Dokumen ini membahas tentang zat gizi mikro khususnya vitamin. Ia menjelaskan definisi zat gizi mikro, jenis vitamin beserta fungsi dan sumbernya, gejala kekurangan, serta bahaya kelebihan konsumsi vitamin. Secara ringkas, dokumen ini memberikan informasi mengenai jenis, fungsi, dan dampak kekurangan/kelebihan konsumsi vitamin.
3. Apa itu ZAT GIZI MIKRO?
• Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, yaitu
kurang dari 100 mg per hari.
• zat-zat tersebut tetap memiliki fungsi yang sangat signifikan
bagi tubuh, bahkan akhir-akhir ini semakin banyak dikaji
karena berbagai khasiatnya bagi daya tahan tubuh.
• Yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral.
5. VITAMIN
• Vitamin merupakan komponen penting di dalam bahan
pangan walaupun terdapat dalam jumlah sedikit, karena
berfungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup serta
pertumbuhan.
• Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, vitamin
D, vitamin E, dan vitamin K;
• Vitamin larut Dalam air.
vitamin larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks
dan vitamin C.
7. Sumber vitamin A
• Vitamin A pada umumnya terdapat di dalam hasil-hasil hewani
seperti daging, susu, keju, kuning telur, hati, ikan dan telur.
Hasil nabati pada umumnya tidak mengandung vitamin A
tetapi mengandung zat dalam bentuk provitamin A yang
dikenal sebagai beta karoten, misalnya di dalam buah tomat,
pepaya, wortel dan sayur-sayuran hijau. Semakin hijau daun
semakin tinggi kadar karotennya. Wortel, ubi jalar dan waluh
kaya akan karoten. Slada dan kol miskin karoten.
8. Sifat vitamin A
• Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak atau
pelarut organik seperti eter, alkohol, petroleum eter. Vitamin
A tahan terhadap panas cahaya, asam, dan alkali. Sebaliknya,
vitamin A tidak tahan terhadap pemanasan suhu tinggi
bersamaan dengan adanya udara yang akan menyebabkan
oksidasi.
• Vitamin A akan rusak selama penggorengan dengan
menggunakan suhu tinggi, demikian juga akibat oksidasi pada
minyak yang tengik.
9. Kekurangan vitamin A
• Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta ayam,
pertumbuhan yang tidak normal pada saat anak-anak serta
kelainan pada selaput mata dan selaput epitel. Vitamin A
berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang
sehat mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang
dikeluarkan sel epitel mukosa sehingga membantu mencegah
terjadinya infeksi. Akan tetapi bila kekurangan vitamin A, sel
epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak
larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel-sel epitel
mengeluarkan keratin, sel-sel membran akan kering dan
mengeras, hal ini dikenal dengan
• keratinisasi. Keadaan tersebut bila berlanjut menyebabkan
xeroftalmia (buta ayam). Bila berlanjut terus menyebabkan
kebutaan.
10. Toksisitas vitamin A
• Konsumsi vitamin A yang berlebih atau dikenal dengan
hiperavitaminosis A akibat mengonsumsi 75.000-500.000 SI
(sekitar 45-300 mg beta-karoten) setiap hari selama beberapa
bulan akan mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan
pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, kelelahan,
penurunan berat badan, sakit secara berselang-seling pada
bahu dan pergelangan, dan kaki.
11. Vitamin D
• Vitamin D merupakan jenis sterol yang mengandung gugus
alkohol dan bersifat larut lemak. Sterol sangat stabil terhadap
panas, oksidasi dan tahan terhadap asam dan basa. Vitamin D
sangat peka terhadap cahaya dengan gelombang pendek
seperti ultraviolet yang terdapat pada sinar matahari.
Berbeda dengan vitamin-vitamin lainnya, vitamin D pada
dasarnya dapat disintesis dalam tubuh dengan adanya sinar
ultraviolet. Dalam kondisi terpapar matahari dengan cukup,
vitamin D dari makanan menjadi tidak diperlukan lagi.
12. Vitamin D
• Vitamin D ditemukan dalam hati, minyak ikan, hasil-hasil susu
dan telur.
• Terdapat berbagai jenis vitamin D di alam, tetapi yang paling
penting adalah vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3
(kolekalsiferol). Vitamin D2 banyak terdapat pada bahan
pangan nabati (sangat rendah) sedangkan vitamin D3 banyak
terdapat pada minyak hati ikan.
13. Kekurangan vitamin D
• Kekurangan vitamin D akan menyebabkan riketsia, yaitu penyakit
dimana tulang tidak dapat melakukan kalsifikasi yang ditandai
dengan bentuk tulang yang bengkok menyerupai bentuk huruf ”O”
atau ”X”. Penyakit ini terjadi pada kelompok anak-anak. Jika belum
berlanjut, kondisi tersebut dapat disembuhkan dengan
mengkonsumsi vitamin D dalam jumlah besar yang sesuai. Riketsia
pada orang dewasa dikenal dengan istilah Osteomalasia, biasanya
terjadi pada wanita yang konsumsi kalsiumnya juga rendah, sedikit
terpapar sinar ultraviolet, dan mengalami banyak kehamilan dan
menyusui sehingga banyak mengambil kalsium pada tulang untuk
kepentingan bayi yang dikandungnya.
14. Toksisitas vitamin D
• Konsumsi vitamin D yang berlebihan, yaitu minimal 5 kali dari
jumlah yang dianjurkan sehari, akan menyebabkan absorpsi
kalsium yang berlebihan sehingga terjadi pengendapan
kalsium yang berlebihan (hiperkalsemia) pada tulang dan
jaringan lunak tubuh lainnya seperti pembuluh darah, jantung,
ginjal, dan paru-paru. Pengendapan pada ginjal dalam upaya
ekskresi dapat menyebabkan kematian.