Dokumen ini membahas survei integrasi rantai pasokan pada industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penelitian ini mengkaji pola integrasi rantai pasokan perusahaan dan pengaruh implementasi integrasi terhadap kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan empat pola integrasi terbentuk dan masing-masing pola memiliki pengaruh berbeda terhadap kinerja perusahaan.
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
INTEGRASI SUPPLY CHAIN INDUSTRI TEKSTIL
1. Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006 81
INTEGRASI SUPPLY CHAIN PADA INDUSTRI
TEKSTIL: SURVEI PADA RETAILER DAN GROSIR
DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR
Ahmad Ikhwan Setiawan & Heri Santosa
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan Surakarta 57126, Jawa Tengah
Telepon: 062-271-638403; Fax: 062-271-638143
E-mail Ahmad I.S.: aikhwan@fe.uns.ac.id, aikhwansse@yahoo.com
Abstract
This article discuss about integration of supply chain of textile industry in
Central Java and East Java. This research is designed to study 1) describe the
patterns of the supply chain integration (direction and degree) on the company, 2)
know the influence of the implementation of the supply chain integration on the
company performance. Population in this research is company of commerce of
textile product in Central Java and East Java. Analysis used in this research is
analysis of variance (ANOVA). From the research result found that there are 4
pattern integrate the supply chain formed, that is outward facing, periphery facing,
customer facing, supplier facing. Then from each pattern integrate the the supply
chain have the different influence to performa company.
Key words: supply chain integration, company performance
PENDAHULUAN
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan
Rahardian (2004) yang memfokuskan pengintegrasian Supply Chain Management
pada perusahaan perdagang tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur dari segi
luarnya (eksternal) yang meliputi pelanggan (customer) dan pemasok (supplier).
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana pola integrasi supply chain yang
terbentuk di dalam industri tekstil dan apakah ada perbedaan performa perusahaan
pada berbagai pola integrasi supply chain perusahaan dalam industri tekstil.
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
1. Supply Chain Management
2. Integrasi Supply Chain pada Industri … (Ahmad Ikhwan S .& Heri S) : 81-9782
2. Performa Supply Chain
3. Pola Integrasi Supply Chain
4. Performa Perusahaan
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Supply chain management merupakan kunci utama kesuksesan bagi
perusahaan dalam meningkatkan performa-nya dalam dunia bisnis agar perusahaan
tetap kompetitif. Kerangka yang menggambarkan variabel-variabel yang akan
diteliti dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Pola integrasi supply chain sebagai variabel independen memuat item
variabel sebagai berikut: Integrative Product Development, Information
Integration, pengetahuan tentang Inventory Mix Level, Product Customization,
Delivery Service Requirement, Degree of Collaboration, penggunaan alat logistik,
Outsourcing Logistic.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas dan penelitian-penelitian
terdahulu, maka peneliti menarik hipotesis:
H1 : Integrasi supply chain baik kepada pemasok maupun konsumen akan
mempengaruhi performa perusahaan.
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional masing-masing variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pola integrasi supply chain perusahaan mencerminkan fokus operasional
perusahaan dalam bersaing di dunia bisnis. Dalam melakukan pengintegrasian
perusahaan dihadapkan pilihan kearah mana pola integrasi supply chain-nya
apakah condong ke internal dan atau eksternal (ke arah pemasok, konsumen
atau kedua-duanya). Pola integrasi dilihat dari variabel-variabel sebagai
PPOOLLAA IINNTTEEGGRRAASSII
SSUUPPPPLLYY CCHHAAIINN
IINNDDUUSSTTRRII TTEEXXTTIILLEE
PERFORMA
PERUSAHAAN
3. Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006 83
berikut:
a. Integrative product development: keterlibatan pemasok dan konsumen
dalam sistem perencanaan dan pengembangan produk baru perusahaan.
b. Information Integration: pergerakan arus informasi yang terjadi di dalam
supply chain.
c. Pengetahuan tentang Inventory Mix Level: kemampuan perusahaan
mengatur tingkat persediannya.
d. Product Customization: penyesuaikan produk dengan keinginan
konsumen.
e. Delivery Service Requirement: pelayanan pengiriman yang tedapat di
dalam supply chain.
f. Degree of Collaboration: tingkat kolaborasi antar perusahaan dengan
pemasok, internal perusahaan dan perusahaan dengan konsumen.
g. Penggunaan alat logistik (Common Logistical Equipment): penggunaan
alat logistik dalam supply chain.
h. Outsourcing Logistic: penggunaan sumber dari luar perusahaan untuk
meningkatkan performa dari supply chain-nya.
2) Performa perusahaan merupakan standar ukuran keberhasilan suatu perusahaan
dalam mengelola operasinya. Dalam penelitian ini keberhasilan perusahaan
diukur melalui pencapaian keunggulan kompetitif yang diukur dari perolehan:
a. Manfaat nilai perusahaan (value advantage) yaitu kemampuan perusahaan
melayani konsumen yang dapat membedakan diri dari para pesaingnya.
Faktor yang sangat penting dalam memperoleh manfaat nilai adalah
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
b. Manfaat produktivitas perusahaan (productivity advantage) yaitu
kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efesien dan efektif.
4. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
deskriftif dan analisa ANOVA (Analysis of Variance). Penggunaan ANOVA dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan performa
perusahaan yang didasarkan pada perbedaaan pola integrasi perusahaan.
Perhitungan nilai ANOVA dilakukan dengan program SPSS. Pada pengambilan
keputusan dalam uji ANOVA didasarkan pada nilai probability F hitung dan bukan
pada nilai F-nya, apabila nilai probability F hitung di bawah 0,05 maka hipotesis
diterima karena hasilnya didukung secara statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan diterimanya hipotesis tersebut maka penelitian ini mendukung pada
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan dan Reza (2004) pada
4. Integrasi Supply Chain pada Industri … (Ahmad Ikhwan S .& Heri S) : 81-9784
perusahaan penyedia jasa makanan di Surakarta dan Frohlich dan Westbrook
(2001) pada industri manufaktur.
PENUTUP
Perusahaan retailer telah melakukan integrasi yang seimbang dan dalam
tingkat intensitas yang tinggi dalam upayanya meningkatkan performa supply
chain-nya baik kearah pemasok (downstream) maupun konsumen (upstream).
Perusahaan retailer melakukan integrasi yang lebih tinggi baik ke pemasok maupun
ke konsumen dalam variabel Integrative Product Development, Product
Customization, Information Integration, dan Degree of Collaboration. Hal ini
disebabkan karena industri tekstil mempunyai daur hidup produk yang relatif
singkat, maka perusahaan retailer tekstil dimana yang berhubungan langsung
dengan konsumen sangat diperlukan kepekaan dalam mengetahui perubahan minat
pasar sehingga dalam penyampaian informasi kepada pemasok dapat dilakukan
secara cepat dan tepat.
Perusahaan grosir telah melakukan integrasi yang tinggi baik ke pemasok
maupun ke konsumen, meskipun lebih menekankan integrasinya kepada pemasok.
Pada variabel integrasi kepada pemasok, perusahaan grosir sangat berintegrasi pada
variabel Integrative Product Development, Information Integration, Product
Customization, Delivery Service Requirement, Degree of Collaboration,
Penggunaan Alat Logistik. Hal ini dikarenakan di dalam kinerjanya perusahaan
grosir lebih memfokuskan pada ketersediaan jalur pasokan dari pemasok primer.
Dikarenakan sebagian besar konsumen dari perusahaan grosir adalah produsen
garment (pakaian jadi) yang dalam pembelian bahan baku produksi (kain) sangat
memperhatikan mengenai harga bahan baku, kualitas dan kuantitas bahan baku,
ketepatan dan kecepatan dalam pengadaan bahan baku maka dalam meningkatkan
keunggulan kompetitifnya perusahaan grosir harus mampu memenuhi keinginan
konsumennya (produsen garment). Semakin berintegrasi dengan pemasok maka
memungkinkan adanya jalur pasokan khusus dari pemasok primer sehingga
perusahaan grosir akan mendapatkan produk dalam kuantitas dan kualitas, harga
beli, dan ketepatan waktu yang diharapkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan perusahaan yang melakukan integrasi yang
luas (outward facing) mempunyai performa yang tinggi, sehingga dapat dianjurkan
bagi perusahaan dalam industri tekstil untuk menggunakan hasil penelitian ini
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam meningkatkan performa dengan cara
meningkatkan integrasinya kepada pemasok dan konsumen. Menghadapi tantangan
bisnis yaitu fenomena just in time dan semakin cepatnya perubahan minat pasar
(daur hidup produk pendek) pada industri tekstil maka berintegrasi dengan
pemasok maupun konsumen untuk mencapai tingkat performa supply chain yang
terkoordinasi dengan efektif dan efisien merupakan kebutuhan yang mutlak.
Meningkatkan integrasi supply chain dilakukan untuk memperpendek jarak yang
5. Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006 85
terbentang antara pemasok sampai konsumen. Semakin pendek jarak tersebut maka
arus barang dan informasi dalam supply chain perusahaan akan semakin cepat
sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan perusahaan dalam merespon
keinginan konsumen, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan loyalitas
konsumen dan pangsa pasar perusahaan.
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan. Pertama, pada indikator
manfaat nilai tidak diteliti masalah keuangan. Kedua, pengukuran tingkat integrasi
perusahaan ke pemasok maupun ke konsumen diukur hanya dari sisi perusahaan
saja.
Topik penelitian selanjutnya dalam bidang ini masih terbuka. Penelitian
mendatang sebaiknya memperluas survei tidak hanya terbatas pada daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur saja, dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Variabel
independen dan dependen dalam penelitian selanjutnya diperbanyak sehingga akan
semakin lebih terukur bagaimana pola integrasi perusahaan yang terbentuk Pada
penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengukuran tingkat integrasi
perusahaan tidak hanya dari sisi perusahaan saja tetapi juga dari sisi konsumen dan
pemasoknya
DAFTAR PUSTAKA
Basri Chatib, 2003. Industri Tekstil Indonesia, Kompas (Jakarta) 16 Maret.
Dilwarth J. B., 2000. Operation Management, 3th
Edition, Orlando: Harcourt, Inc.
Djarwanto dan Subagyo P. 1998.” Statistik Induktif”. Yogyakarta: BPFE UGM.
Frohlich, Markam T and Westbrook, Roy, 2001, Arch of Integration: an
International Study of Supply chain Strategies, Journal of Operation
Management, Vol (19), Page 185-200.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hergeth H. H., 2005. Textile and Fashion Management, Journal of Textile and
Apparel, Technology and Management. www.ncsu.edu, di download pada
tanggal 1 Desember 2005.
Lajara, Bartolome. M and Francisco, G. Lillo, 2004, SMEs and Supplier Alliances
Use: An Empiral Analysis Supply Chain Management. An International
Journal Vol. 9 No. 1 Hal 71-85.
Mark Barratt, 2004, Understanding the Meaning of Collaboration in the Supply
Chain Supply Chain Management: An International Journal, Volume 9,
Number 1, pp. 30-42
Miranda dan Amin Widjaja Tunggal, 2005. Manajemen Logistik dan Supply Chain
Management, Jakarta: Harvarindo.
6. Integrasi Supply Chain pada Industri … (Ahmad Ikhwan S .& Heri S) : 81-9786
Narasimhan, Ram and Das Ajay, 2001, The Impact Of Purchasing Integration and
Practices on Manufacturing Performance, Journal of Operation Management,
Vol 19, 593-609
Oliver, N and Delbrigde, R. 2002, The Characteristic of High Performing Supply
Chain, Journal of Operation Management Vol. 23 hal. 60-73.
SAP AG, 2003. Textile: Integrate and Collaborate to Compete in a Global
Industry. www.sap.com, didownload pada tanggal 1 Desember 2005
Sekaran, Uma, 2000, Research Methods for Bussines: A Skill Building Approach,
3rd
Edition, John Willey and Sons. Inc.
Setiawan Ahmad Ikhwan dan Rahardian Reza, 2004. Pengaruh Pola Integrasi
Supply chain terhadap performa perusahaan; dengan Spesialisasi dalam
Stuktur Industri sebagai Variabel Moderator, Jurnal Manajemen Operasi.
Sevilla, Consuelo G. 1993 “Pengantar Metode penelitian” Jakarta : UI.
Stevenson, William. J, 2002, Operation Management, 7th
Edition, New York: Mc
Graw-Hill.
Stock, James. R and Douglas, Lambert, 2001, Strategic Logistic Management, 4th
Edition, New York: Mc Graw-Hill.
Supriharyanti Elisabeth, 2003. Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasokan
Sebagai Evaluasi Arus Material dan Informasi, Telaah Bisnis Vol. 4 No. 2,
Desember.
Swasta Basu, 1991, Saluran Pemasaran. Edisi 1, Yogyakarta: BPFE UGM.
Umar, Hussein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta Bussines
Research Center, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Watanabe Ryoichi, 2001. Supply Chain Management Konsep dan Teknologi.
Usahawan Februari 2001.