan sex
13. Variabel Konsepsi
Fekunditas atau infecunditas terpaksa,
Penggunaan kontrasepsi,
Fekunditas atau infekunditas secara sengaja.
Variabel Gestasi
Kematian janin karena terpaksa.
Kematian janin karena sengaja.