SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
UAM-104 : FISIKA DASAR
GERAKAN SATU DIMENSI
Dosen: Tim Dosen UAM
Kinematika
Mempelajari gerak materi
tanpa melibatkan
penyebab terjadinya
gerak
Dinamika
Mempelajari gerak materi
dan penyebab
terjadinya gerak
Mekanika
Materi bahasan:
Pergeseran, Jarak,
Kecepatan, Percepatan
Materi bahasan:
Gaya, Usaha,
Momentum, dll…
• Bila suatu benda berubah posisinya
(berpindah tempat/mengalami
perpindahan) dalam kurun waktu
tertentu, maka benda tersebut
dikatakan mempunyai kecepatan
• Bila suatu benda berubah kecepatannya
dalam kurun waktu tertentu, maka benda
tersebut dikatakan mempunyai percepatan
 Gerak 1 dimensi
 Gerak 2 dimensi  lintasan berada dalam
sebuah bidang datar
 Gerak melingkar
 Gerak parabola
 Gerak 3 dimensi  lintasan berada dalam
ruang
DISTANCE
SPEED
ACCELERATION
SCALA
R VECTOR
DISPLACEMENT
VELOCITY
ACCELERATION
7
8
 Kelajuan rata-rata partikel :
perbandingan jarak total yang ditempuh
terhadap waktu total yang dibutuhkan
 Satuan SI kelajuan rata-rata adalah meter/sekon (m/s)
 Satuan lazim di US adalah feet/sekon (ft/s)
Satuan kelajuan sehari-hari di US adalah mile/jam sedangkan dalam SI dikenal
dengan km/jam.
9
Contoh:
Jika anda menempuh 200 km dalam 5 jam,
maka kelajuan rata-rata anda adalah :
200/50 = 40 km/jam.
• Kelajuan rata-rata tidak menceritakan apa-apa tentang
rincian perjalanan itu.
Konsep kecepatan sama dengan konsep kelajuan tetapi berbeda
karena kecepatan mencakup arah gerakan.
Konsep kecepatan Arah gerakan
Perpindahan
1
1
1
2
1
3
Jawab : D
Perpindahan = perubahan posisi suatu partikel
Selang waktu = laju perubahan posisi ∆t = t2 – t1
∆x = x2 – x1
Kecepatan rata-rata = perbandingan antara perpindahan (∆x) dengan
selang waktu (∆t)
15
16
18
Dari gambar di atas:
Sebuah mobil bergerak dari titik P1 ke titik P2 pada
x1 = 19 m dengan t1 = 1 s dan tiba di titik P2 pada x2
= 277 m dengan t2 = 4 s. Hitung perpindahan,
kecepatan dan kecepatan rata-rata dari mobil
tersebut.
Jawab:
• Perpindahan dari titik P1 ke P2:
= x2 - x1
= 277 m – 19 m
= 258 m
• Perpindahan dari titik P1 ke titik P2 membutuhkan waktu
yaitu:
= t2 – t1
= 4.0 s – 1.0 s
= 3.0 s
• Kecepatan rata-rata:
= 258 m / 3 s
= 86 m/s
18
1. Seekor siput berada di x1 = 18 mm pada t1 = 2 s
dan belakangan ditemukan di x2 = 14 mm pada
t2 = 7 s. Hitunglah perpindahan dan Vrata-rata
siput itu untuk selang waktu tersebut!
2. Berapakah jarak yang ditempuh sebuah mobil
dalam 5 menit jika Vrata-rata nya selama selang
waktu ini adalah 80 km/jam?
3. Seorang pelari berlari (dari start) menempuh
jarak 100 m dalam 12 s, kemudian berbalik dan
berjoging sejauh 50 m ke arah titik awal selama
30 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata untuk seluruh
perjalanannya?
19
 Rasio ∆x/∆t adalah kemiringan (gradien) garis lurus. Untuk selang
waktu tertentu ∆t, makin curam garisnya, makin besar nilai ∆x/∆t
 Kemiringan garis ini adalah kecepatan rata-rata untuk selang
waktu ∆t 21
• Kecepatan sesaat pada saat
tertentu adalah kemiringan
garis lurus yang menyinggung
kurva x terhadap t pada saat
itu.
• Jika selang waktu menjadi
lebih kecil, garis lurusnya
menjadi semakin curam,
tetapi garis tersebut tak
pernah lebih miring dari pada
garis singgung pada kurva t1.
• Kemiringan garis singgung ini
kita definisikan sebagai
kecepatan sesaat pada t1.
22
Kecepatan rata-rata
dari t1 ke t2
t1 t2
 Bila kecepatan sesaat sebuah partikel berubah seiring dengan
berubahnya waktu, maka partikel dikatakan dipercepat.
 Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan sesaat untuk
selang waktu tersebut.
Note: Dimensi percepatan adalah panjang dibagi (waktu) 2. Satuan yang
umum adalah meter per sekon kwadrat atau ditulis m/s2. Artinya bila
suatu benda dipercepat dengan percepatan 10 m/s2, maka tiap detik
, kecepatan benda tersebut bertambah sebesar 10 m/s. misalnya
pada saat t=0; v = 0 maka untuk detik pertama (t=1) maka kecepatan
benda menjadi 10 m/s, untuk detik kedua (t=2) kecepatan benda
menjadi 20 m/s dan seterusnya.
22
 Percepatan sesaat adalah limit (rasio ∆v/∆t) dengan ∆t mendekati
nol.
Percepatan adalah
turunan kecepatan terhadap
waktu.
Kecepatan adalah turunan posisi x
terhadap waktu t.
23
Jika kecepatan konstan maka kemiringan kurva v
terhadap t adalah konstan
Kecepatan berubah secara linear terhadap waktu
24
t2  t1
a 
v2  v1
t2  t1
v 
x2  x1
x1
v1
t1
t2
x1 = xo posisi awal
x2 = x posisi akhir
v1 = vo kecepatan awal
v2 = v kecepatan akhir
t1 = 0 waktu awal
t2 = t waktu akhir
v2
x2
Percepatan konstan :
t  0
v  v
a  a  o
v  vo  at
x1 = xo posisi awal
x2 = x posisi akhir
v1 = vo kecepatan awal
v2 = v kecepatan akhir
t1 = 0 waktu awal
t2 = t waktu akhir
v  v
v  o
v  
t2  t1
2
x2  x1 x  xo
t  0
Kecepatan rata-rata :
vo  v

x  xo
2 t  0
o
o
2
v  v
t
x  x 
Δx / Perpindahan
v  vo  at
o
o
x  x 
2
v  v
t
2
2
2v t  at2
v  (v  at)
x  xo  o o
t  o
2
1
2
at
x  xo  vot 
Fungsi posisi
v  vo  at
v  v
x  xo  o
t
2a
2 a
(v  v ) (v  v ) v2
 v2
x  xo  o o
 o
v2
 v2
 2a(x  x )
o o
a
v  v
2 t  o
Percepatan konstan
(1) v  vo  a t

vo  v
t
2
(2) x  xo
2
o o a t
2
1
(3) x  x  v t 
o
2
(4) x  x  v t 
1
a t2
(5) v2
 v2
 2a (x  x )
o o
Percepatan sudah diketahui a = - g
(6) v  vo  g t
o
o
(7) y  y 
2
v  v
t
g t2
2
1
o o
(8) y  y  v t 
2
2
1
g t
o
(9) y  y  vt 
o o
(10) v2
 v2
 2 g (y  y )
60 m
V2 =15 m/s
t2 = 6 s
(x-xo)1 = ?
t1 = ?
Lintasan 1 Lintasan 2
Pada lintasan 1 hanya satu variabel yang diketahui, yaitu vo = 0 sehingga
diperlukan 2 variabel lagi, yaitu percepatan dan kecepatan di titik 1
(kecepatan awal pada lintasan 2 atau kecepatan akhir pada lintasan 1)
Pada lintasan 2 sudah terdapat 3 besaran yang diketahui :
(x-xo)2 = 60 m, kecepatan akhir V2 = 15 m/s dan waktu t2 = 6 s.
Gunakan persamaan (2) pada lintasan 2 untuk menghitung Vo2 :
s
V
2
 60 
Vo2 15
(6)
2
1
 V  5
m
o2
o2
2
o 2

(60)(2)
15  5
m
6 s
V  V2
t
x  x  
60 m
15 m/s
t = 6 s
t = ?
5 m/s
6 3
a 
155

5
V2  Vo2  a t2 
b). Gunakan persaman (1) untuk menghitung t1
5/3
1
5 0
V1  Vo1  a t1  t   3s
Pada lintasan 1 sudah terdapat 3 variabel yang diketahui
a). Gunakan persamaan (5) untuk menghitung x-xo
2
3

o 1
o1
2 2 52
0
)  (x  xo )1 
 5
 7,5m
V1  V  2a(x  x
 
(x-xo)1 = ?
Lintasan 1 Lintasan 2
Gunakan persamaan pada lintasan 2 untuk menghitung a :
1,1
9,5t 1,1t2
 t 
9,5
 8,64s

1
at2

1
2,2t2
1,1t2
2 2
(x  xo )1  vot  9,5t o 2
(x  x )
a).
b).
1
2
2
2,2(8,64)  82,1m
o
(x  x ) 
c). v  vo  at  0 2,2(8,64) 19m/s
Truk
Mobil
vo =9,5 m/s
vo = 0
a = 0
a=2,2 m/s2
vo =9,5 m/s
v = ?
x-xo = ?

More Related Content

Similar to Gerak Satu Dimensi

Pengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptxPengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptxssuserc3ae65
 
Analisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara VektorAnalisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara VektorRizka A. Hutami
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarpak gunawan saja
 
Tugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkarTugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkarhutami mawdy
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkarAgus Purnomo
 
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajda
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajdamdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajda
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajdaabua2
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
 
GERAK LURUS X TM.ppt
GERAK LURUS X TM.pptGERAK LURUS X TM.ppt
GERAK LURUS X TM.pptGuruFisikaSMK
 
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika DasarWeek 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasarfn1st
 

Similar to Gerak Satu Dimensi (20)

Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Media
MediaMedia
Media
 
Pengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptxPengantar MEkanika.pptx
Pengantar MEkanika.pptx
 
P02-KINEMATIKA.pdf
P02-KINEMATIKA.pdfP02-KINEMATIKA.pdf
P02-KINEMATIKA.pdf
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
GERAK MELINGKAR
GERAK MELINGKARGERAK MELINGKAR
GERAK MELINGKAR
 
Analisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara VektorAnalisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara Vektor
 
Tugas mandiri fisika
Tugas mandiri fisikaTugas mandiri fisika
Tugas mandiri fisika
 
GERAK .ppt
GERAK .pptGERAK .ppt
GERAK .ppt
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Tugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkarTugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkar
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajda
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajdamdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajda
mdncankcoacasvc kljcaaaacdddddjfjjfjfjjfjfokajda
 
Kinematika Gerak
Kinematika GerakKinematika Gerak
Kinematika Gerak
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
GERAK LURUS X TM.ppt
GERAK LURUS X TM.pptGERAK LURUS X TM.ppt
GERAK LURUS X TM.ppt
 
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika DasarWeek 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
Week 2 Kinematika 1 Dimensi v1.0 - MK Fisika Dasar
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Gerak Satu Dimensi

  • 1. UAM-104 : FISIKA DASAR GERAKAN SATU DIMENSI Dosen: Tim Dosen UAM
  • 2. Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan penyebab terjadinya gerak Dinamika Mempelajari gerak materi dan penyebab terjadinya gerak Mekanika Materi bahasan: Pergeseran, Jarak, Kecepatan, Percepatan Materi bahasan: Gaya, Usaha, Momentum, dll… • Bila suatu benda berubah posisinya (berpindah tempat/mengalami perpindahan) dalam kurun waktu tertentu, maka benda tersebut dikatakan mempunyai kecepatan • Bila suatu benda berubah kecepatannya dalam kurun waktu tertentu, maka benda tersebut dikatakan mempunyai percepatan
  • 3.  Gerak 1 dimensi  Gerak 2 dimensi  lintasan berada dalam sebuah bidang datar  Gerak melingkar  Gerak parabola  Gerak 3 dimensi  lintasan berada dalam ruang
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 8. 8
  • 9.  Kelajuan rata-rata partikel : perbandingan jarak total yang ditempuh terhadap waktu total yang dibutuhkan  Satuan SI kelajuan rata-rata adalah meter/sekon (m/s)  Satuan lazim di US adalah feet/sekon (ft/s) Satuan kelajuan sehari-hari di US adalah mile/jam sedangkan dalam SI dikenal dengan km/jam. 9
  • 10. Contoh: Jika anda menempuh 200 km dalam 5 jam, maka kelajuan rata-rata anda adalah : 200/50 = 40 km/jam. • Kelajuan rata-rata tidak menceritakan apa-apa tentang rincian perjalanan itu.
  • 11. Konsep kecepatan sama dengan konsep kelajuan tetapi berbeda karena kecepatan mencakup arah gerakan. Konsep kecepatan Arah gerakan Perpindahan 1 1
  • 12. 1 2
  • 13. 1 3
  • 15. Perpindahan = perubahan posisi suatu partikel Selang waktu = laju perubahan posisi ∆t = t2 – t1 ∆x = x2 – x1 Kecepatan rata-rata = perbandingan antara perpindahan (∆x) dengan selang waktu (∆t) 15
  • 16. 16
  • 17. 18 Dari gambar di atas: Sebuah mobil bergerak dari titik P1 ke titik P2 pada x1 = 19 m dengan t1 = 1 s dan tiba di titik P2 pada x2 = 277 m dengan t2 = 4 s. Hitung perpindahan, kecepatan dan kecepatan rata-rata dari mobil tersebut.
  • 18. Jawab: • Perpindahan dari titik P1 ke P2: = x2 - x1 = 277 m – 19 m = 258 m • Perpindahan dari titik P1 ke titik P2 membutuhkan waktu yaitu: = t2 – t1 = 4.0 s – 1.0 s = 3.0 s • Kecepatan rata-rata: = 258 m / 3 s = 86 m/s 18
  • 19. 1. Seekor siput berada di x1 = 18 mm pada t1 = 2 s dan belakangan ditemukan di x2 = 14 mm pada t2 = 7 s. Hitunglah perpindahan dan Vrata-rata siput itu untuk selang waktu tersebut! 2. Berapakah jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam 5 menit jika Vrata-rata nya selama selang waktu ini adalah 80 km/jam? 3. Seorang pelari berlari (dari start) menempuh jarak 100 m dalam 12 s, kemudian berbalik dan berjoging sejauh 50 m ke arah titik awal selama 30 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata untuk seluruh perjalanannya? 19
  • 20.  Rasio ∆x/∆t adalah kemiringan (gradien) garis lurus. Untuk selang waktu tertentu ∆t, makin curam garisnya, makin besar nilai ∆x/∆t  Kemiringan garis ini adalah kecepatan rata-rata untuk selang waktu ∆t 21
  • 21. • Kecepatan sesaat pada saat tertentu adalah kemiringan garis lurus yang menyinggung kurva x terhadap t pada saat itu. • Jika selang waktu menjadi lebih kecil, garis lurusnya menjadi semakin curam, tetapi garis tersebut tak pernah lebih miring dari pada garis singgung pada kurva t1. • Kemiringan garis singgung ini kita definisikan sebagai kecepatan sesaat pada t1. 22 Kecepatan rata-rata dari t1 ke t2 t1 t2
  • 22.  Bila kecepatan sesaat sebuah partikel berubah seiring dengan berubahnya waktu, maka partikel dikatakan dipercepat.  Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan sesaat untuk selang waktu tersebut. Note: Dimensi percepatan adalah panjang dibagi (waktu) 2. Satuan yang umum adalah meter per sekon kwadrat atau ditulis m/s2. Artinya bila suatu benda dipercepat dengan percepatan 10 m/s2, maka tiap detik , kecepatan benda tersebut bertambah sebesar 10 m/s. misalnya pada saat t=0; v = 0 maka untuk detik pertama (t=1) maka kecepatan benda menjadi 10 m/s, untuk detik kedua (t=2) kecepatan benda menjadi 20 m/s dan seterusnya. 22
  • 23.  Percepatan sesaat adalah limit (rasio ∆v/∆t) dengan ∆t mendekati nol. Percepatan adalah turunan kecepatan terhadap waktu. Kecepatan adalah turunan posisi x terhadap waktu t. 23
  • 24. Jika kecepatan konstan maka kemiringan kurva v terhadap t adalah konstan Kecepatan berubah secara linear terhadap waktu 24
  • 25. t2  t1 a  v2  v1 t2  t1 v  x2  x1 x1 v1 t1 t2 x1 = xo posisi awal x2 = x posisi akhir v1 = vo kecepatan awal v2 = v kecepatan akhir t1 = 0 waktu awal t2 = t waktu akhir v2 x2 Percepatan konstan : t  0 v  v a  a  o v  vo  at
  • 26. x1 = xo posisi awal x2 = x posisi akhir v1 = vo kecepatan awal v2 = v kecepatan akhir t1 = 0 waktu awal t2 = t waktu akhir v  v v  o v   t2  t1 2 x2  x1 x  xo t  0 Kecepatan rata-rata : vo  v  x  xo 2 t  0 o o 2 v  v t x  x  Δx / Perpindahan
  • 27. v  vo  at o o x  x  2 v  v t 2 2 2v t  at2 v  (v  at) x  xo  o o t  o 2 1 2 at x  xo  vot  Fungsi posisi
  • 28. v  vo  at v  v x  xo  o t 2a 2 a (v  v ) (v  v ) v2  v2 x  xo  o o  o v2  v2  2a(x  x ) o o a v  v 2 t  o Percepatan konstan
  • 29. (1) v  vo  a t  vo  v t 2 (2) x  xo 2 o o a t 2 1 (3) x  x  v t  o 2 (4) x  x  v t  1 a t2 (5) v2  v2  2a (x  x ) o o
  • 30. Percepatan sudah diketahui a = - g (6) v  vo  g t o o (7) y  y  2 v  v t g t2 2 1 o o (8) y  y  v t  2 2 1 g t o (9) y  y  vt  o o (10) v2  v2  2 g (y  y )
  • 31.
  • 32. 60 m V2 =15 m/s t2 = 6 s (x-xo)1 = ? t1 = ? Lintasan 1 Lintasan 2 Pada lintasan 1 hanya satu variabel yang diketahui, yaitu vo = 0 sehingga diperlukan 2 variabel lagi, yaitu percepatan dan kecepatan di titik 1 (kecepatan awal pada lintasan 2 atau kecepatan akhir pada lintasan 1) Pada lintasan 2 sudah terdapat 3 besaran yang diketahui : (x-xo)2 = 60 m, kecepatan akhir V2 = 15 m/s dan waktu t2 = 6 s. Gunakan persamaan (2) pada lintasan 2 untuk menghitung Vo2 : s V 2  60  Vo2 15 (6) 2 1  V  5 m o2 o2 2 o 2  (60)(2) 15  5 m 6 s V  V2 t x  x  
  • 33. 60 m 15 m/s t = 6 s t = ? 5 m/s 6 3 a  155  5 V2  Vo2  a t2  b). Gunakan persaman (1) untuk menghitung t1 5/3 1 5 0 V1  Vo1  a t1  t   3s Pada lintasan 1 sudah terdapat 3 variabel yang diketahui a). Gunakan persamaan (5) untuk menghitung x-xo 2 3  o 1 o1 2 2 52 0 )  (x  xo )1   5  7,5m V1  V  2a(x  x   (x-xo)1 = ? Lintasan 1 Lintasan 2 Gunakan persamaan pada lintasan 2 untuk menghitung a :
  • 34.
  • 35. 1,1 9,5t 1,1t2  t  9,5  8,64s  1 at2  1 2,2t2 1,1t2 2 2 (x  xo )1  vot  9,5t o 2 (x  x ) a). b). 1 2 2 2,2(8,64)  82,1m o (x  x )  c). v  vo  at  0 2,2(8,64) 19m/s Truk Mobil vo =9,5 m/s vo = 0 a = 0 a=2,2 m/s2 vo =9,5 m/s v = ? x-xo = ?