3. KLASIFIKASI PENELITIAN
Penelitian dasar: bertujuan untuk mengembangkan
tiori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung yang bersifat praktis (umumnya dilakukan di
laboratorium, dengan kondisi terkontrol dan tetap)
Penelitian terapan : bertujuan untuk menerapkan,
menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori
yang diterapkan dalam memecahkan masalah-
masalah praktis
Penelitian pengembangan: bertujuan untuk
menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat
diaplikasikan , dimana dalam penelitian ini akan
menemukan, mengembangkan dan menvalidasi suatu
produk
4. KLASIFIKASI PENELITIAN
Penelitian eksperimen: penelitian
dilaboratorium dengan kondisi terkontrol,
sehingga tidak terdapat pengaruh luar
Metode Survey: digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu
Metode naturalistik: digunakan untuk
meneliti tempat alamiah tanpa dilakukan
sebuah perlakuan
6. KLASIFIKASI METODE PENELITIAN
Metode Kuantitatif/ positivistic memenuhi
kaidah ilmiah: konkrit/empiris, objektif, terukur,
rasional dan sistematis.
Penelitian Kuantitatif bersifat deduktif: untuk
menjawab rumusan masalah, digunakan konsep
teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis
Penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic dari hasil populasi tertentu
menggunakan instrument.
Metode kualitatif/ pospositivistik / interpretive: karena
data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan.
Penelitian kualitatif bersifat induktif:
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
dilapangan dan kemudian dikontruksi menjadi
hipotesis atau teori
7. JENIS-JENIS PENELITIAN
1. PENELITIAN DESKRIPTIF: PENELITIAN YANG
MENGGUNAKAN OBSERVASI, WAWANCARA,
ATAU ANGKET MENGENAI KEADAAN SEKARANG
INI DAN SUBJEK YANG SEDANG DITELITI.
TUJUAN PENELITIAN: UNTUK MELUKISKAN DAN
MENGGAMBARKAN SECARA VERBAL DAN GRAFIS
TERHADAP SITUASI ATAU PERISTIWA YANG
DIAMATI.
CONTOH MASALAH PENELITIAN DESKRIPTIF:
RENDAHNYA KEDISIPLINAN MASYARAKAT DALAM
MENTAATI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS
8. JENIS-JENIS PENELITIAN
2. PENELITIAN PENGEMBANGAN: PENELITIAN YANG
DILAKUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN SUATU
PRODUK.
TUJUAN PENELITIAN: UNTUK MENGEMBANGKAN
MODEL , PRODUK, DLL
CONTOH: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KASUS PADA
MATA KULIAH ASPEK HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
MASALAH PENELITIAN PENGEMBANGAN:
1. SULITNYA MAHASISWA MEMAHAMI SUMBER
BELAJAR ADA
9. JENIS-JENIS PENELITIAN
3. PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF: PENELITIAN
YANG DILAKUKAN UNTUK MENCARI HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT YANG MUNGKIN TERJADI MELALUI
PENGAMATAN DAN MELIHAT FAKTOR
PENYEBABNYA
10. JENIS-JENIS PENELITIAN
4. PENELITIAN EKSPERIMEN: PENELITIAN YANG
BENAR-BENAR UNTUK MELIHAT HUBUNGAN
SEBAB AKIBAT. PERLAKUAN YANG DIBERIKAN
TERHADAP VARIABEL BEBAS DILIHAT HASILNYA
PADA VARIABEL TERIKAT. PERLAKUANNYA
DIMANIPULATIF
CONTOH MASALAH PENELITIAN EKSPERIMEN:
-RENDAHNYA PEMAHAMAN HUKUM
MASYARAKAT DI DESA A.
JUDUL: PENGARUH INTERAKSI ANTARA METODE
PENYULUHAN DAN LOKASI PENYULUHAN
TERHADAP PEMAHAMAN HUKUM DI DESA A
11. JENIS-JENIS PENELITIAN
5. PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN: PENELITIAN YANG
BENAR-BENAR UNTUK MELIHAT HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT.
CONTOH MASALAH PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN:
-APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN PEMAHAMAN
HUKUM ANTARA MASYARAKAT YANG DIBERI
PENYULUHAN DENGAN METODE STUDI KASUS,
METODE DISKUSI DAN METODE CERAMAH?
- APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN PEMAHAMAN
HUKUM ANTARA MASYARAKAT DI DESA DAN DI KOTA
12. PERBEDAAN METODE PENELITIAN
KUANTITATIF KUALITATIF
1. Desain
Spesifik, jelas, rinci
2. Tujuan
Menunjukkan hubungan antar variabel
atau menguji teori
3. Teknik pengumpulan data
Tes, Kuesioner, observasi dan wawancara
4. Instrumen
Tes, angket, wawancara terstruktur
5. Sampel
Besar, representatif, sedapat mungkin
random, ditentukan sejak awal
1. Desain
Umum
2. Tujuan
Menemukan pola hubungan yang
interaktif atau menemukan teori
3. Teknik pengumpulan data
Observasi, wawancara, dokumentasi
4. Instrumen
Peneliti sebagai instrumen, buku catatan,
tape recorder, kamera,handycam
5. Sampel
Kecil, tidak representatif, purposive,
berkembang selama proses penelitian
13. PERBEDAAN METODE PENELITIAN (sambungan)
KUANTITATIF KUALITATIF KOMBINASI
6. Hubungan dengan
responden
a. Dibuat berjarak, bahkan
sering tanpa kontak
supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih
tinggi dengan responden
6. Hubungan dengan
responden
a. Empati, akrab supaya
memperoleh pemahaman
yang mendalam
b. Kedudukan sama
6. Hubungan dengan
responden
a. Bisa berjarak dan bisa
akrab
b. Kedudukan bisa lebih
tinggi peneliti
dibandingkan responden
dan bisa sama
14. KARAKTERISTIK ATAU CIRI-CIRI
MASALAH YANG BAIK
1. MASALAH TERSEBUT LAYAK DITELITI: ARTINYA
TERUKUR SECARA EMPIRIS MELALUI
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
2. MASALAH TERSEBUT MEMPUNYAI NILAI TEORITIS
DAN PRAKTIS. DIANGKAT DARI TEORI YANG KUAT,
DAN MEMPUNYAI DAMPAK PRAKTIS YANG DAPAT
MEMPERBAIKI PRAKTEK DAN PENYELENG-
GARAAN HUKUM.
3. REALISTIS. TERJANGKAU DARI SEGI WAKTU,
TENAGA, DAN BIAYA
16. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan
• Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan
penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan
saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang
berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini
dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan
permasalahan.
• Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan
dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu
lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal
ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah
sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
17. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan
• Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti
komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.
• Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.
• Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan
dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren
permasalahan yang dihadapi.
• Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan-
kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu
permasalahan yang rumit, kompleks.
• Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian)
suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.
• Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.
18. Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan
• Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat
ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar-
dasar yang jelas.
• Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat
ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian,
perkembangan) yang dapat diamati.
• Konsensus juga merupakan sumber untuk
mencetuskan permasalahan.
• Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman
merupakan sumber bagi permasalahan.
19. Bentuk Rumusan Permasalahan
1. bentuk satu pertanyaan (question);
2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh
beberapa pertanyaan yang spesifik;
3. bentuk satu penyataan (statement) disusul
oleh beberapa pertanyaan (question).
4. bentuk hipotesis; dan
5. bentuk pernyataan umum disusul oleh
beberapa hipotesis.
20. Pertanyaan:
• “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada
perubahan fisik rumah perumahan KPR?”
• “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar
pengaruh masing-masing faktor pada persepsi
penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”
21. Pernyataan
• “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa pengaruh tingkat
penghasilan pada perubahan fisik rumah
perumahan KPR.”
• “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi terhadap desain rumah sub–inti.
22. Karakteristik Rincian Permasalahan
1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan
yang dapat diteliti (a researchable unit ).
2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.
3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu
kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik).
4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua
rincian permasalahan diteliti)
5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak
realistik.
23. Contoh Rumusan Permasalahan
• Di bawah ini diberikan beberapa contoh
rumusan masalah, sebagai berikut:
– “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah
kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung
terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”
– “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui
faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi
perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.
Editor's Notes
Penelitian RND merupakan jembatan antara penelitian dasar dan penelitian terapan
Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik. Sealnjutnya menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut dengan menggunakan ekperimen. Setelah produk teruji maka dapat diaplikasikan
Contoh eksperiment: pengaruh ruang kerja AC terhadap produktivitas kerja.
Metode survey dalam mengumpulkan data dapat mengedarkan kuisioner, test dan wawancara terstruktur
MEMILIKI KELOMPOK KONTROL TAPI TIDAK DPAT BERFUNGSI SEPENUHNYA UNTUK MENGONTROL VARIABEL-VARIABEL LUAR YANG MEMPENGARUHI EXPERIMEN