Beberapa data analisis dari gempa gempa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir
1. Gempa Donggala, Palu (2018) berkekuatan 7,4 SR
2.Gempa Lombok (2018) Kekuatan 7,0 SR
3. Gempa Jawa (2017) Berkekuatan 6,5 SR
4. Gempa Peru (2019) Berkekuatan 8,0 SR
5. Gempa Laut Aegea (2020) Kekuatan 7,0 SR
1. MAKALAH REKAYASA GEMPA
GEMPA BUMI YANG TERJADI DI INDONESIA DAN DUNIA DALAM LIMA (5)
TAHUN TERAKHIR (2017-2021)
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Gempa
Dosen : Diana Ningrum, S.Pd , M.T
DISUSUN OLEH :
Hardiyanto Lukmana (2017520054)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2. i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gempa Bumi Yang Terjadi Di
Indonesia Dan Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Diana
Ningrum, S.Pd , M.T pada Mata Kuliah Rekayasa Gempa. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Gempa Bumi Yang Terjadi Di Indonesia Dan
Dunia Dalam Lima (5) Tahun Terakhir (2017-2021)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diana Ningrum, S.Pd , M.T , selaku dosen
Rekayasa Gempa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
3. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………...……………………………………..………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...….….ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………….....………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………......1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….............1
1.3 Tujuan………………………………………………………………...................................2
1.4 Manfaat……………………………………………………………….................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………..……………….3
2.1 Pengertian Gempa Bumi…………….…………………………………..............................3
2.2 Jenis Gempa Bumi………………………..…………………………………......................3
2.3 Analisis Gempa Bumi…………………….……………………………………..……........4
2.3.1 GempaDonggala,Palu………………………………………………………………………..……………………….4
2.3.2 GempaLombok…………………………………………………………………………………………………….………7
2.3.3 GempaJawa………………………………………………………………………………………………………...........8
2.3.4 GempaPeru……………………………………………………………………………………………………….…………9
2.3.5 GempaLaut Aegea…………………………………………………………………………………………….…………9
BAB III
PENUTUP……………………………………………………..…………………….………11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...…………………..11
3.2 Saran……………………………………………………………………….……………..11
DAFAR PUSTAKA……………………………………………………..…………………..12
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gempa Bumi, merupakan fenomena alam yang tidak dapat dipredeksi dan bisa terjadi
kapan saja. Besar kekuatan guncangan gempa bumi ada beragam jenisnya dari yang
berkekuatan kecil sehingga sulit dirasakan sampai kekuatan dahsyat yang dapat menimbulkan
banyak kerusakan bagi alam itu sndiri hingga bangunan dan bahkan bisa menimbulkan korban
jiwa yang sangat besar. Gempa bumi sudah terjadi hampir diseluruh belahan dunia termasuk
Indonesia, Indonesia merupakan salah negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi tertinggi,
hal ini dikarenakan Indonesia terletak pada jalur pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yakni,
lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Oleh karena itu Indonesia
merupakan daerah yang rawan gempa bumi secara tektonik. (BNPB, 2016)
Setiap kejadian gempa bumi akan menghasilkan goncangan tanah yang dapat dianalisis
melalui nilai percepatan getaran tanah (PGA) pada suatu tempat. Semakin besar nilai
percepatan getaran tanah yang terjadi maka semakin besar pula bahaya gempa bumi yang
terjadi. Besar kecilnya nilai percepatan getaran tanah tersebut menjadi faktor yang dapat
menunjukkan tingkat bahaya bencana gempa bumi. Faktor untuk menentukan tingkat
kerentanan bencana gempa bumi yakni ; faktor fisik bangunan, sosial, dan ekonomi.
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca, diantaranya: Identifikasi
Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Serta Arahan Mitigasi Bencana di
Wilayah Pesisir Kabupaten Sukabumi (Hasyim, 2011). Dalam penelitian ini dijelaskan tingkat
resiko bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir kabupaten Sukabumi serta arahan
terhadap tindakan mitigasi bencana agar dapat mengurangi resiko. Penelitian lainnya berjudul
Analisa Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Bali (Rudi Darsono, 2014). Dalam
penelitian ini dijelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat resiko, penentuan rumuz
empiris yang cocok digunakkan untuk menghitung PGA serta pembuatan peta zonasi resiko
bencana di wilayah Bali.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mencari data data mengenai gempa bumi yang terjadi dalam lima tahun terakhir
secara detail dan gambling!
2. Menganalisis gempa gempoa yang terjadi dalam lima tahun terakhir!
6. 2
3. Mempelajari bagaimana reaksi bangunan disekitar tempat gempa bumi tersebut, dan
mencari tahu penyebab kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut.
1.3 Tujuan
1. Menganalisis tingkat bahaya dari setiap gempa
2. Mengidentifikasi daerah daerah yang rawan terjadi gempa
3. Mempelajari data – data dari gempa gempa tersebut agar bisa diteliti dikemudian hari.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini untuk menginformasikan kepada masyarakat aaupun
pemerintah melalui analisis tingkat bahaya dari daerah - daerah yang rawan gempa yang
mungkin saja nantinya bisa di jadikan acuan dalam mitigasi bencana gempa bumi.
7. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan
lempenglempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa
gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi
(BMKG). Gempabumi juga dapat diakibatkan aktifitas gunung berapi, tanah longsor dan
meteor yang menumbuk bumi. Menurut teori lempeng tektonik, kerak bumi terpecah-
pecah menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng. Lempeng-lempeng tersebut
bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Pergerakan lempeng ini disebabkan oleh
arus konveksi. Lapisan atas bumi terdiri dari lithosfer dan asthenosfer. Lithosfer
mempunyai densitas yang lebih besar, mudah patah, dan bersifat kaku. Asthenosfer
mempunyai densitas yang lebih kecil dibandingkan lithosfer, bersuhu tinggi dan kental.
Akibat gerakan perputaran bumi yang terus-menerus menimbulkan arus pada asthenosfer
yang bersuhu tinggi. Arus ini disebut arus konveksi, yang bergerak dari tekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah. Gerakan asthenosfer akan menggerakkan lithosfer yang
mengapung di atasnya, akibatnya lithosfer yang berupa lempeng-lempeng akan bergerak.
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
2.2 Jenis Gempabumi
Gempabumi adalah fenomenal alam yang sifatnya merusak dan menimbulkan bencana
dan dapat digolongkan menjadi empat jenis yakni :
a. Gempa Vulkanik (Gunung Api)
Gempabumi ini terjadi akibat danya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelumgunung api meletus. Jika tingkat keaktifan tinggi maka dapat menimbulkan ledakan
dan dapat memicu terjadinya gempabumi di sekitar gunung api tersebut.
b. Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini diakibatkan adanya aktifitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng–lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
8. 4
sangat kecil hingga sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan
ataupun bencana alam di bumi, getaranya yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
bumi.
c. Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempa ini jarang terjadi dan bersifat local.
d. Gempabumi Buatan
Gempabumi buatan adalh gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul dipermukaan bumi.
Berdasarkan kekuatannya atau magnetudo (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .
Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas :
a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 60 < h < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 60 Km .
2.3 Analisis Gempabumi
2.3.1 Gempa Donggala, Palu
Gempa bumi donggala, palu 28/09/2018 adalah gempa bumi Tsunamigenik yang berkekuatan
7,4 SR pada kedalaman 10 km (6,2 mil) dibawah permukaan tanah yang terjadi akibat aktivitas
patahan mendatar mengiri turun. Gempa ini berpusat di Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tenga. Kordinat 0°11′S 119°51′E / 0.18°S 119.85°E, terjadi pada tanggal 28/09/2018 pukul
18:02:44 WITA Berdurasi 3-7 menit. gempa ini juga menyebabkan tsunami di kawasan bibir
pantai Kota Palu dan Mamuju Setinggi 1,5 meter, sekitar pukul 18.22 WITA. Pada tanggal 10
9. 5
Oktober 2018, seikatar pukul 13.00 WITA gempa ini mengakibatkan 2045 orang tewas ratusan
lain dinyatakan hilang dan ribuan lainya dicemaskan tewas tak teridentifikasi karena likuifaksi,
jumlah pengungsi 82.775 orang dan 8731 di antaranya di luar Sulawesi Tengah dan sekitar
kurang lebih 66.390 Rumah rusak .
Guncangan Gempa: Berdasarkan Kerusakan dan kekuatan dari gempa ini, gempa ini adalah
tergolong dalam gempa berkekuatan besar Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat,
sekitar Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah
dirasakan cukup kuat di sebagian besar provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan
sebagian Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Di
Makassar misalnya, getaran sempat dirasakan beberapa detik. Di Menara Bosowa, karyawan
berlarian meninggalkan gedung. Di Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan membuat warga
berlarian meninggalkan rumah. Di Samarinda, gempa turut dirasakan sampai warga keluar
berhamburan dari gedung dan pusat perbelanjaan. Di Balikpapan, guncangan gempa turut
dirasakan di rusunawa, dan hotel. Secara umum gempa dirasakan berintensitas kuat selama 2-
10 detik. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenttrum gempa bumi,
tampak bahwa gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas di zona sesar Palu Koro. Sesar
ini merupakan sesar yang teraktif di Sulawesi, dan bisa pula disenut paling aktif di Indonesia
dengan pergerakan 7 cm pertahun. Sesar yang diteliti di LIPI baru sampai sesar darat.
Sedangkan sesar di laut sama sekali nihil dari penelitian. Menurut Sutopo Purwo Nugroho,
gempa bumi yang terjadi "merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Palu
Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar
mendatar mengiri (slike-slip sinistral)". Sehubungan gempa ini, Wahyu W. Pandoes dari pihak
BPPT menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 2,5 × 1020 Nm atau setara 3 × 106 ton TNT.
Ini serupa 200 kali bom Hiroshima.
Dampak: Pada awalnya, 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka dikabarkan akibat gempa
pertama berkekuatan 6,0 Mw pukul 15.00 WITA. Namun begitu, angka begitu cepat
meningkat, sampai diketahuilah jumlah korban telah sampai 420 orang meninggal. Pada Selasa
2 Oktober, Sutopo mengabarkan bahwa, korban meninggal telah mencapai 1234 orang.
Adapun jumlah orang tertimbun yang dilaporkan masyarakat telah mencapai 152 orang. Orang
yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk cepat mendapatkan perawatan. Korban yang tewas
maupun yang terluka, merupakan korban tertimpa bangunan yang roboh. BPBD Kabupaten
Donggala juga menyatakan bahwa puluhan rumah rusak karena adanya gempa ini.
10. 6
Sementara akibat gempa 7,4 Mw yang disusul Tsunami di Kota Palu hingga Sabtu, 29
September 2018, pukul 15.00 WITA korban tewas mencapai 844 jiwa, lebih dari 500 orang
luka berat, 29 orang hilang dan sebanyak 65.733 rumah rusak menurut Kapendam Kodam XIII
Merdeka Kolonel (Inf) M Thohir. Dari antara orang-orang yang hilang itu, sebanyak satu
keluarga sebanyak 5 orang hilang di tengah tsunami di Pantai Talise. Dari antara 400 lebih
orang yang meninggal itu, baru teridentifikasi sebanyak 97 orang. Sejumlah tempat rata dengan
tanah. Sepanjang cakrawala, ternampaklah kayu yang bersepah di mana-mana, pepuingan, dan
atap-atap yang terserak. Jalan raya juga terkena longsor akibat gempa ini. Menurut laporan
Kompas mengutip dari seorang saksi, bahwa banyak sekali mayat yang tewas bergelimpangan
di pantai. Dilaporkan bahwa kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan.
Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang beserakan. Seorang warga
Korsel dilaporkan hilang dalam bencana ini. Dikabarkan bahwa ia ditelpon pada pukul 16.50,
dan telpon itu tidak diangkatnya. Orang Indonesia yang pergi bersamanya juga tak dapat
ditelpon.
Terakhir, setelah diumumkan oleh BNPB pada 10 Oktober bahwa korban meninggal gfempa
itu mencapai 2.045 orang, didapati paling banyak ada di Palu sebesar 1.636 orang dan disusul
Sigi kemudian Parigi. Sementara itu, korban yang mengungsi sebanyak 82.775 orang, dan
8.731 orang pengungsi berad di luar Sulawesi.
Sebagai akibat dari guncangan gempa ini, Hotel Roa-Roa yang ada di Jalan Pattimura Palu,
juga Rumah Sakit Anuntapura di Jalan Kangkung, yang berlantai 4, juga roboh. Mal terbesar
di Palu, Mal Tatura, juga roboh. Ada puluhan sampai ratusan orang yang terjebak di dalamnya.
Tsunami di Palu sampai membuat KM Sabuk Nusantara terhempas puluhan meter dari
Pelabuhan Wani. Pelabuhan itu sendiri rusak pula dermaga dan bangunannya. Pelabuhan
Pantoloan rusak paling parah di sana. Quay crane atau keran peti kemas yang biasa digunakan
untuk bongkar muat peti kemas juga roboh. Dari sejumlah foto yang beredar, gempa Palu
tergolong dahsyat. Kios-kios di pesisir Teluk Palu atau Pantai Talise tersapu gelombang besar.
Jembatan Kuning yang merupakan ikon kota Palu turut ambruk. Terlihat di Teluk Talise,
reruntuhan jembatan yang memisah antara Palu Barat dan Palu Utara. Selain itu, terlihat juga
Masjid Arqam Bab Al Rahman atau Masjid Apung Palu yang roboh masuk ke dalam laut.
Terlihat pula reruntuhan menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu serta kerusakan di
pelabuhan. Sebagai akibat daripada kerusakan pada Bandara Palu pula, bandara ini telah
11. 7
ditutup pada hari Jumat pukul 07.26 malam sampai 7.20 malam. Dilaporkan, Sigi, Parigi
Moutong dan Donggala juga terdampak gempa ini. Jaringan air bersih, listrik, dan bahan bakar
minyak menjadi sulit diakses. Perhubungan komunikasi antara Donggala dan Palu menjadi
sulit diakses akibat tak berfungsinya ratusan BTS tersebut. Kemenkominfo menyatakan bahwa
dari antara 3007 BTS, ada 431 BTS yang tak berfungsi, yakni 14,31%nya. Ini disebakan oleh
karena mereka tidak mendapatkan akses listrik. ada beberapa jaringan telekomunikasi dari Palu
ke Santigi, Mamuju, dan Poso terputus akibat gempa bumi berkekutan 7,4 skala richter itu.
Menurut sumber Kumparan.com, apa-apa sudah mulai pada susah. BBM ada yang dijual Rp
100 ribu perbotol mineral. Kondisi lalu lintas pun menjadi semrawut, macet pun tak
terhindarkan. Mobil dan motor tertahan di jalan raya karena mogok kehabisan bahan bakar.
Selain itu, air bersih mulai sulit dicari dan listrikpun padam. Pada Jumat malam, ratusan warga
Mamuju telah pergi mengungsi karena khawatir akan datangnya tsunami. Kemudian akibat
dari bencana ini, sekitar 16000 korban gempa mengungsi, pada 24 titik di kota Palu.
2.3.2 Gempa Lombok
Gempa Lombok 05/08/2018 adalah gempabumi yang berkekuatan 7,0 SR pada kedalaman 32
Kilometer (20 mil) yang terjadi pada 5 Agustus 2018 Pukul 19:46:35 (WITA) berlokasi di
Perbatasan Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur Guncangan Gempa Hampir
diseluruh daratan pulau Lombok, Bali, Bima, Sumbawa, Jawa Timur hingga Waengapu
Guncangan Gempa: Gempa bumi ini berpusat di sekitar wilayah perbatasan Kabupaten
Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Timur. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan
USGS telah dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Madura,
Pulau Jawa bagian timur serta sebagian Pulau Sumba dan Pulau Flores. Guncangan gempa
bumi terkuat berada di seluruh wilayah Pulau Lombok berupa guncangan VI-VIII MMI
terutama Lombok Utara. Sedangkan di Pulau Bali dan Pulau Sumbawa bagian barat dirasakan
kuat berupa V-VI MMI.
Kemudian Madura, Banyuwangi, Bima dirasakan IV MMI serta II-III MMI di Malang,
Tulungagung dan Waingapu. Guncangan gempa ini juga dirasakan warga Pacitan, Jawa Timur.
Setelah gempa utama 7,0 Mw pada pukul 19.4 WITA hingga tanggal 10 Agustus 2018 pukul
07.00 WITA telah terjadi 447 gempa bumi susulan, 18 diantaranya dirasakan dengan gempa
susulan terbesar 6,2 Mw pada 9 Agustus 2018, pukul 13.25 WITA.
Dampak: Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 259 orang
meninggal dunia, 1.033 luka berat dan 270.168 warga mengungsi. Di Nusa Tenggara Barat
12. 8
berasal dari Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Tengah 2
orang, Kota Mataram 6 orang, dan Lombok Timur 11 orang. Di Bali dua orang dilaporkan
meninggal yaitu 1 warga Denpasar dan 1 lainnya merupakan wisatawan asal Bandung.
Sedangkan dan Kabupaten Karangasem sebanyak 20 warga alami luka-luka. Menurut gubernur
terpilih NTB Zulkieflimansyah, warga meninggal mencapai 381 orang, dan luka-luka 1033
orang. Kerugian rumah mencapai 22.721 unit yang rusak. Sejumlah data lain disodorkan pihak
yang berbeda-beda. TNI menyebut data yang senada dengan Zulkieflimansyah, yakni 381
orang meninggal. Kabupaten Lombok Utara dan BPBD setempat mencatat korban mencapai
347, Basarnas menyatakan korban jatuh adalah 226 orang.
2.3.3 Gempa Jawa
Gempa bumi Jawa 2017 adalah sebuah gempa berkekuatan 6.5 SR yang melanda Indonesia
pada tanggal 15 Desember 2017, Pukul 23.47 WIB di Pulau Jawa. Pusat gempa berjarak 63 km
dari Tasikmalaya, Jawa Barat berlokasi di darat dengan pusat gempa sekitar Cipatujah.
Guncangan gempa bumi dirasakan sekitar 5-30 detik di sebagian besar masyarakat di Pulau
Jawa mulai dari Pangandaran, Bandung, Kebumen, Yogyakarta, Pekalongan, Jabodetabek
hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. Masyarakat yang panik berhamburan keluar rumah.
Dampak: Guncangan terkuat berada di sekitar Tasikmalaya berupa V-VI MMI dan di sekitar
Jawa Barat lainnya berkisar adalah III-IV MMI serta dirasakan cukup keras di Bandung dan
Kebumen II SIG-BMKG (III-IV MMI). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 4 orang tewas, 36 orang Luka-luka dan 4.969 rumah
rusak terdiri 730 rusak berat, 1.323 rusak sedang dan 2.916 rusak ringan di sejumlah wilayah
terdampak. Wilayah tersebut adalah Jawa Barat meliputi Kabupaten Ciamis (1.847 Unit),
Kabupaten Tasikmalaya (1.568 Unit), Kota Tasikmalaya (665 Unit), Kabupaten Pangandaran
(610 Unit), Kabupaten Garut (139 Unit), Kota Banjar (133 Unit), Kabupaten Sukabumi (3
Unit), Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung masing-masing 2 Unit. Di Jawa Tengah
terdapat di Kabupaten Cilacap (24 Unit), Kabupaten Banyumas, (22 Unit), Kabupaten
Kebumen (12 Unit), Kabupaten Pekalongan (3 Unit), Kabupaten Banjarnegara (1 Unit) serta
Kabupaten Sleman di Yogyakarta sebanyak 1 Unit rumah rusak. Selain itu terdapat kerusakan
46 unit sekolah atau madrasah, 38 unit tempat ibadah, sembilan kantor, dan empat rumah sakit
serta puskesmas.
13. 9
2.3.4 Gempabumi Peru
Gempa Bumi Peru 26/05/2019 Gempa bumi ini berkekuatan 8,0 SR terjadi pada tanggal 26
Mey 2019 Pukul 07:41:14 Waktu UTC atau Pukul 02:41:12 Waktu Lokal, Pusat Gempa 5.796
° S 75.298 ° W pada 75 km arah tenggara Kota Lagunas dan area yang terkena dampak adlah
Peru dan Ekuador
Guncangan Gempa: Guncangan gempa hampir dirasakan oleh negara negara tetangganya
seperti Ekuadoe, Venezuea Hingga Brasil sementara di Peru sendiri di perkirakan mencapai
skala VIII-IX MMI. Diperkirakan menimbulkan kerusakan sedang hingga berat.
Dampak: Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa ini cukup besar hingga merusaknya jalan,
jalan layang dan jembatan hingga menyulitkan untuk mengevakuasi para korban, Jumlah
korban Tewas 2 orang, dan 30 Luka-Luka hingga kerusakan pada bangunan.
2.3.5 Gempa Laut Aegea
Gempa Laut Aegea 30/10/2020 Gempa ini berkekuatan 7,0 SR yang melanda pada Jumaat,
30 Oktober 2020 Pukul 11:51:26 Waktu UTC, 14 km (8,7 mil) timur laut dari sekitar Yunani
dari Samos. Banyak banguna rusak parah atau runtuh akibat gempa ini, dengan Gerja Asumsi
Maria di Karlovasi, Yunani , sebagian Runtuh, Sementara di Kota Turki Izmir yang terkena
dampak dari gempa puluhan bangunan rusak atau benar benar roboh, Menyebabkan 119 Orang
Tewas dan 10.53 terluka, 15.000 orang tunawisma.
Guncangan Gempa: Guncangan gempa Melanda Kota Izmir, Turki dan Samos, Yunani
hingga menyebabkan bangunan rusak parah dan menimbulkan korban jiwa.
Dampak: Walikota Tunç Soyer menyebutkan jumlah bangunan yang runtuh mendekati 20.
Otoritas Yunani dari Samos menyatakan bahwa meskipun bangunan rusak di seluruh pulau,
kerusakan terparah terjadi di Karlovasi , di mana sebagian gereja besar telah runtuh. Di
Karlovasi, lebih dari 100 bangunan rusak setelah diperiksa. Ini adalah pertama kalinya sejak
gempa Laut Aegea tahun 2017 yang menyebabkan kematian terkait gempa bumi di Yunani.
Banyak bangunan runtuh di İzmir 's Bayrakli dan Bornova kabupaten. Sebagian besar
bangunan yang runtuh dibangun pada tahun 1990-an, berdasarkan peraturan gempa bumi yang
sudah ketinggalan zaman dari tahun 1975. Praktik konstruksi yang buruk dan kepatuhan
terhadap kode merupakan alasan runtuhnya. Selain itu, lantai pertama dari bangunan ini diubah
untuk penggunaan komersial seperti toko. Namun, bangunan yang lebih tinggi dengan
14. 10
ketinggian 100 hingga 240 meter tidak mengalami kerusakan struktural. Kota ini juga dibangun
di atas sedimen lunak di cekungan yang memperkuat intensitas guncangan meskipun jaraknya
dari pusat gempa.
Pada tanggal 4 November, walikota İzmir Tunç Soyer menyatakan bahwa 15.000 orang
kehilangan rumah mereka hanya di İzmir dalam gempa bumi.
Kerusakan total diperkirakan mencapai jutaan untuk Yunani, dan lebih dari $ 400 juta untuk
Turki. 117 orang tewas dan 1.034 lainnya terluka di Turki, semuanya kecuali satu dari kota
Izmir, sementara dua remaja meninggal di Yunani setelah tertimpa tembok di pulau Samos; 19
lainnya terluka di Yunani. Korban Turki lainnya di luar Izmir meninggal karena tenggelam
dalam gelombang tsunami di distrik Seferihisar .
15. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi memang selalu terbilang cukup parah
dapat menyebbakan kerugian yang besar juga.
2. Memang pada konstruksi bangunan sangat diperlukan untuk menghitung kekuatan
tahannya terhadap gempa, contoh dari kasus gempa yang terjadi di turki sebagian
rumah atau bangunan yang hancur adalah bangunan yang dibangun pada tahun 90an
hal ini dapat kita simpulkan bahwa perhitungan kekuatan bangunan kita sejauh ini
sudah cukup baik dari pada sebelumnya, dan konsep yang keinggalan jaman itu
memang perlu dan harus kita tata dan renovasi lebih baik lagi.
3. Rata rata daerah yang terjadi gempa adalah daerah dimana ada kemungkinan
pertemuan dari lempeng bumi, dana pa bila kita sudah tau bahwa daerah tersebut
punya potensi besar untuk terjadi gempa harusnya bangunan yang perlu kita
persiapkan adalah banguna yang sudah memenuhi standard an kekuatan yang baik,
akan tetapi semua itu kembaliu ke ekonomi masyarakat yang ada di daerah tersebut.
3.2 Saran
Menurut saya gempabumi memang tidak bisa dihentikan, akan tetapi mengantisipasinya dapat
kita lakukan, untuk menghindari kerugian yang besar mungkin dengan cara menyiapkan
bangunan yang kokoh dan tahan akan guncangan gempa, akan tetapi kekuatan gempa juga
selalu berubah setiap saat (tidak menentu) tapi setidaknya kita sudah melakukan persiapannya.
16. 12
DAFTAR PUSTAKA
o https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/analisis-gempa-palu-dan-
donggala-geoseminar-kupas-tuntas-jejak-patahan-palu-koro
o https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparansains/analisis
-teknik-geologi-itb-tentang-gempa-tsunami-di-donggala-dan-palu-
1538198080349157403
o https://7uylrefk6bact6wouh3nvk5omu-advbczdqpg7jfqy-en-m-wikipedia-
org.translate.goog/wiki/2020_Aegean_Sea_earthquake
o https://news.detik.com/berita/d-4565955/bmkg-gempa-m-8-guncang-peru-
berdampak-hingga-brasil
o https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Jawa_2017#:~:text=Intensitas%
20maks.&text=Gempa%20bumi%20Jawa%202017%20adalah,dengan%20pus
at%20gempa%20sekitar%20Cipatujah.
o https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Lombok_5_Agustus_2018
o https://www.google.com/search?q=analisis+gempa+lombok+7.0&safe=strict
&client=ms-android-vivo&sxsrf=
o https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Sulawesi_2018
o https://www.bmkg.go.id/