SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
PENDIDIKAN KESEHATAN
DAN ILMU PERILAKU
ASTRID NOVITA,SKM
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
KESEHATAN
 Pendidikan secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain.baik individu,
kelompok ataupun masyarakat.sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku kesehatan.
 Pendidikan kesehatan adalah proses
memampukan individu/masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
 INPUT
Sasaran pendidikan (individu,kelompok,dan
masyarakat) sesuai dengan latar belakangnya dan
pelaku pendidikan
 PROSES
Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain. Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (perilaku) pada diri subjek tersebut
 OUTPUT
Hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau
perubahan perilaku dari subjek belajar.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (1)
1. Perubahan perilaku
adalah merubah perilaku-perilaku
masyarakat yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai kesehatan menjadi perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atau
dari perilaku negatif ke perilaku yang
positif. Perilaku-perilaku yang merugikan
kesehatan perlu dirubah.
2. Pembinaan perilaku
Ditujukan utamanya kepada perilaku masyarakat
yang sudah sehat agar dipertahankan, artinya
masyarakat yang sudah mempunyai perilaku
sehat tetap dilanjutkan/dipertahankan.
3. Pengembangan perilaku
Utamanya ditujukan kepada kebiasaan hidup
sehat bagi anak-anak.perilaku sehat bagi anak
ini seyogyanya dimulai sedini mungkin, karena
akan langsung berpengaruh kepada perilaku
anak selanjutnya. Contoh : naluri
pipisberperilaku tidak sehat
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (2)
PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3
FAKTOR : ( I )
(Lawrence Green 1980)
1. Faktor Predisposisi
Faktor-faktor ini mencakup:pengetahuan dan
sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai
yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi. Mis : pemeriksaan
kehamilan bagi ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya diperlukan pengetahuan
PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3
FAKTOR : ( II )
(Lawrence Green1980)
2. .Faktor pemungkin (enabling)
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat
3. Faktor Penguat (reenforcing)
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku
tokoh masyarakat,tokoh agama, dan petugas kesehatan.
Disini juga termasuk undang-undang, peraturan-
peraturan baik dari pusat maupun daerah yang terkait
dengan bidang kesehatan. Mis : perilaku contoh dari
para toma,toga, dan petugas kesehatan.
H.L.BLUM,1974
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan :
• Lingkungan
• Gaya hidup
• Pelayanan kesehatan
• Herediter
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN
KESEHATAN
 Berdasarkan dimensi sasaran
pendidikan
 Berdasarkan dimensi tempat
pelaksanaan
 Berdasarkan dimensi tingkat
pelayanan kesehatan
Berdasarkan Dimensi Sasaran
Pendidikan
 Pendidikan kesehatan individual
 Pendidikan kesehatan keluarga
 Pendidikan kesehatan masyarakat
Ada beberapa ahli membagi 3 sasaran berbeda ;
 Kelompok orang sehat
 Kelompok orang yang beresiko tinggi
 Kelompok orang sakit Preventif&
kuratif
Promotif
Berdasarkan Dimensi
Tatanan/tempat pelaksanaan
1. Tatanan keluarga
orang tua merupakan sasaran utama dalam
pendidikan kesehatan pada tatanan ini. Karena
orang tua,terutama ibu merupakan peletak dasar
perilaku bagi anak-anaknya
2. Tatanan Sekolah
kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru,
oleh sebab itu guru harus dikondisikan melalui
pelatihan kesehatan,seminar,dll. Sasaran
selanjutnya adalah muridnya.
3. Tatanan tempat kerja
sasaran pendidikan kesehatan pada pemimpin atau manajer
perusahaan dari institusi tempat kerja tersebut, agar mereka
peduli terhadap kesehatan bagi para pekerjanya, sehingga
berkeinginan mengembangkan unit pendidikan kesehatan di
tempat kerja. Kemudian sasaran berikutnya adalah pekerja
itu sendiri
4. Tatanan Tempat umum
tempat umum disini mencakup pasar,terminal bus,bandar
udara, tempat-tampat perbelanjaan, olah raga, taman-taman
kota. Para pengelola adalah merupakan sasaran pendidikan
kesehatan tempat-tempat umum
5. Fasilitas Kesehatan
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utama
pendidikan kesehatan. Bagi pemimpinnya diperlukan kegiatan
advokasi, sedangkan bagi karyawannya diperlukan pelatihan-
pelatihan tentang promosi kesehatan
Berdasarkan Dimensi Tingkat
Pelayanan (1) 
“Menurut Level and Clark”
 Promosi Kesehatan (Health Promotion)
peningkatan/perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan hygiene, kebiasaan hidup
 Perlindungan Khusus (Specifik Protection)
Contoh : program imunisasi sebagai bentuk
pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan
 Diagnosis Dini dan pengobatan segera (Early
diagnosis and Prompt Treatment)
karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan maka sering sulit menditeksi penyakit-
penyakit yang terjadi.
Berdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan (2)
“Menurut Level and Clark”
 Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation)
masyarakat sering tidak melanjutkan
pengobatan sampai tuntas
 Rehabilitasi (Rehabilitation)
setelah sembuh dari penyakit tertentu, kadang
orang menjadi cacat. Oleh karena itu
diperlukan latihan-latihan tertentu.karena
kurangnya pengetahuan, hal tersebut tidak
dilakukan karena berbagai alasan
Sub Bidang keilmuan Pendidikan
Kesehatan
 Komunikasi
 Dinamika kelompok:slh satu metode penyampaian psan.
 Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat
(PPM):masy hrs mampu mengorganisasikan
komunitasnya dan berperan serta dlm penyediaan
fasilitas
 Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
 Pemsos
 Pengembangan Organisasi
 Pendidikan dan pelatihan
 Pengembangan media teknologi pendidikan
 Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan
 Psikologi sosial
 Antropologi kesehatan
MEDIA/ALAT PENDIDIKAN
 Alat2 yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.
Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu di dalam proses
pendidikan
 Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa
semakin banyak indra yang digunakan untuk
menerima sesuatu makan semakin banyak dan
semakin jelas pula pengetahun/pengertian yang
diperoleh.
 Elgar Dale membagi alat peraga menjadi 11
macam, dan sekaligus menggambarkan tingkat
intensitas tiap-tiap alat tersebut
Kerucur Edgar Dale
 Dari kerucut trsbt dapat dilihat bahwa
lapisan yang paling dasar adalah benda
asli. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pendidikan, benda asli mempunyai
intensitas yang paling tinggi untuk
mempersespikan bahan
pendidikan/pengajaran.
 Sedangkan penyampaian bahan yang
hanya dengan kata-kata saja sangat
kurang efektif atau intensitasnya paling
rendah.
PERILAKU
 Skinner (1938) :
merupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). S-O-R.
Stimulus  Organisme  Respons
 Perilaku tertutup (Covert behaviour)
repsons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tertutup. Respons terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan dan sikap
 Perilaku terbuka (Overt behaviour)
respons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan yang nyata atau terbuka dalam
bentuk praktek
Domain Perilaku Kesehatan
(Benyamin Bloom,1908) :
►Pengetahuan
►Sikap
►Tindakan
Pengetahuan
 Merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.
 Merupakan hasil penginderaan manusia
terhadap obyek diluarnya melalui indera-
indera yang dimilikinya.
 Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, ia
harus tahu terlebih dahulu apa artinya atau
manfaatnya perilaku tersebut bagi dirinya
atau keluarganya.
Rogers (1974)
 Sebelum orang mengadopsi perilaku baru,
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan,yakni :
1.Awareness (kesadaran), dimana orang
tersebut mengetahui/menyadari terlebih dahulu
terhadap stimulus
2.Interest (tertarik) terhadap stimulus atau
objek.
3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap
baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba
melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus
5. Adaption, dimana subjek telah
berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
terhadap stimulus.
SIKAP
 Merupakan reaksi atau respons emosional
seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek.
 Respon emosional ini lebih bersifat
penilaian atau evaluasi pribadi terhadap
stimulus atau obyek diluarnya.
 Penilaian ini dapat dilanjutkan dengan
kecendrungan untuk melakukan atau tidak
terhadap obyek
Tingkatan Sikap
1. Menerima
menerima, diartikan bahwa orang mau
dan memperhatikan stimulus yang
diberikan(objek)
2. Merespons
memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap
Tingkatan Sikap
3. Menghargai
mengajak orang lain untuk mengerjakan
atau mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah suatu
indikasi singkat sikap tingkat tiga
4. Bertanggung jawab
bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala
resikonya
TINDAKAN
 Respons atau reaksi konkrit
seseorang terhadap stimulus atau
obyek. Respons ini sudah dalam
bentuk tindakan (action)
 Melibatkan aspek psikomotor
 Untuk terwujudnya sikap menjadi
suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau kondisi yang
memungkinkan salah satunya
fasilitas.
Tingkat-tingkat Praktek
 Persepsi
mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang diambil adalah merupakan praktek tingkat
pertama
 Respon terpimpin
dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat
dua.
 Mekanisme
apabila seseorang telah dapat melakukan dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan
kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat ketiga
 Adaptasi
suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik
PENDIDIKAN ORANG
DEWASA
Andragogi
 Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai
ilmu dan seni mengajar orang dewasa
 Dalam andragogi yang terpenting dalam proses
interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri
yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan
bukan merupakan kegiatan seorang guru
mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training /
Teaching)
 Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan
orang dewasa pada umumnya lebih sulit dari
perubahan perilaku dalam pendidikan anak
(pedagogik)
 Hal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah
mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
tertentu yang mungkin sudah dimiliki bertahun-
tahun, sehingga dengan adanya pengetahuan, sikap
dan perilaku yang beru yang belum mereka yakini
tersebut menjadi sulit diterima.
Asumsi-Asumsi Pokok
 Malcolm Knowles dalam mengembangkan konsep
andragogi, mengembangkan empat pokok asumsi
sebagai berikut:
1. Konsep Diri
Asumsinya bahwa kesungguhan dan kematangan
diri seseorang bergerak dari ketergantungan total
(realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan
diri sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya
sendiri dan mandiri. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa secara umum konsep diri anak-
anak masih tergantung sedangkan pada orang
dewasa konsep dirinya sudah mandiri. Karena
kemandirian inilah orang dewasa membutuhkan
memperoleh penghargaan orang lain sebagai
manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri
(Self Determination), mampu mengarahkan
dirinya sendiri (Self Direction).
 Peranan Pengalaman
Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan
waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju
ke arah kematangan. Dalam perjalanannya, seorang
individu mengalami dan mengumpulkan berbagai
pengalaman pahit-getirnya kehidupan, dimana hal ini
menjadikan seorang individu sebagai sumber belajar
yang demikian kaya, dan pada saat yang bersamaan
individu tersebut memberikan dasar yang luas untuk
belajar dan memperoleh pengalaman baru. Oleh sebab
itu, dalam teknologi pelatihan atau pembelajaran orang
dewasa, terjadi penurunan penggunaan teknik transmittal
seperti yang dipergunakan dalam pelatihan konvensional
dan menjadi lebih mengembangkan teknik yang
bertumpu pada pengalaman. Dalam hal ini dikenal
dengan "Experiential Learning Cycle" (Proses Belajar
Berdasarkan Pengalaman).
•Kesiapan Belajar
Asumsinya bahwa setiap individu
semakin menjadi matang sesuai
dengan perjalanan waktu, maka
kesiapan belajar bukan ditentukan
oleh kebutuhan atau paksaan
akademik ataupun biologisnya,
tetapi lebih banyak ditentukan oleh
tuntutan perkembangan dan
perubahan tugas dan peranan
sosialnya.
 Orientasi Belajar
Asumsinya yaitu bahwa pada anak orientasi
belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan
dikondisikan untuk memiliki orientasi yang
berpusat pada materi pembelajaran (Subject
Matter Centered Orientation). Sedangkan pada
orang dewasa mempunyai kecenderungan
memiliki orientasi belajar yang berpusat pada
pemecahan permasalahan yang dihadapi
(Problem Centered Orientation). Hal ini
dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah-
olah merupakan kebutuhan untuk menghadapi
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
keseharian, terutama dalam kaitannya dengan
fungsi dan peranan sosial orang dewasa.
Hal in menimbulkan implikasi terhadap sifat
materi pembelajaran atau pelatihan bagi orang
dewasa, yaitu bahwa materi tersebut
hendaknya bersifat praktis dan dapat segera
diterapkan di dalam kenyataan sehari-hari.
 Dalam andragogi, peranan guru, pengajar atau
pembimbing yang sering disebut dengan
fasilitator adalah mempersiapkan perangkat atau
prosedur untuk mendorong dan melibatkan
secara aktif seluruh warga belajar, yang
kemudian dikenal dengan pendekatan
partisipatif, dalam proses belajar yang
melibatkan elemen-elemen:
1. Menciptakan iklim dan suasana yang
mendukung proses belajar mandiri.
2. Menciptakan mekanisme dan prosedur untuk
perencanaan bersama dan partisipatif
3. Melakukan dan menggunakan pengalaman
belajar ini dengan metoda dan teknik yang
memadai
4. Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis
kembali kebutuhan-kebutuhan belajar. Ini adalah
model proses
Faktor2 yang menghambat proses belajar pada
orang dewasa yaitu (kondisi fisik subyek bljr):
1. Bertambahnya usia, dapat
mengganggu pengelitahatan. Titik
dekat penglihatan yang dapat dilihat
mulai bergerak makin jauh
2. Jumlah penerangan yang diperlukan
dalam proses belajar semakin besar
3. Kemampuan menerima suara makin
menurun
4. Kemampuan membedakan bunyi
semakin berkurang

More Related Content

Similar to 2861816.pdf.pdf

Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
uyunk93
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Lindarti Marsiyah
 

Similar to 2861816.pdf.pdf (20)

Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
 
6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan6+promosi+kesehatan
6+promosi+kesehatan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Power point ikm 10
Power point   ikm 10Power point   ikm 10
Power point ikm 10
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkkPromosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
Promosi Kesehatan.pptxjjjjjjjjjjjjjjkjmkk
 
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptxPPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
PPT PROMKES AIDIL 21011079.pptx
 
Makalah pend kesmas
Makalah pend kesmasMakalah pend kesmas
Makalah pend kesmas
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Konsep_pendidikan_kesehatan.pptx
Konsep_pendidikan_kesehatan.pptxKonsep_pendidikan_kesehatan.pptx
Konsep_pendidikan_kesehatan.pptx
 
55466214 promosi-kesehatan
55466214 promosi-kesehatan55466214 promosi-kesehatan
55466214 promosi-kesehatan
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 

Recently uploaded

BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
sonyaawitan
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
mcnoob1
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
Monhik1
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (13)

KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 

2861816.pdf.pdf

  • 1. PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU ASTRID NOVITA,SKM
  • 2. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN  Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.baik individu, kelompok ataupun masyarakat.sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku kesehatan.  Pendidikan kesehatan adalah proses memampukan individu/masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya
  • 3. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN  INPUT Sasaran pendidikan (individu,kelompok,dan masyarakat) sesuai dengan latar belakangnya dan pelaku pendidikan  PROSES Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain. Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (perilaku) pada diri subjek tersebut  OUTPUT Hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
  • 4. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (1) 1. Perubahan perilaku adalah merubah perilaku-perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan menjadi perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atau dari perilaku negatif ke perilaku yang positif. Perilaku-perilaku yang merugikan kesehatan perlu dirubah.
  • 5. 2. Pembinaan perilaku Ditujukan utamanya kepada perilaku masyarakat yang sudah sehat agar dipertahankan, artinya masyarakat yang sudah mempunyai perilaku sehat tetap dilanjutkan/dipertahankan. 3. Pengembangan perilaku Utamanya ditujukan kepada kebiasaan hidup sehat bagi anak-anak.perilaku sehat bagi anak ini seyogyanya dimulai sedini mungkin, karena akan langsung berpengaruh kepada perilaku anak selanjutnya. Contoh : naluri pipisberperilaku tidak sehat TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (2)
  • 6. PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3 FAKTOR : ( I ) (Lawrence Green 1980) 1. Faktor Predisposisi Faktor-faktor ini mencakup:pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi. Mis : pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya diperlukan pengetahuan
  • 7. PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3 FAKTOR : ( II ) (Lawrence Green1980) 2. .Faktor pemungkin (enabling) Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat 3. Faktor Penguat (reenforcing) Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,tokoh agama, dan petugas kesehatan. Disini juga termasuk undang-undang, peraturan- peraturan baik dari pusat maupun daerah yang terkait dengan bidang kesehatan. Mis : perilaku contoh dari para toma,toga, dan petugas kesehatan.
  • 8. H.L.BLUM,1974 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan : • Lingkungan • Gaya hidup • Pelayanan kesehatan • Herediter
  • 9. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN  Berdasarkan dimensi sasaran pendidikan  Berdasarkan dimensi tempat pelaksanaan  Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan
  • 10. Berdasarkan Dimensi Sasaran Pendidikan  Pendidikan kesehatan individual  Pendidikan kesehatan keluarga  Pendidikan kesehatan masyarakat Ada beberapa ahli membagi 3 sasaran berbeda ;  Kelompok orang sehat  Kelompok orang yang beresiko tinggi  Kelompok orang sakit Preventif& kuratif Promotif
  • 11. Berdasarkan Dimensi Tatanan/tempat pelaksanaan 1. Tatanan keluarga orang tua merupakan sasaran utama dalam pendidikan kesehatan pada tatanan ini. Karena orang tua,terutama ibu merupakan peletak dasar perilaku bagi anak-anaknya 2. Tatanan Sekolah kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru, oleh sebab itu guru harus dikondisikan melalui pelatihan kesehatan,seminar,dll. Sasaran selanjutnya adalah muridnya.
  • 12. 3. Tatanan tempat kerja sasaran pendidikan kesehatan pada pemimpin atau manajer perusahaan dari institusi tempat kerja tersebut, agar mereka peduli terhadap kesehatan bagi para pekerjanya, sehingga berkeinginan mengembangkan unit pendidikan kesehatan di tempat kerja. Kemudian sasaran berikutnya adalah pekerja itu sendiri 4. Tatanan Tempat umum tempat umum disini mencakup pasar,terminal bus,bandar udara, tempat-tampat perbelanjaan, olah raga, taman-taman kota. Para pengelola adalah merupakan sasaran pendidikan kesehatan tempat-tempat umum 5. Fasilitas Kesehatan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utama pendidikan kesehatan. Bagi pemimpinnya diperlukan kegiatan advokasi, sedangkan bagi karyawannya diperlukan pelatihan- pelatihan tentang promosi kesehatan
  • 13. Berdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan (1)  “Menurut Level and Clark”  Promosi Kesehatan (Health Promotion) peningkatan/perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan hygiene, kebiasaan hidup  Perlindungan Khusus (Specifik Protection) Contoh : program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan  Diagnosis Dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and Prompt Treatment) karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan maka sering sulit menditeksi penyakit- penyakit yang terjadi.
  • 14. Berdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan (2) “Menurut Level and Clark”  Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation) masyarakat sering tidak melanjutkan pengobatan sampai tuntas  Rehabilitasi (Rehabilitation) setelah sembuh dari penyakit tertentu, kadang orang menjadi cacat. Oleh karena itu diperlukan latihan-latihan tertentu.karena kurangnya pengetahuan, hal tersebut tidak dilakukan karena berbagai alasan
  • 15. Sub Bidang keilmuan Pendidikan Kesehatan  Komunikasi  Dinamika kelompok:slh satu metode penyampaian psan.  Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM):masy hrs mampu mengorganisasikan komunitasnya dan berperan serta dlm penyediaan fasilitas  Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)  Pemsos  Pengembangan Organisasi  Pendidikan dan pelatihan  Pengembangan media teknologi pendidikan  Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan  Psikologi sosial  Antropologi kesehatan
  • 16. MEDIA/ALAT PENDIDIKAN  Alat2 yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan  Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu makan semakin banyak dan semakin jelas pula pengetahun/pengertian yang diperoleh.  Elgar Dale membagi alat peraga menjadi 11 macam, dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut
  • 17. Kerucur Edgar Dale  Dari kerucut trsbt dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli. Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersespikan bahan pendidikan/pengajaran.  Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.
  • 18. PERILAKU  Skinner (1938) : merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). S-O-R. Stimulus  Organisme  Respons  Perilaku tertutup (Covert behaviour) repsons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup. Respons terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap  Perilaku terbuka (Overt behaviour) respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan yang nyata atau terbuka dalam bentuk praktek
  • 19. Domain Perilaku Kesehatan (Benyamin Bloom,1908) : ►Pengetahuan ►Sikap ►Tindakan
  • 20. Pengetahuan  Merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.  Merupakan hasil penginderaan manusia terhadap obyek diluarnya melalui indera- indera yang dimilikinya.  Sebelum seseorang mengadopsi perilaku, ia harus tahu terlebih dahulu apa artinya atau manfaatnya perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.
  • 21. Rogers (1974)  Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,yakni : 1.Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut mengetahui/menyadari terlebih dahulu terhadap stimulus 2.Interest (tertarik) terhadap stimulus atau objek. 3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
  • 22. 4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus 5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
  • 23. SIKAP  Merupakan reaksi atau respons emosional seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.  Respon emosional ini lebih bersifat penilaian atau evaluasi pribadi terhadap stimulus atau obyek diluarnya.  Penilaian ini dapat dilanjutkan dengan kecendrungan untuk melakukan atau tidak terhadap obyek
  • 24. Tingkatan Sikap 1. Menerima menerima, diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek) 2. Merespons memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap
  • 25. Tingkatan Sikap 3. Menghargai mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi singkat sikap tingkat tiga 4. Bertanggung jawab bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resikonya
  • 26. TINDAKAN  Respons atau reaksi konkrit seseorang terhadap stimulus atau obyek. Respons ini sudah dalam bentuk tindakan (action)  Melibatkan aspek psikomotor  Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan salah satunya fasilitas.
  • 27. Tingkat-tingkat Praktek  Persepsi mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama  Respon terpimpin dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.  Mekanisme apabila seseorang telah dapat melakukan dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat ketiga  Adaptasi suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik
  • 29. Andragogi  Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar orang dewasa  Dalam andragogi yang terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang guru mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training / Teaching)  Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan orang dewasa pada umumnya lebih sulit dari perubahan perilaku dalam pendidikan anak (pedagogik)  Hal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu yang mungkin sudah dimiliki bertahun- tahun, sehingga dengan adanya pengetahuan, sikap dan perilaku yang beru yang belum mereka yakini tersebut menjadi sulit diterima.
  • 30. Asumsi-Asumsi Pokok  Malcolm Knowles dalam mengembangkan konsep andragogi, mengembangkan empat pokok asumsi sebagai berikut: 1. Konsep Diri Asumsinya bahwa kesungguhan dan kematangan diri seseorang bergerak dari ketergantungan total (realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan diri sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa secara umum konsep diri anak- anak masih tergantung sedangkan pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri. Karena kemandirian inilah orang dewasa membutuhkan memperoleh penghargaan orang lain sebagai manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri (Self Determination), mampu mengarahkan dirinya sendiri (Self Direction).
  • 31.  Peranan Pengalaman Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju ke arah kematangan. Dalam perjalanannya, seorang individu mengalami dan mengumpulkan berbagai pengalaman pahit-getirnya kehidupan, dimana hal ini menjadikan seorang individu sebagai sumber belajar yang demikian kaya, dan pada saat yang bersamaan individu tersebut memberikan dasar yang luas untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru. Oleh sebab itu, dalam teknologi pelatihan atau pembelajaran orang dewasa, terjadi penurunan penggunaan teknik transmittal seperti yang dipergunakan dalam pelatihan konvensional dan menjadi lebih mengembangkan teknik yang bertumpu pada pengalaman. Dalam hal ini dikenal dengan "Experiential Learning Cycle" (Proses Belajar Berdasarkan Pengalaman).
  • 32. •Kesiapan Belajar Asumsinya bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas dan peranan sosialnya.
  • 33.  Orientasi Belajar Asumsinya yaitu bahwa pada anak orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembelajaran (Subject Matter Centered Orientation). Sedangkan pada orang dewasa mempunyai kecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan permasalahan yang dihadapi (Problem Centered Orientation). Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah- olah merupakan kebutuhan untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan keseharian, terutama dalam kaitannya dengan fungsi dan peranan sosial orang dewasa. Hal in menimbulkan implikasi terhadap sifat materi pembelajaran atau pelatihan bagi orang dewasa, yaitu bahwa materi tersebut hendaknya bersifat praktis dan dapat segera diterapkan di dalam kenyataan sehari-hari.
  • 34.  Dalam andragogi, peranan guru, pengajar atau pembimbing yang sering disebut dengan fasilitator adalah mempersiapkan perangkat atau prosedur untuk mendorong dan melibatkan secara aktif seluruh warga belajar, yang kemudian dikenal dengan pendekatan partisipatif, dalam proses belajar yang melibatkan elemen-elemen: 1. Menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri. 2. Menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif 3. Melakukan dan menggunakan pengalaman belajar ini dengan metoda dan teknik yang memadai 4. Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis kembali kebutuhan-kebutuhan belajar. Ini adalah model proses
  • 35. Faktor2 yang menghambat proses belajar pada orang dewasa yaitu (kondisi fisik subyek bljr): 1. Bertambahnya usia, dapat mengganggu pengelitahatan. Titik dekat penglihatan yang dapat dilihat mulai bergerak makin jauh 2. Jumlah penerangan yang diperlukan dalam proses belajar semakin besar 3. Kemampuan menerima suara makin menurun 4. Kemampuan membedakan bunyi semakin berkurang