SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
1



                                                  BAB I

                                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

               Manusia pada umumnya menghendaki kemajuan dalam kehidupan

    seiring dengan terjadinya perubahan zaman dari yang sederhana (primitif)

    kepada zaman yang lebih maju atau terbaru yang sering disebut dengan zaman

    modern.

               Pendidikan merupakan bekal utama dan salah satu kebutuhan dasar

    manusia yang sangat besar artinya bagi suatu bangsa agar pada nantinya dapat

    menghadapi segala tanatangan yang mungkin muncul.

                    Q.S. Al-Mujadalah ayat 11:


   ‫..... يرفع ا ُالذين امنو أ منك كم والكذينِعَ  أ ُوتكوا العل كم درجكت‬
ٍ ‫َفْ ُ َفْ َفْ ا ِ َفْ ِعَ ِعَ ِعَ ِعَ ج‬ ْ‫َّ ا ِ َفْ ِعَ ِعَ ُ َفْ ا ِ َفْ ُ َفْ ِعَ َّ ا ِ َف‬ ِ ‫ِعَ َفْ ِعَ ا‬

                                                                                                             ‫ج‬
                                                                                                       ....

               Maksudnya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman

    diantara kamu orang-orang yang diberi beberapa derajat.

               Dengan pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan

    merupakan jalan yang harus ditempuh dalam membentuk manusia yang

    memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan. Melalui pendidikan pola agar

    adanya manusia yang beriman dan bertakwa sesuai dengan tujuan pendidikan
2



   nasional. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

   Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan:

          Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
       membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
       mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
       peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
       Tuhan yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
       mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
       jawab.1                       1
           Dengan adanya undang-undang tersebut, memberikan penjelasan

   untuk mencapai tujuan nasional dalam pendidikan diharapkan kepada

   lingkungan keluarga, masyarakat dan kepada sekolah memiliki sistem yang

   terarah dan terencana.

           Pendidikan dan kehidupan terus mengalami perubahan dan kemajuan,

   berbagai perkembangan bermunculan yang sangat nampak maju adalah ilmu

   pengetahuan dan teknologi. Namun tak dapat dipungkiri kemajuan zaman

   kehidupan ditandai dengan kemajuan alat-alat kebutuhan yang semakin

   modern. Berbagai fasilitas dalam kehidupan di era sekarang ini mudah

   didapatkan khususnya teknologi yang memiliki banyak dampak, baik dampak

   positif maupun dampak negatif. Dengan kemajuan alat-alat teknologi dalam

   kehidupan diharapkan dapat dipergunakan sebagai penunjang dalam kemajuan

   pendidikan sebagai alat pendidikan dalam komponen-komponen dari sistem

   pendidikan.




       1
         Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara, 2003), h.7.
3



                 Alat pendidikan maksudnya adalah segala sesuatu yang dapat

       digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berfungsi untuk

       mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.2

                 Pelaksanaan      pendidikan      di seluruh Indonesia baik melalui jalur

       sekolah mauopun di luar sekolah merupakan usaha dalam mencapai tujuan

       pendidikan nasional. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar

       merupakan kegiatan pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan

       pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami dan dilakukan

       siswa sebagai peserta didik.

                 Menurut W.S. Winkel ”belajar” pada manusia boleh dirumuskan

       sebagai berikut:

                 Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

       dengan      lingkungan,      yang     menghasilkan       perubahan-perubahan         dalam

       pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat

       secara relatif konstan dan berbekas.3

                 Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, kemajuan teknologi

       tidak sepenuhnya digunakan sebagai alat pendidikan khususnya bagi anak-

       anak sekolah lebih cenderung kemajuan alat teknologi ini disalahgunakan

       banyak anak-anak yang lengkap dengan fasilitas hidup justru tidak diikuti

       dengan prestasi belajar yang semakin meningkat pula, meskipun tidak semua




          2
              Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafinda Persada, 2005), h.
124.
          3
          W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
1996), h.53.
4



  anak-anak karena ada juga dengan lengkapnya fasilitas dari keluarga menjadi

  anak yang berprestasi.

          Beranjak dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti

  perbandingan prestasi belajar anak yang berbeda latar belakang mereka

  tinggal. Berkaitan dengan hal itu, maka penulis mencoba membuat sebuah

  karya ilmiah berupa skripsi yang diberi judul: STUDI KOMPARATIF

  PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA

  YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

  DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH

  TSANAWIYAH         (PADA    MADRASAH        ALIYAH      IZHARIL     ULUM

  MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR


B. Rumusan Masalah

          Ada beberapa yang menjadi permasalahan penulis dalam penelitian

  ini, yaitu:

  1. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar

      belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

      Martapura Timur Kabupaten Banjar?

  2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar

      belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

      Martapura Timur Kabupaten Banjar?

  3. Apakah ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara siswa yang

      berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar
5



       Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur

       Kabupaten Banjar?

   4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar antara siswa

       yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang

       berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

       Martapura Timur Kabupaten Banjar?




C. Definisi Operasional

             Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap tulisan ini, perlu diberi

   penjelasan sebagai berikut:

   1. Studi

                 Studi adalah belajar.4 Jadi yang dimaksud dengan studi dalam

      penelitian ini adalah belajar melakukan perbandingan prestasi belajar

      siswa.

   2. Komparatif

                 Yang dimaksud dengan komparatif dalam penelitian ini adalah

      suatu yang bersifat perbandiangan atau menyatakan perbandingan.

   3. Prestasi

                 Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan

      sebagainya.5 Jadi yang dimaksud dengan prestasi dalam penelitian ini

      adalah hasil nilai formatif mata pelajaran fiqih yang telah dicapai oleh

      4
          Daryanto. S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997), h.561
      5
          Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2003), h.330
6



         siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama dan yang

         berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah pada Madrasah Aliyah Izharil

         Ulum.

    4. Belajar

                   Belajar adalah berusaha, berlatih untuk mendapatkan pengetahuan.6

         Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran

         yang diikuti oleh siswa yang berlatar belakang panti asuhan dan yang tidak

         berlatar belakang panti asuhan pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum.

    5. Mata Pelajaran Fiqih

                   Fiqih merupakan suatu mata pelajaran yang mengandung nilai-

         nilai Ibdah Kepada Allah swt.

    5. Siswa

                   Siswa adalah pelajar pada akademi, perguruan tinggi. 7 Jadi yang

         dimaksud dengan siswa dalam penelitian ini adalah pelajar pada Madrasah

         Aliyah Izharil Ulum.

               Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini                  adalah studi

    perbandingan hasil nilai formatif mata pelajaran fiqih yang dicapai dari

    kegiatan belajar siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama

    dengan siswa yang berlatar belakang Madraasah Tsanwiyah di Madrasah

    Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.



D. Tujuan Penelitian
         6
             Ibid, h.85
         7
             LH. Santoso, amus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan,
tt), h.475
7




       Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

   1. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang

       berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah Izharil

       Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.

   2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang

       berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

       Martapura Timur Kabupaten Banjar.

   3. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan prestasi belajar

       antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan

       siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil

       Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.

   4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

       antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan

       siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil

       Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.



E. Signifikansi Hasil Penelitian

       Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari berbagai pihak,

diantaranya adalah:

   1. Sebagai bahan masukan bagi semua pihak bahwa prestasi belajar siswa

       sangat dipengaruhi oleh latar belakang anak tersebut tinggal serta cara

       mereka melakukan kegiatan dilingkungan itu.
8



   2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait terhadap prestasi

      belajar siswa, baik pihak-pihak yang ada di lingkungan Madrasah Aliyah

      Izharil Ulum, sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan

      suatu kegiatan yang berkenaan dengan belajar siswa dalam mencapai

      prestasi.

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis

   1. Anggapan Dasar

              Prestasi sesuatu yang dihasilkan melalui kegiatan dan perlu usaha-

      usaha agar prestasi diperoleh dengan baik. Banyak faktor-faktor yang

      mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah lingkungan.

              Lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan prestasi yang

      berbeda pula. Pada latar belakang siswa yang berlatar belakang Sekolah

      Menengah Pertama yaitu kumpulan siswa yang telah menyelesaikan studi

      pada Sekolah Menengah Pertama, akan berbeda prestasi dengan siswa

      yang    berlatar   belakang   Madrasah   Tsanwiyah    yaitu   yang   telah

      menyelesaikan studi Madrasah Tsanawiyah.

              Tercapainya suatu prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh

      berbagai faktor antara lain faktor yang bersumber dari sarana belajar,

      kebiasaan belajar, situasi dan kondisi, dan yang terpenting adalah latar

      belakang pendidikan siswa.

              Siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di mana

      dalam memperoleh pengetahuan agama serba terbatas dengan apa yang

      telah diajarkan disekolah.    Sebaliknya siswa yang latar belakangnya
9



      Madarasah Tsanwiyah mendapatkan pendidikan agama yang lebih banyak

      sehingga lebih memhami dan terbiasa untuk melaksnakan kegiatan ibadah.

   2. Hipotesis

              Berdasarkan anggapan dasar di atas maka dapat dibuat hipotesis

      sebagai berikut:

      a. Ha       : Ada perbedaan

      b. Ho       : Tidak ada perbedaan

              Adanya pengaruh yang besar dari latar belakang pendidikan dan

      kegiatan-kegiatan ibadah yang mereka lakukan sehari-hari terhadap

      prestasi belajar siswa di sekolah.

              Tingginya tingkat perhatian pihak-pihak yang terkait di lembaga

      sekolah yang pernah mereka tempuh terhadap pendidikan fiqih, akan

      semakin tinggi pula prestasi belajar mata pelajaran fiqih siswa di

      Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.

              Karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan siswa dan

      kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak, maka adanya perbedaan prestasi

      belajar anak antara siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah

      Pertama dengan siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di

      Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.


G. Sistematika Penulisan


          Untuk lebih mudah memahami pembahasan ini, maka penulis

   membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
10



       BAB I      Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, signifikansi penelitian,

anggapan dasar dan hipotesis, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.

       BAB II Landasan teoritis          tentang pengertian prestasi Belajar,

perestasi belajar siswa yang berlatar belakang panti asuhan dan non panti

asuhan yang berisikan tentang: pengertian perestasi belajar, Pengertian Fiqih,

dan Prestasi Belajar Siswa yang belatar belakang Sekolah Menengah Pertama

dan Siswa yang berlatar bekangan Madrasah Tsanawiyah.

       BAB III Metode penelitian yang menguraikan tentang pendekatan dan

metode, desain penelitian, Populasi dan Sampel penelitian, data dan sumber

data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian dan desain

pengukuran serta tehnik analisis data.

       BAB IV Laporan hasil penelitian yang berisikan tentang latar belakang

obyek penelitian, penyajian data dan analisa data.

       BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
11




                                       BAB II

                              TINJAUAN TEORITIS



A. Pengertian Prestasi Belajar

           Pada dasarnya setiap orang selalu melakukan berbagai macam kegiatan

   dalam kehidupannya sehari-hari. Dan tidak dapat dipungkiri pula bahwa

   dalam kegiatan yang dilakukan tiap individu berbeda-beda. Hasil yang dicapai

   inilah yang dimaksud dengan prestasi di mana diperoleh melalui berbagai

   aktivitas atau kegiatan-kegiatan.

           Seperti yang dijelaskan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya

   yang berjudul “Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru” prestasi adalah hasil

   dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati

   yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun

   kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.8

           Dari definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa untuk mencapai

   suatu prestasi perlu kerja keras yang sungguh-sungguh dalam melakukan

       8
         Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), h. 21.




                                          11
12



    sesuatu. Semua orang pastilah ingin memiliki prestasi dalam kehidupannya.

    Begitu pula dengan anak-anak di sekolah, bahkan prestasi mungkin menjadi

    harapan tiap anak dan keluarganya (orang tua). Hal ini menyebabkan

    timbulnya persaingan di sekolah demi mencapai prestasi.. Tetapi ini

    merupakan persaingan yang bersifat positif yakni memberikan motivasi dalam

    belajar. Lalu apakah yang dimaksud dengan belajar?

            Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh kalangan pakar

    pendidikan, diantaranya:

    1. Menurut Slameto dalam bukunya “Belajar dan Faktor-faktor Yang

        Mempengaruhinya”, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

        seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

        secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

        dengan lingkungannya.9

    2. Menurut Syaiful Bahri Djamarah “belajar adalah serangkaian kegiatan

        jiwa-raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil

        dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

        menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik”.10

    3. Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

        “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
        diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
        ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan,
        pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan
        serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.”11


         9
           Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1995), h. 2.
         10
            Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 23.
         11
            Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Sinar Baru, 1995), h. 5
13



    4. M. Dalyano mengemukakan belajar dapat didefinisikan, “Suatu usaha atau

           kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seorang,

           mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

           keterampilan, dan sebagainya”.12

                  Dari beberapa definisi diatas bahwa belajar merupakan suatu

    perubahan yang terjadi pada diri seseorang dimana banyak hal yang

    mempengaruhinya. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

    menyangkut berbagai aspek yang ada pada keadaan orang tersebut baik

    kognitifnya, afektifnya dan psikomotoriknya. Perubahan tersebut memerlukan

    waktu yang tidak tentu tiap individu yang diperolehnya dari latihan-latihan

    ataupun pengalaman

                  Prestasi belajar merupakan suatu yang dicapai seseorang setelah

    melakukan kegiatan belajar. Prestasi tersebut dapat dilihat dari adanya

    perubahan-perubahan pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan

    lingkungannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Slameto yang

    mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

    untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya.13

            A. Tabrani Rusyan mengemukakan empat rumusan tentang pengertian
    belajar. Belajar adalah proses tingkah laku dan dinyatakan dalam bentuk
    penguasaan, penggunaan dan penilaian. Pengetahuan dan kecakapan dasar
    yang dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman terorganisasi.

           12
                M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT Rineke Cipta, 1997), h. 49,
      13
        Anonim, Peranan Media Audio Visual dalam Pemebalajaran IPA, http://one.indoskripsi
com /3/6/2009
14



Dari beberapa teori tersebut di atas, bahwa belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikapnya. Jika seseorang telah memiliki ketiga aspek tersebut maka akan
memperoleh hasil belajar.14

           Setelah seseorang selesai melakukan proses belajar, maka mereka akan

memperoleh prestasi belajar. Menurut Poerwadarminta megatakan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru.15

       Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai
oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional guru
sebelumnya. Seberapa besar tujuan itu, maka gurulah yang mempunyai
kemampuan untuk merancang tujuan tersebut.16

           Hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

afektif dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar yang

berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ranah

afektif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai-nilai,

perasaan dan minat. Ranah psikomotor mencakup hasil belajar yang berkaitan

dengan keterampilan fisik/gerak yang ditunjang oleh kemampuan psikis.17

           Dari ketiga aspek di atas bahwa seseorang yang telah melakukan

proses belajar, maka akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut

membawa diri seseorang kembali ke lingkungan tampat asalnya untuk



 14
    Ibid
 15
    Ibid
 16
    Ibid
 17
    Ibid
15



mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai akibat dari pross belajar yang

telah dilakukannya dan disinilah masyarakat akan menilai.18

                Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar meiputi ranah kognitif,

afektif dan psikomotor yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan

proses belajar siswa. Untuk memperoleh ukuran dan data tentang hasil belajar,

maka perlu diketahui indikatornya.19

                Menurut Uzer Usman, indikator yang dijadikan tolok ukur bahwa

suatu kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah:

-        Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi

         tinggi, baik secara individu atau kelompok.

-        Prilaku yang digariskan dan tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK)

         telah dicapai siswa, baik individu maupun klasikal.

                Dalam melakukan proses pembelajaran akan selalu menghasilkan hasil

belajar. Untuk itu perlu diketahui ssampai sejauhmana tingkat keberhasilan

dalam proses pembelajaannya.

                Sehubungan dengan ini keberhasilan proses belajar mengajar dibagi

atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan tersebut sebagai berikut:

1) Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu

         dapat dikuasai oleh siswa.

2) Baik sekali/Optimal : Apabila sebagian besar 76% - 99% bahan pelajaran

         yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.




    18
         Ibid
    19
         Ibid
16



   3) Baik/Minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75%

          saja dikuasai oleh siswa.

   4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasi

          oleh siswa. 20



              Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil

   yang dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang menimbulkan perubahan-

   perubahan dalam diri individu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

   orang-orang disekitar dan lingkungannya.

              Menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa prestasi belajar adalah

   penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari

   di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampiln yang

   dinyatakan sesudah hasil penilaian”.21



B. Pengertian Fiqih

              Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan

   para ahli fiqih (fuqaha), fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum

   syariat Islam yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci. Dilihat dari segi

   ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kalangan ulama Islam, fiqih adalah

   ilmu pengetahuan yang menbicarakan/membahas/memuat hukum-hukum

   Islam yang bersumber pada al-Qur’an, Sunnah dan dalil-dalil syar’i.




     20
          Ibid
          21
             Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 24.
17



             Adapun materi pendidikan agama Islam yang termasuk kedalam

   kategori fiqih adalah:

   a. Melakukan thaharah/bersuci

   b. Melakukan solat wajib

   c. Melakukan macam-macam sujud

   d. Melakukan solat jum’at

   e. Melakukan solat jama’ dan qashar

   f. Melakukan macam-macam solat sunnah

   g. Melakukan puasa

   h. Melakukan zakat

   i. Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang

   j. Memahami ketentuan aqiqah dan qurban

   k. Memahami ibadah haji dan umrah

   l. Melakukan shalat jenazah

   m. Memahami tata cara pernikahan22



C. Prestasi Belajar Siswa yang belatar belakang Sekolah Menengah Pertama

   dan Siswa yang berlatar bekangan Madrasah Tsanawiyah

             Prestasi belajar yang diperoleh siswa yang bertalatar belakang Sekolah

   Menengah Pertama dengan sedikitnya waktu mengikuti pelajaran pendidikan

   agama khususnya materi fiqih maka sulit untuk mencapai prestasi mata

   pelajatan fiqih yang lebih baik.


      22
           Ibid.
18



          Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah

akan lebih baik prestasi belajar mata pelajaran fiqih karena telah mendapat

pengetahuan Fiqih yang lebih banyak. Namun prestasi belajar yang siswa

peroleh di sekolah banyak hal-hal yang mempengaruhinya.

          Prestasi       belajar    diperoleh   melalui   kegiatan-kegiatan   yang

menyebabkan adanya perubahan pada diri individu. Maka pasti ada faktor-

faktor yang mempengaruhi.

          Dalam kehidupan anak sehari-hari banyak aktifitas yang mereka

lakukan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah yang

semuanya memberikan pengaruh bagi perkembangan kognitif, psikomotor dan

affektip anak.

          Menurut Slameto: Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada

diluar individu.23

1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (Internal)

    a. Faktor Jasmaniah (fsikologi)

                    Faktor jasmaniah (fsikologi) baik bersifat bawaan maupun

          yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak

          berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh




    23
         Slameto, op. cit., h. 54
19



             atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh

             yang membawa kelainan tingkah laku.24

        b. Faktor Fsikologis

                     Faktor fsikologis adalah faktor yang berhubungan dengan

             rohaniah seseorang diantaranya adalah:

             1) Intelegansi atau kecerdasan

                     Siswa atau peserta didik yang kurang tingkat kecerdasannya
                 pada umumnya belajar lebih lamban. Mereka memerlukan lebih
                 banyak waktu untuk maju, serta tidak mampu melakukan abstrak.
                 Berbeda dengan siswa yang mempunyai IQ yang tinggi biasanya
                 mempunyai tingkat perhatian yang baik. Belajarnya cepat, dapat
                 menyelesaikan persoalan dengan cepat, mampu menarik
                 kesimpulan dan melakukan abstraksi.25

             2) Perhatian

                         Perhatian adalah (1) pemusatan tenaga fsikis tertuju kepada

                 suatu objek (2) banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu

                 aktifitas yang dilakukan.26 Jadi untuk memperoleh hasil belajar

                 yang baik maka seseorang juga harus mempunyai perhatian yang

                 baik terhadap apa yang sedang dipelajarinya.

             3) Minat

                         Minat      adalah      kecendrungan        yang     tetap     untuk

                 memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang




        24
           Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 10.
       25
          Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h. 32.
       26
           Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), h.
32.
20



                   diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai

                   dengan rasa senang.27

                            Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak lepas dari minat

                   yang      dimilikinya.   Karena   apabila   bahan   pelajaran   yang

                   dipelajarinya tidak sesuai dengan minatnya maka ia tidak akan

                   sunguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, dan sebaliknya

                   apabila ia memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran ia akan

                   sungguh-sungguh dalam belajar sehingga memudahkan untuk

                   mencapai prestasi dari belajar yang baik.

              4) Motif

                            Motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang

                   untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh

                   Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human

                   Behavior:

                              Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam

                   suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan

                   kesuatu tujuan atau perangsang.28

                            Pada dasarnya motif adalah sesuatu yang memberikan

                   dorongan kepada seseorang untuk mencapai suatu tujuan, motif

                   atau sering juga disebut dengan motivasi dibedakan atas dua

                   macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrensik.


       27
            Slameto, op. cit., h. 57
       28
            M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Rosdakarya,
1990), h. 69.
21



                   Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-

         motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

         dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan

         untuk melakukan sesuatu.29

                   Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

         Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi

         karena adanya perangsang dari luar.30

                   Dalam belajar seseorang sering muncul masalah yang

         dihadapinya, baik yang ringan sifatnya maupun berat, bila siswa

         belum mampu mengatasi masalahnya tersebut ditambah lagi

         suasana kelas, suasana rumah atau suasana anak tinggal kurang

         menyenangkan hatinya, hal yang demikian bisa membuat anak

         jenuh untuk belajar atau tidak ingin untuk belajar.

                   Dengan demikian maka jelas bahwa motif atau motivasi

         sangat penting peranannya bagi seseorang untuk melakukan suatu

         aktifitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

     5) Bakat

                   Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah “the capacity

         to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk

         belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan

         yang nyata sesudah belajar atau berlatih.31



29
   Syaiful Bahri Djamarah, loc., cit., h. 115.
30
   Ibid, h. 117.
31
   Slameto, op, cit,. h. 57.
22



                       Bakat ialah kemampuan yang ada pada seseorang.

              Kemampuan          ini akan terealisasi menjadi kecakapan sesudah

              belajar atau berlatih. Dewi Ketut Suwardi mengemukakan “bakat

              adalah suatu kemampuan potensial untuk memperoleh kemampuan

              aktual tertentu dengan melalui suatu proses belajar”.32

                       Jadi bakat sudah ada pada diri seseorang, untuk menjadi

              kecakapan yang benar-banar berguna hanya dengan belajar

              seseorang dapat memanfaatkan bakat yang ada pada dirinya.

          6) Kematangan

                       Menurut Slameto, “Kematangan adalah suatu tingkat/fase

              dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah

              siap untuk melaksanakan kecakapan baru”33

                       Kematangan seseorang memberikan pengaruh kepada

              keberhasilan belajarnya. Keberhasilan belajar akan lebih jika orang

              tersebut sudah siap (matang) untuk menerima kecakapan yang

              baru.

2. Faktor Yang Berasal dari luar diri (eksternal)

   a. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan.

                   Latar belakang kebudayaan memberikan pengaruh pada

          prestasi belajar siswa seperti yang dijelaskan Slameto dalam bukunya

          yaitu “Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

          mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak

   32
        Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Bina Aksara, t.th.), h. 55.
   33
        Slameto, op. cit,. h. 58.
23



                ditanamkam       kebiasaan-kebiasaan       yang    baik,    agar    mendorong

                semangat anak untuk belajar.”34

                          Ilmu   pengetahuan      yang     berkembang       sekarang     sangat

                memberikan pengaruh bagi prestasi belajar anak, karena akan

                memberikan rangsangan kepada anak untuk mengetahui sesuatu, yaitu

                berusaha dengan belajar.

         b. Faktor lingkungan fisik

                          Faktor lingkungan fisik yang dimaksud adalah faktor yang

                berhubungan dengan fasilitas dalam kehidupan sehari-hari seperti

                fasilitas rumah dan fasilitas belajar maupun fasilitas sekolah.

                          Fasilitas dalam kehidupan sehari-hari memberikan pengaruh

                terhadap prestasi belajar anak karena dalam belajar melibatkan jiwa

                dan raga, serta memerlukan tempat untuk belajar.

                          Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan dalam bukunya yang

                berjudul Rahasia Sukses Belajar beliau menyatakan:

                         “Siapa pun tidak akan menyangkal bahwa belajar itu
                     memerlukan keterlibatan jiwa dan raga. Siapa pun sependapat
                     bahwa fasilitas dan perabot belajar ikut menentukan keberhasilan
                     belajar seseorang. Orang yang belajar tanpa dibantu dengan
                     fasilitas tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan
                     kegiatan belajar. Karenanya, fasilitas tidak bias diabaikan dalam
                     masalah belajar.”35

         c. Faktor sosial yang terdiri atas:

                1) Lingkungan keluarga

         34
              Ibid., h. 64.
         35
              Syaiful Bahri Djamarah, “Rahasia Sukses Belajar”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),
h. 40.
24



                    Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan

           yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama

           mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan

           yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di

           dalam kelurga, sehingga pendidikan yang paling banyak di terima

           oleh anak adalah dalam keluarga.

                    Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah

           sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup

           keagamaan. Sipat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari

           kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.36

                    Dalam prestasi belajar anak, tidak mungkin diabaikan peran

           keluarga karena, lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang

           sangat besar terhadap prestasi belajar anak khususnya di sekolah.

       2) Lingkungan sekolah

                    Kehidupan di sekolah adalah merupakan jembatan bagi

           anak yang akan menghubungkan kehidupan dalam keluarga

           dengan kehidupan masyarakat kelak. Melalui sekolah inilah

           seorang anak kelak diharapkan menjadi orang dewasa sebagai

           warga negara dan warga masyarakat yang baik dan produktif.

       3) Lingkungan Masyarakat

                    Masyarakat yang dimaksud sebagai faktor lingkungan

           disini bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi

           karya manusianya, budayanya, sistem-sistemnya, serta pemimpin-
36
     Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung :Pustaka Setia, 1996), h. 212.
25



             pemimpin masyarakat baik yang formal maupun pemimpin

             informalnya, termasuk di dalamnya juga kumpulan organisasi

             pemuda dan sebagainya.37

                    Dari beberapa penjelasan di atas, diketahui bahwa ada

             beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mencapai prestasi

             belajar, diantaranya adalah lingkungan sosial yakni keluarga.

             Keluarga sangat berperan dalam usaha mencapai prestasi belajar

             anak di sekolah.




37
     Ibid.
26



                                  BAB III

                         METODE PENELITIAN



A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

   1. Jenis Penelitian

              Penelitian yang akan dilakukan jenis Field Research, (Study

      komparatif) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

      berupa angka-angka kemudian di analisis menggunakan metode statistic

      untuk mengukur perbandingan

   2. Pendekatan Penelitian

                    Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif

      (paradigma    positivistik). Yaitu suatu proses menemukan pengetahuan

      yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan

      mengenai apa yang ingin kita ketahui.



B. Populasi dan Sampel Penelitian

   1. Populasi

          Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak

      60 orang     siswa Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur

      Kabupaten Banjar dengan rincian sebagai berikut:




                                     26
27



      Tabel 3.1 Populasi Penalitian

                                                     Siswa
                                           Latar          Latar
       No.                Kelas                                       Jumlah
                                          Belakang       Belakang
                                           SMP             MTs
           1.                 I               6             13          19
           2.                II               2             18          20
           3.               III               1             20          21

               Jumlah                  9           51                   60
      Sumber Data : Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura

  2. Sampel

                   Dari populasi diatas penulis mengambil sebanyak 25 % yang

      dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 16 orang.

      Dengan rincian sebagai berikut

      Tabel 3.2. Sampel Penelitian

                                                   Siswa
       No.                Kelas                                       Jumlah
                                          Laki-Laki    Perempuan
           1.                 I               3            2             5
           2.                II               2            6             8
           3.               III               1            2             3

                      Jumlah                  6              10         16


C. Data

   1. Data

      Data yang digali dalam penelitian ini ada dua, yaitu :

      a.        Data pokok, yaitu data yang berkenaan dengan :

                1). Data tentang prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang

                   berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah

                   Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.
28



              2) Data tentang prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang

                  berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah

                  Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar

              3). Data tentang perbandingan prestasi belajar antara siswa yang

                  berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang

                  berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

                  Martapura Timur Kabupaten Banjar.

       b. Data penunjang yaitu data-data yang mendukung terhadap penelitian

              ini yaitu:

              1).Yaitu letak dan sejarah sinkat Madrasah Aliyah Izharil Ulum

                  Martapura Timur Kabupaten Banjar.

              2). Keadaan kepala sekolah, guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum

                  Martapura Timur Kabupaten Banjar.

              3). Keadaan siswa.




D. Teknik Pengumpulan Data

      Adapun instrumen pengumpul data yang digunakan penulis adalah sebagai

   berikut:

   a. Dokumenter

      Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data hasil belajar siswa/i

      Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar dan

      segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah tersebut.
29



   b. Angket

        Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dari siswa, berupa isian

       sesuai dengan apa yang diinginkan peneliti yakni tentang apa saja yang

       mempengaruhi prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

       Martapura Timur Kabupaten Banjar.

   c. Wawancara

       Teknik ini digunakan untuk menggali data-data tentang keadaan siswa/i

       Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar dan

       gambaran umum Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur

       Kabupaten Banjar.

   d. Observasi

       Teknik ini digunakan untuk melengkapi dan menyempurnakan data-data

       sebelumnya.



E. Desain Pengukuran

          Untuk memudahkan menyusun data dan analisis data dalam penelitian

   ini, maka penulis memberikan gambaran pengukuran dengan cara sebagai

   berikut:

   -   Indikator           : Tingkat keberhasilan belajar siswa

   -   Cara Pengukuran     : Dari nilai yang terendah dan nilai yang tertinggi,

                            kemudian dihitung range dan range tersebut dibagi

                            menjadi lima kelas interval, yaitu Amat baik, baik,

                            cukup, kurang, dan sangat kurang.
30



                            Amat Baik            =    85 – 100

                            Baik                 =    70 – 84

                            Cukup                =    55 – 69

                            Kurang               =    40 – 54

                            Sangat kurang        =    0 – 39



F. Teknik Analisis Data

   1. Teknik pengolahan data

      Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu :

      a.      Editing

                  Yaitu meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk

           melihat kejelasan dan kelengkapan data, melalui editing ini dapat

           ditentukan, dipakai tidaknya data yang diperoleh.

      b.      Koding

                  Penulis akan membuat kategorisasi dengan memberikan

           kode-kode tertentu menurut macam dan bentuknya sesuai dengan

           jawaban responden.

      c.      Menghitung frekuensi/skoring

                  Penulis melakukan perhitungan data dari jawaban responden

           dengan system tally.
31



   d.     Tabulating

                Setelah data yang diperoleh terkumpul sesuai dengan

        jenisnya, kemudian data yang telah diolah dipindahkan ke dalam

        persen dengan menggunakan rumus :

                F
           P=     x100% = ......%( P)
                N

          Keterangan :

          P = Persentasi

          F = Frekuensi

          N = Jumlah Responden

2. Analisis data

           Setelah data disajikan dan diinterprestasikan, selanjutnya

   dilakukan analisis data. Dalam analisis data ini dilakukan beberapa

   tahapan, yaitu tahapan pendahuluan berupa komentar setiap table,

   kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pengambilan kesimpulan

   digunakan teknik indukatif. Selanjutnya untuk membuktikan hasil

   kesimpuan diadakan analisis terhadap prestasi belajar antara siswa yang

   berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar

   Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur

   Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar dengan rumus :



                          M1 – M2
                to =
                          SE
                               M1 – M2
32



             Keterangan :

             to = Test – T (T – Tast)

             M1 = Mean Variabel I

             M2 = Mean Variabel II

             SE = Standar Error (standar kesesatan)38

                Dengan menggunakan rumus tersebut di atas maka langkah-

        langkah yang perlu ditempuh untuk meanalisis data adalah:

        1) Mencari Mean Variabel I (= Variabel X), dengan rumus:


                Mx atau M 1 =
                              ∑      Y
                                  N1

        2) Mencari Mean Variabel II (=Variabel Y), dengan rumus:


                My atau M 2 =
                                ∑Y
                                  N2

        3) Mencari Debíais Estándar señor Variable X dengan humus


                SDx atau SD 1 =
                                     ∑X       2


                                         N1

        4) Mencari debíais Estándar Señor Variable Y dengan rumus:


                SDy atau SD 2 =
                                     ∑Y       2


                                         N2

        5) Mencari Standard Error Mean Variable X, dengan rumus:

                                         SD1
                SEMx atau SE M 1 =
                                         N 1 −1

        6) Mencari Standard Error Mean Variable Y, dengan rumus:


        38
           Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2000), h.298.
33



                               SD1
      SEMy atau SE M 2 =
                               N 2 −1

7) Mencari Estándar Error Perbedaan antara Mean Variable X dan Mean

   Variable Y, dengan rumus:

                           2           2
       SE M 1− M 2 = SE M 1 + SE M 2

8) Mencari to dengan rumus:

                       M1 – M2
            to =
                       SEM1-M2




                                BAB IV
34



                   LAPORAN HASIL PENELITIAN



A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  1. Sejarah singkat Madrasah Aliyah Izharil Ulum

            Madrasah Aliyah Izharil Ulum Sebuah MA swasta yang terletak di

     Desa Melayu Tengah Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar

     Propinsi Kalimantan Selatan, yang didirikan pada tahun pelajaran

     1989/1990.

            Pada tahun 194 dengan SK dari Kantor Wilayah Departemen

     Agama Propinsi Kalimantan Selatan berstatus “Terakreditasi”    dengan

     nomor: C/Kw.17.4/4/PP.03.2/MA/20/2005.

            Madrasah Tsanawiyah Izharil Ulum setiap tahun menerima siswa

     baru berkisar antara 20 – 25 orang sesuai dengan daya tampung yang ada

     pada madrasah ini yang hanya memiliki tiga lokal untuk tempat proses

     belajar mengajar.   Prestasi siswa cukup baik yerbkti dengan hasil

     kelulusan setiap tahunnya rata-rata 50 % dengan nilai rata-rata 3,55.

     sedangkan untuk tahun pelajaran 2007/2008 kelulusan 75 % dengan nilai

     rata-rata 4,20 dan tahun ajaran 2008/2009 nilai rata-rata 4,25 dengan

     kelulusan siswanya 97 %.

            Melihat hasil dari prestasi yang diperoleh selama ini dapat

     diprediksi bahwa madrasah ini akan mampu berkembang denagn baik.

     Sesuai dengan harapan pendidikan nasional dalam rangka turut




                                     34
35



   mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kontribusi kemajuan

   pendidikan di Indonesia.

          Madrasah Tsanawiyah Izharil Ulum yang masih berstatus

   “Terakreditasi” ini, dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Madrasah sudah

   mampu merekrut tenaga pengajar (guru) yang berpendidikan sesuai

   disiplin ilmunya.   Jumlah guru sebanyak 17 orang, sedangkan untuk

   tenaga tata usaha sebanyak 3 (tiga) orang dan 1 (satu orang pustakwan.

          Madrasah Aliyah Izharil Ulum pada tahun pelajaran 2009/2010 ini

   berjumlah 60 siswa-siswi yang terdiri dari 20 siswa-siswi kelas X, 24

   siswa-siswi XI dan 16 siswa-siswi kelas XII.

          Walaupun hanya ditunjang dengan sarana dan prsarana yang sangat

   sederhana dari sejak berdiri hingga sampai sat ini, tidak terasa MA Izharil

   Ulum telah 18 tahun yakni dari awal kelulusan sampai tahun pelajaran

   2009/2010 yang telah meluluskan 280 siswa dengan hasil yang baik,

   sejajar dengan Madrasah-madrasah yang setingkat yang ada di perkotaan.

   Hal ini dapat dibuktikan dengan mampu bersaingnya siswa-siswi lulusan

   Madrasah ini dengan siswa-siswi lulusan dari madrasah/sekolah

   terkemuka yanga ada di perkotaan untuk masuk ke jenjang perkuliahan

   yang negeri maupun swasta.

2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Izharil Ulum

          Adapun Visi Madrasah Aliyah Izharil Ulum adalah:

          Madrasah Aliyah Izharil Ulum menginginkan terbentuknya siswa-

   siswi yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK.
36



          Untuk mencapai Visi tersebut diatas, maka Madrasah Aliyah

Izharil Ulum mempunyai Misi sebagai berikut:

a. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap

b. Mengembangkan seni dan budaya yang Islami

c. Meningkatkan remedial yang berkelanjutan

d. Mengaktifkan kegaiatan ekstrakurikuler yang menunjang IMTAQ dan

   IPTEK bagi siswi.

          Tujuan Madrasah Aliyah Izharil Ulum sesuai Visi dan Misi diatas

adalah:

a. Meningkatkan perolehan nilai UAN dan UAS

b. Menciptakan lulusan yang berakhlak mulia

c. Penerimaan siswa baru yang terus menigkat

d. Menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi

e. Menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan di bidang teknologi

   agama dan budaya.
37



3. Data Guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum

   Tabel 4.1   Data Guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum

                                      Pendidikan         Mata
     No.              Nama
                                       Terakhir        Pelajaran
     1.    Muhammad Hery, S.Pd.I       S1 2005    Kamad,
                                                  Penjas, Ekonomi
     2.    Drs. Aspul Anwar          S1-ISIP 1993 Ekonomi
     3.    Zainal Ilmi                 MA 1989    Nahu/S, Akhlak,
                                                  Us.Fiqh
     4.    Moch. Solhani Hs, S.Pd      S1-FKIP    Matematika
                                         2003
     5.    H.M.Hamdi Misradi           MA-AIN     Qur’an H, Aqidah
                                         1968     A
     6.    Syahruddin, S.Ag           S1-Syariah Fiqh S, Q.Hadis
                                         1996
     7.    Yusnida Fitriani, S.Pd     S1-STKIP    Bahasa Indonesia
                                         1999
     8.    M. Syaibani                   MA       Hadis, Akhlak
     9.    Zuvaidah, S.Pd              S1 FKIP    Bahasa Inggris
                                         1999
     10.   M. Subhan                  MA 1996     Fiqh A, Tajwid, B.
                                                  Arab
     11.   Jamidah, S.Pd              S1-STKIP    Geografi
                                         2005
     12.   Soraya, S.Pi              S1 Perikanan Kimia, Tikom
     13.   Rosyidah, S.Pd.I          S1 PAI 2006 Bahasa Inggris
     14.   Magfiroh                    MA 2003    Aqidah A, B. Indo,
                                                  KTK
     15.   Siti Khadijah, S.Pd.I     S1-Tarbiyah SKI, Sejarah
                                                  Nasional
     16.   Ahadiyah, S.Sos             S1-FISIP   Sejarah Nasional
                                         2006
     17.   Sri Yuindarsih, S.Pd       S1-STKIP    Matematika
     18.   Khaeuyanti, S.Pd            S1-FKIP    Biologi
                                         2007
     19.   Fitriani, S.Pd              S1-FKIP    Fisika
                                         2008
     20.   H.M. Rafiq                  MA 1999    Fiqh S
     21.   Noor Zaidah, S.Pd         S1 BK 2010 PPKn, Quran Hadis
     22.   Abdul Wahid                 MA 2006    Q.Hadis, A.Akhlak
     23.   Siti Raihanah               MA 2009    B.Inggris
     24.   Asni Farina, S.Pd           S1 FKIP    B. Indonesia
                                         2005
38




     25.    Hairullah                 SLTA 2006          Q. Hadis, Tikom
     26.    Siti Mawaddah              MA 2005           Biologi
     27.    Megayulia N, S.Si         S1-FMIPA           Biologi
                                         2010
     28. Nafsiah                       MA 2007           Geografi
   Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum


4. Data Siswa

   Tabel 4.2    Kadaan Siswa Madrasah Aliyah Izharil Ulum

                                            Siswa
    No.           Kelas                                             Jumlah
                                   Laki-Laki    Perempuan
     1.            X                   7            12               19
     2.            XI                  7            13               20
     3.            XII                12             9               21

            Jumlah                39                41               60
   Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum


5. Keadaan Sarana dan Prasarana


           Prestasi yang baik akan tercapai apabila didukung oleh sarana dan

   prasarana yang memadai, dalam hal ini Madrasah Aliyah Izharil Ulum

   memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap, diantaranya yaitu:


   Tabel 4.3 Keadaan sarana dan Prasarana Sekolah


     No.          Sarana dan Prasarana                      Jumlah

     1.     Ruang kepala sekolah                               1
     2.     Ruang guru                                         1
     3.     Ruang TU                                           1
     4.     Ruang kelas                                        3
     5.     Ruang komputer                                     1
39




         6.    Ruang perpustakaan                                    1
         7.    WC guru                                               1
         8.    Tempat parkir guru                                    1
         9.    Kantin Sekolah                                        1
        10.    Komputer                                              4
        11.    TV                                                    1

      Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum


B. Penyajian Data

          Data ini diperoleh dari hasil penelitian lapangan dengan menggunakan

   teknik angket, wawancara, observasi serta dokumenter. Data-data tersebut

   akan disajikan dalam bentuk tabel yang akan dilengkapi dengan penjelasan

   seperlunya. Setelah data diolah dapat penulis sajikan sebagai berikut:

   1. Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP

              Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang

      SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai

      rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk

      melihat lebih jelasnya bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang

      berlatar belakang SMP dapat dilihat pada tabel berikut:

      Tabel 4.4 Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang
                SMP

        No.            Nama Siswa                 Rata-rata         Kualifikasi
        1.     M. Iqbal                             7,0               Baik
        2.     Mahdalena                            7,0               Baik
        3.     Raudah                               8,0               Baik
        4.     M. Syahrial                          7,0               Baik
        5.     Erma Sulistia                        8,0               Baik
        6.     Siti Zainun                          7,0               Baik
40



           Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang

   SMP belajarnya dikategorikan Baik sebanyak 6 orang.

2. Prestasi Belajar Siswa yang Berlatar Belakang MTs

           Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang

   MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai

   rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk

   melihat lebih jelasnya bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang

   berlatar belakang MTs dapat dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.5 Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang
             MTs

     No.           Nama Siswa                 Rata-rata         Kualifikasi
      1.    Ulyani                              7,0               Baik
      2.    Rizkiah                             7,0               Baik
      3.    Mariatul Kiptiyah                   8,0               Baik
      4.    Zaitun                              9,0             Amat Baik
      5.    H. Marfuah                          8,0               Baik
      6.    Maisyarah                           8,0               Baik
      7.    M. Kipli                            7,0               Baik
      8.    Zubaidi                             8,0               Baik
      9.    Armiyah                             8,0               Baik
     10.    Sareyah                             7,0               Baik


           Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang

   MTs prestasi belajarnya dikategorikan Amat Baik sebanyak 1 orang dan

   prestasi belajar yang dikategorikan Baik sebanyak 9 orang.

4. Perbandingan Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Antara Siswa Yang

   Berlatar Belakang SMP Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang MTs Pada

   Madrasah Aliyah Izharil Ulum
41



         Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah

Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport

semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk melihat lebih jelasnya

bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Yang Berlatar
           Belakang Smp Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang Mts
           Pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum
                                   Siswa SMP         Siswa MTs
 No.        Tingkat Prestasi        f       %       f        %
 1     8,5 – 10 (Amat Baik)        0        0       1        10
 2     7,0 – 8,4 (Baik)            6       100      9        90
 3     5,5 – 6,9 (Cukup)           0        0       0         0
 4     4,0 – 5,4 (Kurang)          0        0       0         0
 5      0 – 3,9 (Sangat Kurang)    0        0       0         0
             Jumlah                6       100     10       100


         Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang

SMP prestasi belajar mata pelajaran Fiqih dikategorikan Baik sebanyak

100 %.

         Adapun siswa yang berlatar belakang MTs yang prestasi belajarnya

yang dikategorikan Amat Baik sebanyak 10 % dan prestasi belajar yang

dikategorikan baik sebanyak 90 %.

         Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dengan siswa

yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum dari

tabel di atas (tabel 4.3) dapat diketahui untuk masing-masing kelompok

siswa. Dan data tersebut dimasukkan pada tabel kerja (lihat lampiran)

maka diperoleh data, mean untuk siswa yang berlatar belakang SMP
42



adalah 7,33, sedangkan mean siswa yang berlatar belakang MTs adalah

7,77

       Dilihat dari data tersebut di atas diketahui ada perbedaan prestasi

belajar siswa yang berbeda latar belakang pendidikan. Bahwa siswa yang

berlatar belakang MTs lebih tinggi dibanding dengan siswa yang berlatar

belakang SMP.

       Kemudian untuk mengetahui perbandingan prestasi mata pelajaran

Fiqih belajar siswa yang berlatar belakang SMP dengan siswa yang

berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum, apakah

terdapat perbedaan atau tidak maka dilakukan analisis.

                  ∑X
       MX     =
                  N1
                  44
              =
                6
              = 7,33

Tabel 4.7    Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Berlatar
             Belakang SMP
 No.                   Nama Siswa                 Nilai Rata-rata
 1.     M. Iqbal                                         7,0
 2.     Mahdalena                                        7,0
 3.     Raudah                                           8,0
 4.     M. Syahrial                                      7,0
 5.     Erma Sulistia                                    8,0
 6.     Siti Zainun                                      7,0
                     Mean (M1)                          7,33

                  ∑Y
       MY     =
                  N1
                  77
              =
                10
              = 7,70
43




Tabel 4.8    Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Berlatar
             Belakang MTs
 No.                    Nama Siswa                Nilai Rata-rata
                                                       (M2)
   1.    Ulyani                                         7,0
   2.    Rizkiah                                        7,0
   3.    Mariatul Kiptiyah                              8,0
   4.    Zaitun                                         9,0
   5.    H. Marfuah                                     8,0
   6.    Maisyarah                                      8,0
   7.    M. Kipli                                       7,0
   8.    Zubaidi                                        8,0
   9.    Armiyah                                        8,0
  10.    Sareyah                                        7,0
                        Mean                           7,70


                    ∑ X2
        SDX =
                √   N1


                    49 + 49 + 64 + 49 + 64 + 49
        SDX =
                √                  6


                    324
        SDX =                    = 54
                √   6

        Jadi Standar deviasi Varibel X sebesar 54


                    ∑ Y2
        SDy =
                √   N1


                        49 + 49 + 64 + 81 + 64 + 64 + 49 + 64 + 64 + 49
        SDy =
44



        √                                10




            597
SDy =                      = 59,70
        √   10


Jadi Standar deviasi Varibel Y sebesar 59,70


            54
SEMX =                      = 10,8
      √     5

Jadi Standar Error Mean Variabel X sebesar 10,8

            59,70
SEMY =                      = 6,63
      √     9

Jadi Standar Error Mean Variabel X sebesar 6,63

SEMX-MY = √ 10,8 2 + 6,632


SEMX-MY = √ 116,64 + 43,95

SEMX-MY = √ 160,59             = 12,67

Jadi Standar Error perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean

Variabel Y sebesar 12,67


                 MX – MY
     to =
                 SEMx-My


                 7,33 - 7,70
     to =                        = - 0,029
                    12,67
45




   Alat Uji                : Student Test (T-Test)

   Hasil Uji               : t0 = - 0,029 < 2,05 = tt (taraf signifikansi 5 %)

                                         < 2,76 = tt (taraf signifikansi 1%)

   Harga Kritik “t”       : Tidak terdapat perbedaan yang berarti (signifikan)

                           antara prestasi belajar siswa yang Berlatar Belakang

                           SMP dengan siswa yang Berlatar Belakang MTs

                           pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum.

       Sementara dari hasil observasi, angket, dan wawancara yang

merupakan faktor mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa yang berlatar

belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah

Izharil Ulum dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

1. Kegiatan setelah mengikuti pelajaran di sekolah

           Untuk mengetahui kegiatan apa yang dilakukan siswa setelah

   mengikuti pelajaran di sekolah dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Siswa Mengulangi Pelajaran Di Rumah

               Kategori               Siswa SMP                 Siswa MTs
                                      f        %                f        %
    Selalu                            6       100               9        90
    Kadang-kadang                     0        0                1        10
    Tidak Pernah                      0        0                0         0
            Jumlah                    6       100              10       100


           Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa yang melakukan kegiatan

   setelah mengikuti pelajaran di sekolah, dengan mengulangi kembali
46



   pelajaran yang diterimanya di rumah untuk siswa yang berlatar belakang

   SMP selalu mengulang 100% sedangkan kadang-kadang dan tidak pernah

   mengulang 0 %.

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mengulang

   90%, kadang-kadang mengulang 10%, dan tidak pernah mengulang 0%.

          Dilihat dari prosentase ada perbedaan cukup besar dalam kebiasaan

   yang dilakukan siswa MTs sebanyak 10 % yang kadang-kadang

   mengulang.

2. Dukungan Lingkungan Sekitar dalam belajar

          Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar

   dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Dukungan Lingkungan Sekitar dalam
              belajar

             Kategori             Siswa SMP              Siswa MTs
                                  f        %             f        %
    Mendukung                     5      83,33           9        90
    Kurang mendukung              1      15,67           1        10
    Tidak mendukung               0        0             0         0
            Jumlah                6       100           10       100


          Dari tabel di atas diketahui bahwa dukungan lingkungan sekitar

   dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung

   83,33% sedangkan kurang mendukung 16,67 %.

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mendukung

   90%, kurang mendukung.

3. Dukungan Lingkungan Kelas dalam belajar
47



          Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar

   dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Dukungan Lingkungan Kelas dalam
              belajar

             Kategori             Siswa SMP               Siswa MTs
                                  f        %              f        %
    Mendukung                     6       100             7        70
    Kurang mendukung              0        0              3        30
    Tidak mendukung               0        0              0         0
            Jumlah                6       100            10       100


          Dari tabel di atas diketahui bahwa dukungan lingkungan kelas

   dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100%

   sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada.

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 70%,

   kurang mendukung 30.

4. Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah

          Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar

   dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah

             Kategori             Siswa SMP               Siswa MTs
                                  f        %              f        %
    Cukup                         6       100             9        90
    Kurang Cukup                  0        0              1        10
    Tidak Cukup                   0        0              0         0
            Jumlah                6       100            10       100


          Dari tabel di atas diketahui bahwa ketersediaan bahan pelajaran di

   sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100%

   sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada.
48



          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 90%,

   kurang mendukung 10%.

5. Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar

          Untuk mengetahui Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang

   Bersemangat Dalam Belajar sekitar dalam belajar dilihat pada tabel

   berikut:

   Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan
              Kurang Bersemangat Dalam Belajar

              Kategori              Siswa SMP                   Siswa MTs
                                    f        %                  f        %
    Tidak Pernah                    6       100                 8        80
    Kadang-kadang                   0        0                  2        20
    Sering                          0        0                  0         0
            Jumlah                  6       100                10       100


          Dari tabel di atas diketahui bahwa Pernah Tidaknya Merasa Bosan

   Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar

   belakang SMP tidak pernah 100% sedangkan kadang dan sering tidak ada.

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs tidak pernah 80%,

   kadang-kadang 20 % dan sering tidak ada.

6. Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah

          Untuk mengetahui Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di

   Sekolah sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di
              Sekolah

              Kategori              Siswa SMP                  Siswa MTs
                                    f        %                 f        %
    Selalu hadir                    6       100                7        70
    Kadang-kadang hadir             0        0                 3        30
49




    Sering tidak hadir             0           0          0        0
              Jumlah               6          100        10       100

          Dari tabel di atas diketahui bahwa Kehadiran Dalam Mengikuti

   Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP selalu

   100% sedangkan kadang dan sering tidak hadir tidak ada..

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu hadir 70%,

   kadang-kadang hadir 30 % dan sering tidak hadir tidak ada.

7. Mengerjakan PR

          Untuk mengetahui Mengerjakan PR dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Mengerjakan PR

            Kategori               Siswa SMP             Siswa MTs
                                   f        %            f        %
    Dikerjakan    sendiri   di     6       100           8        80
    rumah

    Dikerjakan    bersama-         0           0         2         20
    sama di rumah

    Mencontek punya teman          0           0         0         0
    di sekolah
             Jumlah                6          100        10       100

          Dari tabel di atas diketahui bahwa Kehadiran Dalam Mengikuti

   Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP dikerjakan

   sendiri di rumah 100% sedangkan dikerjakan bersama-sama di rumah dan

   sering mencontek punya teman di sekolah.

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs dikerjakan sendiri di

   rumah 80%, dikerjakan bersama-sama di rumah 20 % dan sering

   mencontek punya teman.
50




8. Motivasi Dalam Belajar

          Untuk mengetahui Motivasi Dalam Belajar Di Sekolah sekitar

   dalam belajar dilihat pada tabel berikut:

   Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Motivasi Dalam Belajar Di Sekolah

            Kategori                 Siswa SMP          Siswa MTs
                                     f        %         f        %
    Selalu       memberikan          6       100        9        90
    motivasi

    Cukup          membrikan         0          0       1          10
    motivasi

    Tidak           pernah           0          0       0              0
    memberikan motivasi
           Jumlah                    6         100      10         100

          Dari tabel di atas diketahui bahwa Motivasi Dalam Belajar untuk

   siswa yang berlatar belakang SMP Selalu memberikan motivasi 100%

   sedangkan cukup memberikan motivasi dan sering tidak pernah

   memberikan motivasi tidak ada..

          Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs Selalu memberikan

   motivasi 90%, cukup memberikan motivasi hadir 10 % dan tidak pernah

   memberikan motivasi tidak ada.

9. Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar

          Untuk mengetahui Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar dilihat

   pada tabel berikut:
51




      Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar

               Kategori               Siswa SMP              Siswa MTs
                                      f        %             f        %
       Mempunyai waktu untuk          6       100            8        80
       membimbing

       Kurang     mempunyai           0            0         2          20
       waktu          untuk
       membimbing
                                      0            0         0           0
       Tidak mempunyai waktu
       untuk membimbing
               Jumlah                 6           100        10         100

             Dari tabel di atas diketahui bahwa Bimbingan Orang Tua Dalam

      Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mempunyai waktu untuk

      membimbing       100% sedangkan kurang mempunyai waktu untuk

      membimbing memberikan motivasi dan tidak mempunyai waktu untuk

      membimbing tidak ada..

             Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mempunyai

      mempunyai waktu untuk membimbing 90%, kurang mempunyai waktu

      untuk membimbing 10 % dan tidak mempunyai waktu untuk membimbing

      tidak ada.



C. Analisis Data

          Dari penyajian data diketehaui data perbandingan prestasi belajar mata

   pelajaran Fiqih antara siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang

   berlatar belakang MTs yaitu sebagai berikut:
52




1. Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP

          Dari penyajian data diketahui bahwa Prestasi belajar mata

   pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah

   Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester

   genap pada tahun 2009/2010       yaitu sebanyak 6 siswa bernilai baik.

   Dengan prestasi nilai baik untuk siswa SMP, menunjukkan bahwa mereka

   mampu untuk mengajar ketinggalan mereka dalam belajar mata pelajaran

   fiqih, hal ini dikeranakan mereka selalau memperhatikan dengan penuh

   konsentrasi materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, mengulang

   pelajaran di rumah dan motivasi yang besar dari orang tua dan guru.

2. Prestasi Belajar Siswa yang Berlatar Belakang MTs

          Dari penyajian data diketahui bahwa Prestasi belajar mata

   pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah

   Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester

   genap pada tahun 2009/2010 yaitu sebanyak 1 orang bernilai Amat Baik

   dan sebanyak 9 orang bernilai Baik.

          Adanya satu orang siswa yang mendapat nilai Amat Baik ini

   menunjukkan bahwa siswa yang berlatar MTs yang sudah memialiki

   pengetahuan yang luas pada mata pelajaran fiqih kemudian tetap belajar

   dengan sungguh-sungguh materi pelajaran fiqih sehingga benar-benar

   menguasai materi Fiqih.
53



3. Perbandingan Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Antara Siswa Yang

   Berlatar Belakang SMP Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang MTs Pada

   Madrasah Aliyah Izharil Ulum

          Dari penyajian menunjukkan bahwa pelajaran Fiqih siswa yang

   berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat

   dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun

   2009/2010 yaitu sebanyak 6 siswa bernilai baik. Dengan prestasi nilai

   baik untuk     siswa SMP, menunjukkan bahwa mereka mampu untuk

   mengajar ketinggalan mereka dalam belajar mata pelajaran fiqih, tentunya

   dengan belajar yang lebih rajin dan motivasi yang besar dari orang tua

   dan guru.

           Uji menyatakan bahwa t0 = - 0,029 dan kritik “t” = 2,05 (5%) dan

   2,76 (1%), karena t0 lebih kecil dari harga kritik “t” pada taraf signifikansi

   5% maupun pada taraf signifikansi 1% dengan demikian tidak terdapat

   perbedaan yang berarti (signifikan) antara prestasi siswa yang Berlatar

   Belakang SMP dengan siswa yang Madrasah Aliyah Izharil Ulum pada

   Madrasah Aliyah Izharil Ulum.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar siswa yang berlatar

   belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs

           Dari penyajian data di ketahui faktor yang mempengaruhi terhadap

   prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang berlatar

   belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum dapat dilihat pada

   tabel-tabel berikut ini.
54



a. Kegiatan setelah mengikuti pelajaran di sekolah

           Dari penyajian data diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan

   siswa setelah mengikuti pelajaran yaitu untuk siswa yang berlatar

   belakang SMP selalu mengulang 100% sedangkan kadang-kadang dan

   tidak pernah mengulang 0 % dan siswa yang berlatar belakang MTs

   selalu mengulang 90%, kadang-kadang mengulang 10%, dan tidak

   pernah mengulang 0%.

           Ini menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang SMP

   menyadari bahwa mereka memiliki keterbatasan pengetahuan pada

   materi pelajaran Fiqih dan untuk mengatasinya mereka harus rajin

   mengulang pelajaran dirumah agar prestasi mereka menjadi baik.

b. Dukungan Lingkungan Sekitar dalam belajar

          Dari penyajian data diketahui bahwa dukungan lingkungan

   sekitar dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP

   mendukung 83,33% dan kurang mendukung 16,67 %. Sedangkan

   siswa yang berlatar belakang MTs selalu mendukung 90%, kurang

   mendukung 10 %.        Jadi lingkungan sekitar siswa yang berlatar

   belakang MTs lebih mendukung dalam belajar lebih tinggi

   dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang SMP, adapun

   lingkugan yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah tangga

   dimana orang tua memberikan pengetahuan tentang agama dan

   bagaimana mempraktekkan amal ibadah seperti wudhu, shalat dan
55



   puasa serta lingkungan masyarakat sekitar yang religius dan sering

   mengadakan aktivitas keagamaan..

c. Dukungan Lingkungan Kelas dalam belajar

          Dari penyajian data diketahui bahwa dukungan lingkungan

   kelas dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP

   mendukung    100%    sedangkan     kurang   mendukung    dan   tidak

   mendukung tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs

   mendukung 70%, kurang mendukung 30.           Jadi dukungan kelas

   terhadap siswa yang berlatar belakang SMP lebih tinggi dibandingkan

   dengan siswa berlatar belakang MTs, hal ini terjadi karena perhatian

   dan motivasi guru terhadap siswa yang berlatar belakang SMP lebih

   besar dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs karena

   secara keilmuan siswa yang berlatar belakang SMP lebih sedikit

   dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs.

d. Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah

          Dari penyajian    data diketahui bahwa ketersediaan bahan

   pelajaran di sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP

   mendukung    100%    sedangkan     kurang   mendukung    dan   tidak

   mendukung tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs

   mendukung 90%, kurang mendukung 10%. Jadi ketersediaan bahan

   pelajaran siswa yang berlatar belakang SMP lebih baik dibandingkan

   dengan siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikeranakan adanya

   dukungan dari orang tua dalam menyediakan bahan pelajaran yang
56



   dibutuhkan oleh siswa seperti buku paket mata pelajaran fiqih dan

   buku pendukung lainnya yag relevan.

e. Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam

   Belajar

             Dari penyajian data diketahui bahwa Pernah Tidaknya Merasa

   Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar untuk siswa yang

   berlatar belakang SMP tidak pernah 100% sedangkan kadang dan

   sering tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs tidak

   pernah 80%, kadang-kadang 20 % dan sering tidak ada. Jadi tingkatan

   kebosanan dan kurang semangatnya dalam belajar siswa yang berlatar

   belakang MTs lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMP, hal ini

   dikerenakan materi yang diajarkan oleh guru sudah mampu dikuasai

   oleh siswa yang berlatar belakang MTs sehingga terkadang mereka

   merasa bosan dan kurang bersemangat dalam belajar.

f. Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah

             Dari penyajian   data diketahui bahwa Kehadiran Dalam

   Mengikuti Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang

   SMP selalu 100% sedangkan kadang dan sering tidak hadir tidak

   ada..Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu hadir 70%,

   kadang-kadang hadir 30 % dan sering tidak hadir tidak ada. Jadi

   perhatian siswa yang berlatar belakang SMP terhadap kehadiaran

   dlam belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berlatar

   belakang MTs, hal ini dikerenakan adanya semangat mereka untuk
57



   menggali ilmu pengetahuan fiqih dan dorongan dari orang tua agar

   mereka benar-benar belajar supaya ilmunya dapat diamalkan.

g. Mengerjakan PR

          Dari penyajian data diketahui bahwa dalam mengerjakan PR

   siswa yang berlatar belakang SMP dikerjakan sendiri di rumah 100%

   sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs dikerjakan sendiri di

   rumah 80%.     Jadi siswa yang berlatar belakang SMP lebih rajin

   dibandingkan dengan siswa yang berlatar MTs dalam mengerjakan

   tugas yang diperinatahkan oleh guru.     Hal ini yang menyebabkan

   siswa yang berlatar belakang SMP dapat menyaimbangi kemampuan

   prestasi belajar siswa yang berlatar belakang MTs

h. Motivasi Dalam Belajar

          Dari penyajian data diketahui bahwa Motivasi Dalam Belajar

   untuk siswa yang berlatar belakang SMP Selalu memberikan motivasi

   100% sedangkan n siswa yang berlatar belakang MTs Selalu

   memberikan motivasi 90%, cukup memberikan motivasi 10 %. Jadi

   motivasi siswa yang berlatar belakang SMP lebih tinggi dibandingkan

   siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikeranakan adanya

   dukungan dari orang tua, adanya perhatian dari guru dan adanya

   kesadaran dari siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.

i. Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar

          Dari penyajian data diketahui bahwa Bimbingan Orang Tua

   Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mempunyai
58



waktu untuk membimbing      100% sedangkan siswa yang berlatar

belakang MTs mempunyai mempunyai waktu untuk membimbing

90%, kurang mempunyai waktu untuk membimbing 10 %. Jadi dalam

membimbing berlajar orang tua siswa yang berlatar belakang SMP

lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs,

hal ini dikeranakan untuk siswa yang berlatar belakang       SMP

kebanyakannya baru mempelajari materi pelajaran fiqih maka secara

tidak langsung membutuhkan banyak bimbingan dari orang tua

sedangkan untuk siswa yang berlatar belakang MTs orang tua sudah

lama memberikan bimbingan belajar sehingga dalam memberikan

bimbingan belajar fiqih lebih kurang, karena siswa dianggap sudah

mampu memahaminya materi pelajaran fiqih.
59



                                   BAB V

                                  PENUTUP



A. Simpulan

  1. Prestasi   belajar   siswa   yang   berlatar   belakang   SMP   belajarnya

     dikategorikan Baik sebanyak 6 orang dean mean 7,33

  2. Prestasi belajar siswa berlatar belakang MTs dikategorikan Amat Baik

     sebanyak 1 orang dan prestasi belajar yang dikategorikan Baik sebanyak 9

     orang. Dengan mean 7,70.

  3. Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Izharil Ulum

     siswa yang berlatar belakang MTs lebih tingggi prestasi belajarnya

     dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang SMP, tetapi perbedaan

     prestasi tersebut tidak terdapat signifikan atau jauh, sehingga bisa

     dikatakan prestasi belajar antara siswa berlatar SMP dan MTs hampir

     sama.

  4. Faktor-faktor yang lebih mendukung untuk siswa yang berlatar belakang

     SMP dibandingkan dengan MTs, yaitu Faktor Orang tua, Faktor, Faktor

     lingkungan, faktor ketersediaan bahan pelajaran dan faktor siswa itu

     sendiri.




                                    59
60



B. Saran-Saran

   1. Diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajar,

      terutama bagi siswa yang berlatar belakang SMP agar mereka memiliki

      prestasi yang sama dengan siswa yang berlatar belakang MTs

   2. Diharapkan kepada pihak pengajar agar memberikan semangat dan

      motivasi yang lebih khusus bagi siswa yang berlatar belakang SMP agar

      mereka dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajara Fiqih.




                                  61
61



                            DAFTAR PUSTAKA



Abd. Hadi, Suhar, Nurul Aini, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Martapura:
      STAID Martapura, 2008)

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
       Persada, 2000),

Anonim,      Peranan Media Audio Visual          dalam    Pemebalajaran      IPA,
          http://one.indoskripsi com /3/6/2009

Antonius, Petunjuk Praktis Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Yrama Widya, 2004

Djamarah Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya:
        Usaha Nasional, 1994)

Djamarah Syaiful Bahri, “Rahasia Sukses Belajar”, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
        2002)

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafinda Persada,
        2005)

Purwanto M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Rosdakarya,
        1990)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bessar Bahasa Indonesia,
        (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),

Rusyan Tabrani, dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:
        Remaja Rosdakarya, 1992),

Santoso LH., amus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: CV. Pustaka Agung
        Harapan, tt)

Sukardi Dewa Ketut, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Bina Aksara, t.th.),

Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993)

Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional,
       (Bandung: Citra Umbara, 2003)

Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung :Pustaka Setia, 1996),
62



Usman Moh. Uzer dan Setiawati Lilis, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
      Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001),

Winkel W.S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
       Indonesia, 1996)
63



STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA
  SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
 DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH
     (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR)
                      KABUPATEN BANJAR




                            OLEH

                        LAILA RAHIMAH




              SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
                        DARUSSALAM
                         MARTAPURA
                        2010 M / 1431 H
64



STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA
  SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
 DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH
     (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR)
                      KABUPATEN BANJAR




                    Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah
                    Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
                      Guna Mencapai Gelar Sarjana
                      dalam Ilmu Pendidikan Islam




                                 Oleh

                          LAILA RAHIMAH
                           NPM. 06.12.0774




              SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
                        DARUSSALAM
                     JURUSAN TARBIYAH
            PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                         MARTAPURA
                        2010 M / 1431 H
65



                    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

       Nama              : Laila Rahimah

       NPM               : 06.12.07.74

       Jurusan           : Tarbiyah

       Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Jika dikemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, plagiat datau dibuat oleh

orang lain secara keseluruhan atau sebagian besar, maka skripsi/makalah dan gelar

sarjana yang diperoleh karenanya batal demi hukum.



                                                  Martapura,      November 2010
                                                    Yang membuat pernyataan,




                                                          Laila Rahimah




                                            ii
66



                              TANDA PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul : STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR
                        MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA
                        YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH
                        MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG
                        BERLATAR     BELAKANG    MADRASAH
                        TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH
                        IZHARIL ULUM MARTAPURA      TIMUR)
                        KABUPATEN BANJAR


Oleh                    :   Laila Rahimah
NIM                     :   06.12.07.74
NIMKO                   :   06.11.11.01.01.1119
Mahasiswa               :   STAI Darussalam Martapura
Program                 :   Strata Satu (S-1)
Jurusan                 :   Tarbiyah Pendidikan Agama Islam
Tahun akademik          :   2010 / 2011
Tempat, tanggal lahir   :   Rumpiang,. 9 Juni 1984
Alamat                  :   Jl. Arsyadiah Desa Rumpiang Timur RT 1/1 No. 14
                            Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar

Setelah di teliti dan diadakan perbaikan seperlunya saya dapat menyetujui untuk
diajukan dan dipertahankan di depan sidang Tim Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Martapura untuk
memenuhi sebagian dari tugas-tugas dan syarat-syarat guna mencapai gelar
sarjana Pendidikan Islam.

                                                 Martapura, Dzul Qa’dah 1431 H
                                                            November 2010 M

                Pembimbing I                                Pembimbing II




          Dra. Hj. Nurul Aini, M.Pd                        Drs. Abdussalam
              NIK. 161 193 019                             NIP. 161 191 017


                 Mengetahui :
             Ketua Jurusan Tarbiyah




           Dra. Hj. Nurul Aini, M.Pd
               NIK. 161 193 019

                                           iii
67



                                 PENGESAHAN


Skripsi ini berjudul “STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG

BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA

MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR)

KABUPATEN BANJAR”, telah diujikan dalam Tim penguji skripsi Jurusan

Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Darussalam

Martapura pada:

     Hari            :   Sabtu

     Tanggal         :   8 Januari 2011

Dan dinayatakan Lulus dengan predikat: B (Baik)

                                           Ketua STAI Darussalam Martapura



                                         Drs. H.A.Fauzan Saleh, M.Ag
                                               NIK: 161 187 003
                                 TIM PENGUJI

     Nama                                               Tanda Tangan

1. Drs. H. Izuddin, M.Ag                                1. ................
   (Ketua)

2. AkromTamamy, S.Pd                                    2. ………….
   (Sekretaris)

3. Abdul Hadi, M.Ag                                     3. ………….
   (Anggota)

4. Drs. Abdussalam                                      4. ………….
   (Anggota)



                                      iv
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH
STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH

More Related Content

What's hot

Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Goes Jiant
 
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028devi34
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranDesi Ratnasari
 
Tk miftahul jannah
Tk miftahul jannahTk miftahul jannah
Tk miftahul jannahhmn111
 
Ppt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselPpt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselnonie_nonie
 
Kertas kerja program pintar jawi
Kertas kerja program pintar jawiKertas kerja program pintar jawi
Kertas kerja program pintar jawinur faizah Peson
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiancciran
 
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia DiniModul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dinimaribelajarbersamadipgra
 
Buku fiqih guru_kelas_11_-_ma
Buku fiqih guru_kelas_11_-_maBuku fiqih guru_kelas_11_-_ma
Buku fiqih guru_kelas_11_-_maaamridwan
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarintannuraeni4
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasRendy Pangestu
 

What's hot (17)

Tugas Powerpoint Psikopen
Tugas Powerpoint PsikopenTugas Powerpoint Psikopen
Tugas Powerpoint Psikopen
 
Assign kajian
Assign kajianAssign kajian
Assign kajian
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
 
1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan
 
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028
Devi lusiana pend.ekonomi 2011031028
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaran
 
Tk miftahul jannah
Tk miftahul jannahTk miftahul jannah
Tk miftahul jannah
 
Ppt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran akselPpt pembelajaran aksel
Ppt pembelajaran aksel
 
Kertas kerja program pintar jawi
Kertas kerja program pintar jawiKertas kerja program pintar jawi
Kertas kerja program pintar jawi
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia DiniModul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
 
Buku fiqih guru_kelas_11_-_ma
Buku fiqih guru_kelas_11_-_maBuku fiqih guru_kelas_11_-_ma
Buku fiqih guru_kelas_11_-_ma
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajar
 
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 

Similar to STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH

Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Nur Alfiyatur Rochmah
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Totok Priyo Husodo
 
1. makalah pendidikan sains untuk paud
1. makalah pendidikan sains untuk paud1. makalah pendidikan sains untuk paud
1. makalah pendidikan sains untuk paudAzizah18595
 
Hakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdHakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdsafran hasibuan
 
Proposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linusProposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linusAhmad NazRi
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggiStar Ng
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unescorandiramlan
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umumAmriDhimasMaulana
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
 
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docx
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docxAsas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docx
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docxIndahHulmawaddah
 
Refleksi pembelajaran mikropengajaran
Refleksi pembelajaran mikropengajaranRefleksi pembelajaran mikropengajaran
Refleksi pembelajaran mikropengajaranPermata_An-Nur
 

Similar to STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH (20)

Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
 
Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Tajuk 8 done
Tajuk 8 doneTajuk 8 done
Tajuk 8 done
 
Tajuk 8 done
Tajuk 8 doneTajuk 8 done
Tajuk 8 done
 
1. makalah pendidikan sains untuk paud
1. makalah pendidikan sains untuk paud1. makalah pendidikan sains untuk paud
1. makalah pendidikan sains untuk paud
 
Hakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sdHakikat pembelajaran ipa di sd
Hakikat pembelajaran ipa di sd
 
Proposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linusProposal kajian tindakan linus
Proposal kajian tindakan linus
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
 
Bakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.pBakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.p
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docx
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docxAsas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docx
Asas Pendidikan dan Upaya Penerapannya.docx
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Refleksi pembelajaran mikropengajaran
Refleksi pembelajaran mikropengajaranRefleksi pembelajaran mikropengajaran
Refleksi pembelajaran mikropengajaran
 

More from Muhammad Ropia

More from Muhammad Ropia (12)

Bab iii sip dah
Bab iii sip dahBab iii sip dah
Bab iii sip dah
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created me
 
Bab ii editan me
Bab ii editan meBab ii editan me
Bab ii editan me
 
Bab i (ok) print
Bab  i (ok) printBab  i (ok) print
Bab i (ok) print
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Ptk adhariah
Ptk adhariahPtk adhariah
Ptk adhariah
 
Makalah ainah
Makalah ainahMakalah ainah
Makalah ainah
 
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
 
Program bulanan ba
Program bulanan baProgram bulanan ba
Program bulanan ba
 
KOMPETENSI
KOMPETENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI
 
KTI perbandingan
KTI perbandinganKTI perbandingan
KTI perbandingan
 

STUDI PRESTASI BELAJAR FIQIH

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada umumnya menghendaki kemajuan dalam kehidupan seiring dengan terjadinya perubahan zaman dari yang sederhana (primitif) kepada zaman yang lebih maju atau terbaru yang sering disebut dengan zaman modern. Pendidikan merupakan bekal utama dan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat besar artinya bagi suatu bangsa agar pada nantinya dapat menghadapi segala tanatangan yang mungkin muncul. Q.S. Al-Mujadalah ayat 11: ‫..... يرفع ا ُالذين امنو أ منك كم والكذينِعَ أ ُوتكوا العل كم درجكت‬ ٍ ‫َفْ ُ َفْ َفْ ا ِ َفْ ِعَ ِعَ ِعَ ِعَ ج‬ ْ‫َّ ا ِ َفْ ِعَ ِعَ ُ َفْ ا ِ َفْ ُ َفْ ِعَ َّ ا ِ َف‬ ِ ‫ِعَ َفْ ِعَ ا‬ ‫ج‬ .... Maksudnya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu orang-orang yang diberi beberapa derajat. Dengan pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan merupakan jalan yang harus ditempuh dalam membentuk manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan. Melalui pendidikan pola agar adanya manusia yang beriman dan bertakwa sesuai dengan tujuan pendidikan
  • 2. 2 nasional. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 1 Dengan adanya undang-undang tersebut, memberikan penjelasan untuk mencapai tujuan nasional dalam pendidikan diharapkan kepada lingkungan keluarga, masyarakat dan kepada sekolah memiliki sistem yang terarah dan terencana. Pendidikan dan kehidupan terus mengalami perubahan dan kemajuan, berbagai perkembangan bermunculan yang sangat nampak maju adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun tak dapat dipungkiri kemajuan zaman kehidupan ditandai dengan kemajuan alat-alat kebutuhan yang semakin modern. Berbagai fasilitas dalam kehidupan di era sekarang ini mudah didapatkan khususnya teknologi yang memiliki banyak dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dengan kemajuan alat-alat teknologi dalam kehidupan diharapkan dapat dipergunakan sebagai penunjang dalam kemajuan pendidikan sebagai alat pendidikan dalam komponen-komponen dari sistem pendidikan. 1 Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.7.
  • 3. 3 Alat pendidikan maksudnya adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.2 Pelaksanaan pendidikan di seluruh Indonesia baik melalui jalur sekolah mauopun di luar sekolah merupakan usaha dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami dan dilakukan siswa sebagai peserta didik. Menurut W.S. Winkel ”belajar” pada manusia boleh dirumuskan sebagai berikut: Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.3 Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, kemajuan teknologi tidak sepenuhnya digunakan sebagai alat pendidikan khususnya bagi anak- anak sekolah lebih cenderung kemajuan alat teknologi ini disalahgunakan banyak anak-anak yang lengkap dengan fasilitas hidup justru tidak diikuti dengan prestasi belajar yang semakin meningkat pula, meskipun tidak semua 2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafinda Persada, 2005), h. 124. 3 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996), h.53.
  • 4. 4 anak-anak karena ada juga dengan lengkapnya fasilitas dari keluarga menjadi anak yang berprestasi. Beranjak dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti perbandingan prestasi belajar anak yang berbeda latar belakang mereka tinggal. Berkaitan dengan hal itu, maka penulis mencoba membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi yang diberi judul: STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR B. Rumusan Masalah Ada beberapa yang menjadi permasalahan penulis dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar? 2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar
  • 5. 5 Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap tulisan ini, perlu diberi penjelasan sebagai berikut: 1. Studi Studi adalah belajar.4 Jadi yang dimaksud dengan studi dalam penelitian ini adalah belajar melakukan perbandingan prestasi belajar siswa. 2. Komparatif Yang dimaksud dengan komparatif dalam penelitian ini adalah suatu yang bersifat perbandiangan atau menyatakan perbandingan. 3. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.5 Jadi yang dimaksud dengan prestasi dalam penelitian ini adalah hasil nilai formatif mata pelajaran fiqih yang telah dicapai oleh 4 Daryanto. S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997), h.561 5 Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2003), h.330
  • 6. 6 siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama dan yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum. 4. Belajar Belajar adalah berusaha, berlatih untuk mendapatkan pengetahuan.6 Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang berlatar belakang panti asuhan dan yang tidak berlatar belakang panti asuhan pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum. 5. Mata Pelajaran Fiqih Fiqih merupakan suatu mata pelajaran yang mengandung nilai- nilai Ibdah Kepada Allah swt. 5. Siswa Siswa adalah pelajar pada akademi, perguruan tinggi. 7 Jadi yang dimaksud dengan siswa dalam penelitian ini adalah pelajar pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum. Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah studi perbandingan hasil nilai formatif mata pelajaran fiqih yang dicapai dari kegiatan belajar siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar belakang Madraasah Tsanwiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. D. Tujuan Penelitian 6 Ibid, h.85 7 LH. Santoso, amus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan, tt), h.475
  • 7. 7 Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. 3. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. E. Signifikansi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari berbagai pihak, diantaranya adalah: 1. Sebagai bahan masukan bagi semua pihak bahwa prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh latar belakang anak tersebut tinggal serta cara mereka melakukan kegiatan dilingkungan itu.
  • 8. 8 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait terhadap prestasi belajar siswa, baik pihak-pihak yang ada di lingkungan Madrasah Aliyah Izharil Ulum, sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan belajar siswa dalam mencapai prestasi. F. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar Prestasi sesuatu yang dihasilkan melalui kegiatan dan perlu usaha- usaha agar prestasi diperoleh dengan baik. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah lingkungan. Lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan prestasi yang berbeda pula. Pada latar belakang siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama yaitu kumpulan siswa yang telah menyelesaikan studi pada Sekolah Menengah Pertama, akan berbeda prestasi dengan siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanwiyah yaitu yang telah menyelesaikan studi Madrasah Tsanawiyah. Tercapainya suatu prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor yang bersumber dari sarana belajar, kebiasaan belajar, situasi dan kondisi, dan yang terpenting adalah latar belakang pendidikan siswa. Siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di mana dalam memperoleh pengetahuan agama serba terbatas dengan apa yang telah diajarkan disekolah. Sebaliknya siswa yang latar belakangnya
  • 9. 9 Madarasah Tsanwiyah mendapatkan pendidikan agama yang lebih banyak sehingga lebih memhami dan terbiasa untuk melaksnakan kegiatan ibadah. 2. Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar di atas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: a. Ha : Ada perbedaan b. Ho : Tidak ada perbedaan Adanya pengaruh yang besar dari latar belakang pendidikan dan kegiatan-kegiatan ibadah yang mereka lakukan sehari-hari terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Tingginya tingkat perhatian pihak-pihak yang terkait di lembaga sekolah yang pernah mereka tempuh terhadap pendidikan fiqih, akan semakin tinggi pula prestasi belajar mata pelajaran fiqih siswa di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. Karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan siswa dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak, maka adanya perbedaan prestasi belajar anak antara siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. G. Sistematika Penulisan Untuk lebih mudah memahami pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
  • 10. 10 BAB I Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II Landasan teoritis tentang pengertian prestasi Belajar, perestasi belajar siswa yang berlatar belakang panti asuhan dan non panti asuhan yang berisikan tentang: pengertian perestasi belajar, Pengertian Fiqih, dan Prestasi Belajar Siswa yang belatar belakang Sekolah Menengah Pertama dan Siswa yang berlatar bekangan Madrasah Tsanawiyah. BAB III Metode penelitian yang menguraikan tentang pendekatan dan metode, desain penelitian, Populasi dan Sampel penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian dan desain pengukuran serta tehnik analisis data. BAB IV Laporan hasil penelitian yang berisikan tentang latar belakang obyek penelitian, penyajian data dan analisa data. BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
  • 11. 11 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Prestasi Belajar Pada dasarnya setiap orang selalu melakukan berbagai macam kegiatan dalam kehidupannya sehari-hari. Dan tidak dapat dipungkiri pula bahwa dalam kegiatan yang dilakukan tiap individu berbeda-beda. Hasil yang dicapai inilah yang dimaksud dengan prestasi di mana diperoleh melalui berbagai aktivitas atau kegiatan-kegiatan. Seperti yang dijelaskan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang berjudul “Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru” prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.8 Dari definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa untuk mencapai suatu prestasi perlu kerja keras yang sungguh-sungguh dalam melakukan 8 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 21. 11
  • 12. 12 sesuatu. Semua orang pastilah ingin memiliki prestasi dalam kehidupannya. Begitu pula dengan anak-anak di sekolah, bahkan prestasi mungkin menjadi harapan tiap anak dan keluarganya (orang tua). Hal ini menyebabkan timbulnya persaingan di sekolah demi mencapai prestasi.. Tetapi ini merupakan persaingan yang bersifat positif yakni memberikan motivasi dalam belajar. Lalu apakah yang dimaksud dengan belajar? Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh kalangan pakar pendidikan, diantaranya: 1. Menurut Slameto dalam bukunya “Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya”, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.9 2. Menurut Syaiful Bahri Djamarah “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa-raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik”.10 3. Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.”11 9 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), h. 2. 10 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 23. 11 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Sinar Baru, 1995), h. 5
  • 13. 13 4. M. Dalyano mengemukakan belajar dapat didefinisikan, “Suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya”.12 Dari beberapa definisi diatas bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang dimana banyak hal yang mempengaruhinya. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek yang ada pada keadaan orang tersebut baik kognitifnya, afektifnya dan psikomotoriknya. Perubahan tersebut memerlukan waktu yang tidak tentu tiap individu yang diperolehnya dari latihan-latihan ataupun pengalaman Prestasi belajar merupakan suatu yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Slameto yang mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.13 A. Tabrani Rusyan mengemukakan empat rumusan tentang pengertian belajar. Belajar adalah proses tingkah laku dan dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian. Pengetahuan dan kecakapan dasar yang dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman terorganisasi. 12 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT Rineke Cipta, 1997), h. 49, 13 Anonim, Peranan Media Audio Visual dalam Pemebalajaran IPA, http://one.indoskripsi com /3/6/2009
  • 14. 14 Dari beberapa teori tersebut di atas, bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Jika seseorang telah memiliki ketiga aspek tersebut maka akan memperoleh hasil belajar.14 Setelah seseorang selesai melakukan proses belajar, maka mereka akan memperoleh prestasi belajar. Menurut Poerwadarminta megatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.15 Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional guru sebelumnya. Seberapa besar tujuan itu, maka gurulah yang mempunyai kemampuan untuk merancang tujuan tersebut.16 Hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ranah afektif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan dan minat. Ranah psikomotor mencakup hasil belajar yang berkaitan dengan keterampilan fisik/gerak yang ditunjang oleh kemampuan psikis.17 Dari ketiga aspek di atas bahwa seseorang yang telah melakukan proses belajar, maka akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut membawa diri seseorang kembali ke lingkungan tampat asalnya untuk 14 Ibid 15 Ibid 16 Ibid 17 Ibid
  • 15. 15 mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai akibat dari pross belajar yang telah dilakukannya dan disinilah masyarakat akan menilai.18 Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar meiputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa. Untuk memperoleh ukuran dan data tentang hasil belajar, maka perlu diketahui indikatornya.19 Menurut Uzer Usman, indikator yang dijadikan tolok ukur bahwa suatu kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah: - Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu atau kelompok. - Prilaku yang digariskan dan tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai siswa, baik individu maupun klasikal. Dalam melakukan proses pembelajaran akan selalu menghasilkan hasil belajar. Untuk itu perlu diketahui ssampai sejauhmana tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaannya. Sehubungan dengan ini keberhasilan proses belajar mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan tersebut sebagai berikut: 1) Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. 2) Baik sekali/Optimal : Apabila sebagian besar 76% - 99% bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. 18 Ibid 19 Ibid
  • 16. 16 3) Baik/Minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75% saja dikuasai oleh siswa. 4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasi oleh siswa. 20 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang menimbulkan perubahan- perubahan dalam diri individu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti orang-orang disekitar dan lingkungannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampiln yang dinyatakan sesudah hasil penilaian”.21 B. Pengertian Fiqih Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha), fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci. Dilihat dari segi ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kalangan ulama Islam, fiqih adalah ilmu pengetahuan yang menbicarakan/membahas/memuat hukum-hukum Islam yang bersumber pada al-Qur’an, Sunnah dan dalil-dalil syar’i. 20 Ibid 21 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 24.
  • 17. 17 Adapun materi pendidikan agama Islam yang termasuk kedalam kategori fiqih adalah: a. Melakukan thaharah/bersuci b. Melakukan solat wajib c. Melakukan macam-macam sujud d. Melakukan solat jum’at e. Melakukan solat jama’ dan qashar f. Melakukan macam-macam solat sunnah g. Melakukan puasa h. Melakukan zakat i. Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang j. Memahami ketentuan aqiqah dan qurban k. Memahami ibadah haji dan umrah l. Melakukan shalat jenazah m. Memahami tata cara pernikahan22 C. Prestasi Belajar Siswa yang belatar belakang Sekolah Menengah Pertama dan Siswa yang berlatar bekangan Madrasah Tsanawiyah Prestasi belajar yang diperoleh siswa yang bertalatar belakang Sekolah Menengah Pertama dengan sedikitnya waktu mengikuti pelajaran pendidikan agama khususnya materi fiqih maka sulit untuk mencapai prestasi mata pelajatan fiqih yang lebih baik. 22 Ibid.
  • 18. 18 Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah akan lebih baik prestasi belajar mata pelajaran fiqih karena telah mendapat pengetahuan Fiqih yang lebih banyak. Namun prestasi belajar yang siswa peroleh di sekolah banyak hal-hal yang mempengaruhinya. Prestasi belajar diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang menyebabkan adanya perubahan pada diri individu. Maka pasti ada faktor- faktor yang mempengaruhi. Dalam kehidupan anak sehari-hari banyak aktifitas yang mereka lakukan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah yang semuanya memberikan pengaruh bagi perkembangan kognitif, psikomotor dan affektip anak. Menurut Slameto: Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.23 1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (Internal) a. Faktor Jasmaniah (fsikologi) Faktor jasmaniah (fsikologi) baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh 23 Slameto, op. cit., h. 54
  • 19. 19 atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.24 b. Faktor Fsikologis Faktor fsikologis adalah faktor yang berhubungan dengan rohaniah seseorang diantaranya adalah: 1) Intelegansi atau kecerdasan Siswa atau peserta didik yang kurang tingkat kecerdasannya pada umumnya belajar lebih lamban. Mereka memerlukan lebih banyak waktu untuk maju, serta tidak mampu melakukan abstrak. Berbeda dengan siswa yang mempunyai IQ yang tinggi biasanya mempunyai tingkat perhatian yang baik. Belajarnya cepat, dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat, mampu menarik kesimpulan dan melakukan abstraksi.25 2) Perhatian Perhatian adalah (1) pemusatan tenaga fsikis tertuju kepada suatu objek (2) banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan.26 Jadi untuk memperoleh hasil belajar yang baik maka seseorang juga harus mempunyai perhatian yang baik terhadap apa yang sedang dipelajarinya. 3) Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang 24 Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 10. 25 Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32. 26 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), h. 32.
  • 20. 20 diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.27 Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak lepas dari minat yang dimilikinya. Karena apabila bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minatnya maka ia tidak akan sunguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, dan sebaliknya apabila ia memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran ia akan sungguh-sungguh dalam belajar sehingga memudahkan untuk mencapai prestasi dari belajar yang baik. 4) Motif Motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behavior: Motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.28 Pada dasarnya motif adalah sesuatu yang memberikan dorongan kepada seseorang untuk mencapai suatu tujuan, motif atau sering juga disebut dengan motivasi dibedakan atas dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrensik. 27 Slameto, op. cit., h. 57 28 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Rosdakarya, 1990), h. 69.
  • 21. 21 Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.29 Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.30 Dalam belajar seseorang sering muncul masalah yang dihadapinya, baik yang ringan sifatnya maupun berat, bila siswa belum mampu mengatasi masalahnya tersebut ditambah lagi suasana kelas, suasana rumah atau suasana anak tinggal kurang menyenangkan hatinya, hal yang demikian bisa membuat anak jenuh untuk belajar atau tidak ingin untuk belajar. Dengan demikian maka jelas bahwa motif atau motivasi sangat penting peranannya bagi seseorang untuk melakukan suatu aktifitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 5) Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.31 29 Syaiful Bahri Djamarah, loc., cit., h. 115. 30 Ibid, h. 117. 31 Slameto, op, cit,. h. 57.
  • 22. 22 Bakat ialah kemampuan yang ada pada seseorang. Kemampuan ini akan terealisasi menjadi kecakapan sesudah belajar atau berlatih. Dewi Ketut Suwardi mengemukakan “bakat adalah suatu kemampuan potensial untuk memperoleh kemampuan aktual tertentu dengan melalui suatu proses belajar”.32 Jadi bakat sudah ada pada diri seseorang, untuk menjadi kecakapan yang benar-banar berguna hanya dengan belajar seseorang dapat memanfaatkan bakat yang ada pada dirinya. 6) Kematangan Menurut Slameto, “Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru”33 Kematangan seseorang memberikan pengaruh kepada keberhasilan belajarnya. Keberhasilan belajar akan lebih jika orang tersebut sudah siap (matang) untuk menerima kecakapan yang baru. 2. Faktor Yang Berasal dari luar diri (eksternal) a. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan. Latar belakang kebudayaan memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa seperti yang dijelaskan Slameto dalam bukunya yaitu “Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak 32 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Bina Aksara, t.th.), h. 55. 33 Slameto, op. cit,. h. 58.
  • 23. 23 ditanamkam kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.”34 Ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang sangat memberikan pengaruh bagi prestasi belajar anak, karena akan memberikan rangsangan kepada anak untuk mengetahui sesuatu, yaitu berusaha dengan belajar. b. Faktor lingkungan fisik Faktor lingkungan fisik yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan fasilitas dalam kehidupan sehari-hari seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar maupun fasilitas sekolah. Fasilitas dalam kehidupan sehari-hari memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar anak karena dalam belajar melibatkan jiwa dan raga, serta memerlukan tempat untuk belajar. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Rahasia Sukses Belajar beliau menyatakan: “Siapa pun tidak akan menyangkal bahwa belajar itu memerlukan keterlibatan jiwa dan raga. Siapa pun sependapat bahwa fasilitas dan perabot belajar ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar. Karenanya, fasilitas tidak bias diabaikan dalam masalah belajar.”35 c. Faktor sosial yang terdiri atas: 1) Lingkungan keluarga 34 Ibid., h. 64. 35 Syaiful Bahri Djamarah, “Rahasia Sukses Belajar”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 40.
  • 24. 24 Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam kelurga, sehingga pendidikan yang paling banyak di terima oleh anak adalah dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sipat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.36 Dalam prestasi belajar anak, tidak mungkin diabaikan peran keluarga karena, lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar anak khususnya di sekolah. 2) Lingkungan sekolah Kehidupan di sekolah adalah merupakan jembatan bagi anak yang akan menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan masyarakat kelak. Melalui sekolah inilah seorang anak kelak diharapkan menjadi orang dewasa sebagai warga negara dan warga masyarakat yang baik dan produktif. 3) Lingkungan Masyarakat Masyarakat yang dimaksud sebagai faktor lingkungan disini bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi karya manusianya, budayanya, sistem-sistemnya, serta pemimpin- 36 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung :Pustaka Setia, 1996), h. 212.
  • 25. 25 pemimpin masyarakat baik yang formal maupun pemimpin informalnya, termasuk di dalamnya juga kumpulan organisasi pemuda dan sebagainya.37 Dari beberapa penjelasan di atas, diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mencapai prestasi belajar, diantaranya adalah lingkungan sosial yakni keluarga. Keluarga sangat berperan dalam usaha mencapai prestasi belajar anak di sekolah. 37 Ibid.
  • 26. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan jenis Field Research, (Study komparatif) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka-angka kemudian di analisis menggunakan metode statistic untuk mengukur perbandingan 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif (paradigma positivistik). Yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang siswa Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar dengan rincian sebagai berikut: 26
  • 27. 27 Tabel 3.1 Populasi Penalitian Siswa Latar Latar No. Kelas Jumlah Belakang Belakang SMP MTs 1. I 6 13 19 2. II 2 18 20 3. III 1 20 21 Jumlah 9 51 60 Sumber Data : Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura 2. Sampel Dari populasi diatas penulis mengambil sebanyak 25 % yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 16 orang. Dengan rincian sebagai berikut Tabel 3.2. Sampel Penelitian Siswa No. Kelas Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. I 3 2 5 2. II 2 6 8 3. III 1 2 3 Jumlah 6 10 16 C. Data 1. Data Data yang digali dalam penelitian ini ada dua, yaitu : a. Data pokok, yaitu data yang berkenaan dengan : 1). Data tentang prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar.
  • 28. 28 2) Data tentang prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar 3). Data tentang perbandingan prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. b. Data penunjang yaitu data-data yang mendukung terhadap penelitian ini yaitu: 1).Yaitu letak dan sejarah sinkat Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. 2). Keadaan kepala sekolah, guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. 3). Keadaan siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun instrumen pengumpul data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a. Dokumenter Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data hasil belajar siswa/i Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah tersebut.
  • 29. 29 b. Angket Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dari siswa, berupa isian sesuai dengan apa yang diinginkan peneliti yakni tentang apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. c. Wawancara Teknik ini digunakan untuk menggali data-data tentang keadaan siswa/i Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar dan gambaran umum Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar. d. Observasi Teknik ini digunakan untuk melengkapi dan menyempurnakan data-data sebelumnya. E. Desain Pengukuran Untuk memudahkan menyusun data dan analisis data dalam penelitian ini, maka penulis memberikan gambaran pengukuran dengan cara sebagai berikut: - Indikator : Tingkat keberhasilan belajar siswa - Cara Pengukuran : Dari nilai yang terendah dan nilai yang tertinggi, kemudian dihitung range dan range tersebut dibagi menjadi lima kelas interval, yaitu Amat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
  • 30. 30 Amat Baik = 85 – 100 Baik = 70 – 84 Cukup = 55 – 69 Kurang = 40 – 54 Sangat kurang = 0 – 39 F. Teknik Analisis Data 1. Teknik pengolahan data Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu : a. Editing Yaitu meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk melihat kejelasan dan kelengkapan data, melalui editing ini dapat ditentukan, dipakai tidaknya data yang diperoleh. b. Koding Penulis akan membuat kategorisasi dengan memberikan kode-kode tertentu menurut macam dan bentuknya sesuai dengan jawaban responden. c. Menghitung frekuensi/skoring Penulis melakukan perhitungan data dari jawaban responden dengan system tally.
  • 31. 31 d. Tabulating Setelah data yang diperoleh terkumpul sesuai dengan jenisnya, kemudian data yang telah diolah dipindahkan ke dalam persen dengan menggunakan rumus : F P= x100% = ......%( P) N Keterangan : P = Persentasi F = Frekuensi N = Jumlah Responden 2. Analisis data Setelah data disajikan dan diinterprestasikan, selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam analisis data ini dilakukan beberapa tahapan, yaitu tahapan pendahuluan berupa komentar setiap table, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pengambilan kesimpulan digunakan teknik indukatif. Selanjutnya untuk membuktikan hasil kesimpuan diadakan analisis terhadap prestasi belajar antara siswa yang berlatar bekalang Sekolah Menengah Pertama dengan siswa yang berlatar Madrasah Tsanawiyah di Madrasah Aliyah Izharil Ulum Martapura Timur Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar dengan rumus : M1 – M2 to = SE M1 – M2
  • 32. 32 Keterangan : to = Test – T (T – Tast) M1 = Mean Variabel I M2 = Mean Variabel II SE = Standar Error (standar kesesatan)38 Dengan menggunakan rumus tersebut di atas maka langkah- langkah yang perlu ditempuh untuk meanalisis data adalah: 1) Mencari Mean Variabel I (= Variabel X), dengan rumus: Mx atau M 1 = ∑ Y N1 2) Mencari Mean Variabel II (=Variabel Y), dengan rumus: My atau M 2 = ∑Y N2 3) Mencari Debíais Estándar señor Variable X dengan humus SDx atau SD 1 = ∑X 2 N1 4) Mencari debíais Estándar Señor Variable Y dengan rumus: SDy atau SD 2 = ∑Y 2 N2 5) Mencari Standard Error Mean Variable X, dengan rumus: SD1 SEMx atau SE M 1 = N 1 −1 6) Mencari Standard Error Mean Variable Y, dengan rumus: 38 Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), h.298.
  • 33. 33 SD1 SEMy atau SE M 2 = N 2 −1 7) Mencari Estándar Error Perbedaan antara Mean Variable X dan Mean Variable Y, dengan rumus: 2 2 SE M 1− M 2 = SE M 1 + SE M 2 8) Mencari to dengan rumus: M1 – M2 to = SEM1-M2 BAB IV
  • 34. 34 LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat Madrasah Aliyah Izharil Ulum Madrasah Aliyah Izharil Ulum Sebuah MA swasta yang terletak di Desa Melayu Tengah Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan, yang didirikan pada tahun pelajaran 1989/1990. Pada tahun 194 dengan SK dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan berstatus “Terakreditasi” dengan nomor: C/Kw.17.4/4/PP.03.2/MA/20/2005. Madrasah Tsanawiyah Izharil Ulum setiap tahun menerima siswa baru berkisar antara 20 – 25 orang sesuai dengan daya tampung yang ada pada madrasah ini yang hanya memiliki tiga lokal untuk tempat proses belajar mengajar. Prestasi siswa cukup baik yerbkti dengan hasil kelulusan setiap tahunnya rata-rata 50 % dengan nilai rata-rata 3,55. sedangkan untuk tahun pelajaran 2007/2008 kelulusan 75 % dengan nilai rata-rata 4,20 dan tahun ajaran 2008/2009 nilai rata-rata 4,25 dengan kelulusan siswanya 97 %. Melihat hasil dari prestasi yang diperoleh selama ini dapat diprediksi bahwa madrasah ini akan mampu berkembang denagn baik. Sesuai dengan harapan pendidikan nasional dalam rangka turut 34
  • 35. 35 mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kontribusi kemajuan pendidikan di Indonesia. Madrasah Tsanawiyah Izharil Ulum yang masih berstatus “Terakreditasi” ini, dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Madrasah sudah mampu merekrut tenaga pengajar (guru) yang berpendidikan sesuai disiplin ilmunya. Jumlah guru sebanyak 17 orang, sedangkan untuk tenaga tata usaha sebanyak 3 (tiga) orang dan 1 (satu orang pustakwan. Madrasah Aliyah Izharil Ulum pada tahun pelajaran 2009/2010 ini berjumlah 60 siswa-siswi yang terdiri dari 20 siswa-siswi kelas X, 24 siswa-siswi XI dan 16 siswa-siswi kelas XII. Walaupun hanya ditunjang dengan sarana dan prsarana yang sangat sederhana dari sejak berdiri hingga sampai sat ini, tidak terasa MA Izharil Ulum telah 18 tahun yakni dari awal kelulusan sampai tahun pelajaran 2009/2010 yang telah meluluskan 280 siswa dengan hasil yang baik, sejajar dengan Madrasah-madrasah yang setingkat yang ada di perkotaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan mampu bersaingnya siswa-siswi lulusan Madrasah ini dengan siswa-siswi lulusan dari madrasah/sekolah terkemuka yanga ada di perkotaan untuk masuk ke jenjang perkuliahan yang negeri maupun swasta. 2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Izharil Ulum Adapun Visi Madrasah Aliyah Izharil Ulum adalah: Madrasah Aliyah Izharil Ulum menginginkan terbentuknya siswa- siswi yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK.
  • 36. 36 Untuk mencapai Visi tersebut diatas, maka Madrasah Aliyah Izharil Ulum mempunyai Misi sebagai berikut: a. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap b. Mengembangkan seni dan budaya yang Islami c. Meningkatkan remedial yang berkelanjutan d. Mengaktifkan kegaiatan ekstrakurikuler yang menunjang IMTAQ dan IPTEK bagi siswi. Tujuan Madrasah Aliyah Izharil Ulum sesuai Visi dan Misi diatas adalah: a. Meningkatkan perolehan nilai UAN dan UAS b. Menciptakan lulusan yang berakhlak mulia c. Penerimaan siswa baru yang terus menigkat d. Menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi e. Menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan di bidang teknologi agama dan budaya.
  • 37. 37 3. Data Guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum Tabel 4.1 Data Guru Madrasah Aliyah Izharil Ulum Pendidikan Mata No. Nama Terakhir Pelajaran 1. Muhammad Hery, S.Pd.I S1 2005 Kamad, Penjas, Ekonomi 2. Drs. Aspul Anwar S1-ISIP 1993 Ekonomi 3. Zainal Ilmi MA 1989 Nahu/S, Akhlak, Us.Fiqh 4. Moch. Solhani Hs, S.Pd S1-FKIP Matematika 2003 5. H.M.Hamdi Misradi MA-AIN Qur’an H, Aqidah 1968 A 6. Syahruddin, S.Ag S1-Syariah Fiqh S, Q.Hadis 1996 7. Yusnida Fitriani, S.Pd S1-STKIP Bahasa Indonesia 1999 8. M. Syaibani MA Hadis, Akhlak 9. Zuvaidah, S.Pd S1 FKIP Bahasa Inggris 1999 10. M. Subhan MA 1996 Fiqh A, Tajwid, B. Arab 11. Jamidah, S.Pd S1-STKIP Geografi 2005 12. Soraya, S.Pi S1 Perikanan Kimia, Tikom 13. Rosyidah, S.Pd.I S1 PAI 2006 Bahasa Inggris 14. Magfiroh MA 2003 Aqidah A, B. Indo, KTK 15. Siti Khadijah, S.Pd.I S1-Tarbiyah SKI, Sejarah Nasional 16. Ahadiyah, S.Sos S1-FISIP Sejarah Nasional 2006 17. Sri Yuindarsih, S.Pd S1-STKIP Matematika 18. Khaeuyanti, S.Pd S1-FKIP Biologi 2007 19. Fitriani, S.Pd S1-FKIP Fisika 2008 20. H.M. Rafiq MA 1999 Fiqh S 21. Noor Zaidah, S.Pd S1 BK 2010 PPKn, Quran Hadis 22. Abdul Wahid MA 2006 Q.Hadis, A.Akhlak 23. Siti Raihanah MA 2009 B.Inggris 24. Asni Farina, S.Pd S1 FKIP B. Indonesia 2005
  • 38. 38 25. Hairullah SLTA 2006 Q. Hadis, Tikom 26. Siti Mawaddah MA 2005 Biologi 27. Megayulia N, S.Si S1-FMIPA Biologi 2010 28. Nafsiah MA 2007 Geografi Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum 4. Data Siswa Tabel 4.2 Kadaan Siswa Madrasah Aliyah Izharil Ulum Siswa No. Kelas Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. X 7 12 19 2. XI 7 13 20 3. XII 12 9 21 Jumlah 39 41 60 Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Prestasi yang baik akan tercapai apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, dalam hal ini Madrasah Aliyah Izharil Ulum memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap, diantaranya yaitu: Tabel 4.3 Keadaan sarana dan Prasarana Sekolah No. Sarana dan Prasarana Jumlah 1. Ruang kepala sekolah 1 2. Ruang guru 1 3. Ruang TU 1 4. Ruang kelas 3 5. Ruang komputer 1
  • 39. 39 6. Ruang perpustakaan 1 7. WC guru 1 8. Tempat parkir guru 1 9. Kantin Sekolah 1 10. Komputer 4 11. TV 1 Sumber: TU Madrasah Aliyah Izharil Ulum B. Penyajian Data Data ini diperoleh dari hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik angket, wawancara, observasi serta dokumenter. Data-data tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel yang akan dilengkapi dengan penjelasan seperlunya. Setelah data diolah dapat penulis sajikan sebagai berikut: 1. Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk melihat lebih jelasnya bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP No. Nama Siswa Rata-rata Kualifikasi 1. M. Iqbal 7,0 Baik 2. Mahdalena 7,0 Baik 3. Raudah 8,0 Baik 4. M. Syahrial 7,0 Baik 5. Erma Sulistia 8,0 Baik 6. Siti Zainun 7,0 Baik
  • 40. 40 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang SMP belajarnya dikategorikan Baik sebanyak 6 orang. 2. Prestasi Belajar Siswa yang Berlatar Belakang MTs Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk melihat lebih jelasnya bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang berlatar belakang MTs dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang MTs No. Nama Siswa Rata-rata Kualifikasi 1. Ulyani 7,0 Baik 2. Rizkiah 7,0 Baik 3. Mariatul Kiptiyah 8,0 Baik 4. Zaitun 9,0 Amat Baik 5. H. Marfuah 8,0 Baik 6. Maisyarah 8,0 Baik 7. M. Kipli 7,0 Baik 8. Zubaidi 8,0 Baik 9. Armiyah 8,0 Baik 10. Sareyah 7,0 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang MTs prestasi belajarnya dikategorikan Amat Baik sebanyak 1 orang dan prestasi belajar yang dikategorikan Baik sebanyak 9 orang. 4. Perbandingan Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Antara Siswa Yang Berlatar Belakang SMP Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang MTs Pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum
  • 41. 41 Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010. Untuk melihat lebih jelasnya bagaimana tingkat prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Yang Berlatar Belakang Smp Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang Mts Pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum Siswa SMP Siswa MTs No. Tingkat Prestasi f % f % 1 8,5 – 10 (Amat Baik) 0 0 1 10 2 7,0 – 8,4 (Baik) 6 100 9 90 3 5,5 – 6,9 (Cukup) 0 0 0 0 4 4,0 – 5,4 (Kurang) 0 0 0 0 5 0 – 3,9 (Sangat Kurang) 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang SMP prestasi belajar mata pelajaran Fiqih dikategorikan Baik sebanyak 100 %. Adapun siswa yang berlatar belakang MTs yang prestasi belajarnya yang dikategorikan Amat Baik sebanyak 10 % dan prestasi belajar yang dikategorikan baik sebanyak 90 %. Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dengan siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum dari tabel di atas (tabel 4.3) dapat diketahui untuk masing-masing kelompok siswa. Dan data tersebut dimasukkan pada tabel kerja (lihat lampiran) maka diperoleh data, mean untuk siswa yang berlatar belakang SMP
  • 42. 42 adalah 7,33, sedangkan mean siswa yang berlatar belakang MTs adalah 7,77 Dilihat dari data tersebut di atas diketahui ada perbedaan prestasi belajar siswa yang berbeda latar belakang pendidikan. Bahwa siswa yang berlatar belakang MTs lebih tinggi dibanding dengan siswa yang berlatar belakang SMP. Kemudian untuk mengetahui perbandingan prestasi mata pelajaran Fiqih belajar siswa yang berlatar belakang SMP dengan siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum, apakah terdapat perbedaan atau tidak maka dilakukan analisis. ∑X MX = N1 44 = 6 = 7,33 Tabel 4.7 Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP No. Nama Siswa Nilai Rata-rata 1. M. Iqbal 7,0 2. Mahdalena 7,0 3. Raudah 8,0 4. M. Syahrial 7,0 5. Erma Sulistia 8,0 6. Siti Zainun 7,0 Mean (M1) 7,33 ∑Y MY = N1 77 = 10 = 7,70
  • 43. 43 Tabel 4.8 Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang MTs No. Nama Siswa Nilai Rata-rata (M2) 1. Ulyani 7,0 2. Rizkiah 7,0 3. Mariatul Kiptiyah 8,0 4. Zaitun 9,0 5. H. Marfuah 8,0 6. Maisyarah 8,0 7. M. Kipli 7,0 8. Zubaidi 8,0 9. Armiyah 8,0 10. Sareyah 7,0 Mean 7,70 ∑ X2 SDX = √ N1 49 + 49 + 64 + 49 + 64 + 49 SDX = √ 6 324 SDX = = 54 √ 6 Jadi Standar deviasi Varibel X sebesar 54 ∑ Y2 SDy = √ N1 49 + 49 + 64 + 81 + 64 + 64 + 49 + 64 + 64 + 49 SDy =
  • 44. 44 √ 10 597 SDy = = 59,70 √ 10 Jadi Standar deviasi Varibel Y sebesar 59,70 54 SEMX = = 10,8 √ 5 Jadi Standar Error Mean Variabel X sebesar 10,8 59,70 SEMY = = 6,63 √ 9 Jadi Standar Error Mean Variabel X sebesar 6,63 SEMX-MY = √ 10,8 2 + 6,632 SEMX-MY = √ 116,64 + 43,95 SEMX-MY = √ 160,59 = 12,67 Jadi Standar Error perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean Variabel Y sebesar 12,67 MX – MY to = SEMx-My 7,33 - 7,70 to = = - 0,029 12,67
  • 45. 45 Alat Uji : Student Test (T-Test) Hasil Uji : t0 = - 0,029 < 2,05 = tt (taraf signifikansi 5 %) < 2,76 = tt (taraf signifikansi 1%) Harga Kritik “t” : Tidak terdapat perbedaan yang berarti (signifikan) antara prestasi belajar siswa yang Berlatar Belakang SMP dengan siswa yang Berlatar Belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum. Sementara dari hasil observasi, angket, dan wawancara yang merupakan faktor mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini. 1. Kegiatan setelah mengikuti pelajaran di sekolah Untuk mengetahui kegiatan apa yang dilakukan siswa setelah mengikuti pelajaran di sekolah dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Siswa Mengulangi Pelajaran Di Rumah Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Selalu 6 100 9 90 Kadang-kadang 0 0 1 10 Tidak Pernah 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa yang melakukan kegiatan setelah mengikuti pelajaran di sekolah, dengan mengulangi kembali
  • 46. 46 pelajaran yang diterimanya di rumah untuk siswa yang berlatar belakang SMP selalu mengulang 100% sedangkan kadang-kadang dan tidak pernah mengulang 0 %. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mengulang 90%, kadang-kadang mengulang 10%, dan tidak pernah mengulang 0%. Dilihat dari prosentase ada perbedaan cukup besar dalam kebiasaan yang dilakukan siswa MTs sebanyak 10 % yang kadang-kadang mengulang. 2. Dukungan Lingkungan Sekitar dalam belajar Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Dukungan Lingkungan Sekitar dalam belajar Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Mendukung 5 83,33 9 90 Kurang mendukung 1 15,67 1 10 Tidak mendukung 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa dukungan lingkungan sekitar dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 83,33% sedangkan kurang mendukung 16,67 %. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mendukung 90%, kurang mendukung. 3. Dukungan Lingkungan Kelas dalam belajar
  • 47. 47 Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Dukungan Lingkungan Kelas dalam belajar Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Mendukung 6 100 7 70 Kurang mendukung 0 0 3 30 Tidak mendukung 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa dukungan lingkungan kelas dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100% sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 70%, kurang mendukung 30. 4. Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah Untuk mengetahui dukungan lingkungan sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Cukup 6 100 9 90 Kurang Cukup 0 0 1 10 Tidak Cukup 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa ketersediaan bahan pelajaran di sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100% sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada.
  • 48. 48 Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 90%, kurang mendukung 10%. 5. Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar Untuk mengetahui Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Tidak Pernah 6 100 8 80 Kadang-kadang 0 0 2 20 Sering 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP tidak pernah 100% sedangkan kadang dan sering tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs tidak pernah 80%, kadang-kadang 20 % dan sering tidak ada. 6. Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah Untuk mengetahui Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Selalu hadir 6 100 7 70 Kadang-kadang hadir 0 0 3 30
  • 49. 49 Sering tidak hadir 0 0 0 0 Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP selalu 100% sedangkan kadang dan sering tidak hadir tidak ada.. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu hadir 70%, kadang-kadang hadir 30 % dan sering tidak hadir tidak ada. 7. Mengerjakan PR Untuk mengetahui Mengerjakan PR dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Mengerjakan PR Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Dikerjakan sendiri di 6 100 8 80 rumah Dikerjakan bersama- 0 0 2 20 sama di rumah Mencontek punya teman 0 0 0 0 di sekolah Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP dikerjakan sendiri di rumah 100% sedangkan dikerjakan bersama-sama di rumah dan sering mencontek punya teman di sekolah. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs dikerjakan sendiri di rumah 80%, dikerjakan bersama-sama di rumah 20 % dan sering mencontek punya teman.
  • 50. 50 8. Motivasi Dalam Belajar Untuk mengetahui Motivasi Dalam Belajar Di Sekolah sekitar dalam belajar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Motivasi Dalam Belajar Di Sekolah Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Selalu memberikan 6 100 9 90 motivasi Cukup membrikan 0 0 1 10 motivasi Tidak pernah 0 0 0 0 memberikan motivasi Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa Motivasi Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP Selalu memberikan motivasi 100% sedangkan cukup memberikan motivasi dan sering tidak pernah memberikan motivasi tidak ada.. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs Selalu memberikan motivasi 90%, cukup memberikan motivasi hadir 10 % dan tidak pernah memberikan motivasi tidak ada. 9. Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar Untuk mengetahui Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar dilihat pada tabel berikut:
  • 51. 51 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar Kategori Siswa SMP Siswa MTs f % f % Mempunyai waktu untuk 6 100 8 80 membimbing Kurang mempunyai 0 0 2 20 waktu untuk membimbing 0 0 0 0 Tidak mempunyai waktu untuk membimbing Jumlah 6 100 10 100 Dari tabel di atas diketahui bahwa Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mempunyai waktu untuk membimbing 100% sedangkan kurang mempunyai waktu untuk membimbing memberikan motivasi dan tidak mempunyai waktu untuk membimbing tidak ada.. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mempunyai mempunyai waktu untuk membimbing 90%, kurang mempunyai waktu untuk membimbing 10 % dan tidak mempunyai waktu untuk membimbing tidak ada. C. Analisis Data Dari penyajian data diketehaui data perbandingan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih antara siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs yaitu sebagai berikut:
  • 52. 52 1. Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Siswa Berlatar Belakang SMP Dari penyajian data diketahui bahwa Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010 yaitu sebanyak 6 siswa bernilai baik. Dengan prestasi nilai baik untuk siswa SMP, menunjukkan bahwa mereka mampu untuk mengajar ketinggalan mereka dalam belajar mata pelajaran fiqih, hal ini dikeranakan mereka selalau memperhatikan dengan penuh konsentrasi materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, mengulang pelajaran di rumah dan motivasi yang besar dari orang tua dan guru. 2. Prestasi Belajar Siswa yang Berlatar Belakang MTs Dari penyajian data diketahui bahwa Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010 yaitu sebanyak 1 orang bernilai Amat Baik dan sebanyak 9 orang bernilai Baik. Adanya satu orang siswa yang mendapat nilai Amat Baik ini menunjukkan bahwa siswa yang berlatar MTs yang sudah memialiki pengetahuan yang luas pada mata pelajaran fiqih kemudian tetap belajar dengan sungguh-sungguh materi pelajaran fiqih sehingga benar-benar menguasai materi Fiqih.
  • 53. 53 3. Perbandingan Prestasi Belajar mata pelajaran Fiqih Antara Siswa Yang Berlatar Belakang SMP Dengan Siswa Yang Berlatar Belakang MTs Pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum Dari penyajian menunjukkan bahwa pelajaran Fiqih siswa yang berlatar belakang SMP pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum yang dilihat dari mean (nilai rata-rata) pada raport semester genap pada tahun 2009/2010 yaitu sebanyak 6 siswa bernilai baik. Dengan prestasi nilai baik untuk siswa SMP, menunjukkan bahwa mereka mampu untuk mengajar ketinggalan mereka dalam belajar mata pelajaran fiqih, tentunya dengan belajar yang lebih rajin dan motivasi yang besar dari orang tua dan guru. Uji menyatakan bahwa t0 = - 0,029 dan kritik “t” = 2,05 (5%) dan 2,76 (1%), karena t0 lebih kecil dari harga kritik “t” pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1% dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang berarti (signifikan) antara prestasi siswa yang Berlatar Belakang SMP dengan siswa yang Madrasah Aliyah Izharil Ulum pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs Dari penyajian data di ketahui faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP dan siswa yang berlatar belakang MTs pada Madrasah Aliyah Izharil Ulum dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
  • 54. 54 a. Kegiatan setelah mengikuti pelajaran di sekolah Dari penyajian data diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan siswa setelah mengikuti pelajaran yaitu untuk siswa yang berlatar belakang SMP selalu mengulang 100% sedangkan kadang-kadang dan tidak pernah mengulang 0 % dan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mengulang 90%, kadang-kadang mengulang 10%, dan tidak pernah mengulang 0%. Ini menunjukkan bahwa siswa yang berlatar belakang SMP menyadari bahwa mereka memiliki keterbatasan pengetahuan pada materi pelajaran Fiqih dan untuk mengatasinya mereka harus rajin mengulang pelajaran dirumah agar prestasi mereka menjadi baik. b. Dukungan Lingkungan Sekitar dalam belajar Dari penyajian data diketahui bahwa dukungan lingkungan sekitar dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 83,33% dan kurang mendukung 16,67 %. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu mendukung 90%, kurang mendukung 10 %. Jadi lingkungan sekitar siswa yang berlatar belakang MTs lebih mendukung dalam belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang SMP, adapun lingkugan yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah tangga dimana orang tua memberikan pengetahuan tentang agama dan bagaimana mempraktekkan amal ibadah seperti wudhu, shalat dan
  • 55. 55 puasa serta lingkungan masyarakat sekitar yang religius dan sering mengadakan aktivitas keagamaan.. c. Dukungan Lingkungan Kelas dalam belajar Dari penyajian data diketahui bahwa dukungan lingkungan kelas dalam belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100% sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 70%, kurang mendukung 30. Jadi dukungan kelas terhadap siswa yang berlatar belakang SMP lebih tinggi dibandingkan dengan siswa berlatar belakang MTs, hal ini terjadi karena perhatian dan motivasi guru terhadap siswa yang berlatar belakang SMP lebih besar dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs karena secara keilmuan siswa yang berlatar belakang SMP lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs. d. Ketersediaan Bahan Pelajaran Di Sekolah Dari penyajian data diketahui bahwa ketersediaan bahan pelajaran di sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP mendukung 100% sedangkan kurang mendukung dan tidak mendukung tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mendukung 90%, kurang mendukung 10%. Jadi ketersediaan bahan pelajaran siswa yang berlatar belakang SMP lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikeranakan adanya dukungan dari orang tua dalam menyediakan bahan pelajaran yang
  • 56. 56 dibutuhkan oleh siswa seperti buku paket mata pelajaran fiqih dan buku pendukung lainnya yag relevan. e. Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar Dari penyajian data diketahui bahwa Pernah Tidaknya Merasa Bosan Dan Kurang Bersemangat Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP tidak pernah 100% sedangkan kadang dan sering tidak ada. Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs tidak pernah 80%, kadang-kadang 20 % dan sering tidak ada. Jadi tingkatan kebosanan dan kurang semangatnya dalam belajar siswa yang berlatar belakang MTs lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMP, hal ini dikerenakan materi yang diajarkan oleh guru sudah mampu dikuasai oleh siswa yang berlatar belakang MTs sehingga terkadang mereka merasa bosan dan kurang bersemangat dalam belajar. f. Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah Dari penyajian data diketahui bahwa Kehadiran Dalam Mengikuti Pelajaran Di Sekolah untuk siswa yang berlatar belakang SMP selalu 100% sedangkan kadang dan sering tidak hadir tidak ada..Sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs selalu hadir 70%, kadang-kadang hadir 30 % dan sering tidak hadir tidak ada. Jadi perhatian siswa yang berlatar belakang SMP terhadap kehadiaran dlam belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikerenakan adanya semangat mereka untuk
  • 57. 57 menggali ilmu pengetahuan fiqih dan dorongan dari orang tua agar mereka benar-benar belajar supaya ilmunya dapat diamalkan. g. Mengerjakan PR Dari penyajian data diketahui bahwa dalam mengerjakan PR siswa yang berlatar belakang SMP dikerjakan sendiri di rumah 100% sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs dikerjakan sendiri di rumah 80%. Jadi siswa yang berlatar belakang SMP lebih rajin dibandingkan dengan siswa yang berlatar MTs dalam mengerjakan tugas yang diperinatahkan oleh guru. Hal ini yang menyebabkan siswa yang berlatar belakang SMP dapat menyaimbangi kemampuan prestasi belajar siswa yang berlatar belakang MTs h. Motivasi Dalam Belajar Dari penyajian data diketahui bahwa Motivasi Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP Selalu memberikan motivasi 100% sedangkan n siswa yang berlatar belakang MTs Selalu memberikan motivasi 90%, cukup memberikan motivasi 10 %. Jadi motivasi siswa yang berlatar belakang SMP lebih tinggi dibandingkan siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikeranakan adanya dukungan dari orang tua, adanya perhatian dari guru dan adanya kesadaran dari siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. i. Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar Dari penyajian data diketahui bahwa Bimbingan Orang Tua Dalam Belajar untuk siswa yang berlatar belakang SMP mempunyai
  • 58. 58 waktu untuk membimbing 100% sedangkan siswa yang berlatar belakang MTs mempunyai mempunyai waktu untuk membimbing 90%, kurang mempunyai waktu untuk membimbing 10 %. Jadi dalam membimbing berlajar orang tua siswa yang berlatar belakang SMP lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang MTs, hal ini dikeranakan untuk siswa yang berlatar belakang SMP kebanyakannya baru mempelajari materi pelajaran fiqih maka secara tidak langsung membutuhkan banyak bimbingan dari orang tua sedangkan untuk siswa yang berlatar belakang MTs orang tua sudah lama memberikan bimbingan belajar sehingga dalam memberikan bimbingan belajar fiqih lebih kurang, karena siswa dianggap sudah mampu memahaminya materi pelajaran fiqih.
  • 59. 59 BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang SMP belajarnya dikategorikan Baik sebanyak 6 orang dean mean 7,33 2. Prestasi belajar siswa berlatar belakang MTs dikategorikan Amat Baik sebanyak 1 orang dan prestasi belajar yang dikategorikan Baik sebanyak 9 orang. Dengan mean 7,70. 3. Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Izharil Ulum siswa yang berlatar belakang MTs lebih tingggi prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang berlatar belakang SMP, tetapi perbedaan prestasi tersebut tidak terdapat signifikan atau jauh, sehingga bisa dikatakan prestasi belajar antara siswa berlatar SMP dan MTs hampir sama. 4. Faktor-faktor yang lebih mendukung untuk siswa yang berlatar belakang SMP dibandingkan dengan MTs, yaitu Faktor Orang tua, Faktor, Faktor lingkungan, faktor ketersediaan bahan pelajaran dan faktor siswa itu sendiri. 59
  • 60. 60 B. Saran-Saran 1. Diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajar, terutama bagi siswa yang berlatar belakang SMP agar mereka memiliki prestasi yang sama dengan siswa yang berlatar belakang MTs 2. Diharapkan kepada pihak pengajar agar memberikan semangat dan motivasi yang lebih khusus bagi siswa yang berlatar belakang SMP agar mereka dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajara Fiqih. 61
  • 61. 61 DAFTAR PUSTAKA Abd. Hadi, Suhar, Nurul Aini, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Martapura: STAID Martapura, 2008) Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Anonim, Peranan Media Audio Visual dalam Pemebalajaran IPA, http://one.indoskripsi com /3/6/2009 Antonius, Petunjuk Praktis Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Yrama Widya, 2004 Djamarah Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) Djamarah Syaiful Bahri, “Rahasia Sukses Belajar”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002) Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafinda Persada, 2005) Purwanto M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Rosdakarya, 1990) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bessar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Rusyan Tabrani, dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), Santoso LH., amus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan, tt) Sukardi Dewa Ketut, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Bina Aksara, t.th.), Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003) Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung :Pustaka Setia, 1996),
  • 62. 62 Usman Moh. Uzer dan Setiawati Lilis, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Winkel W.S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996)
  • 63. 63 STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR OLEH LAILA RAHIMAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUSSALAM MARTAPURA 2010 M / 1431 H
  • 64. 64 STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh LAILA RAHIMAH NPM. 06.12.0774 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUSSALAM JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MARTAPURA 2010 M / 1431 H
  • 65. 65 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Laila Rahimah NPM : 06.12.07.74 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, plagiat datau dibuat oleh orang lain secara keseluruhan atau sebagian besar, maka skripsi/makalah dan gelar sarjana yang diperoleh karenanya batal demi hukum. Martapura, November 2010 Yang membuat pernyataan, Laila Rahimah ii
  • 66. 66 TANDA PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul : STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR Oleh : Laila Rahimah NIM : 06.12.07.74 NIMKO : 06.11.11.01.01.1119 Mahasiswa : STAI Darussalam Martapura Program : Strata Satu (S-1) Jurusan : Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Tahun akademik : 2010 / 2011 Tempat, tanggal lahir : Rumpiang,. 9 Juni 1984 Alamat : Jl. Arsyadiah Desa Rumpiang Timur RT 1/1 No. 14 Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Setelah di teliti dan diadakan perbaikan seperlunya saya dapat menyetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan sidang Tim Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Martapura untuk memenuhi sebagian dari tugas-tugas dan syarat-syarat guna mencapai gelar sarjana Pendidikan Islam. Martapura, Dzul Qa’dah 1431 H November 2010 M Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Nurul Aini, M.Pd Drs. Abdussalam NIK. 161 193 019 NIP. 161 191 017 Mengetahui : Ketua Jurusan Tarbiyah Dra. Hj. Nurul Aini, M.Pd NIK. 161 193 019 iii
  • 67. 67 PENGESAHAN Skripsi ini berjudul “STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH ANTARA SISWA YANG BERLATAR BELAKANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN SISWA YANG BERLATAR BELAKANG MADRASAH TSANAWIYAH (PADA MADRASAH ALIYAH IZHARIL ULUM MARTAPURA TIMUR) KABUPATEN BANJAR”, telah diujikan dalam Tim penguji skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Darussalam Martapura pada: Hari : Sabtu Tanggal : 8 Januari 2011 Dan dinayatakan Lulus dengan predikat: B (Baik) Ketua STAI Darussalam Martapura Drs. H.A.Fauzan Saleh, M.Ag NIK: 161 187 003 TIM PENGUJI Nama Tanda Tangan 1. Drs. H. Izuddin, M.Ag 1. ................ (Ketua) 2. AkromTamamy, S.Pd 2. …………. (Sekretaris) 3. Abdul Hadi, M.Ag 3. …………. (Anggota) 4. Drs. Abdussalam 4. …………. (Anggota) iv