SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BAB 9
KINERJA ILMIAH
Oleh Fuad Qodiriyanti
Pengamatan merupakan kegiatan yang diperlukan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu
metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah,
mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat
dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan
pengamatan.
Langkah-Langkah metode ilmiah:
1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah
2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah
3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara
4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan dan eksperimen
5. Menarik kesimpulan
6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan
Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang pengamat:
1. Mencintai kebenaran : berlaku jujur dan obyektif
2. Tidak purba sangka: tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal
3. Bersifat toleran terhadap orang lain: pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka
menghargai pendapat orang lain untuk memperbaiki, melengkapi. Menyempurnakan
pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.
4. Ulet : tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran
5. Teliti dan hati –hati: teliti dalam melakukan sesuatu dan hati hati dalam mengambil
kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
6. Ingin tahu: merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih
banyak dalam melakukan sesuatu.
7. Optimis: selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen
Variabel adalah faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan dalam eksperimen. Terdapat
empat macam variabel, yaitu:
1. Variabel bebas/ variabel manipulatif adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau
diubah.
2. Variabel terikat/ variabel respon adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
3. Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan
4. Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak
dapat diperkirakan sebelumnya.
Data adalah hasil yang diperoleh dalam melakukan pengamatan. Terdapat 2 macam data:
1. Data kualitatif : data yang disajikan tidak dalam bentuk angka
2. Data kuantitatif : data yang disajikan dalam bentuk angka
Jurnal ilmiah merupakan hasil dan kesimpulan dari pengamatan yang dilaporan dalam suatu
jurnal. Jurnal ilmiah berbentuk majalah yang memuat artikel atau tulisan yang berisi laporan
hasil penelitian.
Mikroskop berasal dari dua kata dalam bahasa latin, yaitu micro yang berarti kecil dan
scopium yang berarti penglihatan. Jadi, Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
objek yang berukuran kecil.
Penemu mikrosko pertama kali adalah Antonie van Leeuwenhoek. Mikroskop yang
biasa digunakan adalah mikroskop cahaya. Perbesaran yang dapat diperoleh dengan
menggunakan mikroskop ini maksimum sebesar 1000 kali.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop dibedakan menjadi 2:
1. Mikroskop monokuler adalah mikroskop dengan satu lensa okuler.
2. Mikroskop binokuler adalah mikroskop dengan dua lensa okuler.
BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA
Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu
1. Bagian mekanik
a. Kaki mikroskop : untuk menyangga mikroskop
b. Pilar/ sendi inklinasi : untuk penghubung antara kaki dengan lengan mikroskop
c. Pengatur kondesor: untuk menarik turunkan kondesor
d. Kondesor :untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati
e. Lengan mikroskop : untuk pegangan mikroskop
f. Engsel penggerak : untuk penghubung lengan dengan kaki mikroskop
g. Meja preparat: untuk meletakkan preparat yang akan diamati
h. Penjepit preparat/ pemegang sediaan : untuk menjepit prepat yang akan diamati agar
tidak bergeser .
i. Tabung: menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler
j. Revolver :untuk menempatkan lensa objektif.
k. Sekrup pemutar kasar : untuk menggerakan tabung mikroskop secara cepat dari atas
kebawah
l. Sekrup pemutar halus: untuk menggerkan tabung kea rah atas dan bawah secara lambat.
Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan memutar pemutar kasar.
2. Bagian Optik
a. Dua buah cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung : untuk mencari,
mengumpulkan, dan mengarahkan sinar pada objek yang diamati.
Cermin datar: untuk cahaya yang cukup terang
Cermin cekung : untuk sumber cahaya yang kurang terang
b. Diafragma: untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang dipantulkan cermin menuju ke
mata
c. Lensa objektif: untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada revolver
d. Lensa okuler : untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada bagian atas tabung.
a. Menemukan lapang pandang dengan mengatur penyinaran
Mengatur cermin sambil melihat melalui lensa okuler. agar sinar masuk ke diafragma,
sehingga menghasilkan lapang pandang. Lapang pandang adalah bagian yang terang
berbentuk bulat.
b. Mengatur fokus mikroskop atau bayangan dengan perbesaran lemah
Letakkan preparat diatas meja preparat dan dijepit dengan penjepit sambil diamati putar
pemutar kasar dengan hati hati hingga objek terlihat jelas. Setelah objek tampak, putar
pemutar halus untuk mendapatkan bayangan sebaik-baiknya.
Perbesaran mikroskop diperoleh dengan cara mengalikan angka lensa objektif dengan lensa
okuler. Misal 5x lensa objektif 10x lensa okuler maka perbesarannya 50x.
c. Mengatur fokus mikroskop (bayangan dengan perbesaran kuat)
Untuk memperoleh bayangan, dilakukan dengan mengubah lensa objektif yang memiliki
perbesaran lemah dengan yang lebih kuat. Dengan memputar revolver lensa objektif
perbesaran 5x dapat diganti 10x atau 40x, kemudian diputar pemutar halus agar objek
terlihat jelas.
d. Mengatur mikroskop dengan posisi disimpan
Ini dilakukan setelah mikroskop selesai digunakan,
1) Tabung mikroskop dinaikkan
2) Preparat diambil
3) Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahya diputar persis sampai lubang
meja mikroskop.
4) Diafragma ditutup kembali
5) Kondensor diturunkan dan cermin dalam posisi tegak
6) Angkat mikroskop dengan hati-hati tangna kanan memegang lengan mikroskop dengan
tangan kiri kemudian masukkan ke tempatnya dan dikunci.
Cara membuat preparat:
1) Membuat preparat tanpa penyayatan: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes
ditempatkan pada kaca objektif dan ditutup dengan kaca menutup. Contohnya: pada waktu
pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air.
2) Membuat preparat dengan penyayatan: menyayat organ setipis mungkin, dengan alat yang
disebut mikrotom. Atau menggunakan silet yang tajam. Contohnya membuat preparat pada
organ tubuh organisme, misalnya penampang daun, batang, akar, otot, dan lain lain.
Dalam melakukan pengamatan, baik di laboratorium maupun di lapangan, harus benar-
benar memperhatikan keselamatan kerja.
1. Alat dan bahan laboratorium
Penggunaan alat dan bahan laboratorium diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Alat
adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen, dan
penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan
eksperimen.
Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu
diperhatikan hal-hal dibawah ini:
a. Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertical dengan menggunakan kedua
tangan, dan jangan dijinjing.
b. Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
c. Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai
dipanaskan.
d. Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah
tubuh orang lain.
e. Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang
tahan panas adalah pyrex.
f. Pahami betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
g. Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari
h. Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
2. Bahan-bahan kimia yang berbahaya
a. Aluminium sulfat ( ) : Kristal berwarna putih, larut dalam air. Digunakan sebagai
pengganti tawas.
b. Amoniak pekat ( OH): Larutan pekat gas amoniak dalam air, menyebabkan iritasi jika
terkena kulit dan mata. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Sangat
berbahaya jika tertelan.
c. Asam sulfat ( ): Zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Dapat
menimbulkan luka bakar pada kulit, mata dan dapat merusak pakaian.
d. Asam klorida (HCl): zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud upa dapat merusak
kulit, mata, dan alat pernafasan.
e. Etanol ( OH): Sering disebut alcohol, mudah terbakar, dan digunakan sebagai pelarut.
f. Formalin 40% (HCHO): Bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Digunakan untuk
membunuh hama.
g. Klorofrom ( ): Zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Digunakan sebagai obat
bius dalam laboratorium.
h. Metilin Biru : zat padat berwarna biru tua, digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
i. Natrium hidroksida (NaOH): zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara,
bersifat racun dan korosif. Termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar
pada kulit dan mata.
j. Kobalt klorida ( O): Zat padat, Kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap
air, dan dapat mengikat uap air. Digunakan untuk menguji kelembaban udara.
k. Natrium klorida (NaCl): zat padat berwarna putih, berbentuk Kristal, disebut juga garam
dapur.
3. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
Mudah
meledak
Pengoksidasi Mudah
Terbakar
Sangat Mudah
terbakar
Sumber:
1. Sugiyarto, Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam VII.Jakarta : Pusat Perbukuan,.
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
2. Budi Purwanto. 2009. Eksplorasi Ilmu Alam untuk Kelas VII SMP dan MTs (KTSP).
Jakarta:Platinum.
3. https://teklabbio1b.wordpress.com/2013/09/10/simbol-simbol-bahaya-di-laboratorium-
kimia-2/
Beracun
Berbahaya
Bagi
lingkungan
Korosif
Sangat
Beracun
Berbahaya Iritasi
Materi Kinerja ilmiah IPA SMP

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanVina Widya Putri
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan ElektrolisisVirdha Rahma
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi matasahobby68
 
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem Pernafasan
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem PernafasanVolume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem Pernafasan
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem PernafasanAdisa Alifya
 
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungLaporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungUNESA
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiatikapprinda
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppthome
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaArvina Frida Karela
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 

What's hot (20)

fisika roket air
 fisika roket air  fisika roket air
fisika roket air
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisis
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem Pernafasan
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem PernafasanVolume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem Pernafasan
Volume dan kapasitas paru paru - Biologi Kelas 11 Sistem Pernafasan
 
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungLaporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusi
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
MIKROSKOP
MIKROSKOPMIKROSKOP
MIKROSKOP
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 

Similar to Materi Kinerja ilmiah IPA SMP (20)

Power point tentang kinerja ilmiah
Power point tentang kinerja ilmiahPower point tentang kinerja ilmiah
Power point tentang kinerja ilmiah
 
Kelangsungan Hidup
Kelangsungan HidupKelangsungan Hidup
Kelangsungan Hidup
 
Laporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskopLaporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskop
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
 
Mikroskop & kes kerja 3
Mikroskop  & kes kerja 3Mikroskop  & kes kerja 3
Mikroskop & kes kerja 3
 
Keselamatankerja
KeselamatankerjaKeselamatankerja
Keselamatankerja
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
 
PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI-PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI.pdf
PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI-PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI.pdfPENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI-PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI.pdf
PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI-PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI.pdf
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Bukubiologi
BukubiologiBukubiologi
Bukubiologi
 
Bab ii biologi kelas 7
Bab ii biologi kelas 7Bab ii biologi kelas 7
Bab ii biologi kelas 7
 
Biologi kelas 7 Bab II
Biologi kelas 7 Bab IIBiologi kelas 7 Bab II
Biologi kelas 7 Bab II
 
Bab Ii
Bab IiBab Ii
Bab Ii
 
(2) MIKROSKOP.ppt
(2) MIKROSKOP.ppt(2) MIKROSKOP.ppt
(2) MIKROSKOP.ppt
 
SKL 5.3
SKL 5.3SKL 5.3
SKL 5.3
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
mikroskop.doc
mikroskop.docmikroskop.doc
mikroskop.doc
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Materi Kinerja ilmiah IPA SMP

  • 1. BAB 9 KINERJA ILMIAH Oleh Fuad Qodiriyanti Pengamatan merupakan kegiatan yang diperlukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan. Langkah-Langkah metode ilmiah: 1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah 2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah 3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara 4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan dan eksperimen 5. Menarik kesimpulan 6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang pengamat: 1. Mencintai kebenaran : berlaku jujur dan obyektif
  • 2. 2. Tidak purba sangka: tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal 3. Bersifat toleran terhadap orang lain: pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka menghargai pendapat orang lain untuk memperbaiki, melengkapi. Menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain. 4. Ulet : tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran 5. Teliti dan hati –hati: teliti dalam melakukan sesuatu dan hati hati dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat. 6. Ingin tahu: merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu. 7. Optimis: selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen Variabel adalah faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan dalam eksperimen. Terdapat empat macam variabel, yaitu: 1. Variabel bebas/ variabel manipulatif adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah. 2. Variabel terikat/ variabel respon adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain. 3. Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan 4. Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Data adalah hasil yang diperoleh dalam melakukan pengamatan. Terdapat 2 macam data: 1. Data kualitatif : data yang disajikan tidak dalam bentuk angka 2. Data kuantitatif : data yang disajikan dalam bentuk angka Jurnal ilmiah merupakan hasil dan kesimpulan dari pengamatan yang dilaporan dalam suatu jurnal. Jurnal ilmiah berbentuk majalah yang memuat artikel atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian.
  • 3. Mikroskop berasal dari dua kata dalam bahasa latin, yaitu micro yang berarti kecil dan scopium yang berarti penglihatan. Jadi, Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil. Penemu mikrosko pertama kali adalah Antonie van Leeuwenhoek. Mikroskop yang biasa digunakan adalah mikroskop cahaya. Perbesaran yang dapat diperoleh dengan menggunakan mikroskop ini maksimum sebesar 1000 kali. Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop dibedakan menjadi 2: 1. Mikroskop monokuler adalah mikroskop dengan satu lensa okuler. 2. Mikroskop binokuler adalah mikroskop dengan dua lensa okuler. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu 1. Bagian mekanik a. Kaki mikroskop : untuk menyangga mikroskop
  • 4. b. Pilar/ sendi inklinasi : untuk penghubung antara kaki dengan lengan mikroskop c. Pengatur kondesor: untuk menarik turunkan kondesor d. Kondesor :untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati e. Lengan mikroskop : untuk pegangan mikroskop f. Engsel penggerak : untuk penghubung lengan dengan kaki mikroskop g. Meja preparat: untuk meletakkan preparat yang akan diamati h. Penjepit preparat/ pemegang sediaan : untuk menjepit prepat yang akan diamati agar tidak bergeser . i. Tabung: menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler j. Revolver :untuk menempatkan lensa objektif. k. Sekrup pemutar kasar : untuk menggerakan tabung mikroskop secara cepat dari atas kebawah l. Sekrup pemutar halus: untuk menggerkan tabung kea rah atas dan bawah secara lambat. Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan memutar pemutar kasar. 2. Bagian Optik a. Dua buah cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung : untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkan sinar pada objek yang diamati. Cermin datar: untuk cahaya yang cukup terang Cermin cekung : untuk sumber cahaya yang kurang terang b. Diafragma: untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang dipantulkan cermin menuju ke mata c. Lensa objektif: untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada revolver d. Lensa okuler : untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada bagian atas tabung. a. Menemukan lapang pandang dengan mengatur penyinaran Mengatur cermin sambil melihat melalui lensa okuler. agar sinar masuk ke diafragma, sehingga menghasilkan lapang pandang. Lapang pandang adalah bagian yang terang berbentuk bulat. b. Mengatur fokus mikroskop atau bayangan dengan perbesaran lemah
  • 5. Letakkan preparat diatas meja preparat dan dijepit dengan penjepit sambil diamati putar pemutar kasar dengan hati hati hingga objek terlihat jelas. Setelah objek tampak, putar pemutar halus untuk mendapatkan bayangan sebaik-baiknya. Perbesaran mikroskop diperoleh dengan cara mengalikan angka lensa objektif dengan lensa okuler. Misal 5x lensa objektif 10x lensa okuler maka perbesarannya 50x. c. Mengatur fokus mikroskop (bayangan dengan perbesaran kuat) Untuk memperoleh bayangan, dilakukan dengan mengubah lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dengan yang lebih kuat. Dengan memputar revolver lensa objektif perbesaran 5x dapat diganti 10x atau 40x, kemudian diputar pemutar halus agar objek terlihat jelas. d. Mengatur mikroskop dengan posisi disimpan Ini dilakukan setelah mikroskop selesai digunakan, 1) Tabung mikroskop dinaikkan 2) Preparat diambil 3) Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahya diputar persis sampai lubang meja mikroskop. 4) Diafragma ditutup kembali 5) Kondensor diturunkan dan cermin dalam posisi tegak 6) Angkat mikroskop dengan hati-hati tangna kanan memegang lengan mikroskop dengan tangan kiri kemudian masukkan ke tempatnya dan dikunci. Cara membuat preparat: 1) Membuat preparat tanpa penyayatan: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes ditempatkan pada kaca objektif dan ditutup dengan kaca menutup. Contohnya: pada waktu pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. 2) Membuat preparat dengan penyayatan: menyayat organ setipis mungkin, dengan alat yang disebut mikrotom. Atau menggunakan silet yang tajam. Contohnya membuat preparat pada organ tubuh organisme, misalnya penampang daun, batang, akar, otot, dan lain lain.
  • 6. Dalam melakukan pengamatan, baik di laboratorium maupun di lapangan, harus benar- benar memperhatikan keselamatan kerja. 1. Alat dan bahan laboratorium Penggunaan alat dan bahan laboratorium diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen, dan penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen. Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini: a. Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertical dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing. b. Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan. c. Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan. d. Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain. e. Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex. f. Pahami betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia. g. Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari h. Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh. 2. Bahan-bahan kimia yang berbahaya a. Aluminium sulfat ( ) : Kristal berwarna putih, larut dalam air. Digunakan sebagai pengganti tawas. b. Amoniak pekat ( OH): Larutan pekat gas amoniak dalam air, menyebabkan iritasi jika terkena kulit dan mata. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Sangat berbahaya jika tertelan.
  • 7. c. Asam sulfat ( ): Zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata dan dapat merusak pakaian. d. Asam klorida (HCl): zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud upa dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan. e. Etanol ( OH): Sering disebut alcohol, mudah terbakar, dan digunakan sebagai pelarut. f. Formalin 40% (HCHO): Bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Digunakan untuk membunuh hama. g. Klorofrom ( ): Zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium. h. Metilin Biru : zat padat berwarna biru tua, digunakan sebagai pewarnaan inti sel. i. Natrium hidroksida (NaOH): zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata. j. Kobalt klorida ( O): Zat padat, Kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air. Digunakan untuk menguji kelembaban udara. k. Natrium klorida (NaCl): zat padat berwarna putih, berbentuk Kristal, disebut juga garam dapur. 3. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja Mudah meledak Pengoksidasi Mudah Terbakar Sangat Mudah terbakar
  • 8. Sumber: 1. Sugiyarto, Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam VII.Jakarta : Pusat Perbukuan,. Departemen Pendidikan Nasional, 2008. 2. Budi Purwanto. 2009. Eksplorasi Ilmu Alam untuk Kelas VII SMP dan MTs (KTSP). Jakarta:Platinum. 3. https://teklabbio1b.wordpress.com/2013/09/10/simbol-simbol-bahaya-di-laboratorium- kimia-2/ Beracun Berbahaya Bagi lingkungan Korosif Sangat Beracun Berbahaya Iritasi