1. 1
A. Hubungan perawatgigi denganprofesi lain
Kolaborasi
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerja sama yang di lakukan oleh pihak tertentu. Dalam melaksanankan
tugasnya perawat gigi tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain.
Setiap profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien namun
tetap memiliki visi yang sama yakni terwujudnya pelayanan keseehatan yang prima, hanya
pelaksanaanya saja yang berbeda disesuaikan dengan provesi masing-masing.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap profesi di tuntut untuk mempertahankan kode
etik masing-masing. Kelancaran masing-masing profesi tergantung dari ketaatanya dalam
menjalankan dan mempertahankan kode etik profesinya.
2. 2
Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama akan
dapat terjalin dengan baik, walaupun pada pelayananya sering juga terjadi konflik-konflik
etis. agar kerja sama dalam pelayanan kesehatan terwujud, semua jenis profesi harus
mempunyai keinginan untuk berkolaborasi. Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap ada
asalkan sesuai dengan aturan yang ada.
Kolaborasi didasarkan pada :
Konsep tujuan umum
Kontribusi praktisi professional
Kolegalitas yaitu menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan
professional untuk masalah-masalah dalam tim misalnya menyalahkan
seseorang atau menghindari tanggung jawab.
Komunikasi yaitu agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan pelayanan
kesehatan masyarakat dapat meningkat perlu adanya komunikasi yang baik
antar semua tenaga kesehatan, rasa saling percaya dengan profesi tenaga
3. 3
kesehatan lainya, menghargai profesi lain dalam pengambilan keputusan
bersama (dalam kolaborasi).
Kolaborasi yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya
pelayanan pasien yang berkualitas sedangkan delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Syarat yang harus dipenuhi untuk delegasi tindakan medis
1) Penekanan diagnosa pemberian terapi serta penentuaan indikasi tindakan, harus
diputuskan dokter sendiri.
2) Delegasi dimana tindakan medis hanya dibolehkan jika dokter yakin bahwa perawat
yang menerima delegasi itu sudah mampu dengan baik melakukanya.
3) Pendelegasian itu harus dilakukan tertulis termasuk instruksi yang jelas tentang
pelaksananya dan bagaimana tindakan bila timbul konflikasi dan sebagainya.
4) Harus ada bimbingan dan pengawasan medis pada pelaksananya.
5) Pelaksanaan ini tergantung tindakanya, apakah dokter harus disampingnya atau ia
panggil sewaktu-waktu perawat yang menerima delegasi berhak menolak jika merasa
tidak mampu melakukan tindakan medis tersebut.
Tindakan yang boleh didelegasikan
1) Tindakan dalam rangka penerusan obserfasi dan bimbingan penderita dirumah sakit.
2) Tindakan perawatan dan pengurusan penderita.
3) Tindakan yang berhubungan dengan aktifitas diagnostic dan terapi dari dokter yang
dilaksanakan atas instruksinya.
Dalam membina hubungan antar sesama perawat yang ada baik dengan lulusan SPK
maupun lulusan DIII keperawatan gigi diperlukan sikap saling menhargai dan saling
toleransi. Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat gigi harus dapat bekerja sama
dengan teman sesama perawat demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan gigi
terhadap pasien/klien. Perawat gigi dalam menjalankan tugasnya harus dapat membina
hubungan baik dengan sesama perawat yang ada di lingkungan kerjanya.
4. 4
B. Hubungan perawatgigi denganmasyarakat
Hubungan perawat gigi dengan pasien (masyarakat) adalah suatu wahana untuk
mengaplikasikan proses keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksi kesediaan
untuk terlibat guna mencapai tujuan asuhan keperawatan. Hubungan perawat gigi dengan
pasien (masyarakat) adalah hubungan yang direncanakan secara sadar,bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tujuan klien. Dalam hubungan itu perawat gigi
menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.
Pada dasarnya hubungan perawat gigi dengan pasien (masyarakat) bersifat
professional yang diarahkan pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat gigi dengan pasien
(masyarakat) merupakan hubungan interpersonal titik tolak saling memberi pengertian.
Kewajiban perawat memberikan asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling
percaya dibentuk dalam interaksi ,hubungan yang dibentuk bersifat teraupetik dan bukan
hubungan sosial, hubungan perawat dan klien sengaja dijalin terfokus pada klien, bertujuan
menyelesaikan masalah klien.
Tahap hubungan perawat gigi dengan pasien (masyarakat)
1. Tahap orientasi
Di mulai pada saat pertama kali berhubungan.Tujuan utama tahap orientasi adalah
membangun trust (kepercayaan).
2. Tahap bekerja
1. Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan
2. Membangun suasana yang mendukung untuk berubah
3. Tahap terminasi
a. Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan
b. Terminasi disampaikan sejak awal atau tidak mendadak
5. 5
faktor-faktor yang mempengaruhi klien dalam berhubungan
1. Perbedaan perkembangan
2. Perbedaan budaya
3. Perbedaan gender
4. Gangguan pendengaran
5. Gangguan penglihatan
Hubungan yang baik antar perawat gigi dengan pasien (masyarakat) akan terjadi bila :
1) Terdapat rasa saling percaya antara perawat gigi dengan pasien (masyarakat)
2) Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus melindungi hak
tersebut,salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi pasien.
3) Perawat gigi harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya, antara lain
kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam menentukan sikap atau pilihan sehingga
tidak dapat menggunakan hak dan kewajibannya dengan baik.
4) Perawat gigi harus memahami keberadaan pasien (masyarakat) sehingga dapat
bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral.
5) Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang mungkin
timbul selama pasien dalam perawatannya.
6) Perawat gigi sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-nilai
pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara pasien,keluarga,dan teman
sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga atau komunitas
masyarakat, perawat gigi sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat
yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan peraktek
keperawatan, dimana inti dari filsafat tersebut adalah hak dan martabat manusia. Karena itu,
fokus dari etika keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk memelihara
dan meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan peraturan tentang hubungan antara
perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
6. 6
1) Perawat gigi dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada
tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu, kelurga dan masyarakat.
2) Perawat gigi dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan gigi,
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat
dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
3) Perawat gigi dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga dan
masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan.
4) Perawat gigi menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan
serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban
bagi kepentingan masyarakat. `
C. Hubungan DokterGigidengan PerawatGigi
Dalam praktiknya, dokter gigi tidak sendirian melainkan membutuhkan orang lain
seperti perawat gigi maupun tenaga medis lainnya. Dokter gigi membutuhkan perawat untuk
membantunya dalam proses perawatan pasien.
Tugas atau peran dari perawat gigi sendiri di tempat-tempat praktik beragam. Perawat
gigi berperan mendampingi dokter gigi saat pasien menjalankan perawatan, membantu
dokter dalam pembuatan segala hal yang dibutuhkan dalam perawatan pasien, atau bahkan di
beberapa tempat yang tidak memiliki staff administrasi, perawat gigi juga berperan sebagai
staff administrasi.
Seperti dokter gigi, perawat gigi juga memiliki hak dan kewajiban.
Hak Perawat gigi :
Mendapat perlindungan hukum secara legal
Memperoleh informasi yang jujur dari klien dan keluarganya agar memperoleh
perawatan yang maksimal
Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi
7. 7
Memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi,dedikasi yang luar biasa dan atau
bertugas di daerah terpencil dan rawan
Kewajiban Perawat gigi :
Kewajiban perawat gigi terhadap teman sejawatnya
memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
o berpartisipasi dalam pengembangan profesi baik secara menyeluruh,
kelompok dan individu.
o menjaga kerahasiaan teman sejawat secara profesional.
Pada dasarnya hak dan kewajiban tenaga kesehatan sama dengan anggota masyarakat
pada umumnya.Hak dan kewajiban tenaga kesehatan secara khusus berkaitan kewenangan
sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikannya.
Berkaitan dengan hak dan kewajiban tenaga kesehatan yang perlu mendapat sorotan
terutama terhadap tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien pada umumnya sering
menghadapi kendala dan resiko bahkan kadang-. kadang dihadapkan kepada situasi yang
sulit
Standar Profesi Perawat Gigi di gunakan sebagai pedoman dalam menjalankan profesi
secara baik dengan tujuan :
1) Memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi sesuai dengan tujuan, fungsi, dan
wewenang yang dimilikinya.
2) Memberikan perlindungan kepada Perawat Gigi dari tuntutan hukum.
3) Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari mal praktek perawat gigi.