SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
DAGANG TEKNOLOGI
KEMASAMAN TANAH
Arjuna Judeo Sipayung
Permasalahan dan Solusi Pemecahan
Tanah Pertanian di Indonesia
1. Sebagian besar tanah tidak subur
2. Kepemilkan lahan rata-rata sempit
3. Banyak dimiliki orang kota
4. Konversi lahan sangat cepat
5. Penurunan kualitas lahan karena erosi
Lahan yang relatif subur di gunakan untuk
kegiatan non pertanian.
1. Setiap tahun 30.000 ha lahan pertanian
dikonversi ke lahan non pertanian.
2. Justru banyak terjadi di P Jawa yang relatif
subur
Lahan kepemilikan petani umumnya sangat
kecil.
1. Rata-rata petani hanya mempunyai 0.25 ha.
2. Banyak petani yang hanya mengandalkan
tenaga sebagai buruh tani.
Jalan tol Padaleunyi, 2004
Majingklak- Pangandaran, 2004
Karakteristik Tanah di Indonesia
Beriklim basah
1. Tanah dominan: Podsolik, Latosol /
Ultisol, Inceptisol
2. Reaksi tanah masam
3. Lahan datar sebagian besar sudah
digunakan
4. Lahan yang banyak tersedia adalah
daerah berlereng, berbukit dan
bergunung)
Erosi
Akibat Erosi ? Usaha pencegahan ?
Jasinga, 2003
Pelabuhan Ratu, 2003
Banten, 2003
Erosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
• Sifat hujan ……. Curah Hujan, Intensitas hujan
• Sifat lahan …….. Lereng,
……... penutup lahan
• Sifat Tanah …….. Tebal solum,
tekstur, kemantapan agregat
Lahan terbuka
mempercepat erosi
Lahan berlereng dan terbuka mempercepat erosi
Lahan berlereng yang ditanami akan mengurangi erosi
Permasalahan Tanah Masam
• Kandungan basa-basa rendah
• Al-dd yang dapat meracuni tanaman tinggi
• Umumnya KTK rendah
• Ketersediaan hara P rendah
• Activitas bakteri tidak optimum
Erosi mungkin terjadi pada daerah berlereng curam dan terbuka.
• Liebig's Law of Limiting Factors:
• the most deficient factor limits
plant growth
• increasing the supply of non-limiting
factors will not increase plant growth
• Only by increasing most deficient
factor will the plant growth increase
• There is also an optimum
combination of the factors and
increasing them, individually or in
various combinations, can lead to
toxicity for the plant
Hukum Minimum Liebig
5.5 pH Tanah
pH = – Log [ H+]
 pH tanah menunjukkan konsentrasi ion hidrogen
dalam tanah.
 Semakin tinggi konsentrasi ion H, semakin masam
sifat tanah tersebut.
pH = 0 14
Masam Netral Basa
pH &
Ketersediaan
Hara
Ca dan Mg:
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
N, K dan S:
Ketersediaan maksimum: pH > 6
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fosfat :
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fe, Mn,Zn, Cu,Co :
Ketersediaan maksimum: pH < 5.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5
Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
SIFAT KIMIA TANAH
Sumber Kemasaman Tanah
Sumber kemasaman tanah :
 ion H,
 Ion Al yang dalam reaksinya akan menyumbangkan
ion H.
Al+3 + H2O  Al(OH)+2 + H+
Al(OH)+2 + H2O  Al(OH)2
+ + H+
Al(OH)+ + H2O  Al(OH)3 + H+
Gibsit
SIFAT KIMIA TANAH
Pengapuran Tanah :
1. Jenis-jenis Kapur Pertanian
a. Kapur Karbonat
 Dari penggilingan batu kapur
 Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2
b. Kapur Tohor (kapur Oksida)
 Dari pembakaran batu kapur
 Kalsium Oksida (CaO)
c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)
 Dari pemberian air pada kapur oksida
 Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
SIFAT KIMIA TANAH
Batu
Kapur
Kapur karbonat
Kapur oksida
Kapur
hidroksida
Bakar
+Air
SIFAT KIMIA TANAH
Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian
a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah
 Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah
b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah
 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan KTK, pH  ketersediaan hara
lain
 Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro
c. Perbaikan Biologi Tanah
 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan aktivitas biologi tanah
SIFAT KIMIA TANAH
Pengapuran Tanah :
3. Pengaruh Buruk Kapur Pertanian
 Over liming : Unsur mikro dan P Tidak tersedia
4. Ukuran Kapur Pertanian
 50 % melalui saringan 20 mesh, 100 % melalui
saringan
60 mesh
5. Kebutuhan Kapur Pertanian
 1 sampai 1,5 kali Al-dd
SIFAT KIMIA TANAH
Perhitungan Kebutuhan Kapur :
Misal Kandungan Al-dd tanah = 2 me/100 g.
 Kebutuhan Kapur = 1 kali Al-dd = 2 me Ca/100 g
tanah
atau tiap 100 g tanah perlu 2 me Ca = 40 mg Ca
 Bobot tanah 1 ha, tebal 20 cm, bobot isi 1,2 g/cm3
= 2.400.000 kg = 2,4 x 109 g
2,4 x 109 g
 Kebtuhan Ca = x 40 mg = 96
x 107 mg
100 g
 Kebutuhan Ca = 960 kg atau CaCO3 = 2,4 ton
pH &
Ketersediaan
Hara
Ca dan Mg:
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
N, K dan S:
Ketersediaan maksimum: pH > 6
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fosfat :
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fe, Mn,Zn, Cu,Co :
Ketersediaan maksimum: pH < 5.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5
Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
pH &
Ketersediaan
Hara
Ca dan Mg:
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
N, K dan S:
Ketersediaan maksimum: pH > 6
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fosfat :
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0
Fe, Mn,Zn, Cu,Co :
Ketersediaan maksimum: pH < 5.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5
Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
SUMBER (5)
Coal ash
POTENSI
• Tahun 1998 Amerika Serikat menghasilkan sekitar 74.9 juta ton produk
pembakaran batubara (PPB) atau coal combustion products (CCP), Inggris
sekitar 10 juta ton dan Australia sekitar 8 juta ton. Sebagian PSPB ini, dalam
bentuk abu terbang, telah digunakan untuk campuran semen, beton,
konstruksi jalan raya, dan lain-lain
• Indonesia? ESDM memperkirakan konsumsi batubara Indonesia tahun 2010
untuk PLTU saja sekitar 60-70 juta ton. Lainnya: industri semen, baja, kertas,
tekstil, dll
• Contoh PT. PJB Paiton (800 MW)  konsumsi batubara 220.000 ton/bulan
• Secara teoritis, dengan memperhitungkan kadar PPB sebesar 1.0-1.5 %,
maka PPB yang dihasilkan Indonesia diperkirakan sekitar 600 ribu – 1 juta
ton/tahun  berapa fly ash? berapa bottom ash?
KOMPOSISI (1)
• Abu terbang memiliki pH alkalin (11-12) dengan susunan kimia
didominasi oleh SiO2 dan Al2O3. Karena susunan kimianya sangat
bervariasi, abu terbang dikelompokkan menjadi kelas F (kaya Fe)
dan kelas C (kaya Ca)
KOMPOSISI (2)
Typical Chemistry of Coal Fly Ash (in Wt.%)
Class F
(low Fe)
Class F
(high Fe)
Class C
(high Ca)
Intermediate
SiO2 46-57 42-54 25-42 46-59
Al2O3 18-29 16.5-24 15-21 14-22
Fe2O3 6-16 16-24 5-10 5-13
CaO 1.8-5.5 1.3-3.8 17-32 8-16
MgO 0.7-2.1 0.3-1.2 4-12.5 3.2-4.9
K2O 1.9-2.8 2.1-2.7 0.3-1.6 0.6-1.1
Na2O 0.2-1.1 0.2-0.9 0.8-6.0 1.3-4.2
SO3 0.4-2.9 0.5-1.8 0.4-5.0 0.4-2.5
LOI 0.6-4.8 1.2-5.0 0.1-1.0 0.1-2.3
TiO2 1-2 1-1.5 <1 <1
Sumber: ASTM C618
KOMPOSISI (3)
Trace Elemental Analysis Coal Fly Ash (Class F)
(Range)
Li 270 (NA)
Mn 290 (NA)
Mo 46 (NA)
Ni 169 (30-200)
Se 11 (5-30)
Ag 14 (NA)
P2O5 3800 (NA)
Sr NA (200-2600)
Ti 8.500 (NA)
Zn 254 (200-450)
(Range)
As 286 (100-300)
Ba 1.003 (100-1000)
B 290 (NA)
Cd <0.5 (NA)
Cr 218 (NA)
Co NA (10-90)
Cu 185 (30-200)
Pb 114 (120-270)
in mg/kg (NA = Not Available)
Sumber: ?
KOMPOSISI (4)
Trace Elemental Analysis Coal Ash (PLTU
Paiton)*
Sumber:
* Agustini (2016)
** Alloway (1995)
Logam Berat
Abu dasar
segar*
Kadar Normal
dalam Tanah**
Batas kritis
dalam tanah**
Pb (ppm) 35 2 - 300 100 - 400
Cd (ppm) 3 0.001 - 2.0 3 - 8
Co (ppm) 26 0.5 - 65 25 - 50
Cr (ppm) td 5 - 1500 75 - 100
Ni (ppm) 21 2 - 750 100
As (ppm) td 0.1 - 40 20 - 50
Hg (ppm) td 0.01 - 0.5 0.3 - 5
KOMPOSISI (5)
Perubahan komposisi akibat pencucian di landfill
Sumber: Hardiyanti (2011); bahan: abu terbang PLTU Suralaya
Parameter Abu segar
Abu terbang 6
bulan
Abu terbang 5
tahun
pH H2O (1:2) 11,1 9,4 8,4
EC (1:2) (dSm-
1)
3,12 0,76 0,39
K (ppm) 150 100 50
Na (ppm) 1.808 1.572 751
Ca (ppm) 1.780 808 559
Mg (ppm) 82 48 34
Fe (ppm) 648 528 453
Cu (ppm) 12 6 4
Zn (ppm) 30 24 22
Mn (ppm) 223 198 158
Cr (ppm) 14 13 2
Ni (ppm) 40 38 31
KOMPOSISI (6)
Kekhawatiran terhadap kandungan logam berat
• Logam berat dalam abu terbang dikhawatirkan
mencemari lingkungan akibat infiltrasi
• PP 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
• PP 85/1999 tentang Perubahan atas PP 18/1999
• Syarat uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching
Procedure), LD50 (Lethal Dose 50%),
• PP 101/2014 tentang Pengelolaan Limbah B3

More Related Content

Similar to kemasaman tanah

Comp. profile PT. Viktori
Comp. profile PT. ViktoriComp. profile PT. Viktori
Comp. profile PT. ViktoriFadjari Wibowo
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluanAndrew Hutabarat
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Reni Ustiatik
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...CIFOR-ICRAF
 
Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2Frederick_zihu
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasidaeyah
 
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamArdina074
 
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.ppt
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.pptkuliah 1 pupuk dan pemupukan.ppt
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.pptVinnyPratiwi4
 
Tanah surjan 2
Tanah surjan 2Tanah surjan 2
Tanah surjan 2Dzuhri06
 

Similar to kemasaman tanah (20)

Comp. profile PT. Viktori
Comp. profile PT. ViktoriComp. profile PT. Viktori
Comp. profile PT. Viktori
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
 
Mengenal pirit
Mengenal piritMengenal pirit
Mengenal pirit
 
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...
 
Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2
 
Laporan bioremediasi
Laporan bioremediasiLaporan bioremediasi
Laporan bioremediasi
 
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...
Presentasi no 6 2_ peranan utama kapur dalam meningkatkan serapan unsur hara ...
 
Bab. ii. tinjauan pustaka
Bab. ii. tinjauan pustakaBab. ii. tinjauan pustaka
Bab. ii. tinjauan pustaka
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
Pageoutput
PageoutputPageoutput
Pageoutput
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.ppt
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.pptkuliah 1 pupuk dan pemupukan.ppt
kuliah 1 pupuk dan pemupukan.ppt
 
Tanah surjan 2
Tanah surjan 2Tanah surjan 2
Tanah surjan 2
 
Fertilizer elements
Fertilizer elementsFertilizer elements
Fertilizer elements
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 

kemasaman tanah

  • 2. Permasalahan dan Solusi Pemecahan Tanah Pertanian di Indonesia 1. Sebagian besar tanah tidak subur 2. Kepemilkan lahan rata-rata sempit 3. Banyak dimiliki orang kota 4. Konversi lahan sangat cepat 5. Penurunan kualitas lahan karena erosi
  • 3. Lahan yang relatif subur di gunakan untuk kegiatan non pertanian. 1. Setiap tahun 30.000 ha lahan pertanian dikonversi ke lahan non pertanian. 2. Justru banyak terjadi di P Jawa yang relatif subur Lahan kepemilikan petani umumnya sangat kecil. 1. Rata-rata petani hanya mempunyai 0.25 ha. 2. Banyak petani yang hanya mengandalkan tenaga sebagai buruh tani. Jalan tol Padaleunyi, 2004 Majingklak- Pangandaran, 2004
  • 4. Karakteristik Tanah di Indonesia Beriklim basah 1. Tanah dominan: Podsolik, Latosol / Ultisol, Inceptisol 2. Reaksi tanah masam 3. Lahan datar sebagian besar sudah digunakan 4. Lahan yang banyak tersedia adalah daerah berlereng, berbukit dan bergunung) Erosi Akibat Erosi ? Usaha pencegahan ? Jasinga, 2003 Pelabuhan Ratu, 2003 Banten, 2003
  • 5. Erosi Faktor-faktor yang mempengaruhi: • Sifat hujan ……. Curah Hujan, Intensitas hujan • Sifat lahan …….. Lereng, ……... penutup lahan • Sifat Tanah …….. Tebal solum, tekstur, kemantapan agregat
  • 7. Lahan berlereng dan terbuka mempercepat erosi
  • 8. Lahan berlereng yang ditanami akan mengurangi erosi
  • 9. Permasalahan Tanah Masam • Kandungan basa-basa rendah • Al-dd yang dapat meracuni tanaman tinggi • Umumnya KTK rendah • Ketersediaan hara P rendah • Activitas bakteri tidak optimum Erosi mungkin terjadi pada daerah berlereng curam dan terbuka.
  • 10. • Liebig's Law of Limiting Factors: • the most deficient factor limits plant growth • increasing the supply of non-limiting factors will not increase plant growth • Only by increasing most deficient factor will the plant growth increase • There is also an optimum combination of the factors and increasing them, individually or in various combinations, can lead to toxicity for the plant Hukum Minimum Liebig
  • 11. 5.5 pH Tanah pH = – Log [ H+]  pH tanah menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam tanah.  Semakin tinggi konsentrasi ion H, semakin masam sifat tanah tersebut. pH = 0 14 Masam Netral Basa
  • 12. pH & Ketersediaan Hara Ca dan Mg: Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 N, K dan S: Ketersediaan maksimum: pH > 6 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fosfat : Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fe, Mn,Zn, Cu,Co : Ketersediaan maksimum: pH < 5.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5 Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
  • 13. SIFAT KIMIA TANAH Sumber Kemasaman Tanah Sumber kemasaman tanah :  ion H,  Ion Al yang dalam reaksinya akan menyumbangkan ion H. Al+3 + H2O  Al(OH)+2 + H+ Al(OH)+2 + H2O  Al(OH)2 + + H+ Al(OH)+ + H2O  Al(OH)3 + H+ Gibsit
  • 14. SIFAT KIMIA TANAH Pengapuran Tanah : 1. Jenis-jenis Kapur Pertanian a. Kapur Karbonat  Dari penggilingan batu kapur  Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2 b. Kapur Tohor (kapur Oksida)  Dari pembakaran batu kapur  Kalsium Oksida (CaO) c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)  Dari pemberian air pada kapur oksida  Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
  • 15. SIFAT KIMIA TANAH Batu Kapur Kapur karbonat Kapur oksida Kapur hidroksida Bakar +Air
  • 16. SIFAT KIMIA TANAH Pengapuran Tanah : 2. Peranan Kapur Pertanian a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah  Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah  Sumber hara Ca dan Mg  Meingkatkan KTK, pH  ketersediaan hara lain  Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro c. Perbaikan Biologi Tanah  Sumber hara Ca dan Mg  Meingkatkan aktivitas biologi tanah
  • 17. SIFAT KIMIA TANAH Pengapuran Tanah : 3. Pengaruh Buruk Kapur Pertanian  Over liming : Unsur mikro dan P Tidak tersedia 4. Ukuran Kapur Pertanian  50 % melalui saringan 20 mesh, 100 % melalui saringan 60 mesh 5. Kebutuhan Kapur Pertanian  1 sampai 1,5 kali Al-dd
  • 18. SIFAT KIMIA TANAH Perhitungan Kebutuhan Kapur : Misal Kandungan Al-dd tanah = 2 me/100 g.  Kebutuhan Kapur = 1 kali Al-dd = 2 me Ca/100 g tanah atau tiap 100 g tanah perlu 2 me Ca = 40 mg Ca  Bobot tanah 1 ha, tebal 20 cm, bobot isi 1,2 g/cm3 = 2.400.000 kg = 2,4 x 109 g 2,4 x 109 g  Kebtuhan Ca = x 40 mg = 96 x 107 mg 100 g  Kebutuhan Ca = 960 kg atau CaCO3 = 2,4 ton
  • 19. pH & Ketersediaan Hara Ca dan Mg: Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 N, K dan S: Ketersediaan maksimum: pH > 6 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fosfat : Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fe, Mn,Zn, Cu,Co : Ketersediaan maksimum: pH < 5.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5 Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
  • 20. pH & Ketersediaan Hara Ca dan Mg: Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 N, K dan S: Ketersediaan maksimum: pH > 6 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fosfat : Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH < 4.0 Fe, Mn,Zn, Cu,Co : Ketersediaan maksimum: pH < 5.5 Ketersediaan minim pada tanah dg : pH > 7.5 Mo: Ketersediaan maksimum pd pH > 6.5
  • 21.
  • 23. POTENSI • Tahun 1998 Amerika Serikat menghasilkan sekitar 74.9 juta ton produk pembakaran batubara (PPB) atau coal combustion products (CCP), Inggris sekitar 10 juta ton dan Australia sekitar 8 juta ton. Sebagian PSPB ini, dalam bentuk abu terbang, telah digunakan untuk campuran semen, beton, konstruksi jalan raya, dan lain-lain • Indonesia? ESDM memperkirakan konsumsi batubara Indonesia tahun 2010 untuk PLTU saja sekitar 60-70 juta ton. Lainnya: industri semen, baja, kertas, tekstil, dll • Contoh PT. PJB Paiton (800 MW)  konsumsi batubara 220.000 ton/bulan • Secara teoritis, dengan memperhitungkan kadar PPB sebesar 1.0-1.5 %, maka PPB yang dihasilkan Indonesia diperkirakan sekitar 600 ribu – 1 juta ton/tahun  berapa fly ash? berapa bottom ash?
  • 24. KOMPOSISI (1) • Abu terbang memiliki pH alkalin (11-12) dengan susunan kimia didominasi oleh SiO2 dan Al2O3. Karena susunan kimianya sangat bervariasi, abu terbang dikelompokkan menjadi kelas F (kaya Fe) dan kelas C (kaya Ca)
  • 25. KOMPOSISI (2) Typical Chemistry of Coal Fly Ash (in Wt.%) Class F (low Fe) Class F (high Fe) Class C (high Ca) Intermediate SiO2 46-57 42-54 25-42 46-59 Al2O3 18-29 16.5-24 15-21 14-22 Fe2O3 6-16 16-24 5-10 5-13 CaO 1.8-5.5 1.3-3.8 17-32 8-16 MgO 0.7-2.1 0.3-1.2 4-12.5 3.2-4.9 K2O 1.9-2.8 2.1-2.7 0.3-1.6 0.6-1.1 Na2O 0.2-1.1 0.2-0.9 0.8-6.0 1.3-4.2 SO3 0.4-2.9 0.5-1.8 0.4-5.0 0.4-2.5 LOI 0.6-4.8 1.2-5.0 0.1-1.0 0.1-2.3 TiO2 1-2 1-1.5 <1 <1 Sumber: ASTM C618
  • 26. KOMPOSISI (3) Trace Elemental Analysis Coal Fly Ash (Class F) (Range) Li 270 (NA) Mn 290 (NA) Mo 46 (NA) Ni 169 (30-200) Se 11 (5-30) Ag 14 (NA) P2O5 3800 (NA) Sr NA (200-2600) Ti 8.500 (NA) Zn 254 (200-450) (Range) As 286 (100-300) Ba 1.003 (100-1000) B 290 (NA) Cd <0.5 (NA) Cr 218 (NA) Co NA (10-90) Cu 185 (30-200) Pb 114 (120-270) in mg/kg (NA = Not Available) Sumber: ?
  • 27. KOMPOSISI (4) Trace Elemental Analysis Coal Ash (PLTU Paiton)* Sumber: * Agustini (2016) ** Alloway (1995) Logam Berat Abu dasar segar* Kadar Normal dalam Tanah** Batas kritis dalam tanah** Pb (ppm) 35 2 - 300 100 - 400 Cd (ppm) 3 0.001 - 2.0 3 - 8 Co (ppm) 26 0.5 - 65 25 - 50 Cr (ppm) td 5 - 1500 75 - 100 Ni (ppm) 21 2 - 750 100 As (ppm) td 0.1 - 40 20 - 50 Hg (ppm) td 0.01 - 0.5 0.3 - 5
  • 28. KOMPOSISI (5) Perubahan komposisi akibat pencucian di landfill Sumber: Hardiyanti (2011); bahan: abu terbang PLTU Suralaya Parameter Abu segar Abu terbang 6 bulan Abu terbang 5 tahun pH H2O (1:2) 11,1 9,4 8,4 EC (1:2) (dSm- 1) 3,12 0,76 0,39 K (ppm) 150 100 50 Na (ppm) 1.808 1.572 751 Ca (ppm) 1.780 808 559 Mg (ppm) 82 48 34 Fe (ppm) 648 528 453 Cu (ppm) 12 6 4 Zn (ppm) 30 24 22 Mn (ppm) 223 198 158 Cr (ppm) 14 13 2 Ni (ppm) 40 38 31
  • 29. KOMPOSISI (6) Kekhawatiran terhadap kandungan logam berat • Logam berat dalam abu terbang dikhawatirkan mencemari lingkungan akibat infiltrasi • PP 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun • PP 85/1999 tentang Perubahan atas PP 18/1999 • Syarat uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure), LD50 (Lethal Dose 50%), • PP 101/2014 tentang Pengelolaan Limbah B3