SlideShare a Scribd company logo
By
Elni Sumarni, S.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Imunologi
ilmu yang mempelajari serum spesifik dan
faktor-faktor jaringan yang
mempertahankan tubuh terhadap bahan-
bahan asing.
Antibodi
suatu subtansi (Protein) yang dihasilkan
oleh hewan sebagai tanggapan terhadap
masuknya suatu antigen
Infeksi
masuknya penyakit kedalam
tubuh,(terutama mikroba) / ketularan
penyakit yang belum diketahui
penyebabnya.
Faktor-faktor terjadinya infeksi
1. Agen penyakit
2. Reservoir / sumber
3. Lingkungan
4. Penularan
Kekebalan dibagi dalam 2 golongan besar:
1. Kekebalan alam (natural immunity), sudah ada sejak lahir
2. Kekebalan didapat (acquired immunity), didapat selama
hidup
Kekebalan
alam(natural) didapat(acquired)
aktif pasif
alam buatan alam buatan
sakit vaksinasi transplasenta serum
 Reaksi umumnya spesifik, ada beberapa
ditemui reaksi silang (cross-reaction)
 Reaksi reversibel
 Antigen dan antibodi bergabung dalam
jumlah yang variable
 Merupakan reaksi kimia karena yang
bergabung merupakan gugus-gugus spesifik
 Molekul-molekul antibodi yang sama sering
merefleksikan aktivitas yang sama.
Sistem imun pada tubuh terdiri atas 2 komponen utama,
yaitu :
1. Limfosit B, limfisit B berasal dari sel-sel sum-sum
tulang pada hewan yang lebih tinggi dan dari bursa
fabrikus pada burung
2. Limfosit T, limfosit T berasal dari kelenjar timus.
 Limfosit T dipersiapkan oleh atau mempunyai
ketergantungan dari kelenjar timus dan berperan
dalam kekebalan seluler
 Limfosit-B, mempunyai ketergantungan dari bursa dan
berperan dalam sistesis antibodi humoral.
 Limfosit-T terlibat dalam berbagai proses imunologik
yang diperantarai oleh sel. Seperti penolakan terhadap
cangkok jaringan, reaksi hiversensitivitas pertahanan
tubuh terhadap sel-sel ganas serta virus.
 Struktur dasar imunoglobulin terdiri dari 4 rantai
polipeptida :
2 rantai berat (heavy chain = H)
2 rantai ringan (light chain = L)
Yang disatukan sebagai tetramer (L2H2) oleh rantai
disulfida
(ringan) …….
(berat) ……….
(berat) ………
(ringan) ………
S
S
S
S
S
S
Rantai L dibedakan menjadi 2:
1. Rantai-ќ (kapa)
2. Rantai-λ (lambda)
Yang dapat dibedakan berdasarkan perbedaan
struktur pada regio CL. Pada setiap orang sehat
ditemukan perbandingan rantai-ќ 65% dan rantai-
λ 35%
Ada 5 tipe rantai berat (H), dan semua
kelompok ini dapat dibedakan berdasarkan
perbedaan pada regio CH nya.
1. Imunoglobulin G (IgG) disebut rantai-γ
(gamma)
2. Imunoglobulin A (IgA) disebut rantai-α
(alpha)
3. Imunoglobulin M (IgM) disebut rantai-μ
(mu)
4. Imunoglobulin D (IgD) disebut rantai-δ
(delta)
5. Imunoglobulin E (IgE) disebut rantai-ε
(epsilon)
 Pada reaksi imun sekunder yang diproduksi
terbanyak adalah IgG.
 IgG mampu menembus jaringan plasenta,
memberikan proteksi utama pada bayi
terhadap infeksi.
 IgG dikeluarkan melalui cairan kolostum dapat
menembus mukosa usus bayi dan menambah
daya kekebalan
 IgG mudah menyebar kedalam celah-celah
ekstravaskuler, menetralisir toksin kuman
 IgG dibedakan menjadi 4 subclasses yaitu,
IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. perbedaannya
terletak pada rantai berat.
 Anti bodi utama dalam respons sekunder
 Menggalakan pembunuhan bakteri
 Menetralkan toksin bakteri dan virus.
Melintasi plasenta
 Terdapat dalan serum sebagai monomer 7S
 Dapat dikeluarkan secara selektif didalam
sekresi, seperti saliva, keringat air mata,
lendir hidung, sekresi saluran pernafasan dan
sekresi saluran pencernaan
 Fungsi IgA,
bergabung dengan antigen, dalam
pencegahan melekatnya mikroorganisme
pada sel mukosa
 IgM terdapat dalam bentuk polimer terdiri dari
5 subunit molekul 4-peptida, dhubungkan
dengan rantai –J
 Polimer IgM dalam bentuk bebas berbentuk
seperti binatang, bentuk terikat pada
permukaan sel seperti kepiting
 IgM mempunyai valensi tinggi, efisien untuk
reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik
 Isohemaglutinin (anti-A, anti-B) pada golongan
darah terdiri dari IgM
 IgD sebagai antibodi terhadap inti
sel
 IgD terdapat pada permukaan sel
limfosit dalam tali pusar,
merupakan reseptor pertama
dalam permulaan kehidupan
sebelum diambil alih oleh
fungsinya oleh IgM.
 Didalam serum konsentrasinya sangat
rendah, kadarnya akan naik pada infeksi
parasit tertentu, terutama oleh cacing
 Jika disuntikan pada kulit akan terikat pada
mast cells.
 Kontak dengan antigen akan menyebabkan
degranulasi dari mast cell dengan
pengeluaran zat amin yang vaso-aktif.
Antigen
Adalah bahan yang asing untuk badan, yang
didalam manusia atau organisme multi seluler lain
dapat menimbulkan pembentukan antibodi
terhadapnya dengan antibodi itu antigen dapat
bereaksi secara khas (sujudi)
Antigen
adalah zat yang dapat merangsang pembentukan
antibodi jika di injeksikan kedalam tubuh. Antibodi
ini dapat bereaksi secara spesifik dengan antigen
yang dapat menyebabkan pembentukan antibodi
tersebut (koes irianto)
 Hapten
suatu senyawa dengan molekul kecil, yang
secara tersendiri tidak dapat menimbulkan
pembentukan antibodi, tetapi dapat bergabung
dengan antibodi yang ditimbulkan oleh suatu
molekul besar yang memiliki suatu satuan
struktur yang sama atau identik dengan hapten
- Adalah satuan struktur pada molekul besar
yang menentukan kespesefikan
imunologis.
- Dapat merupakan sebagian atau
keseluruhan dari hapten.
- kespesifikan antigen ditentukan oleh
susunan kimia dari sebagian kecil molekul.
- Mengandengkan gugus-gugus seperti
COOH, -ASO3H2 pada suatu cincin benzena
dengan protein serum (dengan reaksi diazo)
 Spesies
Ex: zat dekstran, suatu polimer dari glukosa, bersifat
antigen pada manusia dan tikus tetapi tidak pada kelinci
dan marmut
 Jenis
 Cara dan dosis
cara memberikan suntikan dan waktu yang berlalu
diantara 2 suntikan dapat mempengaruhi pembentukan
antibodi selain jumlah antugen sendiri
 Adjuvan
bahan yang berupa emulsi yang mampu memperkuat
antigen dalam kemampuanya merangsang terbentuknya
antibodi
Contoh : emulsi-air minyak presipitat alumunium, emulsi
partikel bentonit
1. Berdasarkan sifat kimiawi : seperti antigen protein,
antigen polipeptida sintetik, antigen karbohidrat.
2. Berdasarkan hubungan genetik dari asal antigen dan
penerima antigen:
a. antigen histokompatibilitas, yaitu antigen yang
menimbulkan reaksi pada transpantasi jaringan.
b. Auto-antigen, yaitu antigen yang dimiliki oleh
seseorang akan tetapi karena sesuatu hal
menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya.
c. Iso-antigen, antigen yang terdapat dalam individu
lain dalam spesies yang sama namun secara genetik,
dapat dikenal oleh penerimanya.
d. Allo-antigen, antigen yang terdapat pada individu
tertentu dan dapat menimbulkan antibodi pada
individu lain dalam satu spesies.
 Pengertian alergi
alergi adalah suatu tipe reaksi antigen /
antibodi yang ditandai dengan suatu respons
fisiologis yang berlebihan terhadap suatu zat
pada individu yang rentan.
 Jenis alergi
berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi alergi
dibedakan menajadi 2 golongan:
1.Tipe cepat (immediate type, antibody-
immediated)
2. Tipe lambat (delayed type, cell-mediated)
 Bedasarkan reaksi hipersensitivitas
dibedakan menjadi 5 golongan
- Tipe I : anafilaksis
- Tipe II: Cytotoxic
-Tipe III: complex-mediated
- Tipe IV: cell-mediated (delayed type)
- Tipe V: Stimulatory hypersensitivity
 pada manusia ditemukan berupa alergi
lokal bila berjkontak dengan debu, bulu
binatang.
 kontak antigen IgE pada sel mukosa saluran
pernapasan dapat menimbulkan gejala
asma.
 obat antihistamin umumnya dapat
meningkatkan gejala alergi
 Reaksi antara antibodi dengan antigen pada
permukaan sel, contonya hemaglutinasi dan
hemolisis.
 Pada tranfusi darah dengan golongan darah
yang tidak sesuai, isoaglutinin pada resipien
akan bereaksi dengan antigen pada permukaan
sel darah merah donor menyebabkan reaksi
yang berat.
 Reaksi obat, disebabkan timbulnya ikatan
antara obat dengan permukaan sel di dalam
peredaran darah dan meragsang terbentuknya
antibodi yang mengakibatkan reaksi sitotoksis
 Pembentukan suatu kompleks oleh antigen dan
antibody dapat menyebabkan pengaktifan sistem
komplemen dan penggumpalan trombosit
 Pada keadaan antibodi yang berlebih komplek yang
dibentuk akan berpesipitasi ditempat masuknya
antigen.
 Jika antigen yang berlebih akan dibentuk komplek
yang dapat larut dan menyebabkan reaksi sistemik
serta ditimbun di dalam ginjal, sendi dan kulit.
 Kompleks antibodi-antigen menyebabkan penyakit
glomerulo-nefritis
 Sel limfosit –T dengan reseptor
sfesifik pada permukaan akan
dirangsang oleh antigen
mengeluarkan zat limfokin
 Limfosit yang terangsang mengalami
transformasi menjadi besar seperti
limfoblas yang mampu merusak sel
target yang mengandung antigen
dipermukaannya
 Pada penderita tirotoksikosis terdapat auto-
antibodi terhadap antigen di permukaan sel
tiroid dan apabila menempel di permukaan
sel tiroid maka akan terjadi kelainan yang
merangsang aktinitas sel itu, seperti
perangsangan oleh TSH.
 Pada keadaan ini rangsangan terjadi tidak
terkontrol (LATS= Long Acting Thyroid
Stimulator)
 Kelainan pada kadar imunoglobulin
disebabkan oleh terganggunya kecepatan
produksi atau sekresi imunoglobulin.
 Mieloma, terbentuk oleh tumor klonal sel-sel
plasma
 Hipogamaglobulinemia, kekurangan produksi
IgA atau IgG.
 Penyakit glomerulo-nefritis (antigen berlebih)
 Penyakit lupus eritematosis sistematik (SLE)
 AIDS, akibat kehabisan berat dari sel T

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologiAzmi Yunita
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power pointtristyanto
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imunphrast
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
dewisetiyana52
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
Bryce Maria Brigitha
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
Warnet Raha
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
Abulkhair Abdullah
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
Siti Avirda
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
Rumandani Choirunisa
 
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
Dhea Rizky
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
nkks2619
 
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar PraktikumKunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
Catatan Medis
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Cindi Tri Fitikasari
 

What's hot (20)

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Ppt sistem imun
Ppt sistem imunPpt sistem imun
Ppt sistem imun
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar PraktikumKunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
Kunci Jawaban Quiz Latihan UAS Ilmu Biomedik Dasar Praktikum
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 

Viewers also liked

Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
Dedi Kun
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airFirdika Arini
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)
stikesby kebidanan
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
Warnet Raha
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
Warnet Raha
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAFirdika Arini
 

Viewers also liked (9)

Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Asid & bes
Asid & besAsid & bes
Asid & bes
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 

Similar to Biokimia Sistem Imunologi

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Abulkhair Abdullah
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
Septian Muna Barakati
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
eli priyatna laidan
 
ISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptxISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptx
Uppipenyimpanan
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
JeanM24
 
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIAIMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
DwiNormaR
 
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.pptBiologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
WawaBisnis
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
Septian Muna Barakati
 
ppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptx
niki604469
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
Warnet Raha
 

Similar to Biokimia Sistem Imunologi (20)

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
 
ISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptxISTEM IMUN.pptx
ISTEM IMUN.pptx
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
 
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIAIMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
 
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.pptBiologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
ppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptx
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
Dedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
Dedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Dedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
Dedi Kun
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
Dedi Kun
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
Dedi Kun
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
Dedi Kun
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
Dedi Kun
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
Dedi Kun
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
Dedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
Dedi Kun
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
Dedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
Dedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 

Biokimia Sistem Imunologi

  • 1. By Elni Sumarni, S.Si SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. Imunologi ilmu yang mempelajari serum spesifik dan faktor-faktor jaringan yang mempertahankan tubuh terhadap bahan- bahan asing. Antibodi suatu subtansi (Protein) yang dihasilkan oleh hewan sebagai tanggapan terhadap masuknya suatu antigen
  • 3. Infeksi masuknya penyakit kedalam tubuh,(terutama mikroba) / ketularan penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Faktor-faktor terjadinya infeksi 1. Agen penyakit 2. Reservoir / sumber 3. Lingkungan 4. Penularan
  • 4. Kekebalan dibagi dalam 2 golongan besar: 1. Kekebalan alam (natural immunity), sudah ada sejak lahir 2. Kekebalan didapat (acquired immunity), didapat selama hidup Kekebalan alam(natural) didapat(acquired) aktif pasif alam buatan alam buatan sakit vaksinasi transplasenta serum
  • 5.  Reaksi umumnya spesifik, ada beberapa ditemui reaksi silang (cross-reaction)  Reaksi reversibel  Antigen dan antibodi bergabung dalam jumlah yang variable  Merupakan reaksi kimia karena yang bergabung merupakan gugus-gugus spesifik  Molekul-molekul antibodi yang sama sering merefleksikan aktivitas yang sama.
  • 6. Sistem imun pada tubuh terdiri atas 2 komponen utama, yaitu : 1. Limfosit B, limfisit B berasal dari sel-sel sum-sum tulang pada hewan yang lebih tinggi dan dari bursa fabrikus pada burung 2. Limfosit T, limfosit T berasal dari kelenjar timus.  Limfosit T dipersiapkan oleh atau mempunyai ketergantungan dari kelenjar timus dan berperan dalam kekebalan seluler  Limfosit-B, mempunyai ketergantungan dari bursa dan berperan dalam sistesis antibodi humoral.  Limfosit-T terlibat dalam berbagai proses imunologik yang diperantarai oleh sel. Seperti penolakan terhadap cangkok jaringan, reaksi hiversensitivitas pertahanan tubuh terhadap sel-sel ganas serta virus.
  • 7.  Struktur dasar imunoglobulin terdiri dari 4 rantai polipeptida : 2 rantai berat (heavy chain = H) 2 rantai ringan (light chain = L) Yang disatukan sebagai tetramer (L2H2) oleh rantai disulfida (ringan) ……. (berat) ………. (berat) ……… (ringan) ……… S S S S S S
  • 8. Rantai L dibedakan menjadi 2: 1. Rantai-ќ (kapa) 2. Rantai-λ (lambda) Yang dapat dibedakan berdasarkan perbedaan struktur pada regio CL. Pada setiap orang sehat ditemukan perbandingan rantai-ќ 65% dan rantai- λ 35%
  • 9. Ada 5 tipe rantai berat (H), dan semua kelompok ini dapat dibedakan berdasarkan perbedaan pada regio CH nya. 1. Imunoglobulin G (IgG) disebut rantai-γ (gamma) 2. Imunoglobulin A (IgA) disebut rantai-α (alpha) 3. Imunoglobulin M (IgM) disebut rantai-μ (mu) 4. Imunoglobulin D (IgD) disebut rantai-δ (delta) 5. Imunoglobulin E (IgE) disebut rantai-ε (epsilon)
  • 10.  Pada reaksi imun sekunder yang diproduksi terbanyak adalah IgG.  IgG mampu menembus jaringan plasenta, memberikan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi.  IgG dikeluarkan melalui cairan kolostum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan  IgG mudah menyebar kedalam celah-celah ekstravaskuler, menetralisir toksin kuman  IgG dibedakan menjadi 4 subclasses yaitu, IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. perbedaannya terletak pada rantai berat.
  • 11.  Anti bodi utama dalam respons sekunder  Menggalakan pembunuhan bakteri  Menetralkan toksin bakteri dan virus. Melintasi plasenta
  • 12.  Terdapat dalan serum sebagai monomer 7S  Dapat dikeluarkan secara selektif didalam sekresi, seperti saliva, keringat air mata, lendir hidung, sekresi saluran pernafasan dan sekresi saluran pencernaan  Fungsi IgA, bergabung dengan antigen, dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa
  • 13.  IgM terdapat dalam bentuk polimer terdiri dari 5 subunit molekul 4-peptida, dhubungkan dengan rantai –J  Polimer IgM dalam bentuk bebas berbentuk seperti binatang, bentuk terikat pada permukaan sel seperti kepiting  IgM mempunyai valensi tinggi, efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik  Isohemaglutinin (anti-A, anti-B) pada golongan darah terdiri dari IgM
  • 14.  IgD sebagai antibodi terhadap inti sel  IgD terdapat pada permukaan sel limfosit dalam tali pusar, merupakan reseptor pertama dalam permulaan kehidupan sebelum diambil alih oleh fungsinya oleh IgM.
  • 15.  Didalam serum konsentrasinya sangat rendah, kadarnya akan naik pada infeksi parasit tertentu, terutama oleh cacing  Jika disuntikan pada kulit akan terikat pada mast cells.  Kontak dengan antigen akan menyebabkan degranulasi dari mast cell dengan pengeluaran zat amin yang vaso-aktif.
  • 16. Antigen Adalah bahan yang asing untuk badan, yang didalam manusia atau organisme multi seluler lain dapat menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya dengan antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas (sujudi) Antigen adalah zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika di injeksikan kedalam tubuh. Antibodi ini dapat bereaksi secara spesifik dengan antigen yang dapat menyebabkan pembentukan antibodi tersebut (koes irianto)
  • 17.  Hapten suatu senyawa dengan molekul kecil, yang secara tersendiri tidak dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi dapat bergabung dengan antibodi yang ditimbulkan oleh suatu molekul besar yang memiliki suatu satuan struktur yang sama atau identik dengan hapten
  • 18. - Adalah satuan struktur pada molekul besar yang menentukan kespesefikan imunologis. - Dapat merupakan sebagian atau keseluruhan dari hapten. - kespesifikan antigen ditentukan oleh susunan kimia dari sebagian kecil molekul. - Mengandengkan gugus-gugus seperti COOH, -ASO3H2 pada suatu cincin benzena dengan protein serum (dengan reaksi diazo)
  • 19.  Spesies Ex: zat dekstran, suatu polimer dari glukosa, bersifat antigen pada manusia dan tikus tetapi tidak pada kelinci dan marmut  Jenis  Cara dan dosis cara memberikan suntikan dan waktu yang berlalu diantara 2 suntikan dapat mempengaruhi pembentukan antibodi selain jumlah antugen sendiri  Adjuvan bahan yang berupa emulsi yang mampu memperkuat antigen dalam kemampuanya merangsang terbentuknya antibodi Contoh : emulsi-air minyak presipitat alumunium, emulsi partikel bentonit
  • 20. 1. Berdasarkan sifat kimiawi : seperti antigen protein, antigen polipeptida sintetik, antigen karbohidrat. 2. Berdasarkan hubungan genetik dari asal antigen dan penerima antigen: a. antigen histokompatibilitas, yaitu antigen yang menimbulkan reaksi pada transpantasi jaringan. b. Auto-antigen, yaitu antigen yang dimiliki oleh seseorang akan tetapi karena sesuatu hal menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya. c. Iso-antigen, antigen yang terdapat dalam individu lain dalam spesies yang sama namun secara genetik, dapat dikenal oleh penerimanya. d. Allo-antigen, antigen yang terdapat pada individu tertentu dan dapat menimbulkan antibodi pada individu lain dalam satu spesies.
  • 21.  Pengertian alergi alergi adalah suatu tipe reaksi antigen / antibodi yang ditandai dengan suatu respons fisiologis yang berlebihan terhadap suatu zat pada individu yang rentan.  Jenis alergi berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi alergi dibedakan menajadi 2 golongan: 1.Tipe cepat (immediate type, antibody- immediated) 2. Tipe lambat (delayed type, cell-mediated)
  • 22.  Bedasarkan reaksi hipersensitivitas dibedakan menjadi 5 golongan - Tipe I : anafilaksis - Tipe II: Cytotoxic -Tipe III: complex-mediated - Tipe IV: cell-mediated (delayed type) - Tipe V: Stimulatory hypersensitivity
  • 23.  pada manusia ditemukan berupa alergi lokal bila berjkontak dengan debu, bulu binatang.  kontak antigen IgE pada sel mukosa saluran pernapasan dapat menimbulkan gejala asma.  obat antihistamin umumnya dapat meningkatkan gejala alergi
  • 24.  Reaksi antara antibodi dengan antigen pada permukaan sel, contonya hemaglutinasi dan hemolisis.  Pada tranfusi darah dengan golongan darah yang tidak sesuai, isoaglutinin pada resipien akan bereaksi dengan antigen pada permukaan sel darah merah donor menyebabkan reaksi yang berat.  Reaksi obat, disebabkan timbulnya ikatan antara obat dengan permukaan sel di dalam peredaran darah dan meragsang terbentuknya antibodi yang mengakibatkan reaksi sitotoksis
  • 25.  Pembentukan suatu kompleks oleh antigen dan antibody dapat menyebabkan pengaktifan sistem komplemen dan penggumpalan trombosit  Pada keadaan antibodi yang berlebih komplek yang dibentuk akan berpesipitasi ditempat masuknya antigen.  Jika antigen yang berlebih akan dibentuk komplek yang dapat larut dan menyebabkan reaksi sistemik serta ditimbun di dalam ginjal, sendi dan kulit.  Kompleks antibodi-antigen menyebabkan penyakit glomerulo-nefritis
  • 26.  Sel limfosit –T dengan reseptor sfesifik pada permukaan akan dirangsang oleh antigen mengeluarkan zat limfokin  Limfosit yang terangsang mengalami transformasi menjadi besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target yang mengandung antigen dipermukaannya
  • 27.  Pada penderita tirotoksikosis terdapat auto- antibodi terhadap antigen di permukaan sel tiroid dan apabila menempel di permukaan sel tiroid maka akan terjadi kelainan yang merangsang aktinitas sel itu, seperti perangsangan oleh TSH.  Pada keadaan ini rangsangan terjadi tidak terkontrol (LATS= Long Acting Thyroid Stimulator)
  • 28.  Kelainan pada kadar imunoglobulin disebabkan oleh terganggunya kecepatan produksi atau sekresi imunoglobulin.  Mieloma, terbentuk oleh tumor klonal sel-sel plasma  Hipogamaglobulinemia, kekurangan produksi IgA atau IgG.  Penyakit glomerulo-nefritis (antigen berlebih)  Penyakit lupus eritematosis sistematik (SLE)  AIDS, akibat kehabisan berat dari sel T