SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
Struktur dan Mekanisme Sistem Urinarius
Sancia Nathania Legenie Banuang
102014169
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.16 Jakarta Barat
Email : sancia.2014fk169@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Ginjal merupakan organ yang penting bagi manusia dalam proses mempertahankan keseimbangan
cairan dalam tubuh. Dan berperan penting dalam proses system kemih, dalam pembentukan urin
ada tiga proses dasar yang terlibat dalam proses pembentukan urin yaitu filtrasi glomelurus,
reabsorpsi tubulus, sekresi tubulus. Dan proses-proses tersebut akan menjadi hasil akhir dalam
pembentukan urin. Dimulai dari ginjal/ren lalu ureter dan vesica urinaria lalu urin akan keluar
melewati urethra. Dan dalam tractus urogenital dapat terjadi suatu penyakit yaitu batu ureter yang
terletak pada ureter itu sendiri.
Kata kunci : ginjal, filtrasi, reabsorpsi, sekresi, batu ureter
Abstrac
Kidney is an important organ for humans in the process of maintaining fluid balance in the body.
And plays an important role in the process of the urinary system, in the formation of urine there
are three basic processes involved in the process of urine formation, namely glomerular filtration,
tubular reabsorption, tubular secretion. And these processes will be the final result in the
formation of urine. Starting from the kidney / ren then ureter and vesica urinaria then urine will
come out through the urethra. And in the urogenital tract, a disease can occur, namely the ureteric
stone located on the ureter itself.
Keywords: kidney, filtration, reabsorption, secretion, ureteral stones
2
Pendahuluan
Ginjal adalah organ yang berukuran besar berwarna kemerahan, berbentuk seperti kacang terletak
retroperitoneal pada dinding posterior abdomen. Karena adanya hati (posisi hati), ginjal kanan
lebih rendah kurang lebih 1-2cm daripada ginjal kiri. Masing-masing ginjal berukuran panjang
11cm lebar 4-5cm, dan tebal 2-3cm. ginjal sendiri sangat penting untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam tubuh. dan fungsi ginjal juga sebagai Sistem Kemih atau sistem
urinaria dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Makroskopik
Ginjal
Ren atau Ginjal terletak retroperitoneale di regio abdominalis posterior. Berbentuk seperti kacang
Ren terletak dalam jaringan ikat extraperitoneale tepat di lateral columna vertebralis. Pada posisi
supinasi, ren terletak kira-kira setinggi vertebra TXII si superior dan vertebra LIII di inferior,
dengan ren dextra terletak lebih rendah dibandingkan ren sinistra karena posisinya terhadap hepar.
Meskipun ren dextra dan sinistra serupa dalam ukuran dan bentuk, ren sinistra lebih panjang dan
lebih ramping dibandingkan ren dextra, dan lebih dekat dengan garis tengah tubuh.1
Ren berbentuk seperti kacang dan memiliki :2
1. Dua Polus/ekstremitas, yaitu ekstremitas superior dan inferior. Polus superior tertutup
glandula suprarenalis dextra, dan polus inferior di sisi lateralnya langsung berhubungan
dengan flexura coli dextra dan, disisi medialnya, tertutup oleh suatu segmen intestium
tenue intraperitoneal
2. Dua margo, yaitu margo medialis yang berbentuk konkaf dan margo lateralis yang
berbentuk konveks. Pada suatu margo medialis terdapat suatu pintu yaitu hilus renalis, dan
merupakan tempat masuknya pembuluh-pembuluh darah, saraf dan ureter.
Pembungkus Ginjal:2
1. Capsula fibrosa melekat pada ren dan mudah dikupas, capsula fibrosa hanya menyelubungi
ginjal dan tidak membungkus glandula suprarenalis
2. Capsula Adiposa mengandung banyak lemak dan membungkus ginjal dan glandula
suprarenalis. Capsula adiposa di bagian depan relatif lebih tipis dibandingkan bagian
belakang. Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia adiposa. Pada keadaan tertentu
capsula adiposa sangat tipis sehingga jaringan ikat yang menghubungkan capsula fibros
dan capsula renalis kendor sehingga ginjal turun, yang disebut nephroptosis, yang sering
terjadi pada ibu yang sering melahirkan.
3. Fascia renalis, terletak di luar capsula fibrosa dan terdiri dari 2 lembar yaitu fascia prenalis
di bagian depan ginjal dan fascia retrorenalis di bagian belakang ginjal, kedua lembar fascia
3
renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranial bersatu, sehingga kantong ginjal terbuka ke
bawah, oleh karena itu sering terjadi ascending infection.
Gambar1. Pembungkus ginjal1
Bagian-bagian Ginjal:2
1. Cortex renalis, terdiri dari glomelurus dan pembuluh darah. Di dalam glomelurus,
darah disaring dan disalurkan ke dalam medulla. Pada medulla, saluran-saluran tersebut
akan bermuara pada papilla renalis sehingga tampak garis-garis pada medulla yang
disebut processus medullaris.
2. Medulla renalis, pada medulla renalis dapat dijumpai:
 papilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk segi tiga, yang disebut
pyramid renalis ( malphigi )
 saluran-saluran yang menembus papilla disebut ductuli papillaries
(Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan yang disebut area cribrifomis
 papilla renalis menonjol ke dalam calix minor
 di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)
 beberapa calyx minor (2-4) membentuk calyx mayor
 calyx mayor bergabung mejadi pyelum atau pelvis renis, kemudian menjadi
ureter
 rungan tempat calyx disebut sinus renalis
Gambar2. Ren/ginjal1
4
Pendarahan Ginjal
Ginjal Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II.
Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena cava inferior yang terletak disebelah kanan garis
tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri
interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian
membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini
kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus.
Arteri pada ginjal bercabang bercabang anterior dan posterior saat memasuki parenkim. Segmen
anterior ini kemudian dibagi menjadi empat, yaitu segmen bagian apeks, segmen bagian atas,
segmen bagian tengah permukaan anterior, segmen bagian bawah ginjal. Segmen bagian posterior
memperdarahi bagian lainnya
Glomelurus bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk sistem
portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir
melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena
interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena
cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan
20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada
korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi
aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat merubah
resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian
mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan
Gambar3. Vaskularisasi ren
Sumber : books.google.id vaskularisasi ginjal
Ureter
Ureter merupakan suatu tabung/saluran musculorum yang berfungsi untuk mengalirkan urin dari
ren menuju vesica urinaria. Di superior ureter berlanjut dengan pelvis renalis. Yang merupakan
struktur berbentuk corong dalam sinus renalis. Pelvis renalis dibentuk oleh penggabungan 2-3
calxy renales mayor. Calxy renales minor mengelilingi satu papilla renalis. Ureter lanjutan pelvis
renis panjangnya 25-30cm berjalan kearah distal untuk bermuara di vesica urinaria. Pelvis renalis
5
menyempit saat struktur ini melintas ke inferior melewati hilum renale dan bersinambungan
dengan ureter pada pertemuan uretropelvica/ uretropelvic junction. Di inferior dari pertemuan ini,
ureter turun dan terletak di retroperiteniale pada aspectus musculus psoas mayor. Pada pintu pelvis,
ureter menyilang ujung arteria iliaca communis atau permulaan arteriae iliaca externa, dan masuk
ke dalam cavitas pelvis, dan berlanjut hingga ke dalam vesica urinaria.1
Gambar4. Ginjal, ureter, vesica urinaria1
Pada tiga titik disepanjang lintasan ureter terdapat penyempitan-penyempitan:1
 uretero pelvicjunction
 tempat penyilangan ureter dengan vasa iliaca = flexura marginalis
 muara ureter menuju vesica urinaria
Batu renalis dapat terjebak pada titik-titik penyempitan ini.
Batu Tractus Urinarius
Batu (calcuni) tractus unrinarius terjadi lebih sering pada pria dibandingkan pada wanita, sering
terjadi pada usia antara 20-60 tahun, dan biasanya dihubungkan dengan gaya hidup dengan
mobilitas rendah. Batu merupakan agregasi polikristal kalsium, fosfat, oksilat, urat, dan garam-
garam yang larut di dalam suatu matriks organic. Urin menjadi kental dengan adanya garam-garam
ini dan sedikit variasi dalam pH menyebabkan garam-garam tersebut mengendap.1
Vesica Urinaria
Vesica urinaria atau kandung kemih, berfungsi untuk menampung sementara urin. Letak bagian
depan vesica urinaria di belakang dari tulang simfisis Pubis. Sepenuhnya terletak didalam cavitas
pelvis ketika keadaan kosong, vesica urinaria mengembang ke superior ke dalam cavitas
abdominalis ketika keadaan penuh. Vesica urinaria yang kosong berbentuk seperti sebuah
piramida dengan tiga sisi yang memiliki ujung yang terletak pada salah satu tepinya.1 Vesica
urinaria memiliki bagian apex, fundus, dinding vesica urinaria, collum.2
6
Gambar5. Vesica Urinaria1
 Apex vesicale menghadap ke bagian atas sympisis pubica; struktur yang dikenal sebagai
ligamentum umbilicale medianum ( sisa chorda uracus/ chorda umbilicalis embryonicum
yang berkontribusi pada pembentukan vesica urinaria ) berlanjut dari bagian superiornya
naik ke dinding anterior abdomen menuju umbilicus.2
 Fundus, berbentuk segi tiga dan menghadap ke caudodorsal dan berhadapan dengan
rectum. Pada laki-laki, dinding posterior vesica urinaria dan rectum dapat di jumpai
lekukan ductus deferens, sedangkan di antara vesica urinaria dan rectum dapat dijumpai
lekukan peritoneum yang disebut excavatio recto vesicalis. Pada wanita vesica urinaria di
pisahkan dari rectum oleh fornix posterior dan portio vaginalis cervisis uteri.2
 Dinding vesica urinaria, terdiri dari satu dinding superior dan dua dinding lateroinferior.
Dinding lateroposterior berhubungan dengan m. obturator internus di sebelah distal.
Petermuan kedua dinding sebelah lateroinferior di caudah disebut dengan cervix vesicae.2
 Dasar vesica urinaria, dibentuk oleh permukaan dorsal dan berbentuk segi tiga. Pada sudut
laterosuperior dextra dan sinistra dapat dijumpai muara ureter, sedangkan pada sudut
inferior dapat dijumpai orificium urethrae internum.2
 Collum vesica urinaria, pada laki-laki berbatasan dengan permukaan atas glandula prostate.
Collum vesica urinaria di fiksasi oleh ligamentum puboprostatica pada laki-laki atau
ligamentum pubovesicale pada wanita.2
Vesica urinaria memiliki posisi yang lebih tinggi pada anak-anak, saat lahir vesica urinaria hampir
seluruhnya berada di cavitas abdominalis; urethra dimulai kira-kira di batas atas sympisis pubica.
Dengan bertambahnya usia, vesica urinaria turun sampai setelah pubertas ketika vesica urinaria
dalam posisi dewasa.1
Mikroskopik
Ginjal
Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan lemak dan simpai jaringan ikat
kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh
7
jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang
masuk ke medula. Bangunan-bangunan yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah
1. Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu:3
 Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir) dan glomerulus
(jumbai /gulungan kapiler).
 Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus kontortus distal.
2. Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim tubulus
yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus
ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini.
Korpus Malphigi
Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul
Bowman sebenarnya merupakan pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang
dibatasi epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh kapiler (glomerulus) sampai mendapatkan bentuk seperti
cangkir yang berdinding ganda. Dinding sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan
dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada glomerulus. Ruang
diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan
ultra filtrasi akan masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal.3
Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan warna yang lebih tua
daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan
pembuluh kapiler. Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman. Di sebelah
luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra filtrasi dan meneruskannya ke
tubulus kontortus proksimal. Ruang ini dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman. 3
Kapsul Bowman lapis parietal pada satu kutub bertautan dengan tubulus kontortus proksimal yang
membentuk kutub tubular, sedangkan pada kutub yang berlawanan bertautan dengan arteriol yang
masuk dan keluar dari glomerulus. Kutub ini disebut kutub vaskular. Arteriol yang masuk disebut
vasa aferen yang kemudian bercabang-cabang lagi menjadi sejumlah kapiler yang bergelung-gelung
membentuk kapiler. Pembuluh kapiler ini diliputi oleh sel-sel khusus yang disebut sel podosit yang
merupakan simpai Bowman lapis viseral. Sel podosit ini dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi membentuk arteriol yang selanjutnya keluar dari
glomerulus dan disebut vasa eferen, yang berupa sebuah arteriol. 3
Tubulus Ginjal (Nefron)
Tubulus Kontortus Proksimal
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus di
medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan
batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu
sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke lumen
mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal. 3
8
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan
cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti
bikarbonat, akan diresorpsi. 3
Ansa Henle
Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens), bagian tipis (segmen tipis)
dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai gambaran mirip dengan
tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran mirip tubulus
kontortus distal. Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip pembuluh kapiler darah, tetapi
epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga sitoplasmanya
lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya tampak kosong. Ansa henle terletak di medula ginjal. Fungsi
ansa henle adalah untuk memekatkan atau mengencerkan urin. 3
Tubulus kontortus distal
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid
dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar
dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil (kebiruan) dan
permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks
ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin. 3
Duktus koligen
Saluran ini terletak di dalam medula dan mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal tetapi
dinding sel epitelnya jauh lebih jelas, selnya lebih tinggi dan lebih pucat. Duktus koligen tidak
termasuk ke dalam nefron. Di bagian medula yang lebih ke tengah beberapa duktus koligen akan
bersatu membentuk duktus yang lebih besar yang bermuara ke apeks papila. Saluran ini disebut
duktus papilaris (Bellini). Muara ke permukaan papil sangat besar, banyak dan rapat sehingga papil
tampak seperti sebuah tapisan (area kribrosa). Fungsi duktus koligen adalah menyalurkan kemih dari
nefron ke pelvis ureter dengan sedikit absorpsi air yang dipengaruhi oleh hormon antidiuretik
(ADH). Di samping bagian korteks dan medula, pada ginjal ada juga bagian korteks yang menjorok
masuk ke dalam medula membentuk kolom mengisi celah di antara piramid ginjal yang disebut
sebagai kolumna renalis Bertini. Sebaliknya ada juga jaringan medula yang menjorok masuk ke
dalam daerah korteks membentuk berkas-berkas yang disebut prosessus Ferreini. 3
Gambar6. Mikroskopik GInjal3
9
Ureter
Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa
terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas
4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih
kosong atau tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/terega ng).
Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-
sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang
relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang
yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis
luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter
diregangkan. 3
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah dalam dan sirkular di
sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa
terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin. 3
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila
ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris
sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan
berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter. 3
Gambar7. Mikroskopik Ureter
Sumber : Buku Praktikum Histologi
Vesica Urinaria
Vesica Urinaria atau Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia.
Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8
lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika
muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya
tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar.
Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik. Fungsi kandung kemih adalah menampung
urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra. 3
10
Gambar8. Mikroskopik Vesica Urinaria
Sumber : Buku Praktikum Histologi
Fisiologi Sistem Kemih
Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin-ginjal dan struktur-struktur yang membawa urin
dari ginjal ke luar untuk dieleminasi dari tubuh. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang
yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna vertebralis, sedikit
di atas garis pinggang. Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan vena renalis, yang masing-
masing masuk dan keluar ginjal di identasi ( cekungan ) medial ginjal yang menyebabkan organ
ini berbentuk seperti kacang. Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir maelalui nya untuk
menghasilkan urin, menghambat bahan-bahan yang akan dipertahankan dalam tubuh dan
mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diinginkan melalui urin.5
Setelah terbentuk urin mengalir ke suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal yang terletak di
bagian tengah medial masing-masing ginjal. Dari sini urin disalurkan ke dalam ureter, suatu
saluran berdinding otot polos yang keluar di batas medial dekat dengan arteri dengan arteri dan
vena renalis. Terdapat dua ureter, satu mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke sebuah
kandung kemih.5
Kandung kemih, yang menampung urin secara temporer, adalah suatu kantung berongga
berdinding otot polos yang dapat terenggang. Secara periodic, urin dikosongkan dari kandung
kemih ke luar melalui saluran urethra, akibat kontraksi kandung kemih. Urethra pada wanita
berukuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung kemih ke luar. Pada pria urethra
lebih panjang dan berjalan melengkung dari kandung kemih ke luar, melewati kelenjar prostat dan
penis. Urethra pria memiliki fungsi ganda yaitu menjadi saluran dari keluarnya urin dan untuk
keluarnya semen dari orgn-organ reproduksi.5
Gambar9. Ginjal, ureter, vesica urinaria1
11
Ginjal, bekerja sama dengan masukan hormonal dan saraf yang mengontrol fungsinya, adalah
organ yang terutama berperan dalam mempertahankan stabilitas volume, komposisi elektrolit, dan
osmolaritas ( konsentrasi zat terlarut ). CES. Dengan menyesuaikan jumlah air dan berbagai
konstiuen plasma yang dipertahankan di tubuh atau dikeluarkan di urin, ginjal dapat
mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit dalam kisaran yang sangat sempit yang
memungkinkan kehidupan, meskipun pemasukan dan pengeluaran konstituen-konstituen ini
melalui saluran lain sangat bervariasi. Ginjal tidak hanya melakukan penyesuaian terhadap
beragam asupan air (H2O), garam, dan elektrolit lain tetapi juga menyesuaikan pengeluaran
konstituen-konstituen CES ini melalui urin untuk mengompensasi kemungkinan pengeluaran
abnormal melalui keringat berlebihan,muntah,diare, atau perdarahan. Karena ginjal melakukan
tugasnya mempertahankan homeostasis maka komposisi urin dapat sangat bervariasi.5
Ketika CES mengalami kelebihan air atau elektrolit tertentu misalnya garam (NaCL) maka ginjal
dapat mengeluarkan kelebihan tersebut melalui urin. Jika terjadi deficit maka ginjal tidak dapat
menambahkan konstituen yang kurang tersebut tetapi dapat membatasi pengeluarannya sehingga
terjadi penghematan konstituen tersebut sampai yang bersangkutan dapat memasukan bahan yang
kurang tersebut ke dalam tubuhnya. Karena itu, ginjal lebih efesien melakukan kompensasi
terhadap kelebihan daripada kekurangan. Pada kenyataannya, pada sebagian hal ginjal tidak dapat
secara sempurna menghentikan terbuangnya suatu bahan yang bermanfaat melalui urin, meskipun
tubuhnya mungkin kekurangan bahan tersebut.5
Ginjal masing-masing memiliki sekitar satu juta nefron, yang masing-masing mampu membentuk
urin. Nefron terdiri dari suatu kumpulan kapiler glomerular yang dinamai glomelurus, tempat
sejumlah besar cairan terfiltrasi dari darah, sebuah kapsul di sekeliling glomelurus yang disebut
kapsula bowman, dan sebuah tubulus panjang tempat cairan yang telah difiltrasi diubah menjadi
urin dalam perjalananya menuju ke pelvis ginjal, yang menerima urin dari semua nefron.6
Tubulus ginjal dibagi lagi menjadi bagian-bagian utama yang masing-masing memiliki
karakteristik structural yang fungsional berbeda:6
1. Tubulus Proksimal, yang terletak dibagin luar ginjal (korteks)
2. Lengkung/ansa Henle, yang mencakup pars asendens dan desendens yang masuk ke bagian
dalam ginjal (medulla)
3. Tubulus distal, yang terletak di korteks ginjal
4. Tubulus penghubung (tubulus akuartus), tubulus pengumpul (tubulus koligentes) di
korteks, dan ductus pengumpul (tubulus koligentes) di korteks, yang berawal di korteks
dan berjalan ke dalam medulla untuk menjadi ductus pengumpul di medulla.
Urin mengalir dari pelvis ginjal ke kandung kemih, tempat bahan ini disimpan sampai akhirnya
dikeluarkan dari tubuh melalui proses berkemih atau miksi.6
12
Pembentukan Urin
Filtrasi Glomelurus
Tiga proses dasar yang terlibat dalam pembentukan urin adalah filtrasi glomelurus, reabsorpsi
tubulus, dan sekresi tubulus. Salah satu fungsi utama ginjal adalah “membersihkan” bahan-bahan
tidak dibutuhkan dari darah dan mengeluarkannya di urin seerta mengembalikan fungsi ini adalah
filtrasi cairan dari kapiler Glomelurus ke dalam tubulus ginjal, suatu proses yang dinamai filtrasi
glomelurus.6 Sewaktu darah mengalir melalui glomelurus, plasma bebas protein tersaring melalui
kapiler glomelurus ke dalam kapsul bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke
glomelurus tersaring. Proses ini dikenal sebagai filtrasi glomelurus, adalah langkah dalam
pembentukan urin. Secara rerata, 125ml filtrate glomelurus ( cairan yang di filtrasi ) terbentuk
secara kolektif dari seluruh glomelurus setiap menit. Jumlah ini sma dengan 180 liter ( sekitar 47,5
galon ) setiap hari. Dengan mempertimbangkan bahwa volume rerata plasma pada orang dewasa
adalah 2,75 liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma sekitar
65kali sehari . Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan limbah lainnya untuk melewati
kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer.5
Gambar8. Proses Filtrasi Ginjal
Sumber : Google.books.id Proses filtrasi Ginjal
Reabsorpsi Tubulus
Sewaktu filtrate mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan
ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam tubulus (
lumen tubulus ) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang di reabsorpsi
tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi di bawa oleh kapiler peritubulus ke system vena dan
kemudian ke jantung per hari, sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa 1,5 liter di tubulus mengalir ke
dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urin sekunder. Secara umum, bahan-bahan yang
perlu dihemat oleh tubuh secara selektif di reabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak
dibutuhkan dan harus dikeluarkan tetap berada di urin.5
13
Sekresi Tubulus
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan
kedalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomelurus.
Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir melalui kapiler glomelurus di filtrasi ke dalam
kapsul bowman; sisa 80% mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi
tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan
mengekstrasi sejumlah tertentu bahan 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peritubulus dan
memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filtrasi.5
Eksresi Urin
Eksresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini merupakan proses
terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses diatas. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi
atau di sekresikan tetapi tidak di reabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal
untuk diekresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Perhatikan bahwa semua yang difiltrasi
sama sekali, masukke darah vena dari kapiler peritubulus dan karenanya diperhatikan di dalam
tubuh dan tidak dieksresikan di urin, meskipun mengalir melewati ginjal.5
Fungsi Ginjal
Gambaran singkat fungsi Ginjal melakukan fungsi-fungsi spesifik berikut, yang sebagian besar
membantu mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal.5
1. Mempertahankan keseimbangan air (H2O) di tubuh
2. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, tertama melelui regulasi
keseimbangan H2O. Fungsi ini penting untuk mencegah fluks-fluks osmotic masuk atau
keluar sel, yang masing-masing dapat menyebabkan pembengkakkan atau pencituan sel
yang merugikan
3. Mangatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk natrium (Na+), klorida
(CL-), kalium (K+), kalsium (Ca2+), ion hydrogen (H+), biokarbonat (HCO-), fosfat (PO4
3-
), sulfat (SO4
2-), dan magnesium (Mg2+). Bahkan flutuasi kecil konsentrasi sebagian
elektrolit ini dalam CES dapat berpengaruh besar. Sebagai contoh, perubahan konsentrasi
K+ CES dapat menyebabkan disfungsi jantung yang mematikan
4. Mempertahankan volume plasma yang tept, yang penting dalam pengaturan jangka
panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran regulatorik ginjal
dalam keseimbangan garam (Na+ dan Cl-) dan H2O.
5. Membantu mepertahankan keseimbangan asam-basa tubuh yang terpat dengan
menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO3-
14
6. Mengeluarkan (mengekresikan) produk-produk akhir (sisa) metabolism tubuh, misalnya
urea, asam urat, dan keratinin. Jika dibiarkan menumpuk maka baha-bahan sisa ini menjadi
racun, terutama bagi otak
7. Mengeluarkan banyak senyawa asing, misalnya obat, aditif makanan, peptisida, dan bahan
eksogen dan non-nutritif lain yang masuk ke tubuh.
8. Menghasilkan eritropoetin, suatu hormone yang merangsang produksi sel darah merah
9. Menghasilkanrenin, suatu hormone enzim yang memicu suatu reaksi berantai yang paling
penting dalam penghematan garam oleh ginjal
10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Kesimpulan
Mekanisme ginjal harus melewati beberapa tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. Fungsi
utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh, jika batu menyumbat saluran
kemih, dapat terjadi perubahan pada ginjal. Terdapat tiga tempat penyempitan ureter; uretero
pelvicjunction, tempat penyilangan ureter dengan vasa iliaca = flexura marginalis, muara ureter
menuju vesica urinaria. Batu renalis dapat terjebak pada titik-titik penyempitan ini. Karena batu
terbentuk akibat agregasi polikristal kalsium, fosfat, oksilat, urat, dan garam-garam yang larut di
dalam suatu matriks organic.
15
Daftar Pustaka
1. Drake R.L, Vogl A.W, Mitchell A.W.M; Gray Dasar-dasar anatomi. 2014. h.190-2.
2. Inggriani Y.; Buku ajar Traktus Urogenitalis. 2012. Ed:2 h.23-4.
3. Gartner LP, Hiatt JL; Buku Ajar Berwarna Histologi. 2014. Ed: 3 h.442-1.
4. Sherwood L.; Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2012. h.554-3.
5. Guyton & Hall / Jhon E. Hall; Buku Saku fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2010.h.194-1.

More Related Content

What's hot

Anatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinariusAnatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinariusfkunila2013
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinariaNur Luciana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraZora Yui
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanWidya Puspitasari
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihanpjj_kemenkes
 
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusianahdhia fallah PH
 
Sistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmbSistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmbarniwianti
 

What's hot (18)

Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Anatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinariusAnatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinarius
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Makalah Urinaria
Makalah UrinariaMakalah Urinaria
Makalah Urinaria
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
 
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
 
Sistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmbSistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmb
 
Anfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budionoAnfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budiono
 

Similar to Struktur dan Mekanisme Sistem Urinarius

Similar to Struktur dan Mekanisme Sistem Urinarius (20)

Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
 
Rangkuman tugas
Rangkuman tugasRangkuman tugas
Rangkuman tugas
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
 
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alviPemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Presentasi askep crf bab 1 5 prin
Presentasi askep crf bab 1 5 prinPresentasi askep crf bab 1 5 prin
Presentasi askep crf bab 1 5 prin
 
Kb 5(1)
Kb 5(1)Kb 5(1)
Kb 5(1)
 
Anatomi sistem perkemihan
Anatomi sistem perkemihanAnatomi sistem perkemihan
Anatomi sistem perkemihan
 
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihan
 
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptxSISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
 
Makalah ginjal
Makalah ginjalMakalah ginjal
Makalah ginjal
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 

Struktur dan Mekanisme Sistem Urinarius

  • 1. 1 Struktur dan Mekanisme Sistem Urinarius Sancia Nathania Legenie Banuang 102014169 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.16 Jakarta Barat Email : sancia.2014fk169@civitas.ukrida.ac.id Abstrak Ginjal merupakan organ yang penting bagi manusia dalam proses mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dan berperan penting dalam proses system kemih, dalam pembentukan urin ada tiga proses dasar yang terlibat dalam proses pembentukan urin yaitu filtrasi glomelurus, reabsorpsi tubulus, sekresi tubulus. Dan proses-proses tersebut akan menjadi hasil akhir dalam pembentukan urin. Dimulai dari ginjal/ren lalu ureter dan vesica urinaria lalu urin akan keluar melewati urethra. Dan dalam tractus urogenital dapat terjadi suatu penyakit yaitu batu ureter yang terletak pada ureter itu sendiri. Kata kunci : ginjal, filtrasi, reabsorpsi, sekresi, batu ureter Abstrac Kidney is an important organ for humans in the process of maintaining fluid balance in the body. And plays an important role in the process of the urinary system, in the formation of urine there are three basic processes involved in the process of urine formation, namely glomerular filtration, tubular reabsorption, tubular secretion. And these processes will be the final result in the formation of urine. Starting from the kidney / ren then ureter and vesica urinaria then urine will come out through the urethra. And in the urogenital tract, a disease can occur, namely the ureteric stone located on the ureter itself. Keywords: kidney, filtration, reabsorption, secretion, ureteral stones
  • 2. 2 Pendahuluan Ginjal adalah organ yang berukuran besar berwarna kemerahan, berbentuk seperti kacang terletak retroperitoneal pada dinding posterior abdomen. Karena adanya hati (posisi hati), ginjal kanan lebih rendah kurang lebih 1-2cm daripada ginjal kiri. Masing-masing ginjal berukuran panjang 11cm lebar 4-5cm, dan tebal 2-3cm. ginjal sendiri sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. dan fungsi ginjal juga sebagai Sistem Kemih atau sistem urinaria dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Makroskopik Ginjal Ren atau Ginjal terletak retroperitoneale di regio abdominalis posterior. Berbentuk seperti kacang Ren terletak dalam jaringan ikat extraperitoneale tepat di lateral columna vertebralis. Pada posisi supinasi, ren terletak kira-kira setinggi vertebra TXII si superior dan vertebra LIII di inferior, dengan ren dextra terletak lebih rendah dibandingkan ren sinistra karena posisinya terhadap hepar. Meskipun ren dextra dan sinistra serupa dalam ukuran dan bentuk, ren sinistra lebih panjang dan lebih ramping dibandingkan ren dextra, dan lebih dekat dengan garis tengah tubuh.1 Ren berbentuk seperti kacang dan memiliki :2 1. Dua Polus/ekstremitas, yaitu ekstremitas superior dan inferior. Polus superior tertutup glandula suprarenalis dextra, dan polus inferior di sisi lateralnya langsung berhubungan dengan flexura coli dextra dan, disisi medialnya, tertutup oleh suatu segmen intestium tenue intraperitoneal 2. Dua margo, yaitu margo medialis yang berbentuk konkaf dan margo lateralis yang berbentuk konveks. Pada suatu margo medialis terdapat suatu pintu yaitu hilus renalis, dan merupakan tempat masuknya pembuluh-pembuluh darah, saraf dan ureter. Pembungkus Ginjal:2 1. Capsula fibrosa melekat pada ren dan mudah dikupas, capsula fibrosa hanya menyelubungi ginjal dan tidak membungkus glandula suprarenalis 2. Capsula Adiposa mengandung banyak lemak dan membungkus ginjal dan glandula suprarenalis. Capsula adiposa di bagian depan relatif lebih tipis dibandingkan bagian belakang. Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia adiposa. Pada keadaan tertentu capsula adiposa sangat tipis sehingga jaringan ikat yang menghubungkan capsula fibros dan capsula renalis kendor sehingga ginjal turun, yang disebut nephroptosis, yang sering terjadi pada ibu yang sering melahirkan. 3. Fascia renalis, terletak di luar capsula fibrosa dan terdiri dari 2 lembar yaitu fascia prenalis di bagian depan ginjal dan fascia retrorenalis di bagian belakang ginjal, kedua lembar fascia
  • 3. 3 renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranial bersatu, sehingga kantong ginjal terbuka ke bawah, oleh karena itu sering terjadi ascending infection. Gambar1. Pembungkus ginjal1 Bagian-bagian Ginjal:2 1. Cortex renalis, terdiri dari glomelurus dan pembuluh darah. Di dalam glomelurus, darah disaring dan disalurkan ke dalam medulla. Pada medulla, saluran-saluran tersebut akan bermuara pada papilla renalis sehingga tampak garis-garis pada medulla yang disebut processus medullaris. 2. Medulla renalis, pada medulla renalis dapat dijumpai:  papilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk segi tiga, yang disebut pyramid renalis ( malphigi )  saluran-saluran yang menembus papilla disebut ductuli papillaries (Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan yang disebut area cribrifomis  papilla renalis menonjol ke dalam calix minor  di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)  beberapa calyx minor (2-4) membentuk calyx mayor  calyx mayor bergabung mejadi pyelum atau pelvis renis, kemudian menjadi ureter  rungan tempat calyx disebut sinus renalis Gambar2. Ren/ginjal1
  • 4. 4 Pendarahan Ginjal Ginjal Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena cava inferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus. Arteri pada ginjal bercabang bercabang anterior dan posterior saat memasuki parenkim. Segmen anterior ini kemudian dibagi menjadi empat, yaitu segmen bagian apeks, segmen bagian atas, segmen bagian tengah permukaan anterior, segmen bagian bawah ginjal. Segmen bagian posterior memperdarahi bagian lainnya Glomelurus bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan Gambar3. Vaskularisasi ren Sumber : books.google.id vaskularisasi ginjal Ureter Ureter merupakan suatu tabung/saluran musculorum yang berfungsi untuk mengalirkan urin dari ren menuju vesica urinaria. Di superior ureter berlanjut dengan pelvis renalis. Yang merupakan struktur berbentuk corong dalam sinus renalis. Pelvis renalis dibentuk oleh penggabungan 2-3 calxy renales mayor. Calxy renales minor mengelilingi satu papilla renalis. Ureter lanjutan pelvis renis panjangnya 25-30cm berjalan kearah distal untuk bermuara di vesica urinaria. Pelvis renalis
  • 5. 5 menyempit saat struktur ini melintas ke inferior melewati hilum renale dan bersinambungan dengan ureter pada pertemuan uretropelvica/ uretropelvic junction. Di inferior dari pertemuan ini, ureter turun dan terletak di retroperiteniale pada aspectus musculus psoas mayor. Pada pintu pelvis, ureter menyilang ujung arteria iliaca communis atau permulaan arteriae iliaca externa, dan masuk ke dalam cavitas pelvis, dan berlanjut hingga ke dalam vesica urinaria.1 Gambar4. Ginjal, ureter, vesica urinaria1 Pada tiga titik disepanjang lintasan ureter terdapat penyempitan-penyempitan:1  uretero pelvicjunction  tempat penyilangan ureter dengan vasa iliaca = flexura marginalis  muara ureter menuju vesica urinaria Batu renalis dapat terjebak pada titik-titik penyempitan ini. Batu Tractus Urinarius Batu (calcuni) tractus unrinarius terjadi lebih sering pada pria dibandingkan pada wanita, sering terjadi pada usia antara 20-60 tahun, dan biasanya dihubungkan dengan gaya hidup dengan mobilitas rendah. Batu merupakan agregasi polikristal kalsium, fosfat, oksilat, urat, dan garam- garam yang larut di dalam suatu matriks organic. Urin menjadi kental dengan adanya garam-garam ini dan sedikit variasi dalam pH menyebabkan garam-garam tersebut mengendap.1 Vesica Urinaria Vesica urinaria atau kandung kemih, berfungsi untuk menampung sementara urin. Letak bagian depan vesica urinaria di belakang dari tulang simfisis Pubis. Sepenuhnya terletak didalam cavitas pelvis ketika keadaan kosong, vesica urinaria mengembang ke superior ke dalam cavitas abdominalis ketika keadaan penuh. Vesica urinaria yang kosong berbentuk seperti sebuah piramida dengan tiga sisi yang memiliki ujung yang terletak pada salah satu tepinya.1 Vesica urinaria memiliki bagian apex, fundus, dinding vesica urinaria, collum.2
  • 6. 6 Gambar5. Vesica Urinaria1  Apex vesicale menghadap ke bagian atas sympisis pubica; struktur yang dikenal sebagai ligamentum umbilicale medianum ( sisa chorda uracus/ chorda umbilicalis embryonicum yang berkontribusi pada pembentukan vesica urinaria ) berlanjut dari bagian superiornya naik ke dinding anterior abdomen menuju umbilicus.2  Fundus, berbentuk segi tiga dan menghadap ke caudodorsal dan berhadapan dengan rectum. Pada laki-laki, dinding posterior vesica urinaria dan rectum dapat di jumpai lekukan ductus deferens, sedangkan di antara vesica urinaria dan rectum dapat dijumpai lekukan peritoneum yang disebut excavatio recto vesicalis. Pada wanita vesica urinaria di pisahkan dari rectum oleh fornix posterior dan portio vaginalis cervisis uteri.2  Dinding vesica urinaria, terdiri dari satu dinding superior dan dua dinding lateroinferior. Dinding lateroposterior berhubungan dengan m. obturator internus di sebelah distal. Petermuan kedua dinding sebelah lateroinferior di caudah disebut dengan cervix vesicae.2  Dasar vesica urinaria, dibentuk oleh permukaan dorsal dan berbentuk segi tiga. Pada sudut laterosuperior dextra dan sinistra dapat dijumpai muara ureter, sedangkan pada sudut inferior dapat dijumpai orificium urethrae internum.2  Collum vesica urinaria, pada laki-laki berbatasan dengan permukaan atas glandula prostate. Collum vesica urinaria di fiksasi oleh ligamentum puboprostatica pada laki-laki atau ligamentum pubovesicale pada wanita.2 Vesica urinaria memiliki posisi yang lebih tinggi pada anak-anak, saat lahir vesica urinaria hampir seluruhnya berada di cavitas abdominalis; urethra dimulai kira-kira di batas atas sympisis pubica. Dengan bertambahnya usia, vesica urinaria turun sampai setelah pubertas ketika vesica urinaria dalam posisi dewasa.1 Mikroskopik Ginjal Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan lemak dan simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh
  • 7. 7 jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang masuk ke medula. Bangunan-bangunan yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah 1. Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu:3  Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir) dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).  Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus kontortus distal. 2. Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim tubulus yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini. Korpus Malphigi Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman sebenarnya merupakan pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang dibatasi epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh kapiler (glomerulus) sampai mendapatkan bentuk seperti cangkir yang berdinding ganda. Dinding sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada glomerulus. Ruang diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultra filtrasi akan masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal.3 Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan pembuluh kapiler. Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman. Di sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra filtrasi dan meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Ruang ini dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman. 3 Kapsul Bowman lapis parietal pada satu kutub bertautan dengan tubulus kontortus proksimal yang membentuk kutub tubular, sedangkan pada kutub yang berlawanan bertautan dengan arteriol yang masuk dan keluar dari glomerulus. Kutub ini disebut kutub vaskular. Arteriol yang masuk disebut vasa aferen yang kemudian bercabang-cabang lagi menjadi sejumlah kapiler yang bergelung-gelung membentuk kapiler. Pembuluh kapiler ini diliputi oleh sel-sel khusus yang disebut sel podosit yang merupakan simpai Bowman lapis viseral. Sel podosit ini dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi membentuk arteriol yang selanjutnya keluar dari glomerulus dan disebut vasa eferen, yang berupa sebuah arteriol. 3 Tubulus Ginjal (Nefron) Tubulus Kontortus Proksimal Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal. 3
  • 8. 8 Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi. 3 Ansa Henle Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens), bagian tipis (segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai gambaran mirip dengan tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal. Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit lebih tebal sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya tampak kosong. Ansa henle terletak di medula ginjal. Fungsi ansa henle adalah untuk memekatkan atau mengencerkan urin. 3 Tubulus kontortus distal Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil (kebiruan) dan permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin. 3 Duktus koligen Saluran ini terletak di dalam medula dan mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal tetapi dinding sel epitelnya jauh lebih jelas, selnya lebih tinggi dan lebih pucat. Duktus koligen tidak termasuk ke dalam nefron. Di bagian medula yang lebih ke tengah beberapa duktus koligen akan bersatu membentuk duktus yang lebih besar yang bermuara ke apeks papila. Saluran ini disebut duktus papilaris (Bellini). Muara ke permukaan papil sangat besar, banyak dan rapat sehingga papil tampak seperti sebuah tapisan (area kribrosa). Fungsi duktus koligen adalah menyalurkan kemih dari nefron ke pelvis ureter dengan sedikit absorpsi air yang dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH). Di samping bagian korteks dan medula, pada ginjal ada juga bagian korteks yang menjorok masuk ke dalam medula membentuk kolom mengisi celah di antara piramid ginjal yang disebut sebagai kolumna renalis Bertini. Sebaliknya ada juga jaringan medula yang menjorok masuk ke dalam daerah korteks membentuk berkas-berkas yang disebut prosessus Ferreini. 3 Gambar6. Mikroskopik GInjal3
  • 9. 9 Ureter Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/terega ng). Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua. Sel- sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan. 3 Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin. 3 Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter. 3 Gambar7. Mikroskopik Ureter Sumber : Buku Praktikum Histologi Vesica Urinaria Vesica Urinaria atau Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik. Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra. 3
  • 10. 10 Gambar8. Mikroskopik Vesica Urinaria Sumber : Buku Praktikum Histologi Fisiologi Sistem Kemih Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin-ginjal dan struktur-struktur yang membawa urin dari ginjal ke luar untuk dieleminasi dari tubuh. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna vertebralis, sedikit di atas garis pinggang. Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan vena renalis, yang masing- masing masuk dan keluar ginjal di identasi ( cekungan ) medial ginjal yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti kacang. Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir maelalui nya untuk menghasilkan urin, menghambat bahan-bahan yang akan dipertahankan dalam tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diinginkan melalui urin.5 Setelah terbentuk urin mengalir ke suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal yang terletak di bagian tengah medial masing-masing ginjal. Dari sini urin disalurkan ke dalam ureter, suatu saluran berdinding otot polos yang keluar di batas medial dekat dengan arteri dengan arteri dan vena renalis. Terdapat dua ureter, satu mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih.5 Kandung kemih, yang menampung urin secara temporer, adalah suatu kantung berongga berdinding otot polos yang dapat terenggang. Secara periodic, urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar melalui saluran urethra, akibat kontraksi kandung kemih. Urethra pada wanita berukuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung kemih ke luar. Pada pria urethra lebih panjang dan berjalan melengkung dari kandung kemih ke luar, melewati kelenjar prostat dan penis. Urethra pria memiliki fungsi ganda yaitu menjadi saluran dari keluarnya urin dan untuk keluarnya semen dari orgn-organ reproduksi.5 Gambar9. Ginjal, ureter, vesica urinaria1
  • 11. 11 Ginjal, bekerja sama dengan masukan hormonal dan saraf yang mengontrol fungsinya, adalah organ yang terutama berperan dalam mempertahankan stabilitas volume, komposisi elektrolit, dan osmolaritas ( konsentrasi zat terlarut ). CES. Dengan menyesuaikan jumlah air dan berbagai konstiuen plasma yang dipertahankan di tubuh atau dikeluarkan di urin, ginjal dapat mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit dalam kisaran yang sangat sempit yang memungkinkan kehidupan, meskipun pemasukan dan pengeluaran konstituen-konstituen ini melalui saluran lain sangat bervariasi. Ginjal tidak hanya melakukan penyesuaian terhadap beragam asupan air (H2O), garam, dan elektrolit lain tetapi juga menyesuaikan pengeluaran konstituen-konstituen CES ini melalui urin untuk mengompensasi kemungkinan pengeluaran abnormal melalui keringat berlebihan,muntah,diare, atau perdarahan. Karena ginjal melakukan tugasnya mempertahankan homeostasis maka komposisi urin dapat sangat bervariasi.5 Ketika CES mengalami kelebihan air atau elektrolit tertentu misalnya garam (NaCL) maka ginjal dapat mengeluarkan kelebihan tersebut melalui urin. Jika terjadi deficit maka ginjal tidak dapat menambahkan konstituen yang kurang tersebut tetapi dapat membatasi pengeluarannya sehingga terjadi penghematan konstituen tersebut sampai yang bersangkutan dapat memasukan bahan yang kurang tersebut ke dalam tubuhnya. Karena itu, ginjal lebih efesien melakukan kompensasi terhadap kelebihan daripada kekurangan. Pada kenyataannya, pada sebagian hal ginjal tidak dapat secara sempurna menghentikan terbuangnya suatu bahan yang bermanfaat melalui urin, meskipun tubuhnya mungkin kekurangan bahan tersebut.5 Ginjal masing-masing memiliki sekitar satu juta nefron, yang masing-masing mampu membentuk urin. Nefron terdiri dari suatu kumpulan kapiler glomerular yang dinamai glomelurus, tempat sejumlah besar cairan terfiltrasi dari darah, sebuah kapsul di sekeliling glomelurus yang disebut kapsula bowman, dan sebuah tubulus panjang tempat cairan yang telah difiltrasi diubah menjadi urin dalam perjalananya menuju ke pelvis ginjal, yang menerima urin dari semua nefron.6 Tubulus ginjal dibagi lagi menjadi bagian-bagian utama yang masing-masing memiliki karakteristik structural yang fungsional berbeda:6 1. Tubulus Proksimal, yang terletak dibagin luar ginjal (korteks) 2. Lengkung/ansa Henle, yang mencakup pars asendens dan desendens yang masuk ke bagian dalam ginjal (medulla) 3. Tubulus distal, yang terletak di korteks ginjal 4. Tubulus penghubung (tubulus akuartus), tubulus pengumpul (tubulus koligentes) di korteks, dan ductus pengumpul (tubulus koligentes) di korteks, yang berawal di korteks dan berjalan ke dalam medulla untuk menjadi ductus pengumpul di medulla. Urin mengalir dari pelvis ginjal ke kandung kemih, tempat bahan ini disimpan sampai akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui proses berkemih atau miksi.6
  • 12. 12 Pembentukan Urin Filtrasi Glomelurus Tiga proses dasar yang terlibat dalam pembentukan urin adalah filtrasi glomelurus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus. Salah satu fungsi utama ginjal adalah “membersihkan” bahan-bahan tidak dibutuhkan dari darah dan mengeluarkannya di urin seerta mengembalikan fungsi ini adalah filtrasi cairan dari kapiler Glomelurus ke dalam tubulus ginjal, suatu proses yang dinamai filtrasi glomelurus.6 Sewaktu darah mengalir melalui glomelurus, plasma bebas protein tersaring melalui kapiler glomelurus ke dalam kapsul bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke glomelurus tersaring. Proses ini dikenal sebagai filtrasi glomelurus, adalah langkah dalam pembentukan urin. Secara rerata, 125ml filtrate glomelurus ( cairan yang di filtrasi ) terbentuk secara kolektif dari seluruh glomelurus setiap menit. Jumlah ini sma dengan 180 liter ( sekitar 47,5 galon ) setiap hari. Dengan mempertimbangkan bahwa volume rerata plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65kali sehari . Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer.5 Gambar8. Proses Filtrasi Ginjal Sumber : Google.books.id Proses filtrasi Ginjal Reabsorpsi Tubulus Sewaktu filtrate mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam tubulus ( lumen tubulus ) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang di reabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi di bawa oleh kapiler peritubulus ke system vena dan kemudian ke jantung per hari, sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa 1,5 liter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urin sekunder. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara selektif di reabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan tetap berada di urin.5
  • 13. 13 Sekresi Tubulus Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan kedalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomelurus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir melalui kapiler glomelurus di filtrasi ke dalam kapsul bowman; sisa 80% mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan mengekstrasi sejumlah tertentu bahan 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filtrasi.5 Eksresi Urin Eksresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses diatas. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau di sekresikan tetapi tidak di reabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal untuk diekresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Perhatikan bahwa semua yang difiltrasi sama sekali, masukke darah vena dari kapiler peritubulus dan karenanya diperhatikan di dalam tubuh dan tidak dieksresikan di urin, meskipun mengalir melewati ginjal.5 Fungsi Ginjal Gambaran singkat fungsi Ginjal melakukan fungsi-fungsi spesifik berikut, yang sebagian besar membantu mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal.5 1. Mempertahankan keseimbangan air (H2O) di tubuh 2. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, tertama melelui regulasi keseimbangan H2O. Fungsi ini penting untuk mencegah fluks-fluks osmotic masuk atau keluar sel, yang masing-masing dapat menyebabkan pembengkakkan atau pencituan sel yang merugikan 3. Mangatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk natrium (Na+), klorida (CL-), kalium (K+), kalsium (Ca2+), ion hydrogen (H+), biokarbonat (HCO-), fosfat (PO4 3- ), sulfat (SO4 2-), dan magnesium (Mg2+). Bahkan flutuasi kecil konsentrasi sebagian elektrolit ini dalam CES dapat berpengaruh besar. Sebagai contoh, perubahan konsentrasi K+ CES dapat menyebabkan disfungsi jantung yang mematikan 4. Mempertahankan volume plasma yang tept, yang penting dalam pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran regulatorik ginjal dalam keseimbangan garam (Na+ dan Cl-) dan H2O. 5. Membantu mepertahankan keseimbangan asam-basa tubuh yang terpat dengan menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO3-
  • 14. 14 6. Mengeluarkan (mengekresikan) produk-produk akhir (sisa) metabolism tubuh, misalnya urea, asam urat, dan keratinin. Jika dibiarkan menumpuk maka baha-bahan sisa ini menjadi racun, terutama bagi otak 7. Mengeluarkan banyak senyawa asing, misalnya obat, aditif makanan, peptisida, dan bahan eksogen dan non-nutritif lain yang masuk ke tubuh. 8. Menghasilkan eritropoetin, suatu hormone yang merangsang produksi sel darah merah 9. Menghasilkanrenin, suatu hormone enzim yang memicu suatu reaksi berantai yang paling penting dalam penghematan garam oleh ginjal 10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Kesimpulan Mekanisme ginjal harus melewati beberapa tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh, jika batu menyumbat saluran kemih, dapat terjadi perubahan pada ginjal. Terdapat tiga tempat penyempitan ureter; uretero pelvicjunction, tempat penyilangan ureter dengan vasa iliaca = flexura marginalis, muara ureter menuju vesica urinaria. Batu renalis dapat terjebak pada titik-titik penyempitan ini. Karena batu terbentuk akibat agregasi polikristal kalsium, fosfat, oksilat, urat, dan garam-garam yang larut di dalam suatu matriks organic.
  • 15. 15 Daftar Pustaka 1. Drake R.L, Vogl A.W, Mitchell A.W.M; Gray Dasar-dasar anatomi. 2014. h.190-2. 2. Inggriani Y.; Buku ajar Traktus Urogenitalis. 2012. Ed:2 h.23-4. 3. Gartner LP, Hiatt JL; Buku Ajar Berwarna Histologi. 2014. Ed: 3 h.442-1. 4. Sherwood L.; Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2012. h.554-3. 5. Guyton & Hall / Jhon E. Hall; Buku Saku fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2010.h.194-1.