Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan pupuk organik sesuai standar mutu. Pupuk organik dibuat dari bahan organik seperti kotoran ternak, jerami, dan kompos. Proses pembuatannya meliputi pemeraman, penambahan bahan tambahan seperti kapur dan titonia, serta pengawetan menggunakan jamur Trichoderma untuk mencapai tingkat kematangan yang sesuai standar. Dokumen juga menjelaskan indikator mutu pupuk organik dan cara
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
1. PEMBERDAYAAN UPPO
(UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK)
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK
SESUAI SESUAI STANDAR MUTU
Dr. H.RAMAIYULIS, S.Pt,MP
HP/WA : 085263053550
email : ramaiyulis@gmail.com
Dosen Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
2. Pupuk Organik dan Pupuk Kimia
1. Pupuk Organik = Pupuk yang berasal dari bahan
organik = bahan makhluk hidup yaitu
tumbuhan dan hewan
Tumbuhan = Kompos
Hewan = Pupuk Kandang
2. Pupuk An Organik = Pupuk Kimia
Nitrogen = Urea 45% nitrogen (CONH2)2
Phosfor = SP 36 --> 36% Phosfor (P2O5)
Kalium = KCl
3. Kelebihan dan Kekurangan
Pupuk Organik vs Pupuk Kimia
Pupuk Organik Pupuk Kimia
Kandungan hara makro relatif rendah
tergantung bahan baku penyusun
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah
Menghidupkan tanah (serangga,
cacing, mikroba bisa hidup subur dan
ikut menyehatkan dan menyuburkan
tanah
Menggemburkan tanah (Struktur
humus meningkat, tanah menjadi
gembur)
Mengikat dan menahan hara tanah
Penggunaan banyak, baik volume
maupun berat
Kandungan hara makro tinggi dan
standar
Berakibat negatif terhadap sifat fisik
dan biologi tanah
Mematikan tanah (konsentrasi kimia
yang tinggi membunuh makhluk hidup
dalam tanah
Memadatkan tanah (Struktur liat
meningkat, tanah menjadi keras dan
mati
Melepaskan hara dan hanyut (leaching
ke dalam tahan oleh air hujan)
Penggunaan sedikit
4. Standar Mutu Pupuk Organik
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
No. 70/Permentan/SR.140/10/2011
TENTANG : PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH
TANAH
No Parameter Standar Mutu
1 C-Organik Minimal 15 %
2 C/N rasio 15 – 25
3 N (nitrogen) 2 – 6 %
4 P = Phosfor (P2O5) 2 – 6 %
5 K = Kalium (K2O 2 – 6 %
6 Kadar Air 15 – 25 %
7 pH 4 - 9
8 Bahan ikutan (plastik, kaca, kerikil dll) Maksimal 2 %
5. Indikator Mutu Pupuk Organik
1. C – organik = Indikator penggunaan bahan baku
organik
semakin rendah C organik menandakan banyak
campuran bahan an organik (Garam, logam berat,
pasir, dll)
2. C/N rasio = indikator kematangan pupuk organik
semakin tinggi C/N rasio menandakan bahan
organik masih tinggi dan pupuk belum matang
3. N (nitrogen ) merupakan unsur hara makro
Unsur ini berasal dari amonia kotoran ternak, protein
dalam sisa pencernaan dan tanaman, massa mikroba
perombak pupuk.
Penambahan urin, penggunaan titonia, gamal, kacang-
kacangan dapat mendongkrak kandungan nitrogen
pupuk organik.
6. • P (Phosfor) merupakan unsur hara makro
unsur P dibutuhan tanaman untuk fase generatif (berbuah),
kelebihan pupuk organik mengandung unsur P
bebas/tersedia dan bisa langsung diserap tanaman
• K (Kalium) merupakan unsur hara makro
Kalium dibutuhkan tanaman untuk kekuatan batang
• Kadar Air yaitu kandungan air dalam pupuk organik
Kadar air yang terlalu tinggi menyulitkan ketika
penggilingan pupuk, dan menyebabkan terbentuknya
bongkahan.
• pH yaitu indikator keasaman pupuk organik
semakin rendah pH menandakan keasaman tinggi, proses
fermentasi sedang berlangsung dan pupuk belum matang
• Bahan Ikutan usahakan serendah mungkin bahan
ikutan/cemaran dalam pupuk organik
Indikator Mutu Pupuk Organik
7.
8.
9.
10. Cara Membuat inokulan Trichoderma
Sediakan 1 ruas bambu yang telah kering air (± 1
minggu setelah ditebang
Masak nasi setengah matang dan dinginkan
Masukan nasi kedalam tabung bambu dan ditutup
dengan kertas koran
Peram selama 4 hari
Biakan tricho siap diaplikasikan
11. No Bahan baku Jumlah
1 Kotoran sapi 1 ton = 20 gerobak
2 Kapur dolomit 20 kg
3 Arang sekam 50 kg = 3 karung
4 Sisa rumput/ jerami 2 karung
5 Titonia/ gamal 50 kg = 2 ikat
6 Air rendaman sabut kelapa 5 liter
7 Inokulan jamur Trichoderma 2,5 kg
BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
13. Pemeraman Minggu Pertama
Hal yang harus diperhatikan :
1. Lantai tempat pemeraman harus
dibuat tirisan agar air pada
kotoran sapi dapat keluar
2. Dibuatkan aerasi dengan
menancapkan paralon/ bambu
agar kotoran sapi bagian dalam
bisa mendapatkan oksigen
3. Sebaiknya disiram dengan urin sapi
untuk meningkatkan kandungan
nitrogen
15. Kematangan Pupuk Organik
* Kematangan Pupuk Organik
Pemakaian pupuk organik yang belum matang
akan merusak pertumbuhan tanaman
• Unsur yang tidak seimbang
Penggunaan bahan baku tertentu
menyebabkan unsur hara pupuk organik tidak
seimbang, seperti abu, limbah cair industri dll
16.
17. Penyablonan
• Pembuatan Film Sablon
- Desain dengan komputer dan Print
- Hasil print lalu difoto copy
- siapkan screen dan Ulano 133 afdruk yang telah
dicampur dengan sensitifier
- oleskan ulano secara tipis dipermukaan luar
screen di ruang gelap
- keringkan screen dengan dryer atau kipas
- setelah tidak lengket pindahkan desain
difotocopy tadi ke screen, caranya
18. • Desain difotocopy tadi diolesi minyak tanah
hingga basah lalu tempel ke screen
• Sinari screen selama 1 menit
• Siram screen serta semprot hingga tulisan yang
didesain tadi tampak jelas
• Keringkan screen kembali dengan dijemur
Penyablonan
• Pasang screen di meja sablon tambahkan cat
• Letakan karung di atas kaca
• Tarik cat dengan rakel hingga rata
• Angkat screen dan ambil karung yang telah
tersablon