1. Makhluk Hidup – Pengertian, Ciri,
Karakteristik & Sistem Klasifikasi
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup di muka bumi yang selalu
berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Bukan hanya hewan dan tumbuhan,
namun juga dengan berbagai jenis mikroorganisme lain, seperti protozoa, bakteri,
hingga archaea.
Meski semua organisme memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, namun
pada dasarnya mereka mempunyai beberapa kesamaan, yaitu sama-sama
diturunkan dari satu leluhur dan hidup. Hal inilah yang menjadi alasan organisme ini
disebut makhluk hidup.
Pengertian Makhluk Hidup
Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk
bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya. Makhluk
hidup terbagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Dari ketiga jenis makhluk hidup tersebut, kehidupan saling berinteraksi
satu sama lain.
Contohnya adalah manusia selalu membutuhkan makanan yang bersumber dari
hewan dan juga tumbuhan. Sementara hewan juga memakan hewan lain atau
tumbuhan lain untuk bertahan hidup di lingkungannya.
Begitu juga dengan tumbuhan yang memerlukan energi dari alam di sekitarnya
dengan cara menghasilkan makanannya secara mandiri melalui proses fotosintesis.
Ciri & Karakteristik
Jika dilihat dari sudut pandang ilmu biologi, makhluk hidup atau organisme
merupakan semua individu yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri kehidupan
suatu makhluk antara lain bernapas, bergerak, peka terhadap rangsangan.
2. Selain itu, makhluk hidup juga pasti tumbuh dan berkembang, bereproduksi,
memerlukan makanan, mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya
dan ekskresi.
1. Makhluk Hidup Mampu Bernapas
Pernapasan yang juga dikenal sebagai respirasi adalah suatu sistem biologis yang
terdiri dari organ dan struktur lain yang digunakan dalam proses pertukaran gas
pada hewan dan tumbuhan. Pertukaran gas ini berupa penarikan O2 atau oksigen
dan pembuangan CO2 atau karbon dioksida dalam tubuh suatu makhluk hidup.
Tiap-tiap makhluk hidup diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk bernapas.
Organ-organ ini tergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan riwayat evolusi makhluk
hidup masing-masing.
Misalnya di daerah perairan, organisme ikan bernapas menggunakan insang.
Namun di daerah daratan sebagian besar makhluk hidup bernapas menggunakan
paru-paru, seperti halnya manusia, mamalia, dan burung. Sementara tumbuhan
bernapas menggunakan stomata dan lentisel.
2. Makhluk Hidup Mampu Bergerak
Makhluk hidup dipastikan selalu memiliki kemampuan untuk bergerak. Berdasarkan
posisinya, pergerakan makhluk hidup ini terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif.
3. Sistem geraknya pun dilakukan dengan alat yang berbeda-beda pula tergantung
habitat dan evolusinya.
Seperti pada burung yang bergerak di udara menggunakan kedua sayapnya.
Sementara itu, tumbuhan melakukan gerakan pasif di tempatnya, tapi secara
spesifik tetap ada pergerakan naiknya zat-zat tanah menuju daun yang berguna bagi
kelangsungan hidupnya.
Begitu juga dengan hewan seperti gurita yang bergerak menggunakan tentakel atau
lintah yang bergerak menggunakan otot perut.
3. Makhluk Hidup Peka Terhadap Rangsangan
Karakteristik lain dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam merasakan berbagai
rangsangan atau iritabilitas. Rangsangan ini dapat diperoleh dari bentuk beragam,
seperti suara, gelombang cahaya, aroma, suhu, hingga sentuhan fisik.
Misalnya pada hewan, ayam jantan yang selalu berkokok di pagi hari, putri malu
yang menurunkan daunnya saat disentuh, atau tikus yang hidungnya sangat peka
dalam mencium aroma makanan.
4. Makhluk Hidup Membutuhkan Makanan
Untuk mempertahankan hidupnya, hampir semua makhluk hidup selalu memerlukan
asupan energi dan juga nutrisi dalam tubuhnya. Asupan energi dan nutrisi ini
biasanya diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Misalnya pada
tumbuhan yang memerlukan air dan juga unsur hara untuk dijadikan bahan proses
fotosintesis.
Sementara pada hewan, berdasarkan jenis makanannya dibagi menjadi karnivora,
herbivor, dan omnivora. Karnivora adalah istilah bagi hewan pemakan daging,
herbivora untuk pemakan tumbuhan dan omnivora pemakan segala.
5. Makhluk Hidup Tumbuh dan Berkembang
Jika dilihat secara fisik, makhluk hidup akan terus tumbuh besar seiring berjalannya
waktu. Perubahan ukuran ini terjadi karena bertambahnya volume jaringan dan sel
tubuh.
Manusia dan hewan diketahui memiliki kerangka tulang yang terus mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan tulang di masa awal adalah proses penulangan
primer di mana tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau kartilago. Inilah yang
menyebabkan tulang tersebut terasa lunak.
Di bagian tengah tulang ada banyak sekali osteosit atau sel tulang yang bakal
tumbuh menjadi tulang sejati. Melalui proses inilah, makhluk hidup disebut
melakukan pertumbuhannya.
Namun, definisi perkembangan pada tumbuhan cukup berbeda. Berkembang dalam
hal ini merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi alat-alat tubuh.
Misalnya kecambah akan berkembang menjadi daun, buah, dan juga akar sejati
seiring berjalannya waktu.
4. 6. Makhluk Hidup Bereproduksi
Makhluk hidup melakukan proses reproduksi untuk meneruskan generasinya.
Proses reproduksi ini dilakukan dengan berbagai cara, meliputi seksual ataupun
aseksual.
Proses reproduksi seksual biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebab
proses ini memerlukan perkembangan alat reproduksi dan proses pencarian
pasangan yang tepat. Berbeda halnya dengan proses reproduksi aseksual yang
hanya membutuhkan satu individu, namun minim membawa variasi genetika.
Contoh proses aseksual pada hewan terjadi pada protozoa yang bereproduksi
dengan cara membelah diri atau bertunas seperti hydra. Sementara proses seksual
terjadi pada monyet yang melahirkan ataupun ikan yang bertelur meski hidup di
dalam air.
Berbeda dengan tumbuhan yang melakukan proses reproduksi secara vegetatif dan
generatif. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi-umbian. Sementara
reproduksi generatif adalah proses penyerbukan oleh alat kelamin jantan yang
berupa benang sari pada alat kelamin betina berupa putik. Sehingga proses
reproduksi generatif lebih sering terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dan
buah.
7. Makhluk Hidup Mampu Beradaptasi
Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk untuk bertahan hidup dengan cara
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Setiap makhluk hidup diketahui memiliki
proses adaptasi yang berbeda sesuai kemampuannya dalam menghadapi situasi
dan kondisi lingkungan tersebut.
Pada dasarnya, adaptasi yang dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup ini
terbagi menjadi tiga macam, yaitu bentuk tubuh atau morfologi, adaptasi proses
metabolisme tubuh atau fisiologi, dan yang terakhir adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi bisa kita lihat pada bentuk paruh setiap burung. Begitu
juga dengan aneka bentuk gigi hewan yang berbeda-beda tergantung jenis makanan
yang dikonsumsinya.
Sementara contoh adaptasi fisiologi bisa ditemukan pada hewan ruminansia seperti
sapi, kerbau, dan lembu yang memiliki enzim selulase untuk mencerna makanan di
dalam tubuh. Tak ketinggalan contoh adaptasi perilaku dari ikan paus yang bergerak
menuju permukaan laut untuk sekadar mengambil udara sebagai proses bernapas.
8. Makhluk Hidup Mengalami Ekskresi
Makhluk hidup yang selalu memerlukan makanan untuk bertahan hidup sehingga
selalu mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui sistem ekskresi. Contohnya adalah
tumbuhan yang pasti melepas oksigen. Kemudian pada hewan singa yang akan
mengeluarkan air seni dan feses dari tubuhnya sebagai bahan buangan yang tidak
diperlukan oleh tubuh.
5. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengelompokkan makhluk hidup menjadi beberapa golongan atau unit yang lebih
kecil.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, alam semesta ini ternyata tidak hanya
dihuni oleh manusia saja, tapi juga ada jenis makhluk hidup lain yang memiliki hak
hidup yang sama. Jumlahnya pun tak terhitung karena terdiri dari beraneka jenis
spesies yang berbeda.
t
Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu klasifikasi atau pengelompokan secara khusus
agar kita sebagai manusia juga bisa lebih mudah mengidentifikasi sekaligus
mengingatnya.
Pengklasifikasian makhluk hidup ini berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh
seorang ahli biologi bernama Carlous Linnaeus yang berasal dari Swedia. Saat itu,
Carlous melakukan klasifikasi pada makhluk hidup menjadi dua kelompok berbeda,
yaitu dunia hewan dan dunia tumbuhan. Namun seiring berjalannya waktu,
pengelompokan ini menjadi semakin banyak dan detail.
Jika dijelaskan lebih lanjut, tujuan dari klasifikasi makhluk hidup ini supaya
memudahkan manusia dalam mempelajari berbagai jenis makhluk hidup di alam,
mampu membedakan makhluk hidup antara satu dan lainnya, serta
menyederhanakan obyek pembelajaran.
6. Adapun urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi hingga terendah
adalah sebagai berikut:
Domain – Daerah
Kingdom – Kerajaan
Phylum atau Filum pada hewan, sementara Divisio pada tumbuhan
Classis – Kelas
Ordo – Bangsa
Familia – Suku
Genus – Marga
Spesies – Jenis
Untuk pengelompokannya sendiri dilakukan klasifikasi berdasarkan kingdom
masing-masing. Diketahui saat ini perkembangan klasifikasi makhluk hidup terbagi
menjadi klasifikasi 2,3,4,5, atau 6 kingdom.
1. Klasifikasi 2 Kingdom
Perlu diketahui, organisme bisa dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu
klasifikasi dunia tumbuhan dan dunia hewan sebagai berikut:
1. Kingdom plantae – Dunia Tumbuhan
Kingdom Plantae adalah semua organisme yang memiliki dinding sel dari bahan
selulosa dan juga memiliki klorofil. Dua komponen inilah yang memungkinkan
mereka untuk melakukan proses fotosintesis demi kelangsungan hidupnya di alam.
Contohnya adalah ganggang, lumut, tumbuhan paku, bakteri, dan jamur meski
mereka tidak berklorofil.
Kingdom animalia – Dunia Hewan
Klasifikasi berikutnya adalah Kingdom Animalia yang berlaku untuk semua
organisme tanpa klorofil, dinding sel, dan memiliki kemampuan bergerak bebas.
Contohnya adalah hewan berongga (Coelenterata), cacing (Vermes), hewan
bertulang belakang (Chordata), hewan berpori (Porifera), hewan lunak (Mollusca),
dan hewan bersel satu (Protozoa).
2. Klasifikasi 3 Kingdom
Pada klasifikasi makhluk hidup 3 kingdom, kelompok jamur yang ada pada kingdom
2 dipisahkan dan masuk ke dalam kelompok tumbuhan. Alasannya adalah karena
jamur tidak bisa menghasilkan makanan sendiri atau hererotrof seperti tumbuhan
pada umumnya.
Selain itu, dinding sel jamur tidak terdiri dari bahan selulosa, tapi dari bahan kitin.
Berikut adalah penjelasan dari klasifikasi makhluk hidup 3 kingdom, yaitu:
1. Kingdom fungi – Dunia Jamur
7. Kingdom ini merupakan semua organisme yang mampu menghasilkan makanannya
sendiri dengan cara menyerap makanan dari makhluk hidup lain di sekitarnya.
Jamur dikenal sebagai salah satu organisme yang kerap mendapat makanan dari
makhluk hidup lain. Inilah yang membuatnya disebut sebagai parasit. Bahkan, ada
pula jamur yang sengaja menyerap makanan dari makhluk hidup lain yang telah mati
(saprofit).
Ciri-cirinya adalah multiseluler, dinding sel terbuat dari bahan kitin, tidak berpigmen
fotosintetik sehingga cenderung heterotrofik dan eukariotik.
Kingdom plantae – Dunia Tumbuhan
Kingdom berikutnya adalah dunia tumbuhan yang meliputi semua organisme dengan
kemampuan menghasilkan makanannya sendiri (autotroph) melalui proses
fotosintesis.
Kingdom animalia – Dunia Hewan
Dan yang terakhir adalah semua organisme yang mendapatkan makanannya
dengan cara memangsa makhluk hidup lain di sekitar habitatnya.
3. Klasifikasi 4 Kingdom
Perkembangan klasifikasi menjadi semakin lebih banyak setelah ditemukannya inti
sel atau nukleus. Dengan begitu, makhluk hidup terbagi lagi menjadi 4 klasifikasi
yang berbeda, antara lain:
1. Kingdom monera
Kingdom monera merupakan klasifikasi makhluk hidup yang tidak berselaput inti
sehingga disebut sebagai organisme prokariotik. Contohnya adalah bakteri atau
ganggang biru-hijau.
Kingdom fungi
Kingdom fungi meliputi semua jenis jamur.
Kingdom plantae
Kingdom plantae terdiri dari semua tumbuhan ganggang, kecuali ganggang biru-
hijau, lumut, dan tumbuhan paku.
Kingdom animalia
Protozoa hingga chordate diklasifikasikan dalam kingdom animalia.
4. Klasifikasi 5 Kingdom
Berikut ini merupakan pembagian sistem klasifikasi 5 kingdom, yaitu:
8. 1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Animalia
5. Kingdom Plantae
6. Klasifikasi 6 Kingdom
Seperti halnya klasifikasi 5 kingdom, untuk klasifikasi 6 kingdom hanya ditambahkan
satu jenis klasifikasi lain, kingdom virus.