Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu tubuh kita.
Organ Tubuk kita yang berfungsi untuk melakukan ekskresi adalah
ginjal,kulit,hati dan paru-paru
Materi IPA kls 9 SMP tentang sistem ekskresi pada manusia yang diberikan secara ringkas dalam bentuk power point untuk membantu guru dalam proses pembelajaran serta beberapa soal yang terkait dengan materi.
Ini Lanjutan yang pertama juga dari Ibu Haryanti.Pelengkap presentasi yang pertama tadi yang telah saya upload.Semoga bermanfaat bagi para pelajar kita.Sukses selalu.Keep going
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPBrian Fernanda
Ini presentasi dari Ibu Haryanti dulu dia mengajar di SMPN 68 Jakarta.Presentasi ini membahas lengkap tentang sistem ekskresi pada tubuh manusia.Cocok untuk referensi tambahan.
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu tubuh kita.
Organ Tubuk kita yang berfungsi untuk melakukan ekskresi adalah
ginjal,kulit,hati dan paru-paru
Materi IPA kls 9 SMP tentang sistem ekskresi pada manusia yang diberikan secara ringkas dalam bentuk power point untuk membantu guru dalam proses pembelajaran serta beberapa soal yang terkait dengan materi.
Ini Lanjutan yang pertama juga dari Ibu Haryanti.Pelengkap presentasi yang pertama tadi yang telah saya upload.Semoga bermanfaat bagi para pelajar kita.Sukses selalu.Keep going
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPBrian Fernanda
Ini presentasi dari Ibu Haryanti dulu dia mengajar di SMPN 68 Jakarta.Presentasi ini membahas lengkap tentang sistem ekskresi pada tubuh manusia.Cocok untuk referensi tambahan.
1. SISTEM EKRESI PADA MANUSIA 9.1
DEWI GANAWATI
Dari Crayonpedia
Langsung ke: navigasi, cari
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada
juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah proses
pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan
dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasi adalah proses pengeluaran
sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses
yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar
yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
Berikut akan kita bahas satu per satu alat-alat ekskresi pada manusia,
sehingga kalian dapat mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 A. Pendahuluan
• 2 B. Ginjal
o 2.1 1. Filtrasi (Penyaringan)
o 2.2 2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
o 2.3 3. Augmentasi (Pengumpulan)
• 3 C. Kulit
o 3.1 1. Epidermis (Kulit Ari)
3.1.1 a. Lapisan tanduk
3.1.2 b. Lapisan malpighi
o 3.2 2. Dermis (Kulit Jangat)
o 3.3 3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
• 4 D. Paru-paru
• 5 E. Hati
o 5.1 1. Menghasilkan Getah Empedu
o 5.2 2. Menghasilkan Urea
• 6 F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
o 6.1 1. Gagal Ginjal
o 6.2 2. Batu Ginjal
o 6.3 3. Diabetes Insipidus
o 6.4 4. Nefritis
2. A. Pendahuluan
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alatalat ekskresi yaitu ginjal, kulit, paru-paru,
dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat- alat tersebut berasal dari proses
metabolisme. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.
B. Ginjal
Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut
bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah
pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap
ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa
beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar 1.1
yang memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
3. Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Bagian
luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di
bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal (lihat Gambar
1.2).
Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman.
Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi.
Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal
4. dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3).
Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran
yang menuju bagian medula (sumsum ginjal). Medula (sumsum ginjal) tersusun atas
saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di
bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai
penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Untuk mengetahui
bagian-bagian ginjal lakukan Kegiatan 1.1 berikut.
Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan.
Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:
1. Filtrasi (Penyaringan)
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman.
Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium,
kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak
dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman
disebut urine primer. Selama 24 jam darah
yang tersaring dapat mencapai 170 liter.
2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan
kembali zatzat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah
glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap
kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.
3. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian
ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi
penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine
sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk
dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan
uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung
kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya
kontraksi otot perut dan organorgan yang menekan kandung kemih.
Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari ratarata 1-2 liter, tetapi dapat berubah
tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange
pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
5. C. Kulit
Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak
fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
1. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan
yaitu:
a. Lapisan tanduk
6. Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah
dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas
sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang
menentukan warna kulit.
2. Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa
jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut
bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut
tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan
termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf
perasa dan peraba.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan
suhu tubuh dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi
7. sebagai:
1. indra peraba dan perasa,
2. pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
3. tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet
cahaya matahari,
4. penyimpan kelebihan lemak,
5. pengatur suhu tubuh.
Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan
kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di
sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler
darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat.
Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk
keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh
darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya.
Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air.
Banyaknya keringat
yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu
lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
Sebagai penutup bahasan kulit, coba analisalah kasus berikut. Di berbagai kota di
Indonesia banyak ditemukan penduduk yang mengalami kelainan pada kulit yaitu kulit
bersisik seperti ikan sehingga seringkali diistilahkan dengan manusia bersisik. Jelaskan
pendapat kalian tentang kasus ini!
D. Paru-paru
Pembahasan tentang organ paruparu sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem
pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat
pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan
8. oleh paru-paru adalah karbondioksida dan
uap air. Untuk mengetahui bahwa zat yang dikeluarkan dari paru-paru adalah
karbondioksida dan uap air lakukan kegiatan berikut ini!
E. Hati
Organ hati sudah kita singgung pada pokok bahasan sistem pencernaan. Kalian tentu
masih ingat beberapa fungsi hati bukan? Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan
fungsi ekskresi adalah:
1. Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di
dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada
dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga
harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian
menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh
darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Kedua zat
ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
2. Menghasilkan Urea
9. Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh
maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan
bersama urine.
F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Ekskresi
1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai
alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat
sementara dan gagal ginjal tetap.
Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala.
Dengan menggunakan alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari
arteri (tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan.
Darah yang
sudah dimurnikan keluar dari ginjal buatan (bawah), dan dikembalikan ke urat dalam
lengan (tabung bawah). Perhatikan Gambar 1.7 yang memperlihatkan alat dialisator
tersebut. Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal (Gambar
1.8). Ginjal sakit yang dimiliki penderita biasanya diambil. Arteri dan uratnya diikat
(agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal.
10. Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal yang sehat dari donor yang sesuai.
2. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin
mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian
terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal dapat
dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi
obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur
dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.
3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic
Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila
kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.
4. Nefritis
11. Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi
bakteri Streptococcus.
Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa yang sudah tidak
diperlukan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa tersebut dapat berupa air,
garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.
Defekasi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam
tubuh yang berupa zat padat atau feces.
Sekresi adalah pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandung enzim.
Eliminasi adalah proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik rongga yang
12. kecil(saluran air mata) dan rongga yang besar(usus).
Fungsi sistem eksresi:
- Membuang zat yang tidak berguna dari dalam tubuh.
- Mengatur konsentrasi dan cairan tubuh(osmoregulasi)
- Mengatur temperatur tubuh dalam kisaran normal(termoregulasi)
- Homeostatis
Organ-organ:
1. Kulit
Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung
bagian dalam tubuh.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
Epidermis
13. Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel
mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak
berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun
atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar.
• Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
• Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
• Stratum granulosum, mengandung pigmen
• Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini
adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula
sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui
saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di
dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot
penegak rambut.
• Akar rambut
• Pembuluh darah
• Syaraf
• Kelenjar minyak (glandula sebasea)
• Kelenjar keringat (glandula sudorifer
• Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh
dari pengaruh suhu luar.
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh.
14. Fungsi kulit:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses pembentukan keringat:
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh
darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya
keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar
membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
2. Paru-paru (pulmo) Disebut
organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa gas karbon dioksida.
Bagian terkecil dari paru paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida yaitu alveolus.
15. 3. Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah
kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh
nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati
dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah
dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga
terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
3. Menawarkan racun
4. Membentuk protombin dan fibrinogen
5. Membentuk albumin dan globulin
6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
7. Tempat pembentukan urea
8. Menghasilkan empedu
9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
17. Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan
depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan
lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal
berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian
korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal) dan pelvis
(rongga ginjal) .Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut
nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan
Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus
merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk
yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus
proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
18. tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung
/lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 –
1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob
Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum,
asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.
Fungsi ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara
lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat
yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke
dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan
zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi
normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan
mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
• Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :
1. urea, asam urat, amoniak, creatinin
2. garam anorganik
3. bacteri dan juga obat-obatan
• Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
• Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan
tekanan osmotik ektraseluler
• Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa
darah.
Anatomi ginjal, meliputi :
Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron.
Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari
kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan
gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri
atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.
19. Proses pembentukan urine :
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan
urine, yaitu :
1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring
darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat
bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna
bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm
amino dan garam-garam.
2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal
zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang
dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
3. Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif
ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine
yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi,
selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika
urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan meliputi :
• Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
• Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang
disebabkan kekurangan hormon insulin
• Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang
diminum dan kadar ADH.
Penyakit atau gangguan dalam sistem ekskresi:
1. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine
penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat
bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak
keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos
dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain
disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan
oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
20. 3. Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal
pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium
oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena
konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan
infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara
mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat
dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar,
harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan
teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang
berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
4. Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan
ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus,
kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani
dokter.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya
zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di
dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan
kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan
keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan
oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan
dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan
transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada
kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi
penolakan.
6. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon
antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.
7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean
hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine.
Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin.
Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet,
olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
8. Hepatitis
21. Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini
dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan.
menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak
menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa
hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan
warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun
berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.
9. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan
parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum
alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena
hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan
menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan
kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya,
pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
10. Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan
pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki
karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes
melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula
menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan
berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang
tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.
11. Kencing Batu
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal.
Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika
endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di
dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing
batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau
penembakan dengan sinar laser.
SISTEM EKSKRESI
View more presentations from guest3cccad.
Video tentang sistem ekskresi:
Klik disini atau disini untuk lebih lengkapnya.
Posted by Rara at 5:53 PM
Labels: biology, ekskresi, ginjal, hati, kulit, paru-paru, sistem, tugas
22. 0 comments:
Post a Comment
Newer Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Hello there!
Hey semuanya, terutama Pak Bondi. Blog ini khusus untuk biologi aja. Kalo mau liat
blog gue yang pribadi, tanya aja linknya ke gue ya. Jangan lupa vote di poll gue, oke oke?
Yep, I heart biology!
Materi biologi apa yang lebih anda sukai?
Biology news:)
Biology movies
Better click
• Bakti Mulya 400's website
23. • My facebook
• Pak Bondi's blog
Labels
• biology (3)
• Charles Darwin (1)
• ekskresi (1)
• evolusi (1)
• ginjal (1)
• Harun Yahya (1)
• hati (1)
• indera (1)
• kulit (1)
• Lamark (1)
• organisme (1)
• paru-paru (1)
• saraf (1)
• sistem (2)
• tugas (3)
You can google everything :)
Search
powered
by
Visitors:)
Free Counter
Followers
24. Blog Archive
• ▼ 2009 (3)
o ► October (1)
Tokoh-Tokoh Teori Organisme
o ► August (1)
Soal-soal sistem saraf dan indera manusia
o ▼ July (1)
Sistem Ekskresi Pada Manusia
About Me
Rara
View my complete profile
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan
bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan
mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang
jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan
cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta
mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
25. Gbr. Alat-alat ekskresi pada manusia yang berupa
ginjal, kulit, paruparu, dan kelenjar keringat
a. Struktur Ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri
dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari
berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh
jantung yang mengalir menuju ginjal.
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
a. korteks (bagian luar)
b. medulla (sumsum ginjal)
c. pelvis renalis (rongga ginjal).
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga
permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi
banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti
mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus
glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan
Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada
dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus
distal.
26. Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang
Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal
Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh
ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai
tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing
menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.
b. Proses-proses di dalam Ginjal
Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
27. Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus
terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah
proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan
adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain
penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma,
seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan
urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang
komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat
glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan
garamgaram lainnya.
2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat
glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan
terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke
darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam
urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan
150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang
komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin
primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap
melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96%
air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warm dan bau pada urin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan
mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan
permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air
berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH
banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan
kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus.
Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
28. Gambar 4:
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a. Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang
dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi
kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
b. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen
sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif
karena tekanan darah menurun.
c. Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah
akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal
mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
2. Paru-paru (Pulmo)
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma
mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem ekskresi.
Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat
vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru
untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat
dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler
yang mempunyai selaput tipis.
Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah
dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang
membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).
3. Hati (Hepar)
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam
sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma menghasilkan
empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dap biliverdin,
dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna
pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein,
pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal.
Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan
empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi
lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.
4. Kulit (Cutis)
29. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa
metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur
aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat.
Keringat mengandung air, larutan garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang
berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilang melanositnya garam-garam
mineral sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan.
Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ
penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh.
Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis.
a. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas:
1. stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas
2. stratum lusidum
3. stratum granulosum yang mengandung pigmen
4. stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah
luar.
b. Dermis
Pada bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut
saraf, serta otot penegak rambut.
Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena
letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan
di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan
menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap.
Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan
berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut suhu lingkungan yang
tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan
udara, aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung
lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan emosional, dan menyempitnya
pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik.
Pembentukan Urine
Minggu, 18 Oktober 2009 07:25 Jeni Roxy
30. PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea
dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus
kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat
sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada
tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah.
Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
31. 3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi
lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.