SlideShare a Scribd company logo
SISTEM EKRESI PADA MANUSIA 9.1
  DEWI GANAWATI
Dari Crayonpedia

Langsung ke: navigasi, cari

Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada
juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah proses
pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan
dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasi adalah proses pengeluaran
sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses
yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar
yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
Berikut akan kita bahas satu per satu alat-alat ekskresi pada manusia,
sehingga kalian dapat mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.

Daftar isi
[sembunyikan]
   • 1 A. Pendahuluan
   • 2 B. Ginjal
          o 2.1 1. Filtrasi (Penyaringan)
          o 2.2 2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
          o 2.3 3. Augmentasi (Pengumpulan)
   • 3 C. Kulit
          o 3.1 1. Epidermis (Kulit Ari)
                  3.1.1 a. Lapisan tanduk
                  3.1.2 b. Lapisan malpighi
          o 3.2 2. Dermis (Kulit Jangat)
          o 3.3 3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
   • 4 D. Paru-paru
   • 5 E. Hati
          o 5.1 1. Menghasilkan Getah Empedu
          o 5.2 2. Menghasilkan Urea
   • 6 F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
          o 6.1 1. Gagal Ginjal
          o 6.2 2. Batu Ginjal
          o 6.3 3. Diabetes Insipidus

          o   6.4 4. Nefritis
A. Pendahuluan
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alatalat ekskresi yaitu ginjal, kulit, paru-paru,
dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat- alat tersebut berasal dari proses
metabolisme. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.


B. Ginjal
Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut
bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah
pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap
ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa
beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar 1.1
yang memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Bagian
luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di
bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal (lihat Gambar
1.2).




Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman.
Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi.
Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal
dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3).
Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran
yang menuju bagian medula (sumsum ginjal). Medula (sumsum ginjal) tersusun atas
saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di
bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai
penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Untuk mengetahui
bagian-bagian ginjal lakukan Kegiatan 1.1 berikut.



Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan.
Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:

1. Filtrasi (Penyaringan)

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman.
Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium,
kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak
dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman
disebut urine primer. Selama 24 jam darah
yang tersaring dapat mencapai 170 liter.

2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan
kembali zatzat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah
glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap
kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.

3. Augmentasi (Pengumpulan)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian
ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi
penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine
sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk
dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan
uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung
kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya
kontraksi otot perut dan organorgan yang menekan kandung kemih.

Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari ratarata 1-2 liter, tetapi dapat berubah
tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange
pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
C. Kulit
Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak
fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.

1. Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan
yaitu:

a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah
dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas
sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.

b. Lapisan malpighi

Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang
menentukan warna kulit.

2. Dermis (Kulit Jangat)

Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa
jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut
bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut
tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan
termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf
perasa dan peraba.

3. Jaringan Ikat Bawah Kulit

Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan
suhu tubuh dan cadangan makanan.




Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi
sebagai:
1. indra peraba dan perasa,
2. pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
3. tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet
cahaya matahari,
4. penyimpan kelebihan lemak,
5. pengatur suhu tubuh.
Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan
kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di
sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler
darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat.
Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk
keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh
darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya.
Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air.
Banyaknya keringat
yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu
lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.

Sebagai penutup bahasan kulit, coba analisalah kasus berikut. Di berbagai kota di
Indonesia banyak ditemukan penduduk yang mengalami kelainan pada kulit yaitu kulit
bersisik seperti ikan sehingga seringkali diistilahkan dengan manusia bersisik. Jelaskan
pendapat kalian tentang kasus ini!


D. Paru-paru




Pembahasan tentang organ paruparu sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem
pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat
pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan
oleh paru-paru adalah karbondioksida dan
uap air. Untuk mengetahui bahwa zat yang dikeluarkan dari paru-paru adalah
karbondioksida dan uap air lakukan kegiatan berikut ini!


E. Hati
Organ hati sudah kita singgung pada pokok bahasan sistem pencernaan. Kalian tentu
masih ingat beberapa fungsi hati bukan? Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan
fungsi ekskresi adalah:

1. Menghasilkan Getah Empedu

Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di
dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada
dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga
harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian
menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh
darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Kedua zat
ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.




2. Menghasilkan Urea
Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh
maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan
bersama urine.


F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
   Ekskresi
1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai
alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat
sementara dan gagal ginjal tetap.




Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala.
Dengan menggunakan alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari
arteri (tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan.
Darah yang
sudah dimurnikan keluar dari ginjal buatan (bawah), dan dikembalikan ke urat dalam
lengan (tabung bawah). Perhatikan Gambar 1.7 yang memperlihatkan alat dialisator
tersebut. Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal (Gambar
1.8). Ginjal sakit yang dimiliki penderita biasanya diambil. Arteri dan uratnya diikat
(agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal.
Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal yang sehat dari donor yang sesuai.




2. Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin
mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian
terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal dapat
dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi
obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur
dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.

3. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic
Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila
kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.

4. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi
bakteri Streptococcus.




Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa yang sudah tidak
diperlukan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa tersebut dapat berupa air,
garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.

Defekasi    adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam
tubuh yang berupa zat padat atau feces.

Sekresi adalah pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandung                                                          enzim.

Eliminasi adalah proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik rongga yang
kecil(saluran     air     mata)      dan      rongga       yang      besar(usus).

Fungsi                         sistem                           eksresi:
-   Membuang   zat   yang    tidak    berguna    dari    dalam   tubuh.
-     Mengatur   konsentrasi      dan     cairan     tubuh(osmoregulasi)
- Mengatur temperatur tubuh dalam kisaran normal(termoregulasi)
-                                                            Homeostatis

Organ-organ:

1.                                                                          Kulit




Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung
bagian dalam tubuh.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).



Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel
mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak
berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun
atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar.


   •   Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
       mengelupas.
   •   Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
   •   Stratum granulosum, mengandung pigmen
   •   Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar



Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini
adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula
sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui
saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di
dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot
penegak rambut.


   •   Akar rambut
   •   Pembuluh darah
   •   Syaraf
   •   Kelenjar minyak (glandula sebasea)
   •   Kelenjar keringat (glandula sudorifer

   •   Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh
       dari pengaruh suhu luar.


Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan,          dan           menahan             panas          tubuh.
Fungsi                                                                                  kulit:
-                                   mengeluarkan                                       keringat

-                                      pelindung                                         tubuh

-                      menyimpan                          kelebihan                     lemak

-                 mengatur                  suhu                      tubuh,               dan

-    tempat      pembuatan      vitamin    D       dari      pro       vitamin   D     dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet

Proses                                pembentukan                                    keringat:

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh
darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya
keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar
membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.




2. Paru-paru (pulmo)                                                   Disebut
organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa gas karbon dioksida.
Bagian terkecil dari paru paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida                             yaitu                          alveolus.
3.                                 Hati                              (hepar)




Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah
kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh
nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati
dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah
dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga
terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.

Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.



Fungsi hati :
   1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
   2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
   3. Menawarkan racun
   4. Membentuk protombin dan fibrinogen
   5. Membentuk albumin dan globulin
   6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
   7. Tempat pembentukan urea
   8. Menghasilkan empedu
   9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
4.   Ginjal
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan
depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan
lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal
berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian
korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal) dan pelvis
(rongga ginjal) .Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut
nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan
Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus
merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk
yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus
proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung
/lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 –
1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob
Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum,
asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.

Fungsi ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara
lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat
yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke
dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan
zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi
normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan
mempertahankan keseimbangan asam dan basa.

   •   Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :

   1. urea, asam urat, amoniak, creatinin
   2. garam anorganik
   3. bacteri dan juga obat-obatan

   •   Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
   •   Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan
       tekanan osmotik ektraseluler
   •   Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa
       darah.

Anatomi ginjal, meliputi :

Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron.
Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari
kapsula bowman dan glomerulus.

Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan
gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri
atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.
Proses pembentukan urine :

Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan
urine, yaitu :

   1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring
      darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat
      bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
      glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna
      bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm
      amino dan garam-garam.
   2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal
      zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang
      dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
   3. Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah
      menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif
      ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine
      yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi,
      selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.

Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika
urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan meliputi :

   •   Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
   •   Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang
       disebabkan kekurangan hormon insulin
   •   Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang
       diminum dan kadar ADH.

Penyakit atau gangguan dalam sistem ekskresi:

1.                                                               Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine
penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat
bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak
keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos
dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain
disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.

2.                                                                 Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan
oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
3.                                                                Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal
pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium
oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena
konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan
infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara
mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat
dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar,
harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan
teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang
berintensitas        tinggi       tanpa      perlu      tindakan      operasi.

4.                                                                      Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan
ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus,
kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani
dokter.


5.                                    Gagal                                  Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya
zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di
dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan
kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan
keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan
oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan
dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan
transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada
kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi
penolakan.

6.                               Diabetes                           Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon
antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.

7.                            Diabetes                             Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean
hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine.
Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin.
Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet,
olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.

8.                                                                       Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini
dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan.
menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak
menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa
hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan
warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun
berwarna         kuning.         bahkan       kecokelatan         seperti     teh.

9.                                  Sirosis                                    Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan
parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum
alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena
hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan
menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan
kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya,
pemulihan         fungsi      hati.       sampai           transplantasi      hati.

10.                                                                    Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan
pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki
karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes
melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula
menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan
berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang
tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.

11.                              Kencing                                  Batu
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal.
Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika
endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di
dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing
batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau
penembakan dengan sinar laser.


SISTEM EKSKRESI
View more presentations from guest3cccad.


Video tentang sistem ekskresi:



Klik disini atau disini untuk lebih lengkapnya.
Posted by Rara at 5:53 PM
Labels: biology, ekskresi, ginjal, hati, kulit, paru-paru, sistem, tugas
0 comments:

Post a Comment

Newer Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Hello there!
Hey semuanya, terutama Pak Bondi. Blog ini khusus untuk biologi aja. Kalo mau liat
blog gue yang pribadi, tanya aja linknya ke gue ya. Jangan lupa vote di poll gue, oke oke?


Yep, I heart biology!




Materi biologi apa yang lebih anda sukai?


Biology news:)


Biology movies


Better click
   •   Bakti Mulya 400's website
•   My facebook
   •   Pak Bondi's blog




Labels
   •   biology (3)
   •   Charles Darwin (1)
   •   ekskresi (1)
   •   evolusi (1)
   •   ginjal (1)
   •   Harun Yahya (1)
   •   hati (1)
   •   indera (1)
   •   kulit (1)
   •   Lamark (1)
   •   organisme (1)
   •   paru-paru (1)
   •   saraf (1)
   •   sistem (2)
   •   tugas (3)




You can google everything :)
          Search

powered
by


Visitors:)

Free Counter


Followers
Blog Archive
   •   ▼ 2009 (3)
         o ► October (1)
                 Tokoh-Tokoh Teori Organisme
         o ► August (1)
                 Soal-soal sistem saraf dan indera manusia
         o ▼ July (1)
                 Sistem Ekskresi Pada Manusia




About Me



Rara
View my complete profile



Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan
bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan
mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang
jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan
cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta
mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
Gbr. Alat-alat ekskresi pada manusia yang berupa
                           ginjal, kulit, paruparu, dan kelenjar keringat


a. Struktur Ginjal

Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri
dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari
berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh
jantung yang mengalir menuju ginjal.

Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

a. korteks (bagian luar)
b. medulla (sumsum ginjal)
c. pelvis renalis (rongga ginjal).

Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga
permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi
banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti
mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus
glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan
Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada
dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus
distal.
Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang




                               Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal


Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh
ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai
tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing
menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.

b. Proses-proses di dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus
terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah
proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan
adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain
penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma,
seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan
urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang
komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat
glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan
garamgaram lainnya.

2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat
glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan
terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke
darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam
urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan
150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang
komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin
primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap
melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96%
air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warm dan bau pada urin.

Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin

Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan
mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan
permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air
berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH
banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan
kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus.
Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
Gambar 4:
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin.

Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :

a. Jumlah air yang diminum

Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang
dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi
kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.

b. Saraf

Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen
sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif
karena tekanan darah menurun.

c. Banyak sedikitnya hormon insulin

Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah
akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal
mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.

2. Paru-paru (Pulmo)

Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma
mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem ekskresi.
Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat
vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru
untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat
dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler
yang mempunyai selaput tipis.

Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah
dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang
membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).

3. Hati (Hepar)

Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam
sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma menghasilkan
empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dap biliverdin,
dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna
pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein,
pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal.

Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan
empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi
lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.

4. Kulit (Cutis)
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa
metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur
aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat.

Keringat mengandung air, larutan garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang
berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilang melanositnya garam-garam
mineral sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan.

Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ
penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh.

Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis.

a. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas:

1. stratum   korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas
2. stratum   lusidum
3. stratum   granulosum yang mengandung pigmen
4. stratum   germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah
luar.

b. Dermis

Pada bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut
saraf, serta otot penegak rambut.

Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena
letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan
di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan
menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap.

Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan
berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut suhu lingkungan yang
tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan
udara, aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung
lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan emosional, dan menyempitnya
pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik.


Pembentukan Urine
Minggu, 18 Oktober 2009 07:25 Jeni Roxy
PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.


1.                     Penyaringan                       (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang    tinggi    pada      glomerulus    mempermudah        proses     penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea
dapat    melewati       saringan    dan    menjadi      bagian     dari    endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya


2.             Penyerapan               kembali               (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus
kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat
sisa                       dan                          urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada
tubulus            proksimal          dan            tubulus         distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah.
Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan                     bersama                     urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3.                                     Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus                                 distal.

Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui                                      uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi
lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

More Related Content

What's hot

Sistem eksresi
Sistem eksresiSistem eksresi
Sistem eksresi
Erwin M.E.S
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
Hadi Salam, S. Pd
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaVivi Yunisa
 
Ekresi
EkresiEkresi
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
Yosia Adi Setiawan
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
andriyansyah andriyansyah
 
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
Robby Fahreza
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
rendi1998
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewanfestiokayasari
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
Rijalul Fikri
 
Kelompok power point ipa (biologi)
Kelompok power point ipa (biologi)Kelompok power point ipa (biologi)
Kelompok power point ipa (biologi)Budi Setyawansby
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
Ria Astariyan
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
Ahmad Saputra
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
home
 
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Brian Fernanda
 
Sistem ekskresi kls 9
Sistem ekskresi kls 9Sistem ekskresi kls 9
Sistem ekskresi kls 9
Rahma Adhalia
 
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPSistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Brian Fernanda
 

What's hot (20)

Sistem eksresi
Sistem eksresiSistem eksresi
Sistem eksresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Ekresi
EkresiEkresi
Ekresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
Alat Ekskresi Pada Manusia (Kelompok3 IPA 9.1_256jhs)
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Klp 1 sistem ekskresi
Klp 1 sistem ekskresiKlp 1 sistem ekskresi
Klp 1 sistem ekskresi
 
Kelompok power point ipa (biologi)
Kelompok power point ipa (biologi)Kelompok power point ipa (biologi)
Kelompok power point ipa (biologi)
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
 
power point
power pointpower point
power point
 
Sistem ekskresi kls 9
Sistem ekskresi kls 9Sistem ekskresi kls 9
Sistem ekskresi kls 9
 
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPSistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
 

Similar to Sistem ekresi pada manusia 9

Sistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptxSistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
resihandayani
 
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptxsistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
winnygardiani
 
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptxsistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
DinaNorma
 
Sistem ekskresi.pptx
Sistem ekskresi.pptxSistem ekskresi.pptx
Sistem ekskresi.pptx
AyuIsnaiiniHasanah
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresiSugeng Pamudji
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Cindi Tri Fitikasari
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
VaUlin Nuha
 
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
ElisabetMunthe
 
Sistem Ekskresi.pptx
Sistem Ekskresi.pptxSistem Ekskresi.pptx
Sistem Ekskresi.pptx
Niakurniawati54
 
Menu utama2
Menu utama2Menu utama2
Menu utama2ayaerdas
 
EKSKRESI.pdf
EKSKRESI.pdfEKSKRESI.pdf
EKSKRESI.pdf
CrusscitaFuwanmahara
 
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptxPresentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
mgmpfiqihbrebes
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaabdulaziz99
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresiIsma Jihan
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaMerselina Devita
 
Materi alat ekskresi
Materi alat ekskresi Materi alat ekskresi
Materi alat ekskresi
Averina Nadha
 

Similar to Sistem ekresi pada manusia 9 (20)

Sistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptxSistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
 
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptxsistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01.pptx
 
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptxsistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
sistemekskresipadamanusia-120820182607-phpapp01 (1).pptx
 
Sistem ekskresi.pptx
Sistem ekskresi.pptxSistem ekskresi.pptx
Sistem ekskresi.pptx
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresi
 
Anggota kelompok
Anggota kelompokAnggota kelompok
Anggota kelompok
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
anggota gerak
anggota gerakanggota gerak
anggota gerak
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
 
Sistem Ekskresi.pptx
Sistem Ekskresi.pptxSistem Ekskresi.pptx
Sistem Ekskresi.pptx
 
Menu utama2
Menu utama2Menu utama2
Menu utama2
 
EKSKRESI.pdf
EKSKRESI.pdfEKSKRESI.pdf
EKSKRESI.pdf
 
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptxPresentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
Presentasi SISTEM EKSKRESI kuliah 2.pptx
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Alat espresi
Alat espresiAlat espresi
Alat espresi
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Materi alat ekskresi
Materi alat ekskresi Materi alat ekskresi
Materi alat ekskresi
 

Sistem ekresi pada manusia 9

  • 1. SISTEM EKRESI PADA MANUSIA 9.1 DEWI GANAWATI Dari Crayonpedia Langsung ke: navigasi, cari Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon. Berikut akan kita bahas satu per satu alat-alat ekskresi pada manusia, sehingga kalian dapat mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Daftar isi [sembunyikan] • 1 A. Pendahuluan • 2 B. Ginjal o 2.1 1. Filtrasi (Penyaringan) o 2.2 2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali) o 2.3 3. Augmentasi (Pengumpulan) • 3 C. Kulit o 3.1 1. Epidermis (Kulit Ari)  3.1.1 a. Lapisan tanduk  3.1.2 b. Lapisan malpighi o 3.2 2. Dermis (Kulit Jangat) o 3.3 3. Jaringan Ikat Bawah Kulit • 4 D. Paru-paru • 5 E. Hati o 5.1 1. Menghasilkan Getah Empedu o 5.2 2. Menghasilkan Urea • 6 F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi o 6.1 1. Gagal Ginjal o 6.2 2. Batu Ginjal o 6.3 3. Diabetes Insipidus o 6.4 4. Nefritis
  • 2. A. Pendahuluan Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alatalat ekskresi yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat- alat tersebut berasal dari proses metabolisme. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu. B. Ginjal Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar 1.1 yang memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
  • 3. Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal (lihat Gambar 1.2). Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal
  • 4. dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3). Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal). Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Untuk mengetahui bagian-bagian ginjal lakukan Kegiatan 1.1 berikut. Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan. Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah: 1. Filtrasi (Penyaringan) Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter. 2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali) Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zatzat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder. 3. Augmentasi (Pengumpulan) Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organorgan yang menekan kandung kemih. Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari ratarata 1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
  • 5. C. Kulit Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit. 1. Epidermis (Kulit Ari) Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu: a. Lapisan tanduk
  • 6. Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki. b. Lapisan malpighi Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit. 2. Dermis (Kulit Jangat) Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu: a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit. b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut. c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut. d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba. 3. Jaringan Ikat Bawah Kulit Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh dan cadangan makanan. Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi
  • 7. sebagai: 1. indra peraba dan perasa, 2. pelindung tubuh terhadap luka dan kuman, 3. tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari, 4. penyimpan kelebihan lemak, 5. pengatur suhu tubuh. Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air. Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi. Sebagai penutup bahasan kulit, coba analisalah kasus berikut. Di berbagai kota di Indonesia banyak ditemukan penduduk yang mengalami kelainan pada kulit yaitu kulit bersisik seperti ikan sehingga seringkali diistilahkan dengan manusia bersisik. Jelaskan pendapat kalian tentang kasus ini! D. Paru-paru Pembahasan tentang organ paruparu sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan
  • 8. oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air. Untuk mengetahui bahwa zat yang dikeluarkan dari paru-paru adalah karbondioksida dan uap air lakukan kegiatan berikut ini! E. Hati Organ hati sudah kita singgung pada pokok bahasan sistem pencernaan. Kalian tentu masih ingat beberapa fungsi hati bukan? Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan fungsi ekskresi adalah: 1. Menghasilkan Getah Empedu Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan. 2. Menghasilkan Urea
  • 9. Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi 1. Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap. Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Dengan menggunakan alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari arteri (tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan. Darah yang sudah dimurnikan keluar dari ginjal buatan (bawah), dan dikembalikan ke urat dalam lengan (tabung bawah). Perhatikan Gambar 1.7 yang memperlihatkan alat dialisator tersebut. Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal (Gambar 1.8). Ginjal sakit yang dimiliki penderita biasanya diambil. Arteri dan uratnya diikat (agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal.
  • 10. Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal yang sehat dari donor yang sesuai. 2. Batu Ginjal Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut. 3. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat. 4. Nefritis
  • 11. Nefritis adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya. Defekasi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang berupa zat padat atau feces. Sekresi adalah pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim. Eliminasi adalah proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik rongga yang
  • 12. kecil(saluran air mata) dan rongga yang besar(usus). Fungsi sistem eksresi: - Membuang zat yang tidak berguna dari dalam tubuh. - Mengatur konsentrasi dan cairan tubuh(osmoregulasi) - Mengatur temperatur tubuh dalam kisaran normal(termoregulasi) - Homeostatis Organ-organ: 1. Kulit Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit). Epidermis
  • 13. Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. • Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas. • Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk • Stratum granulosum, mengandung pigmen • Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. • Akar rambut • Pembuluh darah • Syaraf • Kelenjar minyak (glandula sebasea) • Kelenjar keringat (glandula sudorifer • Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar. Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
  • 14. Fungsi kulit: - mengeluarkan keringat - pelindung tubuh - menyimpan kelebihan lemak - mengatur suhu tubuh, dan - tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet Proses pembentukan keringat: Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal. 2. Paru-paru (pulmo) Disebut organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa gas karbon dioksida. Bagian terkecil dari paru paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yaitu alveolus.
  • 15. 3. Hati (hepar) Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Fungsi hati : 1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot) 2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi) 3. Menawarkan racun 4. Membentuk protombin dan fibrinogen 5. Membentuk albumin dan globulin 6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a 7. Tempat pembentukan urea 8. Menghasilkan empedu 9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
  • 16. 4. Ginjal
  • 17. Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal) dan pelvis (rongga ginjal) .Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
  • 18. tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun). Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa. Fungsi ginjal Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa. • Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : 1. urea, asam urat, amoniak, creatinin 2. garam anorganik 3. bacteri dan juga obat-obatan • Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah • Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler • Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah. Anatomi ginjal, meliputi : Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus. Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.
  • 19. Proses pembentukan urine : Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu : 1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam. 2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi. 3. Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Hal yang perlu diperhatikan meliputi : • Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein • Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin • Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH. Penyakit atau gangguan dalam sistem ekskresi: 1. Albuminuria Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati. 2. Hematuria Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
  • 20. 3. Nefrolitiasis Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi. 4. Nefritis Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter. 5. Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan. 6. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik. 7. Diabetes Melitus Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah. 8. Hepatitis
  • 21. Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh. 9. Sirosis Hati Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati. 10. Gangren Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi. 11. Kencing Batu Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser. SISTEM EKSKRESI View more presentations from guest3cccad. Video tentang sistem ekskresi: Klik disini atau disini untuk lebih lengkapnya. Posted by Rara at 5:53 PM Labels: biology, ekskresi, ginjal, hati, kulit, paru-paru, sistem, tugas
  • 22. 0 comments: Post a Comment Newer Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom) Hello there! Hey semuanya, terutama Pak Bondi. Blog ini khusus untuk biologi aja. Kalo mau liat blog gue yang pribadi, tanya aja linknya ke gue ya. Jangan lupa vote di poll gue, oke oke? Yep, I heart biology! Materi biologi apa yang lebih anda sukai? Biology news:) Biology movies Better click • Bakti Mulya 400's website
  • 23. My facebook • Pak Bondi's blog Labels • biology (3) • Charles Darwin (1) • ekskresi (1) • evolusi (1) • ginjal (1) • Harun Yahya (1) • hati (1) • indera (1) • kulit (1) • Lamark (1) • organisme (1) • paru-paru (1) • saraf (1) • sistem (2) • tugas (3) You can google everything :) Search powered by Visitors:) Free Counter Followers
  • 24. Blog Archive • ▼ 2009 (3) o ► October (1)  Tokoh-Tokoh Teori Organisme o ► August (1)  Soal-soal sistem saraf dan indera manusia o ▼ July (1)  Sistem Ekskresi Pada Manusia About Me Rara View my complete profile Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urin.
  • 25. Gbr. Alat-alat ekskresi pada manusia yang berupa ginjal, kulit, paruparu, dan kelenjar keringat a. Struktur Ginjal Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dan panjangnya ± 10 cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal. Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu: a. korteks (bagian luar) b. medulla (sumsum ginjal) c. pelvis renalis (rongga ginjal). Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria. Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.
  • 26. Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra. b. Proses-proses di dalam Ginjal Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi. 1. Penyaringan (filtrasi)
  • 27. Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram lainnya. 2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi) Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. 3. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin. Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
  • 28. Gambar 4: Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin. Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut : a. Jumlah air yang diminum Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak. b. Saraf Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun. c. Banyak sedikitnya hormon insulin Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin. 2. Paru-paru (Pulmo) Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hash metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis. Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin (HbC02). 3. Hati (Hepar) Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dap biliverdin, dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal. Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning. 4. Kulit (Cutis)
  • 29. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung air, larutan garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilang melanositnya garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan. Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh. Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis. a. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas: 1. stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas 2. stratum lusidum 3. stratum granulosum yang mengandung pigmen 4. stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah luar. b. Dermis Pada bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut saraf, serta otot penegak rambut. Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap. Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan udara, aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan emosional, dan menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik. Pembentukan Urine Minggu, 18 Oktober 2009 07:25 Jeni Roxy
  • 30. PROSES PEMBENTUKAN URINE Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi. 1. Penyaringan (filtrasi) Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya 2. Penyerapan kembali (reabsorbsi) Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
  • 31. 3. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.