1. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc
Kepala Divisi Ilmu Keluarga
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia- Institut Pertanian Bogor
Disampaikan di Bimtek Kualitas Keluarga
Dinas PPPA- Provinsi Kalimantan Selatan
9 Maret 2021
MEMBANGUN KELUARGA BERKUALITAS
MENUJU INDONESIA EMAS 2045
12/22/2023
1
2. Curriculum Vitae Penyaji
Nama : Dr. Ir. Hj. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
Pendidikan : S1 Agribisnis, Fakultas Pertanian, IPB
S2 Family & Consumer Sciences, Iowa State University, USA
S2 Family Sociology, Iowa State Univerdity, USA
S3 Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga, IPB
Pekerjaan : Dosen S1 dan S2 di Dept. IKK-FEMA IPB; Dosen S2 dan S3 di FEMA dan Sekolah Bisnis IPB
Kepala Divisi Ilmu Keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ketua Divisi Pemberdayaan Keluarga, Pusat Kajian Gender dan Anak-IPB
Jabatan Lain : • Tenaga Ahli Penyusun Desain Pembangunan Keluarga – Bappenas- RI (2016-2017).
• Tenaga Ahli Penyusun Indeks Ketahanan Keluarga-Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak-RI (2011-2016, sekarang).
• Tenaga Ahli Penyusun Indeks Pembangunan Keluarga-Badan Koordinasi dan Keluarga
Berencana Nasional-RI (2018-2020).
• Anggota Tim Pakar Gender, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-RI (2005-2018).
Alamat : HP 08 1111 0920
E-mail: herien_puspitawati@email.com
herienpuspitawati.wordpress.com
2
12/22/2023
3. OUTLINE PRESENTASE
1. Pendahuluan.
2. Pentingnya Peran Keluarga Dalam Mencetak SDM.
3. Pengertian Kualitas Keluarga.
4. Pengenalan Ketahanan Keluarga dan Tipe Keluarga.
5. Pengenalan 24 Indikator Ketahanan Keluarga.
6. Identifikasi Pemangku Kepentingan.
7. Intervensi Untuk Meningkatkan Indeks Ketahanan Keluarga
Di Daerah.
8. Penutup.
12/22/2023
3
5. TANTANGAN INDONESIA DAN KEBUTUHANNYA
Era Globalisasi Total
tahun 2020
Era Revolusi
Industri 4.0
Mewujudkan
Indonesia Sejahtera
2025
Mewujudkan
Indonesia Emas
2045
Menghadapi
tantangan besar
harus dipersiapkan
dengan sistematis
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
KELUARGA SANGAT
DIBUTUHKAN
Mewujudkan Target
SDGs (17 Goals) Tahun
2030
Mengoptimalkan
Era Bonus
Demografi 2030
Dinamika
Desentralisasi/
Otonomi Daerah
PANDEMI COVID-19, RECOVERY MENUJU NEW NORMAL
6. ,, NEGARA ADIL DAN MAKMUR = KELUARGA SEJAHTERA + RELASI
ANGGOTA KELUARGA (SUAMI-ISTRI, ORANGTUA-ANAK) HARMONIS
DI SEMUA LAPISAN MASYARAKAT
,, Keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu
bangsa. Apabila pilar-pilar tersebut keropos, maka bangunan
suatu bangsa tidak akan mempunyai landasan yang kokoh
,,
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat diharapkan menjadi keluarga yang sehat
yaitu yang dapat menciptakan konsensus apabila ada konflik, keluarga yang stabil, dan
dapat memperkirakan lingkungannya apabila terjadi sesuatu, dan dapat memotivasi
orangtua untuk mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan bonding emosional yang
kuat diantara
anggota keluarganya
7. Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat punya peranan
besar dalam mendukung pembangunan nasional.
Indonesia memiliki beberapa visi besar, perwujudannya
bergantung pada peranan keluarga.
Berdasarkan RPJMN IV 2020-2024, disebutkan membangun
kebudayaan dan karakter bangsa, salah satu fokusnya
adalah meningkatkan kualitas dan ketahanan keluarga
dengan adanya target Indeks Pembangunan Keluarga.
7
Kebutuhan Kebijakan Pembangunan Keluarga
12/22/2023
8. 12/22/2023
8
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyatakan bahwa
upaya peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang
seimbang dan keluarga berkualitas.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Rencana
Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2020-2024 mencantumkan salah satu capaian
sasaran strategis diukur dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu Indeks Kualitas Keluarga.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Rencana
Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2020-2024. Visi Kemen PPPA tahun 2020-2024
yaitu: “Kementerian yang PEDULI (Profesional, Ekual, Dedikasi, Unggul, Loyal, dan Integritas) dalam mewujudkan Kesetaraan
Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mewujudkan lndonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong". Salah satu tujuan KPPPA untuk mendukung upaya pencapaian Visi dan Misi
Kemen PPPA adalah “Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dan Kualitas Keluarga dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak”.
Visi Presiden tahun 2020-2024 adalah: "Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan
gotong-royong".
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa Bagian H yaitu Pembagian Urusan
Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak mengenai Urusan Nomor 3: Kualitas Keluarga. Dituliskan
bahwa sub-urusan Pemerintah Pusat salah satunya adalah membuat “ Standardisasi lembaga penyediaan layanan peningkatan
kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak.”
Urutan
Amanat
Legalitas
9. 12/22/2023
9
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 52 Tahun 2009
Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
Buku RPJMN IV 2020-2024
Bab 5: Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa
Target (hal. 120): Meningkatnya Indeks Pembangunan
Keluarga dari 50,03 pada tahun 2020 menjadi
54,03 pada 2024
Sosiasilasi dan Penyamaan Persepsi dalam Merencanakan, Melaksanakan,
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Keluarga yang Komprehensif
dan Terintegratif;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil verifikasi dan
validasi pemutakhiran klasifikasi, kodefikasi, dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan
daerah.
Kerjasama Vertikal dan Horizontal antara Pemerintah,
Perguruan Tinggi, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha dan
Media Di Tingkat Pusat/ Propinsi/Kabupaten/Kota
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah
N. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Sub-Urusan Nomor 3: Keluarga Sejahtera
Urutan Kerangka
Pemikiran
Pembangunan
Keluarga
10. Kunci Sukses Menghadapi Tantangan
Kualitas
Masyarakat
Kualitas Negara
Kualitas
Keluarga
Kunci Sukses :
Kualitas SDM Indonesia
yang berawal dari
Kualitas Keluarga
12. Peran Keluarga sebagai Pencetak SDM Bangsa
• Sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan lembaga
pertama dan utama untuk pengembangan sumberdaya manusia.
• Suatu lembaga yang memiliki kewajiban dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anaknya yang meliputi agama, pendidikan
karakter, psikologi, makan, minum, dan perlindungan.
• Keluarga merupakan suatu organisasi yang melahirkan keturunan,
membesarkan anak, dan hidup saling berdampingan dalam waktu
lama.
• Keluarga merupakan pilar suatu bangsa sebagai unit sosial-ekonomi
terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari
semua institusi masyarakat dan negara.
12
12/22/2023
13. 13
*Struktur Keluarga
Masing-masing Anggota mempunyai:
PERAN & FUNGSI
TANGGUNG JAWAB
HAK
KEWAJIBAN
STATUS DALAM KELUARGA
Ayah Ibu
A1
A2 A3
1. KELUARGA UTUH
(INTACT FAMILIES)
2. KELUARGA TUNGGAL
(SINGLE PARENT
FAMILIES)
8 Fungsi Keluarga: Keagamaan, Sosial-Budaya,
Cinta Kasih, Perlindungan, Sosialisasi dan
Pendidikan, Reproduksi, Ekonomi, Pembinaan
Lingkungan.
Perkembangan Keluarga adalah Dinamis (Life Cycle)
Sumber: Puspitawati, 2017
12/22/2023
14. Bagaimana dengan Tahapan Perkembangan Keluarga?
8 (delapan) Tahapan perkembangan keluarga:
1. Tahapan perkawinan.
2. Tahapan mempunyai anak.
3. Tahapan anak berumur preschool.
4. Tahapan anak berumur Sekolah Dasar.
5. Tahapan anak berumur remaja.
6. Tahapan anak lepas dari orangtua.
7. Tahapan orangtua umur menengah.
8. Tahapan orangtua umur manula.
12/22/2023
14
16. 12/22/2023
16
Definisi Kualitas Keluarga
*UU No 52/2009, Pasal 1 Ayat 10: Keluarga berkualitas adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera,
sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke
depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
*UU No 52/2009, Pasal 1 Ayat 11: Ketahanan dan kesejahteraan keluarga
adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta
mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan
mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin.
17. KONSEP KETAHANAN KELUARGA (Family Resilence)
(dari Sisi Sistem Unit Keluarga)
• Menyangkut krisis dan stres (McCubbin dan rekan, 1996)
• Melibatkan proses dinamis adaptasi positif dari kesulitan unit
keluarga (Patterson, 2002; Walsh, 1996 dalam Walsh, 2013).
• Kemampuan keluarga untuk bertahan dan pulih dari
tantangan kehidupan (Walsh, 2003, 2006 dalam Walsh, 2013)
• Fokus pada kekuatan keluarga di bawah tekanan, selama
krisis, dan ketika menghadapi kesulitan yang berkepanjangan
(Walsh, 2003 dalam Walsh, 2013).
12/22/2023
17
18. KONSEP KETAHANAN KELUARGA (Family Resilence)
(dari Sisi Sistem Unit Keluarga)
• Mempertimbangkan: (1) struktur keluarga yang beragam dan peran
gender, (2) meningkatnya keragaman budaya dan kesenjangan
ekonomi, dan (3) kompleksitas dalam kehidupan keluarga di seluruh
tahapan keluarga (Walsh, 2013).
• Mengacu pada proses koping dan adaptasi dalam keluarga sebagai
unit fungsional (Walsh, 2006 dalam Nichols, 2013).
• Menjelaskan proses dan hasil keluarga (Bai dan Repetti, 2015).
• Kapasitas sistem untuk menyerap gangguan dan mengatur kembali
saat mengalami perubahan sehingga tetap mempertahankan fungsi,
struktur, identitas, dan umpan balik yang sama (Walker et al., 2004).
12/22/2023
18
19. *
KONSEP KETAHANAN KELUARGA (Family Resilence)
(dari Sisi Family Environment/Family Ecosystem/
Family Ecology)
*Lingkungan keluarga berkontribusi pada kesejahteraan keluarga termasuk
suasana yang hangat secara emosional, komunikasi terbuka, keterlibatan
orang tua (Noller & Atkin, 2014)
*Kerangka ketahanan keluarga didasarkan pada teori sistem keluarga,
menggabungkan perspektif ekologis dan perkembangan untuk melihat
fungsi keluarga kaitannya dengan konteks sosiokultural dan siklus hidup
keluarga multigenerasi (Walsh, 2013).
*Ketahanan dilihat dengan interaksi berbagai risiko dan proses
perlindungan dari waktu ke waktu, yang melibatkan individu, keluarga,
komunitas, dan pengaruh sosial budaya yang lebih besar (Rutter, 1987;
Walsh, 2003 dalam Walsh, 2013).
12/22/2023
19
20. 20
*Sebagian Hasil Penelitian Ketahanan Keluarga
di Indonesia
•Ketahanan keluarga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
kualitas pernikahan (Puspitawati, Azizah, Mulyana dan Rahmah,
2019).
•Ketahanan keluarga pada keluarga utuh lebih baik dibandingkan
dengan keluarga tunggal, baik ditinjau dari tiap komponen maupun
secara total (Puspitawati, Herawati, dan Sarma, 2018).
•Keluarga buruh tani ‘brondol’ bawang merah memiliki rata-rata
ketahanan keluarga total yang lebih tinggi daripada keluarga
nelayan, khususnya pada dimensi legalitas-struktur, ketahanan fisik
dan ketahanan sosial-budaya. (Puspitawati, Azizah, Mulyana dan
Rahmah, 2019). 12/22/2023
21. Landasan Hukum Pembangunan
Ketahanan Keluarga
KETAHANAN
KELUARGA
Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia Nomor 06 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Pembangunan Keluarga
Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi
keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta
mengandung kemampuan fisik materiil guna hidup
mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk
hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan lahir dan batin
21
12/22/2023
22. KPPPA
• Pengembangan kebijakan
• Fasilitasi pelaksanaan
kebijakan
Kesetaraan Gender
Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak
Konsep Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga
• Pengembangan instrumen
• Pengukuran
• Validasi instrumen
• Penggunaan praktis
Pedoman Pemanfaatan Data Ketahanan
Keluarga Untuk Intervensi Program
Kegiatan Pembangunan Keluarga
“Memberikan panduan aparat pemerintah daerah dalam penggunaan data
untuk menyusun kebijakan peningkatan ketahanan keluarga di tingkat
kabupaten/kota”.
TUJUAN
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013
tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
23. *
Pengenalan
keluarga dan
tipe keluarga
Pengenalan 24
indikator
ketahanan
keluarga
Identifikasi
pemangku
kepentingan
Menemukan isu
permasalahan
ketahanan
keluarga
Mekanisme
intervensi
program
kegiatan
1
5
4
3
2
25. *Kriteria Keluarga
Keluarga terdiri atas suami dan/atau istri.
Mempunyai anak atau tidak mempunyai anak.
Anak adalah anak kandung atau anak angkat yang masih menjadi
tanggungan keluarga dengan rentang usia 0-25 tahun, tinggal serumah
atau tidak serumah.
Mempunyai orangtua lanjut usia atau tidak mempunyai orangtua lanjut
usia.
Lanjut usia adalah orangtua kandung atau orangtua angkat yang masih
menjadi tanggungan keluarga dengan rentang usia di atas 60 tahun
Keluarga dengan berbagai tipe yang tinggal di lokasi terpilih.
26. *
No Tipe Keluarga
Utuh, suami
& istri
Tidak
Punya
Anak
Tidak
Punya
Lansia
Keluarga Tunggal
Duda/Janda
Ket.
Wakil keluarga
yang
diwawancara
1 Tipe 1
(Utuh)
v - - - Punya
anak dan
lansia
Ibu
2 Tipe 2 (Utuh) v v - - Punya
lansia
Ibu
3 Tipe 3 (Utuh) v - v - Punya
anak
Ibu
4 Tipe 4 (Utuh) v v v - Ibu
5 Tipe 5
(Tunggal)
- - - v Punya
anak dan
lansia
Ibu atau ayah
6 Tipe 6
(Tunggal)
- v - v Punya
lansia
Ibu atau ayah
7 Tipe 7
(Tunggal)
- - v v Punya
anak
Ibu atau ayah
8 Tipe 8
(Tunggal)
- v v v Ibu atau ayah
28. 24 Indikator Ketahanan Keluarga (KPPPA, 2016)
Komponen Jumlah Indikator
Legalitas dan Struktur Keluarga (LS) 3
Ketahanan Fisik (KF) 4
Ketahanan Ekonomi (KE) 7
Ketahanan Sosial Psikologi (KSP) 3
Ketahanan Sosial Budaya (KSB) 3
Kemitraan Gender (KG) 4
24 INDIKATOR (CIRI) KETAHANAN KELUARGA
12/22/2023
28
29. Konsep Ketahanan Keluarga dan Pengembangan Indikator
Ketahanan Keluarga (KPPPA-RI, 2013, 2016) 24 Pertanyaan
Legalitas, Struktur Keluarga (LS) &
Kemitraan Gender (KG)
Sistem Keluarga Inti
Integrasi Kesetaraan dan
Keadilan Gender Melalui
Kemitraan Gender
Optimalisasi Fungsi Keluarga,
Proses, Outcome
12/22/2023
29
30. * 24 INDIKATOR KETAHANAN KELUARGA (Revisi 19 APRIL 2016)
30
No Pernyataan Indikator
Legalitas & Struktur (LS)
1 Apakah Bapak dan Ibu memiliki surat nikah yang dikeluarkan oleh KUA atau Catatan
Sipil?
2 Apakah semua anak memiliki akte kelahiran?;
3 Apakah semua anggota keluarga (suami, istri, dengan atau tanpa anak)
tinggal dalam satu rumah dan tidak ada perpisahan?
Ketahanan Fisik (KF)
4 Apakah semua anggota keluarga mampu makan lengkap (nasi, sayur, ikan, tempe,
tahu, buah) dua kali per hari?
5 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit akut/ kronis atau cacat
bawaan?
6 Apakah ada anggota keluarga yang menderita masalah gizi (kurus sekali atau gemuk
sekali atau kerdil/kuntet)?
7 Apakah rumah yang ditempati memiliki ruang tidur terpisah antara orangtua dan anak?
31. 31
Ketahanan Ekonomi (KE)
8 Apakah keluarga memiliki rumah?;
9 Apakah Suami dan/atau Istri mempunyai penghasilan tetap per bulan sebesar
Rp 250.000 per orang per bulan?
10 Apakah Suami dan/atau Istri mempunyai tabungan dalam bentuk uang minimal
sebesar Rp 500 000?
11 Apakah anggota keluarga memiliki asuransi kesehatan (atau BPJS) atau lainnya,
minimal 1 orang?
12 Apakah keluarga pernah menunggak membayar listrik?
13 Apakah keluarga pernah menunggak membayar iuran atau keperluan
pendidikan anak?
14 Adakah anak yang putus sekolah?
32. 32
Ketahanan Sosial Psikologi (KSP)
15 Adakah terjadi kekerasan antar suami dan istri?
16 Adakah terjadi kekerasan antar orangtua dan anak?
17 Adakah anggota keluarga yang terlibat masalah (seperti mencuri, tawuran, berkelahi,
memalak, narkoba, ditilang SIM, melanggar lalu lintas, memukul dan lainnya)?
Ketahanan Sosial Budaya (KSB)
18 Apakah anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti pengajian,
posyandu, kerjabakti, kematian, kelahiran. Ronda, kesenian, penyuluhan, pelatihan?
19 Apakah anggota keluarga memberi perhatian dan merawat orangtua lanjut usia di atas 60
tahun?
20 Apakah anggota keluarga melakukan kegiatan agama secara rutin ?
Kemitraan Gender (KG)
21 Apakah Ayah menyisihkan waktu khusus bersama anak?
22 Apakah Ibu menyisihkan waktu khusus bersama anak?
23 Apakah Suami dan Istri bersama-sama mengelola secara terbuka keuangan keluarga?
24 Apakah Suami dan Istri merencanakan bersama jumlah anak yang diinginkan atau alat
kontrasepsi yang dipakai?
34. * Kegiatan Pembangunan yg Ditujukan untuk Keluarga
LEGALITAS,
KEUTUHAN
DAN
KESETARAAN
GENDER
KETAHANAN
SOSIAL
BUDAYA
KETAHANAN
EKONOMI
KETAHANAN
FISIK
KETAHANAN
KELUARGA
KETAHANAN
SOSIAL
PSIKOLOGI
Akta
Kelahiran
Gratis
Kursus Calon
Pengantin
PPNPM
BP 4-KUA,
LK3-KemSos
KUBE
Program kel
Harapan BLT UPPKS Usaha Mikro
BKB, BKR
Program
Perumahan
JamKesmas, Jam Persal,
Perlind Kes Anak
Wajib
Belajar-PPTA
Penyuluhan
Kadarkum
BKL
Isbat Nikah-
Akta Nikah
Gratis
Pendidikan
Berkeluarga PKDRT mel
Keluarga
Program
Pembangunan
Anak
Pendidikan
KKG mel
Keluarga
Pendidikan
Lingkungan
Keluarga
Program
Pengasuhan
Prog Kes
Lansia 34
Sumber: Heru Kasidi (20 Agustus 2014)
36. *LEGALITAS STRUKTUR
1. Kepemilikan surat nikah yang
dikeluarkan oleh KUA atau Catatan
Sipil
Kementerian Agama, Pengadilan
Agama, BPPKB-BPMPD
2. Kepemilikan akte kelahiran untuk
semua anak
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, Dinas Kesehatan, BPPKB
3. Tinggal bersama untuk semua
anggota keluarga
Kemenag, BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
37. *KETAHANAN FISIK
4. Mampu makan lengkap dua kali per hari
untuk semua anggota
Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas
Pertanian, BPPKB
5. Keberadaan anggota keluarga yang
menderita penyakit akut/kronis/cacat
bawaan
Dinas Kesehatan, BPPKB
6. Keberadaan anggota keluarga yang
menderita masalah gizi
Dinas Kesehatan, BPPKB
Indikator
7. Keberadaan ruang tidur terpisah antara
orangtua dan anak
Dinas Perumahan dan Tata Bangunan,
BPPKB
SKPD/Instansi
38. *KETAHANAN EKONOMI
8. Kepemilikan rumah
Dinas Perumahan dan Tata Bangunan,
BPPKB
9. Penghasilan tetap per bulan sebesar Rp
250.000 per orang per bulan?
Seksi Perekonomian Kab Bogor, Dinas
Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas
Perindustrian/Perdagangan/Pariwisata,
BPPKB
10. Kepemilikan tabungan dalam bentuk
uang minimal sebesar Rp 500 000?
Seksi Perekonomian Kab Bogor, Dinas
Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas
Perindustrian/Perdagangan/Pariwisata,
BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
39. *KETAHANAN EKONOMI (lanjutan)
11. Kepemilikan asuransi kesehatan (atau
BPJS) atau lainnya
Dinas tenaga kerja, Dinas Kesehatan, BPPKB
12. Kemampuan membayar listrik Perusahaan PLN, YLKI, BPPKB
13. Kemampuan membayar keperluan
pendidikan anak
Dinas Pendidikan & Kebudayaan, BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
14. Keberadaan anak yang putus sekolah
Dinas Pendidikan & Kebudayaan; Dinas
Sosial, BPPKB
40. *KETAHANAN SOSIAL PSIKOLOGI
15. Terjadinya kekerasan antar suami dan
istri
Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Polres, BPPKB
16. Terjadinya kekerasan antar orangtua dan
anak
Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Polres, BPPKB
17. Keterlibatan masalah anggota keluarga Dinas Sosial, BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
41. *KETAHANAN SOSIAL BUDAYA
18. Partisipasi sosial anggota keluarga
Kementerian Agama, Dinas Kesehatan,
BPPKB
19. Partisipasi perawatan terhadap orangtua
lanjut usia di atas 60 tahun
Kementerian Agama, Dinas Kesehatan,
BPPKB
20. Kegiatan agama secara rutin Kementerian Agama, BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
42. *KEMITRAAN GENDER
21. Waktu khusus Ayah bersama anak
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, BPPKB
22. Waktu khusus Ibu bersama anak
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, BPPKB
23. Kebersamaan pengelolaan keuangan
antara Suami dan Istri
Dinas UKM dan Koperasi, BPPKB
Indikator SKPD/Instansi
24. Perencanaan anak/alat kontrasepsi
antara Suami dan Istri
Kementerian Agama, Dinas Kesehatan,
BPPKB
44. 12/22/2023
44
No Variabel
Saran (Jika dijawab TIDAK)
Legalitas dan Struktur
1 Apakah Bapak dan Ibu memiliki surat nikah
yang dikeluarkan oleh KUA atau Catatan
Sipil
Segera laporkan kepada RT/RW/Kelurahan dan tanyakan tentang pembuatan Akta
Nikah. Lengkapi persayaratannya dan segeralah membuat Akta Nikah untuk
melegalkan pernikahan Anda.
Konsultasikan kepada RT/RW/Kelurahan apabila ada kesulitan dalam melengkapi
persyaratan atau dalam memproses pembuatan Akta Nikah Anda.
2 Apakah semua anak memiliki akte
kelahiran?; bisa anak kandung atau anak
angkat, anak tiri
Segera laporkan kepada RT/RW/Kelurahan dan tanyakan tentang pembuatan Akta
Kelahiran untuk anak Anda. Lengkapi persyaratannya dan segeralah membuat Akta
Kelahiran anak Anda agar anak Anda mempunyai identitas legal sebagai salah satu
kewajiban Anda dalam memenuhi hak anak Anda.
Konsultasikan kepada RT/RW/Kelurahan apabila ada kesulitan dalam melengkapi
persyaratan atau dalam memproses pembuatan Akta Kelahiran anak Anda.
3 Apakah semua anggota keluarga (suami,
istri, dengan atau tanpa anak) tinggal dalam
satu rumah?; suami-istri tidak berpisah
ranjang, boleh pisah sementara apabila
suami/istri bekerja di luar rumah
Silahkan mendiskusikan bersama seluruh anggota keluarga (suami/istri/anak) untuk
mencari solusi agar keluarga dapat tinggal dalam satu rumah.
Jika terpaksa keluarga tetap tinggal terpisah karena satu dan lain hal, seperti
suami/istri bekerja maka pastikan komunikasi antaranggota keluarga tetap terjalin
setiap hari. Dalam jangka panjang, carilah solusi agar keluarga dapat tinggal
bersama kembali.
Ketahanan Fisik
4 Apakah semua anggota keluarga mampu
makan lengkap (nasi, sayur, ikan, tempe,
tahu, buah) dua kali per hari
Jika pendapatan keluarga terbatas; selain perlu memikirkan upaya untuk
menambah pendapatan keluarga; lakukanlah pengelolaan keuangan keluarga yang
lebih baik sehingga kebutuhan gizi anggota keluarga dapat lebih lengkap.
Kurangilah mengalokasikan pendapatan hanya untuk memenuhi keinginan bukan
kebutuhan utama anggota keluarga.
45. 12/22/2023
45
5 Apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit akut/kronis (kencing manis, darah
tinggi, jantung, stroke, ginjal lumpuh, paru-
paru, asma, radang otak, kaki gajah, tipes,
DBD, diare) atau cacat bawaan
Lakukanlah pemeriksaan rutin ke fasiltas kesehatan terdekat yang terjangkau
Jika keluarga Anda belum memiliki BPJS; segera lah lapor RT/RW/Kelurahan untuk
mencari informasi untuk bisa membuat Kartu BPJS. Gunakan fasilitas yang tersedia
dalam BPJS dengan baik.
6 Apakah ada anggota keluarga yang menderita
masalah gizi (kurus sekali atau gemuk sekali
atau kerdil/kuntet)
Silahkan Anda lebih rajin datang ke Posyandu untuk bisa memantau tumbuh kembang
balita Anda secara rutin. Ikutilah petunjuk Kader/Bidan untuk bisa mengatasi
permasalahan gizi balita Anda.
Jika anggota keluarga yang mengalami masalah gizi sudah bukan lagi balita,
konsultasikan lah kepada dokter di fasilitas kesehatan yang terdekat dan terjangkau oleh
Anda dan ikutilah petunjuk Dokter untuk bisa menanganinya.
7 Apakah rumah yang ditempati memiiki ruang
tidur terpisah antara orang tua dan anak?;
ruang tidur terpisah berarti dipisahkan oleh
dinding permanen atau sekat
darurat/sementara
Susunlah rencana bersama keluarga Anda untuk menabung dan merenovasi rumah
sehingga setiap anggota keluarga mempunyai kamar yang nyaman dan mempunyai privasi
di rumah. Ingatlah, yang terpenting bukan rumah yang besar namun rumah yang bersih
dan nyaman yang selalu dirindukan anggota keluarga.
Ketahanan Ekonomi
8 Apakah keluarga memiliki rumah?; memiliki
rumah berarti milik sendiri, meskipun tidak
harus dengan sertifikat
Susunlah rencana bersama keluarga Anda untuk menabung dan mencoba memiliki rumah
sendiri. Ingatlah, yang terpenting bukan rumah yang besar namun rumah yang bersih dan
nyaman yang selalu dirindukan anggota keluarga.
9 Apakah suami dan/atau istri mempunyai
penghasilan tetap per bulan sebesar Rp 480.000
per orang dikalikan jumlah anggota keluarga
Cobalah temukan peluang usaha yang bisa dilakukan Anda dan pasangan Anda untuk
menambah pendapatan keluarga.
Kelolalah keuangan keluarga Anda dengan lebih baik dengan mendahulukan yang
menjadi kebutuhan anggota keluarga bukan keinginan.
10 Apakah suami dan/atau istri mempunyai
tabungan dalam bentuk uang minimal sebesar
Rp 1.000.000
Kelolalah keuangan keluarga Anda dengan lebih baik dengan mendahulukan yang
menjadi kebutuhan anggota keluarga bukan keinginan.
Jadikan tabungan sebagai pos dalam pengeluaran keluarga Anda. Menabung bukanlah
harus selalu besar; namun sedikit demi sedikit asalkan rutin dan konsisten.
46. 12/22/2023
46
11 Anggota keluarga memiliki asuransi
kesehatan (atau BPJS) atau lainnya, minimal 1
orang
Segera lah lapor RT/RW/Kelurahan untuk mencari informasi untuk bisa membuat
Kartu BPJS. Gunakan fasilitas yang tersedia dalam BPJS dengan baik.
12 Apakah keluarga mampu membayar listrik
per bulan?; artinya tidak pernah menunggak
bayar listrik
Kelolalah keuangan keluarga Anda dengan lebih baik dengan mendahulukan yang
menjadi kebutuhan anggota keluarga bukan keinginan. Kebutuhan yang utama adalah
pangan, sandang, papan termasuk listrik
13 Apakah keluarga pernah menunggak
membayar iuran atau keperluan pendidikan
anak?; artinya pernah kesulitan memenuhi
keperluan pendidikan (seperti ongkos, jajan,
baju sekolah, dll)
Kelolalah keuangan keluarga Anda dengan lebih baik dengan mendahulukan yang
menjadi kebutuhan anggota keluarga bukan keinginan. Pendidikan anak adalah
investasi untuk membuat masa depan anak Anda menjadi lebih baik.
14 Adakah anak yang putus sekolah? (dari
tingkat SD, SD ke SMP, SMP, SMP ke SMA)
Carilah informasi di lingkungan Anda bagaimana agar anak Anda dapat memperoleh
fasilitas Kejar Paket A (setara SD), Kejar Paket B (setara SMP), dan Kejar Paket C
(Setara SMA). Meskipun anak Anda tidak mempunyai ijazah sekolah formal,
upayakan anak Anda terpenuhi hak pendidikannya tanpa terkecuali.
Ketahanan Sosial-Psikologi
15 Adakah yang terjadi kekerasan antar suami
dan istri (apakah ibu dan/atau bapak pernah
saling berteriak, mengucapkan kata kasar
(hewan dll), menghina/ merendahkan/
mempermalukan/ memukul/ mendiamkan
lebih dari 3 hari pasangan satu sama lain/
pisah ranjang
Apabila Anda sudah mengalami kekerasan, segera laporkan kepada P2TP2A DPMKB
Kota Bogor di alamat Jl. Ciwaringin No.99 Kota Bogor.
Jangan pernah malu untuk meminta pertolongan dari orang lain. Anda juga dapat
menghubungi kader terdekat di lingkungan Anda untuk dihubungkan kepada piha-
pihak lain yang dapat membantu
47. 12/22/2023
47
16 Adakah terjadi kekerasan antara orang tua dan
anak? (ibu dan/atau bapak pernah mngucapkan
kata kasar (hewan dll)/ menghina/
merendahkan/ mempermalukan anak di depan
orang lain/ tidak menghiraukan/ membiarkan di
luar rumah tanpa diberi makan, disuruh pergi
dari rumah, memukul, mencubit, menampar
atau mengeluarkan kata-kata kasar)
Menjadi orang tua memanglah tidak mudah namun melakukan kekerasan pada anak
merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan berdampak buruk terhadap tumbuh
kembang anak.
Jangan pernah malu untuk mencari pertolongan. Jika Anda tidak dapat mengendalikan
diri menghadapi anak-anak Anda, Anda dapat menghubungi Pusat Pembelajaran
Keluarga (Puspaga) melalui DPMKB Kota Bogor di alamat Jl. Ciwaringin No.99 Kota
Bogor.
Anda juga dapat menghubungi kader terdekat di lingkungan Anda untuk dihubungkan
kepada pihak-pihak lain yang dapat membantu
17 Adakah anggota keluarga yang terlibat masalah
seperti mencuri, tawuran, berkelahi, kabur dari
rumah, narkoba, ditilang SIM, melanggar lalu
lintas, memukul dan lainnya
Perbaikilah komunikasi antaranggota keluarga; limpahkan kasih sayang dan pastikan
seluruh anggota keluarga mendapatkan perhatian atas apa yang dilakukan.
Jangan pernah malu untuk mencari pertolongan. Jika Anda membutuhkan tempat
konsultasi tentang kehidupan keluarga Anda, Anda dapat menghubungi Pusat
Pembelajaran Keluarga (Puspaga) melalui DPMKB Kota Bogor di alamat Jl. Ciwaringin
No.99 Kota Bogor atau menghubungi Psikolog di rumah sakit terdekat.
Anda juga dapat menghubungi kader terdekat di lingkungan Anda untuk dihubungkan
kepada pihak-pihak lain yang dapat membantu
Ketahanan Sosial-Budaya
18 Apakah anggota keluarga berpartisipasi dalam
kegiatan sosial seperti pengajian, posyandu,
kerjabakti, kematian, kelahiran, ronda,
kesenian, penyuluhan, pelatihan
Perbaikilah hubungan sosial Anda dengan tetangga dan lingkungan sekitar. Sempatkan
untuk aktif ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan Anda.
19 Apakah keluarga memberi perhatian dan
merawat orang tua lanjut usia (di atas 60 th)?
Termasuk memberi makan dan uang dengan
rutin, menjenguk dengan rutin, menelepon dan
lainnya; orang tua lansia bisa serumah atau
tidak
Orang tua kita yang menua juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian agar mereka
bisa melewati masa tua yang berkualitas. Tengoklah orang tua Anda secara rutin dan ajak
anak-anak Anda untuk melakukannya.
48. 12/22/2023
48
20 Apakah anggota keluarga melakukan kegiatan agama
secara rutin (untuk Muslim yaitu sholat, puasa,
mengaji, berzakat; untuk Non-Muslim ke Gereja, ke
Pura, dan lainnya); kegiatan agama dapat dilakukan
secara pribadi maupun bersama-sama dengan anggota
keluarga yang lain
Salah satu kunci agar keluarga bahagia adalah mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan bersama.
Susunlah jadwal di jam-jam/waktu-waktu tertentu dimana semua anggota keluarga berkumpul dan
saling mengobrol satu sama lain, misalnya setiap makan malam, ibadah bersama, maupun jalan
bersama setiap akhir minggu.
Kemitraan Gender
21 Apakah ayah menyisihkan waktu khusus bersama
anak? untuk bermain, ngobrol, alan-jalan, nonton TV,
belajar mata pelajaran, menemani sebelum tidur dan
lainnya
Salah satu kunci agar anak dapat tumbuh dan berkembang baik adalah kehadiran ayah dalam
pengasuhan dan kehidupan anak, khususnya dalam melatih disiplin dan menstimulasi cara berpikir
kritis. Mengasuh anak bukan hanya tugas Ibu, tapi tugas bersama orang tua/
Upayakan ayah dan ibu mempunyai waktu untuk melakukan aktivitas bersama anak, setiap hari atau
setiap minggu ketika ayah libur bekerja.
22 Apakah ibu menyisihkan waktu khusus bersama anak?
untuk bermain, ngobrol, alan-jalan, nonton TV, belajar
mata pelajaran, menemani sebelum tidur dan lainnya
Salah satu kunci agar anak dapat tumbuh dan berkembang baik adalah kehangatan ibu. Ibu adalah
sosok penting bagi anak untuk membangun kelekatan dan perasaan aman bagi anak sebagai modal
anak dalam hidup bersosialisasi.
Upayakan ayah dan ibu mempunyai waktu untuk melakukan aktivitas bersama anak, setiap hari atau
setiap minggu ketika ayah libur bekerja.
23 Apakah suami dan istri bersama-sama mengelola
secara terbuka keuangan keluarga, merencanakan
keuangan, saling melapor keadaan keuangan,
berdiskusi apabila ada masalah keuangan dan
lainnya?; mengelola uang secara transparan artinya
dikomunikasikan, dilaporkan, didiskusikan, dan
diputuskan bersama
Biasakanlah untuk saling mendiskusikan dengan suami/istri pengelolaan keuangan keluarga, mulai
dari merencanakan, mengeksekusinya, dan mengevaluasinya sehingga keuangan keluarga lebih sehat
dan berdampak terhadap kebahagiaan keluarga.
24 Apakah suami dan istri merencanakan bersama jumlah
anak yang diinginkan atau alat kontrasepsi yang
dipakai? Merencanakan bersama artinya
dikomunikasikan, didiskusikan, dan diputuskan
bersama tentang berapa jumlah anak yang diinginkan
meskiun tidak selalu harus berujung pada jumlah yang
sama antara keinginan suami dan istri
Merencanakan kehadiran anak harus didiskusikan antara suami dan istri. Rencanakan bersama
jumlah anak yang diinginkan atau alat kontrasepsi yang ingin dipakai.
49. 8. Penutup
*Membangun keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas
2045 membutuhkan strategi pembangunan keluarga yang
sistematis, komprehensif dan terintegrasi.
*Pemahaman pengambil kebijakan di tingkap Provinsi dan
Kabupaten/kota tentang penghitungan indeks ketahanan
keluarga dan pemanfaatan data untuk intervensi
program/kegiatan sangat diperlukan.
12/22/2023
49