1. Teori dialektika relasional menjelaskan hubungan sebagai pergerakan yang berkelanjutan dengan dorongan dan tarikan antara keinginan yang bertentangan.
2. Mikhail Bakhtin dan Leslie Baxter serta Barbara Montgomery adalah tokoh penting dalam teori ini yang menganalisis kontradiksi dalam hubungan.
3. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kontradiksi merupakan bagian alami dalam hubungan dan komunikasi diperlukan untuk mengel
1. Teori budaya organisasi menyatakan bahwa budaya adalah esensi kehidupan organisasi, yang mencakup iklim emosional dan psikologis serta simbol-simbol yang dipertukarkan antar anggota.
2. Teori ini mengadopsi pendekatan interpretasi simbolik Clifford Geertz dengan menekankan pentingnya simbol-simbol seperti ritual, kisah, dan bahasa dalam membentuk budaya organisasi.
3. Analisis kasus menunjukkan implementasi teori
Paradigma naratif menyatakan bahwa manusia adalah makhluk pencerita dan keputusan didasari nilai, emosi, dan estetika. Teori ini dibangun oleh Walter Fisher yang memperkenalkan konsep rasionalitas naratif untuk menilai cerita. Paradigma ini bergeser dari logika ke naratif dengan asumsi bahwa komunikasi bersifat naratif dan keputusan didasari cerita.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia secara menyeluruh, mencakup aspek fisik, perilaku, dan budaya manusia. Antropologi menggunakan pendekatan deskriptif, komparatif, dan kualitatif dalam mengkaji manusia di berbagai tempat dan waktu.
Teori dialektika relasional menyatakan bahwa hubungan ditandai oleh ketegangan yang berkelanjutan antara keinginan yang bertolak belakang. Teori ini dijelaskan oleh Bakhtin, Baxter, dan Montgomery untuk menggambarkan dinamika hubungan melalui kontradiksi dan perubahan yang berkelanjutan.
Penelitian etnografi adalah penelitian tentang budaya suatu masyarakat dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk memahami kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut dari sudut pandang mereka sendiri.
1. Teori dialektika relasional menjelaskan hubungan sebagai pergerakan yang berkelanjutan dengan dorongan dan tarikan antara keinginan yang bertentangan.
2. Mikhail Bakhtin dan Leslie Baxter serta Barbara Montgomery adalah tokoh penting dalam teori ini yang menganalisis kontradiksi dalam hubungan.
3. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kontradiksi merupakan bagian alami dalam hubungan dan komunikasi diperlukan untuk mengel
1. Teori budaya organisasi menyatakan bahwa budaya adalah esensi kehidupan organisasi, yang mencakup iklim emosional dan psikologis serta simbol-simbol yang dipertukarkan antar anggota.
2. Teori ini mengadopsi pendekatan interpretasi simbolik Clifford Geertz dengan menekankan pentingnya simbol-simbol seperti ritual, kisah, dan bahasa dalam membentuk budaya organisasi.
3. Analisis kasus menunjukkan implementasi teori
Paradigma naratif menyatakan bahwa manusia adalah makhluk pencerita dan keputusan didasari nilai, emosi, dan estetika. Teori ini dibangun oleh Walter Fisher yang memperkenalkan konsep rasionalitas naratif untuk menilai cerita. Paradigma ini bergeser dari logika ke naratif dengan asumsi bahwa komunikasi bersifat naratif dan keputusan didasari cerita.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia secara menyeluruh, mencakup aspek fisik, perilaku, dan budaya manusia. Antropologi menggunakan pendekatan deskriptif, komparatif, dan kualitatif dalam mengkaji manusia di berbagai tempat dan waktu.
Teori dialektika relasional menyatakan bahwa hubungan ditandai oleh ketegangan yang berkelanjutan antara keinginan yang bertolak belakang. Teori ini dijelaskan oleh Bakhtin, Baxter, dan Montgomery untuk menggambarkan dinamika hubungan melalui kontradiksi dan perubahan yang berkelanjutan.
Penelitian etnografi adalah penelitian tentang budaya suatu masyarakat dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk memahami kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut dari sudut pandang mereka sendiri.
Participatory Action Research (PAR) adalah metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara warga masyarakat dalam suatu komunitas arus bawah yang semangatnya untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan masyarakat dari belenggu ideologi dan relasi kekuasan (perubaha
n kondisi hidup yang lebih baik).
PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda dengan metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa dilakukan oleh para akademisi, lembaga survey, dll.
Di dalam metode penelitian ilmiah pada umumnya seorang researcher menjadikan suatu kelompok masyarakat hanya sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti permasalahan tanpa memberikan perubahan (transformasi) nilai di dalam
suatu masyarakat tersebut.
Uncertainty Reduction Theory merupakan teori yang menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian antara orang asing yang pertama kali berinteraksi. Teori ini diusulkan oleh Berger dan Calabrese pada tahun 1975 dan menyatakan bahwa orang akan menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku ketika pertama kali bertemu.
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya. Secara khusus membahas tentang bahasa verbal, fungsi bahasa, variasi bahasa antarbudaya, dan bahasa dalam masyarakat multikultural.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budaya populer dan dampaknya terhadap masyarakat, termasuk bagaimana media massa dan industri berperan dalam membentuk budaya populer dan pola konsumsi masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas mengenai karakteristik budaya populer dan dampaknya terhadap alienasi diri bagi masyarakat konsumen.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Dokumen tersebut merangkum tujuh tradisi komunikasi menurut Robert Craig, yaitu tradisi semiotik yang berfokus pada tanda dan simbol, fenomenologi yang melihat komunikasi sebagai pengalaman personal, sibernetik sebagai pemrosesan informasi, sosiopsikologi yang melihat individu sebagai makhluk sosial, sosiokultural yang melihat komunikasi sebagai pengubung masyarakat, kritis yang melihat komunikasi sebagai penataan sosial
Tradisi sibernetika memahami komunikasi sebagai sistem yang saling memengaruhi satu sama lain, membentuk karakter keseluruhan sistem dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Teori ini membagi sistem menjadi empat variasi: teori sistem dasar yang menganalisis bagian dan interaksi sistem, sibernetika yang fokus pada proses kontrol dan umpan balik, teori sistem umum yang menemukan prinsip universal pada berbagai sistem, dan sibernetika tingkat
Tradisi sosiopsikologis dan sosiokultural berfokus pada interaksi sosial dan individu sebagai makhluk sosial. Tradisi sosiopsikologis mempelajari prilaku sosial, variabel psikologis, dan efek komunikasi pada individu, sedangkan tradisi sosiokultural berfokus pada pembentukan makna melalui interaksi sosial dan pengaruh bahasa dan budaya dalam hubungan antar manusia. Tradisi kritik berupaya memaham
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui media. Komunikasi massa memiliki ciri-ciri seperti menggunakan media massa, pesan searah dan umum, serta bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan pengaruh kepada audiens. Komunikasi massa memiliki berbagai fungsi seperti pengawasan lingkungan, korelasi masyarakat, dan penyebaran war
Dokumen tersebut merangkum profil Judee Burgoon, pencetus Expectancy Violations Theory (EVT). EVT beranggapan bahwa setiap orang memiliki harapan terhadap perilaku nonverbal orang lain, dan jika harapan tersebut dilanggar akan berpengaruh pada persepsi seseorang. Teori ini pertama kali diuraikan oleh Burgoon dalam tulisannya pada tahun 1978. Dokumen ini juga memaparkan profil dosen dan mahasiswa terkait mata kuliah
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi sosial realitas melalui diskursus media massa. Teori konstruktivisme sosial menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk secara kolektif melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi oleh individu. Media massa memainkan peran penting dalam membentuk konstruksi realitas dan citra sosial melalui proses penyiapan, sebaran, dan konfirmasi pesan. Nilai-nilai acuan
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang pendekatan kebudayaan materi dan materialisme budaya. Ia membahas tentang pendekatan idealisme dan materialisme dalam memahami budaya, serta jejak-jejak budaya yang dapat dilihat dari aspek verbal dan nonverbal seperti teks tertulis dan artifak. Paradigma materialisme budaya dijelaskan sebagai pendekatan yang lebih menitikberatkan pada aspek-aspek materi dalam memahami budaya.
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan karakter dalam berinteraksi sosial yang dapat menyebabkan terjadinya konflik. Dokumen menjelaskan studi kasus konflik antara dua mahasiswi yang memiliki karakter berbeda, yaitu yang introvert dan ekstrovert, serta langkah untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan berkomunikasi.
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiputiandinis
Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep komunikasi antarbudaya, termasuk definisi, hakikat, tujuan, fungsi, dan hambatan dalam komunikasi antarbudaya."
Participatory Action Research (PAR) adalah metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara warga masyarakat dalam suatu komunitas arus bawah yang semangatnya untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan masyarakat dari belenggu ideologi dan relasi kekuasan (perubaha
n kondisi hidup yang lebih baik).
PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda dengan metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa dilakukan oleh para akademisi, lembaga survey, dll.
Di dalam metode penelitian ilmiah pada umumnya seorang researcher menjadikan suatu kelompok masyarakat hanya sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti permasalahan tanpa memberikan perubahan (transformasi) nilai di dalam
suatu masyarakat tersebut.
Uncertainty Reduction Theory merupakan teori yang menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian antara orang asing yang pertama kali berinteraksi. Teori ini diusulkan oleh Berger dan Calabrese pada tahun 1975 dan menyatakan bahwa orang akan menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku ketika pertama kali bertemu.
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya. Secara khusus membahas tentang bahasa verbal, fungsi bahasa, variasi bahasa antarbudaya, dan bahasa dalam masyarakat multikultural.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budaya populer dan dampaknya terhadap masyarakat, termasuk bagaimana media massa dan industri berperan dalam membentuk budaya populer dan pola konsumsi masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas mengenai karakteristik budaya populer dan dampaknya terhadap alienasi diri bagi masyarakat konsumen.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Dokumen tersebut merangkum tujuh tradisi komunikasi menurut Robert Craig, yaitu tradisi semiotik yang berfokus pada tanda dan simbol, fenomenologi yang melihat komunikasi sebagai pengalaman personal, sibernetik sebagai pemrosesan informasi, sosiopsikologi yang melihat individu sebagai makhluk sosial, sosiokultural yang melihat komunikasi sebagai pengubung masyarakat, kritis yang melihat komunikasi sebagai penataan sosial
Tradisi sibernetika memahami komunikasi sebagai sistem yang saling memengaruhi satu sama lain, membentuk karakter keseluruhan sistem dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Teori ini membagi sistem menjadi empat variasi: teori sistem dasar yang menganalisis bagian dan interaksi sistem, sibernetika yang fokus pada proses kontrol dan umpan balik, teori sistem umum yang menemukan prinsip universal pada berbagai sistem, dan sibernetika tingkat
Tradisi sosiopsikologis dan sosiokultural berfokus pada interaksi sosial dan individu sebagai makhluk sosial. Tradisi sosiopsikologis mempelajari prilaku sosial, variabel psikologis, dan efek komunikasi pada individu, sedangkan tradisi sosiokultural berfokus pada pembentukan makna melalui interaksi sosial dan pengaruh bahasa dan budaya dalam hubungan antar manusia. Tradisi kritik berupaya memaham
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui media. Komunikasi massa memiliki ciri-ciri seperti menggunakan media massa, pesan searah dan umum, serta bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan pengaruh kepada audiens. Komunikasi massa memiliki berbagai fungsi seperti pengawasan lingkungan, korelasi masyarakat, dan penyebaran war
Dokumen tersebut merangkum profil Judee Burgoon, pencetus Expectancy Violations Theory (EVT). EVT beranggapan bahwa setiap orang memiliki harapan terhadap perilaku nonverbal orang lain, dan jika harapan tersebut dilanggar akan berpengaruh pada persepsi seseorang. Teori ini pertama kali diuraikan oleh Burgoon dalam tulisannya pada tahun 1978. Dokumen ini juga memaparkan profil dosen dan mahasiswa terkait mata kuliah
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi sosial realitas melalui diskursus media massa. Teori konstruktivisme sosial menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk secara kolektif melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi oleh individu. Media massa memainkan peran penting dalam membentuk konstruksi realitas dan citra sosial melalui proses penyiapan, sebaran, dan konfirmasi pesan. Nilai-nilai acuan
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang pendekatan kebudayaan materi dan materialisme budaya. Ia membahas tentang pendekatan idealisme dan materialisme dalam memahami budaya, serta jejak-jejak budaya yang dapat dilihat dari aspek verbal dan nonverbal seperti teks tertulis dan artifak. Paradigma materialisme budaya dijelaskan sebagai pendekatan yang lebih menitikberatkan pada aspek-aspek materi dalam memahami budaya.
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan karakter dalam berinteraksi sosial yang dapat menyebabkan terjadinya konflik. Dokumen menjelaskan studi kasus konflik antara dua mahasiswi yang memiliki karakter berbeda, yaitu yang introvert dan ekstrovert, serta langkah untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan berkomunikasi.
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiputiandinis
Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep komunikasi antarbudaya, termasuk definisi, hakikat, tujuan, fungsi, dan hambatan dalam komunikasi antarbudaya."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antarbudaya, termasuk pengertian, unsur-unsur, hambatan, dan prinsip-prinsipnya. Komunikasi antarbudaya adalah proses komunikasi antara individu dari budaya yang berbeda yang melibatkan pertukaran pesan dengan mempertimbangkan perbedaan nilai budaya dan bahasa. Faktor-faktor seperti etnosentrisme dan stereotip dapat menghambat komunikasi antarbudaya.
Dokumen tersebut membahas tentang antropologi komunikasi. Ia menjelaskan bahwa antropologi komunikasi mempelajari interaksi manusia dan perkembangan bahasa sebagai sarana komunikasi, serta melihat komunikasi dalam konteks budaya. Dokumen ini juga membahas tujuh tradisi ilmu komunikasi dan bagaimana antropologi memberikan kontribusi dalam perkembangan teori komunikasi.
BAB 1_PENGENALAN KEPADA KOMUNIKASI ANTARABUDAYA.pdfzulaikha zubir
Kursus Komunikasi Antarabudaya membahaskan konsep dan prinsip asas komunikasi antarabudaya. Ia menjelaskan definisi komunikasi dan budaya serta bagaimana kedua-duanya saling mempengaruhi. Faktor seperti teknologi, demografi dan ekonomi menjadikan komunikasi antarabudaya penting. Prinsipnya termasuklah komunikasi sebagai proses dinamik, simbolik dan sistemik yang melibatkan inferensi dan mempunyai kesan.
Ada tiga hal penting dalam mengerti komunikasi antarbudaya:
1. Budaya dan komunikasi saling mempengaruhi, dan budaya mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi.
2. Ada banyak perbedaan antarbudaya dalam bahasa, kontak fisik, dan makna yang tersirat yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.
3. Untuk berkomunikasi antarbudaya dengan efektif, penting untuk memahami karakteristik budaya masing-m
Konseling lintas sosial adalah konseling yang melibatkan konselor dan klien dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Hakikat budaya dalam konseling lintas sosial adalah budaya sebagai sistem yang terintegrasi yang mencakup nilai, keyakinan, dan perilaku yang dibagikan antar generasi, sedangkan konseling lintas sosial melibatkan proses membantu individu mengatasi masalah dengan memahami keragaman sosial dan budaya.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi kantor dan etika yang terkait. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian komunikasi kantor, proses komunikasi yang terjadi di kantor, jenis komunikasi kantor, pentingnya komunikasi di kantor, serta etika yang harus diperhatikan saat berkomunikasi di lingkungan kantor.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfRianaYusvi
Dokumen ini membahas tentang konflik yang terjadi akibat perbedaan bahasa dan gaya bicara antara dua mahasiswi dari suku yang berbeda. Konflik ini disebabkan oleh kesalahpahaman dalam komunikasi karena perbedaan bahasa dan gaya bicara antara kedua mahasiswi tersebut. Dokumen ini menganalisis konflik tersebut dengan menggunakan model komunikasi Lasswell yang mencakup komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek
Ilmu Komunikasi mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Terdapat berbagai teori komunikasi yang membahas tingkat intrapersonal hingga massa, serta pendekatan struktural, kognitif, interaksional, dan kritis. Teori-teori tersebut berupaya menjelaskan fenomena komunikasi dengan berbagai perspektif.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Komunikasi Antar Budaya
1. TUGAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
RESUME METODE PENELITIAN DAN ETIKA DALAM
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
DISUSUN OLEH :
BIMANTORO KUSHARI - 1201110123
KELAS A 2011
UNIVERSITAS TELKOM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
2014
2. Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi Antar Budaya :
1. Komponen-Komponen Budaya
Pandangan dunia (subjective experience world) suatu budaya. Asante (1980)
menyebut tiga tipe pandangan dunia:
(a) Afrosentrik;
melihat realitas terpadu dan bergerak secara agung. Tidak ada pemisahan
antara yang material dan spiritual, yang profan dan yang sakral, bentuk
dan substansi.
(b) Eurosentrik;
melihat materi sebagai ilusi, yang real adalah yang datang dari alam
spiritual
(c) Asiosentrik ;
melihat materi saja yang real, yang spiritual itu ilusi. Everything that not
within sense-experience become non-sense.
2. Komponen-Komponen Komunikasi
• Komponen penting dalam penelitian Komunikasi Antarbudaya adalah:
(1) Pesan Komunikasi;
(2) Peserta Komunikasi;
(3) Sandi yang digunakan;
(4) Media
• Selain komponen tersebut, penelitian KAB dapat juga mencakup:
(1) kinesika yakni pesan non-verbal berupa isyarat, postur atau ungkapan wajah;
(2) proksemika atau studi jarak dan ruang;
(3) vokalika (studi suara);
(4) sistem komunikasi artifaktual (penampilan tubuh, citra tubuh, dll.) dan
(5) sistem komunikasi sentuhan
Prosedur Penelitian Komunikasi Antarbudaya :
1. Paradigma Positivistik
Paradigma ini bertujuan menguji seperangkat hubungan berkaitan dengan perilaku
manusia yang dapat digeneralisasikan.Paradigma positivistik ditegakkan pada logiko-empirisme
3. Prinsip paradigma ini adalah mengukur yang teramati (observables), melakukan
kuantifikasi, dan merumuskan generalisasi hasil akhir.Paradigma positivistik
mengkonstruksi realitas seperti apa yang kita kehendaki.
Peneliti dengan paradigma positivistik menganggap realitas itu obyektif dan tunggal dan
identik.
2. Paradigma Naturalistik
Asumsi paradigma naturalistik adalah bahwa realitas adalah hasil konstruksi ki ta karena
setiap orang mengkonstruksi realitas, maka kita mengenal banyak realitas . Pengamat
dan yang diamati berhubungan secara interaktif dan saling mempengaruhi.
Tujuan penelitian tidak untuk menemukan pengetahuan nomotetik (hukum-hukum yang
dapat digeneralisasikan), tetapi mengembangkan pengetahuan idiografik (penjelasan
tentang kasus-kasus). Penelitian naturalistik selalu terkait dengan nilai-nilai (value-bound).
ETIKA DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Antropolog Edward T. Hall (1973) berpendapat bahwa budaya adalah komunikasi dan
komunikasi adalah budaya. Dengan kata lain, “tak mungkin memikirkan komunikasi tanpa
memikirkan konteks dan makna kulturnya” (Kress,1993:13). Implisit dalam konsep
komunikasi adalah etika komunikasi yang harus dipenuhi ketika pebisnis berkomunikasi
dengan pebisnis lainnya dari budaya yang berbeda. Etika adalah standar-standar moral yang
mengatur perilaku kita: bagaimana kita bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak
(Verderber, 1978:313). Etika biasanya berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar
atau tidak benar, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas, yang berguna
tidak berguna, dan yang harus dilkukan atau tidak boleh dilakukan.
Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaimana kita memanggil nama, kenalan,
meyapa, berjanji, melakukan presentasi, melakukan negosiasi, melakukan kontrak, semua
itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika komunikasi bisnis yang universal.
1. Kerumitan Etika Bahasa Verbal
Etika berbicara sangat bervariasi dalam bisnis. Misalnya, umumnya orang Jerman dan
Swedia adalah pendengar yang baik. Namun tidak demikian halnya dengan orang Italia dan
orang Spanyol; mereka malah sering memotong pembicaraan dengan bahasa tubuh dan
isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan.
Kesulitan bisa muncul saat kita pertama kali betemu dengan calon mitra bisnis, bagaimana
kita harus menyapa, menggunakan gelarnya, untuk menghormatinya atau memanggil nama
pertamanya supaya cepat dan akrab.
2. Kerumitan Etika Bahasa Nonverbal
4. Sebagaimana juga bahasa verbal, bahasa non verbal seperti sikap tubuh, gerak-gerak,
sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, diam, pakaian, penggunaan
ruang, konsep waktu, pengendalian emosi, dll yang dianut suatu kelompok budaya juga
sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya ke budaya lainnya. Baik disadari ataupun tidak,
seringkali perilaku-perilaku nonverbal tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi
yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.Pesan nonverbal paling bermakna
adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan
3. Perbedaan Orientasi Nilai Budaya
Dalam negosiasi antarbudaya, proses komunikasi yang terjadi jelas lebih rumit daripada
dalam negosiasi dengan orang-orang yang berbeda budaya sama. Dalam hal ini, idealnya
negosiasi harus memahami bahasa verbal, bahasa nonverbal dan nilai-nilai lain yang dianut
mitra bisnis mereka, sehingga mereka menjadi peka terhadap perbedaan budaya,
menyadari bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi proses negosiasi yang akan
mereka lakukan dari awal hingga akhir (mulai dari perkenalan hingga penandatanganan
persetujuan bisnis yang mungkin memakan waktu relatif lama). Problemnya adalah bahwa
apa yang dianggap perilaku baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau tidak
sopan dalam suatu budaya seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan bertentangan
dengan budaya lain. Misalnya, mamanggil nama pertama kepada atasan di Indonesia
dianggap tidak sopan, seperti juga di Jepang dan di Korea, sementara hal tersebut biasa saja
di Amerika atau di Australia.
Tidak berlebihan bila perbedaan-perbedaan dalam orientasi nilai budaya juga dapat
menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi bisnis. Banyak
kegagalan manajemen dan bisnis yang dialami para manajer atau pengusaha disebabkan
karena ketidak mampuan untuk memahami bahsa verbal, non verbal, dan nilai -nilai yang
dianut mitra bisnis mereka. Sikap mereka yang berorientasi pada nilai -nilai budaya sendiri
dan kurang memperhatikan nilai-nilai budaya calon mitra bisnis mereka.
Masalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada pihak lain. Lewis
(1996) menggambarkan bagaimana konsep kebenaran berada antara suatu bangsa dengan
bangsa lainnya, yang jug dapat berlaku dalam konteks bisnis.
Kerumitan komunikasi didasari oleh fakta bahwa komunikasi manusia bersifat omnipresent
(ada di mana-mana). Karena komunikasi manusia itu pelik, maka etika komunikasi manusia
juga pelik. Kita biasanya menilai etika komunikasi kita sendiri berdasarkan niat yang kita
miliki. Namun ketika kita menilai etika etika komuniakasi orang lain, kita menilai etika
komunikasi mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka yang kasat mata. Biasanya niat
yang sama mungkin diwujudkan lewat tindakan yang berbeda, atau tindakan yang sama
mungkin berdasarkan niat yang berbeda.
5. Selain itu komuniksai terdiri dari berbagai konteks. Ada komunikasi antarpersonal (dua
orang), komuniksai kelompok kecil, komunikasi publik, komunikasi organisasi, komunikasi
massa dan komunikasi anatarbudaya (Tubbs dan Moss, 1994). Pesannya bisa verbal (kata-kata)
dan nonverbal seperti ekspresi muka, isyarat tangan, intonasi, bahkan juga diam. Etika
komunikasi menjadi musykil karena kita sulit menerapkan suatu standar untuk semua situasi
komunikasi, pada setiap waktu dan dalam setiap budaya.
Sehingga komunikasi langsung ini dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan
sesama kita. Tanpa komunikasi tatap muka, kemanusiaan kita tereduksi. Kita menjadi
terasing dengan lingkungan sendiri dan “linglung”. Dalam era bisnis abad ke-21, para
pebisnis tetap merasa perlu untuk bertemu dan berunding secara tatap muka, meskipun
mereka juga menggunakan peralatan komunikasi yang canggih.