SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
JAWABAN Fisika OSK 2013

1- Jawab:
a)
pada saat t = 2 s,
sehingga

m/s

(nilai 1)

pada saat t = 4 s,
(dg persamaan garis)
sehingga

m/s

(nilai 1)

b)
m/s2

pada saat t = 4 s,
m/s2 (kemiringan)
sehingga

m/s

2

(nilai 1)

(nilai 1)
(nilai 1)

c)

(nilai 1)
adalah luas permukaan di bawah kurva

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
cari koordinat pada t = 9 detik bisa dengan persamaan garis:

Sehingga
untuk t = 9 detik maka

m/det

Luas Daerah (A)= A_I +A_II+A_III - A_IV= 90+0.5(30+60)*2 + (3*60)/2- (1*20)/2
Sehingga luas daerahnya = 90 + 90 + 90 – 10 = 260
(nilai 2)
(nilai 1)
sehingga:

m

(nilai 1)

K1

2- Sebut saja gaya tegang pada tali yang ditarik oleh tangan orang tersebut adalah T.
Maka tegangan tali di sepanjang tali tersebut baik yang melalui katrol K1 maupun
K2 adalah sama yaitu T (karena kedua katrol dianggap ringan dan licin).

(nilai 2)

Jadi gaya tegang tali pada katrol K2 yang menahan beban orang tersebut adalah:
2T = T’

(nilai 2)

K2
T’

T

Maka gaya tegang tali total yang menahan beban orang tersebut adalah:
Tt = T’ + T = 2T + T = 3T = 600 N
Jadi besarnya gaya yang harus diberikan orang tersebut adalah:
F = T = 200 N

(nilai 2)

Untuk gambar
Gaya-gaya yang
bekerja, nilai 2

3- Jawab:
a. Hukum kekekalan momentum sudut:

1
mv0 L  I   ML2
3

(nilai 2)

Jumlah kalor akibat tumbukan tepat sesaat setelah tumbukan:

Q

1 2 1 2 1 2  3m 
mv0  I   mv0 1 
0
2
2
2
M 


(nilai 1,5)

Karena Q  0, maka secara umum tumbukannya adalah TIDAK-elastik (nilai 1,5)

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
b. Untuk kasus ini cukup dilihat pusat massanya saja,

1 2 1 2 1 2  3m 
mv0  I   mv0 1 
  Mgh
2
2
2
 M 
h

Sehingga:

(nilai 3)

2
mv0  3m 
1 

2Mg 
M 

(nilai 2)

4- a- Kriteria agar terjadi Gerak Harmonik Sederhana
(GHS) adalah adanya gaya pulih yang besarnya
sebanding

dengan

simpangan

setimbangnya.

dari

titik

(nilai 2)

Karena pengaruh gaya gerak dari massa m, maka
kondisi setimbang sistim pegas tersebut terjadi pada
saat pegas memanjang menjadi
(lihat gambar).

d '  d 2  h2
(nilai 1)

Jika massa m disimpangkan sejauh x dibawah titik setimbangnya (x sangat kecil dibandingkan
dengan h dan d’), maka gaya pada masing-masing pegas:



F  k d 2  (h  x ) 2  d '



(nilai 2)

Jadi gaya pulih pada benda m:



Fpulih  2 F cos   2k d 2  ( h  x ) 2  d '





1
 x  
 2kh1 
 1
h 

2h( x )  ( x ) 2
1

d '2


h  x
d 2  ( h  x ) 2







(nilai 5)

2
 x   1 2h( x )  ( x ) 
 2kh1 


h  2
d '2



2
kh
 2 2 ( x )  2k sin 2  x
d'

1 / 2
 1
Di dalamnya kita gunakan ekspansi binomial Newton: (1  u )

1
u  ...
2

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
b- Dari persamaan terakhir kita dapatkan persamaan GHS:

Fpulih  2k sin 2  x  0
Jadi frekuensi osilasinya:  

k eff
m



(nilai 2)

2k
sin 
m

(nilai 3)

5- Solusi
Perubahan momentum

p  m(v  u) .

(nilai 1)

Akibatnya terjad Impuls

J  m(v  u) yang berkerja pada jarak h  r ,

(nilai 2)

L  m(v  u)(h  r ) .

sehingga terjadi perubahan momentum angular

(nilai 2)

Kecepatan sudut bola mula-mula o  u ,

r

maka momentum sudutnya Lo  I u , setelah tumbukkan L  I v

r

 Perubahan momentum sudut L  I

Maka

m(v  u )(h  r )  I

Sehingga diperoleh persamaan

r

u  v 

(nilai 1)

r

 u  v  , akibatnya
r

7r 2
 hr  0
5

(nilai 2)

r (h  r ) 

atau

I 2r 2

m
5

h

7r
5

(nilai 2)

(nilai 2)

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
6- Solusi :
a- Garis yang menghubungkan kedua rel adalah sumbu rotasi sesaat (lihat gambar tampak depan)
Kita akan menghitung nilai d.

Tampak depan

(nilai: 1)

Tampak samping

(nilai: 1)

Dengan menggunakan dalil phytagoras, diperoleh :
2

r
2
2
  d  r
4

(nilai: 1,5)

Dari persamaan di atas diperoleh nilai d :

d

15
r
4

(nilai: 1,5)

Titik yang memiliki kecepatan sesaat maksimum pada bola adalah titik yang berjarak terjauh dari
sumbu rotasi sesaat. Titik ini adalah titik puncak bola.

(nilai: 2)

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
b- Kita dapat menulis hubungan antara kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut  terhadap
sumbu rotasi sesaat :

v  d

(nilai: 1)

Dengan menggunakan dua persamaan sebelumnya, diperoleh kecepatan sudut :

4v
15 r



(nilai: 2,5)

Titik dengan kecepatan sesaat maksimum memiliki kecepatan sudut yang sama dengan pusat
massa. Kita dapat menghitung kecepatan titik dengan kecepatan maksimum sebagai:

v max  ( r  d )

(nilai: 2)

Sehingga kecepatan maksimum nya menjadi :

 15  4 15 
v
v max  


15



(nilai: 2,5)

7- Jawaban:
a- Gunakan hukum kekekalan energi mekanik (tinjau hanya pusat massa bola)

1 2 1 2
mv  I   Mg  R  r 
2
2
dimana I  I 0  m  R  r 

2

(1)

(nilai 1)

dan dimana I 0 adalah momen inersia bola terhadap pusat

massanya.

(nilai 1)

Karena menggelinding tanpa slip berarti:

v  r

(nilai 1)

Substitusikan semua persamaan diatas kedalam pers (1), sehingga diperoleh:

v

2g  R  r 
I
1 2
mr

(nilai 3)

b- Gunakan hukum 2 Newton untuk torsi:
i)

Untuk bola yang menggelinding terdapat gaya gesek statis f s , sehingga torsi terhadap
pusat bola adalah f s r  I 0 

(nilai 1)

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com
ii)

Untuk torsi terhadap titik pusat permukaan bola

f s R  mg  R  r  sin   I
dan berlaku kendala  r    R  r  sehingga akan diperoleh:

ˆ
mg  R  r  sin   I


ˆ
dimana I  I 0 1 


(nilai 2)
(nilai 1)
(nilai 1,5)

R R2 
 2   mr 2 .
r r 

(nilai 1,5)

Untuk sudut θ kecil akan dapat diperoleh periode

T  2

ˆ
I
mg  R  r 

(nilai 2)

8- Karena tidak ada torka eksternal sekitar sumbu pusat, momentum sudut system konstan.
Momentum sudut awal system nol karena lokomotif dan lintasan dalam keadaan diam.
(nilai 1)
Kecepatan sudut akhir dari lintasan adalah T , f . Dalam gambar di atas lokomotif berotasi dalam
arah berlawanan arah jarum jam sehingga lintasan harus berotasi searah jarum jam. Jika kita
memilih arah sumbu z positif ke keluar bidang kertas maka momentum sudut akhir lintasan
diberikan oleh:


ˆ
ˆ
LT , f   I T ,zT , f k  mT R 2T , f k

(1)

(nilai 1)

Lokomotif bergerak tangensial terhadap tanah sehingga kita dapat memilih koordinat polar dan
kemudian kecepatan akhir lokomotif relative terhadap tanah adalah


ˆ
vL, f  v f  .

(2)

(nilai 1)

(3)

(nilai 1)

Titik pada tepi lintasan memiliki kecepatan akhir:


ˆ
vT , f   RT , f 

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com


ˆ
Oleh karena itu kecepatan relative vrel  v dari lokomotif ke lintasan diberikan oleh selisih dari
kecepatan lokomotif dan titik pada tepi lintasan.






ˆ
ˆ
v rel  v L, f  vT , f  v f    RT , f 



ˆ
ˆ
 v f  RT , f   v .

(4)

(nilai 2)

(5)

(nilai 1)

(6)

(nilai 1)

Oleh karena itu:

v  v f  RT , f
Maka

T , f 

v vf
R

Momentum sudut akhir lokomotif terhadap pusat lingkaran yang dibentuk oleh lintasan ketika ia
bergerak dengan kecepatan v f , relative terhadap lantar adalah


ˆ
LL, f  mL Rv f k

(7)

(nilai 1)

(8)

(nilai 2)

Karena momentum sudut system konstan maka:

 

ˆ
0  LT , f  LL, f   mT R 2T , f  mL Rv f k

Sekarang substitusi pers. (6) ke dalam komponen sumbu z dari persamaan di atas menghasilkan

0  mT Rv  v f   mL Rv f

(9)

(nilai 2)

Dari pers. (9) diperoleh kecepatan akhir lomotif relative terhadap lantai:



vf 

mT
v
mT  mL

(10)

(nilai 2)

This file was downloaded from
http://stenlyivan.wordpress.com

More Related Content

What's hot (10)

Bagian f
Bagian fBagian f
Bagian f
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Bagian b
Bagian bBagian b
Bagian b
 
Solusi osn-2009
Solusi osn-2009Solusi osn-2009
Solusi osn-2009
 
Microsoft Word Latihan 3 (Rumus-rumus)
Microsoft Word Latihan 3 (Rumus-rumus)Microsoft Word Latihan 3 (Rumus-rumus)
Microsoft Word Latihan 3 (Rumus-rumus)
 
Latihan 3 TIK_Rumus rumus
Latihan 3 TIK_Rumus rumusLatihan 3 TIK_Rumus rumus
Latihan 3 TIK_Rumus rumus
 
PPT GLB
PPT GLBPPT GLB
PPT GLB
 
Bagian e
Bagian eBagian e
Bagian e
 
Bagian c
Bagian cBagian c
Bagian c
 
Gerak parabola beserta soal
Gerak parabola beserta soalGerak parabola beserta soal
Gerak parabola beserta soal
 

Similar to OSK2013

Similar to OSK2013 (20)

Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Bab 1 Kinematika .ppt
Bab 1 Kinematika .pptBab 1 Kinematika .ppt
Bab 1 Kinematika .ppt
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian F
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian FMateri olimpiade fisika Mekanika bagian F
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian F
 
Mekanika f
Mekanika fMekanika f
Mekanika f
 
Kinematika partikel
Kinematika partikelKinematika partikel
Kinematika partikel
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian F
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian FSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian F
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian F
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ESoal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian eMateri olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
 
Mekanika e
Mekanika eMekanika e
Mekanika e
 
Bagian e
Bagian eBagian e
Bagian e
 
Gerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptxGerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptx
 
Osk 2016
Osk 2016Osk 2016
Osk 2016
 
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
 
Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013
 
fisika-i-gerak-2-dimensi2.ppt
fisika-i-gerak-2-dimensi2.pptfisika-i-gerak-2-dimensi2.ppt
fisika-i-gerak-2-dimensi2.ppt
 
Xi kinematika
Xi kinematikaXi kinematika
Xi kinematika
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 

OSK2013

  • 1. JAWABAN Fisika OSK 2013 1- Jawab: a) pada saat t = 2 s, sehingga m/s (nilai 1) pada saat t = 4 s, (dg persamaan garis) sehingga m/s (nilai 1) b) m/s2 pada saat t = 4 s, m/s2 (kemiringan) sehingga m/s 2 (nilai 1) (nilai 1) (nilai 1) c) (nilai 1) adalah luas permukaan di bawah kurva This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 2. cari koordinat pada t = 9 detik bisa dengan persamaan garis: Sehingga untuk t = 9 detik maka m/det Luas Daerah (A)= A_I +A_II+A_III - A_IV= 90+0.5(30+60)*2 + (3*60)/2- (1*20)/2 Sehingga luas daerahnya = 90 + 90 + 90 – 10 = 260 (nilai 2) (nilai 1) sehingga: m (nilai 1) K1 2- Sebut saja gaya tegang pada tali yang ditarik oleh tangan orang tersebut adalah T. Maka tegangan tali di sepanjang tali tersebut baik yang melalui katrol K1 maupun K2 adalah sama yaitu T (karena kedua katrol dianggap ringan dan licin). (nilai 2) Jadi gaya tegang tali pada katrol K2 yang menahan beban orang tersebut adalah: 2T = T’ (nilai 2) K2 T’ T Maka gaya tegang tali total yang menahan beban orang tersebut adalah: Tt = T’ + T = 2T + T = 3T = 600 N Jadi besarnya gaya yang harus diberikan orang tersebut adalah: F = T = 200 N (nilai 2) Untuk gambar Gaya-gaya yang bekerja, nilai 2 3- Jawab: a. Hukum kekekalan momentum sudut: 1 mv0 L  I   ML2 3 (nilai 2) Jumlah kalor akibat tumbukan tepat sesaat setelah tumbukan: Q 1 2 1 2 1 2  3m  mv0  I   mv0 1  0 2 2 2 M   (nilai 1,5) Karena Q  0, maka secara umum tumbukannya adalah TIDAK-elastik (nilai 1,5) This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 3. b. Untuk kasus ini cukup dilihat pusat massanya saja, 1 2 1 2 1 2  3m  mv0  I   mv0 1    Mgh 2 2 2  M  h Sehingga: (nilai 3) 2 mv0  3m  1   2Mg  M  (nilai 2) 4- a- Kriteria agar terjadi Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah adanya gaya pulih yang besarnya sebanding dengan simpangan setimbangnya. dari titik (nilai 2) Karena pengaruh gaya gerak dari massa m, maka kondisi setimbang sistim pegas tersebut terjadi pada saat pegas memanjang menjadi (lihat gambar). d '  d 2  h2 (nilai 1) Jika massa m disimpangkan sejauh x dibawah titik setimbangnya (x sangat kecil dibandingkan dengan h dan d’), maka gaya pada masing-masing pegas:  F  k d 2  (h  x ) 2  d '  (nilai 2) Jadi gaya pulih pada benda m:  Fpulih  2 F cos   2k d 2  ( h  x ) 2  d '    1  x    2kh1   1 h   2h( x )  ( x ) 2 1  d '2  h  x d 2  ( h  x ) 2       (nilai 5) 2  x   1 2h( x )  ( x )   2kh1    h  2 d '2    2 kh  2 2 ( x )  2k sin 2  x d' 1 / 2  1 Di dalamnya kita gunakan ekspansi binomial Newton: (1  u ) 1 u  ... 2 This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 4. b- Dari persamaan terakhir kita dapatkan persamaan GHS: Fpulih  2k sin 2  x  0 Jadi frekuensi osilasinya:   k eff m  (nilai 2) 2k sin  m (nilai 3) 5- Solusi Perubahan momentum p  m(v  u) . (nilai 1) Akibatnya terjad Impuls J  m(v  u) yang berkerja pada jarak h  r , (nilai 2) L  m(v  u)(h  r ) . sehingga terjadi perubahan momentum angular (nilai 2) Kecepatan sudut bola mula-mula o  u , r maka momentum sudutnya Lo  I u , setelah tumbukkan L  I v r  Perubahan momentum sudut L  I Maka m(v  u )(h  r )  I Sehingga diperoleh persamaan r u  v  (nilai 1) r  u  v  , akibatnya r 7r 2  hr  0 5 (nilai 2) r (h  r )  atau I 2r 2  m 5 h 7r 5 (nilai 2) (nilai 2) This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 5. 6- Solusi : a- Garis yang menghubungkan kedua rel adalah sumbu rotasi sesaat (lihat gambar tampak depan) Kita akan menghitung nilai d. Tampak depan (nilai: 1) Tampak samping (nilai: 1) Dengan menggunakan dalil phytagoras, diperoleh : 2 r 2 2   d  r 4 (nilai: 1,5) Dari persamaan di atas diperoleh nilai d : d 15 r 4 (nilai: 1,5) Titik yang memiliki kecepatan sesaat maksimum pada bola adalah titik yang berjarak terjauh dari sumbu rotasi sesaat. Titik ini adalah titik puncak bola. (nilai: 2) This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 6. b- Kita dapat menulis hubungan antara kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut  terhadap sumbu rotasi sesaat : v  d (nilai: 1) Dengan menggunakan dua persamaan sebelumnya, diperoleh kecepatan sudut : 4v 15 r  (nilai: 2,5) Titik dengan kecepatan sesaat maksimum memiliki kecepatan sudut yang sama dengan pusat massa. Kita dapat menghitung kecepatan titik dengan kecepatan maksimum sebagai: v max  ( r  d ) (nilai: 2) Sehingga kecepatan maksimum nya menjadi :  15  4 15  v v max     15   (nilai: 2,5) 7- Jawaban: a- Gunakan hukum kekekalan energi mekanik (tinjau hanya pusat massa bola) 1 2 1 2 mv  I   Mg  R  r  2 2 dimana I  I 0  m  R  r  2 (1) (nilai 1) dan dimana I 0 adalah momen inersia bola terhadap pusat massanya. (nilai 1) Karena menggelinding tanpa slip berarti: v  r (nilai 1) Substitusikan semua persamaan diatas kedalam pers (1), sehingga diperoleh: v 2g  R  r  I 1 2 mr (nilai 3) b- Gunakan hukum 2 Newton untuk torsi: i) Untuk bola yang menggelinding terdapat gaya gesek statis f s , sehingga torsi terhadap pusat bola adalah f s r  I 0  (nilai 1) This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 7. ii) Untuk torsi terhadap titik pusat permukaan bola f s R  mg  R  r  sin   I dan berlaku kendala  r    R  r  sehingga akan diperoleh: ˆ mg  R  r  sin   I  ˆ dimana I  I 0 1   (nilai 2) (nilai 1) (nilai 1,5) R R2   2   mr 2 . r r  (nilai 1,5) Untuk sudut θ kecil akan dapat diperoleh periode T  2 ˆ I mg  R  r  (nilai 2) 8- Karena tidak ada torka eksternal sekitar sumbu pusat, momentum sudut system konstan. Momentum sudut awal system nol karena lokomotif dan lintasan dalam keadaan diam. (nilai 1) Kecepatan sudut akhir dari lintasan adalah T , f . Dalam gambar di atas lokomotif berotasi dalam arah berlawanan arah jarum jam sehingga lintasan harus berotasi searah jarum jam. Jika kita memilih arah sumbu z positif ke keluar bidang kertas maka momentum sudut akhir lintasan diberikan oleh:  ˆ ˆ LT , f   I T ,zT , f k  mT R 2T , f k (1) (nilai 1) Lokomotif bergerak tangensial terhadap tanah sehingga kita dapat memilih koordinat polar dan kemudian kecepatan akhir lokomotif relative terhadap tanah adalah  ˆ vL, f  v f  . (2) (nilai 1) (3) (nilai 1) Titik pada tepi lintasan memiliki kecepatan akhir:  ˆ vT , f   RT , f  This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com
  • 8.  ˆ Oleh karena itu kecepatan relative vrel  v dari lokomotif ke lintasan diberikan oleh selisih dari kecepatan lokomotif dan titik pada tepi lintasan.     ˆ ˆ v rel  v L, f  vT , f  v f    RT , f   ˆ ˆ  v f  RT , f   v . (4) (nilai 2) (5) (nilai 1) (6) (nilai 1) Oleh karena itu: v  v f  RT , f Maka T , f  v vf R Momentum sudut akhir lokomotif terhadap pusat lingkaran yang dibentuk oleh lintasan ketika ia bergerak dengan kecepatan v f , relative terhadap lantar adalah  ˆ LL, f  mL Rv f k (7) (nilai 1) (8) (nilai 2) Karena momentum sudut system konstan maka:    ˆ 0  LT , f  LL, f   mT R 2T , f  mL Rv f k Sekarang substitusi pers. (6) ke dalam komponen sumbu z dari persamaan di atas menghasilkan 0  mT Rv  v f   mL Rv f (9) (nilai 2) Dari pers. (9) diperoleh kecepatan akhir lomotif relative terhadap lantai:  vf  mT v mT  mL (10) (nilai 2) This file was downloaded from http://stenlyivan.wordpress.com