Dokumen tersebut membahas berbagai konsep terkait struktur pasar seperti pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas mengenai diskriminasi harga, ukuran kekuatan monopoli, persaingan nonharga, dan cara menentukan struktur pasar melalui sensus ekonomi dan konsentrasi pasar.
3. FAKTOR PENENTU STRUKTUR PASAR
PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK
PENGARUH FUNGSI PRODUKSI
PENGARUH PARA PEMBELI
4. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA AKAN TERJADI JIKA PARA PRODUSEN
SECARA INDIVIDUAL TIDAK BISA MEMPENGARUHI HARGA.
KETIDAKMAMPUAN PRODUSEN MEMPENGARUHI HARGA TERSEBUT
KARENA:
JUMLAH PEMBELI DAN PENJUAL BANYAK
PRODUK YANG HOMOGEN
ADANYA KEBEBASAN KELUAR MASUK PASAR
INFORMASI YANG SEMPURNA
PENENTUAN HARGA PASAR
5. PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal suatu barang yang
tidak mempunyai substitut.
FAKTOR-FAKTOR PENGHALANG MASUK PASAR:
HAK PATEN dan HAK MONOPOLI
SKALA PRODUKSI yang EKONOMIS
PENGUASAAN AKAN SUATU SUMBER DAYA
6. DISKRIMINASI HARGA
Pengertian diskriminasi harga dibedakan menjadi 2 yaitu:
Penetapan harga yang berbeda-beda untuk para pembeli barang yang sama
Penetapan tingkat harga di mana perbandingan antara harga dan MC berbeda-beda
di antara para pembeli
Tujuan dan manfaat diskriminasi harga:
Memperoleh penerimaan yang lebih banyak daripada yang dapat diperolehnya jika
hanya menggunakan harga tunggal
Meningkatkan laba yang diperoleh persahaan monopolis tersebut
7. UKURAN KEKUATAN
MONOPOLI
Kekuatan monopoli dapat diukur dengan cara-cara seperti berikut:
INDEKS LERNER
BERDASARKAN DISKRIMINASI HARGA
BERDASARKAN RASIO KONSENTRASI
PENGGUNAAN INDEKS HERFINDAHL
8. PASAR MONOPOLISTIK
Teori monopolistik ditemukan oleh Edward H Chamberlain, Teori Chamberlain ini
tetap menggunakan dua asumsi dari struktur pasar persaingan sempurna:
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada
perusahaan lainnya, karena itu setiapprodusen menganggap bahwa harga-harga
pesaing, iklan dari pesaing dan lain-lain tidak berbeda dengan tindakan-tindakannya
sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh satu perusahaan dianggap tidak akan
mempengaruhi perusahaan lain untuk bereaksi mengubah harga harga mereka
Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi
produk dasar yang sama. Namun demikian, asumsi produk adalah homogen
dihilangkan, maka setiap perusahaan dianggap mampu untuk membeda-bedakan
produknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari prduk-produk
perusahaan-perusahaan saingannya.
9. Pasar Oligopoli
Teori persaingan monopolistis banyak menggunakan asumsi-asumsi
persaingan sempurna dan monopoli. Tetapi teori tersebut memberikan
gambaran yang tepat tentang keadaan pasar yang secara nyata, di mana dunia
bisnis beroperasi. Hal tersebut terjadi karena teori tersebut menyadari bahwa
perusahaan-perusahaan mempunyai kemempuan dalam mengendalikan harga,
tetapi tindakan-tindakan mereka dibatasi oleh banyaknya jumlah barangbarang pengganti dari produk mereka.
Asumsi perilaku(behavioral) seperti itu mungkin cocok untuk beberapa
industri tetapi tidak cocok untuk industri lainnya, dan jika tindakan-tindakan
perusahaan secara individual akan mengakibatkan reaksi-reaksi dari sebagian
perusahaan saingannya maka lahirlah pasar oligopoli.
10. Terbentuknya KARTEL
Dalam suatu pasar yang oligopolistik, akan sangat menguntungkan bagi semua
perusahaan jika mereka bersatu dan menentukan hargasecara bersama-sama
pula sehingga bisa memaksimumkan laba industri secara keseluruhan.
Perusahaan-perusahaan tersebut bisa mengadakan suatu persetujuan untuk
menentukan harga yang sama dengan seperti yang dilakukan monopolisdan
karenanya mereka bisa mengeruk laba maksimum dari konsumen.
Jika persetujuan seperti itu dilakukan secara formal, maka kelompok tersebut
dinamakan kartel.
Jika dilakukan secara diam-diam(informal) maka disebut kolusi.
Jika sebuah kartel secara penuh bisa mengendalikan semua perusahaan dalam
suatu industri, maka kartel tersebutbisa bertindak sebagai monopoli.
11. Kepemimpinan Harga
Cara yang kurang formal tapi efektif dalam mengurangi ketidakpastian
oligopoli adalah melalui kepemimpinan harga (price leadership).
Kepemimpinan harga akan terjadi jika sebuah perusahaan menetapkan dirinya
sebahgai pemimpin suatu industri dan semua perusahaan dalam industri
tersebut menerima kebijaksanaan harga yang ditetapkan perusahaan tersebut.
Kepemimpinan ini bisa lahir karena ukuran dan kekuatan perusahaan
pemimpin tersebut atau karena adanya efisiensi biaya, atau karena kemempuan
perusahaan pemimpin tersebut untuk meramalkan keadaan-keadaan pasar dan
menentukan harga yang bisa menghasilkan laba yang memuaskan semua
perusahaan dalam industri tersebut.
12. Persaingan Nonharga
Oleh karena perusahaan-perusahaan saingan akan selalu
membalas tindakan penurunan harga, maka oligopolis
cenderung untuk menggunakan teknik-teknik
persaingan nonharga untuk meningkatkan permintaan.
Untuk menjelaskan konsep tersebut, kita asumsikan
bahwa fungsi permintaan suatu perusahaan adalah
sebagai berikut:
13. QA = (PA,Px,IA,Ix,SQA,SQx,Y,Pddk,.......)
= a+bPA+cPx+dIA-eIx+fSQA+gSQx+Hy+iPddk+.....
Dimana :
QA
= kuantitas output yang diminta perusahaan A
PA
= harga yang ditetapkan perusahaan A
Px
= harga rata-rata yang ditetapkan perusahaan Lainnya
I
= pengeluaran iklan perusahaan
SQ
= indeks model dan kualitas
Y
= pendapatan
Pddk = penduduk
perusahaan tersebut bisa mengendalikan 3 variabel dalam
persamaan yaitu PA,IA dan SQA