Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan yang meliputi pengertian, fase-fase, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Model ini menekankan penemuan konsep atau prinsip baru melalui masalah yang direkayasa guru dan menuntun siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memverifikasi hasil, dan menarik kesimpulan umum.
Dokumen ini membahas tentang penilaian pembelajaran bagi guru MA, meliputi konsep penilaian sesuai standar penilaian pendidikan, definisi penilaian hasil belajar, prinsip dan teknik penilaian, serta prosedur penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas melalui siklus rencana-tindakan-observasi-refleksi. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, karakteristik, prosedur, dan manfaat dari pelaksanaan PTK bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan yang meliputi pengertian, fase-fase, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Model ini menekankan penemuan konsep atau prinsip baru melalui masalah yang direkayasa guru dan menuntun siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memverifikasi hasil, dan menarik kesimpulan umum.
Dokumen ini membahas tentang penilaian pembelajaran bagi guru MA, meliputi konsep penilaian sesuai standar penilaian pendidikan, definisi penilaian hasil belajar, prinsip dan teknik penilaian, serta prosedur penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya sendiri. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat, karakteristik, jenis, tahapan pelaksanaan, serta kelemahan dan kelebihan dari PTK. PTK bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar proses
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas melalui siklus rencana-tindakan-observasi-refleksi. Dokumen ini menjelaskan definisi, tujuan, karakteristik, prosedur, dan manfaat dari pelaksanaan PTK bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
PTK ini membahas implementasi model pembelajaran NHT dengan metode Arjuna dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 7 Gegelang. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut, dengan presentase ketuntasan mencapai 98% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Pengembangan bahan ajar melalui model pembelajaran kooperatif tipeAstri Jayanti
Tesis ini mengembangkan bahan ajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Uji coba menunjukkan bahan ajar valid dan reliabel untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pecahan. Hasilnya, pengembangan bahan ajar ini efekt
Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada setiap tahapan dilakukan langkah-langkah tertentu seperti merumuskan rencana tindakan, melaksanakan pembelajaran, mengamati proses dan hasil pembelajaran, serta menganalisis dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki kinerja mengajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. PTK memiliki karakteristik berbeda dengan penelitian kelas formal, dengan sasaran untuk meningkatkan praktek mengajar saat ini. PTK dilakukan se
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pelatihan penyusunan modul dan projek profil pelajar berbasis Pancasila dan Rahmatan lil Alamin dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022 oleh POKJAWAS Jakarta Timur. Pelatihan ini membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek dan penyusunan modul.
PTK ini membahas implementasi model pembelajaran NHT dengan metode Arjuna dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 7 Gegelang. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut, dengan presentase ketuntasan mencapai 98% pada siklus II.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Pengembangan bahan ajar melalui model pembelajaran kooperatif tipeAstri Jayanti
Tesis ini mengembangkan bahan ajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Uji coba menunjukkan bahan ajar valid dan reliabel untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pecahan. Hasilnya, pengembangan bahan ajar ini efekt
Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Buku ajar ini membahas konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) serta penyusunan proposal PTK. PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas melalui tindakan-tindakan tertentu. Buku ini menjelaskan filosofi, tujuan, langkah-langkah, teknik pengumpulan dan analisis data dalam PTK. Peserta diharapkan mampu menjel
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada setiap tahapan dilakukan langkah-langkah tertentu seperti merumuskan rencana tindakan, melaksanakan pembelajaran, mengamati proses dan hasil pembelajaran, serta menganalisis dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, karakteristik, dan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki kinerja mengajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. PTK memiliki karakteristik berbeda dengan penelitian kelas formal, dengan sasaran untuk meningkatkan praktek mengajar saat ini. PTK dilakukan se
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pelatihan penyusunan modul dan projek profil pelajar berbasis Pancasila dan Rahmatan lil Alamin dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022 oleh POKJAWAS Jakarta Timur. Pelatihan ini membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek dan penyusunan modul.
Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan belajar yang membangun aktivitas belajar berdasarkan kegiatan nyata. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar konten sekaligus kemampuan seperti komunikasi, organisasi, kerja kelompok, dan berpikir kritis melalui proyek yang mereka kerjakan secara individu atau kelompok. Pendekatan ini efektif dalam membangun pemahaman mendalam dan meningkatkan motivasi belajar.
Dokumen tersebut merangkum dua aksi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode PBL dan PjBL. Aksi pertama mengatasi kurangnya antusiasme siswa dengan memberikan tugas kelompok tentang obat, sedangkan aksi kedua mengatasi kurangnya partisipasi siswa dengan membuat poster obat. Kedua aksi tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah tertentu dan melib
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PjBL menggunakan masalah sebagai awal untuk mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional PjBL dan manfaat serta tantangan d
Ada beberapa gaya mengajar yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu gaya komando, latihan, resiprokal, penugasan, penemuan terpimpin, penyelesaian masalah, eksplorasi, horizontal, memberikan motivasi, dan memberikan contoh. Setiap gaya mengajar memiliki karakteristik tersendiri dalam proses pembelajaran.
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanJoko Prasetiyo
Implementasi project work dalam pembelajaran praktek produktif di SMKN 1 Bintan bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran agar siswa siap kerja dan mandiri. Pendekatan project work mengarahkan siswa membuat produk sesuai proses produksi nyata dengan bimbingan guru. Hambatan implementasinya antara lain kurangnya pemahaman guru akan pendekatan ini dan keterbatasan dana, namun dapat diatasi dengan sosialisasi, pelatihan, serta memilih
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang menggunakan proyek sebagai media pembelajaran. PjBL menggunakan masalah sebagai awal pengumpulan dan integrasi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Terdapat 6 fase pelaksanaan PjBL yaitu penentuan pertanyaan, perencanaan proyek, penyusunan jadwal, pengamatan, penilaian, dan refleksi. PjBL diharapkan
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN PENDEKATAN STEM PADA SISWA SMP"
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan STEM. Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMP Negeri 1 Sep
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan kurikulum bagi pengawas sekolah yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dokumen ini menjelaskan tentang pembelajaran kontekstual dan terpadu, prinsip, karakteristik, model, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Dokumen ini juga membahas tentang peran kepala sekolah dalam pengelolaan pembelajaran di sekolah.
Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Dokumen tersebut membahas dua masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris beserta eksplorasi alternatif solusinya. Dua masalah tersebut adalah kesulitan menyusun teks khusus dan melafalkan percakapan tertentu. Model pembelajaran permainan dan project based learning diusulkan sebagai solusi dengan kelebihan dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Guru dapat memahami dan menjelaskan
pengertian model pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning (PjBL)
Guru dapat memahami tahapan model PjBL
Guru dapat mengimplementasikan model PjBL
dalam pembelajaran matematika
3. Menjelaskan pengertian model PjBL,
Menjelaskan langkah-langkah model PjBL,
Menerapkan model PjBL dalam pembelajaran
dengan materi yang sesuai.
4. Pembelajaran Berbasis Proyek atau
Project Based Learning (PBL) adalah
model pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam suatu kegiatan (proyek)
yang menghasilkan suatu produk
5. Wena (2011: 145) menyatakan bahwa
“pembelajaran berbasis proyek
atau project based learning sebagai model
pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dalam transfer pengetahuan”
6. Keterlibatan siswa dalam PJBL
mulai dari :
1.merencanakan (Plan)
2.membuat rancangan(Design)
3.melaksanakan (Do), dan
4.melaporkan hasil kegiatan berupa
produk (Produk)
5.laporan pelaksanaanya (report )
7. Model pembelajaran ini menekankan pada
proses pembelajaran jangka panjang, siswa
terlibat secara langsung dengan berbagai isu
dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar
bagaimana memahami dan menyelesaikan
persoalan nyata, dan bersifat interdisipliner.
8. Fase Aktivitas Keterangan
1 Start With the
Essential
Question
(Memulai
dengan
Pertanyaan
Mendasar)
Pertanyaan yang dapat memberi penugasan
siswa dalam melakukan suatu aktivitas/
proyek.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalam.
Guru berusaha agar topik yang diangkat
relevan untuk para siswa.
2 Design a Plan
for the
Project
(Mendesain
Perencanaan
Proyek)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif
antara siswa dan guru.
Dengan demikian siswa diharapkan akan
merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang kegiatan, alat,
dan bahan yang berguna untuk penyelesaian
proyek.
9. Fase
3
Create a Schedule
(Menyusun Jadwal)
Siswa dengan guru secara kolaboratif
menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap
ini antara lain:
(1) membuat timeline untuk menyelesaikan
proyek, (2) membuat deadline penyelesaian
proyek, (3) membawa siswa agar
merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing siswa ketika mereka membuat
cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk
membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara
4 Monitor the
Students
and the Progress
of the
Project (Memonitor
siswa dan
kemajuan
proyek)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan
monitor terhadap aktivitas siswa selama
menyelesaikan proyek.
Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas
siswa.
Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting
10. Fase
5
Assess the
Outcome
(Menguji
Hasil)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa/kelompok siswa,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai siswa/kelompok, membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
Fase
6
Evaluate the
Experience
(Mengevaluasi
Pengalaman)
Pada akhir proses pembelajaran, siswa dan guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dilakukan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek.
Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam
rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan
suatu temuan untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Keterangan: Pada setiap fase aktivitas di tersebut, guru dapat melakukan
penilaian terhadap kemajuan proyek yang dilakukan oleh siswa atau
kelompok
siswa.
11. Model Pembelajarn
Berbasis Proyek
Pendekatan
Saintifik
Keterangan
Fase 1: Start With the
Essential Question
(Memulai
dengan Pertanyaan
Mendasar)
Mengamati
Menanya
Siswa mengamati masalah
yang disampaikan oleh guru.
Siswa mengidentifikasi
informasi yang diberikan dari
pernyataan atau masalah
yang diberikan.
Fase 2: Design a Plan for
the
Project (Mendesain
Perencanaan Proyek)
Mengumpulkan
informasi
Mengumpulkan
informasi
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengkomunika
si
kan
Siswa membuat desain proyek
untuk memecahkan masalah
yang sudah diidentifikasi.
Kemudian siswa mengerjakan
pryek atau mengumpulkan
informasi sesuai dengan
desain yang direncanakan.
Siswa mengkomunikasikan
progres proyek kepada
gurunya.
Fase 3: Create a
Schedule
(Menyusun Jadwal)
Fase 4: Monitor the
Students and the
Progress of the
Project (Memonitor siswa
dan kemajuan proyek)
12. Fase 5: Assess the
Outcome
(Menguji Hasil)
Mengkomunika
si
kan
Siswa mengkomunikasikan
hasil proyeknya. Di dalam
kelas secara bergantian.
Siswa
juga mengevaluasi
kekurangan selama
melakukan proyek.Fase 6: Evaluate the
Experience
(Mengevaluasi
Pengalaman)