2. merupakan gerbang pertama yang memasukkan
seseorang ke dalam Islam, karena dalam
syahadat terkandung pengakuan terhadap ke-
Esa-an Allah dalam rububiyah dan uluhiyah-Nya.
Inilah inti dakwah para rasul. Allah berfirman,
ِإ ٍلو ُسَر ْنِم َكِلْبَق ْنِم اَنْل َسْرَأ اَمَوُهَّنَأ ِهْيَلِإ يِحوُن َّال
ِنوُدُب ْاعَف اَنَأ َّالِإ َهَلِإ َال
“Tidaklah Kami utus seorang rasul pun sebelum
kamu (Muhammad) kecuali Kami
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku.
Karena itu, sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya’:25)
3. t merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam
setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib
memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia
wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya
semenjak usia tujuh tahun dalam rangka membiasakannya. Allah
ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya Shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103) Shalat
wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada
kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan Shalatsesuai
kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun
berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan
isyarat mata atau hatinya maka ia boleh Shalatdengan isyarat.
Rasul mengkhabarkan bahwa orang yang meninggalkan Shalatitu
bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia
bersabda :
"“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah Shalat. Siapa
yang meninggalkannya berarti telah kafir” hadits shohih.
4. Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta
mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun.
Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir
serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka
sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200
dirham atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang
dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai
nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah
berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’.
Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap
sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas,
perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada
biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan
seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau
hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah
seperti yang diairi dengan alat penimba air.
Di antara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-
orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan
ikatan cinta antara mereka dan orang kaya
5. Puasa pada bulan Ramadan yaitu bulan kesembilan dari bulan
hijriyah.
Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar)
terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima’
(mendatangi istri) hingga terbenamnya matahari kemudian
berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan
itu ia menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Di antara
yang terpenting:
Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.
Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya
demi Allah. Hal itu di antara sarana terbesar mencapai taqwa
kepada Allah ta’ala.
Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial
maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain
mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
6. Rukun Islam kelima adalah haji (ziarah) ke Baitullah Mekkah
sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah.
Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala
dengan ruh, badan dan harta.
Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat
berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan
satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak
ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya
maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua
merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin
dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong
menolong). Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah
membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka
dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal)
sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah
mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.