SlideShare a Scribd company logo
TIM JKN PP PERDOSSI
2022
KAIDAH KODING DALAM PELAYANAN NEUROLOGI
• Memudahkan dan meningkatkan nilai
klaim
• Menghindari fraud dan pending klaim
• Memudahkan dalam proses Audit
Klinis
Manfaat
??
Dasar Kebijakan:
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2021 Tentang Pedoman Indonesian
Case Base Groups (INA-CBG) dalam
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
ICD 10 & ICD 9CM 2010
KODING
Kegiatan meamberikan kode
diagnosis dan prosedur
sesuai ICD 10 & ICD 9 CM
mengacu
pada
koding
komorbiditas
Sumber Data :
Resume Medis/
Ringkasan Pasien Pulang
Besaran Tarif INA-CBG dipengaruhi :
• Diagnosis Utama
• Diagnosa Sekunder :
Komplikasi/Komorbid
Diagnosa
Utama
Ditegakkan oleh dokter yang
menyebabkan pasien dirawat bila
penyebab lebih dari satu, maka pilih
yang menghabiskan sumber daya
paling banyak, kecuali dalam
kondisi tertentu
Sumber Daya:
• Konsultasi
• pemeriksaan,
• Tindakan
• Tenaga
• bahan medis habis pakai
• alat Kesehatan
• Pengetahuan
• Teknologi
• pemeriksaan penunjang
dan/atau
Diagnosis
Sekunder
Diagnosis yang menyertai
diagnosis utama pada saat
pasien masuk atau yang terjadi
selama episode perawatan
• Komorbidita
s
• Komplikasi
• Klinis
neurologi
Wajib ada
tatalaksana spesifik
Aturan Koding Morbiditas ICD-10 Versi Tahun
2010
Reseleksi Kode
Diagnosis
Utama
Dalam hal koder tidak berhasil
melakukan klarifikasi kepada Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) -->
koder melakukan reseleksi (memilih
kembali) kode diagnosis utama
berdasar Rule MB 1 sd MB 5
MB-1 MB-2 MB-3 MB-4 MB-5
Contoh Rule MB
Diagnosis Utama
Diagnosis Sekunder
Prosedur
Rule
KASUS
Tumor
otak
• Hidrocephalus
• Disturbance
visual
VP Shunt
Pasien di rumah sakit
selama tiga minggu.
Maka dikode G91.9
(Hydrocephalus,
unspecified) sebagai
diagnosis utama, tumor
otak dan disturbance
visual sebagai diagnosis
Diabetes Militus
Type 2, Stroke
Iskemi, Hipertensi
-
-
Pasien di rumah sakit
selama satu minggu.
Dikode I63.9 (Cerebral
Infraction) sebagai
diagnosis utama,
hipertensi dan Diabetes
Militus Type 2 sebagai
Penurunan
kesadaran
• Stroke Perdarahan
• Hipertensi
-
Dikode i61.9
(Intracerebral
haemorrhage,
unspecified) sebagai
diagnosis utama,
penurunan kesadaran
dikarenakan stroke
perdarahan. Penurunan
Stroke iskemik
Stenosis cerebral
-
Dikode I63.5 (Cerebral
Infarction due to
unspecified occlusion or
stenosis of cerebral
arteries) sebagai
diagnosis utama dan
penyakit stroke tidak
Stroke iskemik
transformasi perdarahan
-
-
Dikode I63.9
(Cerebral infarction,
unspecified) sebagai
diagnosis utama
DPJP :
NEUROLOGI
Aturan Koding
Spesifik Diagnosis
Utama
Kasus Pengodean kondisi dugaan
(suspek), gejala, penemuan
abnormal, dan situasi tanpa
penyakit
Pengodean kondisi multiple Pengodean kategori
kombinasi
Diagnosis Utama Neoplasma Brain Multiple injuries of head Parkinson
Diagnosis Sekunder Epilepsy Injury of ear
Injury of cheek
Dementia
Prosedur Pemeriksaan PA dengan hasil
jenis tumor tidak diketahui
Aturan
Dikode D43.2 (Neoplasm of uncertain
or unknown behaviour, brain,
unspecified) sebagai diagnosis utama
dan 90.34 (Microscopic examination of
specimen from ear, nose, throat, and
larynx, parasitology) sebagai tindakan.
Dikode S09.7 (Multiple
injuries of head) sebagai
diagnosis utama ,Injury ear
and cheek dikode S09.9
(Unspecified injury of head)
sebagai diagnosis sekunder
Dikode G20† (Parkinson's
disease) sebagai diagnosis
utama dan F02.3* (Dementia
in Parkinson's disease)
sebagai diagnosis sekunder
- -
Kasus Pengodean sekuele
kondisi tertentu
Pengodean kondisi-kondisi akut
dan kronis
Pengodean kondisi pasca-
prosedur dan komplikasinya
Diagnosis Utama Epilepsi akibat abses
lama otak.
STEMI Infeksi luka Laminektomi
Diagnosis Sekunder SDH kronik
Prosedur Craniotomy
Aturan
Dikode G40.9 (Epilepsy,
Unspecified) sebagai
diagnosis utama dan
G09 (Sequelae
inflammatory diseases of
central nervous system)
sebagai diagnosis
sekunder
Dikode S06.5 (Traumatic
Subdural Haemorrhage)
sebagai diagnosis utama,
I21.9 (Acute Myocardial
Infarction, Unspecified)
sebagai diagnosis sekunder
dan Craniotomy sebagai
Tindakan.
Dikode T81.4 (Infection
following a procedure, not
elsewhere classified) sebagai
diagnosis utama
-
-
-
Kasus Pengodean untuk penyakit
Human Immunodeficiency
Virus (HIV) (B20-B24)
Pengodean Neoplasma Pengodean diabetes mellitus
(E10-E14).
Diagnosis Utama Toxoplasmosis dan
candidiadis pada pasien
HIV
Malignant Neoplasma of Brain Diabetes Melitus tergantung
insulin dengan nefropati,
gangren, dan katarak
Diagnosis Sekunder Hemiplegia
Prosedur Craniotomy
Aturan
Dikode B20.7 (HIV Disease Resulting
in Multiple Infections) sebagai
diagnosis utama, B20.8 (HIV Disease
Resulting in Other Infectious and
Parasitic Disease) dan B20.4 (HIV
disease resulting in candidiasis)
sebagai diagnosis sekunder
Dikode C71.9 (Malignant
Neoplasma of Brain,
Unspecified) sebagai diagnosis
utama dan G81.9 (Hemiplegia,
unspecified) sebagai diagnosis
sekunder
Dikode E10.7 (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus
With Multiple Complication) sebagai diagnosis utama,
E10.2† dan N08.3* (Insulin-Dependent Diabetes
Mellitus With Renal Complications), E10.5 (Insulin-
Dependent Diabetes Mellitus With Peripheral
Circulatory Complications) dan E10.3† dan H28.0*
(InsulinDependent Diabetes Mellitus With Ophthalmic
Complications) sebagai diagnosis sekunder
-
-
-
-
ICD-9-CM
Versi
Tahun
2010
Kasus
kata
“See, See also”
(lihat, lihat juga)
kata
“omit code” (tidak
dikoding)
kata
“code also”
(dikoding juga)
kata
“exclude”
(tidak termasuk)
kata
“includes”
(termasuk)
Prosedur - ORIF Fr Femur
- Fixation
Internal with fracture reduction -
see Reduction
Reduction - see fraktur femur
open with internal fixation
79.35
Dikode 79.35 (Open Reduction
of Fracture Femur with internal
Fixation)
Maka harus dilihat juga
Insertion
Craniotomy 01.24
as operative approach -
omit code fetal 73.8 for
decompression of fracture
02.02 reopening of site
01.23
80.51 Disectomy dengan
PLIF Code also any
concurrent spinal fusion :
(81.00 – 81.09) PLIF
(81.08) Dikode 80.51
(Excision of intervetebra
disc) dan 81.08 (Lumbar
and lumbosacral fusion,
posterior technique)
Injection of other agent into
spinal canal (03.92)
Exclude : injection of
destructive agent into
spinal canal (03.8)
81.0 Spinal fusion
Includes : arthrodesis of
spine with bone graft /
internal fixation
Aturan
Jika ada pernyataan “see, see
also” di belakang pernyataan
tindakan/prosedur, maka harus
melihat juga pernyataan
tindakan yang dimaksud.
Jika ada pernyataan “omit
code” pada indeks alfabet
maka prosedur tersebut
adalah bagian dari kode
prosedur lain yang
berhubungan dan tidak
dikode
Jika ada pernyataan “code
also” dibawah pernyataan
tindakan/prosedur yang
telah dilakukan maka
harus dikoding.
Jika ada pernyataan
“exclude” di bawah
pernyataan tindakan/
prosedur maka harus
dikoding yang lain sesuai
dengan petunjuk “exclude”
Jika ada pernyataan
“includes” dibawah
pernyataan
tindakan/prosedur maka
pernyataan tindakan
tersebut termasuk bagian
atau contoh tindakan
tersebut
Aturan Koding
Lainnya yang
Berlaku untuk INA-
CBG
Kasus
Jika dalam ICD-10 Versi Tahun 2010
volume I (tabular list) terdapat catatan
“use additional code, if desired, to identify
specified condition”, maka diagnosis
tersebut dikode sebagai diagnosis
sekunder, jika mendapatkan tatalaksana
sesuai kondisi yang spesifik, sesuai
dengan kondisi pasien dan bukan
merupakan kode gabung.
Pengodean sistem dagger
(†) dan asterisk (*)
Pengodean sistem dagger
(†) dan asterisk (*)
Diagnosis Utama Toxoplasma Tuberculosis spine Stroke infark
Diagnosis Sekunder HIV - Peritonitis TB
Aturan
Dikode B20.8 (HIV diseases
resulting in other infectious and
parasitic diseases) sebagai
diagnosis utama,
B58.9 (Toxoplasmosis,
Unspecified) sebagai diagnosis
sekunder
Dikode A18.0† (Tuberculosis of
Bones and Joint) sebagai
diagnosis utama,
M49.0* (Tuberculosis of spine)
sebagai diagnosis sekunder.
Simbol (†) dan (*) tidak diinput
di dalam aplikasi INA-CBG
Dikode I63.9 (Cerebral
Infarction, Unspecified) sebagai
diagnosis utama,
A18.3† (Tuberculosis of
Intestines, Peritoneum and
Mesenteric Glands) & K67.3*
(Tuberculous Peritonitis)
sebagai diagnosis sekunder
Kasus Pengodean Kontrol Ulang Terapi Berulang Pengodean Kemoterapi
dan Radioterapi
Diagnosis Utama Kontrol Ulang Kemoterapi Kemoterapi oral di rawat
jalan
Diagnosis Sekunder Hipertensi Carcinoma mammae Ca paru
Aturan
Dikode Z09.8 (Follow-Up
Examination After Other
Treatment for Other
Conditions) sebagai
diagnosis utama ,
I10 (Essential (primary)
hypertension) sebagai
diagnosis sekunder
Dikode Z51.1
(Chemotherapy Session for
Neoplasm) sebagai
diagnosis utama,
C50.9 (Malignant Neoplasm,
Breast, Unspecified) sebagai
diagnosis sekunder
Dikode Z51.1
(Chemotherapy Session for
Neoplasm) sebagai
diagnosis utama,
Ca paru tidak dikode
sebagai diagnosis sekunder
Kasus Kode Z51.5 (Palliative Care) hanya
digunakan jika dokter secara
spesifik menuliskan diagnosis
perawatan paliatif (palliative care)
Jika pada saat dilakukan tindakan
ditemukan penyulit yang
menyebabkan tindakan tersebut
tidak dapat diselesaikan, maka
dikode sesuai tindakan tersebut
dilakukan.
Diagnosis Utama Anemia
Diagnosis Sekunder Perawatan paliatif (palliative care)
Aturan
Carcinoma Nasopharynx Dikode C11.9
(Malignant Neoplasm, Nasopharynx,
Unspecified) sebagai diagnosis utama,
D63.0 (Anaemia in Neoplastic
Disease) dan Z51.5 (Paliative Care)
sebagai diagnosis sekunder
Pasien datang untuk dilakukan
tindakan DSA dengan coiling. Namun
pada saat dilakukan tindakan, coiling
tidak dapat dilakukan karena
ditemukan penyulit, maka dikode
hanya kode DSA (88.41
• Si = Stroke Iskemik
• SNH = Stroke Non Hemoragik
• SH = Stroke Hemoragik
• CTS = Carpal Tunnel Syndrome
• DA = Demensia alzeimer
• SE = Status Epileptikus
• DSA = Digital Substraction
Angiography
DIAGNOSA SEKUNDER
DENGAN SEVERITY
LEVEL
Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN
Edema Paru J81 3 Ro Thorax dan terapi
AKI N17 3 Terjadi peningkatan atau penurunan creatinin > 0.5 mg/dl atau penurunan jumlah urin < 0.5 ml/kg/jam
dalam 6 jam (dengan terapi berupa catatan keseimbangan cairan) dari hasil pemeriksaan pertama.
Gas gangren A48.0 3 PF : krepitasi dibawah kulit + mukosa 2. Rontgen : terdapat gas dilokasi gangren
Gagal jantung R09 3 Klinis tercatat dan Dilakukan resusitasi, berkaitan dengan dx utama, dan merupakan perjalanan penyakit
Gagal nafas akut J96.0 3 Akan lebih baik tertulis tipe gagal nafas akutnya serta informasi kriterianya serta dilakukan intubasi
sebagai penatalaksanaannya
DM dengan koma E11.0/ E14.0 3 Bila ada penyakit yang berhubungan dengan DM dan penurunan kesadaran (KOMA)
HHD + CHF I11.0 3 Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya
Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya?Bukti klinis & Penunjang
Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN
Tetraparesis/ Tetraplegia G82.5 3 Nilai status motorik tercatat dalam resume medik dan harus dilakukan terapi
(misal : Fisioterapi)
Sepsis A41.9 3 Catatan klinis (harus memenuhi kriteria sepsis) dan tatalaksana dari diagnosa tsb
Hiperkoagulasi D68.9 3 disertai bukti laboratorium dan terapi
Status epilepticus G41.9 3 disertai keterangan klinis dan terapi
Pneumonia/ bronkopneumo
nia
J18.9 / J18.0 3 Imaging (min Ro Thorax) dan 2 atau lebih gejala (batuk-batuk bertambah,
perubahan karakteristik dahak/ purulen, suhu tubuh > 38℃ aksila)/ riwayat demam,
suara nafas bronkial/ ronki, lekosit > 10.000 atau < 4.500)
Pleural effusion J90 3 Ro Thorax dan terapi/ tindakan proof punksi pleura
Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN
Leukositosis D72.8 2 Penyebab bukan dari infeksi atau pemberian obat - obatan (GCSF,
steroid) dan myeloproliferatif neoplasma (MPN)
Syok saat operasi T81.1 2 Penatalaksanaan syok
Hemiparesis/ Hemiplegi G81.9 2 Nilai status motorik dan terapi (misal : Fisioterapi)
Paraparesis/ Paraplegia G82.2 2 Nilai status motorik dan terapi (misal : Fisioterapi)
Afasia & Disfagia R47.0 2 Catatan klinis dan terapi (Misal : Terapi wicara, pemasangan NGT)
Anemia D64.9 2 Laboratorium dan tatalasana (misal : Transfusi atau tablet fe)
CHF I50 2 Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya
Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya?Bukti klinis & Penunjang + konsul
Jantung disertai dengan terapi
Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN
DM Multiple komplikasi E11.7/ E14.7 2 Bila ada penyakit yang berhubungan dengan DM (penulisan di resume : DM dg Kom
plikasi Serebral)
Atrial fibrillation and flutter I48 2 Disertai dengan EKG dan tatalaksana
Distonia G24.8 2 Pemeriksaan fisik dan tatalaksana
Malnutrisi dan kaheksia E46 2 bukti klinis (penilaian status gizi, IMT, dll)
Kejang R56 2 EEG atau terapi
Hiponatremi E87.1 2 Na < 135 mEq/L dan terapi (NACL inf 3% atau oral = NACL)
Hipokalemi E87.6 2 K < 135 mEq/L (KCL inf/ oral = KCL/KSR)
Hipovolemik syok R57.1 2 Manifestasi klinis dan tatalaksana syok
Pengaruh koding
komplikasi dan
komorbid
Classifications :
ICD-10 WHO - Diagnosis
ICD-9-CM - Posedur
ICD-9-CM - Posedur ?INA-CBG
Principal Diagnosis : Ischemic Stroke (I63.9)
Age : 61
Case - A Case - B Case - C
Principal Diagnosis Ischemic Stroke (I63.9) Ischemic Stroke (I63.9) Ischemic Stroke (I63.9)
Secondary Diagnosis Hypertension (I10) Hypertension (I10) Hypertension (I10)
Hemiparesis (G81.9) Hemiparesis (G81.9)
Pneumonia (J18.9)
Procedure Head CT Scan (87.03) Head CT Scan (87.03) Head CT Scan (87.03)
Fisioterapi (Assisting exercise)
(93.11)
Fisioterapi (Assisting exercise) (9
3.11)
Thorax X-Ray (87.44)
KODE INA-CBG G-4-14-I G-4-14-II G-4-14-III
DESKRIPSI KODE INA-CBG KECEDERAAN PEMBULUH
DARAH OTAK DENGAN INFARK
(RINGAN)
KECEDERAAN PEMBULUH
DARAH OTAK DENGAN INFARK
(SEDANG)
KECEDERAAN PEMBULUH
DARAH OTAK DENGAN INFARK
(BERAT)
RS Tipe A Pemerintah
TARIF KELAS 3 6,955,000 9,298,300 11,670,400
TARIF KELAS 2 8,346,000 11,157,900 14,004,500
TARIF KELAS 1 9,737,000 13,017,600 16,338,600
• Pengisian resume medis wajib lengkap, jelas dan
tepat
• Resume medis Tulis yang dilakukan; Lakukan yang
ditulis
• Resume yang baik akan menghasilkkan koding
yang baik
KESIMPULAN
6. dr. Nina - BAB III KAIDAH KODING DONA NEW2.pptx

More Related Content

Similar to 6. dr. Nina - BAB III KAIDAH KODING DONA NEW2.pptx

Pmkp
PmkpPmkp
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdfKLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
RizalMarubobSilalahi
 
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.pptKONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
KalitSipemikir
 
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
Imelda Wijaya
 
Kebijakan umum ina drg
Kebijakan umum ina drgKebijakan umum ina drg
Kebijakan umum ina drgReans82
 
Materi Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdfMateri Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdf
AprelHerdiyanti
 
Bahan dpm
Bahan dpmBahan dpm
Bahan dpm
Imelda Wijaya
 
kode morbiditas.ppt
kode morbiditas.pptkode morbiditas.ppt
kode morbiditas.ppt
norafitri3
 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
PutraPratama208800
 
KESELAMATAN PASIEN.pptx
KESELAMATAN PASIEN.pptxKESELAMATAN PASIEN.pptx
KESELAMATAN PASIEN.pptx
putripanjilestari1
 
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
MbakRocker
 
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptxpmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
Asriel6
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
Imelda Wijaya
 
Yuslely teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99
Yuslely   teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99Yuslely   teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99
Yuslely teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99putriutamifst
 
(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis
Imelda Wijaya
 
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
UlikSyamsuElya
 
Coding Edit.pptx
Coding Edit.pptxCoding Edit.pptx
Coding Edit.pptx
AhmadThotuching1
 
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
LilisAnggraeni4
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Agus Mutamakin
 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
PutraPratama208800
 

Similar to 6. dr. Nina - BAB III KAIDAH KODING DONA NEW2.pptx (20)

Pmkp
PmkpPmkp
Pmkp
 
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdfKLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
 
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.pptKONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 LANGKAH.ppt
 
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
(4) lead term &amp; tata cara koding icd 10
 
Kebijakan umum ina drg
Kebijakan umum ina drgKebijakan umum ina drg
Kebijakan umum ina drg
 
Materi Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdfMateri Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdf
 
Bahan dpm
Bahan dpmBahan dpm
Bahan dpm
 
kode morbiditas.ppt
kode morbiditas.pptkode morbiditas.ppt
kode morbiditas.ppt
 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
 
KESELAMATAN PASIEN.pptx
KESELAMATAN PASIEN.pptxKESELAMATAN PASIEN.pptx
KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
 
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptxpmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
 
Yuslely teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99
Yuslely   teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99Yuslely   teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99
Yuslely teknik melatih pengkodean morbiditas dan mortalitas 99
 
(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis
 
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
 
Coding Edit.pptx
Coding Edit.pptxCoding Edit.pptx
Coding Edit.pptx
 
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
 

Recently uploaded

Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

6. dr. Nina - BAB III KAIDAH KODING DONA NEW2.pptx

  • 1. TIM JKN PP PERDOSSI 2022 KAIDAH KODING DALAM PELAYANAN NEUROLOGI
  • 2. • Memudahkan dan meningkatkan nilai klaim • Menghindari fraud dan pending klaim • Memudahkan dalam proses Audit Klinis Manfaat ??
  • 3. Dasar Kebijakan: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2021 Tentang Pedoman Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan ICD 10 & ICD 9CM 2010
  • 4. KODING Kegiatan meamberikan kode diagnosis dan prosedur sesuai ICD 10 & ICD 9 CM mengacu pada koding komorbiditas Sumber Data : Resume Medis/ Ringkasan Pasien Pulang Besaran Tarif INA-CBG dipengaruhi : • Diagnosis Utama • Diagnosa Sekunder : Komplikasi/Komorbid
  • 5. Diagnosa Utama Ditegakkan oleh dokter yang menyebabkan pasien dirawat bila penyebab lebih dari satu, maka pilih yang menghabiskan sumber daya paling banyak, kecuali dalam kondisi tertentu Sumber Daya: • Konsultasi • pemeriksaan, • Tindakan • Tenaga • bahan medis habis pakai • alat Kesehatan • Pengetahuan • Teknologi • pemeriksaan penunjang dan/atau
  • 6. Diagnosis Sekunder Diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode perawatan • Komorbidita s • Komplikasi • Klinis neurologi Wajib ada tatalaksana spesifik
  • 7. Aturan Koding Morbiditas ICD-10 Versi Tahun 2010 Reseleksi Kode Diagnosis Utama Dalam hal koder tidak berhasil melakukan klarifikasi kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) --> koder melakukan reseleksi (memilih kembali) kode diagnosis utama berdasar Rule MB 1 sd MB 5
  • 8. MB-1 MB-2 MB-3 MB-4 MB-5 Contoh Rule MB Diagnosis Utama Diagnosis Sekunder Prosedur Rule KASUS Tumor otak • Hidrocephalus • Disturbance visual VP Shunt Pasien di rumah sakit selama tiga minggu. Maka dikode G91.9 (Hydrocephalus, unspecified) sebagai diagnosis utama, tumor otak dan disturbance visual sebagai diagnosis Diabetes Militus Type 2, Stroke Iskemi, Hipertensi - - Pasien di rumah sakit selama satu minggu. Dikode I63.9 (Cerebral Infraction) sebagai diagnosis utama, hipertensi dan Diabetes Militus Type 2 sebagai Penurunan kesadaran • Stroke Perdarahan • Hipertensi - Dikode i61.9 (Intracerebral haemorrhage, unspecified) sebagai diagnosis utama, penurunan kesadaran dikarenakan stroke perdarahan. Penurunan Stroke iskemik Stenosis cerebral - Dikode I63.5 (Cerebral Infarction due to unspecified occlusion or stenosis of cerebral arteries) sebagai diagnosis utama dan penyakit stroke tidak Stroke iskemik transformasi perdarahan - - Dikode I63.9 (Cerebral infarction, unspecified) sebagai diagnosis utama DPJP : NEUROLOGI
  • 10. Kasus Pengodean kondisi dugaan (suspek), gejala, penemuan abnormal, dan situasi tanpa penyakit Pengodean kondisi multiple Pengodean kategori kombinasi Diagnosis Utama Neoplasma Brain Multiple injuries of head Parkinson Diagnosis Sekunder Epilepsy Injury of ear Injury of cheek Dementia Prosedur Pemeriksaan PA dengan hasil jenis tumor tidak diketahui Aturan Dikode D43.2 (Neoplasm of uncertain or unknown behaviour, brain, unspecified) sebagai diagnosis utama dan 90.34 (Microscopic examination of specimen from ear, nose, throat, and larynx, parasitology) sebagai tindakan. Dikode S09.7 (Multiple injuries of head) sebagai diagnosis utama ,Injury ear and cheek dikode S09.9 (Unspecified injury of head) sebagai diagnosis sekunder Dikode G20† (Parkinson's disease) sebagai diagnosis utama dan F02.3* (Dementia in Parkinson's disease) sebagai diagnosis sekunder - -
  • 11. Kasus Pengodean sekuele kondisi tertentu Pengodean kondisi-kondisi akut dan kronis Pengodean kondisi pasca- prosedur dan komplikasinya Diagnosis Utama Epilepsi akibat abses lama otak. STEMI Infeksi luka Laminektomi Diagnosis Sekunder SDH kronik Prosedur Craniotomy Aturan Dikode G40.9 (Epilepsy, Unspecified) sebagai diagnosis utama dan G09 (Sequelae inflammatory diseases of central nervous system) sebagai diagnosis sekunder Dikode S06.5 (Traumatic Subdural Haemorrhage) sebagai diagnosis utama, I21.9 (Acute Myocardial Infarction, Unspecified) sebagai diagnosis sekunder dan Craniotomy sebagai Tindakan. Dikode T81.4 (Infection following a procedure, not elsewhere classified) sebagai diagnosis utama - - -
  • 12. Kasus Pengodean untuk penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) (B20-B24) Pengodean Neoplasma Pengodean diabetes mellitus (E10-E14). Diagnosis Utama Toxoplasmosis dan candidiadis pada pasien HIV Malignant Neoplasma of Brain Diabetes Melitus tergantung insulin dengan nefropati, gangren, dan katarak Diagnosis Sekunder Hemiplegia Prosedur Craniotomy Aturan Dikode B20.7 (HIV Disease Resulting in Multiple Infections) sebagai diagnosis utama, B20.8 (HIV Disease Resulting in Other Infectious and Parasitic Disease) dan B20.4 (HIV disease resulting in candidiasis) sebagai diagnosis sekunder Dikode C71.9 (Malignant Neoplasma of Brain, Unspecified) sebagai diagnosis utama dan G81.9 (Hemiplegia, unspecified) sebagai diagnosis sekunder Dikode E10.7 (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus With Multiple Complication) sebagai diagnosis utama, E10.2† dan N08.3* (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus With Renal Complications), E10.5 (Insulin- Dependent Diabetes Mellitus With Peripheral Circulatory Complications) dan E10.3† dan H28.0* (InsulinDependent Diabetes Mellitus With Ophthalmic Complications) sebagai diagnosis sekunder - - - -
  • 14. Kasus kata “See, See also” (lihat, lihat juga) kata “omit code” (tidak dikoding) kata “code also” (dikoding juga) kata “exclude” (tidak termasuk) kata “includes” (termasuk) Prosedur - ORIF Fr Femur - Fixation Internal with fracture reduction - see Reduction Reduction - see fraktur femur open with internal fixation 79.35 Dikode 79.35 (Open Reduction of Fracture Femur with internal Fixation) Maka harus dilihat juga Insertion Craniotomy 01.24 as operative approach - omit code fetal 73.8 for decompression of fracture 02.02 reopening of site 01.23 80.51 Disectomy dengan PLIF Code also any concurrent spinal fusion : (81.00 – 81.09) PLIF (81.08) Dikode 80.51 (Excision of intervetebra disc) dan 81.08 (Lumbar and lumbosacral fusion, posterior technique) Injection of other agent into spinal canal (03.92) Exclude : injection of destructive agent into spinal canal (03.8) 81.0 Spinal fusion Includes : arthrodesis of spine with bone graft / internal fixation Aturan Jika ada pernyataan “see, see also” di belakang pernyataan tindakan/prosedur, maka harus melihat juga pernyataan tindakan yang dimaksud. Jika ada pernyataan “omit code” pada indeks alfabet maka prosedur tersebut adalah bagian dari kode prosedur lain yang berhubungan dan tidak dikode Jika ada pernyataan “code also” dibawah pernyataan tindakan/prosedur yang telah dilakukan maka harus dikoding. Jika ada pernyataan “exclude” di bawah pernyataan tindakan/ prosedur maka harus dikoding yang lain sesuai dengan petunjuk “exclude” Jika ada pernyataan “includes” dibawah pernyataan tindakan/prosedur maka pernyataan tindakan tersebut termasuk bagian atau contoh tindakan tersebut
  • 16. Kasus Jika dalam ICD-10 Versi Tahun 2010 volume I (tabular list) terdapat catatan “use additional code, if desired, to identify specified condition”, maka diagnosis tersebut dikode sebagai diagnosis sekunder, jika mendapatkan tatalaksana sesuai kondisi yang spesifik, sesuai dengan kondisi pasien dan bukan merupakan kode gabung. Pengodean sistem dagger (†) dan asterisk (*) Pengodean sistem dagger (†) dan asterisk (*) Diagnosis Utama Toxoplasma Tuberculosis spine Stroke infark Diagnosis Sekunder HIV - Peritonitis TB Aturan Dikode B20.8 (HIV diseases resulting in other infectious and parasitic diseases) sebagai diagnosis utama, B58.9 (Toxoplasmosis, Unspecified) sebagai diagnosis sekunder Dikode A18.0† (Tuberculosis of Bones and Joint) sebagai diagnosis utama, M49.0* (Tuberculosis of spine) sebagai diagnosis sekunder. Simbol (†) dan (*) tidak diinput di dalam aplikasi INA-CBG Dikode I63.9 (Cerebral Infarction, Unspecified) sebagai diagnosis utama, A18.3† (Tuberculosis of Intestines, Peritoneum and Mesenteric Glands) & K67.3* (Tuberculous Peritonitis) sebagai diagnosis sekunder
  • 17. Kasus Pengodean Kontrol Ulang Terapi Berulang Pengodean Kemoterapi dan Radioterapi Diagnosis Utama Kontrol Ulang Kemoterapi Kemoterapi oral di rawat jalan Diagnosis Sekunder Hipertensi Carcinoma mammae Ca paru Aturan Dikode Z09.8 (Follow-Up Examination After Other Treatment for Other Conditions) sebagai diagnosis utama , I10 (Essential (primary) hypertension) sebagai diagnosis sekunder Dikode Z51.1 (Chemotherapy Session for Neoplasm) sebagai diagnosis utama, C50.9 (Malignant Neoplasm, Breast, Unspecified) sebagai diagnosis sekunder Dikode Z51.1 (Chemotherapy Session for Neoplasm) sebagai diagnosis utama, Ca paru tidak dikode sebagai diagnosis sekunder
  • 18. Kasus Kode Z51.5 (Palliative Care) hanya digunakan jika dokter secara spesifik menuliskan diagnosis perawatan paliatif (palliative care) Jika pada saat dilakukan tindakan ditemukan penyulit yang menyebabkan tindakan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka dikode sesuai tindakan tersebut dilakukan. Diagnosis Utama Anemia Diagnosis Sekunder Perawatan paliatif (palliative care) Aturan Carcinoma Nasopharynx Dikode C11.9 (Malignant Neoplasm, Nasopharynx, Unspecified) sebagai diagnosis utama, D63.0 (Anaemia in Neoplastic Disease) dan Z51.5 (Paliative Care) sebagai diagnosis sekunder Pasien datang untuk dilakukan tindakan DSA dengan coiling. Namun pada saat dilakukan tindakan, coiling tidak dapat dilakukan karena ditemukan penyulit, maka dikode hanya kode DSA (88.41
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. • Si = Stroke Iskemik • SNH = Stroke Non Hemoragik • SH = Stroke Hemoragik • CTS = Carpal Tunnel Syndrome • DA = Demensia alzeimer • SE = Status Epileptikus • DSA = Digital Substraction Angiography
  • 25. Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN Edema Paru J81 3 Ro Thorax dan terapi AKI N17 3 Terjadi peningkatan atau penurunan creatinin > 0.5 mg/dl atau penurunan jumlah urin < 0.5 ml/kg/jam dalam 6 jam (dengan terapi berupa catatan keseimbangan cairan) dari hasil pemeriksaan pertama. Gas gangren A48.0 3 PF : krepitasi dibawah kulit + mukosa 2. Rontgen : terdapat gas dilokasi gangren Gagal jantung R09 3 Klinis tercatat dan Dilakukan resusitasi, berkaitan dengan dx utama, dan merupakan perjalanan penyakit Gagal nafas akut J96.0 3 Akan lebih baik tertulis tipe gagal nafas akutnya serta informasi kriterianya serta dilakukan intubasi sebagai penatalaksanaannya DM dengan koma E11.0/ E14.0 3 Bila ada penyakit yang berhubungan dengan DM dan penurunan kesadaran (KOMA) HHD + CHF I11.0 3 Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya?Bukti klinis & Penunjang
  • 26. Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN Tetraparesis/ Tetraplegia G82.5 3 Nilai status motorik tercatat dalam resume medik dan harus dilakukan terapi (misal : Fisioterapi) Sepsis A41.9 3 Catatan klinis (harus memenuhi kriteria sepsis) dan tatalaksana dari diagnosa tsb Hiperkoagulasi D68.9 3 disertai bukti laboratorium dan terapi Status epilepticus G41.9 3 disertai keterangan klinis dan terapi Pneumonia/ bronkopneumo nia J18.9 / J18.0 3 Imaging (min Ro Thorax) dan 2 atau lebih gejala (batuk-batuk bertambah, perubahan karakteristik dahak/ purulen, suhu tubuh > 38℃ aksila)/ riwayat demam, suara nafas bronkial/ ronki, lekosit > 10.000 atau < 4.500) Pleural effusion J90 3 Ro Thorax dan terapi/ tindakan proof punksi pleura
  • 27. Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN Leukositosis D72.8 2 Penyebab bukan dari infeksi atau pemberian obat - obatan (GCSF, steroid) dan myeloproliferatif neoplasma (MPN) Syok saat operasi T81.1 2 Penatalaksanaan syok Hemiparesis/ Hemiplegi G81.9 2 Nilai status motorik dan terapi (misal : Fisioterapi) Paraparesis/ Paraplegia G82.2 2 Nilai status motorik dan terapi (misal : Fisioterapi) Afasia & Disfagia R47.0 2 Catatan klinis dan terapi (Misal : Terapi wicara, pemasangan NGT) Anemia D64.9 2 Laboratorium dan tatalasana (misal : Transfusi atau tablet fe) CHF I50 2 Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya Akan lebih baik bila disertai dengan gradenya?Bukti klinis & Penunjang + konsul Jantung disertai dengan terapi
  • 28. Dx Sekunder Kode ICD 10 SL KETERANGAN DM Multiple komplikasi E11.7/ E14.7 2 Bila ada penyakit yang berhubungan dengan DM (penulisan di resume : DM dg Kom plikasi Serebral) Atrial fibrillation and flutter I48 2 Disertai dengan EKG dan tatalaksana Distonia G24.8 2 Pemeriksaan fisik dan tatalaksana Malnutrisi dan kaheksia E46 2 bukti klinis (penilaian status gizi, IMT, dll) Kejang R56 2 EEG atau terapi Hiponatremi E87.1 2 Na < 135 mEq/L dan terapi (NACL inf 3% atau oral = NACL) Hipokalemi E87.6 2 K < 135 mEq/L (KCL inf/ oral = KCL/KSR) Hipovolemik syok R57.1 2 Manifestasi klinis dan tatalaksana syok
  • 30. Classifications : ICD-10 WHO - Diagnosis ICD-9-CM - Posedur ICD-9-CM - Posedur ?INA-CBG Principal Diagnosis : Ischemic Stroke (I63.9) Age : 61 Case - A Case - B Case - C Principal Diagnosis Ischemic Stroke (I63.9) Ischemic Stroke (I63.9) Ischemic Stroke (I63.9) Secondary Diagnosis Hypertension (I10) Hypertension (I10) Hypertension (I10) Hemiparesis (G81.9) Hemiparesis (G81.9) Pneumonia (J18.9) Procedure Head CT Scan (87.03) Head CT Scan (87.03) Head CT Scan (87.03) Fisioterapi (Assisting exercise) (93.11) Fisioterapi (Assisting exercise) (9 3.11) Thorax X-Ray (87.44) KODE INA-CBG G-4-14-I G-4-14-II G-4-14-III DESKRIPSI KODE INA-CBG KECEDERAAN PEMBULUH DARAH OTAK DENGAN INFARK (RINGAN) KECEDERAAN PEMBULUH DARAH OTAK DENGAN INFARK (SEDANG) KECEDERAAN PEMBULUH DARAH OTAK DENGAN INFARK (BERAT) RS Tipe A Pemerintah TARIF KELAS 3 6,955,000 9,298,300 11,670,400 TARIF KELAS 2 8,346,000 11,157,900 14,004,500 TARIF KELAS 1 9,737,000 13,017,600 16,338,600
  • 31. • Pengisian resume medis wajib lengkap, jelas dan tepat • Resume medis Tulis yang dilakukan; Lakukan yang ditulis • Resume yang baik akan menghasilkkan koding yang baik KESIMPULAN