3. TUJUAN PEMBINAAN
ADIWIYATA
TUJUAN UMUM
1. Meningkatkan kapasitas sekolah untuk
mewujudkan SEKOLAH ADIWIYATA atau sekolah
PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
sumber daya manusia dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup melalui Program
Adiwiyata
3. Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan
adiwiyata baik di Provinsi maupun di Kabupaten
Kota, termasuk sekolah dan masyarakat.
4. TUJUAN KHUSUS
PENGEMBANGAN PERILAKU BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG
BERTANGGUNG JAWAB, BAIK SECARA INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK.
1. MEMBANTU SISWA MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN NYATA TENTANG
LINGKUNGAN ALAM, KHUSUSNYA YG BERHUBUNGAN DENGAN CARA
EKOSISTEM BEKERJA DAN DAMPAK PERILAKU MANUSIA TERHADAP
LINGKUNGAN.
2. MENCIPTAKAN PERSEPSI YANG LEBIH POSITIF TENTANG NILAI ALAM SEMESTA
3. MENGEMBANGKAN KEBIASAAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
4. MELIBATKAN SISWA DALAM PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
5. MENGEMBANGKAN PSIKOLOGI SISWA DAN HUBUNGAN SPIRITUAL SISWA
DENGAN ALAM
5. LANDASAN HUKUM
UUD 1945 PASAL 28H
AYAT (1)
SETIAP ORANG BERHAK SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
UU 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
PASAL 3
PENDIDIKAN BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR
MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA, BERAHKLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI DAN MENJADI
WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB
UU 32 TAHUN 2009
TENTANG PPLH, DALAM
PASAL 63 AYAT (1)
HURUF W, AYAT (2)
HURUF Q, AYAT (3)
HURUF N,
PASAL 65 AYAT (2),
DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, PEMERINTAH
PUSAT/ PROPINSI/ KABUPATEN BERTUGAS DAN BERWENANG MEMBERIKAN
PENDIDIKAN, PELATIHAN, PEMBINAAN, DAN PENGHARGAAN
SETIAP ORANG BERHAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP, AKSES
INFORMASI, AKSES PARTISIPASI, DAN AKSES KEADILAN DALAM MEMENUHI HAK
ATAS LINGKUNGAN YANG BAIK DAN SEHAT”.
PERMEN O5 TAHUN
2013 TENTANG
PEDOMAN
PELAKSANAAN
PROGRAM ADIWIYATA
TINGKAT NASIONAL
1. DEWAN PERTIMBANGAN
ADIWIYATA
2. TIM TEKNIS
3. TIM PEMBINA
4. TIM PENILAI
TINGKAT PROVINSI
1. TIM PEMBINA
2. TIM PENILAI
TINGKAT KAB/KOTA
1. TIM PEMBINA
2. TIM PENILAI
6. UNSUR TIM PEMBINA ADIWIYATA UNSUR TIM PENILAI ADIWIYATA
1. INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP 1. INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP
2. INSTANSI BIDANG URUSAN PENDIDIKAN 2. INSTANSI BIDANG URUSAN PENDIDIKAN
3. INSTANSI BIDANG URUSAN AGAMA 3. INSTANSI BIDANG URUSAN AGAMA
4. ORGANISASI LINGKUNGAN HIDUP
5. PERRGURUAN TINGGI
6. MEDIA MASSA
TUGAS TIM PEMBINA ADIWIYATA TUGAS TIM PENILAI ADIWIYATA
1. Sosialisasi pedoman Adiwiyata Melakukan verifikasi terhadap calon
penerima penghargaan ADIWIYATA
berdasarkan Kriteria Penilaian
2. Bimbingan teknis
3. Pembentukan sekolah percontohan
4. Pendampingan
5. Monitoring & Evaluasi
6. Penyusunan laporan
7. LANGKAH-LANGKAH MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA :
Membentuk TIM SEKOLAH
Ditetapkan dengan Surat Keputusan dengan
melibatkan semua unsur
1. KEPALA SEKOLAH
2. GURU
3. SISWA
4. ORANG TUA SISWA
5. WARGA SEKOLAH (Petugas kebersihan, Tata Usaha, Pengelola
Kantin, dll)
6. PEMERINTAH DAERAH (Lurah, Camat, dll)
7. Masyarakat di sekitar sekolah
8. MEMAHAMI DAN MENGEMBANGKAN 4 KOMPONEN ADIWIYATA
PERTAMA : KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Visi, misi dan
tujuan
sekolah yang
tertuang
dalam KTSP
memuat
kebijakan
PPLH
1. Tersusunnya Visi, Misi dan
tujuan yang memuat upaya
pelestarian fungsi lingkungan
dan/atau, mencegah
terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan
lingkungan hidup
1. Visi, misi dan tujuan yang
memuat minimal 3 upaya PPLH
2. Terinternalisasi (tahu dan
paham) Visi, misi dan tujuan
kepada semua warga sekolah
2. Visi. Misi dan tujuan dipahami
minimal kepala sekolah, 7 orang
tenaga pendidik, 6 orang komite
sekolah, 30 orang peserta didik
dan 4 orang tenaga non
kependidikan
1. KTSP Memuat kebijakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
9. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
2. Struktur kurikulum
memuat mata
pelajaran wajib muatan
lokal, pengembangan
diri terkait kebijakan
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup
Struktur kurikulum memuat
pelestarian fungsi lingkungan,
mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup pada
komponen mata pelajaran wajib
dan/atau pengembangan diri
Memuat minimal 3
komponen
3. Mata pelajaran wajib
dan/atau mulok yang
terkait PLH dilengkapi
dengan ketuntasan
minimal belajar
Adanya ketuntasan minimal
belajar pada mata pelajaran
wajib dan/atau muatan lokal
yang terkait dengan pelestarian
fungsi lingkungan, mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan LH
Sudah jelas
Lanjutan………….
10. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Rencana kegiatan dan
anggaran sekolah memuat
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup, meliputi :
Kesiswaan, kurikulum dan
kegiatan pembelajaran,
peningkatan kapasitas
pendidik dan tenaga
kependidikan, tersedianya
sarana dan prasarana
budaya dan lingkungan
sekolah, peran serta
masyarakat dan
kemitraan, peningkatan
dan pengembangan mutu
1. Sekolah memiliki anggaran
untuk upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
sebesar 20% dari total
anggaran sekolah
2. Anggaran sekolah dialokasikan
secara proporsional untuk
kegiatan; kesiswaan, kurikulum
& kegiatan pembelajaran,
peningkatan kapasitas pendidik
& tenaga kependidikan, sarana
& prasarana, budaya &
lingkungan sekolah, peran
masy. & kemitraan serta
peningkatan dan
pengembangan mutu.
1. Anggaran untuk
PPLH sebesar ≥
20% dari total
anggaran.
2. Anggaran PPLH
dialokasikan secara
proporsional untuk
6 – 7 kegiatan.
2. RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
11. KEDUA : PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Menerapkan
pendekatan, strategi,
metode dan teknik
pembelajaran yang
melibatkan peserta didk
secara aktif dalam
pembelajaran (pakem,
belajar aktif, partisipatif)
1. 70% tenaga pendidik
menerapkan metode yang
melibatkan peserta didik
secara aktif (demonstrasi,
diskusi (FGD), simulasi
(bermain peran), pengalaman
lapangan, curah pendapat,
debat, simposium,
laboratorium (praktek
langsung), penugasan,
observasi, project
percontohan dll).
Sudah jelas
1. Tenaga Pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran lingkungan hidup
12. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
2. Mengembangkan issu
lokal dan atau issu
global sebagai materi
pembelajaran LH sesuai
dengan jenjang
pendidikan
70% tenaga pendidik
mengembangkan issu lokal
(daerah) dan issu global yang
terkait dengan PPL
Sudah jelas
3. Mengembangkan
indikator dan
instrumen penilaian
pembelajaran LH
70% tenaga pendidik
mengembangkan indikator
pembelajaran dan istrumen
penilaian yang terkait dengan
PPLH
Sudah jelas
4. Menyusun rancangan
pembelajaran yang
lengkap, baik untuk
kegiatan di dalam kelas,
laboratorium maupun
di luar kelas
70% tenaga pendidik menyusun
rancangan pembelajaran yang
terkait dengan PPLH
Sudah jelas
Lanjutan………….
13. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
5. Mengikutsertakan orang
tua peserta didik dan
masyarakat dalam program
pembelajaran LH
Prosentase tenaga pendidik yang
mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat yang
terkait dengan PPLH. (SD sebesar
50%, SLTP sebesar 40%, SMA.SMK
sebesar 30%)
Sudah jelas
6. Mengkomunikasikan hasil-
hasil inovasi pembelajaran
LH
Hasil inovasi pembelajaran LH
dikomunikasikan melalui; majalah,
dinding, bulletin sekolah,
pameran, web-site, radio, TV, surat
kabar, jurnal, dll
Minimal 6 – 7 Media
7. Mengkaitkan pengetahuan
konseptual dan prosedural
dalam pemecahan masalah
LH serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-
hari
70% tenaga pendidik menguasai
konsep dan mampu
mengaplikasikan konsep tersebut
dalam memecahkan masalah LH
Sudah jelas
Lanjutan………….
14. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Menghasilkan karya nyata
yang berkaitan dengan
pelestarian fungsi LH,
mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan
LH
1. 50% peserta didik mengasilkan karya
nyata yang terkait dengan PPLH
antara lain : makalah, puisi/sajak,
artikel, lagu, hasil penelitian,
gambar, seni tari, produk daur ulang,
dll
Sudah jelas
2. Menerapkan pengetahuan LH
yang diperoleh untuk
memecahkan masalah LH
dalam kehidupan sehari-hari
2. 50% peserta didik mempunyai
kemampuan memecahkan masalah
LH
Sudah jelas
3. Mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH dengan
berbagai cara dan media.
3. 50% peserta didik
mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH melalui : majalah
dinding, buletin sekolah, pameran,
web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal
dll.
Sudah Jelas
2. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
15. KETIGA : KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Memelihara dan
merawat gedung dan
lingkungan sekolah oleh
warga sekolah
80% warga sekolah terlibat dalam
pemeliharaan gedung dan lingkungaan
sekolah, antara lain; piket kebersihan kelas,
Jumat bersih, lomba kebersihan kelas,
kegiatan pemeliharaan taman oleh masing-
masing kelas, dll
Sudah jelas
2. Memanfaatkan lahan
dan fasilitas sekolah
sesuai kaidah-kaidah
perlindungan dan
pengelolaan LH (dampak
yang diakibatkan oleh
aktifitas sekolah)
80% warga sekolah memanfaatkan lahan
dan fasilitas sekolah sesia kidah-kaidah
PPLH antara lain : pemeliharaan taman,
toga, rumah kaca (green house), hutan
sekolah, pembibitan, kolam, pengelolaan
sampah, dll
Sudah jelas
1. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pegelolaan lingkungan hidup yang
terencana bagi warga sekolah
16. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
3. Mengembangkan kegiatan
ekstra kurikuler yang sesuai
dengan upaya
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup
80% kegiatan ekstra kurikuler
(pramuka, karya ilmiah
remaja, dokter kecil, PMR,
pencinta alam, dll) yang
dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait dengan
PPLH seperti : pengomposan.
Tanaman toga, biopori, daur
ulang, pertanian organik,
biogas, dll
Sudah jelas
4. Adanya kreatifitas dan
inovasi warga sekolah
dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup
5 klasifikasi kegiatan
kreativitas dan inovasi dari
warga sekolah dalam upaya
PPLH, sebagai berikut : daur
ulang sampah, pemanfaatan
dan pengolahan air, karya
ilmiah, karya seni, hemat
energi alternatif
Sudah jelas
Lanjutan………….
17. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
5. Mengikuti kegiatan
aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh
pihak luar
1. Tenaga pendidik mengikuti 6
kegiatan aksi lingkungan
hidup yang dilakukan oleh
pihak luar
Sudah jelas
2. Peserta didik mengikuti 6
kegiatan aksi lingkungan
hidup yang dilakukan oleh
pihak luar
Sudah jelas
Lanjutan………….
18. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Memanfaatkan narasumber
untuk meningkatkan
pembelajaran lingkungan hidup
1. 3 mitra yang dimanfaatkan sebagai
narasumber untuk meningkatkan
pembelajaran lingkungan hidup
antara lain : orang tua, alumni,
LSM, Media (pers), dunia usaha,
konsultan, instansi pemerintah
daerah terkait, sekolah lain, dll.
Sudah jelas
2. Mendapatkan dukungan dari
kalangan yang terkait dengan
sekolah (orang tua, alumni,
LSM, Media (pers), dunia usaha,
konsultan, instansi pemerintah
daerah terkait, sekolah lain)
untuk meningkatkan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di sekolah
2. 3 mitra yang mendukung dalam
bentuk materi untuk kegiatan yang
terkait dengan PPLH seperti :
pelatihan yang terkait PPLH,
pengadaan sarana ramah
lingkungan, pembinaan dalam
upaya PPLH, dll
Sudah jelas
2. Menjamin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media,
sekolah lain).
19. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
3. Meningkatkan peran
komite sekolah dalam
membangun kemitraan
untuk pembelajaran
lingkungan hidup dan
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup.
3 kemitraan yang difasilitasi oleh
komite sekolha terkait dengan
pembelajaran lingkungan hidup dan
upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Sudah jelas
4. Menjadi narasumber dalam
rangka pembelajaran
lingkungan hidup
3 kali menjadi narasumber dalam
rangka pembelajaran lingkungan hidup
Sudah jelas
5. Memberi dukungan untuk
meningkatkan upaya
perlindungan dan
pengelolaan LH
3 dukungan yang diberikan sekolah
dalam upaya PPLH seperti : bimbingan
teknis pembuatan biopori, pengelolaan
sampah, pertanian organik, bio gas, dll.
Sudah jelas
Lanjutan………….
20. KEEMPAT : PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Menyediakan sarana
prasarana untuk
mengatasi
permasalahan
lingkungan hidup di
sekolah
Tersedianya 6 sarana prasarana pendukung
untuk mengatasi permasalahan lingkungan
hidup di sekolah sesuali dengan standar
sarana dan parasarana Permendiknas No. 24
Tahun 2007, seperti : air bersih, sampah
(penyediaan tempat sampah terpilah dan
komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang
terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi, dll.
Sudah jelas
2. Menyediakan sarana
prasarana
untukmendukung
pembelajaran
lingkungan hidup di
sekolah
Tersedianya 6 sarana prasarana pendukung
pembelajaran lingkungan hidup antara lain :
pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan
air, hutan/taman/kebun sekolah, green house,
toga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, dll.
Sudah jelas
1. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan
21. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
1. Memelihara sarana dan
prasarana sekolah yang
ramah lingkungan
Terpeliharanya 3 sarana dan prasarana
yang ramah lingkungan sesui fungsinya,
seperti :
Sudah jelas
1. Ruang memiliki pengaturan cahaya
dan ventilasi udara secara alami
2. Pemeliharaan dan pengatran pohon
peneduh dan penghijauan
3. Menggunakan paving block, rumput
2. Meningkatkan pengelolaan
dan pemeliharaan fasilitas
sanitasi sekolah
Tersedianya 4 unsur mekanisme
pengelolaan dan pemeliharaan sarana
meliputi : penanggung jawab, tata
tertib, pelaksana (daftar piket),
pengawas, dll. Terkait dalam kegiatan
penyediaan sarana fasilitas sanitasi
sekolah
Sudah jelas
2. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
yang ramah lingkungan
22. IMPLEMENTASI PENCAPAIAN HASIL AKHIR
3. Memanfaatkan listrik,
air dan ATK secara
efisien
20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan
ATK
Sudah jelas
4. Meningkatkan kualitas
pelayanan kantin sehat
dan ramah lingkungan
Kantin melakukan 3 upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kantin
sehat dan ramah lingkungan, meliputi :
Sudah jelas
1. Kantin tidal menjual makanan/
minuman yang mengandung bahan
pengawet/ pengenyal, pewarna,
perasa yang tidak sesuii dengan
standar kesehatan.
2. Kantin tidak menjual makanan yang
tercemar/ terkontaminasi, kadaluarsa
3. Kantin tidak menjual makanan yang
dikemas tidak ramah lingkungan,
seperti plastik, styrofoam, aluminium
foil.
Lanjutan………….
24. CALON
SEKOLAH
ADIWIYATA
CALON SEKOLAH ADIWIYATA === SEKOLAH
YANG MEMENUHI PERSYARATAN DAN
BERSEDIA UNTUK DIAJUKAN OLEH
MASING-MASING KABUPATEN UNTUK
DIBINA BAIK OLEH TIM ADIWIYATA
KABUPATEN MAUPUN OLEH TIM
ADIWIYATA PROVINSI
SEKOLAH
ADIWIYATA
KABUPATEN/
KOTA
1. TELAH MENCAPAI NILAI MINIMAL 56,
YAITU 70 % DARI TOTAL NILAI
MAKSIMAL (80)
2. MENDAPATKAN SURAT KEPUTUSAN
DARI BUPATI/WALIKOTA
3. DAPAT MEMPEROLEH PENGHARGAAN
BERUPA PIALA DAN/ATAU PIAGAM
25. SEKOLAH
ADIWIYATA
PROVINSI
1. TELAH MENCAPAI NILAI MINIMAL 64,
YAITU 80 % DARI TOTAL NILAI
MAKSIMAL (80)
2. MENDAPATKAN SURAT KEPUTUSAN
DARI GUBERNUR
3. DAPAT MEMPEROLEH PENGHARGAAN
BERUPA PIALA DAN/ATAU PIAGAM
SEKOLAH
ADIWIYATA
NASIONAL
1. TELAH MENCAPAI NILAI MINIMAL 72,
YAITU 90 % DARI TOTAL NILAI
MAKSIMAL (80)
2. MEMPEROLEH PENGHARGAAN BERUPA
PIALA DAN/ATAU PIAGAM SERTA
PREDIKAT SEKOLAH ADIWIYATA
NASIONAL DARI KEMEN-LH DAN
KEMENDIKBUD
26. SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI
1. BERHASIL MEMBINA MINIMAL 10 SEKOLAH LAINNYA
DAN BERHASIL MEMPEROLEH PREDIKAT SEKOLAH
ADIWIYATA KABUPATEN
2. MELAMPIRKAN BUKTI KERJASAMA (KOTRAK ATAU
MOU)
3. MEMPEROLEH PENGHARGAAN BERUPA PIALA
DAN/ATAU PIAGAM SERTA PREDIKAT SEKOLAH
ADIWIYATA NASIONAL DARI KEMEN-LH DAN
KEMENDIKBUD