Vitamin dan mineral sangat penting untuk fungsi metabolisme tubuh dan pertumbuhan normal. Vitamin terdiri dari vitamin yang larut air dan lemak, diperoleh dari makanan, dan masing-masing memiliki fungsi khusus sebagai koenzim dalam proses tubuh. Kebutuhan vitamin dapat terpenuhi dari makanan seimbang, tetapi meningkat pada kondisi tertentu seperti usia lanjut, hamil, dan penyakit. Pemberian berlebih dapat menimbulkan efe
2. VVIITTAAMMIINN
• Vitamin tidak dapat digunakan sebagai pengganti
makanan dan bukan merupakan sumber energi atau
pemeliharaan kebugaran.
• Vitamin dapat dibeli tanpa resep dokter, tapi disarankan
untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum
menggunakan
• Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang berkaitan
satu sama lain sehingga penggunaan yang berlebihan
dari 1-2 jenis vitamin B dapat mengganggu
keseimbangan fungsi tersebut yang mengakibatkan
defisiensi pada vitamin B lainnya.
3. Vitamin adalah :
• Zat yang dalam jumlah kecil sangat penting
diperlukan untuk mempertahankan fungsi
metabolisme tubuh yang normal.
• Tidak dapat disintesa tubuh sehingga harus
diperoleh dari sumber lain
4. Sumber vitamin
Vitamin dapat diperoleh dari bahan makanan yang
berasal dari tumbuh–tumbuhan dan hewan. Pada
manusia sehat kebutuhan vitamin dapat terpenuhi
dengan makan makanan bergizi seimbang yang
mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral, sehingga tambahan vitamin yang bukan
berasal dari makanan sudah tidak diperlukan lagi.
5. Kebutuhan vitamin meningkat dijumpai pada
keadaan sebagai berikut :
• Defisiensi vitamin yang telah di diagnosa oleh
dokter.
• Usia senja
• Sakit berat
• Pasca bedah
• Bayi prematur
• Ibu hamil dan menyusui
• Gangguan penyerapan makanan
• Dehidrasi
• Gagal ginjal yang memerlukan diet rendah protein
• Vegetarian tanpa susu/ telur
6. Macam vitamin
Bahan makanan yang dimasak dengan tidak benar
dapat merusak kandungan vitamin yang terdapat
dalam bahan makanan tersebut.
Berdasarkan sifat dan daya larutnya, vitamin dapat
dibagi menjadi 2 golongan :
• Vitamin yang larut dalam air ; vitamin B dan C
• Vitamin yang larut dalam lemak ; vitamin A,D,E,K.
7. Fungsi vitamin
Fungsi vitamin yang utama adalah sebagai koenzim
yaitu mengaktifkan enzim-enzim yang diperlukan
untuk metabolisme tubuh dan pertumbuhan normal
Pengertian AKG (Angka Kecukupan Gizi )
AKG adalah jumlah vitamin dan mineral untuk
memenuhi kebutuhan tubuh orang sehat setiap hari,
biasanya AKG tergantung pada umur dan jenis
kelamin.
8. Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin adalah suatu keadaan dimana
tubuh kekurangan salah satu atau beberapa
vitamin secara bersamaan sehingga akan
mempengaruhi fungsi normal tubuh dan akan
menimbulkan Gejala-Gejala yang khas,misalnya :
• Defisiensi vitamin A menyebabkan rabun senja
• Defisiensi vitamin B1 menyebabkan beri-beri
9. Efek yang tidak diinginkan :
Walaupun pemakaian yang berlebih dari vitamin yang larut
dalam air tidak membahayakan tetapi pada pemberian
vitamin tertentu menimbulkan efek samping, misalnya
• vitamin B6 mega dosis dapat merusak saraf tepi
• Dosis besar vitamin C dapat menimbulkan batu oksalat
disaluran kemih.
• Vitamin A dalam dosis besar dapat menimbulkan
kelainan tulang kaki
• Vit D dapat menimbulkan kelebihan kalsium dlm darah.
Oleh karena itu penggunaan vitamin dalam dosis yang
berlebihan tidak dianjurkan.
10. Vitamin yang larut dalam air
1. vitamin B1 ( tiamin, aneurin)
sumber:
vitamin B1 banyak terdapat dalam kulit ari gandum dan
beras, juga terdapat dalam daging, hati, susu, kacang-kacangan
dan biji-bijian
sifat :
tidak stabil terhadap panas, alkali dan oksigen
fungsi :
• sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dengan
membantu melepaskan energi dari makanan.
• vitamin B1 penting untuk fungsi saraf .
11. defisiensi :
defisiensi vitamin B1 dapat menimbulkan gangguan saraf
pusat seperti :
• Depresi
• Mudah tersinggung
• Anoreksia
• Beri-beri
• Gangguan saraf tepi seperti kesemutan, kejang otot
dan bengkak
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 5-10 mg ,3x sehari
• Pencegahan : 2-5 mg, sehari
12. 2. Vitamin B2 (riboflavin )
sumber :
vitamin B2 terdapat dalam daging, susu, telur,
sayuran, ragi dan roti.
Sifat :
Stabil terhadap panas, oksigen dan asam, tidak stabil
terhadap cahaya terutama sinar ultra ungu dan alkali.
Fungsi :
Vitamin ini berwarna kuning dan berfungsi sebagai
koenzim dalam flavoprotein, enzim yang esensial
dalam metabolisme asam amino.
13. Defisiensi :
Defiensi vitamin B2 jarang terjadi karena kebutuhan
tubuh hanya sdikit sekali. Gejala defiensi vitamin B2 :
• Sakit leher
• Stomatitis
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 5-10 mg sehari per oral
• Pencegahan : 2 mg sehari
14. 3. Vitamin B3 ( nikotinamid, niasinamid )
sumber :
vitamin B3 terdapat dalam daging, ikan, gandum dan kopi
serta terdapat dalam asam nikotinat atau niasin
sifat :
stabil terhadap panas, cahaya, oksidasi, asam ,dan alkali.
Fungsi :
membantu pelepasan energi makanan dan fungsi nornal
susunan sraf pusat .
15. Defisiensi :
Defisiensi vitamin B3 yang disebut pellagra jarang
terjadi. Gejala-Gejala yang timbul yaitu :
• Gangguan kulit
• Diare
Efek yang tidak diinginkan :
Sering terjadi vasodilatasi.
Aturan pemakaian :
Pengobatan : 50-300 mg sehari per oral
Pencegahan : 15-30 mg sehari
16. 4. Vitamin B5 (asam pantotenat)
sumber :
vitamin B5 terdapat dalam semua jaringan tubuh dan
segala macam bahan makanan juga dapat disintesa
dalam flora usus.
Sifat :
Tidak stabil terhadap asam, alkali, panas dan beberapa
senyawa garam.
Fungsi :
• Berperan dalam proses metabolisme karbohidrat,
lemak, protein.
• Membantu proses pelepasan energi dari makanan
17. Defisiensi :
Gejala yang timbul :
• Kelelahan
• Malaise
• Sakit kepala
• Tidur terganggu
• Mual dan muntah
• Kejang pada perut dan otot
• Paraestesia (kesemutan)
• Koordinasi terganggu
Aturan pemakaian :
• Dewasa : 5-10 mg sehari.
18. 55.. VViittaammiinn BB66 ((ppiirriiddookkssiinn ))
sumber :
vitamin terdapat dalam daging ,hati , ginjal, gandum,
kacang, dan biji-bijian
sifat :
stabil terhadap panas, cahaya dan oksidasi.
Fungsi :
• sebagai koenzim pada metabolisme protein dan
asam amino, karbohidrat dan lemak
• membantu untuk pembentukan sel darah merah
dan kesehatan sistem saraf pusat.
19. Defisiensi :
Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi ,hanya pada
penderita yang mengunakan INH dalam jangka
waktu lama .Gejala –Gejala yang timbul yaitu :
• Gangguan kulit
• Kejang –kejang pada bayi
• Kekurangan darah
• Stomatitis dan glositis
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 10-100 mg sehari per oral
• Pencegahan : 2-10 mg sehari
• Pada kehamilan : 50 mg sehari
• Depresi akibat pil KB : 125 mg sehari selama 7 hari
dalam waktu sebulan
20. 66.. VViittaammiinn BB99 ((aassaamm ffoollaatt))
sumber :
vitamin B9 terdapat dalam sayuran hijau, kentang, buah-buahan,
daging, hati, telur dan ikan
fungsi :
vitamin B9 penting untuk pembentukan butir-butir darah
merah dan metabolisme makanan menjadi energi.
Defisiensi :
Gejala defesiensi vitamin B9 berupa anemia.
21. Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping jarang terjadi berupa demam, ruam
pada kulit dan gatal-gatal
Atuan pemakaian :
Anak-anak; 50-300 mcg sehari
Dewasa : 400 mcg sehari
Wanita hamil : 800 mcg sehari
Wanita menyusui : 600 mcg sehari
22. 77.. VViittaammiinn BB1122
((ssiiaannookkoobbaallaammiinn ))
sumber :
vitamin B12 banyak terdapat pada ikan ,kuning
telur,susu,keju,dan daging.
Sifat :
Mudah rusak oleh alkali, asam ,cahaya ,dan oksidasi.
Fungsi :
Vitamin B12 penting untuk sintesa hemoglobin dan sel darah
merah
23. Defisiensi :
Gejala yang timbul yaitu :
• Anemia
• Gangguan pencernaan
• Kerusakan saraf
• Efek yang tidak diinginkan :
• Ruam kulit dan gatal –gatal.
Aturan pemakaian :
• Anak-anak : 0,3-2,0 mcg sehari
• Dewasa : 3,0 mcg sehari
• Wanita hamil : 4,0 mcg sehari
• Wanita menyusui : 4,0 mcg sehari
24. 88.. VViittaammiinn CC (( aassaamm
aasskkoorrbbaatt ))
sumber :
vitamin C terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, tomat,
dan kentang serta buah-buahan terutama jeruk, hati dan
hanya sedikit dalam susu sapi dan daging .
sifat :
• mudah teroksidasi (dalam penyimpanan mudah rusak)
• tidak stabil terhadap panas, sehingga bahan makanan
yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C
menjadi rusak.
25. fungsi :
• Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat
pengikat dalam tulang dan tulang rawan, sekitar pembuluh
darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan bagi
jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defisiensi
vitamin C, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding
pembuluh darah yang berakibat perdarahan
• Sebagai antioksidan
defisiensi :
defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang
minum susu botol. Gejalanya berupa perdarahan disekitar
mata dan paha juga pada gusi dan dibawah kulit,
kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi
lepas. Keadaan ini disebut sindrom skorbut .
27. VViittaammiinn yyaanngg llaarruutt ddaallaamm
lleemmaakk
1. Vitamin A ( retinol )
• mencegah kebutaan, departemen kesehatan telah
melaksanakan program pemberian vitamin A dosis
tinggi pada anak balita ( umur 1-5 tahun ) dan ibu
pasca persalinan .
• vitamin A dosis tinggi tidak boleh diberikan pada : bayi
0-12 bulan dan ibu hamil .
• penggunaan vitamin A dosis tinggi, terus menerus
harus dibawah pengawasan dokter dan harus
diperhatikan tanda-tanda hipervittaminosis A.
28. sumber :
vitamin A terutama terdapat dalam susu dan produknya, kuning
telur, hati,dan minyak ikan. banyak terdapat pada sayuran
yang berwarna hijau dan kuning antara lain wortel, tomat,
bayam, papaya matang .
sifat :
stbil terhadap cahaya, panas dan proses memasak yang biasa
tetapi rusak pada suhu tinggi , pengeringan, oksidasi dan sinar
ultra ungu
fungsi :
• untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan epitel,
pemeliharaan kesehatan mata,
• pertumbuhan normal tulang dan gigi,
• untuk profilaksis kasus kekurangan protein dan secara rutin ibu
hamil dan menyusui, bayi dan anak-anak kecil hingga umur 6
tahun.
29. Defisiensi :
Defisiensi sering terjadi terutama pada diet yang kurang
variasi dan pada defisiensi vitamin lain. Gejala yang timbul
yaitu :
• rabun senja
• bola mata mengering
• xerophthalmia dan akhirnya buta
• hiperkeratosis kulit
• terhambatnya pertumbuhan anak .
30. efek yang tidak diinginkan :
pemberian vitamin A dalam dosis yang besar dapat
menimbulkan efek samping berupa mual -muntah,
sakit kepala, halusinasi, kulit bersisik dan gatal
pandangan kabur rambut tontok, sendi-sendi sakit dan
gangguan pertumbuhan pada anak anak oleh karena
itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin A dalam dosis
besar.
Aturan pemakaian :
• defisiensi : 25-50000 UI sehari per oral selama
maksimal 2 bulan
• pencegahan : anak-anak ( 1000 UI sehari ), dewasa
(2500-5000 UI sehari )
31. 22.. VViittaammiinn DD (( kkaallssiiffeerrooll ))
sumber :
vitamin D terdapat dalam ikan dan minyk ikan bersama dengan
vitamin A, susu, kuning telur dan hati dalam jumlah yang
sedikit .kelompok vitamin D meliputi vitamin D2 (kalsiferol) dan
vitamin D3 alamiah ( kolekalsiferol). Dikulit terdapat provitamin
yaitu 7 dehidrokolesterol, apabila terkena sinar matahari (ultra
ungu ) dapat berubah menjadi vitamin D3.
Sifat:
Stabil terhadap panas dan oksidasi
Fungsi :
Fungsi vitamin D adalah sebagai pengatur metabolisme kalsium
dan fosfat yaitu untuk pertumbuhan tulang, ginjal, dan gigi.
32. Defisiensi :
Defisiensi vitamin D menyebabkan berkurangnya penyerapan
kembali kalsium dan fosfat yang penting sekali bagi tulang.
akibatnya jaringan tulang diganti menjadi semacam tulang rawan
yang menjadi lunak dan mudah bengkok, sehingga
menimbulkan deformasi lokal. Apabila hal ini terjadi pada anak
kecil, maka perkembangan kerangka akan terhenti dan terjadi
penyakit rakhitis atau penyakit inggris yang ditandai dengan
tungkai bengkok ( bentuk x atau o ). Pada dewasa terjadi
osteomalasia gangguan pembentukan tulang yang ditandai
dengan rasa lemah dan letih serta menjadi bungkuk, selain itu
kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, akibat
hiperparatirosis sekunder .
Vitamin D digunakan pada semua defisiensi vitamin D, termasuk
pada keadaan gangguan metabolisme vitamin D sehingga
kekurangan kalsitriol dan juga pada penyakit tulang .
33. Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping vitamin D pada dosis besar dapat menyebabkan
peningkatan penyerapan kembali kalsium pada usus dan
demineralisasi tulang, serta reaksi hipoparatirosis
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak. Akibatnya
kadar kalsium darah meningkat dan kalsium ini mengendap
sebagai kalsium fosfat yang menjadi batu ginjal, katarak,
pengapuran pembuluh darah jantung, kerusakan jaringan dan
hipertensi. Gejala lain yang timbul, mual, muntah, diare, sakit
kepala, rasa kantuk, haus dan poliurea. Penggunaan vitamin D
dalam dosis besar tidak dianjurkan.
Aturan pemakaian :
Pengobatan : 1000-2000 UI sehari per oral
Pada malabsorpsi : 10000-50000 UI sehari
Hiperparatirosis : 50000-200000 UI sehari
34. 33.. VViittaammiinn EE (( aallffaa –– ttookkooffeerrooll ))
sumber :
vitamin E banyak terdapat dalam minyak nabati, seperti
minyak jagung, kedelai /kacang-kacangan, bunga matahari,
padi-padian, hati, kuning telur dan sayuran .
sifat :
stabil terhadap panas dan asam, tetapi rusak karena alkali,
oksigen, garam besi dan timah hitam serta radiasi ultra ungu.
fungsi :
fungsi biologisnya belum diketahui dengan jelas .
35. defisiensi :
defisiensi jarang sekali terjadi, hanya pada bayi
prematur dengan anemia khas akibat kelainan
struktur dari membran eritrosit. Gejala-Gejala yang
timbul :
• anemia hemolitik
• trombosis
• bengkak
• kelainan kulit
36. Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping yang dapat terjadi pada dosis besar yaitu
diatas 300 UI sehari berupa gangguan lambung usus,
sakit kepala, rasa lemah, ginekomastia, hambatan
penyembuhan luka, protein urea dan dermatitis kontak.
Oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin E
dalam dosis besar.
Aturan pemakaian :
Pengobatan :
anak : 1UI / kg BB (asetat ) per oral
bayi prematur : 5-25 UI sehari
vitmin E yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 120 mg
37. 44.. VViittaammiinn KK (( ffiittoommeennaaddiioonn ))
Apabila terjadi perdarahan yang tidak normal misalnya melalui hidung,
mulut, anus dan lain-lain untuk mengetahui penyebabnya harus
menghubungi dokter terlebih dahulu.
Sumber :
Vitamin K meliputi 2 derivat naf tokinon yaitu vitamin K1 yang terdapat
dalam sayuran hijau seperti kol, bayam, dan tomat minyak nabati dan
hati sedangkan vitamin K2 ( farnokinon ) disintesa oleh flora usus.
Selanjutnya dikenal pula zat-zat sintetik vitamin K3 ( menadion ).
Sifat :
Tahan terhadap asam, oksigen dan kelembaban tetapi akan rusak oleh
ultra ungu. Dalam jumlah besar bersifat racun .
Fungsi : dalam tubuh mempengaruhi sistem enzim yang mensintesa
faktor pembekuan darah
38. Defisiensi :
Defisiensi jarang terjadi. Gejala difisiensi berupa
perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada hidung,
saluran kemih, kulit, mukosa akhirnya dilambung, usus
dan otak. Luka kecil berdarah tanpa berhenti. vitamin K
berguna pada keadaan defisiensi vitamin K .
Vitamin K yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 1,5
mg
Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping dosis berlebih berupa nyeri dada dan
perubahan warna kulit . oleh karena itu tidak dianjurkan
penggunaan vitamin K dalam dosis besar.
39. MINERAL
Mineral adalah :
Zat anorganik yang dalam jumlah kecil berguna untuk metabolisme
tubuh .
Fungsi :
• kalsium (Ca ) dan fosfor ( P) : memperkuat tulang kerangka tubuh
• kalium (K) ,magnesium (Mg) dan fosfor (P) : menyusun sistem
pendapar intraseluler .
• natrium (Na) dan klorida (Cl) antara lain sebagai pengatur
tekanan osmotik diruang ekstraseluler agar tekanan darah tetap
normal.
Semua mineral, seperti juga halnya dengan vitamin, terdapat cukup
banyak dalam makanan sehari-hari yang komposisinya baik.
kemunkinan defisiensi kecil sekali dan kalaupun sampai terjadi,
Gejala-Gejalanya tidak jelas.
40. Ferum (Fe)
sumber :
banyak terdapat dalam sayur bayam, kangkung, daging.
Digunakan sebagai penambah darah pada penderita
anemia.
41. Fluorida (F)
Sumber :
Sayur mayur mengandung sedikit fluorida, pada daun teh banyak
Fungsi :
Terdapat dalam tulang, gigi, email dan tulang kerangka.
Lazim dipakai pada karies gigi.
Efek yang tidak diinginkan:
• Pada dosis berlebih menimbulkan gangguan lambung dan usus,
keluhan rematik dan hipokalsemia.
• Pada dosis profilaksis untuk waktu yang lama menimbulkan
fluorosis, yaitu timbulnya bintik bintik gelap pada email gigi.
• Pada penggunaan topikal dapat terjadi reaksi alergi, sekresi
ludah berlebihan
42. Kalium (K)
Sumber:
Terdapat dalam segala jenis makanan, terutama jeruk,
pisang, tomat dan kopi, dalam bentuk garam Kalium klorida
Fungsi :
• Merupakan kation yang penting dalam cairan intraselular
dan penting untuk mengatur keseimbangan asam basa
serta cairan tubuh.
• Dapat mengaktivasi reaksi enzim dan proses fisiologi
seperti penyaluran impuls saraf dan metabolisme
karbohidrat
43. Gejala hipokalemia muncul sebagai kelemahan otot,
rasa letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung.
Gejala ini muncul jika kalium digunakan bersama
diuretika, selain sebagai efek samping obat tertentu
dan digoksin dosis tinggi
Aturan pemakaian:
• Untuk profilaksis 0,6 – 1 g dalam bentuk aram kalium
klorida tablet retard 2 kali sehari.
• Pada hipokalemia dimulai dengan 2 kali 2 gram
sampai Gejala hilang, lalu 2 kali 1 gram
44. Kalsium (Ca)
Sumber:
Terdapat dalam tulang kerangka, cairan antar sel dan plasma.
Berasal dari susu, telur, gandum dan sayur mayur
Fungsi :
• Sebagai bahan awal tulang kerangka dan kontraksi otot serta
penyaluran impuls saraf,
• mengatur reaksi enzim, antara lain untuk pembekuan darah.
Untuk dapat diserap usus perlu vitamin D dalam bentuk aktif
kalsitrol
45. Defisiensi:
Kekurangan kalsium dapat menimbulkan pelunakan tulang
danmudah terangsnagnya saraf otot, akibatnya dapat terjadi
serangan tetani, kekurangn kalsium akibat kekurangan vitamin D
dan terhambatnyaresorpsi kalsium, dan penyakit hipoparatirosis
serta gagal ginjal
Untuk terapi defisiensi kalsium, pasca bedah tiroid dengan
kerusakan paratiroid, pada osteoporosis dan profilaksis pada
wanita hamil, menyusui dan menopause diberikan bersama fosfor,
vitamin D dan estrogen
Efek yang tidak diinginkan:
Mengiritasi lambung, usus dan opstipasi. Hiperkalsemia jarang
terjadi. Jika hal ini terjadi akan timbul endapan Ca menjadi batu
ginjal dan meningkatnya ambang rangsang saraf maupun otot
dengan Gejala kelemahan otot, letargia, poliuria dan haus dan
berakhir dengan koma.
46. Kobalt (Co)
• Merupakan komponen baku vitamin B12.
• Sehari dibutuhkan 3 mcg yang diperoleh dalam bentuk
sianokobalamin dalam makanan.
• Kekurangan kobalt mengakibatkan defisiensi B12
47. Magnesium (Mg)
Sumber:
Makanan terutama padi-padian, pisang sayur mayur hijau,
susu dan daging
Fungsi :
Terdapat dalam tulang dan cairan intraseluler yang juga
mempengaruhi enzim-enzim yang menghasilkan energi
dalam kontraksi otot dan miokard
48. Mangan (Mn) dan Molibden (Mo)
Sumber:
Molibden diperoleh dari makanan, antara lain teh, kakao dan
sedikit sayur mayur
Fungsi :
Merupakan bagian beberapa enzim yang penting untuk sintesa
lemak diantaranya xantinoksidase
Mangan juga terdapat dalam mitokondria
Defisiensi :
Gejala dan efek toksis belum diketahui
49. Natrium (Na)
Fungsi:
Merupakan kation penting dalam cairan ekstraseluler, regulasi
tekanan osmotik, memelihara keseimbangan volume dan cairan
tubuh, kontraksi otot dan penyaluran impuls saraf
Defisiensi :
Defisiensi dapat terjadi akibat dehidrasi krn diare, muntah, udara
panas
Gejala : mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis,
lengan dan perut
Hati-hati pd penderita tekanan darah tinggi
Pemakaian Na selain pada keadaan defisiensi Na, juga sebagai
larutan infus 0,9 % (garam fisiologis)
Aturan Pemakaian :
Defisiensi akibat kerja berat : 5-10 gram NaCl, sebagai larutan 1
/liter air
50. Selenium (Se)
Sumber :
Daging, hati, ginjal, ragi bir
Fungsi :
Mempunyai hubungan metabolisme yang erat dengan
vitamin E dan merupakan bagian dari enzim peroksidase
glutasi
Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah yang sangaat
kecil digunakan dalam preparat multivitamin
Defisiensi :
Terjadi pada penderita yang mendapat nutrisi parenteral
jangka lama
Gejala : nyeri otot dan kardiomioopati pada defiensi berat
51. Seng (Zn)
Sumber :
Daging, kerang, kepiting susu dan produk padi-padian
maupun kacang-kacangan
Fungsi :
Kofaktor dalam banyak enzim untuk proses metaolisme dan
sintesa protein. Diiperlukan untuk maturasi dari fungsi
seksual terutama pada pria
Defisiensi :
Jarang terjadi, penggunaan terbanyak untuk pengobatan
kulit
52. Tembaga (Cu)
Sumber :
Sayur mayur dan hati
Fungsi :
Merupakan komponen penting dari sejumlah protein dan
enzim. Penting dalam pembentukan jaringan ikat,
pembentukan sel-sel darah dan fungsi susunan saraf pusat
Gejala defisiensi :
Kelambanan psikomotor, epilepsi serta kelainan rambut
Bila kelebihan dosis dapat menimbulkan keradangan lambung
dan usus, hiperaktivitas dan sukar tidur