SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
SOAL-JAWAB UJIAN
SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015
TINGKAT KABUPATEN / KOTA
Waktu : 3 jam
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2015
FISIKA
Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 2 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
1. (10 poin) Sebuah mobil massa 2m bergerak dengan kecepatan v pada saat mendekati mobil
lain massa 4m yang sedang dalam keadaan diam. Pada saat tumbukan terjadi, pegas
terkompresi (lihat gambar!). Tentukan:
(a) Kecepatan mobil 4m pada saat pegas terkompresi maksimum (energinya dianggap kekal)!
(b) Kecepatan akhir mobil 4m setelah lama bertumbukan (energi dianggap kekal)!
(c) Kecepatan akhir mobil 4m jika tumbukannya tidak elastis!
Jawab:
(a) Ketika pegas terkompresi maksimum, kedua mobil pada posisi paling dekat dan pada saat
itu kecepatannya v’.
Kekekalan momentum:   '422 vmmmv  , (1 poin)
Jadi, vv
3
1
' . (2 poin)
(b) Kekekalan energi dan momentum:
2
4
2
2
2
2 2'
2
2'
1
2
mvmvmv
 (1 poin)
'
2
'
1 2mvmvmv  , (1 poin)
dimana '
1v , '
2v adalah kecepatan mobil 2m dan 4m setelah tumbukan. Maka kecepatan akhir
mobil 4m adalah:
v
m
mvmv
v
3
2
4
22 '
1'
2 

 (2 poin)
(c) Jika tumbukannya tidak elastis, kedua mobil setelah tumbukan akan bergerak bersama-
sama. (1 poin)
Maka kecepatan keduanya adalah vvv
3
1'
2
'
1  sama seperti (a). (2 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 3 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
2. (10 poin) Sebuah partikel bergerak dalam lintasan lingkaran dimana jarak yang ditempuh
sebagai fungsi waktu dapat dirumuskan dalam bentuk s = C1t2
+ C2t + C3, dengan C1 suatu
tetapan positif, sedangkan C2 dan C3 suatu tetapan sembarang. Jika pada saat jarak yang
ditempuh adalah s1 dan s2 (dimana s2 > s1) maka percepatan totalnya dari partikel berturut-
turut adalah a1 dan a2 (dimana a2 > a1). Tentukan jari-jari lingkaran tersebut dinyatakan
dalam a1, a2, s1, dan s2.
Solusi:
Jarak
2
1 2 3s C t C t C   (1 poin)
Kecepatan
212 CtC
dt
ds
v  (1 poin)
Percepatan tangensial
12C
dt
dv
at  (1 poin)
Karena bergerak melingkar maka percepatan sentripetalnya
2
s
v
a
R
 (1 poin)
Hubungan antara kecepatan dan jarak di atas adalah
  2
231
2
221
22
1
2
444 CCsCCtCCtCv  (1 poin)
Percepatan total
2 2 2
tot t sa a a  (1 poin)
2
2 2 1 1 3 2
1 1
4 ( )
(2 )
C s C C
a C
R
 
  (1 poin)
2
2 2 1 2 3 2
2 1
4 ( )
(2 )
C s C C
a C
R
 
  (1 poin)
Jika dikurangi, hasilnya
2 2 1 2 1
2 1
4 ( )C s s
a a
R

  (1 poin)
Sehingga jari-jari lingkaran adalah
1 2 1
2 2
2 1
4 ( )C s s
R
a a



. (1 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 4 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
3. (10 poin) Seperti diperlihatkan dalam gambar,
seorang siswa dengan massa M berdiri di atas sebuah
meja berbentuk lingkaran, sejauh r dari pusat meja.
Katakan koefisien gesek antara sepatu siswa dengan
meja tersebut adalah . Pada saat awal t = 0 meja
mulai berotasi dengan percepatan sudut  
konstan. Anggap gerakan berada dibawah pengaruh
percepatan gravitasi konstan g yang arahnya ke
bawah.
(a) Hitung besar percepatan sudut maksimum (maks) hingga siswa tersebut belum sempat
mengalami slip.
(b) Dengan menganggap bahwa  < maks , tentukan vektor gaya gesek total yang dialami
oleh siswa tersebut sebelum ia mengalami slip dinyatakan sebagai fungsi waktu (t).
(Petunjuk : gunakan koordinat polar r, θ)
(c) Dengan menganggap bahwa  < maks , tentukan kapan siswa tersebut mulai mengalami
slip terhitung sejak meja pertama kali berotasi.
Jawab:
(a) Agar anak tidak mengalami slip pada saat awat (t = 0), maka pada kerangka acuan meja,
singgung 0
0g
F
f m r

 
 (1 poin)
Nilai percepatan maksimum didapatkan ketika anak tepat akan slip, sehingga
max
max
0mg m r
g
r
 


 

(2 poin)
(b) Karena max  , maka anak akan bergerak dengan lintasan berbentuk lingkaran yang
jari-jarinya r. (1 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 5 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Arah
radial
Arah
singgung
2
m r
m r
gf
O
Tampak Atas
(1 poin)
Karena  konstan dan pada awalnya meja dalam keadaan diam, maka  t t  . Jadi pada
kerangka acuan meja,
 
2
2
ˆ ˆ
ˆ ˆ
gf m r m r r
m r t r
  
  
 
 
(1 poin)
dengan ˆr menyatakan arah radial dan ˆ menyatakan arah singgung. Jadi besar dari gaya gesek
yang bekerja pada anak adalah
2 4
1gf m r t   (1 poin)
(c). Anak akan tepat akan slip ketika nilai gaya geseknya adalah gaya gesek statik maksimum. Jadi,
2 4
,max
1/42 2
2
2
1
1
gf mg m r t
g
t
r
  



  
 
  
 
(3 poin)
4. (15 poin) Sebuah silinder bermassa M dan jari-jari R dapat berotasi bebas terhadap sumbu
horisontalnya. Sebuah tali tak bermassa dililitkan pada permukaan silinder, kemudian sebuah
beban bermassa m dipasang pada ujung tali. Mula-mula tali berada di bawah silinder.
Kemudian beban tersebut dinaikkan setinggi h dan dilepaskan tanpa kecepatan awal.
Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan waktu yang dibutuhkan sejak beban dilepas
hingga menempuh jarak 2h. (Tali tidak dapat mulur, interaksi bersifat seketika dan tidak
lenting sama sekali)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 6 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Jawaban:
Kecepatan beban ketika turun sejauh h dimana saat itu terjadi tumbukan antara tali dengan silinder
adalah
2v gh (1) (1 poin)
Karena tumbukan bersifat seketika (sangat singkat), efek gaya gravitasi ketika tumbukan dapat
diabaikan, sehingga momentum sudut sistem terhadap sumbu rotasi silinder bernilai tetap.
Sesaat sebelum tumbukan,
L mvR (2) (1 poin)
Sesaat setelah tumbukan
21
2L muR I muR MR     (3) (1 poin)
dimana v = kecepatan beban sesaat sebelum tumbukan, u = kecepatan beban sesaat setelah
tumbukan, I = momen inersia silinder terhadap sumbunya dan  = kecepatan sudut silinder sesaat
setelah tumbukan.
21
2mvR muR MR   (4) (1 poin)
Karena tali bersifat tak elastik, maka hal ini memberikan batasan bahwa
u R (5) (1 poin)
Sehingga
1
2mvR muR MuR  (6)
atau
2
2
m
u v
m M


(7) (1 poin)
Selanjutnya beban akan melakukan gerak dipercepat beraturan dengan kecepatan awal u.
Percepatan a ke bawah dapat ditentukan sebagai berikut. Persamaan gaya untuk beban adalah
mg T ma  (8) (1 poin)
dengan T = tegangan tali. Persamaan gerak rotasi pada silinder adalah
21
2 ( / )TR I MR a R  (9) (1 poin)
dimana  = percepatan sudut silinder. Maka tegangan tali adalah
1
2T Ma (10) (1 poin)
sehingga jika dimasukkan ke persamaan (8) akan menghasilkan
2
2
m
a g
m M


(11) (1 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 7 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Hasil ini sesungguhnya dapat pula diperoleh dengan menurunkan persamaan (7) ke waktu, dengan
mengingat bahwa kecepatan u (setelah tumbukan) bersesuaian dengan percepatan a sedangkan
kecepatan v (sebelum tumbukan) bersesuaian dengan percepatan g.
Waktu yang dibutuhkan ketika turun sejauh h sebelum tumbukan adalah
1
2h
t
g
 (1 poin)
Sedangkan waktu yang dibutuhkan ketika turun sejauh h setelah tumbukan memenuhi persamaan
2 21 1
2 2 2 22 2
2 2 2
2 2
m gh mg
h ut at t t
m M m M
   
 
2
2 2
2 (2 )
2 0
h h m M
t t
g mg

  
Nilai 2t yang mungkin adalah
 2
2 8 4 (2 )
2
4 / 2
2
h h h m M
g g mg h
t M m
g

  
    (2 poin)
Jadi total waktu yang dibutuhkan adalah
1 2
(4 / )
total
h M m
t t t
g

   . (2 poin)
5. (15 poin) Dua kereta masing-masing bermassa m1
dan m2 dihubungkan dengan tali tak bermassa yang
terhubung dengan katrol licin tak bermassa. Kereta
m1 berada pada permukaan horisontal, sedangkan
kereta m2 berada pada bidang miring dengan sudut
kemiringan α terhadap horisontal. Di dalam masing-
masing kereta terdapat bandul yang massanya dapat
diabaikan relatif terhadap massa kereta. Setelah
dilepas, posisi masing-masing bandul membentuk
sudut terhadap garis vertikal serta diasumsikan bahwa bandul tersebut tidak berayun di dalam
kereta. Seluruh permukaan bersifat licin. Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan sudut
kemiringan masing-masing bandul relatif terhadap garis vertikal. Asumsikan jari-jari roda
sangat kecil dan massanya dapat diabaikan.
Solusi:
Hukum Newton II untuk kereta m1 pada arah horisontal/sejajar tali adalah
1T m a (1 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 8 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
dengan T = tegangan tali dan a = percepatan horisontal m1 ke arah kiri terhadap lantai. Untuk
kereta m2 pada arah sejajar tali
2 2sinm g T m a   (1 poin)
dengan a = percepatan m2 juga sejajar bidang miring. Gabungan kedua persamaan di atas
menghasilkan percepatan
2
1 2
sinm
a g
m m



. (1 poin)
(1 poin)
Bandul 1 Bandul 2
Bandul akan tetap diam relatif terhadap kereta jika percepatan bandul (terhadap lantai) =
percepatan kereta (terhadap lantai). Misalnya massa bandul adalah m yang dapat diabaikan jika
dibandingkan dengan massa kereta. Pada kereta m1, sudut antara bandul dengan garis vertikal
adalah 1, sedangkan gaya tegang pada batang pendulum adalah K. Persamaan gaya adalah
mgK 11 cos dan maK 11 sin (1 poin)
sehingga
2
1
1 2
sin
tan
ma
g m m

  

. (1 poin)
Pada kereta m2, sudut antara bandul dengan garis vertikal adalah 2, sedangkan gaya tegang pada
batang pendulum adalah K. Sudut antara bandul dengan garis normal bidang miring adalah ,
sehingga berlaku persamaan sudut
2    (1 poin)
Persamaan gaya pada arah sejajar bidang miring adalah
21
2
2
sin
sinsin
mm
m
mgmaKmg



 (1 poin)
Sedangkan pada arah tegaklurus bidang miring adalah
0coscos 2   Kmg (1 poin)


cos
cos
2 mgK  (1 poin)
Dengan substitusi K2 ke dalam persamaan di atas diperoleh
2
1 2
sin
sin tan cos
m
mg mg mg
m m

   

(1 poin)
K1
K2
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 9 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Dibagi dengan cosmg  menghasilkan
2 1
1 2 1 2
tan tan
tan tan
m m
m m m m
 
   
 
. (1 poin)
Dengan menggunakan persamaan sudut diperoleh
2
tan tan
tan tan( )
1 tan .tan
 
  
 

  

. (1 poin)
Substitusi nilai tan menghasilkan
2
2 2
1 2
sin cos
tan
cos
m
m m
 




(2 poin)
6. (20 poin) Sebuah bola pejal homogen bermassa m dan berjari-jari R , dilepaskan dari puncak
suatu bidang miring dengan sudut kemiringan 45  dan bermassa 2M m . Bidang miring
dapat bergerak bebas pada suatu bidang horizontal licin (lihat gambar) dan bola selalu
bergerak menggelinding tanpa slip. Jika diketahui panjang sisi miring dari bidang miring
adalah L dan percepatan gravitasi adalah g , tentukan:
θ
L
M
m
R
licin
a) besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang miring
b) besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam
c) waktu yang dibutuhkan bola untuk sampai di tepi bawah bidang miring
Solusi
a. Misalkan A adalah percepatan bidang miring relatif terhadap bidang horizontal yang
diam dan a adalah percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang miring.
Relatif terhadap bidang horizontal yang diam, diagram gaya untuk bidang miring,
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 10 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
θ
θ
θ
N
f
(1 poin)
Hukum 2 Newton untuk arah mendatar adalah
sin cosN f MA   (1) (1 poin)
Relatif terhadap bidang miring, diagram gaya untuk bola adalah:
θ
θ
N
f mA
mg x
y
(1 poin)
Hukum 2 Newton untuk bola adalah:
0
sin cos 0
yF
N mA mg 

  
 (2) (1 poin)
sin cos
xF ma
mg f mA ma 

  
 (3) (1 poin)
dan torsi terhadap pusat massa bola adalah:
fR I (dengan 2
5
2
mRI  ) (4) (1 poin)
Karena bola menggelinding tanpa slip, maka berlaku:
a R (5) (1 poin)
Dari persamaan (3) dan (4), didapatkan bahwa
cos
m
A a
M m


(6) (1 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 11 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Substitusi (4) dan (6) ke persamaan (3), didapatkan,
2
2
sin
sin
15
2
37
g
a
M m I
M m mR
g







(7) (1 poin)
b. Misalkan a adalah percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang
diam, maka
θ
m
a
A
a
x
y
(2 poin)
ax
= acosq - A =
5a
6 2
ay
= -asinq = -
a
2
(8) (2 poin)
Jadi besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam adalah
a = ax
2
+ ay
2
=
15g
222
61
(9) (2 poin)
c. Karena percepatan pusat massa dari bola konstan, maka relatif terhadap bidang miring,
21
2
L aT (10) (3 poin)
jadi kita dapatkan,
37
2
15
L
T
g
 (11) (2 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 12 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
7. (20 poin) Sebuah mobil akrobatik diatur memiliki percepatan konstan .a Mobil ini akan
melewati sebuah tanjakan miring bersudut  untuk kemudian melakukan gerak parabola
menuju target. Target berada pada jarak L dari titik awal keberangkatan mobil. Tanjakan
berada pada jarak x dari titik awal keberangkatan mobil. Panjang tanjakan adalah .d Saat
mobil melewati tanjakan, kemiringan tanjakan berkurang sebesar
m
K
kali sudut awal,
dimana m adalah massa dari mobil dan K adalah suatu konstanta. Percepatan mobil pun
berkurang sebesar sing  saat melalui tanjakan, dimana  adalah sudut kemiringan antara
tanjakan dengan tanah. Mobil dipercepat dari keadaan diam dari garis start. Tentukanlah
percepatan yang harus dimiliki oleh mobil agar tepat mencapai garis finish. Anggap mobil
adalah partikel titik.
Jawab:
Perubahan kemiringan tanjakan
Kemiringan tanjakan berkurang sebesar
m
K
kali sudut awal, dengan kata lain untuk mobil bermassa
m yang menaiki tanjakan, sudut tanjakan akan berkurang sebesar
m
K
 sehingga sudut dari
tanjakan setelah mobil bermassa m menaiki tanjakan adalah:
' 1
m
K
 
 
  
 
(4 poin)
Perubahan percepatan
Sebelum melewati tanjakan, percepatan mobil adalah a kemudian setelah melewati tanjakan,
percepatannya berkurang sebesar sin 'g  dengan kata lain, percepatan mobil saat melewati
tanjakan adalah
' sin 'a a g   (1 poin)

This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 13 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
Daerah I (saat mobil di jalan datar sebelum tanjakan)
2 2
0
2
2
0 2
2
t
t
t
v v aS
v ax
v ax
 
 

(2 poin)
Daerah II (saat mobil menaiki tanjakan)
 
 
2 2
0
2
2
2
2 2 '
2 2 sin '
2 2 sin '
t
t
t
t
v v aS
v ax a d
v ax a g d
v a x d g d


 
 
  
  
(2 poin)
Daerah III (saat mobil lepas dari tanjakan dan melakukan gerak parabola)
Gerak parabola, dengan kecepatan awal:
 0
0 0
0 0
2 2 sin 'd
cos '
sin '
x
y
v a x d g
v v
v v



  


(1 poin)
Gerak untuk sumbu-X:
0
0
0
cos '
cos ' cos '
cos '
cos '
xL x d v t
L x d v t
L x d
t
v

 


  
  
 

(2 poin)
Gerak untuk sumbu-Y:
2
00
2
1
gttvyy y  (2 poin)
 
'cos
'cos
2
1
'cos
'cos
'sin'sin 22
0
2
0
0





v
dxL
g
v
dxL
vd






 

   
'cos2
'cos
'cos'tan'sin 22
0
2



v
dxL
gdxLd


 
 
  'sin22
'2sin
'cos
2



gddxa
xL
dxLg



   
 
'sin2
'2sin
'cos
2
2



gd
xL
dxLg
dxa 


 (2 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com
Page 14 of 14Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang
 
    dx
gd
xLdx
dxLg
a





'sin2
'2sin2
'cos
2



(2 poin)
  
 dx
K
m
gd
K
m
xLdx
K
m
dxLg
a




















































 1sin
12sin2
1cos
2
(2 poin)
This file was downloaded from
http://ivanjoannes.wordpress.com

More Related Content

What's hot

Amdal jepang
Amdal jepangAmdal jepang
Amdal jepangTria_ef
 
Peta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanyaPeta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanyafikrul islamy
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Kesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskaKesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskariska fatimah
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Marfizal Marfizal
 
02 - SBB2-Pelat_1.ppt
02 - SBB2-Pelat_1.ppt02 - SBB2-Pelat_1.ppt
02 - SBB2-Pelat_1.pptCES2022
 
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanianAndrew Hutabarat
 
Jarak dan perpindahan
Jarak dan perpindahanJarak dan perpindahan
Jarak dan perpindahanYoga Aldi
 
Soal hots gerak parabola
Soal hots gerak parabolaSoal hots gerak parabola
Soal hots gerak parabolamabdulrachman
 

What's hot (20)

Amdal jepang
Amdal jepangAmdal jepang
Amdal jepang
 
Peta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanyaPeta dan-penggunaanya
Peta dan-penggunaanya
 
Gerak Parabola
Gerak ParabolaGerak Parabola
Gerak Parabola
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
Uptd rusunawa mataram rubah
Uptd rusunawa mataram  rubahUptd rusunawa mataram  rubah
Uptd rusunawa mataram rubah
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
91-100 osn fisika (soal)
91-100 osn fisika (soal)91-100 osn fisika (soal)
91-100 osn fisika (soal)
 
Kesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riskaKesetimbangan radioaktif riska
Kesetimbangan radioaktif riska
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 
Makala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa GempaMakala Rekayasa Gempa
Makala Rekayasa Gempa
 
02 - SBB2-Pelat_1.ppt
02 - SBB2-Pelat_1.ppt02 - SBB2-Pelat_1.ppt
02 - SBB2-Pelat_1.ppt
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian
7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Jarak dan perpindahan
Jarak dan perpindahanJarak dan perpindahan
Jarak dan perpindahan
 
Soal hots gerak parabola
Soal hots gerak parabolaSoal hots gerak parabola
Soal hots gerak parabola
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian eMateri olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
 

Similar to Fisika

Similar to Fisika (20)

2
  2  2
2
 
4 solusi-osk-fisika-2013(1)
4 solusi-osk-fisika-2013(1)4 solusi-osk-fisika-2013(1)
4 solusi-osk-fisika-2013(1)
 
2. Kecepatan Kelajuan.pptx
2. Kecepatan Kelajuan.pptx2. Kecepatan Kelajuan.pptx
2. Kecepatan Kelajuan.pptx
 
Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2
 
Osn 2007 soal jawab_teori
Osn       2007 soal jawab_teoriOsn       2007 soal jawab_teori
Osn 2007 soal jawab_teori
 
Osn 2007 teori (soal & solusi)
Osn 2007 teori (soal & solusi)Osn 2007 teori (soal & solusi)
Osn 2007 teori (soal & solusi)
 
Soal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+solSoal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+sol
 
Osn2007 soal jawab_teori
Osn2007 soal jawab_teoriOsn2007 soal jawab_teori
Osn2007 soal jawab_teori
 
Bahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisikaBahan pembinaanosn fisika
Bahan pembinaanosn fisika
 
Fisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: KinematikaFisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: Kinematika
 
Pengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptxPengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptx
 
Soal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+solSoal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+sol
 
Bab 1 Kinematika .ppt
Bab 1 Kinematika .pptBab 1 Kinematika .ppt
Bab 1 Kinematika .ppt
 
Solusi prov-2009
Solusi prov-2009Solusi prov-2009
Solusi prov-2009
 
Smp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihanSmp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihan
 
UMTPN Fisika 2000 Rayon C 22
UMTPN Fisika 2000 Rayon C 22UMTPN Fisika 2000 Rayon C 22
UMTPN Fisika 2000 Rayon C 22
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
Osk 2016
Osk 2016Osk 2016
Osk 2016
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ESoal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
 

More from Novilya Sholikhah (6)

Bahan mikro
Bahan mikroBahan mikro
Bahan mikro
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
 
Undangan haji
Undangan hajiUndangan haji
Undangan haji
 
Soal ulangan harian 1
Soal ulangan harian 1Soal ulangan harian 1
Soal ulangan harian 1
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Program individu
Program individuProgram individu
Program individu
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Fisika

  • 1. SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA Waktu : 3 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2015 FISIKA Hak Cipta Dilindungi Undang-undang This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 2. Page 2 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 1. (10 poin) Sebuah mobil massa 2m bergerak dengan kecepatan v pada saat mendekati mobil lain massa 4m yang sedang dalam keadaan diam. Pada saat tumbukan terjadi, pegas terkompresi (lihat gambar!). Tentukan: (a) Kecepatan mobil 4m pada saat pegas terkompresi maksimum (energinya dianggap kekal)! (b) Kecepatan akhir mobil 4m setelah lama bertumbukan (energi dianggap kekal)! (c) Kecepatan akhir mobil 4m jika tumbukannya tidak elastis! Jawab: (a) Ketika pegas terkompresi maksimum, kedua mobil pada posisi paling dekat dan pada saat itu kecepatannya v’. Kekekalan momentum:   '422 vmmmv  , (1 poin) Jadi, vv 3 1 ' . (2 poin) (b) Kekekalan energi dan momentum: 2 4 2 2 2 2 2' 2 2' 1 2 mvmvmv  (1 poin) ' 2 ' 1 2mvmvmv  , (1 poin) dimana ' 1v , ' 2v adalah kecepatan mobil 2m dan 4m setelah tumbukan. Maka kecepatan akhir mobil 4m adalah: v m mvmv v 3 2 4 22 ' 1' 2    (2 poin) (c) Jika tumbukannya tidak elastis, kedua mobil setelah tumbukan akan bergerak bersama- sama. (1 poin) Maka kecepatan keduanya adalah vvv 3 1' 2 ' 1  sama seperti (a). (2 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 3. Page 3 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang 2. (10 poin) Sebuah partikel bergerak dalam lintasan lingkaran dimana jarak yang ditempuh sebagai fungsi waktu dapat dirumuskan dalam bentuk s = C1t2 + C2t + C3, dengan C1 suatu tetapan positif, sedangkan C2 dan C3 suatu tetapan sembarang. Jika pada saat jarak yang ditempuh adalah s1 dan s2 (dimana s2 > s1) maka percepatan totalnya dari partikel berturut- turut adalah a1 dan a2 (dimana a2 > a1). Tentukan jari-jari lingkaran tersebut dinyatakan dalam a1, a2, s1, dan s2. Solusi: Jarak 2 1 2 3s C t C t C   (1 poin) Kecepatan 212 CtC dt ds v  (1 poin) Percepatan tangensial 12C dt dv at  (1 poin) Karena bergerak melingkar maka percepatan sentripetalnya 2 s v a R  (1 poin) Hubungan antara kecepatan dan jarak di atas adalah   2 231 2 221 22 1 2 444 CCsCCtCCtCv  (1 poin) Percepatan total 2 2 2 tot t sa a a  (1 poin) 2 2 2 1 1 3 2 1 1 4 ( ) (2 ) C s C C a C R     (1 poin) 2 2 2 1 2 3 2 2 1 4 ( ) (2 ) C s C C a C R     (1 poin) Jika dikurangi, hasilnya 2 2 1 2 1 2 1 4 ( )C s s a a R    (1 poin) Sehingga jari-jari lingkaran adalah 1 2 1 2 2 2 1 4 ( )C s s R a a    . (1 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 4. Page 4 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang 3. (10 poin) Seperti diperlihatkan dalam gambar, seorang siswa dengan massa M berdiri di atas sebuah meja berbentuk lingkaran, sejauh r dari pusat meja. Katakan koefisien gesek antara sepatu siswa dengan meja tersebut adalah . Pada saat awal t = 0 meja mulai berotasi dengan percepatan sudut   konstan. Anggap gerakan berada dibawah pengaruh percepatan gravitasi konstan g yang arahnya ke bawah. (a) Hitung besar percepatan sudut maksimum (maks) hingga siswa tersebut belum sempat mengalami slip. (b) Dengan menganggap bahwa  < maks , tentukan vektor gaya gesek total yang dialami oleh siswa tersebut sebelum ia mengalami slip dinyatakan sebagai fungsi waktu (t). (Petunjuk : gunakan koordinat polar r, θ) (c) Dengan menganggap bahwa  < maks , tentukan kapan siswa tersebut mulai mengalami slip terhitung sejak meja pertama kali berotasi. Jawab: (a) Agar anak tidak mengalami slip pada saat awat (t = 0), maka pada kerangka acuan meja, singgung 0 0g F f m r     (1 poin) Nilai percepatan maksimum didapatkan ketika anak tepat akan slip, sehingga max max 0mg m r g r        (2 poin) (b) Karena max  , maka anak akan bergerak dengan lintasan berbentuk lingkaran yang jari-jarinya r. (1 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 5. Page 5 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Arah radial Arah singgung 2 m r m r gf O Tampak Atas (1 poin) Karena  konstan dan pada awalnya meja dalam keadaan diam, maka  t t  . Jadi pada kerangka acuan meja,   2 2 ˆ ˆ ˆ ˆ gf m r m r r m r t r           (1 poin) dengan ˆr menyatakan arah radial dan ˆ menyatakan arah singgung. Jadi besar dari gaya gesek yang bekerja pada anak adalah 2 4 1gf m r t   (1 poin) (c). Anak akan tepat akan slip ketika nilai gaya geseknya adalah gaya gesek statik maksimum. Jadi, 2 4 ,max 1/42 2 2 2 1 1 gf mg m r t g t r                 (3 poin) 4. (15 poin) Sebuah silinder bermassa M dan jari-jari R dapat berotasi bebas terhadap sumbu horisontalnya. Sebuah tali tak bermassa dililitkan pada permukaan silinder, kemudian sebuah beban bermassa m dipasang pada ujung tali. Mula-mula tali berada di bawah silinder. Kemudian beban tersebut dinaikkan setinggi h dan dilepaskan tanpa kecepatan awal. Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan waktu yang dibutuhkan sejak beban dilepas hingga menempuh jarak 2h. (Tali tidak dapat mulur, interaksi bersifat seketika dan tidak lenting sama sekali) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 6. Page 6 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Jawaban: Kecepatan beban ketika turun sejauh h dimana saat itu terjadi tumbukan antara tali dengan silinder adalah 2v gh (1) (1 poin) Karena tumbukan bersifat seketika (sangat singkat), efek gaya gravitasi ketika tumbukan dapat diabaikan, sehingga momentum sudut sistem terhadap sumbu rotasi silinder bernilai tetap. Sesaat sebelum tumbukan, L mvR (2) (1 poin) Sesaat setelah tumbukan 21 2L muR I muR MR     (3) (1 poin) dimana v = kecepatan beban sesaat sebelum tumbukan, u = kecepatan beban sesaat setelah tumbukan, I = momen inersia silinder terhadap sumbunya dan  = kecepatan sudut silinder sesaat setelah tumbukan. 21 2mvR muR MR   (4) (1 poin) Karena tali bersifat tak elastik, maka hal ini memberikan batasan bahwa u R (5) (1 poin) Sehingga 1 2mvR muR MuR  (6) atau 2 2 m u v m M   (7) (1 poin) Selanjutnya beban akan melakukan gerak dipercepat beraturan dengan kecepatan awal u. Percepatan a ke bawah dapat ditentukan sebagai berikut. Persamaan gaya untuk beban adalah mg T ma  (8) (1 poin) dengan T = tegangan tali. Persamaan gerak rotasi pada silinder adalah 21 2 ( / )TR I MR a R  (9) (1 poin) dimana  = percepatan sudut silinder. Maka tegangan tali adalah 1 2T Ma (10) (1 poin) sehingga jika dimasukkan ke persamaan (8) akan menghasilkan 2 2 m a g m M   (11) (1 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 7. Page 7 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Hasil ini sesungguhnya dapat pula diperoleh dengan menurunkan persamaan (7) ke waktu, dengan mengingat bahwa kecepatan u (setelah tumbukan) bersesuaian dengan percepatan a sedangkan kecepatan v (sebelum tumbukan) bersesuaian dengan percepatan g. Waktu yang dibutuhkan ketika turun sejauh h sebelum tumbukan adalah 1 2h t g  (1 poin) Sedangkan waktu yang dibutuhkan ketika turun sejauh h setelah tumbukan memenuhi persamaan 2 21 1 2 2 2 22 2 2 2 2 2 2 m gh mg h ut at t t m M m M       2 2 2 2 (2 ) 2 0 h h m M t t g mg     Nilai 2t yang mungkin adalah  2 2 8 4 (2 ) 2 4 / 2 2 h h h m M g g mg h t M m g         (2 poin) Jadi total waktu yang dibutuhkan adalah 1 2 (4 / ) total h M m t t t g     . (2 poin) 5. (15 poin) Dua kereta masing-masing bermassa m1 dan m2 dihubungkan dengan tali tak bermassa yang terhubung dengan katrol licin tak bermassa. Kereta m1 berada pada permukaan horisontal, sedangkan kereta m2 berada pada bidang miring dengan sudut kemiringan α terhadap horisontal. Di dalam masing- masing kereta terdapat bandul yang massanya dapat diabaikan relatif terhadap massa kereta. Setelah dilepas, posisi masing-masing bandul membentuk sudut terhadap garis vertikal serta diasumsikan bahwa bandul tersebut tidak berayun di dalam kereta. Seluruh permukaan bersifat licin. Percepatan gravitasi g ke bawah. Tentukan sudut kemiringan masing-masing bandul relatif terhadap garis vertikal. Asumsikan jari-jari roda sangat kecil dan massanya dapat diabaikan. Solusi: Hukum Newton II untuk kereta m1 pada arah horisontal/sejajar tali adalah 1T m a (1 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 8. Page 8 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang dengan T = tegangan tali dan a = percepatan horisontal m1 ke arah kiri terhadap lantai. Untuk kereta m2 pada arah sejajar tali 2 2sinm g T m a   (1 poin) dengan a = percepatan m2 juga sejajar bidang miring. Gabungan kedua persamaan di atas menghasilkan percepatan 2 1 2 sinm a g m m    . (1 poin) (1 poin) Bandul 1 Bandul 2 Bandul akan tetap diam relatif terhadap kereta jika percepatan bandul (terhadap lantai) = percepatan kereta (terhadap lantai). Misalnya massa bandul adalah m yang dapat diabaikan jika dibandingkan dengan massa kereta. Pada kereta m1, sudut antara bandul dengan garis vertikal adalah 1, sedangkan gaya tegang pada batang pendulum adalah K. Persamaan gaya adalah mgK 11 cos dan maK 11 sin (1 poin) sehingga 2 1 1 2 sin tan ma g m m      . (1 poin) Pada kereta m2, sudut antara bandul dengan garis vertikal adalah 2, sedangkan gaya tegang pada batang pendulum adalah K. Sudut antara bandul dengan garis normal bidang miring adalah , sehingga berlaku persamaan sudut 2    (1 poin) Persamaan gaya pada arah sejajar bidang miring adalah 21 2 2 sin sinsin mm m mgmaKmg     (1 poin) Sedangkan pada arah tegaklurus bidang miring adalah 0coscos 2   Kmg (1 poin)   cos cos 2 mgK  (1 poin) Dengan substitusi K2 ke dalam persamaan di atas diperoleh 2 1 2 sin sin tan cos m mg mg mg m m       (1 poin) K1 K2 This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 9. Page 9 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Dibagi dengan cosmg  menghasilkan 2 1 1 2 1 2 tan tan tan tan m m m m m m         . (1 poin) Dengan menggunakan persamaan sudut diperoleh 2 tan tan tan tan( ) 1 tan .tan             . (1 poin) Substitusi nilai tan menghasilkan 2 2 2 1 2 sin cos tan cos m m m       (2 poin) 6. (20 poin) Sebuah bola pejal homogen bermassa m dan berjari-jari R , dilepaskan dari puncak suatu bidang miring dengan sudut kemiringan 45  dan bermassa 2M m . Bidang miring dapat bergerak bebas pada suatu bidang horizontal licin (lihat gambar) dan bola selalu bergerak menggelinding tanpa slip. Jika diketahui panjang sisi miring dari bidang miring adalah L dan percepatan gravitasi adalah g , tentukan: θ L M m R licin a) besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang miring b) besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam c) waktu yang dibutuhkan bola untuk sampai di tepi bawah bidang miring Solusi a. Misalkan A adalah percepatan bidang miring relatif terhadap bidang horizontal yang diam dan a adalah percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang miring. Relatif terhadap bidang horizontal yang diam, diagram gaya untuk bidang miring, This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 10. Page 10 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang θ θ θ N f (1 poin) Hukum 2 Newton untuk arah mendatar adalah sin cosN f MA   (1) (1 poin) Relatif terhadap bidang miring, diagram gaya untuk bola adalah: θ θ N f mA mg x y (1 poin) Hukum 2 Newton untuk bola adalah: 0 sin cos 0 yF N mA mg       (2) (1 poin) sin cos xF ma mg f mA ma       (3) (1 poin) dan torsi terhadap pusat massa bola adalah: fR I (dengan 2 5 2 mRI  ) (4) (1 poin) Karena bola menggelinding tanpa slip, maka berlaku: a R (5) (1 poin) Dari persamaan (3) dan (4), didapatkan bahwa cos m A a M m   (6) (1 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 11. Page 11 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Substitusi (4) dan (6) ke persamaan (3), didapatkan, 2 2 sin sin 15 2 37 g a M m I M m mR g        (7) (1 poin) b. Misalkan a adalah percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam, maka θ m a A a x y (2 poin) ax = acosq - A = 5a 6 2 ay = -asinq = - a 2 (8) (2 poin) Jadi besar percepatan pusat massa bola relatif terhadap bidang horizontal yang diam adalah a = ax 2 + ay 2 = 15g 222 61 (9) (2 poin) c. Karena percepatan pusat massa dari bola konstan, maka relatif terhadap bidang miring, 21 2 L aT (10) (3 poin) jadi kita dapatkan, 37 2 15 L T g  (11) (2 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 12. Page 12 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang 7. (20 poin) Sebuah mobil akrobatik diatur memiliki percepatan konstan .a Mobil ini akan melewati sebuah tanjakan miring bersudut  untuk kemudian melakukan gerak parabola menuju target. Target berada pada jarak L dari titik awal keberangkatan mobil. Tanjakan berada pada jarak x dari titik awal keberangkatan mobil. Panjang tanjakan adalah .d Saat mobil melewati tanjakan, kemiringan tanjakan berkurang sebesar m K kali sudut awal, dimana m adalah massa dari mobil dan K adalah suatu konstanta. Percepatan mobil pun berkurang sebesar sing  saat melalui tanjakan, dimana  adalah sudut kemiringan antara tanjakan dengan tanah. Mobil dipercepat dari keadaan diam dari garis start. Tentukanlah percepatan yang harus dimiliki oleh mobil agar tepat mencapai garis finish. Anggap mobil adalah partikel titik. Jawab: Perubahan kemiringan tanjakan Kemiringan tanjakan berkurang sebesar m K kali sudut awal, dengan kata lain untuk mobil bermassa m yang menaiki tanjakan, sudut tanjakan akan berkurang sebesar m K  sehingga sudut dari tanjakan setelah mobil bermassa m menaiki tanjakan adalah: ' 1 m K          (4 poin) Perubahan percepatan Sebelum melewati tanjakan, percepatan mobil adalah a kemudian setelah melewati tanjakan, percepatannya berkurang sebesar sin 'g  dengan kata lain, percepatan mobil saat melewati tanjakan adalah ' sin 'a a g   (1 poin)  This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 13. Page 13 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Daerah I (saat mobil di jalan datar sebelum tanjakan) 2 2 0 2 2 0 2 2 t t t v v aS v ax v ax      (2 poin) Daerah II (saat mobil menaiki tanjakan)     2 2 0 2 2 2 2 2 ' 2 2 sin ' 2 2 sin ' t t t t v v aS v ax a d v ax a g d v a x d g d             (2 poin) Daerah III (saat mobil lepas dari tanjakan dan melakukan gerak parabola) Gerak parabola, dengan kecepatan awal:  0 0 0 0 0 2 2 sin 'd cos ' sin ' x y v a x d g v v v v         (1 poin) Gerak untuk sumbu-X: 0 0 0 cos ' cos ' cos ' cos ' cos ' xL x d v t L x d v t L x d t v               (2 poin) Gerak untuk sumbu-Y: 2 00 2 1 gttvyy y  (2 poin)   'cos 'cos 2 1 'cos 'cos 'sin'sin 22 0 2 0 0      v dxL g v dxL vd              'cos2 'cos 'cos'tan'sin 22 0 2    v dxL gdxLd         'sin22 '2sin 'cos 2    gddxa xL dxLg          'sin2 '2sin 'cos 2 2    gd xL dxLg dxa     (2 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com
  • 14. Page 14 of 14Hak Cipta Dilindungi Undang-undang       dx gd xLdx dxLg a      'sin2 '2sin2 'cos 2    (2 poin)     dx K m gd K m xLdx K m dxLg a                                                      1sin 12sin2 1cos 2 (2 poin) This file was downloaded from http://ivanjoannes.wordpress.com