RPP ini membahas sistem ekskresi pada manusia yang meliputi organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal merupakan organ utama yang mengeluarkan limbah berupa urine, sedangkan paru-paru, hati dan kulit juga turut berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa lainnya. RPP ini menjelaskan anatomi dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan urine di ginjal.
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu tubuh kita.
Organ Tubuk kita yang berfungsi untuk melakukan ekskresi adalah
ginjal,kulit,hati dan paru-paru
PPT ini memuat matei SMA kelas II, dengan judul Sistem Ekskresi. selain materi dari buku, PPT ini juga di lengkapi dengan video dan gambar-gambar yang menunjang.
Semoga bermanfaat... :)
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu tubuh kita.
Organ Tubuk kita yang berfungsi untuk melakukan ekskresi adalah
ginjal,kulit,hati dan paru-paru
PPT ini memuat matei SMA kelas II, dengan judul Sistem Ekskresi. selain materi dari buku, PPT ini juga di lengkapi dengan video dan gambar-gambar yang menunjang.
Semoga bermanfaat... :)
RPP untuk supervisi kunjungan kelas lengkap sistem penilaiannya. Yang biasa dilakukan teman-teman guru tidak mencantumkan sistem penilaian secara tertulis. Smoga bisa bermanfaat
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Sekolah : SMP Negeri 4 Waru
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IX / 1 (ganjil)
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan system ekskresi pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Indikator : 1. Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun system
ekskresi pada manusia
2. Mendeskripsikan fungsi system ekskresi.
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan uaya mengatasinya
4. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem ekskresi
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyebutkan 4 macam alat ekskresi pada manusia.
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing alat ekskresi
manusia.
3. Dengan mengamati model anatomi tubuh manusia, peserta didik dapat menjelaskan letak
alat-alat ekskresi manusia.
4. Dengan mengamati model ginjal, peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian ginjal
dengan benar.
5. Dengan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan tempat terjadinya masing-masing tahapan
pembentukan urine.
6. Dengan mengamati model kulit manusia, peserta didik dapat menunjukkan bagian-bagian
dari kulit yang berperan dalam ekskresi.
7. Dengan mengamati model hati, peserta didik dapat menunjukkan bagian-bagian hati dan
fungsinya.
8. Dengan meangamati model paru-paru manusia, peserta didik dapat menunjukkan bagian-
bagian paru dan menjelaskan fungsi masing-masing bagian tersebut.
9. Peserta didik dapat membuat laporan hasil pendataan kelainan dan penyakit pada sistem
ekskresi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Pendidikan Karakter:
1. Amanah
2. Kreatif
3. Disiplin
4. Saling menghargai
5. Tanggung jawab
6. Rasa ingin tahu
7. Kooperatif
8. Kerja keras
B. MATERI PEMBELAJARAN
Organ penyusun sistem ekskresi pada manusia terdiri dari: paru-paru, hati, ginjal dan kulit.
1. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan zat sisa berupa urine (air kemih).
Ginjal bersama dengan ureter, kandung kemih dan uretra membentuk sistem urine.
Jumlah manusia 2 buah.
Fungsi sintem urine adalah:
a. Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah;
b. Mengontrol volume darah, yaitu dengan mengeluarkan kelebihan air yang
dihasilkan sel-sel tubuh. Mempertahankan jumlah air dalam darah penting untuk
memelihara tekanan darah agar gerakan gas, dan pengeluaran zat sampah padat
tetap normal.
c. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu. Garam-garam ini
harus ada dalam konsentrasi tertentu untuk kelangsungan kegiatan sel.
Tempat ginjal di rongga perut bagian belakang terlindung tulang rusuk.
2. (a) (b)
Gambar 1.1 Letak ginjal dalam rongga perut (a) bagian-bagian sistem urine (b)
Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang
harus dibuang melalui ginjal. Urea, amonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa
urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari lebih kurang 1,5 liter.
a. Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas
zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan
ini disebut dengan ekskresi.
b. Amonia
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi
tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
c. Air
Air sangat penting dalam proses metabolisme tubuh, tapi jika jumlah air terlalu
berlebih akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu,
kelebihan air harus dibuang supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga.
Proses ini disebut dengan osmoregulasi.
Anatomi ginjal:
(a) (b)
Gambar 1.2 Bagian-bagian ginjal (a) dan nefron (b)
Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan.
Bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum
ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga
ginjal. Perhatikan Gambar 1.2 (a).
Kulit ginjal
Kulit ginjal disebut korteks renalis. Korteks renalis tersusun dari sel-sel ginjal atau
nefron yang berjumlah lebih kurang satu juta sel. Di dalam kulit ginjal terdapat badan
Malphigi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulus adalah
kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian
korteks, sedangkan kapsula Bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus,
bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Di korteks terjadi proses penyaringan
darah (fltrasi).
Sumsum ginjal
Sumsum ginjal disebut Medulla. Medulla berbentuk kerucut atau renal pyramid.
Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula
Bowman. Di dalam medulla akan terjadi proses reabsorbsi dan augmentasi oleh
tubulus proksimal dan tubulus distal. Lengkung henle juga merupakan bagian dari
yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.
Pelvis renalis
Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung
urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
3. Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut.
1) Filtrasi
Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal
melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.
Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan terhadap zat-zat yang
terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah
zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, amonia, urea, dan gula, maka
zat-zat tersebut disebut dengan filtran glomerulus.
Filtran glomerulus masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian
filtran glomerulus tersebut akan diteruskan ke tubulus proksimal.
2) Reabsorbsi
Di dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali (rebsorbsi)
terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan
zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak dapat diserap akan menjadi urine
primer.
3) Augmentasi
Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi augmentasi.
Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine
primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine
sesungguhnya.
Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta, kemudian diteruskan ke uriter
dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra.
Pada orang sehat kandungan urine adalah sebagai berikut:
Air 95%.
Urea, amonia, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein. Garam-
garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) yang menyebabkan urine berwarna
kuning.
Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormon dan vitamin.
2. Paru
Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan
mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa
dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh
melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.
Gambar 1.3 Letak paru-paru dalam rongga dada
Gambar 1.4 Struktur paru-paru
3. Hati
Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat
perombakan sel-sel darah merah Di dalam hati, sel-sel darah merah akan dipecah menjadi
hemin dan globin. Hemin akan diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan
4. biliverdin. Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses , dan akan memberi
warna pada feses dan urine manjadi berwarna kuning.
Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan
lewat ginjal bersama urin.
Berikut ini gambar hati dengan sistem bilirubin.
Gambar 1 5 Sistem bilirubin
Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai fungsi lain yang berguna
bagi tubuh antara lain:
menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
menawarkan racun,
membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,
mengatur kadar gula dalam darah, membuat fibrinogen serta protombin,
menghasilkan zat warna empedu,
tempat pembentukan urea.
4. Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit
terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang dikeluarkan
melalui pori-pori kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari air dan garam-garam
mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.
a. Bagian-bagian kulit
Kulit manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat
(dermis), dan jaringan ikat bawah kulit. Masing-masing lapisan tersusun dari beberapa
lapisan yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 1.6 Bagian-bagian kulit.
1) Kulit Ari
Kulit ari adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas
dua lapis, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi.
Lapisan tanduk
Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan
mati sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat
keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit
atau mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah dan saraf.
Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan kulit ari yang berada di bawah lapisan kulit
tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel hidup yang selalu membelah diri.
Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian
nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung melanin. Melanin adalah
pigmen sel yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang
disebabkan oleh sinar matahari. Produksi melanin akan meningkat jika terlalu
5. banyak mendapatkan sinar matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih
gelap. Pigmen lainnya adalah keratin. Jika pigmen keratin dan melanin
bergabung, maka warna kulit menjadi kekuningan. Bila lapisan malpighinya
tidak mengandung pigmen, maka orang tersebut dinamakan albino. Setiap
orang memiliki pigmen yang berbeda-beda sehingga ditemukan bermacam-
macam warna kulit seperti warna putih, sawo matang, kuning langsat, dan
hitam.
Di permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar
minyak dan ditumbuhi oleh rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak
tangan dan kaki tidak ditumbuhi rambut. Kulit ari pada telapak tangan dan
kaki terdiri atas empat lapis, yaitu:
stratum korneum,
stratum granulosum,
stratum lusidum, dan
stratum germinalis.
2) Kulit jangat
Kulit jangat atau dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan
epidermis dilapisi oleh membran basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis.
Dermis mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada
saat orang bertambah gemuk, dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus.
Pada lapisan dalam dermis ditemui:
Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut
dan sel kulit.
Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan
berfungsi untuk menghasilkan keringat.
Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak
supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut.
Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak
rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa
berdiri. Hal ini disebabkan karena didekat akar rambut terdapat otot polos
yang berfungsi menegakkan rambut.
Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf
sentuhan.
3) Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ikat bawah kulit berada di bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki
pembatas yang jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah mulainya terdapat
sel lemak. Pada lapisan kulit ini banyak terdapat lemak. Lapisan lemak berfungsi
untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai
sumber energi cadangan.
b. Fungsi kulit
Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh,
tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D, tempat menyimpan kelebihan
lemak, sebagai pelindung, dan indera peraba.
1) Alat pengeluaran
Kulit sebagai alat pengeluaran zat sisa metabolisme berupa keringat yang
mengandung air dan garam serta sisa bahan lainnya.
2) Pengatur suhu tubuh
Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan
mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa juga terjadi
dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya menyentuh pakaian.
Jika tubuh dalam keadaan dingin, pembuluh darah akan mengerut, dan kelenjar
keringat tidak mengeluarkan keringat. Hal ini terjadi karena untuk mengurangi
pengeluaran panas dari tubuh. Untuk mengimbangi keadaan ini, alat ekskresi yang
berperan dalam keadaan dingin adalah ginjal, sehingga kita sering merasa ingin
buang air kecil pada waktu dingin.
3) Tempat pembentukan vitamin D
Di dalam kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi vitamin D
dengan bantuan sinar ultraviolet matahari pada waktu pagi hari. Vitamin D sangat
penting untuk pembentukan tulang.
4) Tempat penyimpanan
6. Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan
adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan lemak. Cadangan lemak dapat
dibakar sehingga menghasilkan panas dan energi untuk mengatasi udara dingin.
Untuk itulah, biasanya orang yang memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih
tahan dengan udara dingin.
5) Pelindung
Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, dan gangguan yang
bersifat kimia. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat
biologis, seperti serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya
tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
6) Indera peraba
Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa menangkap rangsangan
berupa suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan disampaikan ke otak
sebagai pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa yang kita sentuh.
5. Kelainan-kelainan pad sistem ekskresi.
a. Gangguan pada ginjal
1) Batu ginjal
Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga
menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.Penyakit ini dapat diatasi
dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang
endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan
endapan garam kalsium.
2) Radang ginjal (nefritis)
Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan
nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya
nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air
menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki. Penderita
nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang
memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
3) Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu
ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan
tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea
dalam tubuh dan kematian. Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau
menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.
b. Gangguan pada kulit
1) Biduran
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa
gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung
berhari-hari. Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya
adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan
alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang
diberikan oleh dokter.
2) Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan
menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan
dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
7. Gambar Ringworm
(Sumber: www. sinarharapan.
co.id)
3) Psoriasis
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat
menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit
kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab
pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua
tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel
limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak
normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
4) Kanker kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena
warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat
dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang
terlalu banyak.
c. Gangguan pada hati
1) Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada
beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Tahukah kamu cara pencegahannya? Kamu
dapat mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
Gambar Virus hepatitis B, diambil di Bloodstream
Health Education video, 1996. (Sumber: www.cs.nyu.edu)
2) Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang
mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari,
sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita
tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku
jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh
darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan
cairan empedu.
d. Gangguan pada paru-paru
1) Asma
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala
penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini
tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak
sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.
8. Gambar Penderita asma menghirup oksigen.
(Sumber: www.smh.com.au)
2) Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyerang paruparu sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat
bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang
terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini
disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima
pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active
tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk
melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan
infeksi terutama pada bagian paru-paru. TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi
TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) Vaksin BCG diberikan
mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan
untuk 10 - 15 tahun, sehingga pada usia 12 - 15 tahun dapat dilakukan
vaksinasi ulang.
b) Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
c) Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama
kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
3) Pneumonia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru
khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena
alveolus dipenuhi oleh cairan.
Gambar Pneumonia
(Sumber: www.ecureme.com)
C. METODE/ MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode/ model pembelajaran:
a. Pertemuan pertama:
Ceramah
Pengamatan
Praktikum
Diskusi
b. Pertemuan kedua:
Ceramah
Pengamatan
Praktikum
Diskusi
9. D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru mengucapkan salam dengan tersenyum ramah.
2) Guru menanyakan kabar peserta didik, kemudian peserta didik menjawab dengan
jawaban: luar biasa, fantastik, maju terus, pantang mundur dengan bersemangat.
3) Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
4) Guru mengajak peserta didik bersyukur kepada Tuhan YME, karena telah diberi
kesehatan dan kenikmatan yang tak terhingga nilainya sehingga bisa belajar.
5) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik:
- Pernahkah kalian berkeringat?
- Kapankah kalian berkeringat?
- Apa yang terjadi jika pakaian kita kena keringat yang banyak kemudian
menjadi kering?
Diharapkan peserta didik yang akan menjawab mengangkat tangan terlebih
dahulu.
6) Guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dipelajari saat ini.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota 4 orang.
(kerjasama)
2) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap model dan atau gambar ginjal
secara berkelompok. (rasa ingin tahu, disiplin, tangung jawab, amanah)
3) Peserta didik mengerjakan lembar kerja 1; guru melakukan bimbingan terhadap
kelompok yang mengalami kesulitan. (rasa ingin tahu)
4) Salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain
memberi tanggapan. (tanggung jawab, disiplin)
5) Peserta didik, secara berkelompok, melakukan praktikum sesuai dengan Lembar
Kerja 2 (tentang fungsi ginjal) dengan dibimbing guru. (amanah, tanggung jawab,
disiplin, kerjasama, kreatif)
6) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil praktikumnya; kelompok lain
memberi tanggap. (tanggung jawab, disiplin, kreatif)
7) Guru memberi konfirmasi dan penguatan atas konsep yang telah dibahas.
c. Penutup (10 menit)
1) Peserta didik dimohon memberikan refleksi atas kegiatan pembelajaran.
2) Guru meminta peserta didik agar mengerjakan latihan soal.
3) Guru menyampaikan bahan-bahan untuk kegiatan berikutnya.
2. Pertemuan II
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru mengucapkan salam dengan tersenyum ramah.
2) Guru menanyakan kabar peserta didik, kemudian peserta didik menjawab dengan
jawaban: luar biasa, fantastik, maju terus, pantang mundur dengan
bersemangat..
3) Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
4) Guru mengajak peserta didik bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah diberi kesehatan dan kenikmatan yang tak terhingga nilaianya sehingga bisa
belajar.
5) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik:
- Apakah yang terjadi saat bernafas?
- Diharapkan peserta didik yang akan menjawab mengangkat tangan terlebih
dahulu.
6) Guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang akan dipelajari saat ini.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok sesuai dengan keinginan
peserta didik dengan jumlah anggota 4 orang. (kerjasama)
2) Guru mempresentasikan pengetahuan tentang gejala penyakit pada alat ekskresi
dengan carta/ gambar atau melihat video.
3) Guru meminta masing-masing kelompok mengerjakan LKS yang sudah disiapkan.
(amanah, disiplin, tanggung jawab, rasa ingin tahu)
10. 4) Guru memeriksa kegiatan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar, jika
masih ada peserta didik/kelompok yang belum dapat melakukan dengan benar
guru dapat langsung memberi bimbingan.
5) Tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lainnya
memberi tanggapan. (tanggung jawab, disiplin, kreatif))
c. Penutup (10 menit)
1) Guru meminta peserta didik merefleksi kembali kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukannya.
2) Guru memberi tugas untuk membuat tulisan tentang salah satu penyakit pada
sistem ekskresi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari secara individu/
kelompok
E. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA
1. Sumber Belajar
a. Nur Kuswanti dkk.,2008, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahun Alam
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, Edisi 4,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
b. Dewi Ganawati dkk., 2008, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan
Kontekstual Untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
c. Elok Sudibyo dkk., 2008, Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
d. Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
2. Media
a. Model anatomi tubuh manusia
b. Model/ carta alat-alat ekskresi manusia (ginjal, hati, kulit, paru-paru).
c. TV/ VCD
d. Tayangan power point
F. PENILAIAN
1. Tehnik penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
- Tes tulis Pilihan Ganda
- Tes tulis Uraian
- Penugasan Proyek
- Pemberian angket Angket
2. Instrumen:
Pilihan ganda:
a. Pilihan Ganda
1. Manakah alat ekskresi di bawah ini yang berfungsi mengeluarkan urine?
a. Kulit b. ginjal c. paru-paru d. hati
2. Organ yang bentuknya mirip kacang dan berwarna merah maron adalah:
a. Jantung b. paru-paru c. Ginjal d. hati
b. Uraian:
1) Sebutkan 4 macam alat ekskresi pada manusia!
2) Jelaskan fungsi masing-masing alat ekskresi manusia!
3) Perhatikan model anatomi tubuh manusia berikut ini!
Jelaskan letak ginjal tersebut.
4) Perhatikan model ginja berikut ini kemudian jelaskan bagian-bagian yang
ditunjukkan!
11. 5) Pada gambar model nefron di bawah ini, jelaskan tempat terjadikan tahapan
pembentukan urine (filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi!
6) Perhatikan gambar model kulit manusia berikut ini, kemudian sebutkan nama
bagian yang ditunjukkan dengan huruf a, b, c, dan d!
7) Perhatikan gambar model hati berikut ini, kemudian sebutkan nama bagain yang
ditunjukkan dan jelaskan fungsinya!
8) Perhatikan gambar model paru manusia di bawah ini, kemudian sebutkan nama
bagian yang ditunjukkan dan jelaskan fungsi masing-masing bagian tersebut!
12. KUNCI JAWABAN
SKOR
NO KUNCI JAWABAN
MAKS
1) a. Ginjal 1
b. Hati 1
c. Kulit 1
d. Paru-paru 1
Jumlah skor maks. 4
2) Ginjal berfungsi mengeluarkan urine 2
Hati berfungsi mengeluarkan empedu 2
Kulit berfungsi mengeluarkan keringat 2
Paru-paru berfungsi mengeluarkan uap air dan gas CO2 2
Jumlah skor maks 8
3) Letak ginjal:
a. Di rongga perut bagian belakang 1
b. Dilindungi tulang rusuk 1
c. Dibelakang labung 1
Jumlah skor maks 3
4) Bagian-bagian ginjal:
a. Kulit ginjal (korteks), didalamnya terdapat glomerolus. 2
b. Sumsusm ginjal (medula), didlamnya terdapat tubulus kontortus 2
proksimaln dan tubulus kontortus distal.
c. Rongga ginjal, merupakan rongga tempat berkumpulnya urine dri 2
saluran kolektif.
Jumlah skor maks 6
5) Proses pembentukan urine:
a. Bagian no 3) adalah glomerolus, merupakan tempat terjadi filtrasi 2
yang menghasilkan urine primer.
b. Bagian no. 2) adalah tubulus kontortus proksimal, merupakan tempat 2
terjadinya reabsorbsi.
c. Bagian no. 1) adalah tubulus kontortus distal, merupakan tempat 2
terjadinya augmentasi.
Jumlah skor maks 6
6) Bagian-bagian kulit:
a. Pori 1
b. Kelenjar keringat 1
c. Epidermis 1
d. Dermis 1
Jumlah skor maks 4
7) a. Hati, merupakan tempat pembongkaran sel darah merah sehingga 2
menghasilkan cairan empedu. 2
b. Kantung empedu, tempat menempung cairan empedu. 2
c. Saluran empedu, merupakan saluran cairan empedu dari kantung
empedu ke usus 12 jari.
Jumlah skor maks 6
8) a. Tenggorokan, jalan udara dari rongga hidung. 2
b. Bronkus, merupakan cabang dari tenggorokan, menyalurkan udara 2
ke paru-paru kiri dan kanan.
c. Paru-paru, merupakan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan 2
karbondioksida.
Jumlah skor maks 6
TOTAL SKOR MAKSIMAL 43
NILAI = x 100
13. c. Proyek
- Buatlah tulisan tentang penyakit pada sistem ekskresi yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari
Rubrik penilaian:
Skor Aspek
NO Nama peserta didik Nilai
Isi (1-3) Sumber(0-1) EYD (1-3) Jml
Keterangan:
Isi : 1) bila isi tidak sesuai dengan tema, 2) bila isi agak sesuai dengan tema,
3) bila isi sesuai dengan tema.
Sumber : 0) bila tidak mencantumkan sumber, 1) bila mencantukan sumber.
EYD : 1) bila < 50 % ejaan sesuai EYD, 2) bila 50-80 % sesuai dengan EYD,
3) bila >80 % sesuai dengan EYD.
NILAI = x 100
d. Angket
Kegiatan/Aktivitas
1.Berapa liter dalam sehari kamu minum
a. 1 liter b. 1,5 liter c. 2 liter d. 2,5 liter
2.Seringkah kamu menahan kencing?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. sering sekali
e. Penilaian karakter:
Tabel Nilai karakter siswa kelas IX-....
Karakter
No Nama siswa Rasa
Saling Tanggung
Amanah Kreatif Disiplin ingin
menghargai jawab
tahu
Keterangan:
0. BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
1. MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan
dalam indikator tetapi belum konsisten).
2. MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam
indikator dan mulai konsisten).
3. MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten).
Waru, ...........................................
Guru Mata Pelajaran
........................................................... Drs. Sugeng Pamudji, M. Pd.
NIP NIP. 198309061997031001
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 4 Waru
15. Kegiatan 1
Bagian-bagian ginjal dan sistem urinaria
Ginjal mempunyai struktur yang komlpleks, ini berkaitan dengan fungsinya sebagai
penyaring darah dan membuang zat sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh.
Pembuangan zat sisa yang berwujud urine melibatkan beberapa organ tubuh. Ginjal dan
beberapa organ tersebut membentuk sistem urinaria
Perhatikan gambar di bawah ini !
1. Tulislah organ –organ yang menyusun sistem urinaria yang bernomor 1 sampai dengan
4 di bawah ini
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ……………………………....….
2. Tulislah bagian-bagian ginjal di bawah ini
A. ………………………………….
B. ………………………………….
C. ………………………………….
D. ………………………………….
3. Tulislah bagian-bagian nefron di bawah ini
A. ………………………………….
B. ………………………………….
C. ………………………………….
D. ………………………………….
4. Pada korteks ginjal terdapat nefron. Jelaskan fungsi nefron tersebut?
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
16. Kegiatan 2
FUNGSI GINJAL
I. Tujuan: Memahami proses pembentujan urien menggunakan model penyaringan
penyaringan darah.
II. Alat dan bahan :
- Dua buah gelas piala 250 ml
- Corong
- Kain kasa yang tidak tembus butiran beras
- Beras + air cuciannya
III. Langkah kerja
1. Susunlah model yang menunjukkan fungsi ginjal seperti gambar di bawah ini!
2. Saring air cucian beras sebagai model bagaimana kerja ginjal. Dalam model ini
beras dan air cuciannya digunakan sebagai model darah dalam arteri ginjal; corong
dan kain kasa sebagai glomerulus, dan air cucian beras dalam gelas piala yang telah
disaring sebagai model cairan hasil penyaringan (urin primer ) dalam simpai
bowman; butiran beras yang tertinggal di kain kasa sebagai model bahan yang
diperlukan oleh tubuh, misal protein
IV. Pertanyaan
1. Berdasarkan percobaan tadi, jelaskan bagaimana bagian ginjal bekerja !
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Apa fungsi ginjal ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
17. Kegiatan 3
Mengetahui jumlah kelenjar keringat
I. Tujuan:
- Melalui percobaan ini anda dapat menentukan penyebaran kelanjar keringat
II. Alat dan bahan
- larutan iodium
- kertas HVS
- kaca pembesar (lup)
- cawan petri
- kuas atau kertas karton
III. Langkah kerja
1. Oleskan larutan iodium tinktur 2 % selebar 1 x 1
cm di atas salah satu telapak tangan! Biarkan
selama tiga sampai empat menit agar larutan
iodium tersebut kering! Perhatikan: jagalah agar
larutan iodium tersebut tidak masuk ke dalam
mata atau mulut, karena larutan ini bersifat
racun!
2. Dengan menggunakan ibu jari tangan lain, letakkan kertas HVS selebar 2 x 2 cm di
atas noda iodium selama satu menit!
3. Angkat kertas tersebut dan amati dengan lup! Kamu akan melihat titik-titik ungu
atau hitam. Masing-masing titik menunjukkan satu kelenjar keringat. Buat garis
segi empat berukuran 1 x 1 cm di dalam noda iodium dengan pensil. Hitung jumlah
titik ungu atau hitam pada kertas HVS seluas 1 cm2!
4. Pilih permukaan kulit lain untuk membuat noda iodium, misalnya punggung tangan
atau lengan! Ulangi langkah kerja No. 1 sampai 3! Pilihlah permukaan kulit bagian
tubuh lain untuk mendapatkan perlakuan yang sama untuk mengetahui penyebaran
kelenjar keringat! Masukkan hasil hitungan jumlah kelenjar keringat dalam tabel
pengamatan di bawah ini !
IV. Data pengamatan:
Bagian tubuh Jumlah kelenjar keringat/ cm2
Telapak tangan
Punggung tangan
Lengan atas
V. Pertanyaan
1. Berapa jumlah titik yang kamu amati dalam setiap sentimeter persegi pada telapak
tangan, maupun bagian kulit yang lain?
...........................................................................................................................................
2. Kertas HVS mengandung amilum atau zat tepung. Apa yang menyebabkan
munculnya titik ungu atau hitam pada kertas HVS?
…………………………………………………………………….
3. Dari pengamatanmu, bandingkan penyebaran kelenjar keringat di daerah kulit
tubuh yang berbeda. Bagian tubuh mana yang paling banyak mempunyai kelenjar
keringat?
.................................................................................................................................................
VI. Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...........
18. Kegiatan 4
PARU-PARU SEBAGAI ALAT PENGELUARAN
I. Tujuan:
Mengamati adanya gas karbondioksida yang dikeluarkan dari paru-paru.
II. Alat dan bahan
- tabung reaksi/ botol aqua 600 ml dua buah
- pipa kaca bengkok/ selang plastik empat buah
- air kapur jernih.
III. Cara kerja
1. Rangkailah alat dan bahan membentuk
dua perangkat percobaan seperti
gambar!
2. Dengan menggunakan perangkat
percobaan (i), hembuskan udara
pernapasan selama setengah menit.
Amatilah apa yang terjadi pada air
kapur tersebut!
3. Gunakan perangkat percobaan (ii),
hisaplah udara dari tabung reaksi selama
setengah menit. Amatilah apa yang
terjadi air kapur tersebut!
IV. Data Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
Keadaan air kapur
Jenis percobaan Sebelum dihembus udara Setelah dihembus udara
pernapasan pernapasan
Percobaan (i)
Percobaan (ii)
V. Pertanyaan
1. Apakah perbedaan percobaan (i) dengan percobaan (ii)?
2. Bagaimanakah keadaan air kapur pada akhir percobaan dalam perangkat percobaan
(i) dan dalam perangkat percobaan (ii)?
3. Air kapur mana yang mengalami perubahan?
4. Mengapa demikian?
5. Lengkapi persamaan reaksi berikut ini :
Ca (OH)2 + ……….. …….. + ……….
Air kapur
VI. Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
19. Kegiatan 5
PARU-PARU SEBAGAI ALAT PENGELUARAN
I. Tujuan:
Mengamati adanya uap air yang dikeluarkan dari paru-paru
II. Alat dan bahan
- sebuah cermin
III. Cara kerja
1. Bersihkan permukaan cermin, catat keadaan cermin tersebut!
2. Kemudian hembuskan udara pernapasan ke permukaan cermin! Amati keadaan
permukaan cermin tersebut dan catatlah!
IV. Data pengamatan
Keadaan permukaan cermin
Sebelum dihembuskan udara
pernapasan
Setelah dihembuskan udara pernapasan
V. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan keadaan permukaan cermin sebelum dan sesudah dihembusi
udara pernapasan!
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut?
VI. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................