1. Manajemen Operasi
Supply Chain Management
Dosen Pengempuh : Abdul Salam, M.M
Muhammad Titan Al Matiin Modjo
(16.01.032.045)
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2. Latar Belakang
Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu
sejak material uppli dari pihak supplier, kemudian material itu
diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk jadi,
sampai produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk
mengetahui perfomansi dari Supply Chain perusahaan, 63
diperlukan suatu pengukuran. Dari pengukuran tersebut akan
didapatkan suatu hasil, sehingga baik tidaknya kinerja Supply
Chain dari perusahaan dapat terlihat. Dengan adanya kinerja
Supply Chain yang baik, maka kinerja dari perusahaan akan
semakin terarah dan memberikan keuntungan, baik itu untuk
pihak perusahaan, supplier, maupun konsumen.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
a. Mengapa perusahaan harus implementasikan
strategi supplay chain manajemen dalam persaingan?
b. Bagaimna hubungan supplay chain manajemen
dengan kualitas produk dan daya saing?
c. Mengapa postponement dibutuhkan dalam
supplay chain manajemen?
d. Bagaimana hubungan rancang produk dengan
daya siang?
4. Tujuan Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana
pengimplementasian stratgi supplay chain
manajemen dalam persaingan.
b. Untuk mengetahui supplay chain
manajemen dalam meningkatkan kualitas
produk dan daya saing
c. Dapat mengetahui peran postponement
terhadap supplay chain manajemen
5. Teori Teori
• Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain
Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang
lengkap mulai bahan mentah dari supplier ke kegiatan
operasional di perusahaan, berlanjut ke distirbusi sampai
kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama
kali di kemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982.
• Supply Chain adalah suatu uppli pada organisasi yang
menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para
pelanggannya. Rantai ini merupakan jaringan dari berbagai
organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan
yang sama. (Indrajit & Djokopranoto, 2006)
• Supply Chain mengacu pada aliran material, informasi, uang,
dan jasa dari pemasok bahan baku, melalui pabrik dan gudang
ke pelanggan akhir. Sebuah supply chain juga mencakup
organisasi dan proses yang menghasilkan dan mengirimkan
produk, informasi, dan layanan untuk konsumen akhir (Rainer
Jr. & Cegielski, 2011)
6. Studi Kasus dan Pembahasan
ANALISIS MANAJEMEN RANTAI PASOK LOBSTER
(Studi Kasus di Kabupaten Simeulue, Aceh)
Kabupaten Simeulue sebagai daerah kepulauan memiliki potensi perikanan yang
cukup besar namun pemanfaatannya masih tergolong rendah. Kontribusi ocal
perikanan terhadap PDRB Kabupaten Simeulue hanya mencapai 2,20 persen selama
tujuh tahun terakhir meskipun dari sisi nilai laju pertumbuhan naik secara signifikan
(19,12 %). Penelitian ini bertujuan untuk memetakan rantai pasok lobster di
Kabupaten Simeulue yang meliputi interaksi ocal ekonomi dan kontribusi antar pelaku
usaha yang terlibat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap pelaku
usaha yang terlibat serta Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan
Hasil Perikanan (BKIPMKHP) Wilayah Kerja Simeulue. Data hasil wawancara
dilengkapi hasil observasi dan dokumentasi, selanjutnya diolah dan disajikan secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok lobster terdiri dari
nelayan/ pembudidaya (100%) → supplier (100%) → eksportir (90%) dan konsumen
ocal (10%) → konsumen luar negeri (100%) serta terdiri dari tujuh pemetaan dalam
manajemen rantai pasok. Permasalahan yang terjadi adalah makin menurunnya
volume lobster yang di pasok, adanya monopoli harga oleh eksportir, aksesilibitas
pasar yang terbatas pada produsen, penerapan teknologi (penyimpanan dan
pengiriman) hanya pada eksportir, dan belum adanya kelembagaan keuangan formal
yang menjamin harga lobster lebih tinggi. Manajemen rantai pasok lobster dapat
menjadi bahan kebijakan untuk pemerintah daerah Kabupaten Simeulue dalam
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan nelayan maupun pembudidaya lobster.