SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT BELIBIS MUDA PERKASA, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal khususnya siklus pendapatan dan pengeluaran pada PT Belibis Muda Perkasa.
2. Dibahas mengenai aktivitas bisnis siklus pendapatan mulai dari penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan dan penerimaan kas.
3. Juga dibahas mengenai ancaman dan pengendalian yang perlu dilakukan untuk
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...sevrindaanggia
More Related Content
Similar to SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT BELIBIS MUDA PERKASA, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
Similar to SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT BELIBIS MUDA PERKASA, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017. (20)
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT BELIBIS MUDA PERKASA, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA
PT. BELIBIS MUDA PERKASA PALEMBANG
DOSEN: Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
OLEH:
SEVRINDA ANGGIA SARI
55517110010
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. 2
ABSTRAK
PT Belibis Muda Perkasa adalah salah satu perusahaan swasta di kota Palembang yang
bergerak di bidang penjualan obat-obatan. PT Belibis Muda Perkasa secara rutin dalam
melaksanakan pembagian tugas yang saling mendukung dalam kegiatan pengiriman obat-
obatan kepada beberapa customer di beberapa kota. Proses pencatatan untuk distribusi obat-
obatan dari kantor pusat ke kantor cabang masih dilakukan secara manual dengan melakukan
pengecekan di setiap kantor yang dimiliki, sehingga menyebabkan lambannya proses pelaporan
persediaan barang, sehingga dapat menyebabkan ketidakakuratan data persediaan yang ada.
Proses pencatatan di gudang masih manual, sehingga menghambat proses
pendistribusian obat. Seperti pencatatan stok obat, pelaporan barang masuk dan surat pesan obat
yang masih manual sehingga menghambat pengambilan keputusan. Penelitian ini berfokus pada
siklus pendapatan di PT. Belibis Muda Perkasa. Penelitian dilakukan secara langsung ke lokasi
Objek Penelitian. Dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan memperhatikan serta
meneliti proses pekerjaannya.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Siklus Pendapatan, Pengendalian Internal
3. 3
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................... 1
Abstrak ...................................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................... 3
Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang........................................................................................... 4
Bab 2 Landasan Teori
a. Siklus Pendapatan ...................................................................................... 5
a). Tujuan Siklus Pendapatan..................................................................... 5
b). Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan ...................................................... 6
b. Siklus Pengeluaran..................................................................................... 10
a). Tujuan Siklus Pengeluaran ................................................................... 10
b). Dokumen dan Laporan ......................................................................... 11
c). Pengolahan Transaksi ........................................................................... 12
d). Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Berbasis Komputer..................... 12
Bab 3 Metodologi Penelitian
a. Manfaat Metodologi Penelitian................................................................. 14
b. Metodologi Penelitian............................................................................... 14
Bab 4 Pembahasan
a. Analisis Sistem Siklus Pendapatan PT. Belibis MP ................................. 15
b. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan PT. Belibis MP................................. 15
c. Ancaman dan Pengendalian...................................................................... 18
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan ............................................................................................... 21
b. Saran ......................................................................................................... 21
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 22
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era yang mengalami kemajuan
dengan sangat pesat seperti saat ini, mengakibatkan banyaknya persaingan dari badan usaha
ekonomi. Persaingan tersebut tentunya berdasarkan hal-hal yang akan menunjang kinerja dari
perusahaan itu sendiri agar mampu menarik perhatian dari konsumen, berdasarkan cara
perusahaan menghasilkan produk yang ekonomis dan berdasarkan cara perusahaan agar mampu
bersaing dengan perusahaan yang lebih besar.
Salah satu strategi perusahaan agar mampu bersaing adalah menghasilkan barang atau
jasa yang mampu beroperasi secara efektif dan efisien agar tidak tertinggal dari perusahaan
yang berskala besar. Sehingga banyaknya perusahaan bersaing untuk meningkatkan
pengetahuan di bidang teknologi informasi agar beroperasi dengan cepat dan akurat berbasis
teknologi informasi tersebut. Sistem lama yang dilakukan secara manual mulai ditinggalkan
dan beralih ke sistem komputerisasi, yang dirasa lebih cepat dan akurat dalam penyampaian
informasi yang dibutuhkan serta lebih efektif dan efisien dalam meghasilkan produk.
Berdasarkan gambaran di atas, maka pada era globalisasi seperti saat ini sangatlah perlu
bagi perusahaan untuk menerapkan sistem informasi berbasis teknologi dalam proses operasi
perusahaan baik itu perusahaan berskala besar maupun perusahaan berskala kecil. Penggunaan
sebuah sistem pengolahan data yang berbasis komputer dalam mengatur kegiatan
administrasinya dapat menghasilkan sebuah informasi yang lebih cepat dan lebih akurat.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, khususnya dalam
kategori obat-obatan atau farmasi, PT Belibis Muda Perkasa berperan penting bagi transaksi
penjualan obat-obatan di kawasan sumatera selatan dan sekitarnya, dikarenakan perusahaan ini
menjadi salah satu distributor obat-obatan yang terbilang besar di kota Palembang. Dalam
melakukan aktivitas penjualannya, PT Belibis Muda Perkasa memerlukan keakuratan data dan
efisiensi waktu ketika melayani konsumen demi kepuasan konsumen itu sendiri.
Jika dilihat dari jumlah transaksi penjualan perhari, PT Belibis Muda Perkasa mampu
menghasilkan 70-100 transaksi penjualan perhari. Oleh sebab itu, keefektifitasandan
keefisiensian proses operasi sangatlah penting, menilai tingginya tingkat penjualan perhari.
Sehingga keakuratan data benar-benar berperan besar dalam proses operasi di perusahaan ini
agar tidak adanya kesalahan saji dalam laporan keuangan serta tidak adanya kerugian yang akan
terjadi dikemudian hari.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berusaha untuk menganalisis
kelemahan dan kelebihan atas implementasi sistem informasi dari PT Belibis Muda Perkasa
serta berusaha untuk memberikan rekomendasi untuk perbaikan Sistem yang akan datang, yang
diharapkan agar kedepannya dapat lebih efektif dan efisien serta terarah dalam proses operasi
perusahaan.
5. 5
BAB 11
LANDASAN TEORI
A. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemprosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Siklus Pendapatan
merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan
barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
a. Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Tujuan – tujuan lain :
Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
Semua transaksi dicatat dengan akurat
Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
6. 6
b. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui
telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan para
pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini secara otomatis akan
tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal ini juga dapat dicapai baik dalam
penjualan melalui toko maupun surat.
Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan secara
kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama
7. 7
dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap
penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi
pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo
yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah
pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini.
Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya
selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas. Otorisasi khusus untuk
menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi
batas kredit pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat
jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian
kredit.
Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk
memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan
tanggal pengiriman. Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi
pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang
tersedia dalam file persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang
dipesan. Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan
membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-
barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan
memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang
dagangan ke bagian pengiriman.
Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan
mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan
(Customer Relationship Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini.
Sistem CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data
tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM seharusnya
dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan.
Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas
dengan cara memperdalam hubungan tersebut.
2. Pengiriman barang
Ambil dan pak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan akan
memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang
menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan
jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari persediaan. Persediaan kemudian
akan dipindahkan ke departemen pengiriman. Sistem gudang otomatis tidak hanya
memotong biaya dan meningkatkan efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga
memungkinkan pengiriman yang lebih responsif ke pelanggan.
Kirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan jumlah
yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang
8. 8
ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke bagian
pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab atas
barang yang dikirim. Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen
pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir
tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan dikirim ke
departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah dikirim dan
faktur penjualan harus dibuat serta dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan
dokumen pengiriman untuk catatan mereka.
3. Penagihan dan piutang usaha
Penagihan
Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang dikirimkan adalah
hal yang penting. Aktivitas penagihan hanyalah aktivitas pemrosesan informasi yang
mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas
pengiriman. Aktivitas ini membutuhkan informasi dari departemen pengiriman yang
mengidentifikasikan barang dan jumlah yang dikirimkan, serta informasi mengenai
harga dan syarat khusus penjualan lainnya dari departemen penjualan.
Pemeliharaan data piutang usaha
Fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab kepada controller, melakukan dua tugas
dasar : Menggunakan informasi dalam faktur penjualan untuk mendebit rekening
pelanggan dan karenanya mengkredit rekening tersebut ketika pembayaran diterima.
9. 9
4. Penerimaan Kas
Menangani kiriman uang pelanggan
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, kasir, orang yang
melapor ke bendahara, menangani kiriman uang pelanggan dan menyimpannya ke bank.
Oleh karena itu kas dan cek dari pelanggan dapat dicuri dengan mudah, adalah hal yang
penting untuk mengambil langkah-langkah memadai agar menurunkan risiko pencurian.
Hal ini berarti fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab atas pencatatan kiriman
uang pelanggan, seharusnya tidak memiliki akses fisik ke kas atau cek. Akan tetapi,
fungsi piutang usaha harus mampu mengidentifikasi sumber kiriman uang dari manapun
dan faktur penjualan terkait harus dikredit. Akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan
kas. Penerimaan kas dan cek dari pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang
yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif
untuk mengurangi risiko pencurian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1) Menugaskan staf bagian surat-menyurat untuk mempersiapkan daftar pengiriman
uang, Yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang
pelanggan, serta mengirimkan daftar ini kebagian piutang usaha.
2) Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan dengan
membuat sistem lockbok ( merupakan sebuah alamt pos yang dituju pelanggan ketika
menyerahkan uang mereka ) di bank. Penggunaan lockbox ini juga akan meningkatkan
manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan meniadakan penundaan yang
berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang pelanggan sebelum penyimpanan.
Namun petugas khusus setiap tanggal jatuh tempo tagihan harus memeriksa kontak ini.
10. 10
B. SIKLUS PENGELUARAN
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dalam SIA
siklus pengeluaran, paling tidak terdapat empat sub sistem yang harus dirancang, yaitu: sistem
pembelian, system penerimaan barang, system voucher, dan system pengeluaran kas. Tujuan
utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan
memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk
berfungsi.
Sistem Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari
sistem pembelian.
Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan
dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti
bahwa telah dibayar, dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkiran
kewajiban tersebut.
Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim
informasi ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun
pengendali kas serta utang usaha.
a) Tujuan Siklus Pengeluaran
Tujuan Siklus pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas dengan pemasok barang
atau jasa perusahaan.secara lebih luas,tujuannya adalah :
Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan aturan yang
dibutuhkan.
Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang yang
diterima dalam kondisi baik.
Mengamankan barang hingga dibutuhkan
11. 11
Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar
Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat
Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat
Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang
telah diizinkan.
Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.
b) Dokumen dan Laporan
Dokumen yang digunakan
Jenis Transaksi Dokumen yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian
Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan Barang
Voucher
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit
Laporan Yang Dihasilkan
Laporan Kontrol
Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file.Akuntan
menggunakan laporan ini untuk menentukan ada tidaknya perubahan file yang
tidak semestinya atau untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang hilang
selama proses pengolahan data berlangsung.Laporan ini berisi informasi tentang
(1) Transaksi yang telah diposting
(2) Jumlah angka atau nomor transaksi
(3) Daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file.
Register
Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu
tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan.Laporan ini berisi
ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar,sehingga dapat
digunakan untuk melakukan telusuran audit(audit trail) terhadap saldo-saldo
rekening.Register ini dalam sistem manual disebut dengan jurnal khusus,oleh
karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut
dengan jurnal.
Laporan Khusus
Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer dalam membuat
jadwal pembayaran utang kepada pemasok.Laporan khusus yang dihasilkan
dalam siklus ini mencakup;
i. Laporan Faktur Terbuka (Open Invoices Report). Laporan ini berisi daftar
faktur pembelian yang belum di bayar pada tanggal laporan.Data yang
dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada setiap pemasok.
ii. Laporan Umum Voucher. Laporan ini meringkas voucher menurut
umumnya.Laporan ini sangat bermanfaat,karena jika perusahaan sampai
12. 12
memiliki utang yang tidak dibayar sampai jangka waktu tertentu,akan
berakibat negative bagi perusahaan.
iii. Laporan Kebutuhan Kas.Laporan ini meringkas faktur pembelian urut
jatuh tempo. Laporan ini membantu departemen utang dalam
merencanakan pembayaran kas dan dalam mengidentifikasi faktur mana
yang harus dibayar segera,agar dapat diperoleh potongan dan juga agar
hubungan baik dengan pemasok dapat dipelihara.
iv. Layanan Status Utang. Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan
menggunakan sistem on-line real-time,karena sistem ini memungkinkan
pemakai untuk meminta database menyajikan informasi terbaru.Dalam
siklus ini,karyawan bagian utang juga memerlukan informasi mengenai
utang kepada setiap pemasok.kebutuhan ini dipenuhi dengan menyajikan
informasi terbaru tentang utang kepada setiap pemasok.
c) Pengolahan Transaksi
Pengolahan transaksi akan diuraikan dalam 2 versi, yaitu untuk sistem yang
diselenggarakan secara manual, dan untuk sistem yang diselenggarakan dengan
menggunakan alat bantu komputer.
1. Sistem manual
Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang diselenggarakan secara
manual, mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut:
Prosedur Pembelian Kredit
Prosedur Pengeluaran Kas
2. Sistem berbasis komputer
Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang berbasis komputer, mencakup
prosedur-prosedur sebagai berikut :
Prosedur Permintaan Pembelian
Prosedur Pemesana Barang
Prosedur Penerimaan Barang
Prosedur Pencatatan utang
Prosedur Pengeluaran Kas
d) Aktivitas Bisnis Dalam Siklus Pengeluaran Berbasis Komputer
1. Prosedur Permintaan Barang
Aktivitas Bisnis yang pertama kali dilakukan dalam siklus pengeluaran adalah
permintaan barang atau suplais.Keputusan Kunci yang dibuat pada proses ini adalah
mengidentifikasi barang apa yang akan dibeli,kapan dibutuhkan,dan berapa banyak
yang akan di beli.Keputusan ini normalnya dibuat oleh fungsi pengawas
persediaan(inventory control),meskipun informasi tentang kebutuhan barang
diperoleh dari departeman pengguna barang.Permintaan Pembelian kadang-kadang
juga di buat oleh siklus produksi atau dari fungsi penjualan yang menyampaikan
informasi tentang back order.
13. 13
2. Prosedur Pemesanan Barang
Aktivitas pokok yang kedua dalam siklus pengeluaran adalah pemesana suplais dan
bahan baku.Aktivitaspembelian biasanya dilakukan oleh petugas pembelian atau
karyawan pembelian dalam departeman pembelian.
3. Prosedur Penerimaan Barang
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan menyimpan barang
yang dipesan.Departeman penerima barang bertanggung jawab untuk menerima
barang yang dikirim oleh pemasok.Selain barang diterima,kemudian dilaporkan ke
manajer bagian gudang,untuk kemudian meneruskannya ke manajer
pabrik.Departemen penyimpanan barang yang bertanggung jawab kepada manajer
bagian gudang,bertanggung jawab untuk menyimpan barang.Informasi tentang
tentang penerimaan barang yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi pengawas
persediaan,untuk memperbarui catatan persediaan. Tujuan diselenggarakan prosedur
ini adalah:
(a) Untuk menjamin bahwa semua penerimaan bahan baku,perlengkapan,dan aktiva
lain yang dibeli telah diotorisasi dan
(b) Untuk mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.
4. Prosedur Pencatatan Utang
Aktivitas keempat dalam siklus pengeluaran adalah proses persetujuan pembayaran
faktur pembelian.Proses ini dilaksanakan oleh departemen hutang dagang yang
bertanggung jawab terhadap direktur keuangan. Tujuan diselenggarakannya
subsistem ini adalah untuk mancatat kewajiban membayar kepada pemasok. Input
aplikasi ini adalah faktur pembelian,catatan penerimaan barang,pesanan pembelian
(open purchase order) dan file rincian pesanan pembelian (purchase order detail files).
5. Prosedur Pengeluaran Kas
Aktivitas terakhir pada siklus pengeluaran adalah pembayaran faktur yang telah
disetujui. Aktivitas ini,disebut dengan aktivitas pengeluaran kas,dilaksanakan oleh
kasir,yang bertanggung jawab kepada manajer keuangan.Tujuan diselenggarakannya
aplikasi ini adalah untuk menjamin bahwa pembayaran kepada pemasok dilakukan
tepat waktu dan dalam jumlah yang benar. Input bagi aplikasi ini adalah catatan dari
file voucher.
14. 14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan
penelitian. Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai kriteria yang berbeda untuk
memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang berbeda menyebutkan bahwa
penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk memecahkan masalah. Jika kita berpikir
tentang kata “Metodologi”, itu adalah cara mencari atau memecahkan masalah penelitian.
(Research Institute Industrial, 2010).
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan yang diberikan
dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya untuk mengetahui semua
jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika penelitian tidak dilakukan secara sistematis
pada masalah, akan lebih sedikit kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk
menemukan atau menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai
permasalahan, dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif jika menggunakan
metodologi penelitian yang benar (Industrial Research Institute, 2010).
A. Manfaat Metodologi Penelitian
Manfaat metodologi penelitian adalah:
Menggunakan metodologi, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar sampai
pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan.
Menggunakan metodologi, para peneliti dapat mengatasi berbagai keterbatasan
yang ada, misalnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik, dan lain-lain.
Kesimpulan yang diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
Kesimpulan yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat laporan tugas ini antara
lain:
1. Riset Lapangan
Yaitu riset yang dilakukan dengan cara mendatangi tempat kerja yang menjadi objek
penelitian dan pengumpulan datanya dilakukan langsung oleh peneliti.
2. Observasi
Dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan memperhatikan serta meneliti
proses pekerjaannya.
3. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang berkepentingan.
4. Riset Perpusatakaan
Dilakukan dengan cara membaca buku maupun referensi melalui teknologi informasi
yang berhubungan dengan objek permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
15. 15
BAB IV
PEMBAHASAN
SIKLUS PENDAPATAN
A. Analisis Sistem Siklus Pendapatan PT. Belibis Muda Perkasa
Penjualan atau pelayanan di PT Belibis Muda Perkasa meliputi pesanan tunai dan pesanan
kredit. Tugas bagian penjualan meliputi memeriksa ketersediaan obat, dan informasi tentang
obat-obatan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, PT Belibis Muda Perkasa juga
mengantarkan obat-obatan secara langsung ke apotek, klinik maupun rumah sakit yang berada
di dalam kota (sekitaran kota Palembang).
Penerimaan pendapatan PT Belibis Muda Perkasa dari penjualan obat dan pendistribusian
obat-obatan ke dalam dan luar kota baik secara tunai maupun kredit. Hasil penjualan diperiksa
kesesuaiannya dengan barang yang terjual dengan barang yang tersisa digudang. Dan
penerimaan kas yang bersumber dari pembayaran piutang maupun pembayaran tunai atas
penjualan obat-obatan tersebut disetorkan ke bagian adaministrasi keuangan untuk disetorkan
ke bank yang telah ditunjuk oleh PT. Belibis Muda Perkasa.
B. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan PT. Belibis Muda Perkasa
1. Entri Pesanan Penjualan (Sales Order)
Pada tahap ini, dimulai dengan menerima pesanan dari pelanggan, daftar obat-obat
yang diterima tersebut kemudian dilakukan check terhadap kredit pelanggan, setelah
disetujui (tidak memiliki limit kredit yang over), maka kemudian dilakukan pengecekan
antara obat yang dipesan oleh pelanggan dengan obat yang tersedia.
a. Menerima Pesanan dari Pelanggan
Data pesanan pelanggan diterima melalui fax, email atau surat pesanan via pos. Data
pesanan tersebut menggunakan surat pesanan berdasarkan format apotik, klinik
maupun rumah sakit masing-masing. Pesanan penjualan berisi informasi harga,
kuantitas pesanan dan syarat penjualan lainnya. Setelah diperiksa, apoteker atau
asisten apoteker memberikan surat pesanan tersebut ke bagian fakturis.
b. Check Kredit Pelanggan
Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Biasanya bagi pelanggan
lama dengan riwayat pembayaran yang baik tidak diperlukan proses pengecekan dan
langsung disetujui pesanannya, namun untuk pelanggan dengan riwayat pembayaran
yang tidak baik dan pelanggan baru harus dilakukan pengecekan. pada kasus seperti
ini, pengecekan tersebut dilakukan dengan cara memverifikasi sisa saldo tagihan
pelanggan yang masih ada per periode 60 hari tertanggal terbit faktur sebelumnya,
kemudian memverifikasi jumlah tagihan yang masih ada dengan jumlah pesanan baru
yang akan diterbitkan fakturnya, apakah telah melebihi limit yang sudah ditentukan
atau tidak. Proses ini dapat dilakukan secara otomatis melalui program ataupun
software yang perusahaan gunakan. Karena ketika fakturis melakukan input data,
maka program software yang digunakan di PT. Belibis Muda Perkasa akan secara
otomatis terkunci, sekaligus memberi tanda bahwa harus dilakukan penagihan ulang
terhadap apotik, klinik maupun rumah sakit yang bersangkutan.
16. 16
c. Mengecek Ketersediaan Persedian
Pada langkah ini, sebelum menyelesaikan penginputan data Sales Order, perlu
dilakukan pengecekan terhadap barang yang dipesan dengan ketersediaan barang
yang berada di Gudang. Ketika terjadi kekurangan barang, maka pelanggan akan
diinfokan terlebih dahulu. Setelah diinfokan tentang ketersediaan barang, biasanya
pelanggan akan menerima berapapun barang yang tersedia saat itu, dan kekurangan
barang yang dipesan bisa digabungkan untuk pesanan berikutnya jika barang telah
tersedia kembali.
d. Pembayaran Tunai atau Kredit
Apabila pelanggan telah memutuskan barang apa saja yang akan diambil, maka
apoteker dan atau asisten apoteker sudah menetapkan harga. Pelanggan bisa memilih
melakukan pembayaran via tunai atai kredit. Setelah itu apoteker dan atau asisten
apoteker akan memvalidasi kemudian membuat faktur penjualan.
e. Pengemasan
Setelah proses pembayaran selesai (bagi apotek, klinik dan rumah sakit yang
melakukan via tunai), barulah dilakukan pengemasan terhadap pesanan yang telah
dilakukan pembayaran. Dalam proses ini asisten apoteker akan menyiapkan atau
membubuhkan cap atau tanda tangan atas faktur fisik yang telah diprint out,
berdasarkan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang berlaku. Dalam
proses pengemasan, maka apoteker akan turun langsung untuk melakukan
pengecekan atas barang yang dipesan oleh pelanggan.
f. Penyerahan Obat dan informasi
Jika barang yang dipesan telah sesuai maka penyerahan obat dapat dilakukan.
Sebelumnya, apoteker akan memberikan faktur pembelian yang telah ditandatangani
dan dicap tanda perusahaan kepada pelanggan. Penyerahan obat disertai dengan
penjelasan informasi tentang;
Nama obat
Masa kadaluarsa obat
Efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya
2. Pengiriman
Pada tahapan ini, department bagian Gudang yang melakukan aktivitas ini.
a. Pengambilan Obat
Ketika pelanggan memesan obat baik secara langsung maupun via teknologi
informasi lainnya, kemudian obat yang dipesan tidak tersedia maka pelanggan akan
diinformasikan, apakah bersedia untuk diberikan obat lain dengan khasiat yang sama.
Jika pelanggan bersedia maka barang pesanan dari pelanggan akan dipacking dan
diantarkan ke alamat pelanggan yang tertera di database perusahaan.
b. Pengepakan Pesanan
Setelah diidentifikasi obat mana saja yang akan dikeluarkan dari gudang untuk
dipindahkan ke bagian packing, maka obat-obat pesanan tersebut akan dilakukan
proses check in. Pengecekan dilakukan oleh bagian department gudang,
menggunakan kartu stock untuk mengidentifikasi produk mana dan kuantitas produk
17. 17
yang dikeluarkan dari Gudang. Setelah semua persediaan yang dipesan dipisahkan
dari Gudang, maka produk produk dari pesanan tersebut di packing.
c. Mengirim Pesanan (Ship the Order)
Department pengiriman membandingkan perhitungan fisik dengan jumlah yang
tertera pada kartu pengambilan barang. Setelah benar-benar sesuai maka barang-
barang yang sudah di packing tersebut kemudian di kirim ke pelanggan. Pada tahapan
ini, barang atau pesanan dari pelanggan di luar kota, dikirim menggunakan jasa
pengiriman barang (expedisi) per tujuan kota. Dan untuk pesanan pelanggan di dalam
kota, maka pesanan tersebut diantar oleh supir perusahaan.
3. Penagihan (Billing)
Aktivitas dasar ketiga melibatkan penagihan kepada para pelanggan. Aktivitas ini
yaitu penagihan faktur. Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah
faktur penjualan, yang memberitahukan kepada pelanggan mengenai jumlah yang
harus dibayarkan dan kemana harus mengirimkan pembayaran. Pengiriman faktur ke
pelanggan melalui media elektronik menjadi lebih cepat dan murah daripada
mengirimkan dokumen kertas.
i. Penagihan Langsung Ketika Barang Dikirimkan
Yaitu penagihan saat barang telah diterima oleh pelanggan. Jadi ketika barang
telah diterima oleh pelanggan, pelanggan akan diberikan faktur penjualan yang
sekaligus diberikan laporan tagihan piutang. Penagihan langsung ketika barang
dikirimkan ini berlaku bagi para apotik, klinik maupun rumah sakit yang belum
diberikan wewenang pengambilan barang melalui secara kredit, maka ketika
barang dikirimkan, penagihan faktur segera dilakukan. Dan keadaan ini berlaku
juga pada pelanggan lama yang telah merequest pembayaran via tunai.
ii. Pengiriman Tagihan Kepada Pelanggan
Penjualan kredit direkap setiap akhir periode, dan diserahkan kepada department
sales. Selanjutnya pihak sales akan menagih ke pelanggan yang bersangkutan
sesuai dengan dengan waktu yang akan jatuh tempo. Bagi apotik, klinik maupun
rumah sakit yang berdomisili di luar kota Palembang, maka penginformasian
tagihan perperiode 1 bulan, akan di email kan ke surel masing-masing
pelanggan.
4. Penerimaan Kas
Pengumpulan atau penerimaan kas ini melibatkan dua kegiatan, yaitu:
a. Penanganan Penerimaan Uang dari Pelanggan
Langkah terakhir adalah penerimaan kas. Kasir menerima uang yang dibayarkan oleh
para pelanggan sesuai dengan nominal jumlah pada nomer faktur yang ingin
dibayarkan. Penyerahan langsung dari pelanggan bisa berupa uang tunai ataupun
Cek/Giro yang akan dicairkan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
b. Pendepositan Kiriman Uang ke Bank
Jika uang berasal dari penyerahan secara langsung atau tunai atau cek/giro yang akan
dicairkan, maka uang dan cek/giro tersebut akan disetorkan ke bank yang telah dipilih
oleh PT. Belibis Muda Perkasa. Dan untuk pembayaran via transfer dari pelanggan
yang berdomisili di luar kota Palembang, maka transaksi bisa langsung ditransfer ke
rekening yang sama.
18. 18
c. Ancaman dan Pengendalian
Seluruh aktivitas siklus pendapatan tergantung pada database yang terintegrasi yang berisi
informasi mengenai pelanggan, persediaan dan harga. Ancaman umum yang mungkin akan
ditemui adalah sebagai berikut:
1. Data yang tidak akurat dan tidak valid
Kesalahan dalam data induk pelanggan akan menyebabkan kesalahan pengiriman
barang, hal ini akan menyebabkan pengiriman barang ke lokasi yang salah, atau menjual
barang/membuka sales order melebihi kemampuan limit pembelian pelanggan. Salah
satu cara untuk menaggulanginya ancaman ini adalah dengan menggunakan
pengendalian otorisasi pembatasan akses ke sistem, sehingga hanya pihak-pihak yang
berwenang yang mampu melakukan perubahan data induk.
2. Pengungkapan yang tidak sah atas informasi sensitif
Tidak terkontrolnya akses akan informasi sensitif, baik itu data berupa informasi
pelanggan, informasi pengenai harga dan lainnya. Penggunaan sistem berbasis
teknologi informasi tentunya memiliki sisi negatif yang jika tidak dilakukan private
terhadap hal-hal sensitif, maka akan tersebar luar kepada orang-orang pengguna
informasi yang tidak bertanggung jawab. Sehingga cara untuk menanggulanginya
adalah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan pengendalian akses yang kuat
untuk membatasi siapa saja yang diperbolehkan untuk mengakses data-data sensitif
tersebut.
3. Kekhawatiran akan kehilangan dan kehancuran data
Berdasarkan ancaman pertama dan kedua, terhadap ancaman ketika memiliki hubungan
yang erat, dimana jika tidak adanya pengendalian atas keterbatasan akses sistem, maka
pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja menghapus data yang telah diinput di
dalam sistem, sehingga akan mengakibatkan rusaknya dan hilangnya data. Cara terbaik
untuk menanggulangi ancaman ini adalah dengan melakukan backup pertiap hari di
akhir proses operasi sehingga pencegahan kehilangan data bisa diminimalisir.
A. Entri Pesanan Penjualan
Ancaman atau kendala dalam tahapan entri pesanan penjualan adalah:
1. Pesanan Pelanggan Tidak Lengkap
Akibat:
Menimbulkan ketidak efesiensian dalam hal waktu dan biaya karena harus
menghubungi kembali pelanggan
Memberikan pengaruh buruk dari pelanggan terhadap perusahaan
Pengendalian:
Pemeriksaan secara terperinci dan lebih teliti terhadap kelengkapan data
Menyimpan data pelanggan selengkap mungkin
2. Penjualan Kredit Ke Pelanggan yang Memiliki Catatan Kredit yang Buruk
Akibat:
Kurangnya pengawasanaa terhadap kredit pelanggan mengakibatkan
tingginya piutang yang belum tertagih
Hal diatas akan memungkinkan piutang yang belum tertagih menjadi piutang
yang tak tertagih
19. 19
Pengendalian:
Pengecekan secara berkala terhadap utang pelanggan dan piutang
perusahaan
Persetujuan pemberian kredit benar-benar berasal dari pihak yang
berotoritas pada bagian tersebut
3. Kehabisan Pesanan/ Unrestock inventory
Akibat:
Tingkat penjualan akan berkurang diakibatkan pelanggan akan berpindah
distributor
Pengendalian:
Perhitungan fisik secara berkala
Mengawasi kinerja pemasok
B. Pengiriman (Shipping)
Ancaman/kendala yang berkemungkinan timbul di dalam tahapan pengiriman, antara
lain:
1. Kesalahan Pengiriman
Akibat:
Mengurangi tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja perusahaan
Hilangnya aset/ tidak adanya tanggung jawab atasa kehilangan barang yang
telah salah kirim
Pengendalian:
Pemeriksaan dilakukan lebih dari satu orang
Memverifikasi antara slip pengepakan dengan dokumen pengiriman yang telah
dicetak
C. Penagihan
Ancaman/kendala dan pengendalian dalam tahapan penagihan dan piutang usaha, antara
lain:
1. Kegagalan Penagihan
Akibat:
Kegagalan menagih mengakibatkan kerugian aset
Perkiraan piutang tak tertagih menjadi besar
Pengendalian:
Penagihan dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo
Penginformasian kepada pelanggan atas tagihan yang jatuh tempo
2. Kesalahan dalam Penagihan
Akibat:
Kelebihan penagihan kepada pelanggan mengakibatkan kurangnya
kepercayaan pelanggan terhadap kredibilitas perusahaan
Pengendalian:
Menyimpan data penjualan dan data piutang dengan benar dan aman
Pengecekan kembali pada data fisik dengan data pada program yang
digunakan
20. 20
D. Penerimaan Kas (Cash Collection)
Prosedur pengendalian yang efektif adalah membatasi akses baik secara fisik maupun
data nonfisik terhadap pegawai yang benar-benar tidak mempunya hubungan langsung
terhadap wewenang dan tanggung jawab kerja pegawai. Pada bagian ini sebaiknya yang
turun langsung menghandle penerimaan kas adalah bagian yang benar-benar terpercaya.
Pengendalian lain untuk tahapan penagihan kas adalah:
1. Semua kiriman uang dari pelanggan harus disimpan dan diarsipkan secara utuh, serta
dana tunai harus disetorkan ke bank setiap harinya.
2. Penyetoran kas dan cek ke bank harus dilakukan setiap hari agar mengurangi risiko
dicuri atau digelapkan
3. Pegawai yang merekonsiliasi laporan bank harus independen dari semua aktivitas
yang melibatkan penanganan atau pencatatan penerimaan kas.
Kelemahan dari pengimplementasian sistem informasi di perusahaan ini adalah;
1. Masih ditemukannya selisih persediaan, baik itu kurang ataupun lebih. Dalam kasus ini,
hal ini terjadi disebabkan berbagai faktor, yaitu pencatatan barang yang keluar
dilakukan secara manual, sehingga kesalahan hitung dari pihak department Gudang
sering terjadi. Jadi dalam system ini sebaiknya dilakukan menggunakan teknologi yang
ada, jangan secara manual agar terhindar dari proses salah hitung tersebut.
2. Pada tahap pemesanan penjualan dari pelanggan, sales sering berasumsi bahwa
pelanggan yang telah memberikan surat orderan, memiliki riwayat pembayaran yang
baik dan sisa piutang yang sedikit, sehingga sering terjadi missed communication
karena ternyata limit dari pelanggan telah over. Sebaiknya sales juga memiliki program
untuk melakukan pengecekan terhadap sisa tagihan ataupun limit pelanggan.
3. Proses pengiriman barang sering kali terjadi keterlambatan, hal ini disebabkan karena
pihak-pihak di department Gudang sering sekali tidak menginformasikan barang-barang
yang sudah selesai di packing.
21. 21
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Keempat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan adalah entri pesanan penjualan,
pengiriman, penagihan dan piutang usaha, serta penerimaan kas. Sistem Informasi
Akuntansi digunakan untuk memberikan dampak efektif dan efisien dalam suatu proses
operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam Sistem Informasi Akuntansi tersebut juga harus
memberikan pengaruh pengendalian internaal untuk menurunkan tingkat ancaman yang
terjadi dalam sebuah proses suatu sistem tersebut.
Aktivitas bisnis siklus pendapatan di PT. Belibis Muda Perkasa hampir sama
dengan yang diperjelas di teori-teori tentang Siklus Akuntansi Informasi. Namun setelah
menganalisa penggunaan sistem informasi akuntansi di PT. Belibis Muda Perkasa
ternyata masih banyak ditemukan kekurangan baik itu dari segi pengimplementasian
maupun dari segi pengendalian internalnya saehingga masih adanya peluang yang
mengakibatkan timbulnya ancaman dari penggunaan Sistem Informasi Akuntansi.
B. Saran
Mengingat perusahaan ini bergerak di bidang kesehatan, maka kegiatan dan proses
operasi perusahaan haruslah berdasarkan prosedural, dan dilakukan oleh sumber daya
yang kompeten. Sumber daya yang dipilih secara selektif akan mengurangi terjadinya
hal yang tidak diinginkan, misalnya kecurangan ataupun hal lainnya. Karena pada
dasarnya kesalahan dalam aktivitas produksi maupun aktivitas perusahaan lainnya pada
umumnya dapat dihindari jika kita mengetahui dengan baik kondisi perusahaan.
22. 22
DAFTAR PUSTAKA
http://anwarsaya.blogspot.co.id/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-informasi.html (10
Oktober 2017, Jam 19.28)
http://dhoraputriee.blogspot.co.id/2015/12/siklus-pendapatan-dalam-sistem.html (9 Oktober
2017,11.30)
https://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-3/sia/resume6/ (9 Oktober 2017,
13.05)
http://siastephanie.blogspot.co.id/2012/04/siklus-pengeluaran.html (10 Oktober 2017, 20.00)
http://sikluspendapatansia.blogspot.co.id/2011/11/siklus-pendapatan-penerimaan-kas-
dan.html (11 Oktober 2017, 21.45)