artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Negosiasi internasional dan lintas budaya newest versionaristamy agata
Bisnis internasional membutuhkan lebih banyak strategi-strategi untuk mencapai kesuksesan, salah satunya dalam hal bernegosiasi, balik secara internasional, lintas budaya mauoun intra budaya. Karena itu pentingnya mempelajari bagaimana strategi untuk negosiasi lintas budaya.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Perilaku Konsumen Lintas Budaya
Arti Penting Menjadi Multinasional (Go International)
Analisis Perilaku Konsumen Lintas Budaya
Alternatif Strategi Multinasional
Segmentasi psikografis Lintas Budaya
Bisnis internasional membutuhkan seorang negosiator yang handal dan memiliki pengetahuan luas tentang budaya-budaya negara lain. Sangat penting untuk mempelajari strategi khusus untuk mencapai negosiasi yang sukses.
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaWarnet Raha
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Klp 4 faktor penghambat kap 'SEMANTIK DAN KONFLIK'Nina Kausarina
faktor yang menghambat komunikasi antarpribadi terdiri dari prasangka, persepsi yang keliru, terlalu cepat mengambil keputusan, gangguan semantik, dan konflik dalam hubungan antar pribadi. namun yang akan dibahas adalah gangguan semantik dan konflik dalam hubungan antarpribadi.
Manajemen Internasional, Komunikasi antar budaya & Negosiasi dalam pengambila...Kesuma Ningrum
Manajemen Internasional, Komunikasi antar budaya & Negosiasi dalam pengambilan keputusan
Oleh:
Aylen
Chayat Andhika
Indha Dewi M
Kesuma Ningrum
Lita Amelia
Ruth Diana T.
Vera Widyastuti
Free Cash for you Check here!
http://tinyurl.com/lgf689n
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yg kaya dengan
aneka macam budaya, merupakan salah satu
contoh yg sangat berharga bagi pelaku bisnis
dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas
budaya.
Hal ini disebabkan masing-masing daerah
memiliki kekhasan budaya yg tdk dimiliki oleh
daerah lain.
3. Komunikasi Antar Budaya
.
Kebudayaan A Kebudayaan B
Kebudayaan C
Dari gambar di atas terlihat bahwa komunikasi antar budaya merupakan
komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda. Tidak masalah apakah
kejadian itu terjadi dalam satu bangsa atau antar bangsa yang berbeda, yang jelas
adalah budayanya yang berbeda.
4. Memahami Budaya dan
Perbedaannya
1. Pengertian
Menurut Mitchel, Budaya adalah
seperangkat nilai-nilai inti,
kepercayaan,pengetahuan, moral, hukum
dan perilaku yg disampaikan oleh individu
dan masyarakat.
Menurut Bovee dan Thill, budaya simbol-
simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai,
harapan dan norma-norma untuk berprilaku.
5. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya adalah
komunikasi yg digunakan dalam dunia bisnis
baik komunikasi verbal maupun nonverbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya
disuatu daerah, wilayah atau negara.
6. 2. Komponen Budaya
a.Budaya Material
1. Teknologi, (mencakup teknik atau cara yg
digunakan utk mengubah/membentuk
material menjadi produk yg dp dugunakan
oleh masy.
2. Ekonomi, cara orang menggunakan segala
kemampuan untk menghasilkan yg
bermanfaat bagi dirinya atau orang lain
7. b. Organisasi Sosial/ lembaga sosial,
merupakan suatu lembaga yg berkaitan dgn
cara bagaimana seseorang berhubungan dgn
orang lain, mengorganisasikan kegiatan
mereka untuk hidup harmonis dan berprilaku
yg dapat diterima oleh generasi berikutnya.
Contoh:status gender
c. Sistem Kepercayaan atau keyakinan yg
dianut oleh suatu masy. Akan berpengaruh
terhadap nilai yg ada dimasyarakat.
8. Lanjutan
d. Estetika, berkaitan dengan seni, dongeng,
hikayat, musik dan tarian-tarian yg ditunjukan
oleh masyarakat tertentu agar pesan yg
disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
Contoh;
Angka 13, masih banyak masyarakat meyakini
bahwa angka 13 merupakan angka kesialan
atau ketidak beruntungan.
Angka 4 bagi orang Jepang merupakan simbol
kematian, kerenanya orang Jepang tdk mau
menggunakan nomor 4.
9. Lanjutan
3. Tingkatan Budaya
a. Formal, merupakan tradisi atau kebiasaan yg dilakukan
oleh masy. Yg turun temurun dari suatu generasi
kegenari berikutnya.
Contoh ketika tamu masuk keruang pimpinan maka
umumnya mereka akan mengetok pintu terlebih dahulu.
b. Informal,
Pada tingkatan ini budaya banyak diteruskan oleh
generasi berikutnya melalui apa yg didengar, dilihat,
dipakai, dilakukan tanpa diketahui apalsannya mengapa
hal ini dilakukan.
10. c. Teknis, pada tingkatan ini bukti dan aturan
merupakan hal yg penting, terdapatnya suatu
penjelasan yg logis mengapa sesuatu harus
dilakukan dan yg tdk boleh dilakukan.
11. Pentingnya Komunikasi Lintas
Budaya
Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan
globaliasi, perusahaan besarmencoba
melakukan bisnis secara global.
Pada umumnya perusahaan besar yg
beroperasi ditanah air banyak menggunakan
konsultan asing untuk membantu
mengembangkan perusahaan mereka ditanah
air maupun antar negara.
Sehingga komunikasi lintas budaya menjadi
penting.
12. TUJUAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA
1. Menyadari bias budaya sendiri
2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar
terlibat dengan anggota dari budaya lain
untuk menciptakan hubungan yang langgeng
dan memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar
atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam pengalaman
seseorang.
13. KARAKTERISTIK BUDAYA
1. Komunikasi dan bahasa,
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal,
satu unsur yang membedakan satu
kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan,
penyajian, dan cara makan.
14. Lanjutan
4. Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan
waktu. Sebagian orang tepat waktu dan
sebagian lain berpandangan merelatifkan
waktu.
15. ALASAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA
Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem
nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan
tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara
berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh
bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-
masing budaya.
Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan
komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung
potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya,
karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang
berbeda dengan orang lain
16. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA
1. Mengabaikan perbedaan antara kita dan
kelompok yang secara kultural berbeda.
Kita seringkali menganggap bahwa di antara
kita hanya terdapat persamaan dan bukan
perbedaan. Terutama dalam hal nilai, sikap,
dan kepercayaan. Kita dengan mudah
mengakui dan menerima perbedaan gaya
rambut, cara berpakaian, atau makanan. Tetapi
kita menganggap sama dalam hal nilai dan
kepercayaan dasar. Ini tidak benar.
17. 2. Mengabaikan perbedaan antara kelompok
kultural yang berbeda.
Dalam setiap kelompok kultur terdapat
perbedaan yang besar dan penting. Bila kita
mengabaikan perbedaan ini, kita akan
terjebak dalam stereotipe yang
mengasumsikan semua orang yang menjadi
anggota kelompok yang sama adalah sama.
18. 3. Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti).
Makna tidak terletak pada kata-kata yang
digunakan melainkan pada orang yang
menggunakan kata-kata itu.
4. Melanggar adat kebiasaan kultural.
Setiap kultur mempunyai aturan komunikasi
sendiri-sendiri yang menetapkan mana yang
patut dan mana yang tidak. Pada beberapa
kultur, orang menunjukkan rasa hormat
dengan menghindari kontak mata langsung
dengan lawan bicaranya
19. 5. Menilai perbedaan secara negatif.
Walaupun kita menyadari akan adanya
perbedaan di antara kultur-kultur, kita tidak
boleh menilai perbedaan ini sebagai hal yang
negatif.
6. Kejutan budaya.
Kejutan budaya mengacu pada reaksi
psikologis yang dialami seseorang karena
berada di tengah suatu kultur yang berbeda
dengan kulturnya sendiri.
20. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA YANG EFEKTIF
1. Relativitas budaya.
Bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku
sehingga akan mempengaruhi proses kognitif kita
sehingga orang yang menggunakan bahasa yang
berbeda akan berbeda pula cara mereka memandang
dan berpikir tentang dunia.
Perbedaan bahasa ini akan membuat komunikasi
antarbudaya terlihat jelas pada awal interaksi untuk
menggunakan teknik-teknik yang efektif dengan
mendengarkan, pengecekan persepsi, berbicara secara
spesifik, serta mencari umpan balik.
21. Lanjutan (1)
2. Bahasa sebagai cermin budaya.
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar
perbedaan budaya, makin besar perbedaan
komunikasi yang akan terjadi. Artinya, makin
sulit komunikasi efektif dilakukan. Oleh
karena itu, kita harus peka terhadap
hambatan komunikasi antarbudaya dan
menggunakan teknik-teknik sebagai
pembantu melestarikan serta meningkatkan
komunikasi antarbudaya.
22. Lanjutan (2)
3. Mengurangi ketidakpastian.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar ketidakpastian dan ambiguitas dalam
komunikasi. Maka diperlukan lebih banyak
waktu dan upaya untuk mengurangi
ketidakpastian sehingga komunikasi menjadi
bermakna.
23. Lanjutan (3)
4. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar kesadaran diri para partisipan selama
komunikasi. Konsekuensi positifnya,
kesadaran diri ini akan membuat kita lebih
waspada sehingga mencegah kita
mengatakan hal-hal yang tidak patut.
Sementara konsekuensi negatifnya membuat
kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan
kurang percaya diri.
24. Lanjutan (4)
5. Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya.
Interaksi awal yang tidak efektif dalam
berkomunikasi karena perbedaan budaya
berangsur-angsur akan berkurang seiring
hubungan yang lebih akrab.
Caranya, cobalah hindari menilai orang lain
secara tergesa-gesa dan pemanen. Apalagi
hanya didasarkan pada informasi yang
terbatas.
25. Lanjutan (5)
6. Memaksimalkan hasil interaksi.
Dalam komunikasi antarbudaya, kita
berusaha memaksimalkan hasil interaksi:
a. Berinteraksi dengan orang lain yang mereka
perkirakan akan memberikan hasil positif.
b. Bila kita mendapat hasil positif, kita terus
melibatkan diri dalam komunikasi.
c. Kita membuat prediksi tentang mana perilaku
kita yang mungkin akan memberi hasil positif
28. Mengenal Perbedaan Budaya
Nilai-nilai sosial
Peran dan status
Pengambilan keputusan
Konsep waktu
Konsep jarak komunikasi
Konteks Budaya
Bahasa tubuh
Perilaku sosial
Perilaku etnis
Perbedaan budaya perusahaan