SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PASAR TENAGA KERJA, PENGANGGURAN,
DAN INFLASI
Oleh
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Inflasi dan pengangguran adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi
setiap negara. Kedua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa
pengaruh buruk yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial. Untuk menghindari
berbagai pengaruh buruk yang mungkin timbul, berbagai kebijakan ekonomi
perlu dijalankan.
Pengangguran merupajkan masalah ketenaga kerjaan yang dialami oleh banyak
Negara. Begitu seriusnya masalah ini sehingga dalam setiap rencana-rencana
pembangunan ekonomi masyarakat selalu dikatakan dengan tujuan untuk
menurunkan angka pengangguran. Namun kebiksanaan pemecahan sudah
barang tentu harus dialamatkan kepada apa yang menjadi penyebabnya. Oleh
karena itu setiap analisis masalah-masalah ini selalu berminat untuk
mengetahui profil permasalahanya.
Dalam analisis ini bertujuan untuk menerangkan tentang bentuk – bentuk
masalah pengangguran dan inflasi yang dihadapi suatu perekonomian dan
bentuk kebijakan pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalah
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PASAR TENAGA KERJA : KONSEP DASAR
Departemen Tenaga Kerja AS merilis hasil survei rumah tangga yang
memberikan estimasi jumlah orang yang memiliki pekerjaan, atau kita sebut
bekerja (E), serta jumlah orang yang mencari pekerjaan tapi tidak bisa
menemukan pekerjaan, menganggur (U). Tenaga kerja (LF) adalah jumlah
orang yang bekerja ditambah jumlah orang yang menganggur.
LF = E + U
Tingkat pengangguran adalah jumlah orang yang menganggur sebagai
persentase dari angkatan kerja.
Tingkat pengangguran
𝑈
𝐿𝐹
Agar bisa disebut menganggur, seseorang harus keluar dari suatu pekerjaan dan
secara aktif mencari kerja. Ketika seseorang berhenti mencari kerja, ia
dipandang bukan angkatan kerja dan tidak lagi dihitung sebagai penganggur.
Penting disadari bahwa meskipun perekonomian berjalan pada atau dekat
kapasitas penuh, tingkat pengangguran tidak pernah nol. Perekonomian bersifat
dinamis.
Pengangguran Friksional adalah porsi pengangguran yang disebabkan oleh
mekanisme normal pasar tenaga kerja; digunakan untuk menunjukkan masalah
pemadanan pekerjaan jangka pendek/keahlian. Pengangguran struktural
adalah porsi pengangguran karena perubahan struktur perekonomian yang
menghasilkan hilangnya lapangan kerja signifikan dalam industri tertentu.
Pengangguran siklis adalah peningkatan pengangguran yang terjadi selama
resesi dan depresi.
Lapangan kerja cenderung turun ketika output agregat turun dan
meningkat ketika output agregat naik.
Akan tetapi, penurunan permintaan tenaga kerja tidak selalu berati bahwa
pengangguran akan naik. Jika pasar berfungsi, penurunan permintaan tenaga
kerja awalnya akan menciptakan penawaran tenaga kerja berlebih. Hasilnya,
tingkat upah akan turun hingga kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan kembali
sama dengan kuantitas tenaga kerja yang diminta, yang mengembalikan
ekuilibrium dalam pasar tenaga kerja. Pada tingkat upah baru yang lebih
rendah, setiap orang yang menginginkan pekerjaan memilikinya.
Jika kuanitas tenaga kerja yang diminta dan kuantitas tenaga kerja yang
ditawarkan mencapai ekuilibrium dengan meningkatkan dan menurunkan
tingkat upah, seharusnya tidak ada pengangguran yang berlarut-larut di atas
jumlah pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Ini adalah
pandangan yang dianut oleh ekonom klasik sebelum Keynes, dan masih
menjadi pandangan sejumlah ekonom saat ini.
2.2 PANDANGAN KLASIK TENTANG PASAR TENAGA KERJA
Para ekonom klasik berasumsi bahwa tingkat upah menyesuaikan diri untuk
menyamakan kuantitas tenaga kerja yang diminta dengan kuantitas tenaga
kerja yang ditawarkan, sehingga menyiratkan bahwa pengangguran tidak
pernah ada.
Tiap titik pada kurva penawaran tenaga kerja mewakili jumlah tenaga kerja
yang ingin ditawarkan oleh rumah tangga pada tiap tingkat upah tertentu. Tiap
keputusan rumah tangga tentan seberapa banyak tenaga kerja yang akan
ditawarkan adalah bagian dari masalah pilihan konsumen secara keseluruhan
dari rumah tangga. Masing-masing anggota rumah tangga melihat tingkat upah
pasar, harga output, dan nilai waktu luang serta memilih jumlah tenaga kerja
yang akan mereka tawarkan. Anggota rumah tangga yang bukan angkatan kerja
memutuskan waktunya lebih bernilai dalam aktivitas nonpasar.
Tiap titik pada kurva permintaan tenaga kerja menampilkan jumlah kerja yang
ingin dipekerjakan oleh perusahaan pada tiap tingkat upah tertentu. Perusahaan
akan merekrut para pekerja jika nilai output pekerja itu sesuai dengan upah
yang dibayarkan padanya. Oleh sebab itu, jumlah tenaga kerja yang direkrut
perusahaan bergantung pada nilai output yang dihasilkan oleh pekerja.
Jika rumah tangga menginginkan lebih banyak output daripada yang saat ini
diproduksi, permintaan output akan naik, harga output akan naik, permintaan
tenaga kerja akan naik, tingkat upah akan naik, dan lebih banyak pekerja akan
tertarik ke angkatan kerja.
Pada ekuilibrium, harga dan upah mencerminkan dilema dilema antara nilai
yang ditempatkan rumah tangga pada output dan nilai waktu luang serta
kegiatan nonpasar. Pada ekuilibrium, orang yang tidak bekerja telah memilih
untuk tidak bekerja pada upah pasar itu. Selalu ada penggunaan penuh dalam
hal ini. Para ekonom klasik percaya bahwa pencapaian pasar akan hasil optimal
terpulang pada perangkatnya sendiri, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh
pemerintah untuk membuatnya lebih baik.
2.2.1 Pasar Tenaga Kerja Klasik dan Kurva Penawaran Agregat
Gagasan klasik bahwa upah menyesuaikan diri untuk mencapai ekuilibrium
pasar tenaga kerja konsisten dengan pandangan bahwa upah merespons
perubahan harga dengan cepat. Orang yang percaya bahwa tingkat upah
menyesuaikan diri dengan segera untuk mencapai ekuilibrium pasar tenaga
kerja cenderung berpendapat bahwa kurva AS vertikal (atau hampir
vertikal) dan kebijakan fiskal serta moneter hanya memiliki sedikit dampak
atau tak memiliki dampak apa pun terhadap output dan pengangguran.
2.2.2 Tingkat Pengangguran dan Pandangan Klasik
Tingkat pengangguran bukan ukuran yang baik tentang apakah pasar tenaga
kerja bekerja baik. Perkonomian bersifat dinamis dan pada setiap waktu
beberapa industri berekspansi dan beberapa berkontraksi.
Jika tingkat perubahan industri dalam perekonomian berfluktuasi dari waktu
ke waktu, akan menyebabkan tingkat pengangguran yang terukur dan
berfluktuasi. Beberapa ekonom berpendapat tingkat pengangguran yang
terukur mungkin kadang terlihat tinggi meskipun pasar tenaga kerja
berfungsi dengan baik. Kuantitas penawaran tenaga kerja pada upah saat ini
sama dengan kuantitas permintaan pada tingkat upah saat ini.
Fakta bahwa ada orang yang baru bersedia bekerja pada upah lebih tinggi
daripada upah saat ini tidak berati bahwa pasar tenaga kerja tidak berfungsi.
Tiap kali ada kurva penawaran memiliki slope menanjak di pasar (seperti
biasanya terjadi pada pasar tenaga kerja), kuantitas yang ditawarkan pada
harga yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrium selalu lebih besar
daripada kuantitas yang ditawarkan pada harga ekuilibrium.
2.3 MENERANGKAN MUNCULNYA PENGANGGURAN
Alasan yang mengenai penyebab kemunculan pengangguran adalah upah
lengket, teori upah efisiensi, informasi tak sempurna, dan undang-undang upah
minimum.
2.3.1 Upah Lengket
Upah lengket adalah tetap kakunya upah di sebelah bawah sebagai
penjelasan eksistensi pengangguran.
Jika upah tetap lengket di W0 , bukan turun ke upah ekuilibrium baru W*
mengikuti pergeseran permintaan dari D0 ke D1 , hasilnya adalah
pengangguran sama dengan L0 – L1.
2.3.1.1 Kontrak Sosial atau Implisit
Kontrak sosial atau implisit merupakan kesepakatan tak tertulis
antara pekerja dan perusahaan bahwa perusahaan tidak akan
memotong upah.
Penjelasan pengangguran upah relatif
Penjelasan upah lengket (dan juga pengangguran): jika para pekerja
mengkhawatirkan upah mereka dibandingkan dengan pekerja lain
dalam perusahaan dan industri lain, mereka mungkin tidak bersedia
meneriama pemotongan upah terkecuali mereka tahu bahwa pekerja
lain menerima pemotongan yang sama.
2.3.1.2 Kontrak eksplisit
Kontrak eksplisit merupakan kontrak ketengakerjaan yang
merumuskan upah pekerja, bisanya untuk periode 1 hingga 3 tahun.
Penyesuaian biaya hidup (COLA)
Penyesuaian biaya hidup (COLA) merupakan pemberlakuan kontrak
yang mengikat upah sesuai perubahan biaya hidup. Makin besar
tingkat inflasi, makin besar upah dinaikkan
2.3.2 Teori upah efisiensi
Penjelasan penganngguran yang menyatakan bahwa produktivitas pekerja
meningkat seiring dengan tingkat upah. Jika memang begitu, perusahaan
mungkin memiliki insentif untuk membayar upah diatas tingkat ekuilibrium
pasar.
2.3.3 Informasi Tak Sempurna
Perusahaan mungkin tidak memilih menetapkan upah pada tingkat ini, tapi
setidaknya tahu berapa upah ekuilibrium pasar. Tetapi dalam praktiknya,
perusahaan mungkin tidak punya informasi cukup untuk mengetahui berapa
upah ekuilibrium pasar. Dalam kasus ini, perusahaan dikatakan memiliki
informasi tak sempurna. Jika perusahaan memiliki informasi tak sempurna
atau tak lengkap, mereka mungkin sekali menetapkan upah yang salah-upah
yang tidak mencapai ekuilibrium pasar tenaga kerja.
Jika perusahaan menetapkan upah terlalu tinggi, akan lebih banyak pekerja
yang mau bekerja untuk perusahaan itu daripada yang ingin dipekerjakan
perusahaan itu, dan beberapa pekerja potensial akan terkesampingkan.
Hasilnya, tentu saja, adalah pengangguran. Salah satu keberatan atas
penjelasan ini adalah bahwa penjelasan ini hanya mempertimbangkan
kemunculan pengangguran dalam jangka yang sangat pendek.
2.3.4 Undang-undang Upah Minimum
Undang-undang Upah Minimum merupakan undang-undang yang
menetapkan batas bawah tingkat upah yaitu tingkat minimum perjam untuk
segala jenis tenaga kerja.
2.4 HUBUNGAN JANGKA PENDEK ANTARA TINGKAT
PENGANGGURAN DAN INFLASI
Hubungan antara output (pendapatan) agregat (Y) dengan tingkat pengangguran
(U). Peningkatan Y berati perusahaan memproduksi lebih banyak output. Untuk
memproduksi lebih banyak output, lebih banyak tenaga kerja yang diperlukan
dalam proses produksi. Oleh sebab itu, peningkatan Y menyebabkan
peningkatan lapangan kerja. Peningkatan lapangan kerja berarti lebih banyak
orang bekerja (lebih sedikit orang menganggur) dan tingkat pengangguran
yang lebih rendah. Peningkatan Y berhubungan dengan penurunan U. Oleh
sebab itu, U dan Y terkait secara negatif.
Ketika Y naik, tingkat pengangguran turun, dan ketika Y turun, tingkat
pengangguran naik.
Kejadian yang meningkatkan permintaan agregat. Pertama, perusahaan
mengalami penurunan tak terduga dalam persediaan. Perusahaan
menanggapinya dengan meningkatkan output (Y) dan merekrut pekerja tingkat
pengangguran turun. Jika perekonomian tidak mendekati kapasitas, akan ada
sedikit kenaikan harga. Akan tetapi, jika permintaan agregat terus tumbuh,
kemampuan perekonomian untuk meningkatkan output akhirnya akan
mencapai batasnya.
Gambar Kurva Penawaran Agregat
Kurva AS memperlihatkan hubungan positif antara tingkat harga (P) dan
output (pendapatan ) agregat.
Gambar kurva hubungan tingkat harga dan tingkat pengangguran
Ada hubungan negatif antara tingkat pengangguran dan tingkat
harga. Tingkat pengangguran turun sebagai tanggapan atas
perekonomian yang bergerak makin dekat ke output kapasitas,
sedangkan tingkat harga keseluruhan naik terus.
Tingkat inflasi merupakan perubahan persentase tingkat harga.
Kurva Phillips merupakan grafik yang memperlihatkan hubungan antara
tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.
2.4.1 Kurva Phillips : Perspektif Sejarah
Pada kurun waktu 1950-an dan 1960-an ada hubungan yang sangat lancar
antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, untuk kurun waktu 1960-
anseperti yang bisa anda lihat titik titik data ini tepat berada disebuah kurva
yang memiliki slope menurun ,secara umum makin tinggi tigkat
pengangguran semakin rendahntingkat inflasi namun kurva phillip membuat
kita dilema tentang inflasi da pengangguran.
2.4.2 Analisi penawaran agregat dan permintaan agregat serta kurva
phillips
Pada tahun 1960-an dan awal 1970-an, inflasi kelihatanya merespon
dengan cara yang cukup terprediksi segala perubahan tingkat
pengangguran.
Selama 1960-an kelihatanya ada dilema nyata antara tingkat
pengangguran dan inflasi.
 Kurva philips gagal menjelaskan kondisi pada 1970-an dan 1980-
an
 Dari 1970-an hingga setelahnya, jelas bahwa hubungan antara
pengangguran dan inflasi tidaklah sederhana.
a b. c.
a. PergeseranADtanpapergeseranASakanmenyusuri kurvaAS ( hubungan
positif antara P dan Y)
b. PergeseranAStanpapergeseranADakanmenyusuri kurva AD( hubungan
negatif antara P dan Y)
c. JikaAD maupunASbergeser,tidakada hubungan sistematis antara P dan
Y
2.4.2.1 Peran harga impor
✘ Kurva AS bergeser ketika harga input berubah, dan
harga input dipengaruhi oleh harga impor. Tidak ada
pergeseran besar dalam kurva AS pada tahun 1960-an
karena perubahan harga impor.
✘ Harga impor berubah sangat sedikit pada 1960-an dan
awal 1970-an. Harga meningkat secara substansial pada
1974 dan kembali terjadi 1979-1980. sejak 1981 harga
impor berubah sangat sedikit.
2.4.3 Ekspektasi dan kurva philips
Alasan lain kurva phillips tidak stabil berhubungan dengan ekspektasi.
Kita melihat bahwa perusahaan meningkatkan harga produknya sendiri
jika semua perusahaan melekukan hal yang sama maka harga akan naik
karena di perkirakan naik demikian pula jika inflasi diperkirakan tinggi di
masa depan upah yang dinegosiasikan cenderung tinggi. Oleh karena itu
inflasi upah disebabkan oleh ekspektasi inflasi masa depan.ekspetasi harga
yang mempengaruhi kontrak upah akhirnya mempengaruhi harga itu
sendiri. Jika ekspektasi mempengaruhi tingkat inflasi maka kurva phillips
akan bergeser sewaktu ekspektasi berubah.
Suatu kebetulan bahwa ekspektasi stabil pda tahun 1950-an dan 1960-an
tingkat inflasi cukup sedang pada dekade ini dan orang memperkirakan
nya tetap sedang.hal ini menggambarkan tidak ada pergeseran penting
dalam kurva phillips, di dekat penghujung 1960-an terutama karena
peningkatan aktual inflasi yang terjadi karena kebijakan ekonomi yang
ketat dan di sebabkan oleh perang vietnam.ekspektasi yang berubah ini
mengakibatkan pergeseran kurva phillips dan merupakan alasan lain kirva
initidak stabil.
2.4.4 Adakah dilema jangka pendek antara inflasi dan pengangguran
Apakah fakta bahwa kurva philips gagal menjelaskan kondisi 1970-an
tidak ada dilema antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek?
sama sekali tidak,ini berarti ada hal lain yang mempengaruhi inflasi di luar
pengangguran. Pada 1975 inflasi dan pengangguran sama sama tinggi
stagflasi ini disebab kan oleh biaya produksi sehingga menyebabkan
inflasi harus naik walaupun tingkat penggangguran tinggi. Ada dilema
jangka pendek antara inflasi dan pengangguran tapi diluar faktor
pengangguran yang juga juga mempengaruhi inflasi.kebijakan melibatkan
jauh lebih banyak hal dari pada memilih satu titik sepanjang kurva yang
bagus dan mulus.
Resesi mungkin adalah biaya yang harus dibayarkan perekonomian untuk
menghapuskan inflasi,ketika penggangguran naik dan hal hal lain tetap sama
maka inflasi akan turun.
2.5 KURVA PENAWARAN AGREGAT JANGKA PANJANG, GDP
POTENSIAL, DAN TINGKAT PENGANGGURAN ALAMI
Y0 kadang di sebut dengan Gdp potensial ,tingkat pengangguran sudah sangat
rendah perusahaan mulai menghadapi biaya kapasitas pabrik dan
seterusnya.oleh karena itu GDP potensial adalah tingkat output agregat yang
bisa dipertahan kan dalam jangka panjang tanpa inflasi. Tingkat penganguran
alami adalah penganguran yang terjadi pada bagian normalberfungsinya
perekonomian, logika dibalik kurva pillips vertikal adalah bahwa setiapkali
pengangguran di dorong kebawah tingkat alami,upah mulai naik sehingga
meningkatkan biaya,pada tingkat alami perekonomian bisa dikatakan berada
pada penggunaan penuh.
✘ Ketika output agregat melebihi Y0 , ada dorongan keatas pada biaya
dan harga input
✘ Pada tingkat output agregat diatas Y0 , biaya akan naik, kurva AS
akan bergeser kekiri dan tingkat harga akan naik.
✘ Jika kurva AS berbentuk vertikal dalam jangka panjang, akan begitu
pula dengan kurva Philips
✘ Dalam jangka panjang kurva philips berhubungan dengan tingkat
pengangguran alami
✘ pengangguran alami (U*) yaitu tingkat pengangguran yang konsisten
dengan paham output jangka panjang tetap pada GDP potensial.
2.5.1 Tingkat inflasi non akselerasi dari pengangguran (non
accelerating inflation rate of unemployment - NAIRU)
✘ Pada daerah disebelah kiri NAIRU tingkat harga
berakselerasi (perubahan positif pada tingkat inflasi )
✘ Pada daerah disebelah kanan NAIRU tingkat harga
melambat (perubahan negatif pada tingkat harga benar-
benar berada pada tingkat yang konstan (tanpa
perubahan tingkat inflasi).

More Related Content

What's hot

indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
Astana Ilmu
 
Perhitungan laba rugi
Perhitungan laba rugiPerhitungan laba rugi
Perhitungan laba rugi
risna achmad
 
Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2
intanbuhatii
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
marnitabanne
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
hartantoahock
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
Henry Guns
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatanBab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Tossan Ihsan
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 

What's hot (20)

Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
 
Perhitungan laba rugi
Perhitungan laba rugiPerhitungan laba rugi
Perhitungan laba rugi
 
Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2Ukuran statistik bag 2
Ukuran statistik bag 2
 
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga KerjaPenentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran BersaingLTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
LTM Mikroekonomi - Bab 8 Memaksimalkan Laba dan Penawaran Bersaing
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Tugas pak frans salo
Tugas  pak frans saloTugas  pak frans salo
Tugas pak frans salo
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
PPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptxPPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptx
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatanBab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 

Viewers also liked

Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Onal Lensun
 

Viewers also liked (20)

Revisión a los prácticum
Revisión a los prácticumRevisión a los prácticum
Revisión a los prácticum
 
Yorban padilla
Yorban padillaYorban padilla
Yorban padilla
 
Internship report PepsiCo Distribution
Internship report PepsiCo DistributionInternship report PepsiCo Distribution
Internship report PepsiCo Distribution
 
Portadas nacionales 16 marzo-17
Portadas nacionales 16 marzo-17Portadas nacionales 16 marzo-17
Portadas nacionales 16 marzo-17
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguran Makalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
 
From athens to antalya, turkey
From athens to antalya, turkeyFrom athens to antalya, turkey
From athens to antalya, turkey
 
Mary Had a Little Lamb
Mary Had a Little LambMary Had a Little Lamb
Mary Had a Little Lamb
 
Replication in Data Science
Replication in Data ScienceReplication in Data Science
Replication in Data Science
 
Análisis carpal de Fishman
Análisis carpal de FishmanAnálisis carpal de Fishman
Análisis carpal de Fishman
 
Творческое мышление в интернет-проектах
Творческое мышление в интернет-проектахТворческое мышление в интернет-проектах
Творческое мышление в интернет-проектах
 
Clasificación de las empresas
Clasificación de las empresasClasificación de las empresas
Clasificación de las empresas
 
Презентация:Открытая лаборатория
Презентация:Открытая лабораторияПрезентация:Открытая лаборатория
Презентация:Открытая лаборатория
 
Lead Generator 2017 - Social Media
Lead Generator 2017 - Social MediaLead Generator 2017 - Social Media
Lead Generator 2017 - Social Media
 
Reglamento Estudiantes -Pregrados-
Reglamento Estudiantes -Pregrados-Reglamento Estudiantes -Pregrados-
Reglamento Estudiantes -Pregrados-
 
El discipulado cristiano
El discipulado cristianoEl discipulado cristiano
El discipulado cristiano
 
Best Charitable Apps | David Mantek
Best Charitable Apps | David MantekBest Charitable Apps | David Mantek
Best Charitable Apps | David Mantek
 
5 adoring features stay at the heart of omega constellation since 1952
5 adoring features stay at the heart of omega constellation since 19525 adoring features stay at the heart of omega constellation since 1952
5 adoring features stay at the heart of omega constellation since 1952
 
Applications twitter
Applications twitterApplications twitter
Applications twitter
 
جزء في الاجازة لابن العمادية
جزء في الاجازة لابن العماديةجزء في الاجازة لابن العمادية
جزء في الاجازة لابن العمادية
 

Similar to Makalah makro

Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguran
Sri Win
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
GabriellElena
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 

Similar to Makalah makro (20)

Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
 
Bab 6 pengangguran
Bab 6 pengangguranBab 6 pengangguran
Bab 6 pengangguran
 
Makro7.pptx
Makro7.pptxMakro7.pptx
Makro7.pptx
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguran
 
Ch6 summary
Ch6 summaryCh6 summary
Ch6 summary
 
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptxringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
 
Kelompok 3 upah
Kelompok 3 upahKelompok 3 upah
Kelompok 3 upah
 
Ras bebas
Ras bebasRas bebas
Ras bebas
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tk
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Bab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasiBab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasi
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
 
Ekonomi BAB Ketenaga Kerjaan
Ekonomi BAB Ketenaga KerjaanEkonomi BAB Ketenaga Kerjaan
Ekonomi BAB Ketenaga Kerjaan
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
permintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatpermintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregat
 

Recently uploaded

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (15)

K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 

Makalah makro

  • 1. PASAR TENAGA KERJA, PENGANGGURAN, DAN INFLASI Oleh Kelompok 7
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflasi dan pengangguran adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap negara. Kedua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa pengaruh buruk yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial. Untuk menghindari berbagai pengaruh buruk yang mungkin timbul, berbagai kebijakan ekonomi perlu dijalankan. Pengangguran merupajkan masalah ketenaga kerjaan yang dialami oleh banyak Negara. Begitu seriusnya masalah ini sehingga dalam setiap rencana-rencana pembangunan ekonomi masyarakat selalu dikatakan dengan tujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Namun kebiksanaan pemecahan sudah barang tentu harus dialamatkan kepada apa yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu setiap analisis masalah-masalah ini selalu berminat untuk mengetahui profil permasalahanya. Dalam analisis ini bertujuan untuk menerangkan tentang bentuk – bentuk masalah pengangguran dan inflasi yang dihadapi suatu perekonomian dan bentuk kebijakan pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PASAR TENAGA KERJA : KONSEP DASAR Departemen Tenaga Kerja AS merilis hasil survei rumah tangga yang memberikan estimasi jumlah orang yang memiliki pekerjaan, atau kita sebut bekerja (E), serta jumlah orang yang mencari pekerjaan tapi tidak bisa menemukan pekerjaan, menganggur (U). Tenaga kerja (LF) adalah jumlah orang yang bekerja ditambah jumlah orang yang menganggur. LF = E + U Tingkat pengangguran adalah jumlah orang yang menganggur sebagai persentase dari angkatan kerja. Tingkat pengangguran 𝑈 𝐿𝐹 Agar bisa disebut menganggur, seseorang harus keluar dari suatu pekerjaan dan secara aktif mencari kerja. Ketika seseorang berhenti mencari kerja, ia dipandang bukan angkatan kerja dan tidak lagi dihitung sebagai penganggur. Penting disadari bahwa meskipun perekonomian berjalan pada atau dekat kapasitas penuh, tingkat pengangguran tidak pernah nol. Perekonomian bersifat dinamis. Pengangguran Friksional adalah porsi pengangguran yang disebabkan oleh mekanisme normal pasar tenaga kerja; digunakan untuk menunjukkan masalah pemadanan pekerjaan jangka pendek/keahlian. Pengangguran struktural adalah porsi pengangguran karena perubahan struktur perekonomian yang menghasilkan hilangnya lapangan kerja signifikan dalam industri tertentu. Pengangguran siklis adalah peningkatan pengangguran yang terjadi selama resesi dan depresi.
  • 4. Lapangan kerja cenderung turun ketika output agregat turun dan meningkat ketika output agregat naik. Akan tetapi, penurunan permintaan tenaga kerja tidak selalu berati bahwa pengangguran akan naik. Jika pasar berfungsi, penurunan permintaan tenaga kerja awalnya akan menciptakan penawaran tenaga kerja berlebih. Hasilnya, tingkat upah akan turun hingga kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan kembali sama dengan kuantitas tenaga kerja yang diminta, yang mengembalikan ekuilibrium dalam pasar tenaga kerja. Pada tingkat upah baru yang lebih rendah, setiap orang yang menginginkan pekerjaan memilikinya. Jika kuanitas tenaga kerja yang diminta dan kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan mencapai ekuilibrium dengan meningkatkan dan menurunkan tingkat upah, seharusnya tidak ada pengangguran yang berlarut-larut di atas jumlah pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Ini adalah pandangan yang dianut oleh ekonom klasik sebelum Keynes, dan masih menjadi pandangan sejumlah ekonom saat ini. 2.2 PANDANGAN KLASIK TENTANG PASAR TENAGA KERJA Para ekonom klasik berasumsi bahwa tingkat upah menyesuaikan diri untuk menyamakan kuantitas tenaga kerja yang diminta dengan kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan, sehingga menyiratkan bahwa pengangguran tidak pernah ada. Tiap titik pada kurva penawaran tenaga kerja mewakili jumlah tenaga kerja yang ingin ditawarkan oleh rumah tangga pada tiap tingkat upah tertentu. Tiap keputusan rumah tangga tentan seberapa banyak tenaga kerja yang akan
  • 5. ditawarkan adalah bagian dari masalah pilihan konsumen secara keseluruhan dari rumah tangga. Masing-masing anggota rumah tangga melihat tingkat upah pasar, harga output, dan nilai waktu luang serta memilih jumlah tenaga kerja yang akan mereka tawarkan. Anggota rumah tangga yang bukan angkatan kerja memutuskan waktunya lebih bernilai dalam aktivitas nonpasar. Tiap titik pada kurva permintaan tenaga kerja menampilkan jumlah kerja yang ingin dipekerjakan oleh perusahaan pada tiap tingkat upah tertentu. Perusahaan akan merekrut para pekerja jika nilai output pekerja itu sesuai dengan upah yang dibayarkan padanya. Oleh sebab itu, jumlah tenaga kerja yang direkrut perusahaan bergantung pada nilai output yang dihasilkan oleh pekerja. Jika rumah tangga menginginkan lebih banyak output daripada yang saat ini diproduksi, permintaan output akan naik, harga output akan naik, permintaan tenaga kerja akan naik, tingkat upah akan naik, dan lebih banyak pekerja akan tertarik ke angkatan kerja. Pada ekuilibrium, harga dan upah mencerminkan dilema dilema antara nilai yang ditempatkan rumah tangga pada output dan nilai waktu luang serta kegiatan nonpasar. Pada ekuilibrium, orang yang tidak bekerja telah memilih untuk tidak bekerja pada upah pasar itu. Selalu ada penggunaan penuh dalam hal ini. Para ekonom klasik percaya bahwa pencapaian pasar akan hasil optimal terpulang pada perangkatnya sendiri, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk membuatnya lebih baik. 2.2.1 Pasar Tenaga Kerja Klasik dan Kurva Penawaran Agregat Gagasan klasik bahwa upah menyesuaikan diri untuk mencapai ekuilibrium pasar tenaga kerja konsisten dengan pandangan bahwa upah merespons perubahan harga dengan cepat. Orang yang percaya bahwa tingkat upah menyesuaikan diri dengan segera untuk mencapai ekuilibrium pasar tenaga kerja cenderung berpendapat bahwa kurva AS vertikal (atau hampir vertikal) dan kebijakan fiskal serta moneter hanya memiliki sedikit dampak atau tak memiliki dampak apa pun terhadap output dan pengangguran.
  • 6. 2.2.2 Tingkat Pengangguran dan Pandangan Klasik Tingkat pengangguran bukan ukuran yang baik tentang apakah pasar tenaga kerja bekerja baik. Perkonomian bersifat dinamis dan pada setiap waktu beberapa industri berekspansi dan beberapa berkontraksi. Jika tingkat perubahan industri dalam perekonomian berfluktuasi dari waktu ke waktu, akan menyebabkan tingkat pengangguran yang terukur dan berfluktuasi. Beberapa ekonom berpendapat tingkat pengangguran yang terukur mungkin kadang terlihat tinggi meskipun pasar tenaga kerja berfungsi dengan baik. Kuantitas penawaran tenaga kerja pada upah saat ini sama dengan kuantitas permintaan pada tingkat upah saat ini. Fakta bahwa ada orang yang baru bersedia bekerja pada upah lebih tinggi daripada upah saat ini tidak berati bahwa pasar tenaga kerja tidak berfungsi. Tiap kali ada kurva penawaran memiliki slope menanjak di pasar (seperti biasanya terjadi pada pasar tenaga kerja), kuantitas yang ditawarkan pada harga yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrium selalu lebih besar daripada kuantitas yang ditawarkan pada harga ekuilibrium. 2.3 MENERANGKAN MUNCULNYA PENGANGGURAN Alasan yang mengenai penyebab kemunculan pengangguran adalah upah lengket, teori upah efisiensi, informasi tak sempurna, dan undang-undang upah minimum. 2.3.1 Upah Lengket Upah lengket adalah tetap kakunya upah di sebelah bawah sebagai penjelasan eksistensi pengangguran.
  • 7. Jika upah tetap lengket di W0 , bukan turun ke upah ekuilibrium baru W* mengikuti pergeseran permintaan dari D0 ke D1 , hasilnya adalah pengangguran sama dengan L0 – L1. 2.3.1.1 Kontrak Sosial atau Implisit Kontrak sosial atau implisit merupakan kesepakatan tak tertulis antara pekerja dan perusahaan bahwa perusahaan tidak akan memotong upah. Penjelasan pengangguran upah relatif Penjelasan upah lengket (dan juga pengangguran): jika para pekerja mengkhawatirkan upah mereka dibandingkan dengan pekerja lain dalam perusahaan dan industri lain, mereka mungkin tidak bersedia meneriama pemotongan upah terkecuali mereka tahu bahwa pekerja lain menerima pemotongan yang sama. 2.3.1.2 Kontrak eksplisit Kontrak eksplisit merupakan kontrak ketengakerjaan yang merumuskan upah pekerja, bisanya untuk periode 1 hingga 3 tahun. Penyesuaian biaya hidup (COLA) Penyesuaian biaya hidup (COLA) merupakan pemberlakuan kontrak yang mengikat upah sesuai perubahan biaya hidup. Makin besar tingkat inflasi, makin besar upah dinaikkan 2.3.2 Teori upah efisiensi Penjelasan penganngguran yang menyatakan bahwa produktivitas pekerja meningkat seiring dengan tingkat upah. Jika memang begitu, perusahaan mungkin memiliki insentif untuk membayar upah diatas tingkat ekuilibrium pasar.
  • 8. 2.3.3 Informasi Tak Sempurna Perusahaan mungkin tidak memilih menetapkan upah pada tingkat ini, tapi setidaknya tahu berapa upah ekuilibrium pasar. Tetapi dalam praktiknya, perusahaan mungkin tidak punya informasi cukup untuk mengetahui berapa upah ekuilibrium pasar. Dalam kasus ini, perusahaan dikatakan memiliki informasi tak sempurna. Jika perusahaan memiliki informasi tak sempurna atau tak lengkap, mereka mungkin sekali menetapkan upah yang salah-upah yang tidak mencapai ekuilibrium pasar tenaga kerja. Jika perusahaan menetapkan upah terlalu tinggi, akan lebih banyak pekerja yang mau bekerja untuk perusahaan itu daripada yang ingin dipekerjakan perusahaan itu, dan beberapa pekerja potensial akan terkesampingkan. Hasilnya, tentu saja, adalah pengangguran. Salah satu keberatan atas penjelasan ini adalah bahwa penjelasan ini hanya mempertimbangkan kemunculan pengangguran dalam jangka yang sangat pendek. 2.3.4 Undang-undang Upah Minimum Undang-undang Upah Minimum merupakan undang-undang yang menetapkan batas bawah tingkat upah yaitu tingkat minimum perjam untuk segala jenis tenaga kerja. 2.4 HUBUNGAN JANGKA PENDEK ANTARA TINGKAT PENGANGGURAN DAN INFLASI Hubungan antara output (pendapatan) agregat (Y) dengan tingkat pengangguran (U). Peningkatan Y berati perusahaan memproduksi lebih banyak output. Untuk memproduksi lebih banyak output, lebih banyak tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi. Oleh sebab itu, peningkatan Y menyebabkan peningkatan lapangan kerja. Peningkatan lapangan kerja berarti lebih banyak orang bekerja (lebih sedikit orang menganggur) dan tingkat pengangguran yang lebih rendah. Peningkatan Y berhubungan dengan penurunan U. Oleh sebab itu, U dan Y terkait secara negatif.
  • 9. Ketika Y naik, tingkat pengangguran turun, dan ketika Y turun, tingkat pengangguran naik. Kejadian yang meningkatkan permintaan agregat. Pertama, perusahaan mengalami penurunan tak terduga dalam persediaan. Perusahaan menanggapinya dengan meningkatkan output (Y) dan merekrut pekerja tingkat pengangguran turun. Jika perekonomian tidak mendekati kapasitas, akan ada sedikit kenaikan harga. Akan tetapi, jika permintaan agregat terus tumbuh, kemampuan perekonomian untuk meningkatkan output akhirnya akan mencapai batasnya. Gambar Kurva Penawaran Agregat Kurva AS memperlihatkan hubungan positif antara tingkat harga (P) dan output (pendapatan ) agregat. Gambar kurva hubungan tingkat harga dan tingkat pengangguran Ada hubungan negatif antara tingkat pengangguran dan tingkat harga. Tingkat pengangguran turun sebagai tanggapan atas perekonomian yang bergerak makin dekat ke output kapasitas, sedangkan tingkat harga keseluruhan naik terus.
  • 10. Tingkat inflasi merupakan perubahan persentase tingkat harga. Kurva Phillips merupakan grafik yang memperlihatkan hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. 2.4.1 Kurva Phillips : Perspektif Sejarah Pada kurun waktu 1950-an dan 1960-an ada hubungan yang sangat lancar antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, untuk kurun waktu 1960- anseperti yang bisa anda lihat titik titik data ini tepat berada disebuah kurva yang memiliki slope menurun ,secara umum makin tinggi tigkat pengangguran semakin rendahntingkat inflasi namun kurva phillip membuat kita dilema tentang inflasi da pengangguran. 2.4.2 Analisi penawaran agregat dan permintaan agregat serta kurva phillips Pada tahun 1960-an dan awal 1970-an, inflasi kelihatanya merespon dengan cara yang cukup terprediksi segala perubahan tingkat pengangguran. Selama 1960-an kelihatanya ada dilema nyata antara tingkat pengangguran dan inflasi.
  • 11.  Kurva philips gagal menjelaskan kondisi pada 1970-an dan 1980- an  Dari 1970-an hingga setelahnya, jelas bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi tidaklah sederhana. a b. c. a. PergeseranADtanpapergeseranASakanmenyusuri kurvaAS ( hubungan positif antara P dan Y) b. PergeseranAStanpapergeseranADakanmenyusuri kurva AD( hubungan negatif antara P dan Y) c. JikaAD maupunASbergeser,tidakada hubungan sistematis antara P dan Y 2.4.2.1 Peran harga impor
  • 12. ✘ Kurva AS bergeser ketika harga input berubah, dan harga input dipengaruhi oleh harga impor. Tidak ada pergeseran besar dalam kurva AS pada tahun 1960-an karena perubahan harga impor. ✘ Harga impor berubah sangat sedikit pada 1960-an dan awal 1970-an. Harga meningkat secara substansial pada 1974 dan kembali terjadi 1979-1980. sejak 1981 harga impor berubah sangat sedikit. 2.4.3 Ekspektasi dan kurva philips Alasan lain kurva phillips tidak stabil berhubungan dengan ekspektasi. Kita melihat bahwa perusahaan meningkatkan harga produknya sendiri jika semua perusahaan melekukan hal yang sama maka harga akan naik karena di perkirakan naik demikian pula jika inflasi diperkirakan tinggi di masa depan upah yang dinegosiasikan cenderung tinggi. Oleh karena itu inflasi upah disebabkan oleh ekspektasi inflasi masa depan.ekspetasi harga yang mempengaruhi kontrak upah akhirnya mempengaruhi harga itu sendiri. Jika ekspektasi mempengaruhi tingkat inflasi maka kurva phillips akan bergeser sewaktu ekspektasi berubah. Suatu kebetulan bahwa ekspektasi stabil pda tahun 1950-an dan 1960-an tingkat inflasi cukup sedang pada dekade ini dan orang memperkirakan nya tetap sedang.hal ini menggambarkan tidak ada pergeseran penting dalam kurva phillips, di dekat penghujung 1960-an terutama karena peningkatan aktual inflasi yang terjadi karena kebijakan ekonomi yang ketat dan di sebabkan oleh perang vietnam.ekspektasi yang berubah ini mengakibatkan pergeseran kurva phillips dan merupakan alasan lain kirva initidak stabil. 2.4.4 Adakah dilema jangka pendek antara inflasi dan pengangguran Apakah fakta bahwa kurva philips gagal menjelaskan kondisi 1970-an tidak ada dilema antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek? sama sekali tidak,ini berarti ada hal lain yang mempengaruhi inflasi di luar pengangguran. Pada 1975 inflasi dan pengangguran sama sama tinggi stagflasi ini disebab kan oleh biaya produksi sehingga menyebabkan inflasi harus naik walaupun tingkat penggangguran tinggi. Ada dilema jangka pendek antara inflasi dan pengangguran tapi diluar faktor pengangguran yang juga juga mempengaruhi inflasi.kebijakan melibatkan jauh lebih banyak hal dari pada memilih satu titik sepanjang kurva yang bagus dan mulus.
  • 13. Resesi mungkin adalah biaya yang harus dibayarkan perekonomian untuk menghapuskan inflasi,ketika penggangguran naik dan hal hal lain tetap sama maka inflasi akan turun. 2.5 KURVA PENAWARAN AGREGAT JANGKA PANJANG, GDP POTENSIAL, DAN TINGKAT PENGANGGURAN ALAMI Y0 kadang di sebut dengan Gdp potensial ,tingkat pengangguran sudah sangat rendah perusahaan mulai menghadapi biaya kapasitas pabrik dan seterusnya.oleh karena itu GDP potensial adalah tingkat output agregat yang bisa dipertahan kan dalam jangka panjang tanpa inflasi. Tingkat penganguran alami adalah penganguran yang terjadi pada bagian normalberfungsinya perekonomian, logika dibalik kurva pillips vertikal adalah bahwa setiapkali pengangguran di dorong kebawah tingkat alami,upah mulai naik sehingga meningkatkan biaya,pada tingkat alami perekonomian bisa dikatakan berada pada penggunaan penuh. ✘ Ketika output agregat melebihi Y0 , ada dorongan keatas pada biaya dan harga input ✘ Pada tingkat output agregat diatas Y0 , biaya akan naik, kurva AS akan bergeser kekiri dan tingkat harga akan naik. ✘ Jika kurva AS berbentuk vertikal dalam jangka panjang, akan begitu pula dengan kurva Philips
  • 14. ✘ Dalam jangka panjang kurva philips berhubungan dengan tingkat pengangguran alami ✘ pengangguran alami (U*) yaitu tingkat pengangguran yang konsisten dengan paham output jangka panjang tetap pada GDP potensial. 2.5.1 Tingkat inflasi non akselerasi dari pengangguran (non accelerating inflation rate of unemployment - NAIRU) ✘ Pada daerah disebelah kiri NAIRU tingkat harga berakselerasi (perubahan positif pada tingkat inflasi ) ✘ Pada daerah disebelah kanan NAIRU tingkat harga melambat (perubahan negatif pada tingkat harga benar- benar berada pada tingkat yang konstan (tanpa perubahan tingkat inflasi).