Pembentukan kelompok bina keluarga balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ibu serta keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak balita melalui kegiatan rangsangan mental, emosional, intelektual, moral, dan sosial dengan berbagai media agar menjadi manusia yang berkualitas.
2. Upaya Meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran,
Ketrampilan dan Sikap IBU Serta Keluarga lainnya
dalam membina “Tumbuh Kembang” anak balita
melalui kegiatan rangsangan mental, emosional,
intelektual, moral, sosial dengan berbagai media
Agar Menjadi manusia yang berkualitas.
BINA KELUARGA BALITA (BKB)
KELUARGA
Adalah unit terkecil dalam masyarkat yang
terdiri dari suami, istri, atau suami-istri dan
anaknya atau ayah dengan anakknya
atau Ibu dan anaknya
3. Bagi orang tua
• Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai
membagi waktu dan mengasuh anak
• Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang
pola asuh anak yang benar
• Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh
dan mendidik anak balita
• Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak
• Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih sayang
terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat
antara orang tua dan anak.
• Agar mampu membentuk anak yang berkualitas
4. Bagi anak, diharapkan :
• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Berkepribadian luhur
• Tumbuh dan berkembang secara optimal
• Cerdas, trampil, dan sehat
• Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan
selanjutnya.
Bagi lembaga
• Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga
berencana dalam perencanaan keluarga dengan pendekatan
pada optimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.
• Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi
keluarga
5. Ciri :
- Menekankan pada pembangunan manusia pada usia dini, baik
fisik maupun mental
- Tidak langsung ditujukan kepada balita
- Meningkatkan ketrampilan ORTU & anggota keluarga lainnya “
mengasuh & mendidik anak balitanya”
- Menggunakan APE (alat permainan edukatif)
Sasaran :
Semua keluarga yang mempunyai balita terutama dari golongan
berpenghasilan rendah, baik di pedesaan & perkotaan,
perusahaan, perkebunan, & lingkungan kerja lain, komplek
perumahan dll
6. 1. Pembentukan kelompok bina keluarga balita
KELOMPOK
BINA KELUARGA BALITA
(BKB)
NAMA KELOMPOK BKB
DESA …. KEC. WANGON
KABUPATEN BANYUMAS
PAPAN NAMA BKB
IDENTITAS KELOMPOK BKB
Nama Kelompok :
Alamat Kelompok :
Tanggal Berdiri :
Sertifikasi Kelompok :
Identitas Kelompok BKB
7. Pembentukan kelompok bina keluarga balita
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB)
“ …………………………”
RW … DESA …. KEC. WANGON KAB. BANYUMAS
PEMBINA
KADES
PLKB
Bidan Desa
TP. PKK Desa
Ketua RW ..
KETUA
…………….
SEKRETARIS
…………….
BENDAHARA
…………….
Kel. Umur 2-3
…………….
…………….
…………….
Kel. Umur 3-4
…………….
…………….
…………….
Kel. Umur 4-5
…………….
…………….
…………….
Kel. Umur 5-6
…………….
…………….
…………….
Kel. Ibu Hamil
…………….
…………….
…………….
Kel. Umur 0-1
…………….
…………….
…………….
Kel. Umur 1-2
…………….
…………….
…………….
8. 2. Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita
Kegiatan pembinaan merupakan langkah yang diperlukan agar kelompok
dapat berjalan secara optimal dalam melakukan kegiatan Bina Keluarga
Balita.
Adapun langkah-langkah pembinaan dilakukan melalui:
1. Pertemuan kelompok
Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh
keluarga anggota kelompok BKB.
9. 2) Pelaksanaan pertemuan
- Tahap pembuka (20 menit)
Pada tahap awal ini sebaiknya diisi dengan acara-acara:
• Tahap pembuka
• Tahap pembahasan mareti yang lalu
• Tahap penyampaian materi pokok
• Tahap penutup
1) Agar pertemuan dapat berjalan dengan tertib serta menghasilkan sesuatu
langkah yang akan dilakukan oleh anggota atau kelompok perlu diatur
melalui tahapan sebagai berikut:
• Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali
• Penetapan tempat : Tempat di gedung BKB
• Penetapan pembahasan
• Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB
• Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan
• Menyepakati rencana pertemuan berikutnya
10. 2. Materi Bina Keluarga Balita
Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali
pertemuan:
a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera
b. Konsep dasar BKB dan remaja
c. Pemantapan 8 fungsi keluarga
d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita
e. Tumbang anak dan balita
f. Reproduksi sehat
g. Pembinaan anak dan balita
h. Pengelolaan program BKB
11. Pengelolaan kelompok BKB
Pengelolaan kelompok BKB dalam pelaksanaan kegiatannya
dilaksanakan oleh kader. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang
bekerja secara suka rela dalam membina dan menyuluh orang tua
balita tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.
a. Syarat-syarat kader:
1) Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan
mempunyai minat terhadap anak.
2) Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa
Indonesia dan bahasa daerah setempat.
3) Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.
4) Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan.
5) Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.
12. b. Tugas kader
1) Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah
ditentukan.
2) Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan
anak balitanya.
3) Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4) Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami
masalah tumbuh kembang anak.
5) Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok
umur pada folmulir yang telah disediakan.
13. c. Pembagian tugas kader
1) Kader inti adalah penyampai atau penyuluh
kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung
jawab atas jalannya kegiatan.
2) Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan
balita.
3) Kader bantu membantu tugas kader inti dan
kader piket.
14. Pelaksanaan penyuluhan BKB
1. Pengelompokan peserta BKB
a. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 0 – 1 tahun.
b. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 1 – 2 tahun.
c. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 2 – 3 tahun.
d. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 3 – 4 tahun.
e. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 4 – 5 tahun.
2. Materi penyuluhan tentang BKB
Materi penyuluhan untuk penerapan pola asuh tumbuh kembang anak
balita dalam program BKB dilakukan 9 kali dengan materi poko sebagai
berikut:
a. Program KB
Pada dasarnya program KB bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak-hak
reproduksi dan kesehatan reproduksi.
2) Meningkatkan kualitas penduduk
15. b. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri
orang tua
Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam
masa balita. Sebagai pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, orang
tualah yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan
yang terjadi pada anak.
c. Petumbuhan dan perkembangan balita
Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua dalam
mengasuh dan mendidik anak pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian
hari.
Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas ( Golden Age Period) dalam
kehidupan seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat di ulang dalam usia
selanjutnya. Oleh karena itu masa emas ini harus benar-benar dimanfaatkan secara
optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anakmelalui
pola asuh yang benar.
16. Ciri-ciri dan prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak
1) Perkembangan menimbulkan perubahan
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan
berbeda
4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
17. a. BKB Dasar
Suatu kelompok BKB dapat digolongkan kedalam kelompok BKB Dasar bila memenuhi
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
1) Legalitas: dari aspek legalitas kelompok BKB yang ada harus sudah memiliki SK
pembentukan kelompok BKB yang ditandatangani oleh Kepala Desa/ Lurah.
2) Kepengurusan: jumlah pengurus 1 orang.
3) Jumlah kader: jumlah kader adalah 1 orang/kelompok umur.
4) Jumlah Kader yang dilatih: kriterianya < 50% dari jumlah kader yang sudah ada.
5) Pertemuan Penyuluhan : penyuluhan yang dilakukan adalah 2 bulan 1 kali.
6) Kesertaan ber-KB anggota kelompok < (lebih kecil) dari 50%.
7) Sarana penyuluhan: BKB Kit, media penyuluhan, media interaksi belum dimanfaatkan
keberadaannya.
8) Pemantauan: belum dilakukan.
9) Pencatatan dan Pelaporan: belum dilaksanakan.
10) Pemantauan Tumbuh Kembang: belum mengisi KKA.
11) keterpaduan dan pengembangan dengan kegiatan lain: dalam kelompok BKB Dasar
belum melaksanakan.
12) Pembinaan: tidak ada.
18. b. BKB Berkembang
kelompok BKB dapat digolongkan kedalam kelompok BKB berkembang bila
memenuhi beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
1) Legalitas: dari aspek legalitas kelompok BKB yang ada harus sudah memiliki SK
pembentukan kelompok BKB yang ditandatangani oleh Kepala Desa/ Lurah.
2) Kepengurusan: jumlah pengurus 1-2 orang.
3) Jumlah kader: jumlah kader adalah 1-2 orang/kelompok umur.
4) Jumlah Kader yang dilatih: kriterianya < 75% dari jumlah kader yang sudah ada.
5) Pertemuan Penyuluhan : penyuluhan yang dilakukan adalah 1 bulan 1kali.
6) Kesertaan ber-KB anggota kelompok 50%-75%.
7) Sarana penyuluhan : BKB Kit, media penyuluhan, Media Interaksi sudah
dimanfaatkan keberadaannya.
8) Pencatatan dan Pelaporan : sudah dilaksanakan tetapi belum teratur.
9) Pemantauan Tumbuh Kembang : telah dilakukan dengan cara sendiri mengisi KKB.
10) Keterpaduan dan Pengembangan dengan Kegiatan Lain : dalam kelompok BKB
Berkembang dalam rencana melaksanakan.
11) Pembinaan : 3 bulan sekali dengan sektor terkait.
19. c. BKB Paripurna
Suatu kelompok BKB dapat digolongkan kedalam kelompok BKB Paripurna
memenuhi beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
1) Legalitas: dari aspek legalitas kelompok BKB yang ada harus sudah memiliki SK
pembentukan kelompok BKB yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah.
2) Kepengurusan: jumlah pengurus >2 orang.
3) Jumlah kader: jumlah kader adalah >2 orang/kelompok umur.
4) Jumlah Kader yang dilatih: kriterianya >75% dari jumlah kader yang sudah ada.
5) Pertemuan Penyuluhan: penyuluhan yang dilakukan adalah 2kali 1 bulan.
6) Kesertaan ber-KB anggota kelompok >75%
7) Sarana penyuluhan: BKB Kit, media penyuluhan, Media Interaksi ada/lengkap
dan mengembangkan.
8) Pencatatan dan Pelaporan: sudah dilaksanakan secara teratur.
9) Pemantauan Tumbuh Kembang: telah dilakukan dengan cara mengisi KKA/ Kartu
Tumbuh Kembang.
10) Keterpaduan dan pengembangan dengan kegiatan lain: dalam kelompok BKB
Paripurna sudah melaksanakan keterpaduan.
11) Pembinaan: 1 bulan sekali dengan sektor terkait
21. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Menurut UU No. 20 th 2005, PAUD adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
(Pasal 1, butir 14)
22. Adalah Pos Pelayanan Terpadu (KB-Kesehatan) yang
dikelola dan diselenggarakan oleh, dari, untuk dan
bersama masyarakat dengan dukungan tehnis dari
petugas dalam rangka mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB)
POSYANDU
23. Adalah suatu bentuk “keterpaduan kegiatan” antara BKB
dan PAUD dalam memodifikasi proses penyelenggaraan,
baik yang berkaitan dengan aspek pengasuhan,
pembelajaran, sarana-prasarana, materi
penyuluhan dan materi pembelajaran.
BKB - PAUD
24. POKOK-POKOK KEGIATAN
BKB-PAUD-POSYANDU
☛ Materi penyuluhan BKB.
☛ Materi pembelajaran PAUD.
☛ Pelayanan KIE.
☛ Pengembangan materi media penyuluhan dan
pembelajaran
☛ Penyiapan penyelenggaraan berbgai pelayanan
POSYANDU
☛ Orientasi dan pelatihan.
25. BKB
BKKBN
PAUD
DIKNAS
Keluarga Sasaran Langsung Anak Balita
Anak Balita
Sasaran tidak langsung
Keluarga
Informal Pendekatan Non-formal
Kelompok BKB Wadah Pos PAUD
Kader BKB Pelaksana Guru PAUD
+
Penyiapan SDM
yang berkualitas
26. Guru PAUD
Kader BKB
Kelp. BKB
Non Formal
Informal
Keluarga
Anak Balita
Anak Balita
Keluarga
Pos PAUD
Pendidikan / Perkembangan
Penyiapan SDM yang
berkualitas
BKB
BKKBN
PAUD
DIKNAS
Pendekatan
Wadah
Sasaran tdk
langsung
Pelaksana
Sasaran
Langsung
Posyandu
DEPKES
Kader Posyandu
Informal
Keluarga
Anak Balita
Pos Yandu
Kesehatan /
Pertumbuhan
27. Pola Posyandu Pos PAUD BKB
Usia 0 – 6 th 2 – 4 th. 0 – 5 th
6 th
5 th
4 th
3 th
2 th
1 th
Target Anak Anak Anak via ibu*
Fokus ke anak lang-sung Layanan kesehatan
anak
Perkem-bangan emosi &
mental
Fokus ke anak lewat ibu Pendidikan orgtua utk
memelihara
anakLayanan ke-
sehatan ibu
- Pendidikan orang tua
untuk memeli-hara anak
Waktu 2 jam/hari, 2 jam/hari 2 jam/hari
Kegiatan 2 kali/bln. Minimum 3 hari/minggu 2 kali/bln.
28. MODEL INTEGRASI BKB DAN PAUD DI POSYANDU
MEJA I
MEJA II
MEJA III
MEJA IV
MEJA V
• Pelayanan Kesehatan & Gizi oleh petugas
kesehatan : Immunisasi, KIA termasuk DDTK & KB
• Gizi termasuk penanggulangan gizi buruk
• Penanggulangan ISPA & Diare
• Konseling pendidikan usia dini & pra-sekolah oleh
Pamong / Pendidik PAUD
Kader Posyandu :
• Penyuluhan kesehatan & Gizi
• Penimbangan balita & kunjungan rumah
Kader BKB :
•Penyuluhan stimulasi perkembangan anak
•Kegiatan BKB
Kader PAUD (Pamong / pendidik PAUD)
•Penyuluhan pendidikan dini/ anak prasekolah
PROVIDER KADER , KELUARGA, MASYARAKAT
Pendaftaran oleh :
Kader Posyandu, Kader BKB, Kader PAUD
Penimbangan oleh Kader Posyandu
Pemantauan perkembangan oleh kader BKB
Pencatatan di KMS oleh Kader Posyandu
Pencatatan di KKA oleh kader BKB
29. MODEL INTEGRASI BKB DAN PAUD DI POSYANDU
Alternatif 1: dilaksanakan pada waktu dan
tempat yang sama, bila jumlah
tutor dan tempat memungkinkan
Alternatif 2: dilaksanakan pada waktu yang
sama, tempat berbeda
Alternatif 3: dilaksanakan pada waktu dan
tempat berbeda
30. JENIS BUKU ADMINISTRASI
BUKU DAFTAR HADIR PESERTA
BUKU DAFTAR HADIR KADER
BUKU LAPORAN BULANAN
BUKU TAMU
BUKU KEGIATAN
BUKU CATATAN KADER
BUKU CATATAN KELUARGA SASARAN UMUR 0-6 TAHUN
BUKU CATATAN KELOMPOK BKB UMUR 0-6 TAHUN
KUNJUNGAN RUMAH KELOMPOK UMUR 0-6 TAHUN
PENYULUHAN BKB KELOMPOK UMUR