Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Model pembelajaran discovery dan inquiry memberikan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran. Model discovery melibatkan siswa untuk menemukan konsep secara mandiri melalui observasi dan eksperimen, sedangkan model inquiry melibatkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban melalui penyelidikan. Kedua model tersebut berfokus pada aktivitas siswa dan peran guru sebagai fasilitator.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pembelajaran berpusatkan pelajar untuk mata pelajaran sains di abad ke-21. Pembelajaran berpusatkan pelajar menekankan pada proses inkuiri dan kolaborasi antara pelajar dan guru, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama yang diperlukan di abad ke-21. Untuk mata pelajaran sains khususnya, pendekatan ini penting karena mem
Model pembelajaran ARCS digunakan untuk merancang pembelajaran yang dapat memotivasi prestasi dan hasil belajar murid. Model ini berdasarkan teori ekspektansi-nilai dan memfokuskan pada empat unsur utama untuk memotivasi murid yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Pembelajaran ARCS direka untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar murid.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada siswa untuk belajar secara mandiri dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses observasi, eksperimen, dan penyelidikan sendiri dengan bimbingan guru. Model ini memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk belajar secara terbuka dan bebas menemukan hasil belajar melalui berbagai proses.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahHusna Rifqia
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah, yaitu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui pengalaman nyata atau simulasi.
metode pembelajaran problem solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama - sama
Metode pembelajaran discovery learning menekankan pada proses siswa menemukan konsep atau prinsip secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah untuk dipecahkan siswa melalui kegiatan seperti mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Penilaian dalam model ini dapat berupa tes tertulis maupun pengamatan terhadap proses siswa.
Model pembelajaran discovery dan inquiry memberikan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran. Model discovery melibatkan siswa untuk menemukan konsep secara mandiri melalui observasi dan eksperimen, sedangkan model inquiry melibatkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban melalui penyelidikan. Kedua model tersebut berfokus pada aktivitas siswa dan peran guru sebagai fasilitator.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan (discovery learning) dimana siswa belajar dengan menemukan konsep atau prinsip secara mandiri tanpa disajikan secara langsung oleh guru. Metode ini memiliki 6 tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada proses penemuan konsep atau prinsip oleh siswa secara mandiri melalui penyajian masalah dan pengumpulan data. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan secara umum.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pembelajaran berpusatkan pelajar untuk mata pelajaran sains di abad ke-21. Pembelajaran berpusatkan pelajar menekankan pada proses inkuiri dan kolaborasi antara pelajar dan guru, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama yang diperlukan di abad ke-21. Untuk mata pelajaran sains khususnya, pendekatan ini penting karena mem
Model pembelajaran ARCS digunakan untuk merancang pembelajaran yang dapat memotivasi prestasi dan hasil belajar murid. Model ini berdasarkan teori ekspektansi-nilai dan memfokuskan pada empat unsur utama untuk memotivasi murid yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Pembelajaran ARCS direka untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar murid.
Model pembelajaran discovery learning menekankan pada siswa untuk belajar secara mandiri dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses observasi, eksperimen, dan penyelidikan sendiri dengan bimbingan guru. Model ini memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk belajar secara terbuka dan bebas menemukan hasil belajar melalui berbagai proses.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahHusna Rifqia
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah, yaitu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui pengalaman nyata atau simulasi.
metode pembelajaran problem solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama - sama
CIO Advisory Services Guide | White Paper from Brittenford SystemsBrittenford Systems
IT departments are under stress as the need for financial resources becomes overwhelming and technology departments are required to do more with less, using existing IT systems while having to also move or keep systems online. This white paper serves as a guide to CIO advisory services and discusses the current stress on the IT industry.
Google new webmaster guidelines october 2012Mark Simon
The document provides guidelines for webmasters on site design, content, technical implementation and quality standards according to Google. The guidelines suggest: 1) creating a clear site structure and internal linking between pages; 2) optimizing pages for users by including important keywords and descriptive text; and 3) avoiding manipulative techniques like cloaking or hidden text that could provide poor user experience or be seen as deceptive. Webmasters are advised to focus on creating unique and valuable content for users rather than tricks to influence search engine rankings.
1) Alibaba reported 1Q12 results that beat consensus estimates, with revenue down 4% quarter-over-quarter due to seasonal effects. However, paying membership continued to decline across platforms such as China Gold Suppliers.
2) The analyst maintains a target price of HK$13.5 per share, matching the proposed privatization deal price, expecting the deal to succeed given a lack of near-term revenue catalysts.
3) Further details of the privatization proposal will be released on April 24th, with lower revenue forecasts for 2012-2013 reflecting an investment in improving quality and attracting traffic away from membership growth.
The author has completed over a week of a 30-day content marketing challenge and has seen promising results so far. Website visits have nearly doubled from around 150 per month previously to over 300 currently. The number of backlinks to the site has also increased, which should provide further benefits over time as the site matures. The challenge has involved writing and publishing a blog post and article on EzineArticles each day with minimal keyword research, social bookmarking of content, and pinging the site.
The document is a short quote from Erin Hunter that discusses borders. In 3 sentences:
The quote states that the only true borders are between day and night, between life and death, and between hope and loss. It suggests that these are the essential borders that define our existence, rather than man-made political borders. In a concise 3 line summary, the document discusses how the author views the most significant borders as being those defined by natural transitions rather than lines drawn on maps.
Este documento describe la recreación y su importancia. Define la recreación como actividades que renuevan y restauran a las personas produciendo satisfacción. Explica que la recreación tiene funciones como el descanso, diversión y desarrollo personal. También discute los valores biogenéticos, sociales, físicos, psicológicos y educativos de la recreación. Concluye resaltando que los momentos de recreación son importantes para despejar la mente de las tensiones laborales y distraerse realizando actividades de ocio.
This document summarizes research on Flickr's Commons platform, which allows cultural institutions to share photos. The researcher extracted a large dataset from The Commons to better understand how the community interacts with institutional collections. Key findings include:
1) Over 167,000 community members have interacted with photos since 2008, however user-generated content is minimal and institutions rarely engage with the 51 million member community.
2) Most user tags are descriptive rather than emotional. Less than 1% of tags contained emotional content for the Library of Congress collection.
3) While institutions report increased reach by joining The Commons, the level of engagement from the community is generally low based on available statistics from participating organizations.
Startup Compete provides the leading management software for organizers to build and sustain engaging startup competitions. Spanning today’s ecosystems, Startup Compete’s competition management platform powers a set of breakthrough features to help leaders simplify how they organize and conduct innovation competitions. From the management and monitoring of application and judging activities, to the delivery of personalized feedback to foster meaningful entrepreneurial experiences, Startup Compete’s features are known for their ease-of-use.
Part of the GEC 2016 session: Tools To Catalyze Your Startup Communities
Link: http://www.slideshare.net/steverodrigz/tools-to-catalyze-your-startup-communities-59732713
Educause 2012 - Protecting Academic Integrity in Online Exam Environments Software Secure, Inc.
The document discusses Software Secure, a company that provides online exam proctoring solutions to assure academic integrity. It offers both hardware-based and webcam-based remote proctoring options to authenticate student identities and secure exam environments for online or remote exams. The solutions allow for flexible and affordable exam administration while maintaining security. Case studies show how universities have benefitted from implementing Software Secure's proctoring to enable online programs and protect from cheating.
The document is an alphabet chart that lists each letter of the alphabet from A to Z along with an example word beginning with that letter. It also includes pictures of each letter and example word. At the end it asks "What's the best way to teach my child the alphabet?" and provides advice that the best ways for toddlers are using colorful alphabet books and visual aids, rather than flashcards, as they learn differently than older children. It recommends starting around age 2 but not expecting mastery until ages 4-5.
Sôcôla là món quà tuyệt vời của cuộc sống nơi quyện hòa đắng ngọt. Như hương vị yêu thương vậy.
www.belcholat.com
www.chocolate.com.vn
www.quatangsocola.com
Dokumen tersebut membahas mengenai pendekatan pengajaran dan strategi pembelajaran dalam pedagogi bestari. Terdapat beberapa pendekatan pengajaran yang dibahas seperti pendekatan integrasi, induktif, deduktif, elektif dan tematik. Dokumen juga membahas mengenai berbagai strategi pembelajaran seperti strategi direktif, mediatif, generatif, pemerkhatian, kontekstual dan meta-kognitif.
Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran di mana murid membina sendiri pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Murid akan menyintesis maklumat baru dengan pengetahuan sedia ada untuk membentuk pemahaman yang lebih mendalam. Guru perlu memudahkan proses pembelajaran konstruktif ini dengan menggalakkan murid untuk menjelaskan idea mereka sendiri dan saling berinteraksi.
Pengajaran melibatkan pendekatan tertentu untuk memulakan proses pembelajaran. Terdapat beberapa pendekatan seperti pendedahan, penemuan, dan inkuiri. Pendedahan boleh menjadi induktif atau deduktif manakala pendekatan penemuan melibatkan proses soal selidik untuk mendapatkan jawapan.
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptxRafzanJani
Dokumen tersebut membahas tentang materi pedagogik yang mencakup teori belajar dan model pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada siswa, seperti discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan project based learning. Dibahas pula perbedaan pendekatan tradisional yang berpusat pada guru dengan pendekatan berpusat pada siswa serta beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis penemuan, dan pembelajaran berbasis masalah
Model pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal pembelajaran. Siswa diajak untuk memecahkan masalah secara kolaboratif dalam kelompok kecil serta belajar mandiri untuk menemukan solusi masalah tersebut. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif siswa.
Model pembelajaran memberikan kerangka konseptual untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dokumen ini membahas model pembelajaran berbasis masalah, discovery learning, dan project based learning dengan menjelaskan karakteristik, sintaks, kelebihan dan kekurangan masing-masing model.
Pendekatan pengajaran dan pembelajaran mencakupi berbagai metode seperti pendekatan kooperatif, deduktif, bermain sambil belajar, berkelompok, individu, penelitian, analisis tugas, bertema, visual, dan kolaborasi. Tujuannya adalah memudahkan siswa memahami pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini berfokus pada penyajian masalah nyata yang memecahkan masalah tersebut membutuhkan kerja sama antar siswa. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah secara mandiri.
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa pendekatan pembelajaran modern yang boleh digunakan oleh guru untuk meningkatkan pencapaian pelajar, termasuk pembelajaran koperatif, penyelesaian masalah, kontekstual, dan kajian masa depan. Pendekatan-pendekatan ini memberi tumpuan kepada pembelajaran yang berpusatkan pelajar dan membantu pelajar mengaitkan pengetahuan dengan situasi sebenar serta meningkatkan kemahiran berf
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahHusna Rifqia
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah, yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui pengalaman nyata atau simulasi.
Dokumen tersebut membahas konsep konstruktivisme dalam pendidikan sains dimana murid membina sendiri pengetahuan berdasarkan pengalaman dan ide yang sedia ada. Ia menekankan peranan aktif murid dalam pembelajaran serta guru sebagai fasilitator.
The Primary Years Programme (PYP) exhibition represents a significant event in the life of a PYP school and students, synthesizing the essential elements of the PYP and sharing them with the whole school community. As the culminating experience it is an opportunity for students to exhibit the attributes of the International Baccalaureate (IB) learner profile that have been developing through their engagement with the PYP.
2. Konsep asas
• Pendekatan Pengajaran
• Strategi
• Kaedah
• Teknik
3. Pendekatan Pengajaran
• haluan atau aspek yang digunakan untuk
mendekati atau memulakan proses
a) pengajaran sesuatu isi pelajaran,
b) sesuatu mata pelajaran atau beberapa mata
pelajaran atau
c) sesuatu kemahiran.
d) pendekatan induktif, pendekatan
deduktif, atau pendekatan eklektik,
4. Strategi
• Susunan aktiviti p & p bagi mencapai
matlamat pembelajaran
• susunan pendekatan-pendekatan dan kaedah-
kaedah
• Bergantung kepada
kebolehan, pencapaian, kecenderungan serta
minat yang berbeza-beza pelajar
5. Kaedah
• langkah atau kegiatan yang mempunyai
urutan yang tertentu.
• siri tindakan yang sistematik untuk mencapai
sesuatu matlamat.
• bercerita, perbincangan, bermain, latih
tubi, main peranan, menyelesaikan
masalah, percambahan
fikiran, perbahasan, kuiz, lakonan, projek, soal
an dan lain-lain.
6. Teknik Pengajaran
• kemahiran atau perkara-perkara khusus yang terdapat dalam
sesuatu kaedah
• Ia merangkumi aktiviti, pelakuan dan kemahiran guru yang
digunakan dalam pengajaran.
• cara menjalankan pelbagai langkah dalam pengajaran. Contohnya:
kaedah permainan, pelbagai teknik digunakan untuk menjadikan
permainan itu bermakna dan menyeronokkan.
• i) Teknik bercerita
ii) Teknik berbincang
iii) Teknik penyelesaian masalah
iv) Teknik sumbangsaran
v) Teknik tunjuk cara
vi) Teknik main peranan
vii) Teknik bersoal jawab
7. Pendekatan Objektivisme
• Bednar,Cunningham, Duffy & Perry (1992) -
Objektivisme berpegang kepada fahaman
yang melihat objek dan nilai (kualiti) wujud
dengan sendiri
• Fahaman objektivisme adalah sealiran dengan
behaviorisme. Fahaman behaviorisme
berpendapat bahawa tingkah laku manusia
dibentuk secara luaran dan dipengaruhi oleh
faktor persekitaran (Skinner, 1953).
8. Pendekatan Objektivisme
• guru-guru berperanan sebagai penyampai
pengetahuan dan pengurus murid atau
pelajar.
• Pelajar dianggap sebagai menerima
pengetahuan secara pasif.
• mengenepikan untuk memberi fokus kepada
bagaimana proses pelajar berfikir
(Wilson, Teslow dan Taylor, 1999)
9. Pendekatan Konstruktivisme
• pengetahuan dibina secara aktif oleh individu
yang berfikir.
• Murid ini tidak menyerap secara pasif sebarang
pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya
• membina pengetahuan mereka dengan menguji
idea dan pendekatan berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman sedia ada, mengaplikasikannya
kepada situasi baru dan mengintegrasikan
pengetahuan baru yang diperoleh dengan binaan
intelektual yang sedia wujud.
10. Pendekatan Konstruktivisme
• setiap individu membina pengetahuan dan bukannya hanya
menerima pengetahuan daripada orang lain (McBrien &
Brandt, 1997)
• Berfikir – berfikir untuk menyelesaikan masalah,menjana
idea, dan membuat keputusan yang bijak dalam menghadapi
pelbagai kemungkinan dan cabaran
• Faham Ingat
• Yakin
• Kemahiran Sosial
• Seronok –
11. Perbandingan Pembelajaran Secara
Objektivisme dan Konstruktivisme
Pembelajaran Secara Objektivivsme Pembelajaran Secara Konstruktivisme
Pengenalan secara konsep Penerokaan
-Konsep diperkenalkan secara deduktif -Murid menghadapi situasi atau masalah
kepada murid sebenar.
Latihan Soalan daripada murid
-Bagi mengukuhkan konsep,murid lebih -Murid mengajukan beberapa soalan yang
banyak diberi latihan. berkaitan situasi atau masalah yang dihadapi.
Aplikasi Penyiasatan dan kajian spesifik
-Murid mengaplikasi konsep yang dipelajari
-Murid memilih satu daripada soalan atau
dalam situasi baru sebarang masalah yang diajukan dan
menjalankan penyiasatan penuh.
Penilaian Refleksi
-Hanya menguji kemahiran murid dan tidak -Murid mencari hubungan antara soalan-
menguji kefahaman dan pengetahuan murid. soalan dan sebarang masalah yang dijanakan
dan membuat generalisasi. Seterusnya,murid
mungkin menemui situasi atau masalah baru
untuk diterokai atau disiasat.