SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
I. PENDAHULUAN                                                            tanaman.                                                                c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
                                                                          - Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam   Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda
Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal                pada pagi atau sore hari.                                               untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal
potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara       - Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari    dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.
berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas,            dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -
Kuantitas dan Kelestarian (K-3).                                          Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan               d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
                                                                          diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.               Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau
                                                                                                                                                  hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga
II. SYARAT PERTUMBUHAN                                                    3.5. Pemupukan:                                                         daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus.
                                                                                                                                                  Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA
2.1. Iklim                                                                   Waktu                          Pupuk (kg)
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun
pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar                               TSP        Urea        KCL          Pukan               3.6.2. Penyakit
matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan.                                                                                      a. Busuk daun (Downy mildew)
Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl.                                                                                                            Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi
                                                                          Pupuk Dasar      150        150         150         20.000              kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan
2.2. Media Tanam                                                                                                                                  berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur,
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah                                                                                 warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian
                                                                          3-5 hst          100        150         100
meresapkan air, pH tanah 6-7.                                                                                                                     Natural GLIO sebelum tanam.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA                                                                                                                      b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
                                                                          10 hst           250        300         100                             Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di
3.1. Pembibitan                                                                                                                                   musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan
a. Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang                Setelah                     250         250                             batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning
matang, diamkan 1 minggu.                                                 berbunga                                                                dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum
b. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC                                                                                    tanam.
NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan           Setelah                   100          100
masukkan polybag.                                                         Panen I                                                                 c. Antraknose
c. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l)             POC NASA Disemprotkan ke daun :                                         Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-
selama 30 menit.                                                          +                  Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu             bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut
d. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan         Hormonik           sekali) dgn dosis 3 – 4 tutup POC NASA               dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang,
ke polibag sedalam 0,5-1 cm.                                                                 + 1 tutup Hormonik per tangki                        tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa
e. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari.     (Mulai umur        Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu              spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO
f. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss.                            2–10               sekali ) dgn dosis 6 - 8 tutup POC NASA              sebelum tanam.
g. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke   minggu)            + 1 tutup Hormonik per tangki
kebun.                                                                                                                                            d. Bercak daun bersudut
                                                                          3.6. Hama dan Penyakit
3.2. Pengolahan Media Tanam                                                                                                                       Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat
a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.                                                                               musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada
                                                                          3.6.1. Hama
b. Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6>3.3. Penanaman                     a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver).             serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat
- Siram bibit dalam polibag dengan air                                    Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala :         muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian
- Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.                          merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada              Natural GLIO sebelum tanam.
- Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang.    serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR
                                                                          atau PESTONA.                                                           e. Virus
3.4. Pemeliharaan Tanaman                                                                                                                         Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM;
- Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan          b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)                                         Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga
tanaman yang baik.                                                        Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih       vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
- Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan).                                                                                                 Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut,
                                                                          muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
- Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan                                                                                 tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan
mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA,
mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi
dengan famili bukan Cucurbitaceae.

f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi        BUDIDAYA MENTIMUN
pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang
mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila
menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian :              (Cucumis sativus, L )
Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2)
Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia
carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat
penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah
dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang
akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus:
bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah
pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau
busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan
pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan
suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum
tanam.
3.7. Panen
3.7.1. Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya
dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari                      Oleh :
setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.

3.7.2. Cara Panen
                                                                                Wahidin, SP., M.Si
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong
tangkai buah dengan pisau tajam.

3.7.3.Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan
ukuran/umur buah yang dikehendaki.


                    ---------------ooooo---------------


                                                                        Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
                                                                           Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
                                                                                Kabupaten Pandeglang

More Related Content

What's hot

Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerahnevraline
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Teknis budidaya padi
Teknis budidaya padiTeknis budidaya padi
Teknis budidaya padisujononasa
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengsujononasa
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaosujononasa
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melonsucielshi
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitsujononasa
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Teknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkehTeknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkehsujononasa
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terongMuto Sn
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya duriansujononasa
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukCaraKerja
 
Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatAnggi Setiawan
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahsujononasa
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaisujononasa
 

What's hot (20)

Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerah
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknis budidaya padi
Teknis budidaya padiTeknis budidaya padi
Teknis budidaya padi
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginseng
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakao
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melon
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Teknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkehTeknis budidaya cengkeh
Teknis budidaya cengkeh
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya durian
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 
Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukat
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelai
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Budidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimunBudidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimun
 
Khasiat Buah Manggis
Khasiat Buah ManggisKhasiat Buah Manggis
Khasiat Buah Manggis
 
Slide Kompleks Sukan SJKT Ladang Edinburgh
Slide Kompleks Sukan SJKT Ladang EdinburghSlide Kompleks Sukan SJKT Ladang Edinburgh
Slide Kompleks Sukan SJKT Ladang Edinburgh
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Rancangan buku hijau
Rancangan buku hijau Rancangan buku hijau
Rancangan buku hijau
 
Presentation buku Hijau
Presentation buku HijauPresentation buku Hijau
Presentation buku Hijau
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Modul siri 6
Modul siri 6Modul siri 6
Modul siri 6
 
Proposal jagung
Proposal jagungProposal jagung
Proposal jagung
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 
Modul siri 2
Modul siri 2Modul siri 2
Modul siri 2
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Budi daya buah naga
Budi daya buah nagaBudi daya buah naga
Budi daya buah naga
 
Modul siri 1
Modul siri 1Modul siri 1
Modul siri 1
 
Desain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil JagungDesain Mesin Pemipil Jagung
Desain Mesin Pemipil Jagung
 

Similar to BUDAYA MENTIMUN

Budidaya kedelai
Budidaya kedelaiBudidaya kedelai
Budidaya kedelaiBP4K
 
Budidaya semangka
Budidaya semangkaBudidaya semangka
Budidaya semangkaBP4K
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBP4K
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terongBP4K
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panilisujononasa
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkasujononasa
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungsujononasa
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangsujononasa
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebusujononasa
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMahmud Shakespeare
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 

Similar to BUDAYA MENTIMUN (19)

Budidaya kedelai
Budidaya kedelaiBudidaya kedelai
Budidaya kedelai
 
Budidaya semangka
Budidaya semangkaBudidaya semangka
Budidaya semangka
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terong
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Teknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagungTeknis budidaya jagung
Teknis budidaya jagung
 
K acang tanah
K acang tanahK acang tanah
K acang tanah
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebu
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Tebuu
TebuuTebuu
Tebuu
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 

More from BP4K

Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 saBP4K
 
Manajemen dana lkm
Manajemen dana lkmManajemen dana lkm
Manajemen dana lkmBP4K
 
Cara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangCara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangBP4K
 
Sertifikasi bibit
Sertifikasi bibitSertifikasi bibit
Sertifikasi bibitBP4K
 
Dampak erosi tanah
Dampak erosi tanahDampak erosi tanah
Dampak erosi tanahBP4K
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologiBP4K
 
Juknis sertifikasi
Juknis sertifikasiJuknis sertifikasi
Juknis sertifikasiBP4K
 
Instrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranInstrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranBP4K
 
Instrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanInstrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanBP4K
 
Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)BP4K
 
Form penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatForm penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatBP4K
 
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaForm penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaBP4K
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungBP4K
 
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)BP4K
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanBP4K
 
Dormansi
DormansiDormansi
DormansiBP4K
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benihBP4K
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanBP4K
 
Sale pisang basah
Sale pisang basahSale pisang basah
Sale pisang basahBP4K
 
Tepung sukun
Tepung sukunTepung sukun
Tepung sukunBP4K
 

More from BP4K (20)

Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
 
Manajemen dana lkm
Manajemen dana lkmManajemen dana lkm
Manajemen dana lkm
 
Cara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangCara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisang
 
Sertifikasi bibit
Sertifikasi bibitSertifikasi bibit
Sertifikasi bibit
 
Dampak erosi tanah
Dampak erosi tanahDampak erosi tanah
Dampak erosi tanah
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
 
Juknis sertifikasi
Juknis sertifikasiJuknis sertifikasi
Juknis sertifikasi
 
Instrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranInstrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaran
 
Instrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanInstrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasan
 
Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)
 
Form penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatForm penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawat
 
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaForm penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsung
 
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depan
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benih
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depan
 
Sale pisang basah
Sale pisang basahSale pisang basah
Sale pisang basah
 
Tepung sukun
Tepung sukunTepung sukun
Tepung sukun
 

BUDAYA MENTIMUN

  • 1. I. PENDAHULUAN tanaman. c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) - Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal pada pagi atau sore hari. untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara - Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT. berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. - Kuantitas dan Kelestarian (K-3). Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover) diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan. Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga II. SYARAT PERTUMBUHAN 3.5. Pemupukan: daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA 2.1. Iklim Waktu Pupuk (kg) Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar TSP Urea KCL Pukan 3.6.2. Penyakit matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. a. Busuk daun (Downy mildew) Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl. Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi Pupuk Dasar 150 150 150 20.000 kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan 2.2. Media Tanam berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian 3-5 hst 100 150 100 meresapkan air, pH tanah 6-7. Natural GLIO sebelum tanam. III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA b. Penyakit tepung (Powdery mildew ) 10 hst 250 300 100 Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di 3.1. Pembibitan musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan a. Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang Setelah 250 250 batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning matang, diamkan 1 minggu. berbunga dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum b. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC tanam. NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan Setelah 100 100 masukkan polybag. Panen I c. Antraknose c. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) POC NASA Disemprotkan ke daun : Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak- selama 30 menit. + Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut d. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan Hormonik sekali) dgn dosis 3 – 4 tutup POC NASA dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, ke polibag sedalam 0,5-1 cm. + 1 tutup Hormonik per tangki tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa e. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari. (Mulai umur Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO f. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss. 2–10 sekali ) dgn dosis 6 - 8 tutup POC NASA sebelum tanam. g. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke minggu) + 1 tutup Hormonik per tangki kebun. d. Bercak daun bersudut 3.6. Hama dan Penyakit 3.2. Pengolahan Media Tanam Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan. musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada 3.6.1. Hama b. Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6>3.3. Penanaman a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat - Siram bibit dalam polibag dengan air Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian - Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag. merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada Natural GLIO sebelum tanam. - Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang. serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA. e. Virus 3.4. Pemeliharaan Tanaman Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; - Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga tanaman yang baik. Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. - Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan). Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar. - Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan
  • 2. mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae. f. Kudis (Scab) Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi BUDIDAYA MENTIMUN pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : (Cucumis sativus, L ) Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. g. Busuk buah Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam. 3.7. Panen 3.7.1. Ciri dan Umur Panen Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari Oleh : setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang. 3.7.2. Cara Panen Wahidin, SP., M.Si Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam. 3.7.3.Periode Panen Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki. ---------------ooooo--------------- Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Pandeglang