Dokumen tersebut membahas peran golongan terpelajar dalam munculnya nasionalisme di Indonesia. Politik Etis yang diberlakukan pemerintah kolonial Belanda memungkinkan munculnya sekolah-sekolah dan golongan terpelajar. Golongan ini kemudian membentuk organisasi-organisasi yang menanamkan semangat nasionalisme dan melawan penjajahan hingga membawa Indonesia merdeka.
3. *Beberapa faktor
internal…
*Kenangan kejayaan masa lampau
*Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak
zaman dahulu kala
*Munculnya golongan cendekiawan
*Paham nasionalis yang berkembang dalam
bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan
5. Latar Belakang
Diberlakukannya Politik Etis dan politik
kolonial dihapuskan oleh Pemerintah Hindia Belanda
terhadap Indonesia, sehingga mulai bermunculan
sekolah-sekolah di Indonesia. Berawal dari sebuah
buku karangan Van Deventer berjudul “Ees
Ereschuld” atau surat hutang budi yang mengkritik
kebijakan politik pemerintah Belanda saat itu.
Politik Etis atau imperialisme modern ini
melahirkan suatu golongan masyarakat baru di
Indonesia yaitu golongan terpelajar/cendekiawan
6. Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu
termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit penduduk
pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan
memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang
istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh
pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial
yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model
barat yang mereka miliki, golongan terpelajar dipandang
sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga
tidak sekedar dikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki
kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di
kelas mereka akan membentuk kelompok kecil untuk saling
bertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenai negara
Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal
dari daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip
sepenanggunagan untuk mengatasi bersama adanya
penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral, peneterasi
budaya, dan kemiskinan rakyat Indonesia.
7. Hingga akhirnya mereka membentuk
perkumpulan yang selanjutnya menjadi
Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka
membentu organisasi-organisasi modern yang
berwawasan nasional. Mereka berusaha
menanamkan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa, menanamkan rasa
nasionalisme, menanamkan semangat untuk
memprioritaskan segalanya demi kepentingan
nasional daripada kepentingan pribadi melalui
organisadi tersebut.
8. Dari sinilah muncul pemimpin-pemimpin
bangsa yang menjadi penggerak dan
memimpin munculnya organisasi
pergerakan nasional Indonesia yang
selanjutnya berjuang untuk melawan
penjajahan. Selanjutnya melalui
organisasi pergerakan nasional tersebut
mereka melakukan gerakan untuk
melawan penjajahan yang selanjutnya
membawa Indonesia pada kemerdekaan.
9.
10. Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang
besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya
sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan
terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan
nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan
melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.