sifat-sifat huruf arab yang mempunyai lawan dantidak.pptx
1. SIFAT HURUF ARAB
Manfaat Mengetahui Sifat Huruf
2. Memperbagus pelafalan huruf
3. Mengetahui huruf yang kuat dan yang lemah sehingga dapat
mengetahui huruf yang boleh diidghamkan dan yang tidak
boleh.
1. Untuk membedakan huruf-huruf yang memiliki kesamaan
makhraj (tempat keluar/titik temu organ bicara). Karena
huruf-huruf tersebut akan menjadi huruf yang bunyinya sama
apabila sifat-sifatnya tidak berbeda. Sebagai contoh huruf
Tha’ ( ) dengan Ta’ ( ) atau Sin ( ) dengan Shad ( )
ط ت س ص
2. SIFAT HURUF ARAB
Huruf Kuat dan Lemah
Huruf Kuat adalah huruf yang memiliki sifat-sifat
huruf yang kuat. Sifat-sifat tersebut adalah Jahr,
Syiddah, Isti’la, Ithbaq dan Ismat.
Huruf Lemah adalah huruf yang memiliki sifat-sifat
huruf yang lemah. Sifat-sifat tersebut adalah Hams,
Rakhawah, Istifal, Infitah dan Idzlaq.
3. Pembagian sifat huruf
َأ ٌاتَف ِ
ص
يِل ۡص
ٌة َع ٌاتَف ِ
ص
ي ِ
ضَر
ٌة
Sifat yang selalu melekat Sifat yang kondisional
ِ
ض َ
َل ٌاتَف ِ
ص
اَهَل د
َهَل ٌاتَف ِ
ص
د ِ
ض ا
Sifat yang memiliki lawan Sifat yang tidak memiliki lawan
5. 1. Jahr ( ر ۡهَجۡٱل ) - Hams
( س ۡمَهۡٱل )
Huruf-huruf Arab ditinjau dari mengalir
maupun tertahannya nafas
Jahr (19)
( Sisa Huruf )
Hams (10)
( ٌص ۡ
َخش هثَحَف
َتَََس )
6. Hams ( س ۡمَهۡٱل )
“Samarnya suara pada
pendengaran dikarenakan
terbukanya dua pita suara
dan tidak bergetar, serta
banyaknya udara yang
mengalir saat huruf
diucapkan karena sandaran
huruf pada makhrajnya
lemah”
Kondisi pita suara ketika hams
ش
7. Jahr ( ر ۡهَجۡٱل )
“Jelasnya suara pada pendengaran
dikarenakan tertutupnya dua pita
suara dan bergetar, serta udara
tertahan saat huruf diucapkan
karena sandaran huruf pada
makhrajnya kuat”
Kondisi pita suara ketika jahr
Tertutup Bergetar
ل
8. ( س) dan (ز)
perbandingan pita suara saat hams
dan jahr
Kondisi pita suara ketika jahr
saat mengucapkan huruf ( )
ز
Kondisi pita suara ketika hams
saat mengucapkan huruf (
)
س
9. 2. syiddah ( ةدِٱلش ) - rakhawah ( ة ََاوخٱلر ) – bainiyyah
( َةنِيَبۡٱل )
Huruf-huruf Arab ditinjau dari mengalir
maupun tertahannya suara
Rakhawah
( Sisa Huruf )
Syiddah (8)
( َََب ٍطَق د ِجَأ
ۡ
ت )
Bainiyyah (5)
( َرَمع ۡ
نِل )
10. syiddah ( ةدِٱلش )
“Tertahannya aliran suara
huruf diucapkan disebabkan
tertutupnya makhraj atau
sandaran huruf pada
makhrajnya kuat”
همزة
Kondisi pita suara ketika syiddah
Pita suara tertutup Ketika
mengucapkan huruf hamzah bersukun
11. syiddah ( ةدِٱلش )
Dilihat dari sifat Jahr dan Hams, huruf yang bersifat
Syiddah diklasifikasikan menjadi dua:
َب ٍطَق د ِجَأ
ََ
َت
Bersifat Jahr
( ٍدَج بۡطق
+
ةَز ۡ
مَهۡٱل)
Bersifat Hams
( ك
,
ت )
12. syiddah ( ةدِٱلش )
Proses pengucapan huruf yang bersifat Syiddah sekaligus
Jahr setelah tertahannya suara.
“Suara menekan dan
tertahan di blakang
makhraj, kemudian suara
keluar menentukan
karakteristik suara”
َج
13. syiddah ( ةدِٱلش )
Proses pengucapan huruf yang bersifat Syiddah sekaligus
Hams setelah tertahannya suara.
“Nafas mengalir setelah
sura tertahan pada makhraj
Ketika mengucapkan huruf
yang yang bersifat Syiddah
dan juga Hams, yaitu pada
huruf Kaf ( ك ) dan Ta’ ( ت )”
ۡ
ك
14. syiddah ( ةدِٱلش )
Proses pengucapan huruf yang bersifat Syiddah sekaligus
Hams setelah tertahannya suara.
“Nafas mengalir setelah
sura tertahan pada makhraj
Ketika mengucapkan huruf
yang yang bersifat Syiddah
dan juga Hams, yaitu pada
huruf Kaf ( ك ) dan Ta’ ( ت )”
ۡ
ت
15. syiddah ( ةدِٱلش )
Proses pengucapan huruf yang bersifat Syiddah sekaligus
Hams setelah tertahannya suara.
Syiddah dan Hams adaah dua sifat yang berurutan pada huruf
Kaf dan Ta’, dimulai dengan Syiddah dan diakhiri dengan Hams.
ۡ
ك ۡ
ت
16. ش
rakhawah ( ة ََاوخٱلر )
“Mengalirnya suara dengan
sempurna ketika melewati
makhrajnya karena sandaran
huruf pada makhrajnya
lemah”
17. bainiyyah ( َةنِيَبۡٱل )
“Sebagian suara mengalir pada makhrajnya karena
tidak tertutup dengan sempurna”
“Suara tidak tertahan sebagaimana sifat Syiddah dan
tidak pula mengalir dengan sempurna sebagaimana
sifat Rakhawah”
Huruf yang bersifat bainiyyah:
رَمع ۡ
نِل
(
ل
,
ن
,
ع
,
م
,
ر
)
18. bainiyyah ( َةنِيَبۡٱل ) pada huruf lam
“Bunyi yang mengalir hanya
sebagian Ketika mengucapkan
huruf Lam, disebabkan karena
terhalang oleh ujung lidah Ketika
bunyi itu keluar”
Tampak depan; bentuk mulut Ketika
mengucapkan huruf Lam
ل
19. bainiyyah ( َةنِيَبۡٱل ) pada huruf ra’
“Bunyi yang mengalir hanya
sebagian Ketika mengucapkan
huruf Ra’, disebabkan karena
terhalang oleh ujung lidah Ketika
bunyi itu keluar”
Tampak depan; bentuk mulut Ketika mengucapkan
huruf Ra’, tetap adanya celah di ujung lidah yang
menjadi tempat keluarnya sebagian suara.
ر
20. bainiyyah ( َةنِيَبۡٱل ) pada huruf nun dan
mim
ن م
“Mengalirnya Sebagian suara ketika melafalkan huruf Nun dan
Mim, disebabkan terbukanya bagian Rongga hidung dan
tertutupnya bagian mulut dari dua huruf tersebut”
21. bainiyyah ( َةنِيَبۡٱل ) pada huruf ‘ain
“Mengalirnya Sebagian
suara ketika melafalkan
huruf ‘Ain, disebabkan
menekannya katup
tenggorokan (epiglottis)
ke dinding tenggorokan”
ع
22. Kadar durasi huruf shahih
Semua huruf
berharakat memiliki
kadar durasi waktu
yang sama
Panjang durasi huruf
bersukun sesuai
dengan aliran
suaranya
• Huruf shahih yaitu selain huruf mad: Alif, Waw maddiyyah,
Ya’ maddiyyah
23. Kadar durasi huruf berharakat
Dalam satu tempo bacaan Al-Qur’an, kadar durasi
pengucapan setiap huruf yang berharakat harus sama.
Sehingga waktu pengucapan huruf berharakat fat-hah
sama dengan waktu pengucapan huruf berharakat
dhammah dan sama dengan waktu pengucapan huruf
berharakat kasrah.
ﵡ
ـَ
ِت
َب
ﵡ
ﵡ
َي
ِع
َظ
ۡم
ﵡ
ﵡ
س
ِئ
َل
ۡ
ت
ﵡ
24. Kesalahan pengucapan huruf
berharakat
1. Memanjangkan kadar durasi pengucapan huruf berharakat
melebihi kadar durasi pengucapan huruf-huruf lain yang
berharakat, para ulama menamai kesalahan ini dengan
istilah “tamthith” ( ) atau “idkhal” ( ).
ِط ۡ
مٱلت
يط َخ ۡدِٱۡل
ال
ﵡ
ۡعَي نَمَف
ۡ
لَم
ﵡ ﵡ
َمَف
ا
ۡعَي ن
ۡ
لَم
ﵡ
ﵡ
ۡمـنتَ
ﵡ ﵡ
َ
و
ۡمنت
ﵡ
ﵡ
ٱل نِإ
َينِذ
ﵡ ﵡ
ِإ
ي
ال ن
َينِذ
ﵡ
Terbaca
Terbaca
Terbaca
25. Kesalahan pengucapan huruf
berharakat
2. Mengurangi kadar durasi pengucapan huruf
berharakat sehingga kadarnya kurang bila
dibandingkan dengan kadar durasi pengucapan
huruf-huruf berharakat lainnya, para ulama
menamai kesalahan ini dengan istilah “ikhtilash”
( ).
َ
َلِت ۡ
ِخۡلٱ
س
ﵡ
مۡأَي
ر
َ
ۡم
ﵡ
ﵡ
َلَخ
َق
ۡـمَ
ﵡ
ﵡ
ِعَي
د
َ
ۡـم
ﵡ
26. Kadar durasi huruf shahih bersukun
1. Kadar durasi pengucapan huruf yang bersifat
rakhawah lebih Panjang daripada kadar durasi
pengucapan huruf bersifat bainiyyah.
2. Kadar durasi pengucapan huruf yang bersifat
bainiyyah lebih Panjang daripada kadar durasi
pengucapan huruf bersifat syiddah.
3. Kadar durasi pengucapan huruf bersukun harus
serasi dengan tempo bacaan, baik tahqiq, tadwir
ataupun hadr.
27. Kadar durasi huruf shahih bersukun
Kadar Panjang durasi
huruf Rakhawah
Kadar Panjang durasi
huruf Bainiyyah
Kadar Panjang durasi
huruf Syiddah
Kesesuaian ini berlaku antara durasi huruf-huruf shahih yang
bersukun, secepat apapun tempo bacaannya.