SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Oleh : Ir. Joestamadji, M.Si
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
2014
SOSIALISASI
AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010
DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2013
DASAR HUKUM
• Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih
• Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih
Psl 1
UU17/2003
• Ketentuan mengenai pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam 5 (lima) tahun
Psl 36 ayat (1)
UU 17/2003
• Ketentuan mengenai pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
akrual dilaksanakan selambat-lambatnya
tahun anggaran 2008
Psl 70 ayat (2)
UU 1/2004
3
SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera
diterapkan oleh setiap entitas
Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah
dan 12 PSAP
Berlaku sepenuhnya paling lambat TA 2015
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada Lampiran II
berlaku selama masa transisi bagi entitas yang
belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis
Akrual
Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
Tidak berlaku mulai TA 2015
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
PP 71/2010
Tentang Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
Lampiran II
PP 71/2010
PP 24/2005 CTA Menjadi
PP71tahun 2010tentang
StandarAkuntansi Pemerintahan
3
4
ANGGARAN
AKUNTANSI
BASIS
AKRUAL
BASIS
KAS
LO Surplus/
Defisit-LO
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Ekuitas Neraca
LRA SILPA/SIKPA
Laporan
Perubahan
SAL
LO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis
akrual sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca
mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN
5
LRA
Ada
pemisahan
kegiatan non
operasional
dan pos luar
biasa
Pendapatan
dan belanja
akrual
Pemisahan
laporan
pertanggung
jawaban
anggaran dan
laporan finansial
Surplus/defisit
akrual yang
menambah/
mengurangi
ekuitas
LRA & LO
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN
FEATURE LAPORAN OPERASIONAL
BASIS AKRUAL
KONSEPSI DAN MANFAAT BASIS
AKRUAL
• Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau
peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan
pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas
diterima atau dibayarkan
• Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban
(belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi
• Manfaat basis akrual antara lain:
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah
Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban
pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa
layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan
6
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan
Keuangan
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan
Keuangan
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan SAL
7. Laporan Perubahan Ekuitas
BASIS KAS MENUJU AKRUAL BASIS AKRUAL
7
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Hubungan SAP dengan Opini
Audit
8
Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK
(UU 15/2004)
Kesesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Kecukupan Pengungkapan
(adequate disclosure)
Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
Efektivitas Sistem Pengendalian
Intern
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan
keuangan tersebut kecuali :
•LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum;
•Laporan Perubahan SAL yang hanya disajikan oleh
Bendahara Umum Negara/Daerah dan entitas
pelaporan yang menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.
(Par 15)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Tetap diperlukan untuk memenuhi
kewajiban pemerintah yang diatur
dalam peraturan perundangan
(statutory)
LAPORAN PERUBAHAN SAL
Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih awal;
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
(Par 41)
NERACA
Neraca menggambarkan posisi
keuangan pemerintah mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu.
LAPORAN ARUS KAS
 Menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan.
 Disajikan oleh entitas yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum (Par 15)
 Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris (Par 90)
LAPORAN OPERASIONAL
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos
sebagai berikut:
a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
b) Beban dari kegiatan operasional ;
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila
ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
e) Surplus/defisit-LO.
(Par 92)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos:
a) Ekuitas awal;
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas,
yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan
oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
mendasar, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari
persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir.
(Par 101)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,
Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE
harus mempunyai referensi silang dengan informasi
terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam LRA, Laporan Perubahan SAL,
Neraca, LO, LAK, dan LPE.
(Par 105 & 106)
PENGAKUAN ASET
 Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa
depan diperoleh dan mempunyai nilai yang
dapat diukur dengan andal;
 Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak
klaim untuk mendapatkan arus kas masuk
atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas
lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan
nilai klaim tersebut dapat diukur atau
diestimasi
 Aset dalam bentuk kas yang diperoleh
pemerintah titik pengakuannya memerlukan
pengaturan yang lebih rinci
17
PENGAKUAN KEWAJIBAN
 Kewajiban diakui pada saat dana
pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul
18
KLASIFIKASI BELANJA DAN BEBAN
19
Belanja Operasi Belanja Tidak Langsung Beban
Belanja Pegawai Belanja Pegawai Beban Pegawai
Belanja Barang Belanja Bunga Beban Persediaan
Belanja Bunga Belanja Subsidi Beban Jasa
Belanja Subsidi Belanja Hibah Beban Pemeliharaan
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Beban Perjalanan Dinas
Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa Beban Bunga
Belanja Modal Belanja Bantuan Keuangan Beban Subsidi
Belanja Tak Terduga Belanja Tidak Terduga Beban Hibah
Transfer Belanja Langsung Beban Bantuan Sosial
Transfer/Bagi Hasil ke Desa Belanja Pegawai Beban Penyusutan
Belanja Barang dan Jasa Beban Transfer
Belanja Modal Beban Lain-Lain
Pos Luar Biasa
Beban Luar Biasa
PERMENDAGRI 13/2006
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional
• Pendapatan LRA diakui pada saat
Bendahara Pengeluaran menerbitkan
STS dan menyetorkannya ke Bank Jatim
Pengakuan
• Pendapatan LRA dicatat sebesar STS yang
disetorkan bendahara penerimaan ke Bank
Jatim berdasarkan tarif yang telah ditetapkan
Pengukuran
• Pendapatan LRA disajikan sesuai dengan kode akun di PP 71
tahun 2010
• Konversi pendapatan versi Permendagri 13 tahun 2006 ke
versi SAP dituangkan dalam CALK
• CALK juga menyajikan besaran restitusi pendapatan pda tahun
berjalan
Penyajian dan
Pengungkapan
KEBIJAKAN AKUNTANSI
BELANJA
• Belanja LS diakui pada saat terbitnya SP2D LS dan telah
dicairkan oleh Bank Jatim
• Belanja UP/GU/TU diakui berdasarkan pengesahan SPJ
oleh BUD
• Belanja Gaji diakui pada saat terbitnya SP2D Gaji dan telah
dicairkan oleh Bank Jatim
Pengakuan
• Belanja diakui secara bruto berdasarkan dokumen
pengeluaran kas yang telah sah
• Potongan harga/diskon atas belanja tidak mengurangi belanja
yang bersangkutan dan dicatat sebagai pendapatan
Pengukuran
• Penyajian belanja dalam LRA mengacu pada PP 71 Tahun
2010
• Konversi belanja versi Permendagri 13 Tahun 2006 vs PP 71
tahun 2010 disajikan dalam CALK
Penyajian
21
22
KESIMPULAN
• Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan
siklus akuntansi berbasis akrual sehingga :
– Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan
Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan
– Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan
dengan laporan kinerja keuangan
– Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk
periode pelaporan tertentu
– Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena
informasinya dapat digunakan untuk memprediksi
pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah dalam periode mendatang
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt

Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualNadia Amelia
 
Tugas standar akuntansi
Tugas standar akuntansiTugas standar akuntansi
Tugas standar akuntansiulvia nanda
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualodhemamad
 
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptxMelisaAmanda3
 
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptxASP-Pertemuan-9-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptxDINIDINAR2
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12WEST NUSA TENGGARA
 
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptxrasarahman
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
 
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1kpptbaritoutara
 
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptx
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptxBab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptx
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptxDesrina5
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnisMilka Agusta
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxPERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxWahyuWulansari9
 

Similar to 1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt (20)

Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 
Gambaran-Umum-.pptx
Gambaran-Umum-.pptxGambaran-Umum-.pptx
Gambaran-Umum-.pptx
 
Tugas standar akuntansi
Tugas standar akuntansiTugas standar akuntansi
Tugas standar akuntansi
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
 
PSAP 12 LO.pptx
PSAP 12 LO.pptxPSAP 12 LO.pptx
PSAP 12 LO.pptx
 
laporan arus kas
laporan arus kaslaporan arus kas
laporan arus kas
 
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx
3 - Regulasi dan Standar di Sektor Publik.pptx
 
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptxASP-Pertemuan-9-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-9-18112019.pptx
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
 
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1
Permendagri nomor-64-tahun-2013 243-1
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptx
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptxBab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptx
Bab 12 pendahuluan akuntansi (klp4).pptx
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
 
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxPERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
 

More from ImanSantosa9

design page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxdesign page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxImanSantosa9
 
contoh template Basic presentation.pptx
contoh template  Basic presentation.pptxcontoh template  Basic presentation.pptx
contoh template Basic presentation.pptxImanSantosa9
 
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxslide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxImanSantosa9
 
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfPedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfImanSantosa9
 
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptxImanSantosa9
 
tugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxtugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxImanSantosa9
 
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxbpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxImanSantosa9
 
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdfImanSantosa9
 

More from ImanSantosa9 (10)

design page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptxdesign page template ppt tahun 2024.pptx
design page template ppt tahun 2024.pptx
 
contoh template Basic presentation.pptx
contoh template  Basic presentation.pptxcontoh template  Basic presentation.pptx
contoh template Basic presentation.pptx
 
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxslide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
 
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdfPedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
Pedoman penyusunan apbd tahun 2024 ok.pdf
 
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
1. SOSIALISASI FMIS Menu Akuntansi.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
tugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptxtugas kelompok 5 oke.pptx
tugas kelompok 5 oke.pptx
 
40.pptx
40.pptx40.pptx
40.pptx
 
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptxbpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
bpkad.kebumenkab.go.id.201218-ppt-bintek-penyusunan-lk-2018.pptx
 
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
01. Kebijakan akuntansi Pendapatan.pdf
 

Recently uploaded

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

1.4.DPPK_BAPAK_KADIS_(SOSIALISASI_PP_71_2010_PEMKOT_SBY_20_jan_2014).ppt

  • 1. Oleh : Ir. Joestamadji, M.Si DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN 2014 SOSIALISASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH KOTA SURABAYA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2013
  • 2. DASAR HUKUM • Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih • Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih Psl 1 UU17/2003 • Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat- lambatnya dalam 5 (lima) tahun Psl 36 ayat (1) UU 17/2003 • Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya tahun anggaran 2008 Psl 70 ayat (2) UU 1/2004
  • 3. 3 SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah dan 12 PSAP Berlaku sepenuhnya paling lambat TA 2015 SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah dan 11 PSAP Tidak berlaku mulai TA 2015 LAMPIRAN I LAMPIRAN II PP 71/2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II PP 71/2010 PP 24/2005 CTA Menjadi PP71tahun 2010tentang StandarAkuntansi Pemerintahan 3
  • 4. 4 ANGGARAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL BASIS KAS LO Surplus/ Defisit-LO Laporan Perubahan Ekuitas Ekuitas Neraca LRA SILPA/SIKPA Laporan Perubahan SAL LO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN KETERKAITAN ANTAR LAPORAN
  • 5. 5 LRA Ada pemisahan kegiatan non operasional dan pos luar biasa Pendapatan dan belanja akrual Pemisahan laporan pertanggung jawaban anggaran dan laporan finansial Surplus/defisit akrual yang menambah/ mengurangi ekuitas LRA & LO KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN FEATURE LAPORAN OPERASIONAL BASIS AKRUAL
  • 6. KONSEPSI DAN MANFAAT BASIS AKRUAL • Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan • Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban (belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi • Manfaat basis akrual antara lain: Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan 6
  • 7. 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan 5. Laporan Operasional 6. Laporan Perubahan SAL 7. Laporan Perubahan Ekuitas BASIS KAS MENUJU AKRUAL BASIS AKRUAL 7 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
  • 8. Hubungan SAP dengan Opini Audit 8 Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK (UU 15/2004) Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Kecukupan Pengungkapan (adequate disclosure) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern
  • 9. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN Setiap entitas menyajikan komponen-komponen laporan keuangan tersebut kecuali : •LAK yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum; •Laporan Perubahan SAL yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara/Daerah dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya. (Par 15)
  • 10. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Tetap diperlukan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan perundangan (statutory)
  • 11. LAPORAN PERUBAHAN SAL Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: a. Saldo Anggaran Lebih awal; b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan; d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan e. Lain-lain; f. Saldo Anggaran Lebih Akhir. (Par 41)
  • 12. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
  • 13. LAPORAN ARUS KAS  Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.  Disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15)  Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris (Par 90)
  • 14. LAPORAN OPERASIONAL Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos sebagai berikut: a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional; b) Beban dari kegiatan operasional ; c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada; d) Pos luar biasa, bila ada; e) Surplus/defisit-LO. (Par 92)
  • 15. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos: a) Ekuitas awal; b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap. d) Ekuitas akhir. (Par 101)
  • 16. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE. (Par 105 & 106)
  • 17. PENGAKUAN ASET  Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;  Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi  Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci 17
  • 18. PENGAKUAN KEWAJIBAN  Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul 18
  • 19. KLASIFIKASI BELANJA DAN BEBAN 19 Belanja Operasi Belanja Tidak Langsung Beban Belanja Pegawai Belanja Pegawai Beban Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Beban Persediaan Belanja Bunga Belanja Subsidi Beban Jasa Belanja Subsidi Belanja Hibah Beban Pemeliharaan Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Beban Perjalanan Dinas Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Beban Bunga Belanja Modal Belanja Bantuan Keuangan Beban Subsidi Belanja Tak Terduga Belanja Tidak Terduga Beban Hibah Transfer Belanja Langsung Beban Bantuan Sosial Transfer/Bagi Hasil ke Desa Belanja Pegawai Beban Penyusutan Belanja Barang dan Jasa Beban Transfer Belanja Modal Beban Lain-Lain Pos Luar Biasa Beban Luar Biasa PERMENDAGRI 13/2006 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional
  • 20. • Pendapatan LRA diakui pada saat Bendahara Pengeluaran menerbitkan STS dan menyetorkannya ke Bank Jatim Pengakuan • Pendapatan LRA dicatat sebesar STS yang disetorkan bendahara penerimaan ke Bank Jatim berdasarkan tarif yang telah ditetapkan Pengukuran • Pendapatan LRA disajikan sesuai dengan kode akun di PP 71 tahun 2010 • Konversi pendapatan versi Permendagri 13 tahun 2006 ke versi SAP dituangkan dalam CALK • CALK juga menyajikan besaran restitusi pendapatan pda tahun berjalan Penyajian dan Pengungkapan
  • 21. KEBIJAKAN AKUNTANSI BELANJA • Belanja LS diakui pada saat terbitnya SP2D LS dan telah dicairkan oleh Bank Jatim • Belanja UP/GU/TU diakui berdasarkan pengesahan SPJ oleh BUD • Belanja Gaji diakui pada saat terbitnya SP2D Gaji dan telah dicairkan oleh Bank Jatim Pengakuan • Belanja diakui secara bruto berdasarkan dokumen pengeluaran kas yang telah sah • Potongan harga/diskon atas belanja tidak mengurangi belanja yang bersangkutan dan dicatat sebagai pendapatan Pengukuran • Penyajian belanja dalam LRA mengacu pada PP 71 Tahun 2010 • Konversi belanja versi Permendagri 13 Tahun 2006 vs PP 71 tahun 2010 disajikan dalam CALK Penyajian 21
  • 22. 22 KESIMPULAN • Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga : – Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan – Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan dengan laporan kinerja keuangan – Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk periode pelaporan tertentu – Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena informasinya dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam periode mendatang