1. Cara pembuatan serbuk melibatkan pengayakan dan pengadukan bahan secara bertahap berdasarkan berat jenis dan sifat kimia untuk mendapatkan campuran yang homogen dan halus.
2. Serbuk harus kering, halus, homogen, dan memenuhi standar keragaman kandungan.
3. Ada 3 klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halusnya yaitu sangat kasar, kasar, setengah kasar, halus, dan sangat halus dengan
1. 1. Cara pembuatan serbuk
Serbuk diracik dengan cara mencampur satu persatu, sedikit demi sedikit dimulai dari
bahan yang jumlahnyasedikit lalu diayak, biasanya dengan ayakan nomor 60 dan
dicampur lagi.2.
Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam mortir dalam keadaan tidak
diencerkan, untuk mencegahsebagian obat tertinggal dalam pori-pori. Caranya
pilihlah mortir yang halus, masukkan dulu kira-kira sama bahan tambahan, digerus
sendirian, baru dimasukkan dan digerus bersama obat yang berkhasiat keras.
Setelahitu masukkan bagian serbuk yang lain sedikit demi sedikit sambil diaduk dan
digerus. Untuk mencampur terdebut sebaiknya digunakan bagian serbuk lain yang
mempunyai warna berlainan dengan warna obat berkhasiat keras tersebut. Bila semua
serbuk berwarna putih, berilah zat warna, biasanya carmin.3.
Bila bagian-bagian serbuk mempunyai berat jenis berlainan, masukkan dulu serbuk
yang berat jenisnya besar baru kemudian masukkan bagian serbuk yang berat
jenisnya lebih rendah dan diaduk. Sebagai contoh:R/ Magnesii Oxidii 5Bismuth
subcarbonas 5Sacch.lactis 5m.f. pulv dtd No.XS.t.d.d. cp.Masukkan Bismuth
Subcarbonas dulu dalam mortir, gerus sambil diaduk, ditambah MagnesiiOxydum
sedikit demi sedikit setelah itu dimasukkan Saccharum lactis.4.
Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus. Hal ini
menghindari agar jangansampai ada bagian serbuk yang belum halus.5.
Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku serbuk kering. Maka itu
untuk menggerus halusserbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas. Hal ini
khusus untuk menggerus Kalii Bromidum, NatriiChloridum, dsb.6.
Memanaskan mortir dilakukan dengan cara mengisi mortir dengan air panas,
didiamkan beberapa menit sampaidinding luar mortir terasa panas. Setelah itu air
panas dituang keluar dari mortir lalu mortir dikeringkan denganserbet bersih. Mortir
siap digunakan.Jangan menggunakan mortir panas untuk bahan-bahan yang mudah
menguap atau rusak pada pemanasan,seperti Ammonii Carbonas, Salol, Natrii
Bicarbonas, Ammonii Chloridum, dan peroksida.7.
Cara mencampur camphora dalam serbuk dilakukan sebagai berikut : larutkan
camphora dengan spiritus fortior sampai cukup larut, setelah itu diaduk dengan bahan
lain, misalnya Saccharum Lactis sampai spiritus fortiornyamenguap. Pada waktu
mengaduk jangan ditekan untuk menghindari camphora menggumpal kembali.
Carademikian dapat dilakukan pada pembuatan serbuk naphtolum.Contoh resep :R/
Camphora 2 Naphtolum 1Talcum ad 100m.f. pulv. Adsp.S.u.e.8. Cara mencampur
Stibii Pentasulfidum dilakukan sebagai berikut : dimasukkan serbuk lain dalam
mortir,misalkan Saccharum lactis sebagian lalu masukkan serbuk Stibii
Pentasulfidum dan tambahkan Sacch.lactissisanya atau serbuk lain, baru diaduk dan
digerus tanpa ditekan. Dikerjakan demikian untuk menghindariserbuk Stibii
2. Pentasulfidum melekat dan memberi warna merah pada dinding mortir.9. Serbuk
dengan ekstrak kentalDalam mortir panas ekstrak kental diencerkan dengan cairan
penyari, misalnya Spiritus dilutus atau spirituslainnya secukupnya dan diserbukkan
dengan zat tambahan, misal Saccharum lactis atau amylum orizae.Cairan yang
digunakan untuk mengencerkan ekstrak kental :Etanol encer (70%) untuk Extract
Belladonnae, Extract Hyoscyami, Extrac Valerianae.Etanol 90% untuk Extrac
Cannabis Indicae.10. Serbuk dengan tinctura atau extractum liquidumTinctura dan
extractum liquidum diuapkan pelarutnya di atas penangas air hingga hampir kering
laludiserbukkan dengan bahan tambahan yang cocok, biasanya Saccharum lactis, bila
untuk obat dalam. Supayaserbuk yang dipakai pengeringan tidak menjadi keras,
massa selalu dilepas dengan spatel atau sudip daridinding mortir.Bila kandungan zat
berkhasiat tidak mudah menguap atau rusak dan jumlahnya kecil, maka digunakan
mortir panas dan dikeringkan dengan penambahan Saccharum lactis.Tinctura yang
sering dibuat adalah Ratanhae Tinctura, Opii Tinctura, Gentianae Tinctura, dan
StrophantiTinctura. Bila zat berkhasiat pada pemanasan mudah menguap atau rusak
oleh pemanasan dapat dilakukansebagai berikut :a.
Isi tingtur diketahui secara kualitatif dan kuantitatif. Di sini diambil isi zat
berkhasiatnya saja, misalkan pada Opii Benzoica Tinctura, Camphorae Solutio
Spirituosa dan Iodii Tinctura. b.
Tingtur tidak dapat diganti dengan isi zat berkhasiatnya. Disini tingtur diuapkan
dengan pemanasanserendah mungkin. Dapat dilakukan sebagai berikut, dalam cawan
yang berisi Saccharum Lactis dipanasidi atas tangas air dan teteskan tingtur sambil
diaduk, tetes demi tetes, penambahan tetes setelah tetessebelumnya menjadi kering.
Cara ini dilakukan pada Opii Aromatica Tinctura, Valerianae Tinctura.11. Gula
berminyak = Elaeosacchara adalah campuran 2 gram Saccharum Lactis dengan 1
tetes minyak eteris,yang sering digunakan adalah Oleum Anisi, Oleum Foeniculli,
dan Oleum Menthae Piperitae. Gula berminyak tidak boleh disimpan sebagai
persediaan dan dikemas dalam kertas perkamen, jangan dengan kertas parafinsebab
minyak eterisnya akan diserap.12. Campuran serbuk yang menjadi basah atau
mencair Arti basah disini ialah menyerap air atau keluar air kristalnya, menyerap air
disini disebabkan karena campuranserbuk itu lebih higroskopis daripada masing-
masing serbuk/kristal. Campuran tersebut dapat pulamenyebabkan turunnya titik
lebur campuran serbuk dibanding titik lebur masing-masing serbuk.Untuk
mengatasinya maka masing-masing zat dicampur dengan serbuk netral lain terlebih
dahulu kemudiandicampur. Sebagai serbuk netral digunakan SL, Liquiritae radix,
Bolus Alba, dan amylum
2. Syarat umum serbuk
1.Kering
2. Halus
3. Homogen
4. Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman kandungan
(seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk terbagi/pulveres yang
mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.
3. 3 . Tabel 1 Klasifikasi Serbuk Berdasarkan Derajat Halus
Klasifikasi Serbuk
Simplisia Nabati dan Simplisia Hewani Bahan Kimia
Nomor Nominal
Serbuk 1
Batas derajat halus2
Nomor Nominal
Serbuk 1
Batas derajat halus2
%
Nomor
Pengayak
%
Nomor
Pengayak
Sangat Kasar 8 20 60
Kasar 20 40 60 20 60 40
Setengah Kasar 40 40 80 40 60 60
Halus 60 40 100 80 60 120
Sangat Halus 80 100 80 120 100 120
4