SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KRIMINOLOGIKRIMINOLOGI
PENDAHULUAN
Pengertian
• Kriminologi berasal dari kata crimen
(kejahatan) dan Logos (pengetahuan /ilmu
pengetahuan). Kriminologi = Ilmu yang
mempelajari kejahatan.
• Baru diperkenalkan oleh P. Topinard pada
tahun 1879.
Menurut EH Sutherland, KriminologiMenurut EH Sutherland, Kriminologi
adalah seperangkat penget yangadalah seperangkat penget yang
mempelajari kejh sebagai fenomenamempelajari kejh sebagai fenomena
sosial, termasuk didalamnya prosessosial, termasuk didalamnya proses
pembuatan UU, pelanggaran UU danpembuatan UU, pelanggaran UU dan
reaksi thd pelanggaran UU.reaksi thd pelanggaran UU.
Kriminologi
Mengapa ?
Bagaimana ?
Mengapa manusia Melakukan
Kejahatan/Tindak pidana
Bagaimana Cara
Menanggulanginya Melalui
Kebijakan Kriminal
(Criminal Policy)
Kriminologi IP yang mempelajari tentang seluk
beluk kejahatan dan upaya
penanggulangannya
TujuanTujuan
Tujuan mempelajari kriminologi adalahTujuan mempelajari kriminologi adalah
untuk mempelajari kejahatan dariuntuk mempelajari kejahatan dari
berbagai aspek, sehingga diharapkanberbagai aspek, sehingga diharapkan
dapat memperoleh pemahaman mengenaidapat memperoleh pemahaman mengenai
fenomena kejahatan dengan lebih baik.fenomena kejahatan dengan lebih baik.
Arti Kriminologi Bagi Hk PidanaArti Kriminologi Bagi Hk Pidana
• Kriminologi sebagaiKriminologi sebagai Signal wetenschapSignal wetenschap
• Hsl penlit Krim dpt mbantu pmrth dlmHsl penlit Krim dpt mbantu pmrth dlm
menangani msl kejhatan terutamamenangani msl kejhatan terutama
dibidang etiologi kriminal dan penologi.dibidang etiologi kriminal dan penologi.
• Penelit Krim dpt dipakai utk membantuPenelit Krim dpt dipakai utk membantu
pembuatan UU (kriminalisasi) danpembuatan UU (kriminalisasi) dan
pencabutan UU (dekriminalisasi).pencabutan UU (dekriminalisasi).
Sejarah Perkembangan pengertianSejarah Perkembangan pengertian
kejahatankejahatan
• Kejht dianggap sbg persoalan pribadi danKejht dianggap sbg persoalan pribadi dan
keluarga. Pembalasankeluarga. Pembalasan
(code Hammurabi—tahun 1900 SM)(code Hammurabi—tahun 1900 SM)
• Raja hanya bertindak thd kejahat2 yg ditujukanRaja hanya bertindak thd kejahat2 yg ditujukan
kepadanya. Sdgkan kejht thd individu mshkepadanya. Sdgkan kejht thd individu msh
merupakan urusan pribadi.merupakan urusan pribadi.
• seiring dg konsep “parents patriae”, makaseiring dg konsep “parents patriae”, maka
kejaht menjadi urusan raja (negara), sehinggakejaht menjadi urusan raja (negara), sehingga
main hakim sendiri tidak diperbolehkan.main hakim sendiri tidak diperbolehkan.
• kejahatan sebagai perbuatan yang
melanggar UU asas legalitas.
Sedangkan hakim hanya sebagai
mulut/corong UU.(Mazhab Klasik)
• kejahatan merupakan perbuatan yang
melanggar hukum alam. (Mazhab positif)
• kejahatn merupakan kompleksitas
kehidupan, yang terkait dg berbagai
persoalan kehidupan.
Hub. Kejahatn dg UUHub. Kejahatn dg UU
Ada tiga pandangan:Ada tiga pandangan:
• Model konsensusModel konsensus
berasumsi bahwa UU mrp pencerminan dr nilai2 dsarberasumsi bahwa UU mrp pencerminan dr nilai2 dsar
kehidupan sosial. UU merupakan wujud konkrit darikehidupan sosial. UU merupakan wujud konkrit dari
nilai2 kolektif, karena semua org dianggap telahnilai2 kolektif, karena semua org dianggap telah
menyepakati.menyepakati.
• Model pluralisModel pluralis
Menyadari bhw ada keanekaragaman kelompok2Menyadari bhw ada keanekaragaman kelompok2
sosial yg mempunyai perbedaan dan persaingan atassosial yg mempunyai perbedaan dan persaingan atas
kepentingan dan nilai2. UU dianggap sbg jalan tengahkepentingan dan nilai2. UU dianggap sbg jalan tengah
dari kepentingan2 dan nilai2.dari kepentingan2 dan nilai2.
• Model konflik.Model konflik.
UU tidak dipandang sbg alat yg netralUU tidak dipandang sbg alat yg netral
utk menyelesaikan persoalan, tetapi sbgutk menyelesaikan persoalan, tetapi sbg
mekanisme yg diciptakan oleh kelompokmekanisme yg diciptakan oleh kelompok
politik yg paling berkuasa utk melindungipolitik yg paling berkuasa utk melindungi
dan mencapai kepentingan2nya.dan mencapai kepentingan2nya.
Hub. Kejah dg AgamaHub. Kejah dg Agama
• Abad XIX muncul Teori Maine bhwAbad XIX muncul Teori Maine bhw
agama mrp sumber dr hukumagama mrp sumber dr hukum
• Tidak ada studi pasti yang menyatakanTidak ada studi pasti yang menyatakan
apakah kejahatan sama dengan dosa,apakah kejahatan sama dengan dosa,
sehingga Hukum Pidana hanyasehingga Hukum Pidana hanya
merupakan daftar dari perbuatan2 dosa.merupakan daftar dari perbuatan2 dosa.
Hub. Kej dg KebiasaanHub. Kej dg Kebiasaan
• Kebiasaan merupakan sumber hukum danKebiasaan merupakan sumber hukum dan
seringkali kebiasaan juga dapat ditarikseringkali kebiasaan juga dapat ditarik
menjadi perbuatan2 yg dilarang olehmenjadi perbuatan2 yg dilarang oleh
hukum. H. Kontorowiczhukum. H. Kontorowicz
Hub. Kej dg MoralHub. Kej dg Moral
• Menurt GP. HoefnagelsMenurt GP. Hoefnagels
AmoralKejahatan
Kejahatan
Amoral Amoral
Kejahatan
Amoral
Kejahatan
Hub. Kej dg Moral (2)Hub. Kej dg Moral (2)
Menurut H. MannheimMenurut H. Mannheim
A : Sejumlah perbuatan amoral tetapi tdk illegalA : Sejumlah perbuatan amoral tetapi tdk illegal
B : sejumlah perbuatan yg amoral dan juga illegalB : sejumlah perbuatan yg amoral dan juga illegal
C : Sejumlah perbuatan illegal, tetapi tdk amoralC : Sejumlah perbuatan illegal, tetapi tdk amoral
A B C
Amoral Illegal
Ruang Lingkup KriminologiRuang Lingkup Kriminologi
Menurut Sutherland : Krim terdr dr 3 bagianMenurut Sutherland : Krim terdr dr 3 bagian
• Etiologi Kriminal yaitu usaha ilmiah utk mencariEtiologi Kriminal yaitu usaha ilmiah utk mencari
sebab2 kejht.sebab2 kejht.
• Penologi yaitu mempelajari sejarah lahirnyaPenologi yaitu mempelajari sejarah lahirnya
pidana (hukuman), perkembangan, arti danpidana (hukuman), perkembangan, arti dan
faedahnya.faedahnya.
• sosiologi hukum (pidana) yaitu analisis ilmiahsosiologi hukum (pidana) yaitu analisis ilmiah
thd kondisi2 yg mempengaruhi hkm (pidana).thd kondisi2 yg mempengaruhi hkm (pidana).
Obyek Studi kriminologi
• Kejahatan
• Pelaku
• Reaksi masyarakat Thd Kejahat dan
Pelaku.
Kongres ke-5 PBB ttg Pencegahan
Kejahatan & Pembinaan Pelanggar Hukum
1975
• Illegal abuses of economic power (penyalahgunaan
kekuasaan ekonomi scr melawan hukum) :
Pelanggaran thd peraturan ketenagakerjaan, penipuan
konsumen, pelanggaran thd peraturan lingkungan,
pelanggaran thd peraturan pajak
• Illegal abuse of public power (penyalahgunaan
kekuasaan umum scr melawan hukum) :
Pelanggaran thd HAM, penyalahgunaan wewenang oleh
alat penguasa, misal : penangkapan & penahanan yg
melanggar hukum
Pelaku
• Kriminologi positivis : mencari sebab2 kejahatan dr
aspek biologik, psikologik, maupun sosio-kultural
• Studi tsb mengandung kelemahan :
1. sbg sampel dianggap kurang valid, tdk mewakili
pelaku kejahatan scr representatif
2. pelaku kejahatan white collar crime sangat jarang di
proses mll peradilan pidana
3. UU Pidana yg berat sebelah
4. maraknya kejahatan korporasi (terorganisir)
• Studi ttg kejahatan yg mnerugikan masy ttp UU blm
mengaturnya
• Stlh thn ‘60an diarahkan thd proses bekerjanya (&
pembuatan) hukum, khususnya kinerja aparat penegak
hukum
AliranAliran PemikiranPemikiran KriminologiKriminologi
  Klasik Positive Kritis
Kebebasan 
Tingkah 
laku
• Tingkah laku mns itu 
bebas, ia bebas memilih.
• Intelegensi dan 
rasionalitas mrp ciri 
fundamental mns
Tingkah laku mns terikat.
Perilaku mns ditentukan oleh 
faktor2 diluar kontrolnya, 
baik biologik maupun 
kultural
• Tidak menjawab 
apakah prilaku 
manusia bebas atau 
terikat.
• Kriminologi 
diarahkan pada 
mempelajari proses 
manusia dlm 
membangun dunianya.
Kejahatan • Mrp hasil pilihan bebas 
dr individu dlm menilai 
untung rugi melkkan 
kejh.
• Mrp pelanggaran thd 
perbuatan yg dilarang 
UU (Pidana)
• Mrp sesuatu yg melekat 
pada faktor biologik atau 
kultur manusia ttt.
• Mrp perbuatan yg 
merugikan masy, baik yg 
diatur dlm UU pidana, 
perdata, administrasi, ham, 
dll
• Kej merup konstruksi 
sosial.
• Kejahatan dan 
penjahat bukanlah 
fenomena yg berdiri 
sendiri.
Tugas 
Kriminologi
• Membuat pola dan 
menguji sistem hukuman 
yg dpt meminimalkan 
terjadinya kejahatan.
• Meningkatkan kerugian
Menganalisis sebab2 kejahatan 
melalui studi ilmiah thd ciri-
ciri penjahat dr fisik, sosial 
maupun kultural
Menganalisis proses2 
bagaimana cap jahat tsb 
diterapkan thd tindakan2 
dan orang2 tertentu.
Ruang 
lingkup
Penologi Etiologi Kriminal Sosiologi Hukum Pidana
Tokoh Cessare Beccaria C. Lombrosso A. Strauss

More Related Content

What's hot

P. 2 sejarah viktimologi..
P. 2 sejarah viktimologi..P. 2 sejarah viktimologi..
P. 2 sejarah viktimologi..yudikrismen1
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnP. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnyudikrismen1
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Ayu Sulastri
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 

What's hot (20)

P. 2 sejarah viktimologi..
P. 2 sejarah viktimologi..P. 2 sejarah viktimologi..
P. 2 sejarah viktimologi..
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnP. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Hukum pidana internasional
Hukum pidana internasionalHukum pidana internasional
Hukum pidana internasional
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 

Similar to KRIMINOLOGI PENDEKATAN

KRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxKRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxhaniekusuma
 
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBuku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBUMIManilapai1
 
Pengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiPengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiRifan Adriansyah
 
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologibahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologiRobyJuniawan
 
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxKRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxarisirawan7
 
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docxDefinisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docxAryaWiguna9
 
Antropologi hukum
Antropologi hukumAntropologi hukum
Antropologi hukumdinizi
 
KRIMINOLOGI PERKULIAHAN 1.pptx
KRIMINOLOGI  PERKULIAHAN 1.pptxKRIMINOLOGI  PERKULIAHAN 1.pptx
KRIMINOLOGI PERKULIAHAN 1.pptxMSBPDIH
 
Sari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxSari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxTheFlat1
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Belum Kerja
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121MujiKuswanto
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copyDian Indriani
 
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaBab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaSilvester Nyawai
 

Similar to KRIMINOLOGI PENDEKATAN (20)

Pertemuan ke-4.pptx
Pertemuan ke-4.pptxPertemuan ke-4.pptx
Pertemuan ke-4.pptx
 
KRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxKRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptx
 
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBuku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Pengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiPengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologi
 
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologibahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
 
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxKRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
 
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docxDefinisi_Antropologi_Hukum.docx
Definisi_Antropologi_Hukum.docx
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Antropologi hukum
Antropologi hukumAntropologi hukum
Antropologi hukum
 
Kriminologi kd1
Kriminologi kd1Kriminologi kd1
Kriminologi kd1
 
Viktimologi
ViktimologiViktimologi
Viktimologi
 
KRIMINOLOGI PERKULIAHAN 1.pptx
KRIMINOLOGI  PERKULIAHAN 1.pptxKRIMINOLOGI  PERKULIAHAN 1.pptx
KRIMINOLOGI PERKULIAHAN 1.pptx
 
Sari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxSari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptx
 
Materi Antropologi Hukum
Materi Antropologi HukumMateri Antropologi Hukum
Materi Antropologi Hukum
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
 
BAB 1. kelas 11.pptx
BAB 1. kelas 11.pptxBAB 1. kelas 11.pptx
BAB 1. kelas 11.pptx
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copy
 
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesiaBab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
Bab 1 nampak tilas ham manusia di indonesia
 

More from Sigit Riono

Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 
Hukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiHukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiSigit Riono
 
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013Sigit Riono
 
Hukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiHukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiSigit Riono
 
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013Sigit Riono
 
3 diagram matriks baris dan kolom
3 diagram matriks baris dan kolom3 diagram matriks baris dan kolom
3 diagram matriks baris dan kolomSigit Riono
 
Perkawinan di luar indonesia
Perkawinan di luar indonesiaPerkawinan di luar indonesia
Perkawinan di luar indonesiaSigit Riono
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkunganSigit Riono
 
Pidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanPidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanSigit Riono
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanSigit Riono
 
Kemahiran Bantan Hukum
Kemahiran Bantan HukumKemahiran Bantan Hukum
Kemahiran Bantan HukumSigit Riono
 

More from Sigit Riono (13)

Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Hukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiHukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusi
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013
Sistematika proposal skripsi FH unnes -2013
 
Hukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusiHukum acara mahkamah konstitusi
Hukum acara mahkamah konstitusi
 
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013
Terorisme untuk mahasiswa UNNES 2013
 
3 diagram matriks baris dan kolom
3 diagram matriks baris dan kolom3 diagram matriks baris dan kolom
3 diagram matriks baris dan kolom
 
Perkawinan di luar indonesia
Perkawinan di luar indonesiaPerkawinan di luar indonesia
Perkawinan di luar indonesia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
Pidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanPidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaan
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
 
Kemahiran Bantan Hukum
Kemahiran Bantan HukumKemahiran Bantan Hukum
Kemahiran Bantan Hukum
 

KRIMINOLOGI PENDEKATAN

  • 2. PENDAHULUAN Pengertian • Kriminologi berasal dari kata crimen (kejahatan) dan Logos (pengetahuan /ilmu pengetahuan). Kriminologi = Ilmu yang mempelajari kejahatan. • Baru diperkenalkan oleh P. Topinard pada tahun 1879.
  • 3. Menurut EH Sutherland, KriminologiMenurut EH Sutherland, Kriminologi adalah seperangkat penget yangadalah seperangkat penget yang mempelajari kejh sebagai fenomenamempelajari kejh sebagai fenomena sosial, termasuk didalamnya prosessosial, termasuk didalamnya proses pembuatan UU, pelanggaran UU danpembuatan UU, pelanggaran UU dan reaksi thd pelanggaran UU.reaksi thd pelanggaran UU.
  • 4. Kriminologi Mengapa ? Bagaimana ? Mengapa manusia Melakukan Kejahatan/Tindak pidana Bagaimana Cara Menanggulanginya Melalui Kebijakan Kriminal (Criminal Policy) Kriminologi IP yang mempelajari tentang seluk beluk kejahatan dan upaya penanggulangannya
  • 5. TujuanTujuan Tujuan mempelajari kriminologi adalahTujuan mempelajari kriminologi adalah untuk mempelajari kejahatan dariuntuk mempelajari kejahatan dari berbagai aspek, sehingga diharapkanberbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman mengenaidapat memperoleh pemahaman mengenai fenomena kejahatan dengan lebih baik.fenomena kejahatan dengan lebih baik.
  • 6. Arti Kriminologi Bagi Hk PidanaArti Kriminologi Bagi Hk Pidana • Kriminologi sebagaiKriminologi sebagai Signal wetenschapSignal wetenschap • Hsl penlit Krim dpt mbantu pmrth dlmHsl penlit Krim dpt mbantu pmrth dlm menangani msl kejhatan terutamamenangani msl kejhatan terutama dibidang etiologi kriminal dan penologi.dibidang etiologi kriminal dan penologi. • Penelit Krim dpt dipakai utk membantuPenelit Krim dpt dipakai utk membantu pembuatan UU (kriminalisasi) danpembuatan UU (kriminalisasi) dan pencabutan UU (dekriminalisasi).pencabutan UU (dekriminalisasi).
  • 7. Sejarah Perkembangan pengertianSejarah Perkembangan pengertian kejahatankejahatan • Kejht dianggap sbg persoalan pribadi danKejht dianggap sbg persoalan pribadi dan keluarga. Pembalasankeluarga. Pembalasan (code Hammurabi—tahun 1900 SM)(code Hammurabi—tahun 1900 SM) • Raja hanya bertindak thd kejahat2 yg ditujukanRaja hanya bertindak thd kejahat2 yg ditujukan kepadanya. Sdgkan kejht thd individu mshkepadanya. Sdgkan kejht thd individu msh merupakan urusan pribadi.merupakan urusan pribadi. • seiring dg konsep “parents patriae”, makaseiring dg konsep “parents patriae”, maka kejaht menjadi urusan raja (negara), sehinggakejaht menjadi urusan raja (negara), sehingga main hakim sendiri tidak diperbolehkan.main hakim sendiri tidak diperbolehkan.
  • 8. • kejahatan sebagai perbuatan yang melanggar UU asas legalitas. Sedangkan hakim hanya sebagai mulut/corong UU.(Mazhab Klasik) • kejahatan merupakan perbuatan yang melanggar hukum alam. (Mazhab positif) • kejahatn merupakan kompleksitas kehidupan, yang terkait dg berbagai persoalan kehidupan.
  • 9. Hub. Kejahatn dg UUHub. Kejahatn dg UU Ada tiga pandangan:Ada tiga pandangan: • Model konsensusModel konsensus berasumsi bahwa UU mrp pencerminan dr nilai2 dsarberasumsi bahwa UU mrp pencerminan dr nilai2 dsar kehidupan sosial. UU merupakan wujud konkrit darikehidupan sosial. UU merupakan wujud konkrit dari nilai2 kolektif, karena semua org dianggap telahnilai2 kolektif, karena semua org dianggap telah menyepakati.menyepakati. • Model pluralisModel pluralis Menyadari bhw ada keanekaragaman kelompok2Menyadari bhw ada keanekaragaman kelompok2 sosial yg mempunyai perbedaan dan persaingan atassosial yg mempunyai perbedaan dan persaingan atas kepentingan dan nilai2. UU dianggap sbg jalan tengahkepentingan dan nilai2. UU dianggap sbg jalan tengah dari kepentingan2 dan nilai2.dari kepentingan2 dan nilai2.
  • 10. • Model konflik.Model konflik. UU tidak dipandang sbg alat yg netralUU tidak dipandang sbg alat yg netral utk menyelesaikan persoalan, tetapi sbgutk menyelesaikan persoalan, tetapi sbg mekanisme yg diciptakan oleh kelompokmekanisme yg diciptakan oleh kelompok politik yg paling berkuasa utk melindungipolitik yg paling berkuasa utk melindungi dan mencapai kepentingan2nya.dan mencapai kepentingan2nya.
  • 11. Hub. Kejah dg AgamaHub. Kejah dg Agama • Abad XIX muncul Teori Maine bhwAbad XIX muncul Teori Maine bhw agama mrp sumber dr hukumagama mrp sumber dr hukum • Tidak ada studi pasti yang menyatakanTidak ada studi pasti yang menyatakan apakah kejahatan sama dengan dosa,apakah kejahatan sama dengan dosa, sehingga Hukum Pidana hanyasehingga Hukum Pidana hanya merupakan daftar dari perbuatan2 dosa.merupakan daftar dari perbuatan2 dosa.
  • 12. Hub. Kej dg KebiasaanHub. Kej dg Kebiasaan • Kebiasaan merupakan sumber hukum danKebiasaan merupakan sumber hukum dan seringkali kebiasaan juga dapat ditarikseringkali kebiasaan juga dapat ditarik menjadi perbuatan2 yg dilarang olehmenjadi perbuatan2 yg dilarang oleh hukum. H. Kontorowiczhukum. H. Kontorowicz
  • 13. Hub. Kej dg MoralHub. Kej dg Moral • Menurt GP. HoefnagelsMenurt GP. Hoefnagels AmoralKejahatan Kejahatan Amoral Amoral Kejahatan Amoral Kejahatan
  • 14. Hub. Kej dg Moral (2)Hub. Kej dg Moral (2) Menurut H. MannheimMenurut H. Mannheim A : Sejumlah perbuatan amoral tetapi tdk illegalA : Sejumlah perbuatan amoral tetapi tdk illegal B : sejumlah perbuatan yg amoral dan juga illegalB : sejumlah perbuatan yg amoral dan juga illegal C : Sejumlah perbuatan illegal, tetapi tdk amoralC : Sejumlah perbuatan illegal, tetapi tdk amoral A B C Amoral Illegal
  • 15. Ruang Lingkup KriminologiRuang Lingkup Kriminologi Menurut Sutherland : Krim terdr dr 3 bagianMenurut Sutherland : Krim terdr dr 3 bagian • Etiologi Kriminal yaitu usaha ilmiah utk mencariEtiologi Kriminal yaitu usaha ilmiah utk mencari sebab2 kejht.sebab2 kejht. • Penologi yaitu mempelajari sejarah lahirnyaPenologi yaitu mempelajari sejarah lahirnya pidana (hukuman), perkembangan, arti danpidana (hukuman), perkembangan, arti dan faedahnya.faedahnya. • sosiologi hukum (pidana) yaitu analisis ilmiahsosiologi hukum (pidana) yaitu analisis ilmiah thd kondisi2 yg mempengaruhi hkm (pidana).thd kondisi2 yg mempengaruhi hkm (pidana).
  • 16. Obyek Studi kriminologi • Kejahatan • Pelaku • Reaksi masyarakat Thd Kejahat dan Pelaku.
  • 17. Kongres ke-5 PBB ttg Pencegahan Kejahatan & Pembinaan Pelanggar Hukum 1975 • Illegal abuses of economic power (penyalahgunaan kekuasaan ekonomi scr melawan hukum) : Pelanggaran thd peraturan ketenagakerjaan, penipuan konsumen, pelanggaran thd peraturan lingkungan, pelanggaran thd peraturan pajak • Illegal abuse of public power (penyalahgunaan kekuasaan umum scr melawan hukum) : Pelanggaran thd HAM, penyalahgunaan wewenang oleh alat penguasa, misal : penangkapan & penahanan yg melanggar hukum
  • 18. Pelaku • Kriminologi positivis : mencari sebab2 kejahatan dr aspek biologik, psikologik, maupun sosio-kultural • Studi tsb mengandung kelemahan : 1. sbg sampel dianggap kurang valid, tdk mewakili pelaku kejahatan scr representatif 2. pelaku kejahatan white collar crime sangat jarang di proses mll peradilan pidana 3. UU Pidana yg berat sebelah 4. maraknya kejahatan korporasi (terorganisir)
  • 19. • Studi ttg kejahatan yg mnerugikan masy ttp UU blm mengaturnya • Stlh thn ‘60an diarahkan thd proses bekerjanya (& pembuatan) hukum, khususnya kinerja aparat penegak hukum
  • 21.   Klasik Positive Kritis Kebebasan  Tingkah  laku • Tingkah laku mns itu  bebas, ia bebas memilih. • Intelegensi dan  rasionalitas mrp ciri  fundamental mns Tingkah laku mns terikat. Perilaku mns ditentukan oleh  faktor2 diluar kontrolnya,  baik biologik maupun  kultural • Tidak menjawab  apakah prilaku  manusia bebas atau  terikat. • Kriminologi  diarahkan pada  mempelajari proses  manusia dlm  membangun dunianya. Kejahatan • Mrp hasil pilihan bebas  dr individu dlm menilai  untung rugi melkkan  kejh. • Mrp pelanggaran thd  perbuatan yg dilarang  UU (Pidana) • Mrp sesuatu yg melekat  pada faktor biologik atau  kultur manusia ttt. • Mrp perbuatan yg  merugikan masy, baik yg  diatur dlm UU pidana,  perdata, administrasi, ham,  dll • Kej merup konstruksi  sosial. • Kejahatan dan  penjahat bukanlah  fenomena yg berdiri  sendiri.