1. I. PENDAHULUAN tanaman. c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
- Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda
Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal pada pagi atau sore hari. untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal
potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara - Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.
berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -
Kuantitas dan Kelestarian (K-3). Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan. Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau
hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga
II. SYARAT PERTUMBUHAN 3.5. Pemupukan: daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus.
Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA
2.1. Iklim Waktu Pupuk (kg)
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun
pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar TSP Urea KCL Pukan 3.6.2. Penyakit
matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. a. Busuk daun (Downy mildew)
Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl. Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi
Pupuk Dasar 150 150 150 20.000 kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan
2.2. Media Tanam berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur,
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian
3-5 hst 100 150 100
meresapkan air, pH tanah 6-7. Natural GLIO sebelum tanam.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
10 hst 250 300 100 Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di
3.1. Pembibitan musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan
a. Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang Setelah 250 250 batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning
matang, diamkan 1 minggu. berbunga dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum
b. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC tanam.
NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan Setelah 100 100
masukkan polybag. Panen I c. Antraknose
c. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) POC NASA Disemprotkan ke daun : Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-
selama 30 menit. + Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut
d. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan Hormonik sekali) dgn dosis 3 – 4 tutup POC NASA dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang,
ke polibag sedalam 0,5-1 cm. + 1 tutup Hormonik per tangki tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa
e. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari. (Mulai umur Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO
f. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss. 2–10 sekali ) dgn dosis 6 - 8 tutup POC NASA sebelum tanam.
g. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke minggu) + 1 tutup Hormonik per tangki
kebun. d. Bercak daun bersudut
3.6. Hama dan Penyakit
3.2. Pengolahan Media Tanam Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat
a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan. musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada
3.6.1. Hama
b. Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6>3.3. Penanaman a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat
- Siram bibit dalam polibag dengan air Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian
- Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag. merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada Natural GLIO sebelum tanam.
- Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang. serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR
atau PESTONA. e. Virus
3.4. Pemeliharaan Tanaman Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM;
- Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga
tanaman yang baik. Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
- Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan). Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut,
muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
- Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan
2. mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA,
mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi
dengan famili bukan Cucurbitaceae.
f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi BUDIDAYA MENTIMUN
pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang
mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila
menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : (Cucumis sativus, L )
Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2)
Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia
carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat
penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah
dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang
akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus:
bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah
pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau
busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan
pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan
suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum
tanam.
3.7. Panen
3.7.1. Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya
dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari Oleh :
setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
3.7.2. Cara Panen
Wahidin, SP., M.Si
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong
tangkai buah dengan pisau tajam.
3.7.3.Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan
ukuran/umur buah yang dikehendaki.
---------------ooooo---------------
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
Kabupaten Pandeglang