Makalah ini membahas analisis pengaruh sistem pembayaran pada platform e-commerce Shopee terhadap minat belanja konsumen. Makalah ini meninjau berbagai sistem pembayaran yang ditawarkan oleh Shopee dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi minat belanja konsumen. Survei digunakan untuk mengumpulkan data tentang preferensi sistem pembayaran dan tingkat kepuasan konsumen.
Sim, aida kusumawardhani, hapzi ali, sistem informasi pada perusahaan, univer...
MAKALAH ANALISA SHOPEE.docx
1. MAKALAH
ANALISIS PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN PADA SHOPEE
TERHADAP MINAT BELANJA KONSUMEN
Disusun oleh :
Salamah (227110201003)
Riska wirdayanti (227110201016)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2. i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Allah tentunya kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik dan akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “ANALISIS PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN PADA SHOPEE
TERHADAP MINAT BELANJA“. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama
proses penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan
juga masih banyak kesalahan yang kami yakini ada di luar batas kemampuan kami. Oleh karena
itu, dengan senang hati kami menerima kritik serta saran dari para pembaca.
Lhokseumawe, 15 Juni 2023
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................4
2.1 Shopee ...........................................................................................................................4
2.1.1 Profil Perusahaan ........................................................................................................4
2.1.2 Penjualan Shopee ........................................................................................................6
2.2 E-Commerce................................................................................................................11
2.2.1 Pengertian E-Commerce ..........................................................................................11
2.2.2 Konsep Dasar E-Commerce ....................................................................................12
2.3 Sistem Pembayaran ....................................................................................................12
2.3.1 Pengertian Sistem Pembayaran ...............................................................................12
2.3.2 Macam-macam Sistem Pembayaran Shopee.........................................................13
2.4 Aplikasi Minitab ..................................................................................................................15
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................17
3.1 Metodologi Penelitian .........................................................................................................17
3.2 Studi Literatur.......................................................................................................................18
3.3 Hasil dan Pembahasan.........................................................................................................18
4. iii
3.3.1 Hasil Kuesioner.........................................................................................................18
3.3.2 Analisa Aplikasi Minitab .........................................................................................25
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................26
4.2 Saran ......................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................27
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dari masa ke masa, system perdagangan terus berkembang. orang-orang yang
berbelanja memiliki berbagai tujuan, seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari,
membeli barang konsumen, memperoleh perlengkapan atau peralatan untuk bisnis,
atau bahkan investasi dalam aset yang lebih besar seperti properti.
Dalam konteks ekonomi, belanja merupakan salah satu komponen penting dalam
pengeluaran agregat, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat
belanja masyarakat dapat mempengaruhi permintaan, produksi, penjualan, dan
lapangan kerja di suatu negara. Belanja dapat dilakukan secara langsung di toko fisik
atau melalui toko online dan platform e-commerce. Di era digital, banyak orang lebih
memilih untuk berbelanja secara online karena kenyamanan, aksesibilitas, dan
pilihan produk yang lebih luas.
E-commerce telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Semakin banyak orang yang belanja online untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau membeli produk-produk favorit mereka. Pertumbuhan ini didorong
oleh kemudahan akses internet, peningkatan penggunaan smartphone,dan pergeseran
perilaku konsumen. Salah satu e-commerce yang populer adalah Shopee. Shopee
adalah platform e-commerce yang berkembang pesat di Asia Tenggara, termasuk
indonesia. Shopee menawarkan berbagai produk dari berbagai kategori, mulai dari
fashion, elektronik, makanan, hingga kebutuhan sehari-hari. Salah satu aspek penting
dalam pengalaman berbelanja online adalah sistem pembayaran yang digunakan.
Sistem pembayaran yang mudah, aman, dan efisien memiliki pengaruh besar
terhadap minat belanja konsumen. Dalam konteks Shopee, terdapat berbagai sistem
pembayaran yang dapat digunakan, seperti transfer bank, Shopeepay, Shopee Pay
Later, COD, atau metode lainnya. Masing-masing sistem pembayaran memiliki
kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda, serta pengaruhnya terhadap minat
belanja konsumen bisa bervariasi.
6. 2
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem pembayaran pada
Shopee terhadap minat belanja konsumen. Analisis tersebut dapat melibatkan
pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti survei kepada konsumen Shopee,
tinjauan literatur tentang pengaruh sistem pembayaran terhadap perilaku belanja
online. Analisis pengaruh sistem pembayaran pada Shopee terhadap minat belanja
dapat memberikan pemehaman yang lebih mendalam tentang preferensi dan perilaku
konsumen dalam berbelanja online.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pembayaran pada Shopee mempengaruhi minat belanja
pada konsumen ?
2. Apasaja yang mempengaruhi minat belanja konsumen pada Shopee ?
3. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap sistem pembayaran Shopee ?
1.3 Batasan Masalah
1. Penelitian ini akan di fokuskan pada analisis pengaruh sistem pembayaran pada
aplikasi Shopee terhadap minat belanja konsumen. Penelitian ini tidak
melibatkan platform e-commerce lainnya.
2. Penelitian ini fokus pada konsumen yang menggunakan Shopee sebagai
platform e-commerce untuk berbelanja.
3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan
kuesioner atau survei untuk mengumpulkan data dari responden. Pendekatan
ini memungkinkan analisis statistik yang lebih terperinci terhadap hubungan
antara sistem pembayaran dan minat belanja konsumen.
1.4 Tujuan Penelitian
2. Menganalisis pengaruh sistem pembayaran pada Shopee terhadap minat
belanja konsumen yaitu dengan menentukan sejauh mana sistem pembayaran
yang ditawarkan oleh Shopee mempengaruhi minat belanja konsumen.
3. Mengidentifikasi sistem pembayaran yang mempengaruhi minat belanja
konsumen yaitu dengan cara mengidentifikasi variabel-variabel yang
7. 3
signifikan dalam mempengaruhi minat belanja konsumen terkait dengan
penggunaan sistem pembayaran Shopee.
4. Mengevaluasi pendapat konsumen terhadap sistem pembayaran pada Shopee.
5. Menilai pengaruh kemudahan proses pembayaran dan kecepatan transaksi
berkonstribusi terhadap minat belanja konsumen pada aplikasi Shopee.
6. Menggali pengaruh pengalaman konsumen terhadap sistem pembayaran
Shopee.
8. 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Shopee
2.1.1 Profil Perusahaan
Gambar 1. Logo Shopee
Shopee merupakan perusahaan berbasis bisnis e-commerce yang berada di
bawah perusahaan Garena (yang telah berubah nama menjadi SEA Group). SEA
Group merupakan sebuah perusahaan internet di Asia Tenggara yang
menjalankan bisnis C2C (customer to customer) mobile marketplace. Shopee
resmi diluncurkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan negara-
negara tetangga lainnya, seperti Indonesia, Filipina, Malasyia, Vietnam,
Thailand, dan Taiwan. Visi dari Shopee adalah "Menjadi C2C Mobile
Marketplace Nomor 1 di Asia Tenggara". Shopee yang saat ini berada di bawah
kepemimpinan CEO, Chris Feng.
Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk melakukan kegiatan jual-
beli pada perangkat mobile dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan
berbagai macam produk-produk mulai dari produk kecantikan, fashion hingga
produk yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir dalam bentuk
aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan
belanja online tanpa harus bertemu langsung maupun membuka website melalui
perangkat desktop komputer. Shopee dapat dikatakan sebagai pendatang baru
karena apabila dibandingkan dengan kompetitornya, Shopee baru lahir pada
tahun 2015, sedangkan para kompetitornya sudah ada sejak tahun 2009. Namun,
9. 5
dari awal peluncurannya, Shopee sudah menarik perhatian masyarakat
Indonesia[1].
Shopee merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk
menyuguhkan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman dan cepat
dengan sistem pembayarandan dukungan logistik yang kuat. Tampilan utama
website Shopee sebagai berikut :
Gambar 2. Tampilan Utama Shopee
Shopee memiliki tujuan untuk terus berkembang menjadi e-commerce
pilihan utama di Indonesia. Shopee memiliki beragam pilihan kategori produk,
mulai dari Elektronik, Perlengkapan Rumah, Kesehatan, Kecantikan, Ibu &
Bayi, Fashion hingga Perlengkapan Olahraga.
Shopee, anak perusahaan Sea Group, pertama kali diluncurkan pada tahun
2015 secara serentak di 7 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan,
Indonesia, Vietnam dan Filipina. Sea Group memiliki misi untuk meningkatkan
kualitas kehidupan para konsumen dan pengusaha kecil menjadi lebih baik
dengan teknologi. Sea Group terdaftar di NYSE (Bursa Efek New York) di
bawah simbol SE.
Sejak peluncurannya, Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat pesat, bahkan hingga Oktober 2017 aplikasinya sudah didownload oleh
lebih dari 43 juta pengguna. Menawarkan one stop mobile experience, Shopee
menyediakan fitur live chat yang memudahkan para penjual dan pembeli untuk
saling berinteraksi dengan mudah dan cepat[2].
10. 6
2.1.2 Penjualan Shopee
a. Jenis Produk Yang Dijual
Shopee memiliki beragam pilihan kategori produk, seperti pakaian Pria,
Perlengkapan Rumah, Tas Pria, Hobi & Koleksi, Makanan & Minuman, Pakaian
Wanita, Fashion Anak, Tas Wanita, Kosmetik, Otomotif, Handphone &
Aksesoris, Ibu & Bayi, Jam Tangan , Fotografi, Souvenir & Pesta, Perawatan &
Kesehatan, Sepatu Pria, Aksesoris Fashion, Fashion Muslim, Serba Serbi,
Komputer & Aksesoris, Sepatu Wanita, Elektronik, Perlengkapan Olahraga, dan
masih banyak lagi.
Gambar 3. Kategori Produk Shopee
Tampilan produk yang dijual pun cukup menarik dengan dilengkapi fitur chat
langsung ke penjual dan review dari pembeli sehingga lebih memudahkan para
calon pembeli dalam memilih produk yang akan mereka beli. Terdapat barang-
barang yang tidak diperkenankan dan dibatasi untuk dijual di Shopee
diantaranya :
1. Alkohol
2. Produk binatang dan satwa liar (termasuk, dengan tidak terbatas pada,
binatang liar)
11. 7
3. Artefak dan barang antik
4. Kosmetik bekas
5. Mata uang dan prangko palsu
6. Kartu kredit dan debit
7. Mata uang termasuk, dengan tidak terbatas pada, mata uang digital
8. Obat-obatan (dengan resep atau non resep), zat seperti obat kuat, obat
perangsang dan parafilia terkait
9. Obat pelangsing yang tidak mempunyai izin edar resmi
10. Peralatan telekomunikasi, pengawasan elektronik dan peralatan
elektronik serupa seperti TV kabel, pelaras acakan, pemindai radar,
perangkat kendali sinyal lalu lintas, perangkat penyadapan dan perangkat
penyadap telepon
11. Barang yang diembargo
12. Senjata api, senjata seperti semprotan merica, replika, airsoft gun, dan
senjata bius, dsb.
13. Makanan yang Dilarang: Untuk keselamatan Pengguna kami, Penjual
tidak boleh mendaftarkan makanan dan barang terkait makanan berikut
ini di Situs kami:
a. Daftar yang mengandung klaim obat-obatan - yaitu, klaim bahwa
barang tersebut dimaksudkan untuk digunakan dalam diagnosis,
penyembuhan, peringanan, perawatan, atau pencegahan penyakit
pada manusia dan/atau binatang, kontrasepsi, anestesi atau
mencegah maupun mengganggu fungsi fisiologis normal, baik
secara permanen atau pun sementara, dan baik dengan cara
mengakhiri, mengurangi atau menunda, atau meningkatkan atau
mempercepat jalannya fungsi tersebut atau dengan cara lain apapun
(misalnya, obat-obatan farmasi, lensa kontak, suplemen makanan
dengan pelabelan yang salah);
b. Makanan yang berbahaya - Makanan yang mengandung zat terlarang
atau zat yang melebihi proporsi yang diizinkan, makanan yang
tercemar tanpa sepenuhnya memberi tahu Pembeli pada saat
penjualan tentang sifat transaksi;
12. 8
c. Produk susu non-pasteurisasi;
d. Jamur liar; dan
e. Makanan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
14. Makanan yang tidak termasuk ke dalam kategori Makanan yang Dilarang
di atas harus mematuhi standar minimum dan pedoman berikut ini:
a. Tanggal kedaluwarsa – semua makanan harus diberi label tanggal
kedaluwarsa atau "gunakan sebelum" dengan jelas dan benar.
Makanan yang sudah kedaluwarsa tidak boleh didaftarkan.
b. Wadah tertutup – semua makanan dan produk terkait yang dijual di
Situs harus dikemas atau ditutup untuk memastikan Pembeli dapat
mengidentifikasi bukti adanya sabotase atau cacat.
c. Makanan yang mudah rusak - Pengguna yang mendaftarkan barang
yang mudah rusak harus menuliskan secara jelas pada bagian
deskripsi barang langkah-langkah yang akan mereka Ambil untuk
memastikan barang tersebut dikemas dengan baik.
15. Barang yang berkaitan dengan pemerintah atau Polisi seperti lencana,
tanda pangkat atau seragam
16. Bagian tubuh atau jenazah manusia
17. Alat pembobol kunci
18. Tiket lotre
19. Pestisida yang tidak terdaftar pada, atau tidak mempunyai izin resmi dari,
Menteri Pertanian
20. Barang-barang yang berpotensi melanggar: Barang-barang termasuk
tetapi tidak terbatas pada replika, barang palsu, dan tiruan produk atau
barang tanpa izin yang mungkin membahayakan pengguna, melanggar
hak cipta, merek dagang tertentu, atau hak kekayaan intelektual lainnya
milik pihak ketiga.
21. Jasa: Kecuali secara tegas diizinkan oleh Shopee, penyediaan jasa,
termasuk tetapi tidak terbatas pada jasa yang bersifat seksual atau ilegal
atau melanggar Persyaratan Layanan dilarang di platform Shopee.
22. Mesin slot
23. Barang yang sudah ditarik
13. 9
24. Saham, surat berharga dan prangko lainnya
25. Produk tembakau atau terkait tembakau, termasuk dengan tidak terbatas
pada rokok elektronik
26. Bahan yang cabul, menghasut atau berbau makar
27. Publikasi, buku, film, video dan/atau video game yang tidak mematuhi
hukum yang berlaku di negara tempat penjualan dan/atau pengiriman
28. Barang curian
29. Barang dengan label yang salah
Dan setiap barang ilegal atau terlarang lainnya di yurisdiksi Pembeli dan/atau
Penjual atau barang yang mendorong kegiatan ilegal atau terlarang[2].
b. Harga Produk
Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen
dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok dengan harga
yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang
untuk produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu
barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Shopee memberikan kenyaman belanja dengan harga yang terjangkau untuk
semua kategori produk dengan mengedepankan berbagai fitur potongan harga
seperti koin Shopee, Kode Promo, Voucher, Paket Diskon untuk penjual dan
pembeli, Grup Hemat dan promo lainnya.Prosedur penentuan harga yang di
pakai meliputi enam tahap yaitu dapat di singkat[2]:
1) Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Menentukan harga yang di harapkan
Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga
2) Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan
3) Menentukan Market Share yang dapat di harapkan
4) Memilih Strategi Harga untuk mencapai Target Pasar
5) Mempertimbangkan Politik Pemasaran Perusahaan Tahap selanjutnya
dalam prosedur penentuan
14. 10
6) Demikian pula dengan saluran distribusinya, harus diperhatikan ada atau
tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual.
Terdapat beberapa indikator untuk penetapan harga di Shopee antara lain[2]:
Harga Produk di Shopee sudah sesuai dengan kemampuan konsumen
Cara pembayaran produk atau jasa yang fleksibel dengan mudah.
Banyaknya fitur potongan harga yang diberikan Shopee
Kemampuan Harga Produk atau jasa tersebut untuk bersaing dengan
harga produk di e-commerce lainnya atau harga produk.
c. Startegi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah seperangkat tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memandu usaha pemasaran suatu perusahaan dari waktu ke waktu,
pada semua tingkatan dan acuan serta alokasi, terutama respon perusahaan
terhadap lingkungan dan kondisi persaingan yang selalu berubah”.Berlandaskan
definisi tersebut penulis bisa menyimpulkan jika menemukan keperluan dan
kebutuhan dari pelanggan yang masih belum dipenuhi, pengukuran, dan
perhitungan besaran pasar dan potensi keuntungan, pengidentifikasian dan
penentuan segmen pasar untuk memuaskan dan merancang, meningkatkan dan
memasarkan produk yang sesuai disebut dengan strategi pemasaran. Menurut
konsep dari pemasaran, tujuan dari bisnis mampu diwujudkan jika badan usaha
mampu memberikan kepuasna bagi pelangga. Dimana kepuasan tersebut
terwujud saat keinginan pelanggan dirasa telah mampu dipenuhi lewat aktivitas
pemasaran yang terpadu. Sehingga terdapat sejumlah aspek inti pada konsep
pemasaran yakni berorintasi pada kebutuhan konsumen, rasa puas konsumen,
aktivitas pemasaran yang terpadu dan tujuan dari badan usaha[3].
Shopee menggunakan strategi tarik dan dorong (push and pull strategy). Push
strategy untuk memperkenalkan dan mempromosikan program yang dibuat
Shopee kepada calon pengguna. Program biasa dibuat dalam bentuk acara,
campaign atau promosi penjualan. Strategi yang digunakan untuk
mempromosikan program yang dibuat Shopee adalah melalui penggunaan media
atau secara langsung. Push strategy digunakan agar calon pengguna menjadi tahu
15. 11
akan Shopee. Push strategy dilakukan dengan cara membuat publikasi terkait
program Shopee ke dalam media. Selain itu Shopee juga membuat suatu acara
atau event.
Pull strategy berguna untuk pengguna mendatangi Shopee. Pull strategy yang
digunakan berupa promosi penjualan berupa potongan harga atau gratis ongkir
kepada calon pengguna Shopee. Pull strategy digunakan agar calon pengguna
tertarik untuk memakai Shopee setelah melihat program Shopee yang ada.
Strategi yang dilakukan Shopee adalah untuk memberikan stimulan kepada
calon pengguna dari segi kognitif, afektif dan konatif. Upaya pembentukan
kesadaran merek Shopee secara kognitif adalah dengan membuat iklan dan
program untuk memberikan pengetahuan tentang merek Shopee sehingga
masyarakat Indonesia tahu bahwa Shopee merupakan e-commerce sebagai tempat
belanja online.
Untuk membuat masyarakat tahu akan merek Shopee, Shopee membuat
program dan promosi yang berkaitan dengan tren dan budaya di Indonesia. Di
Indonesia, terdapat beberapa konten promosi, campaign dan program yang dibuat
dengan berkaitan dengan Indonesia seperti adanya unsur dangdut, artis yang
terkenal di Indonesia dan antusiasme masyarakat Indonesia akan cabang olahraga
sepak bola.
Shopee menembus ke semua segmentasi, namun Shopee memiliki target
khusus yaitu wanita. Alasan Shopee memilih gender wanita sebagai target utama
karena wanita suka belanja baik secara online dan offline. Produk yang lebih
banyak dibeli oleh pengguna beragam mulai dari produk kecantikan seperti alat
dandan, pakaian, skincare, lotion, barang dari luar negeri dan lain-lain. Produk
dibeli karena merupakan produk yang jarang ada di Indonesia[4].
2.2 E-Commerce
2.2.1 Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah sebagian dari e-business yang menggambarkan suatu
proses perdagangan jual beli atau pembelian produk, layanan, dan informasi
melalui jaringan komputer. E-commerce adalah suatu cara yang modern bagi para
pelanggan untuk melakukan pembelian melalui internet. Sebuah produk dapat
16. 12
dipasarkan melalui internet secara online untuk pelanggan maupun bisnis. E-
commerce memanfaatkan teknologi informasi dengan efektif agar dapat
meningkatkan proses jual beli, efisiensi dalam bisnis, dan produk atau layanan
baru lainnya. Baik buruknya kualitas dalam e-commerce dapat ditentukan
berdasarkan kualitas pelayanan suatu perusahaan tersebut[5].
2.2.2 Konsep Dasar E-Commerce
E-commerce merupakan satu jenis mekanisme bisnis yang dilakukan secara
elektronik atau online dan terfokus kepada suatu transaksi dalam bisnis yang
berbasis individu dengan memanfaatkan penggunaan internet yang maksimal
untuk menjual produk atau jasa yang dihasilkan untuk dipasarkan dalam
masyarakat. E-commerce merupakan salah satu media pertukaran barang atau jasa
baik antara dua buah perusahaan (business to business), kepada konsumen secara
langsung (business to consumer), melalui kendala dalam ruang dan waktu yang
dominan. Dengan pemanfaatan aplikasi e-commerce, hubungan antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya akan berjalan dengan lancar, intensif, dan
tidak memerlukan biaya yang besar daripada penggunaan konsep manajemen
secara konvensional (door to door dan one to one relationship).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan internet pada
bisnis e-commerce ini yaitu internet memiliki jangkauan yang sangat luas, cepat
dan mudah diakses oleh publik. Selain itu, internet menggunakan data yang
disusun secara elektronik untuk menyampaikan kepada konsumen terkait dengan
penyampaian data atau pesan. Dengan adanya penyampaian data atau pesan yang
tepat waktu dan konkrit maka dapat dilakukan suatu pengiriman dan penerimaan
suatu data berupa informasi yang ringkas dan mudah dipahami oleh para
konsumen[5].
2.3 Sistem Pembayaran
2.3.1 Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontrak,
fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk
penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta
pemenuhan kewajiban yang dikumpulkan melalui pertukaran “nilai” antar
17. 13
perorangan, bank, dan lembaga lainnya baik domestik maupun antarnegara
(cross border).
Sistem pembayaran juga dikenal dengan suatu rancangan yang membuat
pasar finansial berjalan dan menjadikan riil. Ketika barang digantikan dengan
uang tunai, cek, giro, kartu kredit dan debet, perdagangan semakin meluas dan
biaya transaksi berkurang, serta secara tidak langsung meningkkatkan
spesialisasi barang.
Dengan demikian, dalam sistem pembayaran mekanisme operasional itu
penting karena dalam sistem pembayaran pemindahan aset tidak hanya melalui
transaksi tunai, melainkan non-tunai yang mana diatur dalam mekanisme
operasional tersebut. Sistem pembayaran itu juga merupakan tata cara atau
prosedur yang saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat
pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya transaksi
ekonomi. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat
beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada
penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga.
Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia
dilaksanakan di Bank Indonesia yang dituangkan dalam UU Bank Indonesia.
Jika suatu sistem tidak berhasil maka yang akan terjadi adalah kegiatan dan
fungsi yang dijalankan itu tidak akan berjalan baik, aman, efisien dan lancar.
Dan tidak akan meningkatkan kepastian pembayaran dan menurunnya efisiensi
kerja bank atau instansi sehingga pelayanan jasa tidak baik[6].
2.3.2 Macam – macam Sistem Pembayaran Shopee
a. Transfer Bank
Transfer Bank merupakan metode pembayaran dengan menggunakan
kartu ATM baik kartu debit maupun kartu kredit dan datang kemudian pergi
ke mesin ATM bank tersebut[7].
b. ShopeePay
ShopeePay adalah dompet elektronik yang dikembangkan oleh
perusahaan Shopee yang berguna sebagai layanan pembayaran selama
18. 14
menggunakan aplikasi Shopee. ShopeePay sendiri baru diluncurkan oleh
Shopee pada agustus 2020, pada awal peluncurannya perusahaan Shopee
tidak tanggung-tanggung dalam menggandeng banyak merchant-merchant
kecil untuk menjadi partnernya sehingga menarik minat banyak orang untuk
menggunakannya. Hingga akhirnya sebelum satu tahun peluncurannya yaitu
pada kuartal pertama di tahun 2021, ShopeePay berhasil menduduki peringkat
pertama dompet digital yang banyak digunakan di Indonesia[8].
c. Shopee PayLater
Shopee PayLater merupakan metode pembayaran Beli Sekarang Bayar
Nanti yang disediakan oleh Shopee dan juga Shopee PayLater ini
memungkinkan pengguna berbelanja online dengan mudah di aplikasi
Shopee. Sistem ini seperti kredit atau cicilan, dimana pengguna dapat
berbelanja tanpa harus membayar terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan
pembayaran menggunakan Shpee PayLater, maka tagihan dibayarkan dengan
jangka waktu cicilan yang dipilih dalam transaksi pembayaran pada aplikasi
Shopee. Shopee PayLater bisa dinikmati dengan cicilan bunga 0% dan
Shopee PayLater tanpa minimum transaksi. Melalui fitur Shopee PayLater,
Shopee memberikan keuntungan instan dengan minim kepada pengguna aktif
di aplikasi Shopee[9].
d. Bayar Tunai di Mitra/Agen
Pembayaran melalui Indomaret atau Alfamart dengan cara menunjukkan
kode pembayaran yang telah diberikan[7].
e. Cash On Delivery (COD)
Cash On Delivery (COD) yaitu metode pembayaran yang dilakukan
konsumen berupa pembayaran tunai dikala produk telah dikirim kerumah
konsumen ataupun ke alamat yang telah ditentukan. Cash On Delivery (COD)
menawarkan tatacara pembayaran yang lebih aman dan nyaman serta
membolehkan pelanggan untuk mengecek mutu produk saat pengiriman,
jaminan saat pengiriman srta pembayaran ini menguntungkan bila dibanding
19. 15
dengan tata cara pembayaran online. Oleh sebab itu, COD adalah alternatif
menguntungkan bagi para konsumen yang ingin membeli produk secara
online[10].
2.4. Aplikasi Minitab
Minitab adalah perangkat lunak statistic yang popular dan digunakan secara
luas dalam berbagai industry untuk Analisa data dan pengambilan keputusan.
Dengan antarmuka yang intuitif, Minitab memungkinkan pengguna untuk
mengimpor, menganalisa, dan menginterpretasikan data dengan mudah. Minitab
umumnya digunakan oleh professional statistik, analis kualitas, ilmuan data,
insinyur, dan peneliti di berbagai bidang seperti manufaktur, farmasi, otomotif,
layanan Keuangan, dan banyak lagi. Dengan antarmuka yang mudah digunakan
dan fitur yang kuat, Minitab membantun pengguna untuk melakukan analisis
statistik yang mendalam dan membuat keputusan yang berdasarkan data dengan
lebih percaya diri.
Minitab menyediakan berbagai fitur statistika dasar yang berguna untuk
menganalisis dan memahami data. Berikut adalah beberapa contoh statistika
dasar yang dapat dilakukan dengan menggunakan Minitab:
a. Statistik Deskriptif: Minitab dapat digunakan untuk menghitung statistik
deskriptif seperti mean, median, modus, simpangan baku, rentang, kuartil,
persentil, dan lain-lain. Anda dapat dengan mudah melihat ringkasan
statistik dari data Anda dan memahami karakteristik dasar dari set data
tersebut.
b. Grafik Distribusi: Minitab memungkinkan Anda membuat grafik distribusi
seperti histogram, diagram batang, dan kurva kepadatan. Grafik ini
membantu dalam memvisualisasikan distribusi data dan memperoleh
wawasan tentang pola dan bentuk data.
c. Pengujian Hipotesis: Minitab menyediakan fitur untuk melakukan
pengujian hipotesis statistik. Anda dapat melakukan pengujian t satu
sampel, pengujian dua sampel (independent atau paired), uji chi-square, uji
ANOVA, dan banyak lagi. Minitab akan menghasilkan hasil pengujian yang
meliputi statistik uji, nilai p, dan kesimpulan dari pengujian hipotesis.
20. 16
d. Korelasi dan Regresi: Dengan Minitab, Anda dapat melakukan analisis
korelasi untuk mengukur hubungan antara dua variabel. Selain itu, Anda
dapat melakukan regresi linear sederhana atau regresi linear berganda untuk
memodelkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Minitab akan memberikan output yang mencakup koefisien regresi, statistik
pengujian, dan interpretasi hasil.
e. Analisis Varians (ANOVA): Minitab memungkinkan Anda melakukan
analisis varians untuk membandingkan rata-rata antara tiga atau lebih
kelompok. Anda dapat melakukan ANOVA satu arah (one-way ANOVA)
atau ANOVA dua arah (two-way ANOVA) dan menganalisis perbedaan
yang signifikan antara kelompok-kelompok tersebut.
f. Uji Normalitas: Minitab menyediakan alat untuk melakukan uji normalitas
seperti uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Shapiro-Wilk. Ini membantu Anda
memeriksa apakah data Anda berasal dari distribusi normal atau tidak.
21. 17
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Metodologi Penelitian
1.1.1 Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini adalah
pendekatan penelitian dengan cara mengumpulkan data melalui penggunaan
kuesioner atau survei yang berisi pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diukur secara numerik. Dalam metode ini, responden diminta untuk
menjawab serangkaian pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Proses penggunaan metode kuantitatif kuesioner melibatkan beberapa
tahapan, antara lain:
1. Perencanaan
Menentukan tujuan penelitian, menyusun pertanyaan yang relevan dan
jelas, serta merancang format dan tampilan kuesioner.
2. Pengumpulan Data
Mendistribusikan kuesioner kepada responden yang sesuai dengan sampel
yang ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner melalui platform survei online.
3. Pengolahan Data
Menyusun dan mengelompokkan data yang diperoleh dari kuesioner. Hal
ini melibatkan penginputan data kedalam program analisis statistik.
4. Analisis Data
Menganalisis data dengan menggunakan metode statistik yang sesuai,
seperti analisis deskriptif, analisis regresi, atau uji hipotesis untuk
mendapatkan temuan dan pola yang signifikan.
5. Interpretasi dan Pelaporan
Menafsirkan hasil analisis data dan menyusun laporan penelitian yang
menjelaskan temuan serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi
berdasarkan hasil penelitian.
22. 18
Metode kuantitatif kuesioner memiliki keuntungan dalam memungkinkan
pengumpulan data yang relatif cepat dari sejumlah responden yang representatif.
1.2 Studi Literatur
Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengambil data-data yang diperlukan dari literatur-literatur yang berkaitan.
Bahan-bahan pustaka yang dapat digunakan dalam studi literatur meliputi jurnal
ilmiah, buku, laporan, tesis dan artikel yang berkaitan dengan topik penelitian.
Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis
pengetahuan yang telah ada dalam bidang studi tertentu.
1.3 Hasil dan Pembahasan
Shopee menyediakan beragam sistem pembayaran yang dapat dipilih oleh
konsumen sehingga dapat meningkatkan minat belanja konsumen. Dengan
tersedianya sistem pembayaran yang berbeda-beda, memberikan pilihan yang
beragam kepada konsumen. Setiap konsumen dapat memilih sistem pembayaran
yang sesuai dengan keinginan masing-masing. Dengan adanya sistem pembayaran
yang mudah digunakan juga dapat berpengaruh terhadap minat belanja seseorang.
Jika proses pembayaran cepat, sederhana, dan tidak memerlukan banyak langkah,
maka konsumen cenderung lebih termotivasi untuk berbelanja.
1.3.1 Hasil kuesioner
Dari kuesioner yang disebar, peneliti memperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4. Data Responden Jumlah Transaksi Shopee Dalam Setahun
23. 19
Dari 54 responden didapatkan data 57,4% (31 Responden) yang lumayan
sering menggunakan apilkasi Shopee, yaitu dalam setahun lebih dar 5 kali
melakukan transaksi di aplikasi Shopee. Sedangkan sisanya 29,6% (16
Responden) menyatakan melakukan transaksi 2-5 kali dalam setahun, dan 13% (7
Responden) hampir tidak pernah melakukan transaksi pada aplikasi Shopee,
dalam setahun hanya melakukan 1 kali transaksi.
Gambar 5. Data Responden Rata-Rata Biaya Berbelanja di Shopee Per Tahun
Untuk data rata-rata biaya yang dikeluarkan per tahun untuk berbelanja di
aplikasi Shopee diperoleh 42,6% (23 Responden) menghabiskan biaya untuk
berbelanja di aplikasi Shopee per tahun sebanyak Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000.
Sedangkan 40,7% (22 Responden) lagi rata-rata per tahun mengeluarkan biaya
untuk berbelanja di aplikasi Shopee sebanyak <Rp. 500.000. Dan sisanya 16,7%
(9 Responden) mengeluarkan biaya untuk berbelanja sebanyak >Rp. 1.000.000
dalam kurun waktu 1 tahun.
24. 20
Gambar 6. Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pembelian Suatu Produk
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa 75,9% (41 Responden) menyatakan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi pada aplikasi Shopee
termasuk dalam kategori cepat. Sedangkan sisanya 22,2% (12 Responden)
menyatakan waktu yang dibutuhkan sangat cepat, dan 1,9% (1 Responden)
menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk transaksi tergolong lambat.
Gambar 7. Data Responden Tentang Harga dan Kualitas Produk
Dari 54 kuesioner yang disebar didapatkan data bahwa 53,7% (29
Responden) memberikan nilai 4 terhadap kesesuaian antara harga produk yang
25. 21
dijual dengan kualitas produk yang ada pada aplikasi Shopee. Dan 25,9% (14
Responden) memberikan nilai 3 terhadap kesesuain harga produk dan kualitas
produk. Sementara nilai 1, 2, dan 5 secara berurutan berikan oleh responden
sebanyak 1,9% (1 Responden), 7,4% (4 Responden) dan 11,1% (6 Responden).
Gambar 8. Data Responden Tentang Kesesuain Sistem Pembayaran
Dari data yang terdapat pada diagram di atas dapat disimpulkan bahwa
Shopee menawarkan berbagai macam sistem pembayaran yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari
responden yaitu, nilai yang memiliki hasil tertinggi adalah 5 dengan 44,4% (24
Responden). Dan diikuti oleh nilai 4 dengan hasil 37% (20 Responden).
Sedangkan untuk nilai 1, 2, dan 3 masing-masing memiliki hasil 3,7% (2
Responden), 3,7% (2 Responden), dan 11,1% (6 Responden).
26. 22
Gambar 9. Data Responden Mengenai Kemudahan Tahapan Transaksi
Tahap transaksi pada aplikasi Shopee tergolong sangat mudah dipahami,hal
itu dapat dilihat pada diagram hasil data dari 54 responden yang mengisi
kuesioner. Para responden memberikan nilai tertinggi terhadap nilai 4 dan 5 yaitu,
nilai 4 mendapatkan hasil 44,4% (24Responden)dan nilai 5 mendapatkan hasil
37% (20 Responden). Sedangkan nilai terendah 1, 2, dan 3 diberikan oleh
responden masing-masing dengan hasil 1,9% (1 Responden), 3,7% (2
Responden), dan 13% (7 Responden).
Gambar 10. Sistem Pembayaran Yang Sering Digunakan
27. 23
Dari 6 sistem pembayaran yang ada pada aplikasi Shopee yang banyak
diminati oleh konsumen adalah sistem pembayaran Transfer Bank dan COD.
Sistem pembayaran Transfer Bank diminati oleh 31 responden (57,4%) dari 54
responden, sedangkan sistem pembayaran COD diminati oleh 25 responden
(46,3%). Namun, sistem pembayaran ShopeePay dan Bayar Tunai di Mitra/Agen
tidak banyak diminati, kedua sistem pembayaran tersebut dipilih oleh 11
responden (20,4%) untuk ShopeePay dan 5 responden (9,3%) untuk Bayar Tunai
di Mitra/Agen. Lain halnya dengan sistem pembayaran SpayLater dan BCA
OneKlik, tidak ada responden yang memilih kedua sistem pembayaran tersebut.
Gambar 11. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Sistem Pembayaran
Konsumen memliki kepuasan yang tinggi terhadap sistem pembayaran yang
ditawarkan oleh Shopee. Dari diagram di atas dapat dilihat tingkat kepuasan yang
diberikan oleh responden terhadap sistem pembayaran tersebut berkisar di nilai 4
dan 5, yaitu nilai 4 mendapatkan hasil 50% (27 Responden) dan nilai 5
mendapatkan hasil 33,3% (18 Responden). Sementara 9 responden memberikan
tingkat kepuasan yang rendah yaitu, 5 responden (9,3%) memberikan nilai 3 dan
sisanya 4 responden lagi masing-masing memberikan nilai 2 dan 1.
28. 24
1.3.2 Analisa Aplikasi Minitab
Hasil analisa aplikasi minitab pada pengaruh sistem pembayaran terhadap
minat belanja mencapai 8,49% atau (80,49%) dilihat pada R-sq Model Sumary.
Dengan nilai masing-masing koefisien yang mempengaruhi, COD (x1) 0,185,
Transfer Bank (x2) 0,104, dan yang tertinggi ShopeePay (x3) dengan nilai
koefisien 0,493. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar hasil Analisa minitab
berikut :
Gambar 12. Hasil analisa dengan aplikasi minitab
29. 25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa tingkat kepuasan konsumen
terhadap sistem pembayaran yang disediakan oleh shopee sangat memuaskan.
Hasil survei mengatakan 45 dari 54 konsumen mengatakan puas dan sangat
memuaskan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi minat belanja konsumen,
diantaranya :
1. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sangat cepat,
2. Langkah-langkah dalam tahapan transaksi sangat mudah dipahami,
3. Harga produk sesuai dengan kualitas dan banyak pilihan,
4. Tersedia banyak pilihan metode pembayaran yang dapat digunakan
oleh konsumen sesuai kebutuhan.
Banyak konsumen yang puas berbelanja di shopee hingga berulang kali.
Bahkan konsumen dapat menghabiskan biaya melebihi satu juta dalam setahun
dengan berbelanja lebih dari lima kali. Dapat kita lihat bahwa minat belanja
konsumen sangat tinggi pada shopee. Namun dari segala kemudahan yang
ditawarkan oleh e-commerce shopee, sistem pembayaran adalah yang menjadi
pengaruh terbesar bagi minat belanja konsumen. Dari hasil survei kuesioner dapat
kita lihat 31 dari 54 responden memilih transfer bank sebagai metode pembayaran,
diikuti 25 dari 54 responden memilih metode COD, disusul metode ShopeePay
sebanyak 11 dari 54 responden dan terakhi 5 dari 54 responden memilih bayar
tunai Dimitra/agen. Sehingga kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil survey
kuesioner terhadap sistem pembayaran pada Shopee yang paling diminati
konsumen adalah system pembayaran transfer bank.
Berdasarkan hasil analisa pada aplikasi Minitab untuk mengetahui tingkat
pengaruh sistem pembayaran terhadap minat belanja konsumen didapatkan bahwa
metode pembayaran yang sangat mempengaruhi minat belanja konsumen adalah
ShopeePay. Hal ini berdasarkan kalkulasi perbandingan antara konsumen baru
30. 26
dan konsumen lama. Konsumen lama disini dimaksudkan bagi konsumen yang
melakukan transaksi lebih dari 5 kali dalam setahun. Dari keseluruhan penelitian
ini dapat diambil kesimpulan bahwa minat belanja konsumen pada aplikasi shopee
sangat dipengaruhi oleh sistem pembayaran dengan persentase 80,49%.
4.2 Saran
Kami berharap hasil penelitian ini dapat terus dikembangkan oleh peneliti-
peneliti selanjutnya. Agar dapat menciptakan sebuah aplikasi e-commerce yang
bisa memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Dikarenakan dengan
berjalan nya waktu dan tidak bisa kita pungkiri bahwa masyarakat masa sekarang
lebih suka berbelanja online.
31. 27
DAFTAR PUSTAKA
[1] C. Gudiato, E. Sediyono, I. Sembiring, M. S. Informasi, T. Informasi, and K. S.
Wacana, “Analisis Sistem E-Commerce pada Shopee untuk meningkatkan daya
saing menggunakan metode S.W.O.T,” JIFOTECH (JOURNAL Inf. Technol.,
vol. 2, no. 1, 2022, [Online]. Available: https://www.webretailer.com/b/online-
[2] T. Setyowati, “ANALISIS PEMASARAN E-COMMERCE SHOPEE,” 2018.
[3] I. Y. Musyawarah and D. Idayanti, “Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Penjualan Pada Usaha Ibu Bagas di Kecamatan Mamuju,”
Forecast. J. Ilm. Ilmu Manaj., vol. 1, no. 1, pp. 1–13, 2022.
[4] S. Kangean and F. Rusdi, “Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran dalam
Persaingan E-Commrece di Indonesia,” Prologia, vol. 4, no. 2, p. 280, 2020, doi:
10.24912/pr.v4i2.6504.
[5] D. Larasati, “UPAYA PENGEMBANGAN DAN PERAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN DALAM E-COMMERCE SHOPEE,” Jkpim J.
Kaji. dan Penal. Ilmu Manaj., vol. 1, no. 1, 2023.
[6] N. Febriani, “Pengaruh penggunaan sistem pembayaran shopee,” 2023.
[7] P. M. Shafa and J. Hariyanto, “Pengaruh Harga, Ulasan Produk, dan Metode
Pembayaran Terhadap Keputusan Pembelian dalam Berbelanja Online Melalui
Aplikasi Shopee (Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi Shopee Di Bekasi),” J.
Sekol. Tinggi Ilmu Ekon. Indones., pp. 1–18, 2020.
[8] N. A. A. Hidayanti, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan ShopeePay
Sebagai Alat Transaksi,” Univ. Islam Indones., vol. 14, no. 1, pp. 1–13, 2021.
[9] N. R. Safitri, “Sistem Shopee Paylater Dalam Pembayaran Jual Beli Online
Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah,” Univ. Islam Negeri, 2022.
[10] M. Fathur, R. Zuhada, Z. Zahara, B. Surbakti, E. Khairani, and P. R. Silalahi,
“PENGARUH METODE PEMBAYARAN CASH ON DELIVERY PADA
APLIKASI SHOPEE TERHADAP DAYA BELI KONSUMEN ( Studi Kasus
Pada Mahasiswa UINSU ),” vol. 3, no. 1, pp. 105–114, 2023.