Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat terhadap pH Tanah, Populasi Jamur Rizosfir dan Biomassa Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Timah Kepulauan Bangka Belitung
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
PEMBUATAN NANOPARTIKL KITOSAN
DARI CANGKANG KEONG MAS (POMACEA CANALICULATA L) DENGAN METODE KOMPLEKS POLIELEKTROLIT
SEBAGAI VEKTOR PENGHANTAR GEN NON-VIRAL
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
PEMBUATAN NANOPARTIKL KITOSAN
DARI CANGKANG KEONG MAS (POMACEA CANALICULATA L) DENGAN METODE KOMPLEKS POLIELEKTROLIT
SEBAGAI VEKTOR PENGHANTAR GEN NON-VIRAL
Similar to Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat terhadap pH Tanah, Populasi Jamur Rizosfir dan Biomassa Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Timah Kepulauan Bangka Belitung
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
This study aimed to determine the N, P, and K nutrients uptakes of maize crops in Dutohe of Bone Bolango regency. Te research was carried out in Dutohe Village of Kabila Distric of Bone Bolango regency for about 6 months. The experimental design was following randomized block design that consist of 4 treatments (P+K, N+P, N+K) with 3 replications, so there are 12 plot units. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The result from the experiment showed that minus one test has not significant effect to N and P uptakes, but has significant effect to K uptake.
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...NurdinUng
The aim of this study was to determine (1) the effect of N, P, and K fertilizers on the maize growth and (2) the best treatment combinations on the maize growth. The fertilizers method using minus one test in randomized block design pattern with four treatments and three replications. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The results of this research showing that the minus one test of N, P, and K fertilizers has significant effect to plant high on 14 days after planting (DAP), 42 DAP, and 56 DAP, but has not significant effect on 28 DAP. This pattern was the same with leaf color parameters. , for leaf numbers has significant effect on 28 DAP only. The best treatment combination was N+K treatment or minus P.
Similar to Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat terhadap pH Tanah, Populasi Jamur Rizosfir dan Biomassa Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Timah Kepulauan Bangka Belitung (20)
Presentasi Sidang Hasil Penelitian (SHP) Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat terhadap pH Tanah, Populasi Jamur Rizosfir dan Biomassa Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Timah Kepulauan Bangka Belitung
1. Sidang Hasil Penelitian (SHP)
Pengaruh Jamur Resisten Logam Berat terhadap Ph Tanah, Populasi Jamur
Rizosfir dan Biomassa Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Timah
Kepulauan Bangka Belitung
Raden Bondan Eddyana B
150110080162
Dosen Penguji
1.Dr. Pujawati Suryatmana, Dra.,M.P.
2.Dr. Mieke Rochimi Setiawati,Ir., M.P.
3.Faridah Damayanti, SP.,M.Sc
Dosen Pembimbing
1.Dr. Reginawanti Hindersah, Ir., M.P.
2.Dr. Ir. Hj. Anni Yuniarti, M.S.
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
6. I.Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Balitan tahun 2011
Mengisolasi 15 Isolat
Jamur
Dilakukan Pengujian
Daya Hidup
Adanya Penurunan
pH kultur
Jamur Memiliki
Kemampuan
Mobilisasi
Mobilisasi Logam Berat
Menghasilkan Asam
Organik
Penggunaan Tanaman
Jagung
Bahan Baku Bioetanol
Bioetanol
Bahan Bakar dari
Tumbuhan dapat
Menurunkan Emisi 18%
dibanding Konvensional
7. I.Pendahuluan
1.2.Identifikasi Masalah
◦ Apakah terdapat pengaruh pemberian jamur resisten logam berat
terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan biomassa
tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas tambang timah
Kepulauan Bangka Belitung ?
◦ Jamur mana dan dosis berapa yang memberikan hasil terbaik
terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan biomassa
tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas tambang timah
Kepulauan Bangka Belitung ?
1.3.Tujuan Penelitian
◦ Mengetahui pengaruh pemberian jamur resisten logam berat
terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan biomassa
tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas tambang timah
Kepulauan Bangka Belitung ?
◦ Mengetahui jamur mana dan dosis berapa yang memberikan hasil
terbaik terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan
biomassa tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas tambang
timah Kepulauan Bangka Belitung ?
8. I.Pendahuluan
1.4.Kegunaan Penelitian
◦ Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dari segi ilmiah dan aplikasi.
◦ Dari segi ilmiah yaitu meningkatkan ilmu pengetahuan
dibidang mikrobiologi dan bioteknologi tanah tentang
pengaruh pemberian jamur resisten logam berat
terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan
biomassa tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas
tambang timah Kepulauan Bangka Belitung.
◦ Sedangkan dari segi aplikasi yaitu memberikan
informasi berupa dosis jamur di tanah bekas tambang
timah Kepulauan Bangka Belitung.
9. I.Pendahuluan
1.5.Kerangka Pemikiran
Pengaruh Jamur bagi Tanaman Pengaruh Jamur bagi Tanaman (2)
Jamur dapat sebagai filter
untuk menjaga konsentrasi
logam As terhadap tanaman
dan meningkatkan serapan
P (Sharples et al., 2000)
Mengikat logam berat
dengan gugus karboksil
hemiselulosa pada matriks
diantara sel tanaman dan
jamur sehingga tanaman
terhindar dari keracunan
(Donelly, 1994)
Meningkatkan
pertumbuhan tanaman
(Endang, 2011 ;
Munyanziza et al., 1997)
Penghasil hormon
pertumbuhan(Chanway, 1
977 ; Imas et al., 1989).
10. I.Pendahuluan
1.5.Kerangka Pemikiran
Pengaruh Jamur bagi Mikroba Pengaruh Jamur bagi Logam
Biomassa mempengaruhi
penyerapan logam
(Saefudin, 2010)
Akumulasi Logam oleh
Jamur (Sartiji, 2004)
Mengubah Fosfat tidak
Tersedia menjadi Tersedia
(Pradhan, 2005)
Induksi sintesis enzim –
enzim pendegradasi
polutan (Barr, 1994)
Meningkatkan resistensi
mikroba (Sayer, 1997).
11. I.Pendahuluan
1.6.Hipotesis
1. Terdapat pengaruh pemberian jamur resisten logam berat terhadap
pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan biomassa tanaman jagung
yang ditanam di tanah bekas tambang timah Kepulauan Bangka
Belitung.
2. Terdapat jamur dan dosis tertentu yang memberikan hasil terbaik
terhadap pH tanah, populasi jamur di rhizosfer dan biomassa
tanaman jagung yang ditanam di tanah bekas tambang timah
Kepulauan Bangka Belitung.
12. II.Tinjauan Pustaka
2.1 Jamur
2.2 Logam Berat Kadmium (Cd)
2.3 Mobilisasi Logam Berat oleh Asam
Organik yang diproduksi Jamur
2.4 Tanaman Jagung
13. III.Bahan dan Metode
Waktu dan Tempat
◦ Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
dengan September 2012 di rumah kaca Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan ketinggian
tempat kurang lebih 752 dpl, Laboratorium Kesuburan
Tanah dan Nutrisi Tanaman, serta Laboratorium
Bioteknologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran.
14. III.Bahan dan Metode
Bahan dan Alat
◦ Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Tanah
Entisol (Tailing) dari lahan tambang timah Desa Kampung Cit Kepulauan
Bangka dan Belitung dengan karakteritsik (Lampiran 1). 2) Isolat jamur
yang diisolasi dari rizosfir tumbuhan Akasia di desa Merawang (JAK)
Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan jumlah
sel 308 x 106sel /mL dan isolat jamur yang diisolasi dari rizosfir tumbuhan
Harendong di desa Simpang Kates (JKH) Kabupaten Bangka Tengah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan jumlah 76,25 x 106 sel/mL.
3) Media Potato Dextrose Broth (PDB) untuk kultur cair jamur dan Potato
Dextrose Agar (PDA) untuk menghitung populasi jamur. 4) Benih Jagung
hibrida Pioneer daya kecambah 94 %.
◦ Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) AAS untuk
mengukur konsentrasi logam Cd dalam tanaman , 2) pH meter, 3) Mikro
pipet, 4) Alat-alat gelas seperti botol kaca, gelas ukur, gelas piala, gelas
aqua, kertas label nama, labu ukur, corong, kertas saring, corong
pisah, labu bundar dan pipet.
15. III.Bahan dan Metode
Rancangan Percobaan
◦ Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Rancangan Acak Kelompok. Percobaan ini
menguji inokulasi tujuh kombinasi isolat jamur dan
kepadatan inokulan cair pada media tanam jagung berupa
250 g tanah bekas tambang timah. Setiap perlakuan
diulang tiga kali dengan tujuh perlakuan sehingga
terdapat 21 unit percobaan (Lampiran 4).
16. III.Bahan dan Metode
Rancangan Perlakuan
◦ Rancangan perlakuan pada penelitian ini terdiri tujuh
perlakuan inokulasi jamur ke dalam 250 g media tanam
yang dikontaminasi Cd. Perlakuan berupa kombinasi
isolat jamur dan dosis inokulan cair dengan kepadatan
106 spora.ml-1, yaitu
A : Tanpa Jamur (Kontrol)
B : Jamur JAK 1 dengan dosis 5 mL per pot
C : Jamur JAK 1 dengan dosis 10 mL per pot
D : Jamur JAK 1 dengan dosis 15 mL per pot
E : Jamur JKH 3 dengan dosis 5 mL per pot
F : Jamur JKH 3 dengan dosis 10 mL per pot
G : Jamur JKH 3 dengan dosis 15 mL per pot
17. III.Bahan dan Metode
Rancangan Respon
◦ Pengamatan yang dilakukan terdiri atas pengamatan utama dan
penunjang.
◦ Pengamatan utama diuji secara statistik yaitu :
Populasi jamur di rizosfir tanaman jagung (CFU mL-1) dengan
metode total plate count (TPC)
Biomassa tanaman (g) berat basah dan berat kering setelah
pemanasan pada suhu 700C selama 2 hari
pH Tanah
◦ Pengamatan penunjang tidak diuji secara statistik yaitu :
Pertumbuhan tanaman jagung berupa tinggi tanaman (cm) diamati
setiap satu minggu sekali dari minggu pertama setelah tanam.
Konsentrasi Cd Tanaman utuh yang terdiri atas akar, batang dan
daun (%) dengan metode ekstraksi asam nitrat dan asam perklorat
Gejala defisiensi unsur hara dan kelebihan logam berat
18. III.Bahan dan Metode
Rancangan Analisis
◦ Pengujian perlakuan dilakukan sidik ragam. Untuk perlakuan yang
berpengaruh nyata dilakukan Uji Duncan pada taraf 5%.
◦ Model linear aditif dari perancangan percobaan sebagai
berikut:
◦ Yij = + i + j + ij
Yij = nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan/blok ke-j
= rata-rata umum
i = pengaruh kelompok/blok ke -i
j = pengaruh perlakuan ke-j
ij = komponen acak
Berdasarkan rancangan analisis di atas, maka disusun
tabel daftar sidik ragam sebagai berikut:
19. III.Bahan dan Metode
Tabel 2. Daftar Sidik Ragam
Sumber
Keragaman
DB JK KT F-Hitung
Kelompok (r-1) = 2 JKK ( y.j2)/t – FK) KTK KTK/KT
G
Perlakuan (t-1) = 6 JKP ( yi.2 )/r –
FK)
KTP KTP/KTG
Galat (r-1)(t-1) = 12 JKG (JKT – JKP) KTG
Total rt-1 = 20 JKT ( yij2 –
FK)
- -
20. III.Bahan dan Metode
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan
Sampel
Analisis
Tanah Awal
Sterilisasi Peningkatan Cd
Pembuatan
Inokulan
Pengecambahan PenanamanInokulasi
21. IV.Pembahasan
0
5
10
15
20
25
30
A B C D E F G
TinggiTanaman(cm)
Keterangan :
A (Kontrol), B (JAK1 5mL), C (JAK1 10mL), D (JAK1 15mL),
E (JKH3 5mL), F (JKH3 10mL), G (JKH3 15mL)
1MST
2MST
3MST
4MST
Perlakuan Inokulasi Jamur
Pengamatan Penunjang
4.1.1.Tinggi Tanaman
Perlakuan D
mengakibatkan tinggi
tanaman tertinggi
Perlakuan G
mengakibatkan tinggi
tanaman terendah
22.
23. IV.Pembahasan
Pengamatan Penunjang
4.1.2.Konsentrasi Cd Tanaman
0
1
2
3
4
5
6
7
8
A B C D E F G
KonsentrasiCdTanaman(mg/kg)
Keterangan :
A (Kontrol), B (JAK1 5mL), C (JAK1 10mL), D (JAK1 15mL),
E (JKH3 5mL), F (JKH3 10mL), G (JKH3 15mL).
Perlakuan Inokulasi Jamur
Perlakuan E mengakibatkan
konsentrasi Cd Tanaman
tertinggi
Perlakuan G mengakibatkan
konsentrasi Cd Tanaman
terendah
26. IV.Pembahasan
Pengamatan Utama
4.1.4.Biomassa Tanaman
Perlakuan
Rata – Rata
Berat Segar
(g)
Berat Kering
(g)
A = (Kontrol) 0,85a 0,19a
B = (Jamur JAK1 5 mL pot-1) 1,01a 0,34ab
C = (Jamur JAK1 10 mL pot-1) 1,43abc 0,35ab
D = (Jamur JAK1 15 mL pot-1) 1,82bc 0,47b
E = (Jamur JKH3 5 mL pot-1) 1,3abc 0,38ab
F = (Jamur JKH3 10 mL pot-1) 1,98c 0,49b
G = (Jamur JKH3 15 mL pot-1) 1.18ab 0,22a
Perlakuan F memberikan
Biomassa tertinggi
Perlakuan G memberikan
Biomassa terendah
27. IV.Pembahasan
Pengamatan Utama
4.1.5.Populasi Jamur Rizosfir
Perlakuan Rata – Rata (103 cfu g-1)
A = (Kontrol) 1,94ab
B = (Jamur JAK 1. 5 mL pot-1) 2,38bc
C = (Jamur JAK 1. 10 mL pot-1) 2,53ab
D = (Jamur JAK 1. 15 mL pot-1) 2,75c
E = (Jamur JKH 3. 5 mL pot-1) 1,3a
F = (Jamur JKH 3. 10 mL pot-1) 2,31bc
G = (Jamur JKH 3. 15 mL pot-1) 2,11bc
Perlakuan D memberikan
Populasi Jamur Rizosfir tertinggi
Perlakuan E memberikan Populasi
Jamur Rizosfir terendah
30. IV.Pembahasan
Pengamatan Utama
4.1.6.pH Tanah
Perlakuan Rata – Rata
A = (Kontrol) 5,09a
B = (Jamur JAK 1. 5 mL pot-1) 5,39a
C = (Jamur JAK 1. 10 mL pot-1) 5,28a
D = (Jamur JAK 1. 15 mL pot-1) 5,50a
E = (Jamur JKH 3. 5 mL pot-1) 5,28a
F = (Jamur JKH 3. 10 mL pot-1) 5,36a
G = (Jamur JKH 3. 15 mL pot-1) 5,23a
Perlakuan inokulasi Jamur
tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap pH tanah
31. V.Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
◦ Terdapat pengaruh pemberian jamur resisten logam berat
terhadap populasi jamur di rizosfir dan biomassa tanaman
jagung yang ditanam di tanah bekas lahan tambang timah
Kepulauan Bangka Belitung dikontaminasi CdCl2 Namun
pemberian jamur tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah.
◦ Pemberian isolat JKH3 dengan dosis 10 mL menyebabkan
biomassa tanaman jagung tertinggi dibandingkan perlakuan
kontrol. Pemberian JAK1 dengan dosis 15 mL menyebabkan
populasi jamur di rizosfir tanaman jagung tertinggi
dibandingkan perlakuan kontrol.
Saran
◦ Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mempelajari pengaruh
kedua isolat jamur terhadap pertumbuhan tanaman dan
konsentrasi Cd tanaman di tanah bekas lahan tambang timah
dengan pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.