SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS 3 
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP 
OLEH : 
NAMA : WA ODE SALFIA 
NIM : 820125569 
POKJAR : DURUKA 
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 
2014
MODUL 1 
PERKEMBANGAN DAN KONSEP DASAR 
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP 
Kegiatan belajar I 
Konsep ekosistem menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari tempat atau lingkungan 
hidupnya. Sebagai salah satu jenis spesies mahluk hidup, manusia merupakan dari jejaring 
kehidupan. Artinya manusia juga sebagai salah satu komponen yang menempati mata rantai daur 
materi dan traswer energi. Manusia dapat hidup karena ada komponen lain dalam ekositem : 
oksigen, air, tumbuhan, dan hewan. Timbal balik manusia juga menghidupi komponen hayati 
lainnya, misalnya : tinja dan air seninya merupakan makanan bagi jenis mahluk hidup tertentu 
dan tubuhnya setelah meninggal diuraikan oleh jasad renik menjadi senyawa yang lebih 
sederhana sebagai mineral, air, dan CO2. “Ketakwajaran” perilaku manusia yang telah 
menyimpang dari keteraturan atau system alam itulah yang akan menimbulkan permasalahan, 
berupa krisis lingkungan. 
1. Perkembangan pendidikan lingkungan hidup di tingkat Internasional 
Pada tahun 1975, sebuah lokakarya internasional tentang PLH diadakan di Boegdad, 
Jugoslavia, yang telah menghasilkan peryataan antar Negara peserta mengenai PLH yang 
dikenal sebagai “The Belgrade Charter a global framerwork for Environmental 
Education”. Secara ringkas tujuan PLH yang dirumuskan dalam Belgrade Charter 
tersebut adalah : 
a. Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi, social, 
politik serta ekologi, baik diaerah perkotaan maupun pedesaan. 
b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan, 
keterampilan, sikap / perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk 
bekerja secara individu atau kolektif untuk menyelesaikan masalah lingkungan saat 
ini dan mencegah munculnya masalah baru. 
c. Menciptakan satu kesatuan pola tingka laku baru bagi individu, kelompok-kelompok 
dan masyarakat terhadap lingkungan hidup. 
2. Perkembangan pendidikan lingkungan Hidup ditingkat ASEAN 
Program pengembangan pendidikan lingkungan bukan merupakan hal yang baru 
di lingkup ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN telah mengembangkan program dan 
kegiatan sejak konferensi internasional PLH pertama di Belgrade tahun 1975. Sejak 
dikeluarkan ASEAN, masing-masing Negara anggota ASEAN Perlu memiliki kerangka 
kerja untuk pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan. Pada intinya 
ASEAN 2000-2005 ini merupakan tonggak sejarah yang penting dalam upaya kerja sama
regional antar sesame Negara anggota ASEAN serta turut meningkatkan pelaksanaan 
pendidikan lingkungan di masing-masing Negara Anggota ASEAN. 
3. Perkembengan pendidikan Lingkungan hidup di Indonesia 
Di Indonesia perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan dimulai pada tahun 
1975. IKIP Jakarta (sekarang Universitas Neger Jakarta) untuk pertama kalinya merintis 
pengembangan pendidikan lingkungan dengan menyusun Garis Besar Program 
Pengajaran PLH yang di ujicobakan di 15 sekolah Dasar di Jakarta pad periode tahun 
1977/1978. 
Kegiatan belajar 2 
Kantor Kementerian Lingkuan Hidup sebagai salah satu pranata (instansi) yang ikut bertanggung 
jawab) pada PLH. 
1. Kendala dalam pelaksanaan PLH 
a. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk berperan dalam PLH. 
b. Pemahaman para pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih 
terbatas. 
c. Kurangnya komitmen pelaku pendidikan juga mempengaruhi keberhasilan 
pengembangan PLH. 
d. Materi dan metode pelaksanaan PLH yang selama ini digunakan dirasakan belum 
memadai sehingga pemahaman kelompok sasaran mengenai pelestarian lingkungan 
hidup menjadi tidak utuh. 
e. Sarana dan prasarana dalam PLH juga memegang peranan penting. Namun demikian, 
umumnya hal ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para pelaku. 
f. Kurangnya ketersediaan anggaran PLH. Perhatian pemerintah yang belum mampu 
untuk mengalokasikan dan meningkatkan anggaran pendidikan lingkungan juga 
mempengaruhi perkembangan PLH tersebut. 
g. Lemahnya kordinasi antar instansi terkait dan para pelaku pendidikan menyebabkan 
kurang berkembangnya PLH. 
h. Belum adanya kebijakan pemerintah yang secara terintegrasi mendukung 
perkembangan PLH di Indonesia, seperti misalnya kebijakan yan dilakukan selama 
ini hanya bersifat bilateral dan lebih menekankan kerja sama antar instansi. 
2. Pengertian dan Definisi 
a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar 
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi kekuatan 
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia, 
serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa, dan Negara.
b. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan 
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi 
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 
c. PLH adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak 
atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, 
keterampilan dan kecerdasan masyarakat tentang nilai- nilai lingkungan. 
d. PLH formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang 
diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, 
dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode 
pendekatan kurikulum yang monolitik (tersendiri). 
e. PLH nonformal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang 
dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang 
(misalnya pelatihan-pelatihan : AMDAL, ISO 14000, PPNS). 
f. PLH informal adalah kegiatan pendidikan dibiduang lingkungan hidup yang 
dilakukan diluar sekolah dan dilaksanakan tidak terstruktur maupun tidak berjenjang. 
g. Kelembagaan PLH adalah seluruh lapisan masyarakat yang meliputi pelaku, 
penyelenggara dan pelaksana PLH, baik di jalur formal, nonformal dan informal. 
3. Visi dan Misi 
a. Visi 
Visi PLH, yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, 
kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan 
meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 
b. Misi 
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi yang harus 
dilaksanakan, yaitu : 
1) Mengembangkan kebijakan pendidikan nasional yang berparadikma lingkungan 
hidup. 
2) Mengembangkan kapasitas kelembagaan PLH di pusat dan daerah; 
3) Meningkatkan akses informasi PLH secara merata; 
4) Meningkatkan sinergi antar pelaku PLH. 
4. Tujuan, Sasaran, dan Ruang Lingkup Kebijakan 
a. Tujuan PLH 
Mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh 
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan 
kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan 
lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang 
bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan 
memperbaiki kualitas hidup.
b. Sasaran 
Sasaran kebijaksanaan PLH adalah : 
1) Terlaksananya PLH di lapangan sehingga dapat tercipta kepedulian dan komitmen 
masyarakat dalam turut melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas 
lingkungan hidup; 
2) Diarahkan untuk seluruh kelompok masyarakat, baik di pedesaan dan perkotaan, 
tua dan muda, laki-laki dan perempuan di seluruh wilayah Indonesia sehingga 
tujuan PLH bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik. 
c. Ruang Lingkup 
Ruang lingkup kebijakan PLH meliputi hal-hal sebagai berikut. 
1) PLH yang melalui jalur formal, nonformal dan jalur informal dilaksanakan oleh 
seluruh stakeholder. 
2) Diarahkan kepada beberapa hal yang meliputi aspek: (a) kelembagaan, (b) SDM 
yang terkait dalam pelaku/pelaksana maupun objek PLH, (c) sarana dan 
prasarana, (d) pendanaan, (e) materi, (f) komunikasi dan informasi, (g) perann 
serta masyarakat, dan (h) metode pelaksanaan. 
5. Landasan Kebijakan 
Kebijakan PLH disusun berdasarkan : 
a. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 
b. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 
c. UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan 
Daerah; 
d. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional; 
e. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 
f. Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan 
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1991. 
6. Kebijakan Umum 
Kebijakan Umum PLH terdiri dari : 
a. Kelembagaan PLH menjadi wadah/sarana menciptakan perubahan perilaku manusia 
yang berbudaya lingkungan. 
b. Sumber daya manusia PLH yang berkualitas dan berbudaya lingkungan 
Berhasil tidaknya pelaksanaan PLH di lapangan ditentukan antara lain oleh kualitas 
dan kuantitas pelaku dan kelompok sasaran PLH. 
c. Sarana dan prasarana PLH sesuai dengan kebutuhan 
Agar proses belajar-mengajar dalam PLH dapat berjalan dengan baik, perlu didukung 
dengan sarana dan prasarana yang memadai. 
d. Pengalokasian dan pemanfaatan anggaran PLH yang efisien dan efektif 
Penyelenggaraan PLH perlu didukung pendanaan yang mamadai.
e. Materi PLH yang berwawasan pembangunan berkelanjutan, komprehensif dan 
aplikatif 
f. Informasi yang berkualitas dan mudah diakses sebagai dasar komunikasi yang efektif 
g. Keterlibatan dan ketersediaan ruang bagi peran serta masyarakat untuk berpartisipasi 
dalam PLH 
h. Metode PLH berbasis kompetensi 
7. Strategi Pelaksanaan 
Strategi pelaksanaan kebijakan PLH merupakan penjabaran kebijakan umum yang 
tertuang dalam butir B di atas. Strategi ini memberikan kerangka umum untuk 
mewujudkan cita-cita pengembangan PLH di Indonesia, sehingga dapat diciptakan 
manusia Indonesia yang berpengetahuan, berketerampilan, bersikap dan mempunyai 
komitmen yang tinggi terhadap nasib lingkungan hidup kita serta dapat turut bertanggung 
jawab aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup disekitar kita.
MODUL 2 
MANUSIA, ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM 
Materi dan Energi 
A. DEFINISI 
Materi didefinisikan secara fisik-kemis sebagai sesuatu yang memiliki massa dan 
menempati ruang. Massa menunjukkan satuan-satuan partikel, baik atom, molekul, maupun 
ion-ion, dalam jumlah dan formula tertentu yang membentuk dan menyusun materi tersebut. 
Keberadaan partikel-partikel ini secara bebas ada dan menempati ruang maupun dialan 
semesta ini, baik berdiri sendiri maupun terformulasikan melalui ikatan kimia dengan 
partikel-partikel lain. 
Energy didefinisikan sebagai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu aktivitas 
dengan merubah bentuk materi. Energi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang 
digunakan oleh makhluk hidup atau organisme untuk menggerakkan dan merubah materi 
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi bisa menyebabkan segala sesuatu terjadi di 
sekitar kita. 
B. HUKUM KONSERVASI MATERI 
Selama ini kita mungkin merasa telah mengkonsumsi materi atau sumber daya alam. 
Tetapi sesunguhnya kita tidak pernah mengkonsumsi materi sama sekali. Kita hanya 
mengambil, membawa, memproses, menggunakan, lalu membuang, menggunakan atau 
mengolahnya lagi dalam atau menjadi bentuk yang berbeda. Dalam proses memanfaatkan 
materi, kita hanya bisa mengubahnya menjadi bentuk lain, tetapi tidak pernah bisa 
menciptakan atau memusnahkan sedikit pun materi tersebut. Kenyataannya, semua barang 
yang kita anggap telah dikonsumsi pada dasarnya akan tetap ada dilingkungan tetapi dengan 
beberapa bentuk yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan Hukum Konservasi Materi. 
C. HUKUM-HUKUM ENERGI 
Pemanfaatan energi untuk melakukan aktivitas melibatkan proses perubahan energy dari 
satu bentuk ke bentuk yang lain. Bensin atau solar mengandung energi kimia yang tersimpan 
dalam partikel molekul-molekul penyusunnya, yang lantas di ubah menjadi energi panas dan 
mekanik sehingga dapat mengerakkan mesin, setelah digunakan, energi bensin tadi berubah 
menjadi energy panas yang terbuang ke udara bebas dalam bentuk gas sebagai
karbondioksida. Perubahan bentuk energi terjadi pula pada makanan yang tercerna dalam 
tubuh kita. 
D. ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM 
Militer (1982 : 7) mendefinisikan sumber daya alam sebagai segala sesuatu yang berdaya 
guna dan dibutuhkan organism baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok. Sumber 
daya alam merupakan materi-materi dari bumi yang dapat digunakan seperti batu bara, 
minyak bumi, gas alam termasuk pepohonan. Manusia menggunakan sumber daya alam 
sebagai materi-materi dasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 
E. MANUSIA, SUMBER DAYA ALAM, DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA 
ALAM 
Mengkaji kedudukan, fungsi dan hubungan manusia terhadap sumber daya alam, pada 
dasarnya tidak terlepas dari ulasan tentang sistem hidup dan kehidupan yang ada di bumi ini, 
yang kita kenal sebagai ekosistem (ecosphere). Ekosistem dapat dimaknakan sebagai 
komunitas yang (mampu) mengatur dirinya sendiri, terdiri atas tumbuhan, hewan dan 
organism lain yang saling berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan abiotiknya. 
Organism dalam ekosistem disalinghubungkan dengan materi dan energi melalui aktivitas 
saling memakan dan mentransfer energi dalam rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
MODUL 3 
MANUSIA DAN AIR 
Kebutuhan Air Dalam Kehidupan 
A. SIFAT-SIFAT AIR 
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Air dengan rumus kimia H2O adalah benda 
tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa yang diperlukan oleh semua kehidupan di bumi 
agar mereka dapat bertahan hidup. Air merupakan zat kimia yang berada dalam bentuk 
cair pada tekanan biasa dan pada suhu kamar. 
B. DISTRIBUSI AIR DI ALAM 
Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70% permukaan bumi dikelilingi oleh 
air. Air terdapat dilapisan bumi yang disebut hidrosfer. Kandungan air hidrosfer diduga 
mencapai 1,4 x 10918 ton. Sebagian besar yaitu 98% berupa benda cair (1,356 x 109 km3), 
Selebihnya berwujud gas sebanyak 0,001% (1,300 x 104 km 3) dan berwujud air baku. 
C. MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN 
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan organisme, mulai dari organisme uniseluler sampai 
organisme multiseluler. Semua Organisme memerlukan air sebab hampir semua tubuh organisme 
terdiri dari air. 
D. AIR DAN KELANSUNGAN HIDUP MANUSIA 
Selama hidup manusia memerlukan sekitar 16.000 galon air. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, 
yaitu minum rata-rata manusia memerlukan 2 liter air per hari. Manusia mampu bertahan hidup 
sebulan tanpa makan, manusia ia akan mati dalam waktu 3-5 hari tanpa minum. Hal ini 
disebabkan karena 70% manusia terdiri dari air. 
Air adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Air ternyata lebih dari sekadar 
menghilangkan rasa haus, minum 8-10 gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai 
sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara optimal. Sistem yang dimaksud adalah : 
1. Kulit 
2. Melindungi dan melunasi gerakan sendi dan otot 
3. Menjaga kestabilan suhu tubuh 
4. Membersihkan racun 
5. Menstabilkan pembuangan 
6. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
7. Meminimalkan risiko serangan jantung 
8. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh 
9. Memulihkan kondisi tubuh 
E. AIR UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN MANUSIA 
Kondisi air tawar pada komunitas manusia bertambah sejalan dengan perkembangan budaya 
dan kemajuan teknologi. Manusia paling sedikit menggunakan air 150 liter per hari per 
orang. Dari jumlah itu 100 liter untuk keperluan MCK, sedangkan 50 liter digunakan untuk 
keperluan lain misalnya menyiram dan mencuci perabot rumah tangga. 
KEGIATAN BELAJAR 2 
SUMBER AIR DAN DAUR HIDROLIK 
A. SUMBER AIR DI ALAM 
1. Laut 
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air dilaut 
merupakan campuran dari 96,5 % air murni dan 3,5 % material lainya seperti garam-garaman, 
gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. 
2. Danau 
Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada 
permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan . Bagi manusia 
kepentingan jauh lebih tinggi berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Keberadaan 
ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia 
(rumah tangga, industri, dan pertanian). 
3. Sungai 
Setiap tetes air hujan yang jatuh ke tanah merupakan pukulan-pukulan kecil ke tanah. 
Pukulan air ini memecahkan tanah yang lunak sampai batu yang keras. Partikel pecahan 
itu kemudian mengalir menjadi lumpur dan lumpur itu menutupi pori-pori tanah sehingga 
menghalangi air hujan yang akan meresap ke dalam tanah. Dengan demikian maka 
semakin banyak air yang mengalir dipermukaan tanah. 
4. Air bawah tanah 
Lebih dari 98% dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam 
pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Sisanya 2% terlihat sebagai air di sungai, 
danau dan reservoir.
B. SIKLUS HIDROLOGI 
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan 
kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presivitasi, evaporasi, dan transpirasi. Matahari sebagai 
sumber energi merupakan motor penggerak utama terjadinya siklus hidrologi. Matahari adalah 
sebuah bintang putih kekuningan-kuningan dengan diameter 1.390.000 km dan berada pada jarak 
150.000.000 km dari bumi. 
1. Evaporasi / transpirasi 
2. Infiltrasi / perkolasi ke dalam tanah 
3. Air Permukaan 
C. SUMBER AIR 
Pada kenyataanya hanya 0,029% dari air yang tersedia di alam masuk dalam siklus 
hidrologi di litosfer setiap tahunnya. Sebagian besar lainnya tertinggal dalam sistem 
perairan karena setiap sistem perairan memiliki laju pergantian air yang lamanya berbeda. 
D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 
Air merupakan merupakan sumber daya yang amat vital bagi kehidupan, karena air 
barfungsi sebagai bahan pelarut dan sarana pengangkut unsur makanan dan tanah kedalam 
tubuh tumbuhan dan dalam tubuh hewan melarutkan bahan buangan, dan sebagai bahan 
mentah proses fotosintesis. Bagi lingkungan fisik,air berfungsi sebagai salah satu faktor 
penentu cuaca dan iklim dunia. Jadi, semua mahluk hidup tergantung keberadaan air. 
Barangkali kita dapat bertahan hidup sebulan tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari saja 
jika tanpa ada air. 
E. KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN 
Pengertian pencemaran air dalam keputusan Menteri Negara Kependidikan Lingkungan 
Hidup No. 02/MENKLH/I/1988, Bab I pasal I. Pencemaran air adalah masuknya mahluk 
hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh 
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun samapai ketingkat 
tertentu yang menyebabakan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai 
dengan peruntukannya. 
F. PERMASALAHAN KEBUTUHAN AIR DI KOTA-KOTA BESAR INDONESIA 
Petumbuhan kota yang semakin besar diikuti oleh pertambahan jumlah penduduk. Hal ini 
megisyaratkan bahwa kebutuhan air bersih juga meningkat. Namun, apakah kebutuhan 
tersbut dapat di penuhi, masih meruapakan tanda tanya. Misalnya menurut data dari 
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Dati II Surabaya, diperkirakan total 
kapasitas produksinya baru akan memenuhi kebutuhan air pada tahu 2000.
TUGAS 2 
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP 
MODUL 4 
OLEH : 
NAMA : WA ODE SALFIA 
NIM : 820125569 
POKJAR : DURUKA 
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 
2014
TUGAS II 
MODUL 4 
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN 
Tanah dan Lahan Bagi Kehidupan 
A. PERBEDAAN ANTARA TANAH DAN LAHAN 
Menurut Arsyad (Yulipriyanto, 2004: 1) tanah memiliki tiga makna. Makna Pertama, 
tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan. Makna kedua, 
memandang tanah sebagai rogolith atau atau bahan hancuran iklim yang berasal dari 
batuan atau bahan organik yang diperlakukan sebagai bahan galian atau tambang dan 
galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau 
volume/m3). sedangakan makna ketiga, tanah di berlakukan sebagai ruang atau tempat 
dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktifitasnya. 
B. DAUR BIOGEOKIMIA 
Karakteristik tanah dengan komponen, struktur, dan potensinya merupakan bagian dari 
faktor fisik abiotis yang sangat penting bagi mekanisme ekologis. Tanah merupakan 
tempat / media untama bagi sebagian besar organisasi dalam melansungkan proses 
kehidupan. Meskipun ada yang mampu hidup di lingkungan akuatik (perairan), sebagian 
tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, hidup diatas tanah. sebagai hewan air pun 
tetap membutuhkan tanah sebagia tempat melansungkan hidupnya seperti bertelur, 
menetaskan anaknya, mencari makanan. Di dalam tanah juga terdapat mikroganisme, 
yang memiliki peran penting bagi kehidupan dalam tanah itu sendiri maupun kehidupan 
diatas tanah. 
Terdapat tiga tipe dalam daur biogeokimia yaitu daur gas, daur endapan, dan daur air 
1. Daur karbon 
Karbon merupakan dasar pembangunan (basic bulding block) dari molekul organik 
yang penting untuk kehidupan. Tumbuhan mendapatkan karbon dari karbon dioksida 
(CO2) yang merupakan salah satu komponen pokok untuk berlansungnya 
fotosintesis. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengelola karbon 
dioksida dengan air untuk membantu senyawa organik sebagai substansi makanan 
seperti glukosa. 
2. Daur Nitrogen 
Sejalan dengan perkembangan manusia, suplai dan distribusi nitrogen menjadi faktor 
pembatas utama. Banyak fungsi penting yang ada didalam tubuh memerlukan adanya 
kandungan nitrogen di dalamnya. seperti protein, asam nukleat, vitamin, enzim, dan 
hormon.
3. Daur fosfor 
Fosfor (phosphorus) merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Fosfor 
merupakan salah satu komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan RNA), 
membran sel, tulang, dan gigi. Beberapa pegunungan fosfat yang mengandung ion 
berada di dalam tanah dan air. Walaupun fosfor merupakan unsur yang penting 
namun daur fosfor terjadi secara lambat dari tanah ke laut dan kembali ke tanah. 
KEGIATAN BELAJAR 2 
Tata Guna Lahan 
A. TATA GUNA LAHAN DAN TATA RUANG 
Pendayagunaan tanah sebagai sumber daya tidak hanay sebatas tanah dalam batas yang 
sempit atau yang kecil, tetapi lebih luas berupa lahan. Lahan mempunya peranan yang 
sangat penting dalam kehidupan manusia, tumbuhan dan makhluk lainya. Manusia selalu 
berusaha memiliki dan menguasai lahan, yang ikut menentukan status sosialnya. 
Kebutuhan hidup manusia yang beragam, penguasaan teknologi, kondisi sosial budaya, 
dan ekonomi masyarakat yang berbeda merupakan faktor yang menentukan dalam 
penggunaan lahan. Namun bagaimana manusia dapat memanfaatkan dengan baik sumber 
daya tanah berupa lahan secara seimbang sesuai dengan potensi dan kebutuhannya. 
Penggunaan sumber daya lahan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok manfaat manfaat 
dan peranan yaitu : 
1. Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, tambak ikan, dan 
lainnya. 
2. Lahan sebagia kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetatif satwa liar 
3. Lahan sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia. 
B. PERENCANAAN TATA RUANG ATAU TATA GUNA LAHAN 
Perencanaan tata ruang adalah proses penyusunan renca tata ruang untuk meningkatkan 
mutu lingkungan hidup dan pemanfaatannya. Rencana tata ruang yang dihasilkan harus 
merupakan perpaduan antara tata guna tanah, air, udara, tata guna sumber daya lainnya, dan 
dilengkapi dengan tata ruang. Peta tersebut harus menunjukan pembagian ruang misalnya letak 
dan batas hutang lindung, hutan produksi, lahan pertanian, dan perkebunan, lokasi 
perkembangna jalan raya, dan lokasi perkembangan pemukiman.
C. RENCANA TATA RUANG 
Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 1992 ada tiga tingkatan rencana tata ruang yaitu 
nasional, Provinsi dan Kabupaten. 
D. TATA GUNA LAHAN PEMUKIMAN ( DESA DAN KOTA ) 
Menurut M. Ardi, dkk (2001 : 274-276), lokasi pemukiman sangat menentukan baik tidaknya 
kondisi pemukiman atau perumahan yang baik hendaknya memperhatikan empat hal seperti 
dikemukakan Budiharjo (1992), yaitu : 
a. Teknik pelaksanaan 
b. Tata guna tanah 
c. Kesehatan dan kemudahan 
d. Politis dan ekonomi 
E. TATA GUNA LAHAN PERTANIAN 
Dinegara-negara yang sedang berkembang, sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk bidang 
pertanian. Demikian juga di Indonesia pada tahun 1999 kurang lebih 72 % penduduk masih 
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan sebagai faktor 
produksi pertanian dan perkebunan bertujuan untuk memenuhi konsumsi dan kebutuhan 
hidup manusia. Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan, terutama 
ditemukan oleh : 
1. Jenis tanah dan kesuburannya (kualitas lahan) 
2. Relief dan Topografi 
3. Iklim dan ketinggian tempat 
F. HUBUNGAN RENCANA TATA RUANG DENGAN KEHUTANAN 
Hutan dan kehutanan merupakan salah satu pemanfaatan ruang yang sangat penting 
mengingat hampir 70% dari ruang daratan indonesia ditetapkan sebagai kawasan hutan. 
G. HUBUNGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RENCANA TATA 
RUANG 
Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, daerah diberi 
kewenangan yang laus dalam mengatur, membagi, dan memanfaatkan sumber daya. 
H. HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH 
Menurut undang-undang, setiap orang berhak menikmati manfaat ruang dan berperan serta 
dalam proses penataan ruangan.
TUGAS 3 
PENDIDIKAN ANAK DI SD 
MODUL 9 - 12 
OLEH : 
NAMA : WA ODE SALFIA 
NIM : 820125569 
POKJAR : DURUKA 
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 
2014
TUGAS 3 
PENDIDIKAN MATEMATIKA 2 
OLEH : 
NAMA : WA ODE SALFIA 
NIM : 820125569 
POKJAR : DURUKA 
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 
2014

More Related Content

What's hot

Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...
Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...
Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...Mohd Suhaimin Isnen
 
Sekolah Wawasan Lingkungan
Sekolah Wawasan LingkunganSekolah Wawasan Lingkungan
Sekolah Wawasan LingkunganIfan Unix
 
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media Lingkungan
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media LingkunganPemanfaatan dan Contoh Penerapan Media Lingkungan
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media LingkunganAdjmal QD
 
Proposal earthducation 2018
Proposal earthducation 2018Proposal earthducation 2018
Proposal earthducation 2018swirawan
 
Media pembelajaran berbasis lingkungan
Media pembelajaran berbasis lingkunganMedia pembelajaran berbasis lingkungan
Media pembelajaran berbasis lingkunganJuliana Ritonga
 
Tentang pendidikan lingkungan hidup
Tentang pendidikan lingkungan hidupTentang pendidikan lingkungan hidup
Tentang pendidikan lingkungan hidupAdam Darmawan
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Sufriadi Ayi
 
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...Indriany ,
 
Tugas MK Teknologi & media Pembelajaran
Tugas MK Teknologi & media PembelajaranTugas MK Teknologi & media Pembelajaran
Tugas MK Teknologi & media Pembelajarantutialwiyah
 
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20Evan Aris
 
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggi
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggiStrategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggi
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggiFanny Nadia
 
Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Stefany Imanuel
 
Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganPembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganliswa
 
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar) new
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar)  newBab 1 pendahuluan (konsep dasar)  new
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar) newintan15
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 

What's hot (17)

Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...
Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...
Pendidikan Lestari Alam Sekitar (LASS3013) - Pendidikan Pembangunan Lestari /...
 
Sekolah Wawasan Lingkungan
Sekolah Wawasan LingkunganSekolah Wawasan Lingkungan
Sekolah Wawasan Lingkungan
 
Sbl
SblSbl
Sbl
 
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media Lingkungan
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media LingkunganPemanfaatan dan Contoh Penerapan Media Lingkungan
Pemanfaatan dan Contoh Penerapan Media Lingkungan
 
Proposal earthducation 2018
Proposal earthducation 2018Proposal earthducation 2018
Proposal earthducation 2018
 
Media pembelajaran berbasis lingkungan
Media pembelajaran berbasis lingkunganMedia pembelajaran berbasis lingkungan
Media pembelajaran berbasis lingkungan
 
Tentang pendidikan lingkungan hidup
Tentang pendidikan lingkungan hidupTentang pendidikan lingkungan hidup
Tentang pendidikan lingkungan hidup
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
 
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
Materi kementerian lingkungan hidup sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minu...
 
Tugas MK Teknologi & media Pembelajaran
Tugas MK Teknologi & media PembelajaranTugas MK Teknologi & media Pembelajaran
Tugas MK Teknologi & media Pembelajaran
 
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
Rencana kegiatan adiwiyata 19 20
 
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggi
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggiStrategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggi
Strategi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup pada perguruan tinggi
 
Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day Hari air sedunia atau world water day
Hari air sedunia atau world water day
 
Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkunganPembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan
 
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar) new
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar)  newBab 1 pendahuluan (konsep dasar)  new
Bab 1 pendahuluan (konsep dasar) new
 
Bk teologi lingkungan
Bk teologi lingkunganBk teologi lingkungan
Bk teologi lingkungan
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 

Similar to Perkembangan dan konsep dasar

Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxAnwarMukhtarom
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataAtikah Hermansyah
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataHisbulloh Huda
 
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptx
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptxPresentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptx
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptxSeLaluWinaran
 
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.ppt
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.pptaaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.ppt
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.pptLHKALPATARU
 
Draft juknis adiwisata
Draft juknis adiwisataDraft juknis adiwisata
Draft juknis adiwisatadiahernawati2
 
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxPendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxAgathaHaselvin
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanAnita Julia
 
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.pptAbdulRahman161511
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniyani12345
 
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.pptFILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.pptIpanHidayat
 
Tugas akhir pedagogik 1
Tugas akhir pedagogik 1Tugas akhir pedagogik 1
Tugas akhir pedagogik 1Desty Erni
 
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.ppt
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.pptSTRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.ppt
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.pptkurokawax
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanJurnal Eukariotik
 

Similar to Perkembangan dan konsep dasar (20)

Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
 
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyataPresentasi 4 materi dasar adiwiyata
Presentasi 4 materi dasar adiwiyata
 
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptx
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptxPresentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptx
Presentasi Pendidikan lingkungan untuk PAUD Green School.pptx
 
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.ppt
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.pptaaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.ppt
aaaaaaaaaaaaaaaMATERI ADIWIYATA KOTA JAMBI.ppt
 
Draft juknis adiwisata
Draft juknis adiwisataDraft juknis adiwisata
Draft juknis adiwisata
 
Draf Buku Juknis#3-3.pdf
Draf Buku Juknis#3-3.pdfDraf Buku Juknis#3-3.pdf
Draf Buku Juknis#3-3.pdf
 
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxPendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
SOSIALISASI PPP.pptx
SOSIALISASI PPP.pptxSOSIALISASI PPP.pptx
SOSIALISASI PPP.pptx
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
 
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.pptFILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
FILSAFAT-DASAR-PLS-WEB.ppt
 
Tugas akhir pedagogik 1
Tugas akhir pedagogik 1Tugas akhir pedagogik 1
Tugas akhir pedagogik 1
 
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.ppt
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.pptSTRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.ppt
STRATEGI UNTUK MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA.ppt
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
Bakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.pBakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.p
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

Perkembangan dan konsep dasar

  • 1. TUGAS 3 PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH : NAMA : WA ODE SALFIA NIM : 820125569 POKJAR : DURUKA UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 2014
  • 2. MODUL 1 PERKEMBANGAN DAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Kegiatan belajar I Konsep ekosistem menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari tempat atau lingkungan hidupnya. Sebagai salah satu jenis spesies mahluk hidup, manusia merupakan dari jejaring kehidupan. Artinya manusia juga sebagai salah satu komponen yang menempati mata rantai daur materi dan traswer energi. Manusia dapat hidup karena ada komponen lain dalam ekositem : oksigen, air, tumbuhan, dan hewan. Timbal balik manusia juga menghidupi komponen hayati lainnya, misalnya : tinja dan air seninya merupakan makanan bagi jenis mahluk hidup tertentu dan tubuhnya setelah meninggal diuraikan oleh jasad renik menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai mineral, air, dan CO2. “Ketakwajaran” perilaku manusia yang telah menyimpang dari keteraturan atau system alam itulah yang akan menimbulkan permasalahan, berupa krisis lingkungan. 1. Perkembangan pendidikan lingkungan hidup di tingkat Internasional Pada tahun 1975, sebuah lokakarya internasional tentang PLH diadakan di Boegdad, Jugoslavia, yang telah menghasilkan peryataan antar Negara peserta mengenai PLH yang dikenal sebagai “The Belgrade Charter a global framerwork for Environmental Education”. Secara ringkas tujuan PLH yang dirumuskan dalam Belgrade Charter tersebut adalah : a. Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi, social, politik serta ekologi, baik diaerah perkotaan maupun pedesaan. b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap / perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk bekerja secara individu atau kolektif untuk menyelesaikan masalah lingkungan saat ini dan mencegah munculnya masalah baru. c. Menciptakan satu kesatuan pola tingka laku baru bagi individu, kelompok-kelompok dan masyarakat terhadap lingkungan hidup. 2. Perkembangan pendidikan lingkungan Hidup ditingkat ASEAN Program pengembangan pendidikan lingkungan bukan merupakan hal yang baru di lingkup ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN telah mengembangkan program dan kegiatan sejak konferensi internasional PLH pertama di Belgrade tahun 1975. Sejak dikeluarkan ASEAN, masing-masing Negara anggota ASEAN Perlu memiliki kerangka kerja untuk pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan. Pada intinya ASEAN 2000-2005 ini merupakan tonggak sejarah yang penting dalam upaya kerja sama
  • 3. regional antar sesame Negara anggota ASEAN serta turut meningkatkan pelaksanaan pendidikan lingkungan di masing-masing Negara Anggota ASEAN. 3. Perkembengan pendidikan Lingkungan hidup di Indonesia Di Indonesia perkembangan penyelenggaraan pendidikan lingkungan dimulai pada tahun 1975. IKIP Jakarta (sekarang Universitas Neger Jakarta) untuk pertama kalinya merintis pengembangan pendidikan lingkungan dengan menyusun Garis Besar Program Pengajaran PLH yang di ujicobakan di 15 sekolah Dasar di Jakarta pad periode tahun 1977/1978. Kegiatan belajar 2 Kantor Kementerian Lingkuan Hidup sebagai salah satu pranata (instansi) yang ikut bertanggung jawab) pada PLH. 1. Kendala dalam pelaksanaan PLH a. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk berperan dalam PLH. b. Pemahaman para pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih terbatas. c. Kurangnya komitmen pelaku pendidikan juga mempengaruhi keberhasilan pengembangan PLH. d. Materi dan metode pelaksanaan PLH yang selama ini digunakan dirasakan belum memadai sehingga pemahaman kelompok sasaran mengenai pelestarian lingkungan hidup menjadi tidak utuh. e. Sarana dan prasarana dalam PLH juga memegang peranan penting. Namun demikian, umumnya hal ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para pelaku. f. Kurangnya ketersediaan anggaran PLH. Perhatian pemerintah yang belum mampu untuk mengalokasikan dan meningkatkan anggaran pendidikan lingkungan juga mempengaruhi perkembangan PLH tersebut. g. Lemahnya kordinasi antar instansi terkait dan para pelaku pendidikan menyebabkan kurang berkembangnya PLH. h. Belum adanya kebijakan pemerintah yang secara terintegrasi mendukung perkembangan PLH di Indonesia, seperti misalnya kebijakan yan dilakukan selama ini hanya bersifat bilateral dan lebih menekankan kerja sama antar instansi. 2. Pengertian dan Definisi a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa, dan Negara.
  • 4. b. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. c. PLH adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kecerdasan masyarakat tentang nilai- nilai lingkungan. d. PLH formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode pendekatan kurikulum yang monolitik (tersendiri). e. PLH nonformal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (misalnya pelatihan-pelatihan : AMDAL, ISO 14000, PPNS). f. PLH informal adalah kegiatan pendidikan dibiduang lingkungan hidup yang dilakukan diluar sekolah dan dilaksanakan tidak terstruktur maupun tidak berjenjang. g. Kelembagaan PLH adalah seluruh lapisan masyarakat yang meliputi pelaku, penyelenggara dan pelaksana PLH, baik di jalur formal, nonformal dan informal. 3. Visi dan Misi a. Visi Visi PLH, yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. b. Misi Untuk dapat mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi yang harus dilaksanakan, yaitu : 1) Mengembangkan kebijakan pendidikan nasional yang berparadikma lingkungan hidup. 2) Mengembangkan kapasitas kelembagaan PLH di pusat dan daerah; 3) Meningkatkan akses informasi PLH secara merata; 4) Meningkatkan sinergi antar pelaku PLH. 4. Tujuan, Sasaran, dan Ruang Lingkup Kebijakan a. Tujuan PLH Mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
  • 5. b. Sasaran Sasaran kebijaksanaan PLH adalah : 1) Terlaksananya PLH di lapangan sehingga dapat tercipta kepedulian dan komitmen masyarakat dalam turut melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup; 2) Diarahkan untuk seluruh kelompok masyarakat, baik di pedesaan dan perkotaan, tua dan muda, laki-laki dan perempuan di seluruh wilayah Indonesia sehingga tujuan PLH bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik. c. Ruang Lingkup Ruang lingkup kebijakan PLH meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) PLH yang melalui jalur formal, nonformal dan jalur informal dilaksanakan oleh seluruh stakeholder. 2) Diarahkan kepada beberapa hal yang meliputi aspek: (a) kelembagaan, (b) SDM yang terkait dalam pelaku/pelaksana maupun objek PLH, (c) sarana dan prasarana, (d) pendanaan, (e) materi, (f) komunikasi dan informasi, (g) perann serta masyarakat, dan (h) metode pelaksanaan. 5. Landasan Kebijakan Kebijakan PLH disusun berdasarkan : a. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; b. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; c. UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; d. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional; e. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; f. Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1991. 6. Kebijakan Umum Kebijakan Umum PLH terdiri dari : a. Kelembagaan PLH menjadi wadah/sarana menciptakan perubahan perilaku manusia yang berbudaya lingkungan. b. Sumber daya manusia PLH yang berkualitas dan berbudaya lingkungan Berhasil tidaknya pelaksanaan PLH di lapangan ditentukan antara lain oleh kualitas dan kuantitas pelaku dan kelompok sasaran PLH. c. Sarana dan prasarana PLH sesuai dengan kebutuhan Agar proses belajar-mengajar dalam PLH dapat berjalan dengan baik, perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. d. Pengalokasian dan pemanfaatan anggaran PLH yang efisien dan efektif Penyelenggaraan PLH perlu didukung pendanaan yang mamadai.
  • 6. e. Materi PLH yang berwawasan pembangunan berkelanjutan, komprehensif dan aplikatif f. Informasi yang berkualitas dan mudah diakses sebagai dasar komunikasi yang efektif g. Keterlibatan dan ketersediaan ruang bagi peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam PLH h. Metode PLH berbasis kompetensi 7. Strategi Pelaksanaan Strategi pelaksanaan kebijakan PLH merupakan penjabaran kebijakan umum yang tertuang dalam butir B di atas. Strategi ini memberikan kerangka umum untuk mewujudkan cita-cita pengembangan PLH di Indonesia, sehingga dapat diciptakan manusia Indonesia yang berpengetahuan, berketerampilan, bersikap dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap nasib lingkungan hidup kita serta dapat turut bertanggung jawab aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup disekitar kita.
  • 7. MODUL 2 MANUSIA, ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM Materi dan Energi A. DEFINISI Materi didefinisikan secara fisik-kemis sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa menunjukkan satuan-satuan partikel, baik atom, molekul, maupun ion-ion, dalam jumlah dan formula tertentu yang membentuk dan menyusun materi tersebut. Keberadaan partikel-partikel ini secara bebas ada dan menempati ruang maupun dialan semesta ini, baik berdiri sendiri maupun terformulasikan melalui ikatan kimia dengan partikel-partikel lain. Energy didefinisikan sebagai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu aktivitas dengan merubah bentuk materi. Energi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan oleh makhluk hidup atau organisme untuk menggerakkan dan merubah materi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi bisa menyebabkan segala sesuatu terjadi di sekitar kita. B. HUKUM KONSERVASI MATERI Selama ini kita mungkin merasa telah mengkonsumsi materi atau sumber daya alam. Tetapi sesunguhnya kita tidak pernah mengkonsumsi materi sama sekali. Kita hanya mengambil, membawa, memproses, menggunakan, lalu membuang, menggunakan atau mengolahnya lagi dalam atau menjadi bentuk yang berbeda. Dalam proses memanfaatkan materi, kita hanya bisa mengubahnya menjadi bentuk lain, tetapi tidak pernah bisa menciptakan atau memusnahkan sedikit pun materi tersebut. Kenyataannya, semua barang yang kita anggap telah dikonsumsi pada dasarnya akan tetap ada dilingkungan tetapi dengan beberapa bentuk yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan Hukum Konservasi Materi. C. HUKUM-HUKUM ENERGI Pemanfaatan energi untuk melakukan aktivitas melibatkan proses perubahan energy dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Bensin atau solar mengandung energi kimia yang tersimpan dalam partikel molekul-molekul penyusunnya, yang lantas di ubah menjadi energi panas dan mekanik sehingga dapat mengerakkan mesin, setelah digunakan, energi bensin tadi berubah menjadi energy panas yang terbuang ke udara bebas dalam bentuk gas sebagai
  • 8. karbondioksida. Perubahan bentuk energi terjadi pula pada makanan yang tercerna dalam tubuh kita. D. ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM Militer (1982 : 7) mendefinisikan sumber daya alam sebagai segala sesuatu yang berdaya guna dan dibutuhkan organism baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok. Sumber daya alam merupakan materi-materi dari bumi yang dapat digunakan seperti batu bara, minyak bumi, gas alam termasuk pepohonan. Manusia menggunakan sumber daya alam sebagai materi-materi dasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. E. MANUSIA, SUMBER DAYA ALAM, DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM Mengkaji kedudukan, fungsi dan hubungan manusia terhadap sumber daya alam, pada dasarnya tidak terlepas dari ulasan tentang sistem hidup dan kehidupan yang ada di bumi ini, yang kita kenal sebagai ekosistem (ecosphere). Ekosistem dapat dimaknakan sebagai komunitas yang (mampu) mengatur dirinya sendiri, terdiri atas tumbuhan, hewan dan organism lain yang saling berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan abiotiknya. Organism dalam ekosistem disalinghubungkan dengan materi dan energi melalui aktivitas saling memakan dan mentransfer energi dalam rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
  • 9. MODUL 3 MANUSIA DAN AIR Kebutuhan Air Dalam Kehidupan A. SIFAT-SIFAT AIR Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Air dengan rumus kimia H2O adalah benda tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa yang diperlukan oleh semua kehidupan di bumi agar mereka dapat bertahan hidup. Air merupakan zat kimia yang berada dalam bentuk cair pada tekanan biasa dan pada suhu kamar. B. DISTRIBUSI AIR DI ALAM Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70% permukaan bumi dikelilingi oleh air. Air terdapat dilapisan bumi yang disebut hidrosfer. Kandungan air hidrosfer diduga mencapai 1,4 x 10918 ton. Sebagian besar yaitu 98% berupa benda cair (1,356 x 109 km3), Selebihnya berwujud gas sebanyak 0,001% (1,300 x 104 km 3) dan berwujud air baku. C. MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN Air merupakan zat esensial bagi kehidupan organisme, mulai dari organisme uniseluler sampai organisme multiseluler. Semua Organisme memerlukan air sebab hampir semua tubuh organisme terdiri dari air. D. AIR DAN KELANSUNGAN HIDUP MANUSIA Selama hidup manusia memerlukan sekitar 16.000 galon air. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, yaitu minum rata-rata manusia memerlukan 2 liter air per hari. Manusia mampu bertahan hidup sebulan tanpa makan, manusia ia akan mati dalam waktu 3-5 hari tanpa minum. Hal ini disebabkan karena 70% manusia terdiri dari air. Air adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Air ternyata lebih dari sekadar menghilangkan rasa haus, minum 8-10 gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara optimal. Sistem yang dimaksud adalah : 1. Kulit 2. Melindungi dan melunasi gerakan sendi dan otot 3. Menjaga kestabilan suhu tubuh 4. Membersihkan racun 5. Menstabilkan pembuangan 6. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
  • 10. 7. Meminimalkan risiko serangan jantung 8. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh 9. Memulihkan kondisi tubuh E. AIR UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN MANUSIA Kondisi air tawar pada komunitas manusia bertambah sejalan dengan perkembangan budaya dan kemajuan teknologi. Manusia paling sedikit menggunakan air 150 liter per hari per orang. Dari jumlah itu 100 liter untuk keperluan MCK, sedangkan 50 liter digunakan untuk keperluan lain misalnya menyiram dan mencuci perabot rumah tangga. KEGIATAN BELAJAR 2 SUMBER AIR DAN DAUR HIDROLIK A. SUMBER AIR DI ALAM 1. Laut Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air dilaut merupakan campuran dari 96,5 % air murni dan 3,5 % material lainya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. 2. Danau Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan . Bagi manusia kepentingan jauh lebih tinggi berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Keberadaan ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia (rumah tangga, industri, dan pertanian). 3. Sungai Setiap tetes air hujan yang jatuh ke tanah merupakan pukulan-pukulan kecil ke tanah. Pukulan air ini memecahkan tanah yang lunak sampai batu yang keras. Partikel pecahan itu kemudian mengalir menjadi lumpur dan lumpur itu menutupi pori-pori tanah sehingga menghalangi air hujan yang akan meresap ke dalam tanah. Dengan demikian maka semakin banyak air yang mengalir dipermukaan tanah. 4. Air bawah tanah Lebih dari 98% dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Sisanya 2% terlihat sebagai air di sungai, danau dan reservoir.
  • 11. B. SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presivitasi, evaporasi, dan transpirasi. Matahari sebagai sumber energi merupakan motor penggerak utama terjadinya siklus hidrologi. Matahari adalah sebuah bintang putih kekuningan-kuningan dengan diameter 1.390.000 km dan berada pada jarak 150.000.000 km dari bumi. 1. Evaporasi / transpirasi 2. Infiltrasi / perkolasi ke dalam tanah 3. Air Permukaan C. SUMBER AIR Pada kenyataanya hanya 0,029% dari air yang tersedia di alam masuk dalam siklus hidrologi di litosfer setiap tahunnya. Sebagian besar lainnya tertinggal dalam sistem perairan karena setiap sistem perairan memiliki laju pergantian air yang lamanya berbeda. D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Air merupakan merupakan sumber daya yang amat vital bagi kehidupan, karena air barfungsi sebagai bahan pelarut dan sarana pengangkut unsur makanan dan tanah kedalam tubuh tumbuhan dan dalam tubuh hewan melarutkan bahan buangan, dan sebagai bahan mentah proses fotosintesis. Bagi lingkungan fisik,air berfungsi sebagai salah satu faktor penentu cuaca dan iklim dunia. Jadi, semua mahluk hidup tergantung keberadaan air. Barangkali kita dapat bertahan hidup sebulan tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari saja jika tanpa ada air. E. KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN Pengertian pencemaran air dalam keputusan Menteri Negara Kependidikan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/I/1988, Bab I pasal I. Pencemaran air adalah masuknya mahluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun samapai ketingkat tertentu yang menyebabakan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. F. PERMASALAHAN KEBUTUHAN AIR DI KOTA-KOTA BESAR INDONESIA Petumbuhan kota yang semakin besar diikuti oleh pertambahan jumlah penduduk. Hal ini megisyaratkan bahwa kebutuhan air bersih juga meningkat. Namun, apakah kebutuhan tersbut dapat di penuhi, masih meruapakan tanda tanya. Misalnya menurut data dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Dati II Surabaya, diperkirakan total kapasitas produksinya baru akan memenuhi kebutuhan air pada tahu 2000.
  • 12. TUGAS 2 PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MODUL 4 OLEH : NAMA : WA ODE SALFIA NIM : 820125569 POKJAR : DURUKA UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 2014
  • 13. TUGAS II MODUL 4 MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN Tanah dan Lahan Bagi Kehidupan A. PERBEDAAN ANTARA TANAH DAN LAHAN Menurut Arsyad (Yulipriyanto, 2004: 1) tanah memiliki tiga makna. Makna Pertama, tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan. Makna kedua, memandang tanah sebagai rogolith atau atau bahan hancuran iklim yang berasal dari batuan atau bahan organik yang diperlakukan sebagai bahan galian atau tambang dan galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau volume/m3). sedangakan makna ketiga, tanah di berlakukan sebagai ruang atau tempat dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktifitasnya. B. DAUR BIOGEOKIMIA Karakteristik tanah dengan komponen, struktur, dan potensinya merupakan bagian dari faktor fisik abiotis yang sangat penting bagi mekanisme ekologis. Tanah merupakan tempat / media untama bagi sebagian besar organisasi dalam melansungkan proses kehidupan. Meskipun ada yang mampu hidup di lingkungan akuatik (perairan), sebagian tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, hidup diatas tanah. sebagai hewan air pun tetap membutuhkan tanah sebagia tempat melansungkan hidupnya seperti bertelur, menetaskan anaknya, mencari makanan. Di dalam tanah juga terdapat mikroganisme, yang memiliki peran penting bagi kehidupan dalam tanah itu sendiri maupun kehidupan diatas tanah. Terdapat tiga tipe dalam daur biogeokimia yaitu daur gas, daur endapan, dan daur air 1. Daur karbon Karbon merupakan dasar pembangunan (basic bulding block) dari molekul organik yang penting untuk kehidupan. Tumbuhan mendapatkan karbon dari karbon dioksida (CO2) yang merupakan salah satu komponen pokok untuk berlansungnya fotosintesis. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengelola karbon dioksida dengan air untuk membantu senyawa organik sebagai substansi makanan seperti glukosa. 2. Daur Nitrogen Sejalan dengan perkembangan manusia, suplai dan distribusi nitrogen menjadi faktor pembatas utama. Banyak fungsi penting yang ada didalam tubuh memerlukan adanya kandungan nitrogen di dalamnya. seperti protein, asam nukleat, vitamin, enzim, dan hormon.
  • 14. 3. Daur fosfor Fosfor (phosphorus) merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Fosfor merupakan salah satu komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan RNA), membran sel, tulang, dan gigi. Beberapa pegunungan fosfat yang mengandung ion berada di dalam tanah dan air. Walaupun fosfor merupakan unsur yang penting namun daur fosfor terjadi secara lambat dari tanah ke laut dan kembali ke tanah. KEGIATAN BELAJAR 2 Tata Guna Lahan A. TATA GUNA LAHAN DAN TATA RUANG Pendayagunaan tanah sebagai sumber daya tidak hanay sebatas tanah dalam batas yang sempit atau yang kecil, tetapi lebih luas berupa lahan. Lahan mempunya peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tumbuhan dan makhluk lainya. Manusia selalu berusaha memiliki dan menguasai lahan, yang ikut menentukan status sosialnya. Kebutuhan hidup manusia yang beragam, penguasaan teknologi, kondisi sosial budaya, dan ekonomi masyarakat yang berbeda merupakan faktor yang menentukan dalam penggunaan lahan. Namun bagaimana manusia dapat memanfaatkan dengan baik sumber daya tanah berupa lahan secara seimbang sesuai dengan potensi dan kebutuhannya. Penggunaan sumber daya lahan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok manfaat manfaat dan peranan yaitu : 1. Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, tambak ikan, dan lainnya. 2. Lahan sebagia kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetatif satwa liar 3. Lahan sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia. B. PERENCANAAN TATA RUANG ATAU TATA GUNA LAHAN Perencanaan tata ruang adalah proses penyusunan renca tata ruang untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan pemanfaatannya. Rencana tata ruang yang dihasilkan harus merupakan perpaduan antara tata guna tanah, air, udara, tata guna sumber daya lainnya, dan dilengkapi dengan tata ruang. Peta tersebut harus menunjukan pembagian ruang misalnya letak dan batas hutang lindung, hutan produksi, lahan pertanian, dan perkebunan, lokasi perkembangna jalan raya, dan lokasi perkembangan pemukiman.
  • 15. C. RENCANA TATA RUANG Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 1992 ada tiga tingkatan rencana tata ruang yaitu nasional, Provinsi dan Kabupaten. D. TATA GUNA LAHAN PEMUKIMAN ( DESA DAN KOTA ) Menurut M. Ardi, dkk (2001 : 274-276), lokasi pemukiman sangat menentukan baik tidaknya kondisi pemukiman atau perumahan yang baik hendaknya memperhatikan empat hal seperti dikemukakan Budiharjo (1992), yaitu : a. Teknik pelaksanaan b. Tata guna tanah c. Kesehatan dan kemudahan d. Politis dan ekonomi E. TATA GUNA LAHAN PERTANIAN Dinegara-negara yang sedang berkembang, sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk bidang pertanian. Demikian juga di Indonesia pada tahun 1999 kurang lebih 72 % penduduk masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan sebagai faktor produksi pertanian dan perkebunan bertujuan untuk memenuhi konsumsi dan kebutuhan hidup manusia. Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan, terutama ditemukan oleh : 1. Jenis tanah dan kesuburannya (kualitas lahan) 2. Relief dan Topografi 3. Iklim dan ketinggian tempat F. HUBUNGAN RENCANA TATA RUANG DENGAN KEHUTANAN Hutan dan kehutanan merupakan salah satu pemanfaatan ruang yang sangat penting mengingat hampir 70% dari ruang daratan indonesia ditetapkan sebagai kawasan hutan. G. HUBUNGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RENCANA TATA RUANG Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, daerah diberi kewenangan yang laus dalam mengatur, membagi, dan memanfaatkan sumber daya. H. HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH Menurut undang-undang, setiap orang berhak menikmati manfaat ruang dan berperan serta dalam proses penataan ruangan.
  • 16. TUGAS 3 PENDIDIKAN ANAK DI SD MODUL 9 - 12 OLEH : NAMA : WA ODE SALFIA NIM : 820125569 POKJAR : DURUKA UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 2014
  • 17. TUGAS 3 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2 OLEH : NAMA : WA ODE SALFIA NIM : 820125569 POKJAR : DURUKA UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 2014