Laporan ini memberikan ringkasan tentang kegiatan inventarisasi keanekaragaman kupu-kupu di beberapa habitat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Laporan ini mendeskripsikan habitat-habitat yang diinventarisasi yaitu pemukiman, perkebunan, dan hutan serta metode penangkapan kupu-kupu menggunakan jaring.
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang terlihat dari bentuk tubuh dan organ eksternalnya seperti paruh, kaki, dan mulut yang disesuaikan dengan lingkungan dan cara makanannya. Contohnya adalah paruh burung elang yang runcing untuk memburu mangsa daging dan paruh bebek yang berbentuk sisir untuk menyaring makanan dari air dan lumpur. Adaptasi ini membantu kelangsungan hidup makhluk.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Juga dibahas tentang penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia serta manfaat dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati beserta upaya pelestariannya.
Bab 10 keanekaragaman mahluk hidup dan perkembangannyaikhsan muhamad
Materi pertemuan ke 10 pada mata kuliah ilmu alamiah dasar dengan judul keanekaragaman mahluk hidup dan perkembangannya, jika ada teman-yang berminat untuk mendownloadya di persilahkan jangan lupa komentarnya terima kasih
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan melalui perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi morfologi termasuk perubahan bentuk tubuh seperti paruh dan kaki burung, serta mulut serangga. Adaptasi fisiologi misalnya sistem pencernaan hewan pemakan rumput. Adaptasi tingkah laku seperti perubahan warna kulit bunglon dan kelakuan paus yang menghirup udara.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang kegiatan inventarisasi keanekaragaman kupu-kupu di beberapa habitat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Laporan ini mendeskripsikan habitat-habitat yang diinventarisasi yaitu pemukiman, perkebunan, dan hutan serta metode penangkapan kupu-kupu menggunakan jaring.
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang terlihat dari bentuk tubuh dan organ eksternalnya seperti paruh, kaki, dan mulut yang disesuaikan dengan lingkungan dan cara makanannya. Contohnya adalah paruh burung elang yang runcing untuk memburu mangsa daging dan paruh bebek yang berbentuk sisir untuk menyaring makanan dari air dan lumpur. Adaptasi ini membantu kelangsungan hidup makhluk.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Juga dibahas tentang penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia serta manfaat dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati beserta upaya pelestariannya.
Bab 10 keanekaragaman mahluk hidup dan perkembangannyaikhsan muhamad
Materi pertemuan ke 10 pada mata kuliah ilmu alamiah dasar dengan judul keanekaragaman mahluk hidup dan perkembangannya, jika ada teman-yang berminat untuk mendownloadya di persilahkan jangan lupa komentarnya terima kasih
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan melalui perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi morfologi termasuk perubahan bentuk tubuh seperti paruh dan kaki burung, serta mulut serangga. Adaptasi fisiologi misalnya sistem pencernaan hewan pemakan rumput. Adaptasi tingkah laku seperti perubahan warna kulit bunglon dan kelakuan paus yang menghirup udara.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena terdapat berbagai habitat seperti hutan hujan, sabana, dan ekosistem perairan. Untuk melestarikan sumber daya alam, pemerintah telah mendirikan kawasan konservasi seperti taman nasional dan cagar alam.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan adaptasi makhluk hidup, dimulai dari pengertian klasifikasi, sistem-sistem klasifikasi, urutan tingkat taksonomi, contoh penerapan klasifikasi di SD, dan berbagai adaptasi makhluk hidup melalui morfologi, fisiologi, dan tingkah laku seperti mimikri, autotomi, hibernasi, estivasi, reproduksi, pernapasan paus, dan pertahanan cumi-cumi.
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta bioma-bioma utama di dunia. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi persebaran yaitu tekanan populasi dan perubahan habitat, sedangkan sarana persebaran meliputi udara, air, dan darat, serta faktor biotik seperti manusia. Berbagai hambatan seperti iklim, edafik, geografis, dan biologis dapat mempengaruhi persebar
Penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh dan fungsi kerja organ-tubuh untuk bertahan hidup, serta penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan tempat hidupnya.
1. Garis Wallace dan Weber membagi persebaran fauna Indonesia menjadi tiga tipe: Fauna Asiatis, Australis, dan Peralihan. Fauna Peralihan ditemukan di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Bunglon melakukan adaptasi tingkah laku dengan mengubah warna kulitnya sesuai lingkungan. Dengan demikian, bunglon dapat terlindungi dari pemangsa dan menangkap mangsanya dengan mudah. Hewan lain seperti tupai melakukan pura-pura mati untuk mengelabui musuh, sementara paus harus sesekali ke permukaan untuk bernapas karena paru-parunya membutuhkan udara, bukan oksigen dalam air. Berbagai
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa dan mudah dipahami. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif dan contoh hewan beserta habitat dan cara melindungi diri dari pemangsa.
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi akibat pengaruh iklim tropis, letak geografis antara dua benua, dan luas wilayah kepulauannya. Persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 4 wilayah utama yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Kerusakan lingkungan berdampak buruk pada keanekaragaman hayati di Indonesia.
1. Kucing peliharaan adalah salah satu predator terhebat di dunia namun ukurannya kecil sehingga tidak berbahaya bagi manusia kecuali gigitan yang dapat menularkan rabies. 2. Kucing dapat membunuh ribuan spesies namun jumlah mangsa kucing besar jarang melebihi 100 ekor. 3. Kucing dapat menyebabkan kepunahan jika ditempatkan di ekosistem bukan tempat asalnya.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor penyebab keanekaragaman hayati di Indonesia serta penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati karena memiliki iklim tropis, berupa kepulauan, dan berada pada zona Asia dan Australia, serta luasnya laut Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Flora di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu Barat (Asia), Timur (Australia), dan Tengah (peralihan). Sementara itu, faktor yang mempengaruhi persebaran flora antara lain iklim, tanah, ketinggian, dan relief tanah. Dokumen juga membahas tentang persebaran fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor populasi, perubahan habitat, dan persaingan.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena terdapat berbagai habitat seperti hutan hujan, sabana, dan ekosistem perairan. Untuk melestarikan sumber daya alam, pemerintah telah mendirikan kawasan konservasi seperti taman nasional dan cagar alam.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan adaptasi makhluk hidup, dimulai dari pengertian klasifikasi, sistem-sistem klasifikasi, urutan tingkat taksonomi, contoh penerapan klasifikasi di SD, dan berbagai adaptasi makhluk hidup melalui morfologi, fisiologi, dan tingkah laku seperti mimikri, autotomi, hibernasi, estivasi, reproduksi, pernapasan paus, dan pertahanan cumi-cumi.
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta bioma-bioma utama di dunia. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi persebaran yaitu tekanan populasi dan perubahan habitat, sedangkan sarana persebaran meliputi udara, air, dan darat, serta faktor biotik seperti manusia. Berbagai hambatan seperti iklim, edafik, geografis, dan biologis dapat mempengaruhi persebar
Penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh dan fungsi kerja organ-tubuh untuk bertahan hidup, serta penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan tempat hidupnya.
1. Garis Wallace dan Weber membagi persebaran fauna Indonesia menjadi tiga tipe: Fauna Asiatis, Australis, dan Peralihan. Fauna Peralihan ditemukan di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Bunglon melakukan adaptasi tingkah laku dengan mengubah warna kulitnya sesuai lingkungan. Dengan demikian, bunglon dapat terlindungi dari pemangsa dan menangkap mangsanya dengan mudah. Hewan lain seperti tupai melakukan pura-pura mati untuk mengelabui musuh, sementara paus harus sesekali ke permukaan untuk bernapas karena paru-parunya membutuhkan udara, bukan oksigen dalam air. Berbagai
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa dan mudah dipahami. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif dan contoh hewan beserta habitat dan cara melindungi diri dari pemangsa.
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi akibat pengaruh iklim tropis, letak geografis antara dua benua, dan luas wilayah kepulauannya. Persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 4 wilayah utama yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Kerusakan lingkungan berdampak buruk pada keanekaragaman hayati di Indonesia.
1. Kucing peliharaan adalah salah satu predator terhebat di dunia namun ukurannya kecil sehingga tidak berbahaya bagi manusia kecuali gigitan yang dapat menularkan rabies. 2. Kucing dapat membunuh ribuan spesies namun jumlah mangsa kucing besar jarang melebihi 100 ekor. 3. Kucing dapat menyebabkan kepunahan jika ditempatkan di ekosistem bukan tempat asalnya.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor penyebab keanekaragaman hayati di Indonesia serta penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati karena memiliki iklim tropis, berupa kepulauan, dan berada pada zona Asia dan Australia, serta luasnya laut Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Flora di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu Barat (Asia), Timur (Australia), dan Tengah (peralihan). Sementara itu, faktor yang mempengaruhi persebaran flora antara lain iklim, tanah, ketinggian, dan relief tanah. Dokumen juga membahas tentang persebaran fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor populasi, perubahan habitat, dan persaingan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai adaptasi makhluk hidup untuk bertahan hidup dalam lingkungannya, mulai dari adaptasi morfologi, fisiologi, tingkah laku, dan contoh-contoh evolusi seperti kupu-kupu di Inggris, burung finch di Galapagos, dan jerapah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas VII semester 1 membahas besaran dan satuan. Materi pembelajaran meliputi pengertian besaran dan satuan, besaran pokok dan turunan, serta pengukuran dengan alat ukur seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi kelompok dan eksperimen di laboratorium.
RPP ini merangkum rencana pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Pembelajaran berfokus pada obyek IPA dan pengamatannya dengan metode kinestesis. Siswa akan belajar mengidentifikasi bentuk tubuh dan tumbuhan melalui sentuhan. Mereka juga akan belajar mengukur berbagai besaran secara kualitatif dengan kinestesis.
RPP untuk supervisi kunjungan kelas lengkap sistem penilaiannya. Yang biasa dilakukan teman-teman guru tidak mencantumkan sistem penilaian secara tertulis. Smoga bisa bermanfaat
1. RPP ini membahas pelaksanaan pembelajaran fisika tentang kalor dan perubahannya untuk siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. 2. Siswa akan melakukan eksperimen terbimbing untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat. 3. Pembelajaran dilaksanakan secara kooperatif dengan membagi siswa menjadi kelompok untuk melakukan eksperimen, diskusi, dan presentasi hasil belaj
RPP ini membahas sistem ekskresi pada manusia yang meliputi organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal merupakan organ utama yang mengeluarkan limbah berupa urine, sedangkan paru-paru, hati dan kulit juga turut berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa lainnya. RPP ini menjelaskan anatomi dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan urine di ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi hewan terhadap lingkungan melalui adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi tersebut memungkinkan hewan dapat memperoleh makanan, melindungi diri dari musuh, dan bertahan hidup. Beberapa contoh adaptasi pada hewan dijelaskan seperti paruh dan kaki burung yang berbeda sesuai makanannya, kantung air unta, dan perubahan warna kulit bunglon.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas VII tentang klasifikasi makhluk hidup. Materi akan diberikan dalam 3 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode eksperimen, diskusi, dan wawancara.
2. Siswa akan belajar tentang kelompok makhluk hidup mikroskopis seperti monera, protista, dan jamur melalui observasi, eksperimen menggunakan mikroskop, dan wawancara. M
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Materi pembelajaran mencakup berbagai contoh adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada tumbuhan dan hewan sebagai upaya beradaptasi dengan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai adaptasi organisme hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, meliputi adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Adaptasi tersebut terjadi karena pengaruh seleksi alam yang memilih organisme yang mampu beradaptasi.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi pada makhluk hidup, termasuk adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Adaptasi terjadi untuk memungkinkan kelangsungan hidup makhluk di lingkungan mereka. Seleksi alam juga membantu menentukan mana makhluk yang dapat bertahan hidup berdasarkan kemampuan beradaptasi mereka.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, termasuk mutualisme, komensalisme, parasitisme, amensalisme. Jenis-jenis adaptasi makhluk hidup juga dibahas.
2. Dibahas pula upaya pelestarian lingkungan daratan, perairan, udara, serta flora dan fauna. Dijelaskan cara mencegah erosi, abrasi, dan banjir.
3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuka
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan makhluk hidup. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui perubahan bentuk tubuh, fungsi fisiologi, dan tingkah laku. Seleksi alam adalah proses penyeleksian alam terhadap makhluk hidup. Perkembangbiakan dapat terjadi secara vegetatif maupun generatif.
KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME KELAS IX SEMESTER I (GANJIL)
SK : MEMAHAMI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
KD : MENGIDENTIFIKASI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP MELALUI ADAPTASI, SELEKSI ALAM, DAN PERKEMBANGBIAKAN.
Dokumen tersebut membahas berbagai adaptasi tumbuhan dan hewan untuk bertahan hidup, seperti unta yang memiliki punuk berisi lemak dan rambut di kelopak mata, kelelawar yang dapat mendeteksi mangsa menggunakan ekolokasi, belalang sembah yang dapat menyamarkan diri, dan paus yang harus muncul ke permukaan air untuk bernapas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai adaptasi dan reproduksi makhluk hidup. Adaptasi meliputi perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku untuk beradaptasi dengan lingkungan. Contoh adaptasi morfologi adalah paruh burung dan gigi hewan yang beradaptasi dengan makanan masing-masing. Seleksi alam kemudian memilih individu yang mampu beradaptasi untuk melanjutkan keturunannya.
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan melalui morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Adaptasi morfologi termasuk bentuk tubuh dan alat gerak seperti paruh burung dan kaki burung. Adaptasi fisiologi misalnya enzim yang dihasilkan usus herbivora untuk mencerna serat. Adaptasi tingkah laku seperti mimikri dan jatuhnya daun pohon jati di musim kemarau. Seleksi alam memilih sp
Teknologi reproduksi hewan merupakan upaya untuk mengembangbiakkan hewan di luar alami, meliputi inseminasi buatan, perkawinan silang, dan kloning untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi hewan. Adaptasi makhluk hidup terjadi dalam bentuk morfologi, fisiologi, dan tingkah laku untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Seleksi alam adalah proses pemilihan alam terhadap makhluk hidup yang dapat
Dokumen ini membahas tentang penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan, baik hewan maupun tumbuhan. Pada hewan, penyesuaian diri dilakukan untuk memperoleh makanan dan melindungi diri dari musuh, seperti bentuk paruh bebek dan kaki burung. Sedangkan pada tumbuhan, penyesuaian diri dilakukan untuk kelangsungan hidup seperti batang teratai berongga dan daun kaktus berupa duri.
Penyesuaian Diri Makhluk Hidup dengan Lingkungannya.pptxastridharahap01
Materi penyesuaian diri makhluk hidup.
IPA SD kelas 5
Hewan menyesuaikan diri terhadap 3 hal yaitu terhadap lingkungannya, jenis makanannya, dan cara melindungi diri.
tumbuhan menyesuaikan diri terhadap 2 hal yaitu terhadap lingkungannya dan cara menyesuaikan diri.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
Adaptasi morfologi pada hewan
1. Adaptasi morfologi pada hewan:
1. Bentuk mulut serangga yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
2. Bentuk tubuh iklan yang stream line sehingga memudahkan dalam berenang.
4. Burung memiliki sayap untuk terbang di udara.
5. Gigi hewan berbeda-beda sesuai jenis makanannya.
6. Beruang kutub memiliki kulit dan bulu yang tebal untuk menahan dingin.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan:
1. Daun tumbuhan air yang lebih lebar untuk membantu mempercepat penguapan.
1) Tumbuhan xerofit seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, memiliki daun
yang berduri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan, dan memiliki akar yang panjang dan
menyebar agar lebih mudah mencari air. Hal ini dilakukan karena habitatnya yang gersang dan
tandus.
3. Bentuk daun yang berbeda-beda sesuai dengan tempathidupnya
4. Bentuk akar yang berbeda-beda sesuai dengan tempat hidupnya
Adaptasi fisiologi pada hewan
1. Ikan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
2. Cacing teredo mengeluarkan enzim selulaseuntuk mencerna kayu yang dimakannya.
3. Herbivora menggunakan enzim selulaseuntuk mencerna rerumputan.
4. Ikan yang hidup di perairan berkadar garam tinggi memiliki urine yang lebih pekat.
Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantuoleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapatmenghambatpertumbuhan tumbuhan
lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan
bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
3. Batang kangkung memiliki batang beronggasehingga dapat bertahan hidup di air
4. Daun pisang lebar dan tipis yang dilapisi zat lilin
Adaptasi tingkah laku pada hewan :
1. Kaki seribu akan menggulung bila disentuh.
2. Bunglon akan melakukan mimikri, mengubah warna tubuhnyasesuai lingkungan bila dalam
keadaan bahaya.
3. Ikan pari torpedo akan mengeluarkan muatan listrik untuk melindungi diri dari musuhnya.
4. Tupai dan kumbang akan pura-pura mati bila dalam keadaan bahaya.
Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan :
2. 1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe -jahean akan
mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.
3. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe -jahean akan
mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
4. Pada musim kemarau tumbuhan berakar rimpang seperti jahe akan melakukan estivasi
Masalah pertama, kata Muhaimin, adalah kesempatan kerja yang terbatas. Situasi
perekonomian Indonesia pada tahun yang akan datang dipenuhi tantangan berat dengan
adanya krisis ekonomi yang melanda Eropa saat ini dan berbagai persoalan di dalam
negeri.
rendahnya kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data BPS Agustus 2012, rendahnya
kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang
sebagian besar berpendidikan SD ke bawah yang mencapai 47,37 persen.
Sedangkan permasalahan ketiga adalah besarnya pengangguran.
Meskipun tingkat pengangguran terbuka secara nasional sudah menurun dari 6,56
persen pada Agustus 2011 menjadi 6,14 persen pada bulan yang sama tahun 2012,
namun pengangguran usia muda yang hanya tamat SD dan SLTP memiliki persentase
terbesar.