SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
VVIITTAAMMIINN ddaann MMIINNEERRAALL
VVIITTAAMMIINN 
• Vitamin tidak dapat digunakan sebagai pengganti 
makanan dan bukan merupakan sumber energi atau 
pemeliharaan kebugaran. 
• Vitamin dapat dibeli tanpa resep dokter, tapi disarankan 
untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum 
menggunakan 
• Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang berkaitan 
satu sama lain sehingga penggunaan yang berlebihan 
dari 1-2 jenis vitamin B dapat mengganggu 
keseimbangan fungsi tersebut yang mengakibatkan 
defisiensi pada vitamin B lainnya.
Vitamin adalah : 
• Zat yang dalam jumlah kecil sangat penting 
diperlukan untuk mempertahankan fungsi 
metabolisme tubuh yang normal. 
• Tidak dapat disintesa tubuh sehingga harus 
diperoleh dari sumber lain
Sumber vitamin 
Vitamin dapat diperoleh dari bahan makanan yang 
berasal dari tumbuh–tumbuhan dan hewan. Pada 
manusia sehat kebutuhan vitamin dapat terpenuhi 
dengan makan makanan bergizi seimbang yang 
mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, 
dan mineral, sehingga tambahan vitamin yang bukan 
berasal dari makanan sudah tidak diperlukan lagi.
Kebutuhan vitamin meningkat dijumpai pada 
keadaan sebagai berikut : 
• Defisiensi vitamin yang telah di diagnosa oleh 
dokter. 
• Usia senja 
• Sakit berat 
• Pasca bedah 
• Bayi prematur 
• Ibu hamil dan menyusui 
• Gangguan penyerapan makanan 
• Dehidrasi 
• Gagal ginjal yang memerlukan diet rendah protein 
• Vegetarian tanpa susu/ telur
Macam vitamin 
Bahan makanan yang dimasak dengan tidak benar 
dapat merusak kandungan vitamin yang terdapat 
dalam bahan makanan tersebut. 
Berdasarkan sifat dan daya larutnya, vitamin dapat 
dibagi menjadi 2 golongan : 
• Vitamin yang larut dalam air ; vitamin B dan C 
• Vitamin yang larut dalam lemak ; vitamin A,D,E,K.
Fungsi vitamin 
Fungsi vitamin yang utama adalah sebagai koenzim 
yaitu mengaktifkan enzim-enzim yang diperlukan 
untuk metabolisme tubuh dan pertumbuhan normal 
Pengertian AKG (Angka Kecukupan Gizi ) 
AKG adalah jumlah vitamin dan mineral untuk 
memenuhi kebutuhan tubuh orang sehat setiap hari, 
biasanya AKG tergantung pada umur dan jenis 
kelamin.
Defisiensi vitamin 
Defisiensi vitamin adalah suatu keadaan dimana 
tubuh kekurangan salah satu atau beberapa 
vitamin secara bersamaan sehingga akan 
mempengaruhi fungsi normal tubuh dan akan 
menimbulkan Gejala-Gejala yang khas,misalnya : 
• Defisiensi vitamin A menyebabkan rabun senja 
• Defisiensi vitamin B1 menyebabkan beri-beri
Efek yang tidak diinginkan : 
Walaupun pemakaian yang berlebih dari vitamin yang larut 
dalam air tidak membahayakan tetapi pada pemberian 
vitamin tertentu menimbulkan efek samping, misalnya 
• vitamin B6 mega dosis dapat merusak saraf tepi 
• Dosis besar vitamin C dapat menimbulkan batu oksalat 
disaluran kemih. 
• Vitamin A dalam dosis besar dapat menimbulkan 
kelainan tulang kaki 
• Vit D dapat menimbulkan kelebihan kalsium dlm darah. 
Oleh karena itu penggunaan vitamin dalam dosis yang 
berlebihan tidak dianjurkan.
Vitamin yang larut dalam air 
1. vitamin B1 ( tiamin, aneurin) 
sumber: 
vitamin B1 banyak terdapat dalam kulit ari gandum dan 
beras, juga terdapat dalam daging, hati, susu, kacang-kacangan 
dan biji-bijian 
sifat : 
tidak stabil terhadap panas, alkali dan oksigen 
fungsi : 
• sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dengan 
membantu melepaskan energi dari makanan. 
• vitamin B1 penting untuk fungsi saraf .
defisiensi : 
defisiensi vitamin B1 dapat menimbulkan gangguan saraf 
pusat seperti : 
• Depresi 
• Mudah tersinggung 
• Anoreksia 
• Beri-beri 
• Gangguan saraf tepi seperti kesemutan, kejang otot 
dan bengkak 
Aturan pemakaian : 
• Pengobatan : 5-10 mg ,3x sehari 
• Pencegahan : 2-5 mg, sehari
2. Vitamin B2 (riboflavin ) 
sumber : 
vitamin B2 terdapat dalam daging, susu, telur, 
sayuran, ragi dan roti. 
Sifat : 
Stabil terhadap panas, oksigen dan asam, tidak stabil 
terhadap cahaya terutama sinar ultra ungu dan alkali. 
Fungsi : 
Vitamin ini berwarna kuning dan berfungsi sebagai 
koenzim dalam flavoprotein, enzim yang esensial 
dalam metabolisme asam amino.
Defisiensi : 
Defiensi vitamin B2 jarang terjadi karena kebutuhan 
tubuh hanya sdikit sekali. Gejala defiensi vitamin B2 : 
• Sakit leher 
• Stomatitis 
Aturan pemakaian : 
• Pengobatan : 5-10 mg sehari per oral 
• Pencegahan : 2 mg sehari
3. Vitamin B3 ( nikotinamid, niasinamid ) 
sumber : 
vitamin B3 terdapat dalam daging, ikan, gandum dan kopi 
serta terdapat dalam asam nikotinat atau niasin 
sifat : 
stabil terhadap panas, cahaya, oksidasi, asam ,dan alkali. 
Fungsi : 
membantu pelepasan energi makanan dan fungsi nornal 
susunan sraf pusat .
Defisiensi : 
Defisiensi vitamin B3 yang disebut pellagra jarang 
terjadi. Gejala-Gejala yang timbul yaitu : 
• Gangguan kulit 
• Diare 
Efek yang tidak diinginkan : 
Sering terjadi vasodilatasi. 
Aturan pemakaian : 
Pengobatan : 50-300 mg sehari per oral 
Pencegahan : 15-30 mg sehari
4. Vitamin B5 (asam pantotenat) 
sumber : 
vitamin B5 terdapat dalam semua jaringan tubuh dan 
segala macam bahan makanan juga dapat disintesa 
dalam flora usus. 
Sifat : 
Tidak stabil terhadap asam, alkali, panas dan beberapa 
senyawa garam. 
Fungsi : 
• Berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, 
lemak, protein. 
• Membantu proses pelepasan energi dari makanan
Defisiensi : 
Gejala yang timbul : 
• Kelelahan 
• Malaise 
• Sakit kepala 
• Tidur terganggu 
• Mual dan muntah 
• Kejang pada perut dan otot 
• Paraestesia (kesemutan) 
• Koordinasi terganggu 
Aturan pemakaian : 
• Dewasa : 5-10 mg sehari.
55.. VViittaammiinn BB66 ((ppiirriiddookkssiinn )) 
sumber : 
vitamin terdapat dalam daging ,hati , ginjal, gandum, 
kacang, dan biji-bijian 
sifat : 
stabil terhadap panas, cahaya dan oksidasi. 
Fungsi : 
• sebagai koenzim pada metabolisme protein dan 
asam amino, karbohidrat dan lemak 
• membantu untuk pembentukan sel darah merah 
dan kesehatan sistem saraf pusat.
Defisiensi : 
Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi ,hanya pada 
penderita yang mengunakan INH dalam jangka 
waktu lama .Gejala –Gejala yang timbul yaitu : 
• Gangguan kulit 
• Kejang –kejang pada bayi 
• Kekurangan darah 
• Stomatitis dan glositis 
Aturan pemakaian : 
• Pengobatan : 10-100 mg sehari per oral 
• Pencegahan : 2-10 mg sehari 
• Pada kehamilan : 50 mg sehari 
• Depresi akibat pil KB : 125 mg sehari selama 7 hari 
dalam waktu sebulan
66.. VViittaammiinn BB99 ((aassaamm ffoollaatt)) 
sumber : 
vitamin B9 terdapat dalam sayuran hijau, kentang, buah-buahan, 
daging, hati, telur dan ikan 
fungsi : 
vitamin B9 penting untuk pembentukan butir-butir darah 
merah dan metabolisme makanan menjadi energi. 
Defisiensi : 
Gejala defesiensi vitamin B9 berupa anemia.
Efek yang tidak diinginkan : 
Efek samping jarang terjadi berupa demam, ruam 
pada kulit dan gatal-gatal 
Atuan pemakaian : 
Anak-anak; 50-300 mcg sehari 
Dewasa : 400 mcg sehari 
Wanita hamil : 800 mcg sehari 
Wanita menyusui : 600 mcg sehari
77.. VViittaammiinn BB1122 
((ssiiaannookkoobbaallaammiinn )) 
sumber : 
vitamin B12 banyak terdapat pada ikan ,kuning 
telur,susu,keju,dan daging. 
Sifat : 
Mudah rusak oleh alkali, asam ,cahaya ,dan oksidasi. 
Fungsi : 
Vitamin B12 penting untuk sintesa hemoglobin dan sel darah 
merah
Defisiensi : 
Gejala yang timbul yaitu : 
• Anemia 
• Gangguan pencernaan 
• Kerusakan saraf 
• Efek yang tidak diinginkan : 
• Ruam kulit dan gatal –gatal. 
Aturan pemakaian : 
• Anak-anak : 0,3-2,0 mcg sehari 
• Dewasa : 3,0 mcg sehari 
• Wanita hamil : 4,0 mcg sehari 
• Wanita menyusui : 4,0 mcg sehari
88.. VViittaammiinn CC (( aassaamm 
aasskkoorrbbaatt )) 
sumber : 
vitamin C terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, tomat, 
dan kentang serta buah-buahan terutama jeruk, hati dan 
hanya sedikit dalam susu sapi dan daging . 
sifat : 
• mudah teroksidasi (dalam penyimpanan mudah rusak) 
• tidak stabil terhadap panas, sehingga bahan makanan 
yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C 
menjadi rusak.
fungsi : 
• Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat 
pengikat dalam tulang dan tulang rawan, sekitar pembuluh 
darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan bagi 
jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defisiensi 
vitamin C, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding 
pembuluh darah yang berakibat perdarahan 
• Sebagai antioksidan 
defisiensi : 
defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang 
minum susu botol. Gejalanya berupa perdarahan disekitar 
mata dan paha juga pada gusi dan dibawah kulit, 
kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi 
lepas. Keadaan ini disebut sindrom skorbut .
aturan pemakaian : 
Pengobatan: dewasa (250 mg, 2 kali sehari ), bayi (100 mg, 1 kali 
sehari) 
Pencegahan : 50-100 mg sehari
VViittaammiinn yyaanngg llaarruutt ddaallaamm 
lleemmaakk 
1. Vitamin A ( retinol ) 
• mencegah kebutaan, departemen kesehatan telah 
melaksanakan program pemberian vitamin A dosis 
tinggi pada anak balita ( umur 1-5 tahun ) dan ibu 
pasca persalinan . 
• vitamin A dosis tinggi tidak boleh diberikan pada : bayi 
0-12 bulan dan ibu hamil . 
• penggunaan vitamin A dosis tinggi, terus menerus 
harus dibawah pengawasan dokter dan harus 
diperhatikan tanda-tanda hipervittaminosis A.
sumber : 
vitamin A terutama terdapat dalam susu dan produknya, kuning 
telur, hati,dan minyak ikan. banyak terdapat pada sayuran 
yang berwarna hijau dan kuning antara lain wortel, tomat, 
bayam, papaya matang . 
sifat : 
stbil terhadap cahaya, panas dan proses memasak yang biasa 
tetapi rusak pada suhu tinggi , pengeringan, oksidasi dan sinar 
ultra ungu 
fungsi : 
• untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan epitel, 
pemeliharaan kesehatan mata, 
• pertumbuhan normal tulang dan gigi, 
• untuk profilaksis kasus kekurangan protein dan secara rutin ibu 
hamil dan menyusui, bayi dan anak-anak kecil hingga umur 6 
tahun.
Defisiensi : 
Defisiensi sering terjadi terutama pada diet yang kurang 
variasi dan pada defisiensi vitamin lain. Gejala yang timbul 
yaitu : 
• rabun senja 
• bola mata mengering 
• xerophthalmia dan akhirnya buta 
• hiperkeratosis kulit 
• terhambatnya pertumbuhan anak .
efek yang tidak diinginkan : 
pemberian vitamin A dalam dosis yang besar dapat 
menimbulkan efek samping berupa mual -muntah, 
sakit kepala, halusinasi, kulit bersisik dan gatal 
pandangan kabur rambut tontok, sendi-sendi sakit dan 
gangguan pertumbuhan pada anak anak oleh karena 
itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin A dalam dosis 
besar. 
Aturan pemakaian : 
• defisiensi : 25-50000 UI sehari per oral selama 
maksimal 2 bulan 
• pencegahan : anak-anak ( 1000 UI sehari ), dewasa 
(2500-5000 UI sehari )
22.. VViittaammiinn DD (( kkaallssiiffeerrooll )) 
sumber : 
vitamin D terdapat dalam ikan dan minyk ikan bersama dengan 
vitamin A, susu, kuning telur dan hati dalam jumlah yang 
sedikit .kelompok vitamin D meliputi vitamin D2 (kalsiferol) dan 
vitamin D3 alamiah ( kolekalsiferol). Dikulit terdapat provitamin 
yaitu 7 dehidrokolesterol, apabila terkena sinar matahari (ultra 
ungu ) dapat berubah menjadi vitamin D3. 
Sifat: 
Stabil terhadap panas dan oksidasi 
Fungsi : 
Fungsi vitamin D adalah sebagai pengatur metabolisme kalsium 
dan fosfat yaitu untuk pertumbuhan tulang, ginjal, dan gigi.
Defisiensi : 
Defisiensi vitamin D menyebabkan berkurangnya penyerapan 
kembali kalsium dan fosfat yang penting sekali bagi tulang. 
akibatnya jaringan tulang diganti menjadi semacam tulang rawan 
yang menjadi lunak dan mudah bengkok, sehingga 
menimbulkan deformasi lokal. Apabila hal ini terjadi pada anak 
kecil, maka perkembangan kerangka akan terhenti dan terjadi 
penyakit rakhitis atau penyakit inggris yang ditandai dengan 
tungkai bengkok ( bentuk x atau o ). Pada dewasa terjadi 
osteomalasia gangguan pembentukan tulang yang ditandai 
dengan rasa lemah dan letih serta menjadi bungkuk, selain itu 
kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, akibat 
hiperparatirosis sekunder . 
Vitamin D digunakan pada semua defisiensi vitamin D, termasuk 
pada keadaan gangguan metabolisme vitamin D sehingga 
kekurangan kalsitriol dan juga pada penyakit tulang .
Efek yang tidak diinginkan : 
Efek samping vitamin D pada dosis besar dapat menyebabkan 
peningkatan penyerapan kembali kalsium pada usus dan 
demineralisasi tulang, serta reaksi hipoparatirosis 
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak. Akibatnya 
kadar kalsium darah meningkat dan kalsium ini mengendap 
sebagai kalsium fosfat yang menjadi batu ginjal, katarak, 
pengapuran pembuluh darah jantung, kerusakan jaringan dan 
hipertensi. Gejala lain yang timbul, mual, muntah, diare, sakit 
kepala, rasa kantuk, haus dan poliurea. Penggunaan vitamin D 
dalam dosis besar tidak dianjurkan. 
Aturan pemakaian : 
Pengobatan : 1000-2000 UI sehari per oral 
Pada malabsorpsi : 10000-50000 UI sehari 
Hiperparatirosis : 50000-200000 UI sehari
33.. VViittaammiinn EE (( aallffaa –– ttookkooffeerrooll )) 
sumber : 
vitamin E banyak terdapat dalam minyak nabati, seperti 
minyak jagung, kedelai /kacang-kacangan, bunga matahari, 
padi-padian, hati, kuning telur dan sayuran . 
sifat : 
stabil terhadap panas dan asam, tetapi rusak karena alkali, 
oksigen, garam besi dan timah hitam serta radiasi ultra ungu. 
fungsi : 
fungsi biologisnya belum diketahui dengan jelas .
defisiensi : 
defisiensi jarang sekali terjadi, hanya pada bayi 
prematur dengan anemia khas akibat kelainan 
struktur dari membran eritrosit. Gejala-Gejala yang 
timbul : 
• anemia hemolitik 
• trombosis 
• bengkak 
• kelainan kulit
Efek yang tidak diinginkan : 
Efek samping yang dapat terjadi pada dosis besar yaitu 
diatas 300 UI sehari berupa gangguan lambung usus, 
sakit kepala, rasa lemah, ginekomastia, hambatan 
penyembuhan luka, protein urea dan dermatitis kontak. 
Oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin E 
dalam dosis besar. 
Aturan pemakaian : 
Pengobatan : 
anak : 1UI / kg BB (asetat ) per oral 
bayi prematur : 5-25 UI sehari 
vitmin E yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 120 mg
44.. VViittaammiinn KK (( ffiittoommeennaaddiioonn )) 
Apabila terjadi perdarahan yang tidak normal misalnya melalui hidung, 
mulut, anus dan lain-lain untuk mengetahui penyebabnya harus 
menghubungi dokter terlebih dahulu. 
Sumber : 
Vitamin K meliputi 2 derivat naf tokinon yaitu vitamin K1 yang terdapat 
dalam sayuran hijau seperti kol, bayam, dan tomat minyak nabati dan 
hati sedangkan vitamin K2 ( farnokinon ) disintesa oleh flora usus. 
Selanjutnya dikenal pula zat-zat sintetik vitamin K3 ( menadion ). 
Sifat : 
Tahan terhadap asam, oksigen dan kelembaban tetapi akan rusak oleh 
ultra ungu. Dalam jumlah besar bersifat racun . 
Fungsi : dalam tubuh mempengaruhi sistem enzim yang mensintesa 
faktor pembekuan darah
Defisiensi : 
Defisiensi jarang terjadi. Gejala difisiensi berupa 
perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada hidung, 
saluran kemih, kulit, mukosa akhirnya dilambung, usus 
dan otak. Luka kecil berdarah tanpa berhenti. vitamin K 
berguna pada keadaan defisiensi vitamin K . 
Vitamin K yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 1,5 
mg 
Efek yang tidak diinginkan : 
Efek samping dosis berlebih berupa nyeri dada dan 
perubahan warna kulit . oleh karena itu tidak dianjurkan 
penggunaan vitamin K dalam dosis besar.
MINERAL 
Mineral adalah : 
Zat anorganik yang dalam jumlah kecil berguna untuk metabolisme 
tubuh . 
Fungsi : 
• kalsium (Ca ) dan fosfor ( P) : memperkuat tulang kerangka tubuh 
• kalium (K) ,magnesium (Mg) dan fosfor (P) : menyusun sistem 
pendapar intraseluler . 
• natrium (Na) dan klorida (Cl) antara lain sebagai pengatur 
tekanan osmotik diruang ekstraseluler agar tekanan darah tetap 
normal. 
Semua mineral, seperti juga halnya dengan vitamin, terdapat cukup 
banyak dalam makanan sehari-hari yang komposisinya baik. 
kemunkinan defisiensi kecil sekali dan kalaupun sampai terjadi, 
Gejala-Gejalanya tidak jelas.
Ferum (Fe) 
sumber : 
banyak terdapat dalam sayur bayam, kangkung, daging. 
Digunakan sebagai penambah darah pada penderita 
anemia.
Fluorida (F) 
Sumber : 
Sayur mayur mengandung sedikit fluorida, pada daun teh banyak 
Fungsi : 
Terdapat dalam tulang, gigi, email dan tulang kerangka. 
Lazim dipakai pada karies gigi. 
Efek yang tidak diinginkan: 
• Pada dosis berlebih menimbulkan gangguan lambung dan usus, 
keluhan rematik dan hipokalsemia. 
• Pada dosis profilaksis untuk waktu yang lama menimbulkan 
fluorosis, yaitu timbulnya bintik bintik gelap pada email gigi. 
• Pada penggunaan topikal dapat terjadi reaksi alergi, sekresi 
ludah berlebihan
Kalium (K) 
Sumber: 
Terdapat dalam segala jenis makanan, terutama jeruk, 
pisang, tomat dan kopi, dalam bentuk garam Kalium klorida 
Fungsi : 
• Merupakan kation yang penting dalam cairan intraselular 
dan penting untuk mengatur keseimbangan asam basa 
serta cairan tubuh. 
• Dapat mengaktivasi reaksi enzim dan proses fisiologi 
seperti penyaluran impuls saraf dan metabolisme 
karbohidrat
Gejala hipokalemia muncul sebagai kelemahan otot, 
rasa letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung. 
Gejala ini muncul jika kalium digunakan bersama 
diuretika, selain sebagai efek samping obat tertentu 
dan digoksin dosis tinggi 
Aturan pemakaian: 
• Untuk profilaksis 0,6 – 1 g dalam bentuk aram kalium 
klorida tablet retard 2 kali sehari. 
• Pada hipokalemia dimulai dengan 2 kali 2 gram 
sampai Gejala hilang, lalu 2 kali 1 gram
Kalsium (Ca) 
Sumber: 
Terdapat dalam tulang kerangka, cairan antar sel dan plasma. 
Berasal dari susu, telur, gandum dan sayur mayur 
Fungsi : 
• Sebagai bahan awal tulang kerangka dan kontraksi otot serta 
penyaluran impuls saraf, 
• mengatur reaksi enzim, antara lain untuk pembekuan darah. 
Untuk dapat diserap usus perlu vitamin D dalam bentuk aktif 
kalsitrol
Defisiensi: 
Kekurangan kalsium dapat menimbulkan pelunakan tulang 
danmudah terangsnagnya saraf otot, akibatnya dapat terjadi 
serangan tetani, kekurangn kalsium akibat kekurangan vitamin D 
dan terhambatnyaresorpsi kalsium, dan penyakit hipoparatirosis 
serta gagal ginjal 
Untuk terapi defisiensi kalsium, pasca bedah tiroid dengan 
kerusakan paratiroid, pada osteoporosis dan profilaksis pada 
wanita hamil, menyusui dan menopause diberikan bersama fosfor, 
vitamin D dan estrogen 
Efek yang tidak diinginkan: 
Mengiritasi lambung, usus dan opstipasi. Hiperkalsemia jarang 
terjadi. Jika hal ini terjadi akan timbul endapan Ca menjadi batu 
ginjal dan meningkatnya ambang rangsang saraf maupun otot 
dengan Gejala kelemahan otot, letargia, poliuria dan haus dan 
berakhir dengan koma.
Kobalt (Co) 
• Merupakan komponen baku vitamin B12. 
• Sehari dibutuhkan 3 mcg yang diperoleh dalam bentuk 
sianokobalamin dalam makanan. 
• Kekurangan kobalt mengakibatkan defisiensi B12
Magnesium (Mg) 
Sumber: 
Makanan terutama padi-padian, pisang sayur mayur hijau, 
susu dan daging 
Fungsi : 
Terdapat dalam tulang dan cairan intraseluler yang juga 
mempengaruhi enzim-enzim yang menghasilkan energi 
dalam kontraksi otot dan miokard
Mangan (Mn) dan Molibden (Mo) 
Sumber: 
Molibden diperoleh dari makanan, antara lain teh, kakao dan 
sedikit sayur mayur 
Fungsi : 
Merupakan bagian beberapa enzim yang penting untuk sintesa 
lemak diantaranya xantinoksidase 
Mangan juga terdapat dalam mitokondria 
Defisiensi : 
Gejala dan efek toksis belum diketahui
Natrium (Na) 
Fungsi: 
Merupakan kation penting dalam cairan ekstraseluler, regulasi 
tekanan osmotik, memelihara keseimbangan volume dan cairan 
tubuh, kontraksi otot dan penyaluran impuls saraf 
Defisiensi : 
Defisiensi dapat terjadi akibat dehidrasi krn diare, muntah, udara 
panas 
Gejala : mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, 
lengan dan perut 
Hati-hati pd penderita tekanan darah tinggi 
Pemakaian Na selain pada keadaan defisiensi Na, juga sebagai 
larutan infus 0,9 % (garam fisiologis) 
Aturan Pemakaian : 
Defisiensi akibat kerja berat : 5-10 gram NaCl, sebagai larutan 1 
/liter air
Selenium (Se) 
Sumber : 
Daging, hati, ginjal, ragi bir 
Fungsi : 
Mempunyai hubungan metabolisme yang erat dengan 
vitamin E dan merupakan bagian dari enzim peroksidase 
glutasi 
Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah yang sangaat 
kecil digunakan dalam preparat multivitamin 
Defisiensi : 
Terjadi pada penderita yang mendapat nutrisi parenteral 
jangka lama 
Gejala : nyeri otot dan kardiomioopati pada defiensi berat
Seng (Zn) 
Sumber : 
Daging, kerang, kepiting susu dan produk padi-padian 
maupun kacang-kacangan 
Fungsi : 
Kofaktor dalam banyak enzim untuk proses metaolisme dan 
sintesa protein. Diiperlukan untuk maturasi dari fungsi 
seksual terutama pada pria 
Defisiensi : 
Jarang terjadi, penggunaan terbanyak untuk pengobatan 
kulit
Tembaga (Cu) 
Sumber : 
Sayur mayur dan hati 
Fungsi : 
Merupakan komponen penting dari sejumlah protein dan 
enzim. Penting dalam pembentukan jaringan ikat, 
pembentukan sel-sel darah dan fungsi susunan saraf pusat 
Gejala defisiensi : 
Kelambanan psikomotor, epilepsi serta kelainan rambut 
Bila kelebihan dosis dapat menimbulkan keradangan lambung 
dan usus, hiperaktivitas dan sukar tidur

More Related Content

What's hot (20)

Zat Gizi Vitamin
Zat Gizi VitaminZat Gizi Vitamin
Zat Gizi Vitamin
 
Vitamin dan Mineral
Vitamin dan MineralVitamin dan Mineral
Vitamin dan Mineral
 
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananVitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
 
vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda
Fungsi vitamin dalam tubuh berbedaFungsi vitamin dalam tubuh berbeda
Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda
 
Kids vita
Kids vitaKids vita
Kids vita
 
Vitamin - Kesehatan kls 10 (PENJASORKES)
Vitamin - Kesehatan kls 10 (PENJASORKES)Vitamin - Kesehatan kls 10 (PENJASORKES)
Vitamin - Kesehatan kls 10 (PENJASORKES)
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Gizi kesmas fix
Gizi kesmas fixGizi kesmas fix
Gizi kesmas fix
 
Vitamin dan efeknya bagi kesehatan
Vitamin dan efeknya bagi kesehatanVitamin dan efeknya bagi kesehatan
Vitamin dan efeknya bagi kesehatan
 
Ingenium dan kids vita
Ingenium dan kids vitaIngenium dan kids vita
Ingenium dan kids vita
 
vitamin dan vitamin larut lemak
vitamin dan vitamin larut lemakvitamin dan vitamin larut lemak
vitamin dan vitamin larut lemak
 
vitamin larut lemak
vitamin larut lemakvitamin larut lemak
vitamin larut lemak
 
Ingenium
IngeniumIngenium
Ingenium
 
vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
Vitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
Vitamin (Biokimia ) STKIP BanjarmasinVitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
Vitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
 
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
Vitamin dan Mineral (Ainur & Andika)
 
Igd gizi
Igd giziIgd gizi
Igd gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
Vitamin E dalam kelapa sawit
Vitamin E dalam kelapa sawitVitamin E dalam kelapa sawit
Vitamin E dalam kelapa sawit
 

Similar to Vitamin dan Mineral

Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfPentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfMillyAdii1
 
Vitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxVitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxKhairin8
 
Vitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxVitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxKhairin8
 
Ppt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakPpt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakZulfi Ani
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptxEmmyKardianasari
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaastridkarolinaa
 
Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Hilma Ahdiah
 
Keb. nutrisi ibu hamil normal
Keb. nutrisi ibu hamil normalKeb. nutrisi ibu hamil normal
Keb. nutrisi ibu hamil normalFanny K. Sari
 
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptx
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptxVITAMIN Pertemuan Ke-6.pptx
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptxBrilianSaputra
 

Similar to Vitamin dan Mineral (20)

VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
 
ZAT GIZI MIKRO 1.pptx
ZAT GIZI MIKRO 1.pptxZAT GIZI MIKRO 1.pptx
ZAT GIZI MIKRO 1.pptx
 
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfPentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Vitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxVitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptx
 
Vitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptxVitamin dalam makanan.pptx
Vitamin dalam makanan.pptx
 
Ppt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakPpt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemak
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
 
Vitamin dalam lemak
Vitamin dalam lemakVitamin dalam lemak
Vitamin dalam lemak
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
 
Klp ziah vitamin presentation2
Klp ziah vitamin presentation2Klp ziah vitamin presentation2
Klp ziah vitamin presentation2
 
Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi
 
Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)
 
Keb. nutrisi ibu hamil normal
Keb. nutrisi ibu hamil normalKeb. nutrisi ibu hamil normal
Keb. nutrisi ibu hamil normal
 
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptx
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptxVITAMIN Pertemuan Ke-6.pptx
VITAMIN Pertemuan Ke-6.pptx
 
Gizi pada lansia
Gizi pada lansiaGizi pada lansia
Gizi pada lansia
 

More from rukiyanahbaru

More from rukiyanahbaru (7)

antithyroid
antithyroidantithyroid
antithyroid
 
pituitary hormones
 pituitary hormones pituitary hormones
pituitary hormones
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
anti virus
anti virusanti virus
anti virus
 
anti-cancer
anti-canceranti-cancer
anti-cancer
 
penyuluhan
penyuluhanpenyuluhan
penyuluhan
 
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsiaprinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
prinsip diet pada pre eklamsi & eklamsia
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Vitamin dan Mineral

  • 2. VVIITTAAMMIINN • Vitamin tidak dapat digunakan sebagai pengganti makanan dan bukan merupakan sumber energi atau pemeliharaan kebugaran. • Vitamin dapat dibeli tanpa resep dokter, tapi disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan • Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang berkaitan satu sama lain sehingga penggunaan yang berlebihan dari 1-2 jenis vitamin B dapat mengganggu keseimbangan fungsi tersebut yang mengakibatkan defisiensi pada vitamin B lainnya.
  • 3. Vitamin adalah : • Zat yang dalam jumlah kecil sangat penting diperlukan untuk mempertahankan fungsi metabolisme tubuh yang normal. • Tidak dapat disintesa tubuh sehingga harus diperoleh dari sumber lain
  • 4. Sumber vitamin Vitamin dapat diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari tumbuh–tumbuhan dan hewan. Pada manusia sehat kebutuhan vitamin dapat terpenuhi dengan makan makanan bergizi seimbang yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, sehingga tambahan vitamin yang bukan berasal dari makanan sudah tidak diperlukan lagi.
  • 5. Kebutuhan vitamin meningkat dijumpai pada keadaan sebagai berikut : • Defisiensi vitamin yang telah di diagnosa oleh dokter. • Usia senja • Sakit berat • Pasca bedah • Bayi prematur • Ibu hamil dan menyusui • Gangguan penyerapan makanan • Dehidrasi • Gagal ginjal yang memerlukan diet rendah protein • Vegetarian tanpa susu/ telur
  • 6. Macam vitamin Bahan makanan yang dimasak dengan tidak benar dapat merusak kandungan vitamin yang terdapat dalam bahan makanan tersebut. Berdasarkan sifat dan daya larutnya, vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan : • Vitamin yang larut dalam air ; vitamin B dan C • Vitamin yang larut dalam lemak ; vitamin A,D,E,K.
  • 7. Fungsi vitamin Fungsi vitamin yang utama adalah sebagai koenzim yaitu mengaktifkan enzim-enzim yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dan pertumbuhan normal Pengertian AKG (Angka Kecukupan Gizi ) AKG adalah jumlah vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan tubuh orang sehat setiap hari, biasanya AKG tergantung pada umur dan jenis kelamin.
  • 8. Defisiensi vitamin Defisiensi vitamin adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan salah satu atau beberapa vitamin secara bersamaan sehingga akan mempengaruhi fungsi normal tubuh dan akan menimbulkan Gejala-Gejala yang khas,misalnya : • Defisiensi vitamin A menyebabkan rabun senja • Defisiensi vitamin B1 menyebabkan beri-beri
  • 9. Efek yang tidak diinginkan : Walaupun pemakaian yang berlebih dari vitamin yang larut dalam air tidak membahayakan tetapi pada pemberian vitamin tertentu menimbulkan efek samping, misalnya • vitamin B6 mega dosis dapat merusak saraf tepi • Dosis besar vitamin C dapat menimbulkan batu oksalat disaluran kemih. • Vitamin A dalam dosis besar dapat menimbulkan kelainan tulang kaki • Vit D dapat menimbulkan kelebihan kalsium dlm darah. Oleh karena itu penggunaan vitamin dalam dosis yang berlebihan tidak dianjurkan.
  • 10. Vitamin yang larut dalam air 1. vitamin B1 ( tiamin, aneurin) sumber: vitamin B1 banyak terdapat dalam kulit ari gandum dan beras, juga terdapat dalam daging, hati, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian sifat : tidak stabil terhadap panas, alkali dan oksigen fungsi : • sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dengan membantu melepaskan energi dari makanan. • vitamin B1 penting untuk fungsi saraf .
  • 11. defisiensi : defisiensi vitamin B1 dapat menimbulkan gangguan saraf pusat seperti : • Depresi • Mudah tersinggung • Anoreksia • Beri-beri • Gangguan saraf tepi seperti kesemutan, kejang otot dan bengkak Aturan pemakaian : • Pengobatan : 5-10 mg ,3x sehari • Pencegahan : 2-5 mg, sehari
  • 12. 2. Vitamin B2 (riboflavin ) sumber : vitamin B2 terdapat dalam daging, susu, telur, sayuran, ragi dan roti. Sifat : Stabil terhadap panas, oksigen dan asam, tidak stabil terhadap cahaya terutama sinar ultra ungu dan alkali. Fungsi : Vitamin ini berwarna kuning dan berfungsi sebagai koenzim dalam flavoprotein, enzim yang esensial dalam metabolisme asam amino.
  • 13. Defisiensi : Defiensi vitamin B2 jarang terjadi karena kebutuhan tubuh hanya sdikit sekali. Gejala defiensi vitamin B2 : • Sakit leher • Stomatitis Aturan pemakaian : • Pengobatan : 5-10 mg sehari per oral • Pencegahan : 2 mg sehari
  • 14. 3. Vitamin B3 ( nikotinamid, niasinamid ) sumber : vitamin B3 terdapat dalam daging, ikan, gandum dan kopi serta terdapat dalam asam nikotinat atau niasin sifat : stabil terhadap panas, cahaya, oksidasi, asam ,dan alkali. Fungsi : membantu pelepasan energi makanan dan fungsi nornal susunan sraf pusat .
  • 15. Defisiensi : Defisiensi vitamin B3 yang disebut pellagra jarang terjadi. Gejala-Gejala yang timbul yaitu : • Gangguan kulit • Diare Efek yang tidak diinginkan : Sering terjadi vasodilatasi. Aturan pemakaian : Pengobatan : 50-300 mg sehari per oral Pencegahan : 15-30 mg sehari
  • 16. 4. Vitamin B5 (asam pantotenat) sumber : vitamin B5 terdapat dalam semua jaringan tubuh dan segala macam bahan makanan juga dapat disintesa dalam flora usus. Sifat : Tidak stabil terhadap asam, alkali, panas dan beberapa senyawa garam. Fungsi : • Berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein. • Membantu proses pelepasan energi dari makanan
  • 17. Defisiensi : Gejala yang timbul : • Kelelahan • Malaise • Sakit kepala • Tidur terganggu • Mual dan muntah • Kejang pada perut dan otot • Paraestesia (kesemutan) • Koordinasi terganggu Aturan pemakaian : • Dewasa : 5-10 mg sehari.
  • 18. 55.. VViittaammiinn BB66 ((ppiirriiddookkssiinn )) sumber : vitamin terdapat dalam daging ,hati , ginjal, gandum, kacang, dan biji-bijian sifat : stabil terhadap panas, cahaya dan oksidasi. Fungsi : • sebagai koenzim pada metabolisme protein dan asam amino, karbohidrat dan lemak • membantu untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan sistem saraf pusat.
  • 19. Defisiensi : Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi ,hanya pada penderita yang mengunakan INH dalam jangka waktu lama .Gejala –Gejala yang timbul yaitu : • Gangguan kulit • Kejang –kejang pada bayi • Kekurangan darah • Stomatitis dan glositis Aturan pemakaian : • Pengobatan : 10-100 mg sehari per oral • Pencegahan : 2-10 mg sehari • Pada kehamilan : 50 mg sehari • Depresi akibat pil KB : 125 mg sehari selama 7 hari dalam waktu sebulan
  • 20. 66.. VViittaammiinn BB99 ((aassaamm ffoollaatt)) sumber : vitamin B9 terdapat dalam sayuran hijau, kentang, buah-buahan, daging, hati, telur dan ikan fungsi : vitamin B9 penting untuk pembentukan butir-butir darah merah dan metabolisme makanan menjadi energi. Defisiensi : Gejala defesiensi vitamin B9 berupa anemia.
  • 21. Efek yang tidak diinginkan : Efek samping jarang terjadi berupa demam, ruam pada kulit dan gatal-gatal Atuan pemakaian : Anak-anak; 50-300 mcg sehari Dewasa : 400 mcg sehari Wanita hamil : 800 mcg sehari Wanita menyusui : 600 mcg sehari
  • 22. 77.. VViittaammiinn BB1122 ((ssiiaannookkoobbaallaammiinn )) sumber : vitamin B12 banyak terdapat pada ikan ,kuning telur,susu,keju,dan daging. Sifat : Mudah rusak oleh alkali, asam ,cahaya ,dan oksidasi. Fungsi : Vitamin B12 penting untuk sintesa hemoglobin dan sel darah merah
  • 23. Defisiensi : Gejala yang timbul yaitu : • Anemia • Gangguan pencernaan • Kerusakan saraf • Efek yang tidak diinginkan : • Ruam kulit dan gatal –gatal. Aturan pemakaian : • Anak-anak : 0,3-2,0 mcg sehari • Dewasa : 3,0 mcg sehari • Wanita hamil : 4,0 mcg sehari • Wanita menyusui : 4,0 mcg sehari
  • 24. 88.. VViittaammiinn CC (( aassaamm aasskkoorrbbaatt )) sumber : vitamin C terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, tomat, dan kentang serta buah-buahan terutama jeruk, hati dan hanya sedikit dalam susu sapi dan daging . sifat : • mudah teroksidasi (dalam penyimpanan mudah rusak) • tidak stabil terhadap panas, sehingga bahan makanan yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C menjadi rusak.
  • 25. fungsi : • Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang rawan, sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan bagi jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defisiensi vitamin C, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang berakibat perdarahan • Sebagai antioksidan defisiensi : defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang minum susu botol. Gejalanya berupa perdarahan disekitar mata dan paha juga pada gusi dan dibawah kulit, kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi lepas. Keadaan ini disebut sindrom skorbut .
  • 26. aturan pemakaian : Pengobatan: dewasa (250 mg, 2 kali sehari ), bayi (100 mg, 1 kali sehari) Pencegahan : 50-100 mg sehari
  • 27. VViittaammiinn yyaanngg llaarruutt ddaallaamm lleemmaakk 1. Vitamin A ( retinol ) • mencegah kebutaan, departemen kesehatan telah melaksanakan program pemberian vitamin A dosis tinggi pada anak balita ( umur 1-5 tahun ) dan ibu pasca persalinan . • vitamin A dosis tinggi tidak boleh diberikan pada : bayi 0-12 bulan dan ibu hamil . • penggunaan vitamin A dosis tinggi, terus menerus harus dibawah pengawasan dokter dan harus diperhatikan tanda-tanda hipervittaminosis A.
  • 28. sumber : vitamin A terutama terdapat dalam susu dan produknya, kuning telur, hati,dan minyak ikan. banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau dan kuning antara lain wortel, tomat, bayam, papaya matang . sifat : stbil terhadap cahaya, panas dan proses memasak yang biasa tetapi rusak pada suhu tinggi , pengeringan, oksidasi dan sinar ultra ungu fungsi : • untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan epitel, pemeliharaan kesehatan mata, • pertumbuhan normal tulang dan gigi, • untuk profilaksis kasus kekurangan protein dan secara rutin ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak-anak kecil hingga umur 6 tahun.
  • 29. Defisiensi : Defisiensi sering terjadi terutama pada diet yang kurang variasi dan pada defisiensi vitamin lain. Gejala yang timbul yaitu : • rabun senja • bola mata mengering • xerophthalmia dan akhirnya buta • hiperkeratosis kulit • terhambatnya pertumbuhan anak .
  • 30. efek yang tidak diinginkan : pemberian vitamin A dalam dosis yang besar dapat menimbulkan efek samping berupa mual -muntah, sakit kepala, halusinasi, kulit bersisik dan gatal pandangan kabur rambut tontok, sendi-sendi sakit dan gangguan pertumbuhan pada anak anak oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin A dalam dosis besar. Aturan pemakaian : • defisiensi : 25-50000 UI sehari per oral selama maksimal 2 bulan • pencegahan : anak-anak ( 1000 UI sehari ), dewasa (2500-5000 UI sehari )
  • 31. 22.. VViittaammiinn DD (( kkaallssiiffeerrooll )) sumber : vitamin D terdapat dalam ikan dan minyk ikan bersama dengan vitamin A, susu, kuning telur dan hati dalam jumlah yang sedikit .kelompok vitamin D meliputi vitamin D2 (kalsiferol) dan vitamin D3 alamiah ( kolekalsiferol). Dikulit terdapat provitamin yaitu 7 dehidrokolesterol, apabila terkena sinar matahari (ultra ungu ) dapat berubah menjadi vitamin D3. Sifat: Stabil terhadap panas dan oksidasi Fungsi : Fungsi vitamin D adalah sebagai pengatur metabolisme kalsium dan fosfat yaitu untuk pertumbuhan tulang, ginjal, dan gigi.
  • 32. Defisiensi : Defisiensi vitamin D menyebabkan berkurangnya penyerapan kembali kalsium dan fosfat yang penting sekali bagi tulang. akibatnya jaringan tulang diganti menjadi semacam tulang rawan yang menjadi lunak dan mudah bengkok, sehingga menimbulkan deformasi lokal. Apabila hal ini terjadi pada anak kecil, maka perkembangan kerangka akan terhenti dan terjadi penyakit rakhitis atau penyakit inggris yang ditandai dengan tungkai bengkok ( bentuk x atau o ). Pada dewasa terjadi osteomalasia gangguan pembentukan tulang yang ditandai dengan rasa lemah dan letih serta menjadi bungkuk, selain itu kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, akibat hiperparatirosis sekunder . Vitamin D digunakan pada semua defisiensi vitamin D, termasuk pada keadaan gangguan metabolisme vitamin D sehingga kekurangan kalsitriol dan juga pada penyakit tulang .
  • 33. Efek yang tidak diinginkan : Efek samping vitamin D pada dosis besar dapat menyebabkan peningkatan penyerapan kembali kalsium pada usus dan demineralisasi tulang, serta reaksi hipoparatirosis mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak. Akibatnya kadar kalsium darah meningkat dan kalsium ini mengendap sebagai kalsium fosfat yang menjadi batu ginjal, katarak, pengapuran pembuluh darah jantung, kerusakan jaringan dan hipertensi. Gejala lain yang timbul, mual, muntah, diare, sakit kepala, rasa kantuk, haus dan poliurea. Penggunaan vitamin D dalam dosis besar tidak dianjurkan. Aturan pemakaian : Pengobatan : 1000-2000 UI sehari per oral Pada malabsorpsi : 10000-50000 UI sehari Hiperparatirosis : 50000-200000 UI sehari
  • 34. 33.. VViittaammiinn EE (( aallffaa –– ttookkooffeerrooll )) sumber : vitamin E banyak terdapat dalam minyak nabati, seperti minyak jagung, kedelai /kacang-kacangan, bunga matahari, padi-padian, hati, kuning telur dan sayuran . sifat : stabil terhadap panas dan asam, tetapi rusak karena alkali, oksigen, garam besi dan timah hitam serta radiasi ultra ungu. fungsi : fungsi biologisnya belum diketahui dengan jelas .
  • 35. defisiensi : defisiensi jarang sekali terjadi, hanya pada bayi prematur dengan anemia khas akibat kelainan struktur dari membran eritrosit. Gejala-Gejala yang timbul : • anemia hemolitik • trombosis • bengkak • kelainan kulit
  • 36. Efek yang tidak diinginkan : Efek samping yang dapat terjadi pada dosis besar yaitu diatas 300 UI sehari berupa gangguan lambung usus, sakit kepala, rasa lemah, ginekomastia, hambatan penyembuhan luka, protein urea dan dermatitis kontak. Oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin E dalam dosis besar. Aturan pemakaian : Pengobatan : anak : 1UI / kg BB (asetat ) per oral bayi prematur : 5-25 UI sehari vitmin E yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 120 mg
  • 37. 44.. VViittaammiinn KK (( ffiittoommeennaaddiioonn )) Apabila terjadi perdarahan yang tidak normal misalnya melalui hidung, mulut, anus dan lain-lain untuk mengetahui penyebabnya harus menghubungi dokter terlebih dahulu. Sumber : Vitamin K meliputi 2 derivat naf tokinon yaitu vitamin K1 yang terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, bayam, dan tomat minyak nabati dan hati sedangkan vitamin K2 ( farnokinon ) disintesa oleh flora usus. Selanjutnya dikenal pula zat-zat sintetik vitamin K3 ( menadion ). Sifat : Tahan terhadap asam, oksigen dan kelembaban tetapi akan rusak oleh ultra ungu. Dalam jumlah besar bersifat racun . Fungsi : dalam tubuh mempengaruhi sistem enzim yang mensintesa faktor pembekuan darah
  • 38. Defisiensi : Defisiensi jarang terjadi. Gejala difisiensi berupa perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada hidung, saluran kemih, kulit, mukosa akhirnya dilambung, usus dan otak. Luka kecil berdarah tanpa berhenti. vitamin K berguna pada keadaan defisiensi vitamin K . Vitamin K yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 1,5 mg Efek yang tidak diinginkan : Efek samping dosis berlebih berupa nyeri dada dan perubahan warna kulit . oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin K dalam dosis besar.
  • 39. MINERAL Mineral adalah : Zat anorganik yang dalam jumlah kecil berguna untuk metabolisme tubuh . Fungsi : • kalsium (Ca ) dan fosfor ( P) : memperkuat tulang kerangka tubuh • kalium (K) ,magnesium (Mg) dan fosfor (P) : menyusun sistem pendapar intraseluler . • natrium (Na) dan klorida (Cl) antara lain sebagai pengatur tekanan osmotik diruang ekstraseluler agar tekanan darah tetap normal. Semua mineral, seperti juga halnya dengan vitamin, terdapat cukup banyak dalam makanan sehari-hari yang komposisinya baik. kemunkinan defisiensi kecil sekali dan kalaupun sampai terjadi, Gejala-Gejalanya tidak jelas.
  • 40. Ferum (Fe) sumber : banyak terdapat dalam sayur bayam, kangkung, daging. Digunakan sebagai penambah darah pada penderita anemia.
  • 41. Fluorida (F) Sumber : Sayur mayur mengandung sedikit fluorida, pada daun teh banyak Fungsi : Terdapat dalam tulang, gigi, email dan tulang kerangka. Lazim dipakai pada karies gigi. Efek yang tidak diinginkan: • Pada dosis berlebih menimbulkan gangguan lambung dan usus, keluhan rematik dan hipokalsemia. • Pada dosis profilaksis untuk waktu yang lama menimbulkan fluorosis, yaitu timbulnya bintik bintik gelap pada email gigi. • Pada penggunaan topikal dapat terjadi reaksi alergi, sekresi ludah berlebihan
  • 42. Kalium (K) Sumber: Terdapat dalam segala jenis makanan, terutama jeruk, pisang, tomat dan kopi, dalam bentuk garam Kalium klorida Fungsi : • Merupakan kation yang penting dalam cairan intraselular dan penting untuk mengatur keseimbangan asam basa serta cairan tubuh. • Dapat mengaktivasi reaksi enzim dan proses fisiologi seperti penyaluran impuls saraf dan metabolisme karbohidrat
  • 43. Gejala hipokalemia muncul sebagai kelemahan otot, rasa letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung. Gejala ini muncul jika kalium digunakan bersama diuretika, selain sebagai efek samping obat tertentu dan digoksin dosis tinggi Aturan pemakaian: • Untuk profilaksis 0,6 – 1 g dalam bentuk aram kalium klorida tablet retard 2 kali sehari. • Pada hipokalemia dimulai dengan 2 kali 2 gram sampai Gejala hilang, lalu 2 kali 1 gram
  • 44. Kalsium (Ca) Sumber: Terdapat dalam tulang kerangka, cairan antar sel dan plasma. Berasal dari susu, telur, gandum dan sayur mayur Fungsi : • Sebagai bahan awal tulang kerangka dan kontraksi otot serta penyaluran impuls saraf, • mengatur reaksi enzim, antara lain untuk pembekuan darah. Untuk dapat diserap usus perlu vitamin D dalam bentuk aktif kalsitrol
  • 45. Defisiensi: Kekurangan kalsium dapat menimbulkan pelunakan tulang danmudah terangsnagnya saraf otot, akibatnya dapat terjadi serangan tetani, kekurangn kalsium akibat kekurangan vitamin D dan terhambatnyaresorpsi kalsium, dan penyakit hipoparatirosis serta gagal ginjal Untuk terapi defisiensi kalsium, pasca bedah tiroid dengan kerusakan paratiroid, pada osteoporosis dan profilaksis pada wanita hamil, menyusui dan menopause diberikan bersama fosfor, vitamin D dan estrogen Efek yang tidak diinginkan: Mengiritasi lambung, usus dan opstipasi. Hiperkalsemia jarang terjadi. Jika hal ini terjadi akan timbul endapan Ca menjadi batu ginjal dan meningkatnya ambang rangsang saraf maupun otot dengan Gejala kelemahan otot, letargia, poliuria dan haus dan berakhir dengan koma.
  • 46. Kobalt (Co) • Merupakan komponen baku vitamin B12. • Sehari dibutuhkan 3 mcg yang diperoleh dalam bentuk sianokobalamin dalam makanan. • Kekurangan kobalt mengakibatkan defisiensi B12
  • 47. Magnesium (Mg) Sumber: Makanan terutama padi-padian, pisang sayur mayur hijau, susu dan daging Fungsi : Terdapat dalam tulang dan cairan intraseluler yang juga mempengaruhi enzim-enzim yang menghasilkan energi dalam kontraksi otot dan miokard
  • 48. Mangan (Mn) dan Molibden (Mo) Sumber: Molibden diperoleh dari makanan, antara lain teh, kakao dan sedikit sayur mayur Fungsi : Merupakan bagian beberapa enzim yang penting untuk sintesa lemak diantaranya xantinoksidase Mangan juga terdapat dalam mitokondria Defisiensi : Gejala dan efek toksis belum diketahui
  • 49. Natrium (Na) Fungsi: Merupakan kation penting dalam cairan ekstraseluler, regulasi tekanan osmotik, memelihara keseimbangan volume dan cairan tubuh, kontraksi otot dan penyaluran impuls saraf Defisiensi : Defisiensi dapat terjadi akibat dehidrasi krn diare, muntah, udara panas Gejala : mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perut Hati-hati pd penderita tekanan darah tinggi Pemakaian Na selain pada keadaan defisiensi Na, juga sebagai larutan infus 0,9 % (garam fisiologis) Aturan Pemakaian : Defisiensi akibat kerja berat : 5-10 gram NaCl, sebagai larutan 1 /liter air
  • 50. Selenium (Se) Sumber : Daging, hati, ginjal, ragi bir Fungsi : Mempunyai hubungan metabolisme yang erat dengan vitamin E dan merupakan bagian dari enzim peroksidase glutasi Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah yang sangaat kecil digunakan dalam preparat multivitamin Defisiensi : Terjadi pada penderita yang mendapat nutrisi parenteral jangka lama Gejala : nyeri otot dan kardiomioopati pada defiensi berat
  • 51. Seng (Zn) Sumber : Daging, kerang, kepiting susu dan produk padi-padian maupun kacang-kacangan Fungsi : Kofaktor dalam banyak enzim untuk proses metaolisme dan sintesa protein. Diiperlukan untuk maturasi dari fungsi seksual terutama pada pria Defisiensi : Jarang terjadi, penggunaan terbanyak untuk pengobatan kulit
  • 52. Tembaga (Cu) Sumber : Sayur mayur dan hati Fungsi : Merupakan komponen penting dari sejumlah protein dan enzim. Penting dalam pembentukan jaringan ikat, pembentukan sel-sel darah dan fungsi susunan saraf pusat Gejala defisiensi : Kelambanan psikomotor, epilepsi serta kelainan rambut Bila kelebihan dosis dapat menimbulkan keradangan lambung dan usus, hiperaktivitas dan sukar tidur