SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan gigi merupakan suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan
konsep sehat. Konsep sehat sendiri merupakan konsep seorang dalam keadaan sempurna baik
fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat dan kelemahannya.
Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini membutuhkan
ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental.
Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis yaitu yang
dikenal dengan perubahan melalui pendidikan.
Tujuan pendidikan kesehatan gigi, menurut Noor (1972):
1. Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
2. Menggilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya
pada gigi dan mulut Seperti halnya pendidikan kesehatan, konsep pendidikan kesehatan gigi pun
merupakan penerapan dari konsep pendidikan dan konsep sehat. Bertitik tolak dari kedua konsep
tersebut, maka pendidikan kesehatan gigi adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada
individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Komponen pendidikan kesehatan gigi yaitu:
1. Anak didik sebagai masukan akan proses menjadi keluaran / lulusan.Untuk mengembangkan
dirinya, anak didik memperoleh bantuan dan pengaruh yang baik dari inovator (Tenaga
Kesehatan, Kader Kesehatan)
2. Tujuan pendidikan sebagai target, atau kualifikasi yang ingin dicapai, yaitu perubahan
tingkah laku kearah perilaku sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
3. Kurikulum, termasuk didalamnya metode, alat, materi atau bahan yang akan disampaikan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan atau program kesehatan yang akan ditunjang.
4. Pelaksana pendidikan yaitu semua petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi individu
atau masyarakat untuk mningkatkan kesehatan mereka
5. Lingkungan didik, lingkungan didik berpengaruh besar terhadap pendidikan. Lingkungan
dan subjek didik berada dalam situasi pendidikan, keterlibatan pendidik dan anak didik
dibatasi oleh ruang dan waktu.
2. TUJUAN
a. Untuk mengetahui perilaku kesehatan gigi
b. Untuk menambah wawasan bagi pembaca
3. MANFAAT
Pembaca dapat mengetahui Pendidikan Kesehatan gigi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Kesehatan Gigi
Perilaku kesehatan gigi meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dikaitkan dengan
konsep sehat dan sakit gigi serta upaya pencegahannya. Dalam konsep ini yang dimaksudkan
dengan kesehatan gigi adalah gigi dan semua jaringan yang ada di dalam mulut, termasuk gusi.
Ada empat faktor utama agar seseorang mau melakukan pemeliharaan kesehatan gigi, yaitu :
1. Merasa mudah terserang penyakit gigi
2. Percaya bahwa penyakit gigi dapat dicegah
3. Pandangan bahwa penyakit gigi dapat berakibat fatal
4. Mampu menjangkau dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
B. Pengetahuan tentang kesehatangigi :
Seseorang memperoleh pengetahuan melalui penginderaan terhadap objek tertentu.
Pengetahuan diperoleh sebagai akibat stimulus yang ditangkap panca indera. Pengetahuan bisa
diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Pengetahuan
merupakan ranah yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan.
C. Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan, yaitu :
1. Tahu, merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, misalnya mengingat atau
mengingat kembali suatu obyek atau rangsangan tertentu.
2. Memahami, adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar obyek yang diketahui.
Contoh mampu menjelaskan radang gusi.
3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi sebenarnya. Contoh memilih sikat gigi yang benar.
4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau obyek ke dalam
komponen – komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut. Contoh mampu
menjabarkan struktur jaringan periodontal dengan masing-masing fungsinya.
5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian – bagian kedalam suatu bentuk
tertentu yang baru. Contoh mampu menggabungkan diet makanan yang sehat untuk gigi,
menggosok gigi tepat waktu serta mengambil tindakan yang tepat bila ada kelainan gigi untuk
mencegah penyakit gigi.
6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
Contoh mampu menilai kondisi kesehatan gusi anaknya pada saat tertentu (Bloom, 1908, dikutip
dari Notoatmodjo, 1990, 1993).
3
D. Sikap Mengenai Kesehatan Gigi
Dengan mengambil dasar teori sikap, sikap mengenai kesehatan gigi terdiri atas 3 komponen
pokok, yaitu :
1. Kepercayaan atau keyakinan terhadap suatu obyek. Misalnya seorang ibu berkeyakinan
bahwa radang gusi pada anak dapat dicegah dengan menggosok gigi secara teratur, maka si ibu
akan berusaha keras untuk menggosok gigi anaknya dengan teratur
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional. Misal pengalaman bahwa gigi yang
berlubang walau sudah di tambal masih juga sakit, tetapi setelah dicabut tidak ada lagi keluhan,
membuat seseorang menolak menambal giginya, tetapi minta langsung dicabut saja.
3. Kecenderungan untuk bertindak. Contoh seorang ibu yang tahu kalau gusi berdarah
disebabkan oleh kekurang vitamin C, akan memberi vitamin C pada anaknya setiap kali ia
melihat gusi anaknya berdarah. Apabila ternyata pemberian viatmin C belum juga menimbulkan
penyembuhan gusi, si ibu cenderung melakukan usaha lain, misalnya ke dokter gigi.
Sikap dibagi menjadi 4 tingkatan :
1. Menerima, artinya orang (subyek) mau memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
Misal para ibu diminta untuk memperhatikan cara mengajari anak menggosok gigi yang benar
sehingga ibu – ibu ini mau menerimanya.
2. Merespon, adalah suatu indikasi sikap pada tmenghargai adalah tingkat ke dua, yaitu
kemampuan untuk memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan. Usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, baik
pekerjaan itu benar atau salah dapat diartikan bahwa orang tersebut mau menerima ide. Misal
seorang ibu yang telah diberi pendidikan mengenai menggosok gigi anak, sewaktu ditanya akan
berusaha menjawab bagaimana mengajari menggosok gigi dengan benar
3. Menghargai adalah indikasi sikap pada tingkat ke tiga yaitu kemampuan untuk mengajak
orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. Misalnya mengajak orang lain
berdiskusi tentang gusi berdarah, sebab dan akibatnya, serta upaya mencegahnya.
4. Bertanggung jawab adalah suatu indikasi sikap pada tingkat ke empat, yaitu kemampuan
untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
konsekuensinya. Misal, memilih berobat ke dokter gigi dengan konsekuensi mengeluarkan biaya
yang tidak sedikit bila dibanding berobat ke Puskesmas atau ke dukun.
Sikap tentang kesehatan gigi atau gusi merupakan hasil dari proses sosialisasi. Seseorang
bereaksi sesuai dengan rangsangan yang berupa obyek kesehtan gigi yaitu konsep gigi atau gusi
sehat dan sakit, serta upaya pemeliharaannya melalui proses sosialisasi.
Pengukuran sikap secara sistematis dilakukan dengan skala sikap yang telah distandarkan.
Teknik yang paking umum digunakan adalah skala sikap dari Thurstone yang disebut the Equal -
Appearing Interval dan dari Likert yang disebut Summated Agreement.
4
E. Konsep Sehat dan Sakit
 Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kempuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dgn org lain.
 Konsep sehat dr aspek spiritual : berkenaan dgn kepercayaan & praktek keagamaan,
perbuatan baik,prinsip tingkahlaku, cara mencapai kedamaian
 Konsep sehat dr segi societal : sehat pd tingkat individu, yg terjadi akibat kondisi2
sosial,politik,ekonomi & budaya yg melingkupi indiviu tsb
 “ A state of complete physical, mental, and social well being, and not merely the absence
of desease or infirmity”
 Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan jg kondisi mental dan sosial
seseorang
Konsep sehat WHO
 Desease (penyakit) gangguan fungsi fisiologis dr suatu organisme sebagai akibat terjadi
infeksi atau tekanan dari lingkungan. (konsep patologi)
 Illness (Sakit) : Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.
(konsep kebudayaan)
Konsep Sakit
 Terjadinya perubahan pd tampilan tubuh seperti jd kurus, perubahan warna kulit, rambut
rontok.
 Perubahan fungsi tubh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak, irama jantung
yg tidak biasa
 Pengeluaran sesuatu dr tubuh yg tidak biasa seperti darah dlm urine, dahak, buang air
besar.
 Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku)
Tanda2 sakit menurut Cecil Helman:
 Perubahan panca indera: kurang pendengaran, penglihatan, mati rasa
 Simptom fisik berupa ketidak nyamanan seperti rasa sakit, sakit kepala,sakit perut,
demam, menggigil
 Perubahan emosi seperti gelisah, depresi, rasa takut yg sangat
 Perubahan perilaku dlm hubungan dgn orang lain, ada masalah keluarga atau pekerjaan
 Solita Sarwono: perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi
individu dgn lingkungannya khususnya menyangkut pengetahuan & sikap ttg kesehatan
serta tindakannya yg berhubungan dgn kesehatan & penyakit.
 Bloom : perilaku merupakan salah satu aspek yang mementukan derajat kesehatan
masyarakat
-Biotik Genetik Anatomis
Fisiologis Budaya Sosial Psikologis Perilaku Sengaja Tak sengaja Sehat/ Individu/klp Sembuh dr
5
sakit Disabilitas lanjut (ringan) Disabilitas lanjut (berat) Faktor2 yg mempengaruhi kesehatan
(FL. Dunn) Faktor Kepadatan penduduk Sakit/ Gangguan (Insult) Mati
Merugikan (R) 2 3 Kendala
 Kotak 1: Menunjukkan kegiatan manusia yg secara sengaja dilakukan untuk
menjaga,meningkatkan kesehatan & menyembuhkan diri dr penyakit & gangguan
kesehatan. Kegiatan ini berupa tindakan2 preventif,kuratif,promotiv baik yg dilakukan
secara tradisional maupun modern
 Kotak 2: Perilaku yg berakibat merugikan atau merusak kesehatan , menyebabkan
kematian, namun secara sadar atau disengaja dilakukan, (merokok,alkolic,workolic)
 Mencakup semua tindakan yg baik secara tidak disadari dapat mengganggu kesehatan
(penggunaan jarum suntik yg berulang, rumah tanpa jamban, memakai alat tidak steril
untuk sunat & potng tali pusar bayi).
 Kotak 4: kegiatan yg tidak secara tidak disadari atau disengaja dpt meningkatkan
kesehatan (menimba air di sumur, ke kampus jalan kaki)
 Bagian 2
 Perilaku sehat adalah tindakan yg dilakukan seseorang yg merasa dirinya sehat, dan
bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
 3 tujuan yg ingin dicapai dlm perilaku sehat ini adalah :
o Perilaku preventive
o Protective
o Promotive
o Perilaku preventif: upaya memelihara kesehatannya dgn mencegah datangnya
penyakit.
o Caranya dpt dlilakukan dgn Medical activities & non-medical activities
 Terdapat 2 tingkatan yaitu:
o Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical actiities (imunisasi),
non medical act (minum jamu)
o Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (mandi, rekresi).
 Model ini fokusnya adalah perilaku kesehatan preventif.
 Ada 3 golongan variable yang diidentifikasi sebagai yang determinan dalam perilaku
pencegahan gangguan kesehatan gigi yaitu motivasi prediposisi, variable kendala dan
Motivasi predisposisi.
 Bahwa setiap perilaku ada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu tujuan.
 Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku pencegahan penyakit ggi yang masing-
masing orang berbeda :
o Untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menghindari kemungkinan sakit.
o Untuk mendapatkan persetujuan orang2 terdekat
6
o Untuk memperoleh pengertian agar perilaku tertentu disetujui atau diakui sendiri
manfaatnya.
 Variabel Kendala
 Yang merintangi orang yang telah termotivasi untuk melakukan suatu perilaku kesehatan
:
 Internal = kurang pengetahuan tentang perilaku sehat dan ketakutan dalam pengobatan
gigi.
 Eksternal = kekurangan sumberdaya (uang, waktu atau dokter yang diperlukan)
 Variabel Kondisi
o Tingkat pendidikan sama halnya megurangi kendala
o Pengalaman kesehatan sebelumnya
o Status social ekonomi
 Melindungi tubuh dari gangguan penyakit (minum vit, pakai kondom, jas hujan atau
payung)
 Peningkatan kualitas/ derajat kesehatan, konsumsi vit, olah raga, menu makan diatur,
berat badan diatur.
 Solita Sarwono: perilaku sakit adah tindakan yang dilakukan orang yg merasa dirinya
sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.
 Perilaku Sakit ( Illness Behavior ) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala
penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus
diperbuat untuk menghadapinya (Fauzi Muzaham)
 Mechanic & Volkhart : cara2 dimana gejala2 ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh
seorang individu, yg mengalami sakit atau tanda2 lain dari fungsi tubuh yg kurang baik.
 Pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan dan
melakukan perawatan medis.
 4 unsur utama dalam memahami perilaku sakit :
o Perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku)
 Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan.
 Fragmentasi perawatan mdis.
 Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau keadaan yang
dirasakan.
 Melakukan pengobatan sendiri.
 Membatalkan atau menghentikan pengobatan.
 Sekuensinya peristiwa medis 5 tingkat
o Pengalaman dengan gejala penyakit (3 dimensi gejala orang sakit : ada rasa sakit,
kurang enak badan, Karena tahu maka bisa menafsirkan akibat penyakit , Ada
rasa taku dan cemas
7
o Saat tahu dirinnya sakit mencoba untuk mengobati sendiri (keluarga mencari
sistem rujukan awam- lay referral system. Supaya dapat pengakuan untuk lepas
dari tanggungjawab sosialx.
o Tunduk pada aturan dokter.
o Sembuh dan masa rehabilitasi.
 Tempat atau ruang lingkup
 Variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis
 Peranan sakit terjadi jika penyakit telah didefinisikan cukup serius, sehingga tdk dapat
melakukan sebagian atau seluruh peranan normalnya serta memberikan tuntutan
tambahan kepada orang2 disekelilingnya .
 Peranan pasien terjadi jika yg sakit menghubungi dokter dan tunduk atas instruksi dokter.
 MODEL ANDERSEN
 Model ini mengambarkan deteminansi individu terhadap pemanfaatan pelayan kesehatan
o Predisposisi keluarga untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Kecenderungan
berbeda karena perbedaan variable demografik (umur, jenis kelamin, status
perkawinan), variable stuktur sosial (pendidikan, pekerjaan kepala keluarga, serta
kepercayaan terhadap perawatan medis.
o Factor kemampuan . Dari segi keluarga (penghasilan dan simpanan) dan dar segi
komunitas (tersedianya fasilitas & tenaga kesehatan, lamanya menunggu
pelayanan, lamanya waktu untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
o Kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan ( perceived need )
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan gigi merupakan suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan
dan konsep sehat. Konsep sehat sendiri merupakan konsep seorang dalam keadaan sempurna
baik fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat dan kelemahannya.
Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini membutuhkan
ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental.
Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis yaitu yang
dikenal dengan perubahan melalui pendidikan.
Tujuan pendidikan kesehatan gigi, menurut Noor (1972):
1. Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
2. Menggilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya
B. Saran
Makalah ini masih banyak memiliki kekurang maka dari itu kami mengharapkan kritikan
ataupun saran agar mutu dari makalah ini dapat di tingkatkan kami ucapkan terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
 Foster, Gerge M., Barbara G. Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press
 Joyomartono, Mulyono. 2007. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press
 Kalangie, Nico S. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan: Pengembangan Pelayanan
Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya.Megapoin, Jakarta: Kesaint Blanc
Indah
 Muzaham, Fauzi (ed). 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI Press
 Sarwono, Solita. 2007. Sosiologi Kesehatan: Beberara Konsep Beserta Aplikasinya.
Yogyakata: GMU Press
10
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ‘PKG‘’. Adapun makalah ini membahas
mengenai “KONSEP PERILAKU PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI”
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan
pengetahuan penyusun, maka kami dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang,
khususnya mahasiswa STIKES Amanah Makassar Akhir kata, melalui kesempatan ini kami
penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih.
Raha, 13 Mei 2015
Penyusun
i
11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….….………..........
DAFTAR ISI …………………………………………………………….……………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………..………..….........
B. Tujuan …………………………………………………………………..…..…...........
C. Manfaat…………………………………………………………………………….......
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Kesehatan Gigi…………………………………......……….......
B. Pengetahuan tentang kesehatan gigi……………………………….....………….......
C. Pengetahuan merupakan ranah kognitif ………………………………………….......
D. Sikap Mengenai Kesehatan Gigi……………………………………........…….......
E. Konsep Sehat dan Sakit………………………….......................……………….......
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….……......
B. Saran ………………………………………………………………………....…..........
DAFTAR PUSTAKA
ii
12
MAKALAH
KONSEP PERILAKU
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. ENDRIANI
2. ERFINA
3. FITRI
4. VENTI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR
T.A. 2015

More Related Content

What's hot

Concept and defination pk1
Concept and defination pk1Concept and defination pk1
Concept and defination pk1Harry Potter
 
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clarkMelaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clarkOperator Warnet Vast Raha
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienAnggita Oksyrana
 
Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7ela anisa
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatRahma Setya
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatpjj_kemenkes
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePancarini Cici
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatanicaa__02
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATANNyoman Rahayu
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 

What's hot (18)

Concept and defination pk1
Concept and defination pk1Concept and defination pk1
Concept and defination pk1
 
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clarkMelaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
 
Presentasi suci
Presentasi suciPresentasi suci
Presentasi suci
 
Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7Ppt promkes idk 7
Ppt promkes idk 7
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
 
Makalah pend kesmas
Makalah pend kesmasMakalah pend kesmas
Makalah pend kesmas
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 

Viewers also liked (18)

Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
53322640 injeksi
53322640 injeksi53322640 injeksi
53322640 injeksi
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Alat kecantikan
Alat kecantikanAlat kecantikan
Alat kecantikan
 
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogiMakalah cara mencegah pemanasan global yogi
Makalah cara mencegah pemanasan global yogi
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada triester i
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada triester iPerkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada triester i
Perkembangan dan pertumbuhan janin (embrio) pada triester i
 
55555555555555
5555555555555555555555555555
55555555555555
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Makalah infeksi mata
Makalah infeksi mataMakalah infeksi mata
Makalah infeksi mata
 
206878888 injeksi
206878888 injeksi206878888 injeksi
206878888 injeksi
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 
Makalah isp
Makalah ispMakalah isp
Makalah isp
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Isim isyaroh
Isim isyarohIsim isyaroh
Isim isyaroh
 

Similar to KESEHATAN GIGI

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxHEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxAnggryMambait
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)AdetyaWulandari
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumeUlva Yulianti
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptfaridsetyo1
 
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMakalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMayangSari480238
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatannur intan
 
2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdfElisaike20
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilakuUFDK
 

Similar to KESEHATAN GIGI (20)

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxHEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan
 
55466214 promosi-kesehatan
55466214 promosi-kesehatan55466214 promosi-kesehatan
55466214 promosi-kesehatan
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.ppt
 
perilaku hidup sehat
perilaku hidup sehatperilaku hidup sehat
perilaku hidup sehat
 
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMakalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
 
2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf2861816.pdf.pdf
2861816.pdf.pdf
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

KESEHATAN GIGI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pendidikan kesehatan gigi merupakan suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan konsep sehat. Konsep sehat sendiri merupakan konsep seorang dalam keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat dan kelemahannya. Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini membutuhkan ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental. Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis yaitu yang dikenal dengan perubahan melalui pendidikan. Tujuan pendidikan kesehatan gigi, menurut Noor (1972): 1. Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut 2. Menggilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya pada gigi dan mulut Seperti halnya pendidikan kesehatan, konsep pendidikan kesehatan gigi pun merupakan penerapan dari konsep pendidikan dan konsep sehat. Bertitik tolak dari kedua konsep tersebut, maka pendidikan kesehatan gigi adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Komponen pendidikan kesehatan gigi yaitu: 1. Anak didik sebagai masukan akan proses menjadi keluaran / lulusan.Untuk mengembangkan dirinya, anak didik memperoleh bantuan dan pengaruh yang baik dari inovator (Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan) 2. Tujuan pendidikan sebagai target, atau kualifikasi yang ingin dicapai, yaitu perubahan tingkah laku kearah perilaku sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal 3. Kurikulum, termasuk didalamnya metode, alat, materi atau bahan yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan atau program kesehatan yang akan ditunjang. 4. Pelaksana pendidikan yaitu semua petugas kesehatan yang dapat mempengaruhi individu atau masyarakat untuk mningkatkan kesehatan mereka 5. Lingkungan didik, lingkungan didik berpengaruh besar terhadap pendidikan. Lingkungan dan subjek didik berada dalam situasi pendidikan, keterlibatan pendidik dan anak didik dibatasi oleh ruang dan waktu. 2. TUJUAN a. Untuk mengetahui perilaku kesehatan gigi b. Untuk menambah wawasan bagi pembaca 3. MANFAAT Pembaca dapat mengetahui Pendidikan Kesehatan gigi
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perilaku Kesehatan Gigi Perilaku kesehatan gigi meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dikaitkan dengan konsep sehat dan sakit gigi serta upaya pencegahannya. Dalam konsep ini yang dimaksudkan dengan kesehatan gigi adalah gigi dan semua jaringan yang ada di dalam mulut, termasuk gusi. Ada empat faktor utama agar seseorang mau melakukan pemeliharaan kesehatan gigi, yaitu : 1. Merasa mudah terserang penyakit gigi 2. Percaya bahwa penyakit gigi dapat dicegah 3. Pandangan bahwa penyakit gigi dapat berakibat fatal 4. Mampu menjangkau dan memanfaatkan fasilitas kesehatan B. Pengetahuan tentang kesehatangigi : Seseorang memperoleh pengetahuan melalui penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan diperoleh sebagai akibat stimulus yang ditangkap panca indera. Pengetahuan bisa diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan. C. Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan, yaitu : 1. Tahu, merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, misalnya mengingat atau mengingat kembali suatu obyek atau rangsangan tertentu. 2. Memahami, adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar obyek yang diketahui. Contoh mampu menjelaskan radang gusi. 3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Contoh memilih sikat gigi yang benar. 4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau obyek ke dalam komponen – komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut. Contoh mampu menjabarkan struktur jaringan periodontal dengan masing-masing fungsinya. 5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian – bagian kedalam suatu bentuk tertentu yang baru. Contoh mampu menggabungkan diet makanan yang sehat untuk gigi, menggosok gigi tepat waktu serta mengambil tindakan yang tepat bila ada kelainan gigi untuk mencegah penyakit gigi. 6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu obyek tertentu. Contoh mampu menilai kondisi kesehatan gusi anaknya pada saat tertentu (Bloom, 1908, dikutip dari Notoatmodjo, 1990, 1993).
  • 3. 3 D. Sikap Mengenai Kesehatan Gigi Dengan mengambil dasar teori sikap, sikap mengenai kesehatan gigi terdiri atas 3 komponen pokok, yaitu : 1. Kepercayaan atau keyakinan terhadap suatu obyek. Misalnya seorang ibu berkeyakinan bahwa radang gusi pada anak dapat dicegah dengan menggosok gigi secara teratur, maka si ibu akan berusaha keras untuk menggosok gigi anaknya dengan teratur 2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional. Misal pengalaman bahwa gigi yang berlubang walau sudah di tambal masih juga sakit, tetapi setelah dicabut tidak ada lagi keluhan, membuat seseorang menolak menambal giginya, tetapi minta langsung dicabut saja. 3. Kecenderungan untuk bertindak. Contoh seorang ibu yang tahu kalau gusi berdarah disebabkan oleh kekurang vitamin C, akan memberi vitamin C pada anaknya setiap kali ia melihat gusi anaknya berdarah. Apabila ternyata pemberian viatmin C belum juga menimbulkan penyembuhan gusi, si ibu cenderung melakukan usaha lain, misalnya ke dokter gigi. Sikap dibagi menjadi 4 tingkatan : 1. Menerima, artinya orang (subyek) mau memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). Misal para ibu diminta untuk memperhatikan cara mengajari anak menggosok gigi yang benar sehingga ibu – ibu ini mau menerimanya. 2. Merespon, adalah suatu indikasi sikap pada tmenghargai adalah tingkat ke dua, yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, baik pekerjaan itu benar atau salah dapat diartikan bahwa orang tersebut mau menerima ide. Misal seorang ibu yang telah diberi pendidikan mengenai menggosok gigi anak, sewaktu ditanya akan berusaha menjawab bagaimana mengajari menggosok gigi dengan benar 3. Menghargai adalah indikasi sikap pada tingkat ke tiga yaitu kemampuan untuk mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. Misalnya mengajak orang lain berdiskusi tentang gusi berdarah, sebab dan akibatnya, serta upaya mencegahnya. 4. Bertanggung jawab adalah suatu indikasi sikap pada tingkat ke empat, yaitu kemampuan untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala konsekuensinya. Misal, memilih berobat ke dokter gigi dengan konsekuensi mengeluarkan biaya yang tidak sedikit bila dibanding berobat ke Puskesmas atau ke dukun. Sikap tentang kesehatan gigi atau gusi merupakan hasil dari proses sosialisasi. Seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang berupa obyek kesehtan gigi yaitu konsep gigi atau gusi sehat dan sakit, serta upaya pemeliharaannya melalui proses sosialisasi. Pengukuran sikap secara sistematis dilakukan dengan skala sikap yang telah distandarkan. Teknik yang paking umum digunakan adalah skala sikap dari Thurstone yang disebut the Equal - Appearing Interval dan dari Likert yang disebut Summated Agreement.
  • 4. 4 E. Konsep Sehat dan Sakit  Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kempuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dgn org lain.  Konsep sehat dr aspek spiritual : berkenaan dgn kepercayaan & praktek keagamaan, perbuatan baik,prinsip tingkahlaku, cara mencapai kedamaian  Konsep sehat dr segi societal : sehat pd tingkat individu, yg terjadi akibat kondisi2 sosial,politik,ekonomi & budaya yg melingkupi indiviu tsb  “ A state of complete physical, mental, and social well being, and not merely the absence of desease or infirmity”  Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan jg kondisi mental dan sosial seseorang Konsep sehat WHO  Desease (penyakit) gangguan fungsi fisiologis dr suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan. (konsep patologi)  Illness (Sakit) : Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. (konsep kebudayaan) Konsep Sakit  Terjadinya perubahan pd tampilan tubuh seperti jd kurus, perubahan warna kulit, rambut rontok.  Perubahan fungsi tubh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak, irama jantung yg tidak biasa  Pengeluaran sesuatu dr tubuh yg tidak biasa seperti darah dlm urine, dahak, buang air besar.  Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku) Tanda2 sakit menurut Cecil Helman:  Perubahan panca indera: kurang pendengaran, penglihatan, mati rasa  Simptom fisik berupa ketidak nyamanan seperti rasa sakit, sakit kepala,sakit perut, demam, menggigil  Perubahan emosi seperti gelisah, depresi, rasa takut yg sangat  Perubahan perilaku dlm hubungan dgn orang lain, ada masalah keluarga atau pekerjaan  Solita Sarwono: perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dgn lingkungannya khususnya menyangkut pengetahuan & sikap ttg kesehatan serta tindakannya yg berhubungan dgn kesehatan & penyakit.  Bloom : perilaku merupakan salah satu aspek yang mementukan derajat kesehatan masyarakat -Biotik Genetik Anatomis Fisiologis Budaya Sosial Psikologis Perilaku Sengaja Tak sengaja Sehat/ Individu/klp Sembuh dr
  • 5. 5 sakit Disabilitas lanjut (ringan) Disabilitas lanjut (berat) Faktor2 yg mempengaruhi kesehatan (FL. Dunn) Faktor Kepadatan penduduk Sakit/ Gangguan (Insult) Mati Merugikan (R) 2 3 Kendala  Kotak 1: Menunjukkan kegiatan manusia yg secara sengaja dilakukan untuk menjaga,meningkatkan kesehatan & menyembuhkan diri dr penyakit & gangguan kesehatan. Kegiatan ini berupa tindakan2 preventif,kuratif,promotiv baik yg dilakukan secara tradisional maupun modern  Kotak 2: Perilaku yg berakibat merugikan atau merusak kesehatan , menyebabkan kematian, namun secara sadar atau disengaja dilakukan, (merokok,alkolic,workolic)  Mencakup semua tindakan yg baik secara tidak disadari dapat mengganggu kesehatan (penggunaan jarum suntik yg berulang, rumah tanpa jamban, memakai alat tidak steril untuk sunat & potng tali pusar bayi).  Kotak 4: kegiatan yg tidak secara tidak disadari atau disengaja dpt meningkatkan kesehatan (menimba air di sumur, ke kampus jalan kaki)  Bagian 2  Perilaku sehat adalah tindakan yg dilakukan seseorang yg merasa dirinya sehat, dan bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.  3 tujuan yg ingin dicapai dlm perilaku sehat ini adalah : o Perilaku preventive o Protective o Promotive o Perilaku preventif: upaya memelihara kesehatannya dgn mencegah datangnya penyakit. o Caranya dpt dlilakukan dgn Medical activities & non-medical activities  Terdapat 2 tingkatan yaitu: o Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical actiities (imunisasi), non medical act (minum jamu) o Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (mandi, rekresi).  Model ini fokusnya adalah perilaku kesehatan preventif.  Ada 3 golongan variable yang diidentifikasi sebagai yang determinan dalam perilaku pencegahan gangguan kesehatan gigi yaitu motivasi prediposisi, variable kendala dan Motivasi predisposisi.  Bahwa setiap perilaku ada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu tujuan.  Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku pencegahan penyakit ggi yang masing- masing orang berbeda : o Untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menghindari kemungkinan sakit. o Untuk mendapatkan persetujuan orang2 terdekat
  • 6. 6 o Untuk memperoleh pengertian agar perilaku tertentu disetujui atau diakui sendiri manfaatnya.  Variabel Kendala  Yang merintangi orang yang telah termotivasi untuk melakukan suatu perilaku kesehatan :  Internal = kurang pengetahuan tentang perilaku sehat dan ketakutan dalam pengobatan gigi.  Eksternal = kekurangan sumberdaya (uang, waktu atau dokter yang diperlukan)  Variabel Kondisi o Tingkat pendidikan sama halnya megurangi kendala o Pengalaman kesehatan sebelumnya o Status social ekonomi  Melindungi tubuh dari gangguan penyakit (minum vit, pakai kondom, jas hujan atau payung)  Peningkatan kualitas/ derajat kesehatan, konsumsi vit, olah raga, menu makan diatur, berat badan diatur.  Solita Sarwono: perilaku sakit adah tindakan yang dilakukan orang yg merasa dirinya sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.  Perilaku Sakit ( Illness Behavior ) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus diperbuat untuk menghadapinya (Fauzi Muzaham)  Mechanic & Volkhart : cara2 dimana gejala2 ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh seorang individu, yg mengalami sakit atau tanda2 lain dari fungsi tubuh yg kurang baik.  Pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan dan melakukan perawatan medis.  4 unsur utama dalam memahami perilaku sakit : o Perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku)  Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan.  Fragmentasi perawatan mdis.  Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau keadaan yang dirasakan.  Melakukan pengobatan sendiri.  Membatalkan atau menghentikan pengobatan.  Sekuensinya peristiwa medis 5 tingkat o Pengalaman dengan gejala penyakit (3 dimensi gejala orang sakit : ada rasa sakit, kurang enak badan, Karena tahu maka bisa menafsirkan akibat penyakit , Ada rasa taku dan cemas
  • 7. 7 o Saat tahu dirinnya sakit mencoba untuk mengobati sendiri (keluarga mencari sistem rujukan awam- lay referral system. Supaya dapat pengakuan untuk lepas dari tanggungjawab sosialx. o Tunduk pada aturan dokter. o Sembuh dan masa rehabilitasi.  Tempat atau ruang lingkup  Variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis  Peranan sakit terjadi jika penyakit telah didefinisikan cukup serius, sehingga tdk dapat melakukan sebagian atau seluruh peranan normalnya serta memberikan tuntutan tambahan kepada orang2 disekelilingnya .  Peranan pasien terjadi jika yg sakit menghubungi dokter dan tunduk atas instruksi dokter.  MODEL ANDERSEN  Model ini mengambarkan deteminansi individu terhadap pemanfaatan pelayan kesehatan o Predisposisi keluarga untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Kecenderungan berbeda karena perbedaan variable demografik (umur, jenis kelamin, status perkawinan), variable stuktur sosial (pendidikan, pekerjaan kepala keluarga, serta kepercayaan terhadap perawatan medis. o Factor kemampuan . Dari segi keluarga (penghasilan dan simpanan) dan dar segi komunitas (tersedianya fasilitas & tenaga kesehatan, lamanya menunggu pelayanan, lamanya waktu untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. o Kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan ( perceived need )
  • 8. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan kesehatan gigi merupakan suatu penerapan atau aplikasi konsep pendidikan dan konsep sehat. Konsep sehat sendiri merupakan konsep seorang dalam keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosialnya serta bebas dari penyakit, cacat dan kelemahannya. Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini membutuhkan ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu melibatkan perubahan mental. Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis yaitu yang dikenal dengan perubahan melalui pendidikan. Tujuan pendidikan kesehatan gigi, menurut Noor (1972): 1. Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut 2. Menggilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya B. Saran Makalah ini masih banyak memiliki kekurang maka dari itu kami mengharapkan kritikan ataupun saran agar mutu dari makalah ini dapat di tingkatkan kami ucapkan terima kasih.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA  Foster, Gerge M., Barbara G. Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press  Joyomartono, Mulyono. 2007. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press  Kalangie, Nico S. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan: Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya.Megapoin, Jakarta: Kesaint Blanc Indah  Muzaham, Fauzi (ed). 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI Press  Sarwono, Solita. 2007. Sosiologi Kesehatan: Beberara Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakata: GMU Press
  • 10. 10 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ‘PKG‘’. Adapun makalah ini membahas mengenai “KONSEP PERILAKU PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI” Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka kami dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang, khususnya mahasiswa STIKES Amanah Makassar Akhir kata, melalui kesempatan ini kami penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih. Raha, 13 Mei 2015 Penyusun i
  • 11. 11 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….….……….......... DAFTAR ISI …………………………………………………………….…………….. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………..………..…......... B. Tujuan …………………………………………………………………..…..…........... C. Manfaat……………………………………………………………………………....... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perilaku Kesehatan Gigi…………………………………......………....... B. Pengetahuan tentang kesehatan gigi……………………………….....…………....... C. Pengetahuan merupakan ranah kognitif …………………………………………....... D. Sikap Mengenai Kesehatan Gigi……………………………………........……....... E. Konsep Sehat dan Sakit………………………….......................………………....... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………………….……...... B. Saran ………………………………………………………………………....….......... DAFTAR PUSTAKA ii
  • 12. 12 MAKALAH KONSEP PERILAKU PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DI SUSUN OLEH : KELOMPOK I 1. ENDRIANI 2. ERFINA 3. FITRI 4. VENTI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR T.A. 2015