asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi Anna Lisstya
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karboksil (-COOH). Senyawa ini dapat mengalami ionisasi untuk membentuk ion hidrogen dan ion karboksilat. Asam karboksilat dan turunannya memiliki berbagai kegunaan seperti pada makanan, obat-obatan, dan industri.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu kimia organik khususnya tentang alkana. Alkana adalah hidrokarbon jenuh alisiklis yang rumusnya CnH2n+2. Dokumen menjelaskan tentang tata nama, sifat-sifat, dan contoh alkana sederhana beserta kegunaannya.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi Anna Lisstya
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karboksil (-COOH). Senyawa ini dapat mengalami ionisasi untuk membentuk ion hidrogen dan ion karboksilat. Asam karboksilat dan turunannya memiliki berbagai kegunaan seperti pada makanan, obat-obatan, dan industri.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu kimia organik khususnya tentang alkana. Alkana adalah hidrokarbon jenuh alisiklis yang rumusnya CnH2n+2. Dokumen menjelaskan tentang tata nama, sifat-sifat, dan contoh alkana sederhana beserta kegunaannya.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
Konformasi isomer adalah stereoisomer dengan rumus struktural yang sama namun konformasi berbeda akibat rotasi ikatan tunggal. Terdapat tiga jenis konformasi yaitu eklips paling tidak stabil, gausch dan staggered paling stabil. Konformasi ditentukan oleh tolakan sterik dan efek elektronik antara gugus pada molekul.
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi -OH terikat pada atom karbon. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reaksi substitusi nukleofilik, reaksi Grignard, reduksi senyawa karbonil, dan hidrasi alkena.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
1. Dokumen ini membahas reaksi aldol dan kondensasi Claisen, termasuk mekanisme, contoh, dan transformasi produk.
2. Reaksi aldol melibatkan reaksi antara enolat dari satu senyawa karbonil dengan senyawa karbonil lainnya untuk membentuk ikatan karbon-karbon baru.
3. Reaksi Claisen melibatkan dua molekul ester yang bereaksi membentuk β-keto ester.
Reaksi radikal bebas merujuk pada reaksi rantai yang terdiri dari inisiasi, propagasi, dan terminasi. Contoh reaksinya adalah klorinasi metana. Reaksi ini mencakup halogenasi alkana, pirolisis, dan auto-oksidasi. Halogenasi alkana menghasilkan senyawa alkil halida. Pirolisis adalah dekomposisi termal tanpa oksigen. Auto-oksidasi adalah oksidasi radikal bebas oleh oksigen.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Stereokimia mempelajari penataan atom-atom dalam molekul dalam ruang tiga dimensi. Stereoisomer adalah senyawa dengan struktur yang sama tetapi berbeda penataan ruang. Isomer geometrik berbeda karena gugus berada di sisi yang sama atau berlawanan. Konformasi adalah penataan atom yang berbeda akibat rotasi ikatan sigma. Molekul kiral tidak dapat diimpitkan dengan bayangannya dan merupakan enantiomer. Proyek
Asam organik adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil.
Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama.
Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat).
Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar.
Konformasi isomer adalah stereoisomer dengan rumus struktural yang sama namun konformasi berbeda akibat rotasi ikatan tunggal. Terdapat tiga jenis konformasi yaitu eklips paling tidak stabil, gausch dan staggered paling stabil. Konformasi ditentukan oleh tolakan sterik dan efek elektronik antara gugus pada molekul.
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi -OH terikat pada atom karbon. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reaksi substitusi nukleofilik, reaksi Grignard, reduksi senyawa karbonil, dan hidrasi alkena.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
1. Dokumen ini membahas reaksi aldol dan kondensasi Claisen, termasuk mekanisme, contoh, dan transformasi produk.
2. Reaksi aldol melibatkan reaksi antara enolat dari satu senyawa karbonil dengan senyawa karbonil lainnya untuk membentuk ikatan karbon-karbon baru.
3. Reaksi Claisen melibatkan dua molekul ester yang bereaksi membentuk β-keto ester.
Reaksi radikal bebas merujuk pada reaksi rantai yang terdiri dari inisiasi, propagasi, dan terminasi. Contoh reaksinya adalah klorinasi metana. Reaksi ini mencakup halogenasi alkana, pirolisis, dan auto-oksidasi. Halogenasi alkana menghasilkan senyawa alkil halida. Pirolisis adalah dekomposisi termal tanpa oksigen. Auto-oksidasi adalah oksidasi radikal bebas oleh oksigen.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Stereokimia mempelajari penataan atom-atom dalam molekul dalam ruang tiga dimensi. Stereoisomer adalah senyawa dengan struktur yang sama tetapi berbeda penataan ruang. Isomer geometrik berbeda karena gugus berada di sisi yang sama atau berlawanan. Konformasi adalah penataan atom yang berbeda akibat rotasi ikatan sigma. Molekul kiral tidak dapat diimpitkan dengan bayangannya dan merupakan enantiomer. Proyek
Asam organik adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil.
Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama.
Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat).
Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar.
1. Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung gugus karboksil.
2. Asam karboksilat dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti oksidasi alkohol dan alkena.
3. Asam karboksilat dapat membentuk turunan seperti ester, halida, anhidrida, dan amida melalui berbagai reaksi.
Asam karboksilat dan ester adalah senyawa organik yang berisomer fungsi dengan rumus umum CnH2nO2 tetapi berbeda gugus fungsinya. Asam karboksilat memiliki gugus -COOH sedangkan ester memiliki gugus -COOR'. Keduanya memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda serta memiliki berbagai kegunaan.
Asam karboksilat dan ester adalah senyawa organik yang memiliki rumus umum CnH2nO2 tetapi berbeda gugus fungsinya, yaitu asam karboksilat berfungsi sebagai asam dengan gugus -COOH, sedangkan ester berfungsi sebagai non-asam dengan gugus -COOR'. Keduanya memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda serta berbagai kegunaan penting.
Asam karboksilat adalah asam organik yang mengandung gugus karboksil. Merupakan asam lemah yang sebagian terdisosiasi menjadi ion hidrogen dan karboksilat dalam larutan. Memiliki sifat fisika dan kimia khusus seperti titik didih tinggi, larut dalam air, dan dapat bereaksi dengan basa, alkohol, dan halogen. Dibuat melalui oksidasi alkohol, karbonasi Grignard, atau hidrolisis senyawa
Alkena dan alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum CnH2n dan ikatan rangkap tunggal, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap ganda dengan rumus umum CnH2n-2. Keduanya lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap.
Dokumen tersebut membahas struktur dan tata nama senyawa karbon seperti alkana turunan, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Juga dibahas mengenai keisomeran dan reaksi kimia senyawa tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penamaan senyawa organik seperti alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan rumus umum, gugus fungsional, dan aturan penamaan IUPAC untuk kelompok senyawa organik tersebut.
Senyawa karbonil merupakan senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karbonil (C=O) yang terdiri dari atom karbon yang berikatan rangkap dengan atom oksigen. Jenis-jenis senyawa karbonil antara lain aldehida, asam karboksilat, dan ester.
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbon seperti haloalkana, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara singkat, dibahas tentang rumus struktur, tata nama, sifat-sifat kimia dan contoh senyawa-senyawa tersebut.
2. DEFINISI ASAM KARBOKSILAT
Senyawa yang mempunyai satu
gugus karbonil yang berikatan
dengan satu gugus hidroksil yang
disebut dengan “gugus karboksil”
(karbonil + hidroksil).
R C
O
OH
3. TATA NAMA IUPAC
Dimulai dengan asam + rantai karbon terpanjang
yang mengandung gugus karboksilat (CO2H) +
akhiran oat.
Contoh :
H C
O
OH
CH3 C
O
OH
CH3 CH2 CH2 C
O
OH
CH3 CH CH2 C
O
OH
CH3
C
CH3
H3C
CH3
C
O
OH
CH3 CH CH2 C
O
OH
OH
asam metanoat asam etanoat asam butanoat
4. Jika mengandung rantai cabang, maka atom C dari
gugus karboksilat dengan rantai terpanjang diberi
nomor 1
Contoh :
CH3 CH2 CH CH2 COOH
CH3
CH3 CH CH2 CH COOH
OH CH3
asam 4 - hidroksil - 2 - metil pentanoat
asam 3 - metil pentanoat
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
5. Jika terdapat lebih dari satu cabang atau gugus
cabang maka penulisan rantai atau gugus cabang
menurut abjad
Jika senyawa mempunyai 2 gugus karboksilat,
penamaan rantai utama diberi akhiran dioat.
C CH2 C
O
HO
O
OH
C C OH
HO
O O
C CH2 CH2 CH2 CH2 C OH
O
HO
O
asam propandioat (asam malonat)
asam etandioat (asam oksalat)
asam heksandioat (asam adipat)
6. TATA NAMA TRIVIAL
Tidak mempunyai sistematika
Letak susbtituen dinyatakan dengan , , , dan
seterusnya
C
O
OH
H
CH3 CH2 CH2 C
O
OH
asam formiat
asam butirat
CH3 CH2 CH2 CH2 C
O
OH
1
2
3
4
5
CH3 CH COOH
Cl
asam - kloroproponoat
7. Formula/struktur IUPAC Trivial
HCO2H As. metanoat Asam formiat
CH3CO2H Asam etanoat Asam asetat
CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat Asam butirat
CH3(CH2)2CO2H As. pentanoat Asam valerat
CH3(CH2)4CO2H As. heksanoat Asam kaproat
CH3(CH2)5CO2H As. heptanoat Asam enantat
HO2CCO2H As. etandioat Asam oksalat
HO2CCH2CO2H As.propandioat As. malonat
HO2(CH2)2CO2H As. butandioat As. suksinat
8. Alkil karboksilat
CH3 CH2 COOH CH3 CH COOH
CH3
asam etil karboksilat
asam isopropil karboksilat
9. Sifat-sifat Asam Karboksilat
Asam karboksilat mempunyai 3 ikatan kovalen polar
senyawa polar
Asam karboksilat mampu membentuk ikatan
hidrogen melalui gugus
C
O
H3C O
H
-
-
+
+
- +
C O dan O H
CH3 C C
O
O
H
H O
O
C CH3
+
-
10. ikatan hidrogen yang terbentuk > ikatan hidrogen
pada alkohol titik didih asam karboksilat > titik
didih alkohol yang Mr sama
Asam karboksilat mampu membentuk ikatan
hidrogen dengan air mudah larut dalam air
CH3 CH2 C
O
OH
CH3 CH2 CH2 CH2 OH
td td
>
rantai C non polar gugus polar
R C
O
OH
11. Keasaman Asam Karboksilat
Asam karboksilat terionisasi di dalam air
membentuk larutan yang bersifat sedikit asam
Keasaman asam karboksilat asam-asam anorganik
karena asam karboksilat terionisasi sebagian di
dalam air asam lemah
CH3 CH2 C
O
OH
CH3 C O-
O
+ H+
5
3 2
3 2
[ ] [ ]
1.8 10
[ ]
CH CO H
Ka x
CH CO H
12. o Dibanding dengan alkohol, Ka asam karboksilat lebih besar
karena asam karboksilat dapat beresonansi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa (NaOH)
membentuk garam karboksilat
CH3 CH2 O tidak dapat beresonansi
alkohol
CH3 C O
O
CH3 C O
O
asam karboksilat
C OH + NaOH
O
C O-
Na+
+ H 2O
O
asam benzoat
1
2 CH3 C OH + Na 2 CO3
O
CH3 C O
-
Na
+
+ H 2CO3
O
Na - asetat
asam asetat
CO2 H2O
13. Beri nama garam karboksilat !
( CH3CH2C O-
)
O
Ca2+
C O-
+ NH4
+
O
Cl
CH3 CH COOH
CH3
2
14. Pembuatan Asam Karboksilat
Asam karboksilat dapat disintesis atau dibuat melalui
beberapa cara :
1. Oksidasi alkohol primer dan aldehida
CH3 CH2 CH2 OH + K2Cr2O7
H+
CH3 CH2 C
O
OH
CH3 CH2 CH2 CH2 OH + KMnO4
H+
CH3 CH2 CH2
COOH
alkohol oksidator
kuat
CH2
OH
CH C
OH
O
H
+ Ag (NH3)2
+ NH4OH
CH2
OH
CH C
OH
O
OH
aldehida
oksidator
lemah
15. 2. Oksidasi alkena RCH HR dan R2C CHR
C
H
C
H3C
H3C
CH2 CH3
Oks
C O
H3C
H3C
C
HO
O
CH2 CH3
H2C
H2C
C
H2
CH
CH
H2
C
H2C
H2C
C
H2
COOH
COOH
H2
C
sikloheksena asam adipat
Oks
16. 3. Oksidasi gugus alkil pada cincin benzena
seberapa panjangpun gugus alkil, akan didegradasi
menjadi gugus karboksilat benzoat.
CH2
CH CH3
CH2
CH3
Cl
CH3
+ KMnO4
OH-
COOH
COOH
Cl
17. Beberapa Reaksi Asam Karboksilat
1. Reduksi
R C
O
OH
+ 2 H2
katalis
asam karboksilat
asam 3 - keto butanoat asam 3 - hidroksi butanoat
+ LiAlH4
H2O
R C OH + H 2O
D
CH3 C
O
CH2 C
O
OH + H 2
Pt
25O
c
CH3 CH
OH
CH2 C
O
OH
CH3
C OH
O
CH3
H2C OH
18. 2. Dekarboksilasi asam - keton dan - dikarboksilat.
Reaksi dekarboksilasi ini khusus hanya terjadi pada
asam karboksilat yang mempunyai gugus - keton
C
H2
C C
O
OH
CH3 C
O
CH3 + CO2
asam 3 - ketobutanoat aseton
H3C
O
20. 3. Asam Lemak/Hidrolisis
Lemak/minyak dihidrolisis
menghasilkan asam karboksilat
H2C
HC
H2C O C (CH2)16CH3
O C (CH2)16CH3
O C (CH2)16CH3
O
O
O
Tristearin
(gliserol tristearat)
+ 3 H2O
H+
H2C
HC
H2C OH
OH
OH
+ CH3(CH2)16CO2H
As. Stearat
(As. Lemak)
Gliserol