Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Biokimia Sistem Imunologi
1. By
Elni Sumarni, S.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
2. Imunologi
ilmu yang mempelajari serum spesifik dan
faktor-faktor jaringan yang
mempertahankan tubuh terhadap bahan-
bahan asing.
Antibodi
suatu subtansi (Protein) yang dihasilkan
oleh hewan sebagai tanggapan terhadap
masuknya suatu antigen
3. Infeksi
masuknya penyakit kedalam
tubuh,(terutama mikroba) / ketularan
penyakit yang belum diketahui
penyebabnya.
Faktor-faktor terjadinya infeksi
1. Agen penyakit
2. Reservoir / sumber
3. Lingkungan
4. Penularan
4. Kekebalan dibagi dalam 2 golongan besar:
1. Kekebalan alam (natural immunity), sudah ada sejak lahir
2. Kekebalan didapat (acquired immunity), didapat selama
hidup
Kekebalan
alam(natural) didapat(acquired)
aktif pasif
alam buatan alam buatan
sakit vaksinasi transplasenta serum
5. Reaksi umumnya spesifik, ada beberapa
ditemui reaksi silang (cross-reaction)
Reaksi reversibel
Antigen dan antibodi bergabung dalam
jumlah yang variable
Merupakan reaksi kimia karena yang
bergabung merupakan gugus-gugus spesifik
Molekul-molekul antibodi yang sama sering
merefleksikan aktivitas yang sama.
6. Sistem imun pada tubuh terdiri atas 2 komponen utama,
yaitu :
1. Limfosit B, limfisit B berasal dari sel-sel sum-sum
tulang pada hewan yang lebih tinggi dan dari bursa
fabrikus pada burung
2. Limfosit T, limfosit T berasal dari kelenjar timus.
Limfosit T dipersiapkan oleh atau mempunyai
ketergantungan dari kelenjar timus dan berperan
dalam kekebalan seluler
Limfosit-B, mempunyai ketergantungan dari bursa dan
berperan dalam sistesis antibodi humoral.
Limfosit-T terlibat dalam berbagai proses imunologik
yang diperantarai oleh sel. Seperti penolakan terhadap
cangkok jaringan, reaksi hiversensitivitas pertahanan
tubuh terhadap sel-sel ganas serta virus.
7. Struktur dasar imunoglobulin terdiri dari 4 rantai
polipeptida :
2 rantai berat (heavy chain = H)
2 rantai ringan (light chain = L)
Yang disatukan sebagai tetramer (L2H2) oleh rantai
disulfida
(ringan) …….
(berat) ……….
(berat) ………
(ringan) ………
S
S
S
S
S
S
8. Rantai L dibedakan menjadi 2:
1. Rantai-ќ (kapa)
2. Rantai-λ (lambda)
Yang dapat dibedakan berdasarkan perbedaan
struktur pada regio CL. Pada setiap orang sehat
ditemukan perbandingan rantai-ќ 65% dan rantai-
λ 35%
9. Ada 5 tipe rantai berat (H), dan semua
kelompok ini dapat dibedakan berdasarkan
perbedaan pada regio CH nya.
1. Imunoglobulin G (IgG) disebut rantai-γ
(gamma)
2. Imunoglobulin A (IgA) disebut rantai-α
(alpha)
3. Imunoglobulin M (IgM) disebut rantai-μ
(mu)
4. Imunoglobulin D (IgD) disebut rantai-δ
(delta)
5. Imunoglobulin E (IgE) disebut rantai-ε
(epsilon)
10. Pada reaksi imun sekunder yang diproduksi
terbanyak adalah IgG.
IgG mampu menembus jaringan plasenta,
memberikan proteksi utama pada bayi
terhadap infeksi.
IgG dikeluarkan melalui cairan kolostum dapat
menembus mukosa usus bayi dan menambah
daya kekebalan
IgG mudah menyebar kedalam celah-celah
ekstravaskuler, menetralisir toksin kuman
IgG dibedakan menjadi 4 subclasses yaitu,
IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. perbedaannya
terletak pada rantai berat.
11. Anti bodi utama dalam respons sekunder
Menggalakan pembunuhan bakteri
Menetralkan toksin bakteri dan virus.
Melintasi plasenta
12. Terdapat dalan serum sebagai monomer 7S
Dapat dikeluarkan secara selektif didalam
sekresi, seperti saliva, keringat air mata,
lendir hidung, sekresi saluran pernafasan dan
sekresi saluran pencernaan
Fungsi IgA,
bergabung dengan antigen, dalam
pencegahan melekatnya mikroorganisme
pada sel mukosa
13. IgM terdapat dalam bentuk polimer terdiri dari
5 subunit molekul 4-peptida, dhubungkan
dengan rantai –J
Polimer IgM dalam bentuk bebas berbentuk
seperti binatang, bentuk terikat pada
permukaan sel seperti kepiting
IgM mempunyai valensi tinggi, efisien untuk
reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik
Isohemaglutinin (anti-A, anti-B) pada golongan
darah terdiri dari IgM
14. IgD sebagai antibodi terhadap inti
sel
IgD terdapat pada permukaan sel
limfosit dalam tali pusar,
merupakan reseptor pertama
dalam permulaan kehidupan
sebelum diambil alih oleh
fungsinya oleh IgM.
15. Didalam serum konsentrasinya sangat
rendah, kadarnya akan naik pada infeksi
parasit tertentu, terutama oleh cacing
Jika disuntikan pada kulit akan terikat pada
mast cells.
Kontak dengan antigen akan menyebabkan
degranulasi dari mast cell dengan
pengeluaran zat amin yang vaso-aktif.
16. Antigen
Adalah bahan yang asing untuk badan, yang
didalam manusia atau organisme multi seluler lain
dapat menimbulkan pembentukan antibodi
terhadapnya dengan antibodi itu antigen dapat
bereaksi secara khas (sujudi)
Antigen
adalah zat yang dapat merangsang pembentukan
antibodi jika di injeksikan kedalam tubuh. Antibodi
ini dapat bereaksi secara spesifik dengan antigen
yang dapat menyebabkan pembentukan antibodi
tersebut (koes irianto)
17. Hapten
suatu senyawa dengan molekul kecil, yang
secara tersendiri tidak dapat menimbulkan
pembentukan antibodi, tetapi dapat bergabung
dengan antibodi yang ditimbulkan oleh suatu
molekul besar yang memiliki suatu satuan
struktur yang sama atau identik dengan hapten
18. - Adalah satuan struktur pada molekul besar
yang menentukan kespesefikan
imunologis.
- Dapat merupakan sebagian atau
keseluruhan dari hapten.
- kespesifikan antigen ditentukan oleh
susunan kimia dari sebagian kecil molekul.
- Mengandengkan gugus-gugus seperti
COOH, -ASO3H2 pada suatu cincin benzena
dengan protein serum (dengan reaksi diazo)
19. Spesies
Ex: zat dekstran, suatu polimer dari glukosa, bersifat
antigen pada manusia dan tikus tetapi tidak pada kelinci
dan marmut
Jenis
Cara dan dosis
cara memberikan suntikan dan waktu yang berlalu
diantara 2 suntikan dapat mempengaruhi pembentukan
antibodi selain jumlah antugen sendiri
Adjuvan
bahan yang berupa emulsi yang mampu memperkuat
antigen dalam kemampuanya merangsang terbentuknya
antibodi
Contoh : emulsi-air minyak presipitat alumunium, emulsi
partikel bentonit
20. 1. Berdasarkan sifat kimiawi : seperti antigen protein,
antigen polipeptida sintetik, antigen karbohidrat.
2. Berdasarkan hubungan genetik dari asal antigen dan
penerima antigen:
a. antigen histokompatibilitas, yaitu antigen yang
menimbulkan reaksi pada transpantasi jaringan.
b. Auto-antigen, yaitu antigen yang dimiliki oleh
seseorang akan tetapi karena sesuatu hal
menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya.
c. Iso-antigen, antigen yang terdapat dalam individu
lain dalam spesies yang sama namun secara genetik,
dapat dikenal oleh penerimanya.
d. Allo-antigen, antigen yang terdapat pada individu
tertentu dan dapat menimbulkan antibodi pada
individu lain dalam satu spesies.
21. Pengertian alergi
alergi adalah suatu tipe reaksi antigen /
antibodi yang ditandai dengan suatu respons
fisiologis yang berlebihan terhadap suatu zat
pada individu yang rentan.
Jenis alergi
berdasarkan kecepatan timbulnya reaksi alergi
dibedakan menajadi 2 golongan:
1.Tipe cepat (immediate type, antibody-
immediated)
2. Tipe lambat (delayed type, cell-mediated)
22. Bedasarkan reaksi hipersensitivitas
dibedakan menjadi 5 golongan
- Tipe I : anafilaksis
- Tipe II: Cytotoxic
-Tipe III: complex-mediated
- Tipe IV: cell-mediated (delayed type)
- Tipe V: Stimulatory hypersensitivity
23. pada manusia ditemukan berupa alergi
lokal bila berjkontak dengan debu, bulu
binatang.
kontak antigen IgE pada sel mukosa saluran
pernapasan dapat menimbulkan gejala
asma.
obat antihistamin umumnya dapat
meningkatkan gejala alergi
24. Reaksi antara antibodi dengan antigen pada
permukaan sel, contonya hemaglutinasi dan
hemolisis.
Pada tranfusi darah dengan golongan darah
yang tidak sesuai, isoaglutinin pada resipien
akan bereaksi dengan antigen pada permukaan
sel darah merah donor menyebabkan reaksi
yang berat.
Reaksi obat, disebabkan timbulnya ikatan
antara obat dengan permukaan sel di dalam
peredaran darah dan meragsang terbentuknya
antibodi yang mengakibatkan reaksi sitotoksis
25. Pembentukan suatu kompleks oleh antigen dan
antibody dapat menyebabkan pengaktifan sistem
komplemen dan penggumpalan trombosit
Pada keadaan antibodi yang berlebih komplek yang
dibentuk akan berpesipitasi ditempat masuknya
antigen.
Jika antigen yang berlebih akan dibentuk komplek
yang dapat larut dan menyebabkan reaksi sistemik
serta ditimbun di dalam ginjal, sendi dan kulit.
Kompleks antibodi-antigen menyebabkan penyakit
glomerulo-nefritis
26. Sel limfosit –T dengan reseptor
sfesifik pada permukaan akan
dirangsang oleh antigen
mengeluarkan zat limfokin
Limfosit yang terangsang mengalami
transformasi menjadi besar seperti
limfoblas yang mampu merusak sel
target yang mengandung antigen
dipermukaannya
27. Pada penderita tirotoksikosis terdapat auto-
antibodi terhadap antigen di permukaan sel
tiroid dan apabila menempel di permukaan
sel tiroid maka akan terjadi kelainan yang
merangsang aktinitas sel itu, seperti
perangsangan oleh TSH.
Pada keadaan ini rangsangan terjadi tidak
terkontrol (LATS= Long Acting Thyroid
Stimulator)
28. Kelainan pada kadar imunoglobulin
disebabkan oleh terganggunya kecepatan
produksi atau sekresi imunoglobulin.
Mieloma, terbentuk oleh tumor klonal sel-sel
plasma
Hipogamaglobulinemia, kekurangan produksi
IgA atau IgG.
Penyakit glomerulo-nefritis (antigen berlebih)
Penyakit lupus eritematosis sistematik (SLE)
AIDS, akibat kehabisan berat dari sel T