Dokumen tersebut menjelaskan pemodelan matematika yang menggambarkan gerakan massa pada pendulum sederhana. Melalui identifikasi variabel, hukum Newton kedua, dan asumsi-asumsi tertentu, didapatkan persamaan diferensial yang menjelaskan gerak osilasi pendulum yaitu d2Ѳ/dt2 + gѲ/L = 0.
1. 1
PEMODELAN MATEMATIKA YANG MENJELASKAN GERAKAN MASSA PADA
PENDULUM SEDERHANA
Isa J2A 007 023
Dewi Yuliani J2A 008 086
Hardany Kurniawan J2A 008 088
Kiki Purwaningsih J2A 008 039
Khoirummuslimah J2A 008 037
Siti Kholifah J2A 008 070
Rukmono Budi Utomo J2A 009 004
Irvandi G Pasangka J2A 009 018
Yuli Nuha K J2A 009 022
Abdul R. Nurmansyah J2A 009 038
Dewi Sukmawati J2A 009 006
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011
2. 2
PEMODELAN MATEMATIKA YANG MENJELASKAN GERAKAN MASSA
PADA PENDULUM SEDERHANA
1. Tujuan
Mengkonstruksikan model matematika yang menjelaskan gerakan massa pada
pendulum sederhana
2. Latar Belakang
a. Identifikasi variable
- t : variable waktu
- Ѳ : sudut simpangan
b. Hukum yang berlaku
- Hukum Newton II
“ Besarnya gaya pada partikel massa sama dengan massa partikel kali
percepatan”
3. Aproximasi dan idealisasi
a. Massa benda hanya bergerak dalam dua dimensi ( dalam sumbu x dan y)
b. Massa partikel pada batang pendulum diabaikan karena massa m sangat besar
c. Massa benda konstan ( tidak berubah terhadap waktu)
d. Tidak ada gaya gesek yang bekerja pada benda
e. Diasumsikan sudut simpangan sangat kecil( sin Ѳ ≈ Ѳ)
f. Panjang pendulum (L), konstan terhadap waktu
g. Berlaku Gaya gravitasi
3. 3
4. Pemodelan
Hukum Newton II
𝑚
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2
= 𝐹 (1)
Vector Posisi
x= xi + yj. (2)
Vector Percepatan
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2
=
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2
𝑖 +
𝑑2 𝑦
𝑑𝑡 2
𝑗 (3)
Vector Posisi yang ditunjukan dalam
Arah keluar dengan panjang L
x = L r (4)
Vector posisi yang ditunjukan dalam
arah keluar dengan panjang L yang konstan
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2
= L
𝑑2 𝑟
𝑑𝑡 2
(5)
Hubungan antara Vector –vector satuan pada
Kordinat polar dengan kordinat kartesius
r = -cos Ѳ j + sin Ѳ i = sin Ѳ i – cos Ѳ j (6)
L
m
4. 4
vector satuan Ѳ yang dinyatakan dalam kordinat
kartesius
Ѳ = cos Ѳ i + sin j (7)
Vector kecepatan dari pendulum
𝑑𝑥
𝑑𝑡
= L
𝑑𝑟
𝑑𝑡
+
𝑑𝐿
𝑑𝑡
𝑟 (8)
Karena L konstan
𝑑𝐿
𝑑𝑡
= 0, sehingga
𝑑𝑥
𝑑𝑡
= L
𝑑𝑟
𝑑𝑡
= 𝐿
𝑑Ѳ
𝑑𝑡
𝑑𝑟
𝑑Ѳ
(9)
* persamaan (6) dapat ditulis
𝑑𝑥
𝑑𝑡
= 𝐿
𝑑Ѳ
𝑑𝑡
Ѳ (10)
Dari persamaan (6) didapat pula
𝑑Ѳ
𝑑Ѳ
= -
𝑑Ѳ
𝑑t
𝑟 (11)
Dari persamaan (9) Jika dideferensialkan ke-t
maka akan diperoleh didapat persamaan
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2
= 𝐿
𝑑2 𝑟
𝑑𝑡 2
𝑑2 𝑟
𝑑𝑡 2
= 𝐿
𝑑Ѳ
dѲ
2 𝑑2 𝑟
𝑑Ѳ2
+ 𝐿
𝑑𝑟
𝑑Ѳ
𝑑2Ѳ
𝑑𝑡 2
(12)
Dari persamaan (12) didapat
𝑑2 𝑥
𝑑𝑡 2 = 𝐿
𝑑Ѳ
dt
2
cos Ѳ j − sin Ѳ i + 𝐿 cos Ѳ j + sin Ѳ i
𝑑2Ѳ
𝑑𝑡 2
= 𝐿 −
𝑑Ѳ
dt
2
𝑟 +
𝑑2Ѳ
𝑑𝑡 2 Ѳ (13)
*Gaya-gaya yang bekerja pada massa
- gaya berat yakni gaya gravitasi yang besarnya
m.g.j = m .g(cos Ѳ r − sin Ѳ Ѳ )
- gaya tegang batang pendulum, misalkan = -T. r
5. 5
Dengan memperhatikan gaya-gaya ini,
maka diperoleh persamaan model gerakan pendulum
dalam koordinat polar sebagai berikut :
𝑚. 𝐿 −
𝑑Ѳ
𝑑𝑡
2
𝑟 +
𝑑2
Ѳ
𝑑𝑡2
Ѳ = 𝑚. 𝑔 (cos Ѳ r − sin Ѳ Ѳ) − T r
Atau dapat ditulis menjadi :
𝐿 −
𝑑Ѳ
𝑑𝑡
2
𝑟 +
𝑑2
Ѳ
𝑑𝑡2
Ѳ = 𝑔 (cos Ѳ r − sin Ѳ Ѳ) − T r
= -g sin Ѳ Ѳ + (mg cos Ѳ − T/m) r (14)
Selanjutnya menyamakan komponen dari vector satuan r, Ѳ,
diperoleh persamaan :
L
𝑑2Ѳ
𝑑𝑡 2 = - g sin Ѳ
-L
𝑑Ѳ
𝑑𝑡
2
= -g cos Ѳ- T/m
Maka kesimpulannya gaya pendulum dapat dinyatakan oleh
𝑑2Ѳ
𝑑𝑡 2
=
−𝑔 sin Ѳ
𝐿
. Dengan hampiran sin Ѳ cukup kecil, maka dapat dituliskan
sin Ѳ ≈ Ѳ , maka model matematika pendulum sederhana adalah
L
d2Ѳ
dt2
= - g Ѳ
Atau
𝐝 𝟐Ѳ
𝐝𝐭 𝟐
=
−𝐠 Ѳ
𝐋
atau
𝐝 𝟐Ѳ
𝐝𝐭 𝟐
+
𝐠 Ѳ
𝐋
= 0 (15)