Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan yang meliputi pengertian, fase-fase, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Model ini menekankan penemuan konsep atau prinsip baru melalui masalah yang direkayasa guru dan menuntun siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memverifikasi hasil, dan menarik kesimpulan umum.
Dokumen ini membahas tentang penilaian pembelajaran bagi guru MA, meliputi konsep penilaian sesuai standar penilaian pendidikan, definisi penilaian hasil belajar, prinsip dan teknik penilaian, serta prosedur penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan menentukan tindak lanjut. Jenis evaluasi mencakup formatif, sumatif, diagnostik, dan lainnya. Evaluasi memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan yang meliputi pengertian, fase-fase, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Model ini menekankan penemuan konsep atau prinsip baru melalui masalah yang direkayasa guru dan menuntun siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memverifikasi hasil, dan menarik kesimpulan umum.
Dokumen ini membahas tentang penilaian pembelajaran bagi guru MA, meliputi konsep penilaian sesuai standar penilaian pendidikan, definisi penilaian hasil belajar, prinsip dan teknik penilaian, serta prosedur penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan menentukan tindak lanjut. Jenis evaluasi mencakup formatif, sumatif, diagnostik, dan lainnya. Evaluasi memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dalam pembelajaran tematik. Secara singkat, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian peserta didik secara berkelanjutan dan memantau kemajuan belajar. Penilaian dapat berupa tes tulis, kinerja, portofolio, dan penugasan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk menyusun rapor yang berisi laporan
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini membahas mengenai penilaian dalam pembelajaran tematik. Penilaian merupakan proses pengumpulan data hasil belajar peserta didik untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Penilaian dalam pembelajaran tematik menggunakan penilaian otentik yang mengukur apa yang dapat dilakukan peserta didik. Makalah ini juga membahas prinsip, bentuk, tujuan, dan teknik penilaian dalam pem
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas melalui siklus rencana-tindakan-observasi-refleksi. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, karakteristik, prosedur, dan manfaat dari pelaksanaan PTK bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian untuk pembelajaran, termasuk pentingnya penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian yang baik seperti kesahihan, kebolehpercayaan, dan keberkesanan.
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...FaFai S.
Pentaksiran dalam pendidikan berperanan untuk membuat keputusan instruksional, bimbingan, pentadbiran, dan penyelidikan untuk meningkatkan pendidikan. Pentaksiran juga berperanan sebagai motivator pembelajaran bagi murid untuk terus belajar dan mencapai prestasi yang tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian diagnostik, formatif, dan sumatif dalam pendidikan. Jenis-jenis tes yang digunakan antara lain tes penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif. Penetapan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan hasil penilaian diagnostik untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa.
PTK ini membahas implementasi model pembelajaran NHT dengan metode Arjuna dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 7 Gegelang. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut, dengan presentase ketuntasan mencapai 98% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro. Dokumen menjelaskan bahwa motivasi belajar memengaruhi penguasaan materi matematika siswa. Motivasi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dipengaruhi faktor luar seperti guru dan lingkungan sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistematika penyusunan proposal penelitian tindakan kelas, mulai dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir proposal.
2. Bagian awal meliputi halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dalam pembelajaran tematik. Secara singkat, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian peserta didik secara berkelanjutan dan memantau kemajuan belajar. Penilaian dapat berupa tes tulis, kinerja, portofolio, dan penugasan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk menyusun rapor yang berisi laporan
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini membahas mengenai penilaian dalam pembelajaran tematik. Penilaian merupakan proses pengumpulan data hasil belajar peserta didik untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Penilaian dalam pembelajaran tematik menggunakan penilaian otentik yang mengukur apa yang dapat dilakukan peserta didik. Makalah ini juga membahas prinsip, bentuk, tujuan, dan teknik penilaian dalam pem
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas melalui siklus rencana-tindakan-observasi-refleksi. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, karakteristik, prosedur, dan manfaat dari pelaksanaan PTK bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian untuk pembelajaran, termasuk pentingnya penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prinsip-prinsip penilaian yang baik seperti kesahihan, kebolehpercayaan, dan keberkesanan.
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...FaFai S.
Pentaksiran dalam pendidikan berperanan untuk membuat keputusan instruksional, bimbingan, pentadbiran, dan penyelidikan untuk meningkatkan pendidikan. Pentaksiran juga berperanan sebagai motivator pembelajaran bagi murid untuk terus belajar dan mencapai prestasi yang tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian diagnostik, formatif, dan sumatif dalam pendidikan. Jenis-jenis tes yang digunakan antara lain tes penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif. Penetapan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan hasil penilaian diagnostik untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa.
PTK ini membahas implementasi model pembelajaran NHT dengan metode Arjuna dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 7 Gegelang. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut, dengan presentase ketuntasan mencapai 98% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro. Dokumen menjelaskan bahwa motivasi belajar memengaruhi penguasaan materi matematika siswa. Motivasi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dipengaruhi faktor luar seperti guru dan lingkungan sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistematika penyusunan proposal penelitian tindakan kelas, mulai dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir proposal.
2. Bagian awal meliputi halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah
Buku panduan ini membahas model pembelajaran berbasis kompetensi (CBL) yang merupakan kombinasi dari model pembelajaran berbasis masalah dan kolaboratif jigsaw. CBL bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa secara individual dengan menggunakan masalah nyata sebagai trigger pembelajaran serta menekankan kerja sama tim."
Dokumen tersebut membahas pengertian dan langkah-langkah penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis saintifik, problem-based learning, project-based learning, inquiry, dan discovery learning dalam kurikulum 2013.
Dokumen tersebut memberikan definisi, sejarah, objektif, ciri-ciri, dan langkah-langkah pelaksanaan pendekatan pembelajaran berasaskan masalah (PBL) dalam pengajaran pendidikan seni visual. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses penyelesaian masalah, kelebihan pendekatan PBL, dan kesimpulan bahawa pendekatan ini efektif untuk memahami dan menggunakan pengetahuan secara kreatif.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada proses pemecahan masalah secara ilmiah.
2. Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk menantang siswa berpikir kritis, mengembangkan pengetahuan baru, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini berfokus pada penyajian masalah nyata yang memecahkan masalah tersebut membutuhkan kerja sama antar siswa. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah secara mandiri.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis penemuan (inquiry/discovery learning), dan pembelajaran saintifik. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, langkah-langkah, dan contoh kegiatan untuk menerapkan masing-masing model pembelajaran tersebut. Peserta didik diminta untuk menganalisis model-model pembelaj
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dimana peserta didik diajak untuk memecahkan masalah nyata secara kolaboratif. PBL memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, memungkinkan integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses PBL terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, pendefinis
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Memahami dan menjelaskan pengertian model
pembelajaran berbasis masalah,
Memahami fase-fase model pembelajaran
berbasis masalah,
Mampu mengimplementasikan model
pembelajaran berbasis masalah/Problem Based
Learning (PBL) dalam pembelajaran
matematika.
3. Menjelaskan pengertian model Pembelajaran
PBL
Memahami langkah-langkah model
pembelajaran PBL
Menerapkan model pembelajaran PBL dalam
pembelajaran matematika SMP dengan materi
yang sesuai
4. Problem Based Learning (PBL) adalah
model pembelajaran yang dirancang
agar siswa mendapat pengetahuan
penting, yang membuat mereka mahir
dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta
memiliki kecakapan berpartisipasi
dalam tim.
5. Menurut Prince dan Felder (2006), masalah
yang diberikan dalam model pembelajaran
berbasis masalah sebaiknya memenuhi
kriteria: kompleks (complex), struktur tidak
jelas (ill structured), terbuka (open ended
problem), otentik (authentic).
6. Konsep Dasar (Basic Concept). Pada
pembelajaran ini guru dapat memberikan
konsep dasar, petunjuk, atau referensi yang
diperlukan dalam pembelajaran.
7. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem). Dalam fase ini guru
menyampaikan permasalahan dan dalam
kelompoknya siswa melakukan berbagai
kegiatan.
8. Kedua, melakukan seleksi untuk memilih
pendapat yang lebih fokus/terarah pada
penyelesaian masalah. Ketiga melakukan
pembagian tugas dalam kelompok untuk
mencari referensi dalam memecahkan
permasalahan
9. Pertukaran Pengetahuan (Exchange
knowledge). Setelah mendapatkan sumber
untuk keperluan pendalaman materi secara
mandiri, pada pertemuan berikutnya siswa
berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan
solusi dari permasalahan.
10. 1. Untuk mengembangkan kemampuan dalam
memecahkan masalah (problem solving ability) atau
yang disebut juga scientific inquiry skills.
2. Untuk mengembangkan konsep pengetahuan secara
mendalam karena melalui proses pengaitan konsep
terhadap masalah kontekstual.
3. Agar dapat menjadi pembelajar yang otonom.
11. 4. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir,
terutama dalam mencari hubungan sebab akibat.
5. Mengembangkan pengetahuan dan kecakapan praktis
siswa yang bernilai/bermanfaat bagi keperluan hidup
sehari-hari.
12. FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi siswa kepada masalah
Menjelaskan tujuan, alat bahan yang
diperlukan, memotivasi siswa terlibat pada
pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
Membantu mengorganisasikan tugas belajar
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi, melaksanakan eksperimen,
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
13. Fase 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membantu dalam
merencanakan dan
menyiapkan karya (laporan,
video, model)
Fase 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Membantu untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelidikan
14. Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Pendekatan
Saintifik
Keterangan
Fase 1:
Mengorientasikan
siswa kepada masalah
1.Mengamati
2.Menanya
Siswa melakukan pengamatan
terhadap
masalah yang disajikan oleh
guru di awal
pembelajaran. Siswa
mengidentifikasi
informasi dan pertanyaan
penting pada
masalah yang disajikan. Siswa
bisa
menanya kepada guru jika
masalah yang
disajikan dirasa kurang jelas.
16. Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya
4.Mengasosi
asi
Siswa mengolah data yang
sudah
terkumpul, menarik suatu
kesimpulan
pemecahan masalah
kemudian
menyajikannya dalam suatu
laporan.
Fase 5:
Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
5.Mengkom
unik
asikan
Siswa mengevaluasi kesalahan
atau
kekurangan dalam pemecahan
masalah atau dalam proses
mendapatkan pemecahan
masalah.
17. 1. Realistic dengan kehidupan siswa
2. Konsep sesuai dengan kebutuhan
siswa
3. Memupuk sifat inquri siswa
4. Retensi konsep jadi kuat
18. 5. Memupuk kemampuan problem solving
6. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
7. Dapat memperoleh dari berbagai sumber
19. 1. Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang
komplek
2. Sulitnya mencari problem yang relevan
3. Sering terjadi miss-konsepsi
4. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut
tidak dapat tercapai
5. Membutuhkan banyak waktu
20. 1. Pilihlah satu (1) kompetensi dasar
2. Sajikan materi untuk mencapai kompetensi
dasar tersebut dengan model yang sesuai.
3. Demonstrasikan